Anda di halaman 1dari 21

 Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah

sekelompok senyawaorganikamina berbobot molekul kecil


yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,
yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin merupakan
suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk
proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-
vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah
yang sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan
panganan yang dikonsumsi.(Rhina Abdullah: 2011)
 Kata Vitamin berasal dari kata vital yang artinya hidup,dan
amin yang artinya senyawa yang mengandung gugus N. Dari
berbagai hasil penelitian,tidak semua vitamin mengandung
gugus N. Jadi, kata vitamin sudah tidak sesuai lagi dengan
kondisi yang sebenarnya,tetapi sampai saat ini masih tetap
saja dipakai. Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang
esensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi
makhluk hidup. Vitamin tidak disintesis dalam tubuh,kecuali
Vitamin K. Oleh karena itu,makanan yang dikonsumsi harus ada
yang mengandung Vitamin. Jika tubuh kekurangan vitamin
akan mengakibatkan penyakit defiensi atau avitamiosis. (Abdul
Hadi : 2013)
 Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses
geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi
kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam
komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat
yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk).(Wikipedia
Bahasa Indonesia:2013)
 Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses
geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi
kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam
komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat
yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Pada tahun
1995 the International Mineralogical Association telah
mengajukan definisi baru tentang definisi material: Mineral
adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan
normalnya memilili unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses
geologi. Klasifikasi modern telah mengikutsertakan kelas
organik kedalam daftar mineral, seperti skema klasifikasi yang
diajukan oleh Dana dan Strunz. (Dodi : 2012)
Vitamin dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kelas, yaitu vitamin yang dapat larut di dalam
air dan vitamin yang dapat larut di dalam
lemak. Vitamin yang bersifat sangat polar
sehingga dapat larut di dalam air. Ada 9
vitamin yang dapat larut dalam air yang
telah diidentifikasi. Beberapa vitamin tersebut
ada yang diberi nama dengan nama, huruf,
dan beberapa lainnya diberi nama dengan
huruf dan angka (Seager, 2005: 349).
 Vitamin B1 (Thiamin)
Thiamin (C12H17ON4S) terdiri atas cincin
pirimidina dan cincin thiazola (mengandung
sulfur dan nitrogen) yang dihubungkan oleh
jembatan metilen.
 Vitamin B2 (Riboflavin)
Rumus Kimia dari Ribovlavin adalah
C17H20N4O6, Riboflavin terdiri dari cincin trisiklik
bernama isoalloxazine yang berikatan
dengan derivat alkohol yaitu ribitol.
 Vitamin B3 (Niasin)
Fungsi Niasin (Vitamin B3)
Memproduksi Energi, Metabolisme Lemak, Mendukung Pemrosesan
Genetik, Pengaturan Aktivitas Insulin
 Vitamin B5 (Asam pantotenat)
Fungsi Vitamin B5
1. Pembentuk komponen tubuh
2. Vitamin B5 bertindak sebagai pembentuk banyak komponen
penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sebagai contoh
adalah pembentukan lemak, protein, karbohidrat, asam amino
dan antibiotik, juga merangsang hormon adrenalin.
3. Meredam stress. Vitamin B5 berguna mengurangi stres dan
masalah mental serius lainnya, seperti cemas dan depresi, dan
menjamin kesegaran pikiran. Hal ini karena vitamin B5 mengatur
hormon yang bertanggung jawab terhadap kondisi mental.
4. Kulit dan rambut sehat. Vitamin B5 membantu untuk menjaga
kulit tetap sehat dan menarik. Hal ini juga membantu untuk
menunda munculnya tanda-tanda penuaan dini pada kulit,
seperti keriput dan bintik-bintik. Studi juga menunjukkan bahwa
Vitamin B5 berperan penting dalam pigmentasi rambut, dan
mencegah kehilangan warna hitam rambut sampai usia tua.
 Vitamin B6
Fungsi vitamin B6
berperan dalam pembentukan protein tubuh,
sel-sel darah merah, prostaglandin dan
senyawa struktural yang berfungsi sebagai
transmitter kimia pada system saraf. Vitamin
B6 juga penting dalam mempertahankan
keseimbangan hormone dan fungsi
kekebalan tubuh. Selain itu, vitamin B6
berperan sebagai koenzim dan terlibat
dalam metabolisme asam amino.
 Vitamin A
 Vitamin D
 Vitamin E
 Vitamin K
Mineral makro
 Kalsium
Fungsi :
 Bersenyawa dgn P & Mg membentuk bagian tulang yang keras.
 Di darah sebagai katalisator pembentukan trombin & protrombin.
 Di Otot : mempertahankan tonus & kepekaan.
 Pada Jaringan syaraf sebagai transmisi syaraf.
 Sebagai zat pengaktif enzim (lipase, ATPase)
 Berpengaruh pada permeabilitas membrane

 Sumber :
susu, keju, ikan teri, kuning telur, daun
berwarna hijau tua, kacang-
kacangan, padi-padian
 Phosfor (P)
Fungsi :
 Bagian dari tulang dan gigi.
 Sangat berguna pada metabolisme tubuh
pada sel hidup.

 Sumber :
› sumber protein hewani
› susu & hasil olahnya
› daging tanpa lemak
› kuning telur
› biji-bijian, kacang-kacangan
 Magnesium (Mg)
 Fungsi :
1. Pada metabolisme karbohidrat & phosphor.
2. Proses pertumbuhan & pemeliharaan
jaringan.
3. Berhubungan dengan cortison dalam
meregulasi kadar P.
4. Bila kadar Mg menurun, vasodilatasi &
pekerjaan otot terganggu.
5. Secara alamiah pada manusia tidak pernah
defisiensi

 Sumber :
Kacang-kacangan, seafood, biji-bijian.
 Natrium (Na)
 Fungsi :
1. Sebagai Bahan makanan (garam)
2. zat gizi essensial
3. penegas cita rasa
4. bahan pengawet
5. bahan bantu dalam formula pengolahan bahan
makanan dapat melemaskan adonan
 Fungsi Metabolik:
1. keseimbangan cairan tubuh
2. keseimbangan asam basa
3. pengaturan permeabilitas sel

 Sumber :
Garam dapur, Susu, Telur, Daging, Bit, Bayam, Sayuran
hijau, Asparagus.
 Kalium (K)
 Fungsi :
1. Kesetimbangan elektrolit cairan tubuh.
2. Keseimbangan asam basa.
3. Aktivitas otot lurik (rangka & jantung).
4. Metabolisme karbohidrat.
5. Sintesis protein.

 Sumber :
Kacang polong, biji-bijian, buah-buahan,
sayur, daging.
 Yodium / Iodium (I)
Mineral ini dibutuhkan 100-300 µg/hari sampai 1
mg/hari.
Fungsi :
Untuk membentuk hormon tiroksin pada kelenjar
tiroid. Tiroksin adalah hormon yang mengatur
aktivitas berbagai organ, mengontrol
pertumbuhan, dan membantu proses
metabolisme.

Sumber:
garam beryodium, makanan laut
 Cobalt (Co)
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk
pembuluh darah serta pembangun vitamin B.
Sumber kobalt diperoleh dari diet yang berasal
dari hewan.
 Mangan (Mn)
Kebutuhan sehari 2-5 mg . Mangan
berfungsi untuk mengatur
pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.
 Tembaga / Cuprum (Cu)
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai
pembentuk hemo globin pada sel darah merah.
Sumber : Terdapat pada kacang-kacangan,
susu, sereal, hati, dan sea food.
 Zincum / Seng /(Zn)
Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk
enzim dan hormon penting. Selain itu zinc juga berfungsi
sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan
aktifitas indera pengecap atau lidah kita.
 Flour (F)
Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang
melindungi dari segala macam gangguan pada gigi.
Sumber : Kuning telur dan susu
 Zat Besi / Ferrum /(Fe)
Berfungsi dalam pembentukan sel darah merah dan
pemeliharaan kemampuan darah membawa oksigen.
Kekurangan zat besi anemia adalah kondisi dimana kadar
hemoglobin dari sel darah merah menurun mengakibatkan
sel darah merah menjadi lebih kecil dan cacat sehingga
tidak mampu membawa oksigen yang cukup. Sumber :
Terdapat pada daging, telur, keju, roti dan sayuran hijau
 Selenium (Se)
Merupakan unsur enzim glutation peroksidae yg terdapat
pada sebagian besar jaringan tubuh. Sumber : Tanaman,
tetapi bervariasi sesuai kandungan tanah.
 Kekurangan Vitamin A
Gejala yang paling sering muncul akibat
kekurangan (defisiensi) vitamin A adalah rabun
senja.
 Gejala Kelebihan Vitamin C
- 1. Penyakit Batu Ginjal
- 2. Gejala Alergi
- 3. Penyakit Jantung pada Wanita
- 4. Darah Encer
- 5. Penyakit Diabetes
 Penyakit akibat kelebihan dan kekurangan
mineral. diantaranya:
1. Akibat kekurangan natrium adalah sebagai
berikut:
- Menyebabkan kejang, apatis dan
kehilangan nafsu makan
- Dapat terjadi setelah muntah, diare,
keringat berlebihan, dan diet rendah natrium
- Akibat kelebihan natrium dapat
menimbulkan keracunan yang dalam
keadaan akut
menyebabkan edema dan hipertensi.
 2. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Chlor
sebagai berikut:
- Kekurangan klor terjadi pada muntah-
muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan.
- Dan jika kelebihan juga bisa membuat
muntah.
 3. Kelebihan dan Kekurangan Kalsium
sebagai berikut:
- Kekurangan kalsium pada masa
pertumbuhan menyebabkan gangguan
pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah
bengkok dan rapuh. .
- Akibat kelebihan kalsium menimbulkan
batu ginjal atau gangguan ginjal,
gangguan absorpsi mineral lain serta
konstipasi.
4. Dampak Kelebihan dan Kekurangan fosfor sebagai
berikut:
- Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang
dengan gejala lelah,
kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
- Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan
mengikat kalsium
sehingga dapat menimbulkan kejang.

5. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Magnesium


sebagai berikut:
- Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare,
penggunaan diuretika
(perangsang pengeluaran urin), juga dapat
menyebabkan kekurangan magnesium.
- Kekurangan magnesium berat akan menyebabkan
kurang nafsu makan,
gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup,
kejang/tetanus, gangguan
system saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.
Anak Autism Spectrum Disorder (ASD) dengan patologi usus
hipersensitifitas terhadap makanan atau leaky gut seringkali
menunjukkan defisiensi vitamin dan mineral diantaranya tidak
tercukupinya kebutuhan vitamin A dan C dalam jangka waktu
yang lama. Salah satu cara penanganan anak ASD adalah
dengan memberikan suplemen vitamin A dan C. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kecenderungan atau pengaruh
penggunaan suplemen vitamin A dan C terhadap perilaku anak
ASD. Rancangan penelitian yang digunakan adalah case study
dengan mengamati perubahan perilaku pada lima kasus ASD
yang menggunakan suplemen vitamin A dan C. Penilaian
perilaku dilakukan dengan menggunakan Applied Behavioral
Analysis. Hasil menunjukkan pada semua kasus menunjukkan
konsumsi vitamin A dan C sebagai hasil suplemen vitamin. Pada
satu kasus dengan absorbsi vitamin A dan C yang rendah karena
kurangnya konsumsi lemak dan protein menunjukkan perilaku
yang kurang. Empat kasus lain menunjukkan perilaku yang lebih
baik. Kata Kunci: Autism Spectrum Disorder (ASD), perilaku,
vitamin A, vitamin C.

Anda mungkin juga menyukai