DAFTAR ISI :
7.0 PERHITUNGAN
8.0 LAMPIRAN
5. Sistem yang digunakan yaitu sistem kombinasi parsial ( Partial Combined System)
6. Hidran gedung dipasang disetiap lantai dengan sambungan slang dia. 40 mm (klas III NFPA).
7. Hidran halaman dipasang dengan jarak antara 2 buah hidran halaman 50 m dan 50 m terhadap
hidran kota. Jarak hidran halaman terhadap pemberhentian mobil pemadam kebakaran maksimum
50 m. Hidran halaman merupakan perpanjangan dari hidran kota. Hidran halaman juga merupakan
sumber air bagi mobil tangker Pemadam kebakaran. Apabila terjadi kekurangan air saat terjadi
kebakaran. Mobil Pumper Pemadam Kebakaran akan mengambil air dari mobil tangker yang
kemudian dipompakan kedalam sistem pemadam kebakaran gedung melalui siamesse conection.
8. Seamesse connection (sambungan Dinas Kebakaran) dipasang dihalaman gedung, yang sesuai
dengan standard Dinas Pemadam Kebakaran Pemprof Dki Jakarta (Machino Coupling) yang dapat
langsung terhubung dengan jaringan / sistem.
10.1 Sumber persedian air untuk hidran kebakaran harus diperhitungkan minimum untuk
pemakain selama 30 menit.
10.2 Pompa kebakaran dan peralatan listrik lainnya harus mempunyai aliran listrik tersendiri
dari sumber daya listrik darurat.
10.3 Slang kebakaran dengan diameter maksimum 1 ½ inci harus terbuat dari bahan yang tahan
panas, panjang maksimum slang harus 30 m.
10.4 Harus disediakan kopling penyambung yang sama dengan kopling dari Unit Pemadam
Kebakaran.
10.5 Semua peralatan hidran kebakaran harus di cat merah.
12.1 Pemakaian hidran kebakaran harus disesuaikan dengan klasifikasi bangunan gedung
seperti terlihat pada tabel dibawah ini.
RUANG TERTUTUP
RUANG TERTUTUP
Klasifikasi DENGAN RUANG TERPISAH
Bangunan Jumlah Minimum Per Luas Lantai
Jumlah Per Luas Lantai
Total
4.1 Bahaya Kebakaran Ringan : Kapasitas aliran 225 liter/menit dan tekanan 2.2
kg/cm2 ditambah tekanan air yang equaivalent dengan perbedaan tinggi antara
katup kendali dan sprinkler tertinggi. Luas lingkup sprinkler 21 m2 jarak
maksimum antara kepala sprinkler maksimum 4.6 m ( S ≤ 4.6 m; D ≤ 4.6 m ).
(Sumber : SNI 03-3989-2000, Hal. 14).
5. Jenis sprinkler yang direncakan adalah dari tipe pendant atau tipe side wall untuk hunian
yang berceiling dan tipe up-right untuk area yang tidak berceling (area parkir).
1. Pompa pemadam kebakaran adalah satu set pompa pemadam kebakaran lengkap dengan
control panel. Satu set pompa pemadam kebakaran terdiri dari 1 pompa pacu jenis
vertical multistage, 1 pompa utama elektrik jenis centrifugal dan 1 pompa utama diesel
jenis centrifugal.
2. Test valve yang dilengkapi dengan flow meter jenis ventury dipasang untuk pengetesan
kapasitas pompa utama.
3. Pressure gauge dipasang pada sisi hisap dan sisi discharge dari pompa untuk pengetesan
tekanan pompa utama.
4. Pressure relief valve dipasang disisi discharge pompa diesel dan sebelum check valve
yang bertujuan untuk membuang tekanan ketika pompa diesel berjalan menuju ke putaran
kerjanya.
PK - 6
5. Pompa pacu bekerja otomatis on / off, pompa utama elektrik dan diesel bekerja otomatis
on dan manual off.
6. Pompa pacu berfungsi untuk menambah tekanan akibat adanya penurunan tekanan yang
disebabkan oleh bukan pecahnya sprinkler atau katup hidran yang terbuka.
7. Pompa utama pemadam kebakaran berfungsi sebagai penyedia air dengan laju dan
tekanan yang mencukupi untuk system hidran dan sprinkler. Pompa utama elektrik akan
berjalan terlebih dahulu. Apabila ada kegagaln catu daya listrik ke pompa utama elektrik,
tugas pompa utama elektrik akan diambil alaih oleh pompa utama diesel.
8. Pompa pemadam kebakaran dipasang dengan posistif suction, dimana muka air dijaga
selalu lebih tinggi dari poros pompa.
9. Tangki cadangan pemadam kebakaran harus dapat menyediakan air selama 1 jam pompa
utama pemadam kebakaran bekerja.
2. Penempatan APAR.
Rendah 5B 9
10 B 15
Menengah 10 B 9
20 B 15
Tinggi 40 B 9
80 B 15
2.3.1 Serbuk kimia kering serbaguna (Dry Powder Multipurpose) dengan kapasitas
:
a. 5 kg untuk Unit Hunian.
b. 5 kg untuk Area Parkir.
c. 5 kg untuk Utilitas.
7.0 PERHITUNGAN
4. Daya Pompa
Q pompa xP p xρ
P m= xtxk
75 xpxm
Q pompa = 47,3ltr/det
Pp = 137 meter
ρ = 1 kg/dm3
P = 60 %
m = 80 %
t = 120 %
k = 0,746 kW
Diasumsikan bila terjadi kebakaran, hidran dengan katup (valve) dia. 65 mm sebanyak 3 buah
dan 7 buah kepala sprinkler dapat beroperasi selama 1 jam secara serempak.
8.0 LAMPIRAN
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
No. Nama Lampiran
-------------------------------------------------------------------------------------------------------