Anda di halaman 1dari 10

PT.

SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP)
PENGOPERASIAN
HYDRANT
Prepared by :
PT Safemax Indonesia

0
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ........................................................................................... 2

TUJUAN ........................................................................................................ 2

RUANG LINGKUP ........................................................................................ 2

DASAR DASAR HUKUM .............................................................................. 3

KUALIFIKASI PELAKSANAAN ................................................................... 3

PENANGGUNG JAWAB .............................................................................. 3

ALAT PELINDUNG DIRI ............................................................................... 4

PROSEDUR PENGGUNAAN HYDRANT ..................................................... 4

PERSYARATAN PENEMPATAN HYDRANT ............................................... 5

PENEMPATAN DAN PENGGUNAAN HYDRANT YANG SALAH .............. 6

PELATIHAN FIRE HYDRANT ...................................................................... 6

POTENSI BAHAYA ...................................................................................... 7

PEMERIKSAAN, PEMELIHARAAN DAN PENGUJUAN HYDRANT ........... 7

LAMPIRAN FORM PEMERIKSAAN HYDRANT .......................................... 9

1
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

PENDAHULUAN
Setiap Industri mempunyai alat pemadam kebakaran yang di gunakan dalam
memadamkan suatu area yang terbakar, maka dari itu Hydran salah alat yang wajib
dimiliki oleh suatu industri, demi menjaga keamanan dan keselamatan jika terjadi
musibah kebakaran.
Hydrant adalah salah satu alat pemadam kebakaran yang terhubung dengan sumber
air bertekanan dan mendistribusikan air ke lokasi pemadaman dengan laju yang
cukup. Pengoperasian hydrant sendiri dilakukan dengan cara mengarahkan selang
kebakaran atau fire hose ke api secara manual. Kemudian, dalam pengoperasian
hydrant juga tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja. Sama seperti peralatan pada
umumnya, fire hydrant juga perlu diberikan perawatan yang tepat agar fungsinya tetap
optimal kapanpun akan digunakan.

TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk memberikan panduan mengenai Sistem fire hydrant
sebagai alat pengendali api darurat dengan menyediakan suplai air yang dibutuhkan
oleh tim pemadam kebakaran (Damkar). Apabila tersedia fire hydrant yang memiliki
tekanan kuat dan aliran air lancar, si jago merah dapat lebih cepat dikendalikan.

RUANG LINGKUP
Hydrant merupakan alat dengan sistem yang menggunakan air bertekanan tinggi
untuk memadamkan api. Sistem ini dipasang di bangunan yang banyak dipakai untuk
publik atau fasilitas umum seperti industrial, perkantoran, mall, gedung sekolah, dan
sebagainya.

2
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

DASAR HUKUM
- Undang-undang No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
- Permenaker No:26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
- Kepmenaker No. 186/1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
- Permenakertrans No : PER.04/MEN/1980 Tentang Alat Pemadam Api Ringan
(APAR)
- NFPA 25 is the baseline for inspection, testing, and maintenance of water-based fire
protection systems
- NFPA 14, Standard for the Installation of Standpipe and Hose System, 1996
- SNI 03-1735-2000 tentang instalasi hydrant gedung mengatur tata cara pelaksanaan
akses bangunan dan akses lingkungan untuk mencegahan bahaya kebakaran pada
bangunan gedung
- SNI 03-1745-2000 tentang instalasi hydrant mengatur tata cara perencanaan dan
pemasangan sistem pipa tegak dan selang untuk pencegahan bahaya kebakaran
pada bangunan atau Gedung

KUALIFIKASI PELAKSANAAN
Kualifikasi Pekerja jika akan menggunakan Hydrant harus memiliki :
1. Memiliki Sertifikasi K3 Penanggulangan kebakaran kelas C
2. Memiliki Pengalaman di bidang Hydrant
3. Memiliki Sertif Ahli K3 Penanggulangan Kebakaran

PENANGGUNG JAWAB
1. Porject Manager
2. Supervisor
3. HSE Departement

3
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

ALAT PELINDUNG DIRI


- Wearpack
- Masker Repirator
- Safety Glasses
- Hand Gloves
- Helm
- Safety Shoes

PROSEDUR PENGGUNAAN HYDRANT


1. Buka tutup box, pastikan bahan selang tersambung dengan benar.
2. Tarik keluarkan selang dari dalam box bentangkan selang, pastikan selang dalam
posisi lurus tidak ada yang tertekuk, kemudian hubungkan machinocoupling ke pilllar
hydrant, pastikan nozzel dan coupling terpasang dengan kuat dan biasanya berbunyi
"klek".
3. Jika menggunakan Hydrant pastikan jangan sendiri, 1 orang jaga di valve hydrant
untuk mengontrol kuatnya air yang dialirkan, kemudian orang palingdepan pegang
nozzle dengan benar, dengan kuda-kuda kaki harus kuat, orang kedua dan ketiga
memegang / merangkul selang, namun badan agakcondong kedepan sampai
menyentuh orang didepannya, dipastikan lagi kuda-kuda team harus kuat jika
penyemprotkan air bertekanan tinggi tidakterpental kebelakang, dan air bisa
terkendali dengan baik.
4. Arahkan pancaran air ke objek sasaran yang akan di padamkan
5. Setelah api padam, tutup Valve sampai air berhenti mengalir.
6. Copot Coupling dan nozzle dari selang, kemudian gulung selang / Fire hose dengan
cara menggulung menjadi seperti donat.
7. Masukan Selang / fire hose ke dalam hydrant box dengan posisi melipat, atau bisa
juga di gantung pada tempat yang tersedia.8. Tutup kembali box Seperti semula

4
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

PERSYARATAN PENEMPATAN HYDRANT


Jarak pemasangan hydrant seharusnya kisaran 35 - 38 meter jarak antara hydrant.
Perhitungan itu berdasarkan panjang fire hose dan standart NFPA 20 "jarak
pemasangan hydrant pillar harus mencapai radius 35 – 38 meter.
Perhitungan jarak tersebut berdasarkan atas jangkauan proteksi satu komponen
hydrant yang mencapai 1000 meter persegi atau 30 meter jika dikonversikan”

PENEMPATAN DAN PENGGUNAAN HYDRANT YANG SALAH


- Penempatan di Parkiran dengan ruang sempit, susah untuk memasang dan menarik
selang yang tertutup kendaraan / di hampit kendaraan.

5
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

- Di tempat yang rimbun dengan pepohonan, susah dalam penggunaan karena


terhalang dengan pohon.
- Jangan menggunakan hydrant jika sendirian, akan berakibat fatal untuk
penggunanya.

PELATIHAN FIRE HYDRANT


- Setiap karyawan/staff harus dilatih tentang cara pengguna Hydrant dan potensi
bahaya yang ada pada saat melakukan pemadaman api dan pelatihan dilaksanakan
paling sedikit 1 (satu) tahun sekali.
- Hanya karyawan yang telah terlatih dan diberi wewenang yang diizinkan
menggunakan alat pemadam kebakaran Fire Hydrant.
- Setiap karyawan harus dilatih untuk mampu mengenali penyebab terjadinya
kebakaran, cara pencegahan dan pengendaliannya termasuk cara penggunaan Fire
Hydrant.

6
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

POTENSI BAHAYA
- Terbentur
- Terpental
- Memar
- Tangan Terpelintir
- Sakit mata jika tersemprot air
- Meninggal dunia
- Patah Tulang

PEMERIKSAAN, PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN HYDRANT


Petugas kebakaran sangat berisiko saat beroperasi. Selalu utamakan keselamatan
kerja dan harus sadar akan resiko yang tinggi dalam bekerja. Saat memeriksa hidran
sarung tangan kulit harus dipakai saat perawatan hidran. Saat mengoleskan minyak,
personel harus memperhatikan tepi yang tajam, atau sisi lain yang bisa menyebabkan
luka. Diperlukan dokumentasi setiap 6 bulan sekali. Minimal, setiap hidran harus
diperiksa setiap 9 bulan.
Pemeriksaan hidran melibatkan pemeriksaan hidran dalam kerusakan atau masalah
yang mungkin menghambat upaya petugas pemadam kebakaran selama operasi
darurat.
Berikut yang harus diperhatikan saat memeriksa hidran:
1. Kerusakan fisik dan cacat pada hidran
2. Hambatan pada sekitar hidran
3. Kondisi cat

7
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

Pemeliharaan hidran dilakukan untuk menjaga efektivitas operasional


hidran.Prosedur berikut harus dilakukan saat melakukan perawatan hidran:
1. Periksa tutup hidran apakah berkarat. Bila berkarat, bersihkan karat dengan sikat
kawat
2. Bila tutup hidran macet, tepuk tepi luar tutup dengan gagang kunci hidran. Jangan
pernah menendang atau berdiri diatas hidran ketika menutup hidran
3. Periksa secara visual tutup hidran, dan gasket untuk kerusakan dan pelumasan
yang tepat.
personil akan menyerahkan formulir perawatan hidran setiap dua (2) minggu. laporan
pemeriksaan khusus harus didokumentasikan dengan jelas pada laporan
pemeriksaan.

8
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

LAMPIRAN FORM PEMERIKSAAN HYDRANT

9
www.safemax.co.id

Anda mungkin juga menyukai