Anda di halaman 1dari 21

Vitamin dan Mineral

ENDA PEPAYOSA 1815041058


CANTIKA SEPTIA NINGRUM 1815041011
ELIZAN TIKA 1815041032
Vitamin
 Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa
organikamina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin
merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk
proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat
dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu
harus diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi.(Rhina Abdullah: 2011)
 Kata Vitamin berasal dari kata vital yang artinya hidup,dan amin yang artinya
senyawa yang mengandung gugus N. Dari berbagai hasil penelitian,tidak semua
vitamin mengandung gugus N. Jadi, kata vitamin sudah tidak sesuai lagi dengan
kondisi yang sebenarnya,tetapi sampai saat ini masih tetap saja dipakai. Vitamin
adalah senyawa organik kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan fungsi
biologis yang lain bagi makhluk hidup. Vitamin tidak disintesis dalam
tubuh,kecuali Vitamin K. Oleh karena itu,makanan yang dikonsumsi harus ada
yang mengandung Vitamin. Jika tubuh kekurangan vitamin akan mengakibatkan
penyakit defiensi atau avitamiosis. (Abdul Hadi : 2013)
Mineral
 Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah
mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral.
Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai
silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan
organik biasanya tidak termasuk).(Wikipedia Bahasa Indonesia:2013)
 Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah
mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral.
Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai
silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan
organik biasanya tidak termasuk). Pada tahun 1995 the International
Mineralogical Association telah mengajukan definisi baru tentang definisi
material: Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan
normalnya memilili unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi.
Klasifikasi modern telah mengikutsertakan kelas organik kedalam daftar mineral,
seperti skema klasifikasi yang diajukan oleh Dana dan Strunz. (Dodi : 2012)
Klasifikasi Vitamin

Vitamin dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelas,


yaitu vitamin yang dapat larut di dalam air dan
vitamin yang dapat larut di dalam lemak. Vitamin
yang bersifat sangat polar sehingga dapat larut di
dalam air. Ada 9 vitamin yang dapat larut dalam air
yang telah diidentifikasi. Beberapa vitamin tersebut
ada yang diberi nama dengan nama, huruf, dan
beberapa lainnya diberi nama dengan huruf dan
angka (Seager, 2005: 349).
Vitamin Larut Air
 Vitamin B1 (Thiamin)
Thiamin (C12H17ON4S) terdiri atas cincin pirimidina
dan cincin thiazola (mengandung sulfur dan nitrogen)
yang dihubungkan oleh jembatan metilen.
 Vitamin B2 (Riboflavin)

Rumus Kimia dari Ribovlavin adalah C17H20N4O6,


Riboflavin terdiri dari cincin trisiklik bernama
isoalloxazine yang berikatan dengan derivat alkohol
yaitu ribitol.
 Vitamin B3 (Niasin)
Fungsi Niasin (Vitamin B3)
Memproduksi Energi, Metabolisme Lemak, Mendukung Pemrosesan Genetik,
Pengaturan Aktivitas Insulin
 Vitamin B5 (Asam pantotenat)

Fungsi Vitamin B5
1. Pembentuk komponen tubuh
2. Vitamin B5 bertindak sebagai pembentuk banyak komponen penting yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sebagai contoh adalah pembentukan lemak,
protein, karbohidrat, asam amino dan antibiotik, juga merangsang hormon
adrenalin.
3. Meredam stress. Vitamin B5 berguna mengurangi stres dan masalah mental
serius lainnya, seperti cemas dan depresi, dan menjamin kesegaran pikiran. Hal
ini karena vitamin B5 mengatur hormon yang bertanggung jawab terhadap
kondisi mental.
4. Kulit dan rambut sehat. Vitamin B5 membantu untuk menjaga kulit tetap sehat
dan menarik. Hal ini juga membantu untuk menunda munculnya tanda-tanda
penuaan dini pada kulit, seperti keriput dan bintik-bintik. Studi juga
menunjukkan bahwa Vitamin B5 berperan penting dalam pigmentasi rambut, dan
mencegah kehilangan warna hitam rambut sampai usia tua.
 Vitamin B6
Fungsi vitamin B6
berperan dalam pembentukan protein tubuh, sel-sel
darah merah, prostaglandin dan senyawa struktural
yang berfungsi sebagai transmitter kimia pada system
saraf. Vitamin B6 juga penting dalam mempertahankan
keseimbangan hormone dan fungsi kekebalan tubuh.
Selain itu, vitamin B6 berperan sebagai koenzim dan
terlibat dalam metabolisme asam amino.
Vitamin Larut Lemak
 Vitamin A
 Vitamin D
 Vitamin E
 Vitamin K
Klasifikasi, Fungsi, dan Sumber Mineral
Mineral makro
 Kalsium

Fungsi :
 Bersenyawa dgn P & Mg membentuk bagian tulang yang keras.
 Di darah sebagai katalisator pembentukan trombin & protrombin.
 Di Otot : mempertahankan tonus & kepekaan.
 Pada Jaringan syaraf sebagai transmisi syaraf.
 Sebagai zat pengaktif enzim (lipase, ATPase)
 Berpengaruh pada permeabilitas membrane

 Sumber :
susu, keju, ikan teri, kuning telur, daun
berwarna hijau tua, kacang-kacangan, padi-
padian
 Phosfor (P)
Fungsi :
 Bagian dari tulang dan gigi.
 Sangat berguna pada metabolisme tubuh pada sel
hidup.

 Sumber :
› sumber protein hewani
› susu & hasil olahnya
› daging tanpa lemak
› kuning telur
› biji-bijian, kacang-kacangan
 Magnesium (Mg)
 Fungsi :
1. Pada metabolisme karbohidrat & phosphor.
2. Proses pertumbuhan & pemeliharaan jaringan.
3. Berhubungan dengan cortison dalam meregulasi
kadar P.
4. Bila kadar Mg menurun, vasodilatasi & pekerjaan
otot terganggu.
5. Secara alamiah pada manusia tidak pernah defisiensi

 Sumber :
Kacang-kacangan, seafood, biji-bijian.
 Natrium (Na)
 Fungsi :
1. Sebagai Bahan makanan (garam)
2. zat gizi essensial
3. penegas cita rasa
4. bahan pengawet
5. bahan bantu dalam formula pengolahan bahan makanan dapat
melemaskan adonan
 Fungsi Metabolik:
1. keseimbangan cairan tubuh
2. keseimbangan asam basa
3. pengaturan permeabilitas sel

 
 Sumber :
Garam dapur, Susu, Telur, Daging, Bit, Bayam, Sayuran hijau, Asparagus.
 Kalium (K)
 Fungsi :
1. Kesetimbangan elektrolit cairan tubuh.
2. Keseimbangan asam basa.
3. Aktivitas otot lurik (rangka & jantung).
4. Metabolisme karbohidrat.
5. Sintesis protein.
 
 Sumber :
Kacang polong, biji-bijian, buah-buahan, sayur, daging.
Mikro Mineral
 Yodium / Iodium (I)
Mineral ini dibutuhkan 100-300 µg/hari sampai 1 mg/hari.
Fungsi :
Untuk membentuk hormon tiroksin pada kelenjar tiroid.
Tiroksin adalah hormon yang mengatur aktivitas berbagai
organ, mengontrol pertumbuhan, dan membantu proses
metabolisme.
 
Sumber:
garam beryodium, makanan laut
 
 Cobalt (Co)
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh
darah serta pembangun vitamin B. Sumber kobalt
diperoleh dari diet yang berasal dari hewan.
 Mangan (Mn)

Kebutuhan sehari2-5 mg . Mangan berfungsi


untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem
reproduksi.
 Tembaga / Cuprum (Cu)

Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai


pembentuk hemo globin pada sel darah merah. Sumber :
Terdapat pada kacang-kacangan, susu, sereal, hati, dan
sea food.
 Zincum / Seng /(Zn)
Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon
penting. Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis
enzim, hormon dan aktifitas indera pengecap atau lidah kita.
 Flour (F)

Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari
segala macam gangguan pada gigi. Sumber : Kuning telur dan susu
 Zat Besi / Ferrum /(Fe)

Berfungsi dalam pembentukan sel darah merah dan pemeliharaan


kemampuan darah membawa oksigen. Kekurangan zat besi anemia adalah
kondisi dimana kadar hemoglobin dari sel darah merah menurun
mengakibatkan sel darah merah menjadi lebih kecil dan cacat sehingga
tidak mampu membawa oksigen yang cukup. Sumber : Terdapat pada
daging, telur, keju, roti dan sayuran hijau
 Selenium (Se)

Merupakan unsur enzim glutation peroksidae yg terdapat pada sebagian


besar jaringan tubuh. Sumber : Tanaman, tetapi bervariasi sesuai kandungan
tanah. 
Gangguan Akibat Kelebihan dan Kekurangan Vitamin

 Kekurangan Vitamin A
Gejala yang paling sering muncul akibat kekurangan
(defisiensi) vitamin A adalah rabun senja.
 Gejala Kelebihan Vitamin C
 1. Penyakit Batu Ginjal
 2. Gejala Alergi
 3. Penyakit Jantung pada Wanita
 4. Darah Encer
 5. Penyakit Diabetes
Gangguan Akibat Kelebihan dan Kekurangan
Mineral
 
 Penyakit akibat kelebihan dan kekurangan mineral.
diantaranya:
1. Akibat kekurangan natrium adalah sebagai berikut:
- Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu
makan
- Dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat
berlebihan, dan diet rendah natrium
- Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan
keracunan yang dalam keadaan akut
menyebabkan edema dan hipertensi.
 2. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Chlor sebagai
berikut:
- Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah,
diare kronis, dan keringat berlebihan.
- Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah.
 3. Kelebihan dan Kekurangan Kalsium sebagai
berikut:
- Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan
menyebabkan gangguan
pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah
bengkok dan rapuh. .
- Akibat kelebihan kalsium menimbulkan batu
ginjal atau gangguan ginjal,
gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi.
4. Dampak Kelebihan dan Kekurangan fosfor sebagai berikut:
- Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala
lelah,
kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
- Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat
kalsium
sehingga dapat menimbulkan kejang.

5. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Magnesium sebagai berikut:


- Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan
diuretika
(perangsang pengeluaran urin), juga dapat menyebabkan kekurangan
magnesium.
- Kekurangan magnesium berat akan menyebabkan kurang nafsu
makan,
gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus,
gangguan
system saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.
Studi kasus

Anak Autism Spectrum Disorder (ASD) dengan patologi usus


hipersensitifitas terhadap makanan atau leaky gut seringkali menunjukkan
defisiensi vitamin dan mineral diantaranya tidak tercukupinya kebutuhan
vitamin A dan C dalam jangka waktu yang lama. Salah satu cara penanganan
anak ASD adalah dengan memberikan suplemen vitamin A dan C. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan atau pengaruh penggunaan
suplemen vitamin A dan C terhadap perilaku anak ASD. Rancangan
penelitian yang digunakan adalah case study dengan mengamati perubahan
perilaku pada lima kasus ASD yang menggunakan suplemen vitamin A dan
C. Penilaian perilaku dilakukan dengan menggunakan Applied Behavioral
Analysis. Hasil menunjukkan pada semua kasus menunjukkan konsumsi
vitamin A dan C sebagai hasil suplemen vitamin. Pada satu kasus dengan
absorbsi vitamin A dan C yang rendah karena kurangnya konsumsi lemak
dan protein menunjukkan perilaku yang kurang. Empat kasus lain
menunjukkan perilaku yang lebih baik. Kata Kunci: Autism Spectrum
Disorder (ASD), perilaku, vitamin A, vitamin C.

Anda mungkin juga menyukai