Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

Penulis:

1. Enda Pepayosa (1815041058)

2. Firda Zahravy N (1855041008)

3. Surya Ananda

Mata Kuliah : Manajemen Keselamatan Industri

Dosen :

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik Universitas Lampung
Bandar Lampung
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Industri saat ini telah mengalami perkembangan pesat dari waktu ke waktu.
Manusia selalu mengembangkan inovasinya yang selanjutnya dipasarkan secara
komersil untuk memajukan kesejahteraannya. Mulai dari industri kecil hingga
besar, semua bertujuan untuk memenuhi segala kebutuhan konsumen. Selain itu,
industri dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Dalam dunia industri, seluruh pekerja seharusnya diperhatikan keselamatannya


saat bekerja atau dapat disebut sebagai “safety” di industri. Tidak hanya pekerja,
“safety” juga berlaku untuk lingkungan sekitar industri. Kunjungan industri ini
dilakukan seiring dengan adanya mata kuliah Manajemen Keselamatan Industri di
jurusan Teknik Kimia fakultas Teknik Universitas Lampung. Kegiatan ini
bertujuan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa bagaimana keselamatan
yang ada di industri sesungguhnya agar memberikan gambaran yang jelas kepada
mahasiswa.
1.2.Tujuan Kunjungan Industri

1. Memperluas wawasan mahasiswa terhadap dunia kerja sesungguhnya

2. Memberikan informasi tentang bagaimana manajemen keselamatan industri

di industri sesungguhnya

1.3.Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan kunjungan industri ini dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Jumat/8 Maret 2019

Tempat : Bengkel Las Ristama

Alamat : Jl. Perum Bukit Kemiling Permai Raya


BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Lokasi

Bengkel las Ristama Abadi berada di pinggir jalan utama perumahan Bukit

Kemiling Permai sehingga jaraknya tidak terlalu dekat dengan pemukiman warga

karena sekelilingnya adalah ruko dan usaha kecil lainnya. Para pekerja bengkel

melakukan pekerjaannya di halaman depan bengkel yang masih beralaskan tanah

merah. Kondisi bengkel sangat penuh dengan besi besi dan alat alat las yang

berserakan sehingga terlihat kurang rapi. Dibelakang bengkel terdapat ruangan

yang digunakan untuk beristirahat dan menyimpan segala alat dan bahan bengkel

saat selesai bekerja.

2.2.Pekerja dan Peralatan

Bengkel las Ristama Abadi mempekerjakan 3 orang pegawai dimana ketiganya

adalah laki laki. Para pekerja disana hanya menggunakan kaos lengan pendek dan

celana biasa saat bekerja. Berdasarkan keterangan salah satu pegawai bengkel,

mereka menggunakan kacamat saat bekerja dan menggunakan masker serta

sarung tangan di saat pekerjaan tersebut membutuhkan waktu yang lama. Artinya,

saat pekerjaan las tersebut sebentar, mereka hanya menggunakan kacamata saja.

Para pekerja hanya menggunakan sendal jepit biasa saat melakukan pekerjaan.

Tidak ada sepatu khusus yang digunakan untuk menjaga keselamatan. Secara

garis besar, peralatan yang digunakan di bengkel ini adalah mesin las listrik dan

alat pemotong besi. Mesin las listrik digunakan untuk menyambungkan besi dan

alat pemotong besi digunakan untuk memotong besi menjadi beberapa bagian.
2.3.Bahaya yang dapat terjadi saat bekerja di bidang las

1. Radiasi sinar las

Bahaya sinar (radiasi) pada mesin las yaitu bisa menyebabkan kerusakan mata.
Oleh karena itu sebaiknya wajib gunakan kaca mata safety dan topeng las. Bahaya
radiasi dan sinar las juga bisa menyebabkan luka bakar pada kulit, maka dari itu
sebaiknya gunakan baju safety atau alat pelindung tubuh sehingga bisa terhindar
dari bahaya tersebut.

2. Debu dan asap las

Debu dan asap las apabila terhirup oleh hidung dan saluran pernapasan akan
sangat berbahaya untuk organ tubuh manusia, terutama paru-paru. Debu dan asap
las tersebut akan menempel didalam kantung paru-paru, sehingga bila itu terjadi
secara terus-menerus akan menyebabkan munculnya penyakit-penyakit berbahaya
seperti sesak nafas, pusing, dada sakit, kerusakan sistem syaraf dan keringnya
saluran pernafasan. Maka sebelum mengelas, sebaiknya gunakanlah masker yang
sesuai dengan standar pekerjaan.

3. Kejutan listrik (tersengat listrik)

Tegangan listrik yang mengenai tubuh manusia bisa menyebabkan kejutan


(kesetrum), terbakar, kelumpuhan bahkan bisa mengakibatkan kematian. Pastikan
bahwa kabel koneksi mesin las dalam kondisi bagus dan kabel tegangan listrik
harus selalu dicek dan dalam kondisi layak pakai.

4. Kebakaran

Material yang panas pada saat proses pengelasan, spatter atau percikan las yang
menyebar terlalu jauh bila mengenai kulit akan menyebabkan bahaya luka bakar,
selain itu juga dapat menimbulkan kebakaran jika mengenai material yang mudah
terbakar. Pastikan tidak ada bahan mudah terbakar disekitar tempat kerja ketika
sedang melakukan pengelasan.
2.4.Standar Safety
1. Persiapan
Persiapkan peralatan pengelasan listrik seperti mesin las listrik, toprng las
berikut kacanya, sarung tangan kulit, palu cliping dan gerinda tangan. Semua
peralatan dalam kondisi baik dan berfungsi normal. Selain itu, gunakan APD
(Alat Pelindung Diri). Kelengkapan alat pelindung diri minimal seperti safety
shoes, appron (pelindung badan), dan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Kerja sama dengan safety officer diperlukan terlebih jika lokasi pengelasan
terdapat bahan kimia B3 yang dikhawatirkan terdapat gas mudah terbakar
disekitar tempat tersebut. Safety officer akan memastikan keamanannya
dengan menguji emisi gas menggunakan instrumen gas detector. Pekerjaan
pengelasan hanya boleh dilakukan oleh orang yang berpengalaman dalam
mengelas atau lebih baik lagi bila telah disertiikasi dari LSP (Le,baga
Sertifikasi Profesi) atas lisensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi
Nasional Profesi).

2. Pelaksanaan Pengelasan
Periksa semua titik yang akan di las, jika berkarat atau tertutupi bahan lain
maka harus dibersihkan terlebih dahulu.

3. Standar Safety Pengelsan


Standar safety pengelasan pada area dekat bahan mudah terbakar maka
terlebih dahulu harus dilakukan isolasi area dengan menggunakan lembaran
seng misalnya sebagai penghalang agar mencegah kontak percikan api
pengelasan dengan bahan mudah terbakar tersebut. Sediakan air secukupnya
di dekat lokasi pengelasan untuk menghilangkan percikan api . sedangka
standar safety pengelassan dia area ketinggian terlebih dahulu isolasi area
dibawah pekerjaan pengelasan listrik terutama jika terdapat jalur kabel listrik.
Selesai pengelsan listrik, kembalikan pengaturan ampere ke posisi awal
kemudian matikan power mesin las listrik. Rapikan kembali peralatan dan
bahan serta bersihkan kotoran tersisa.
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Bengkel las Ristama Abadi yang terletak di Jl. Perum Bukit Kemiling Permai

Raya belum memperhatikan safetysecara intens di tempat usaha tersebut sehingga

keselamatan pekerja belum bisa dijamin.

3.2.Saran

Hendaknya dalam setiap melakukan pekerjaan pengelasan selalu memperhatikan

keselamatan kesehatan kerja sesuai Standar Oprasional Prosedur yang dianjurkan.

Anda mungkin juga menyukai