Anda di halaman 1dari 11

PT.

SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP)
IDENTIFIKASI BAHAYA,
PENILAIAN, DAN
PENGENDALIAN RESIKO
Prepared by :
PT Safemax Indonesia

0
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ........................................................................................... 2

TUJUAN ........................................................................................................ 3

RUANG LINGKUP ........................................................................................ 3

DASAR DASAR HUKUM .............................................................................. 4

KUALIFIKASI PELAKSANAAN ................................................................... 4

PENANGGUNG JAWAB .............................................................................. 4

ALAT PELINDUNG DIRI ............................................................................... 4

PROSEDUR IBPPR ...................................................................................... 6

METODOLOGI & KRITERIA PENILAIAN .................................................... 6

IDENTIFIKASI BAHAYA – ANJURAN ......................................................... 6

PENILAIAN RISIKO ...................................................................................... 7

FORMULASI RISIKO .................................................................................... 7

PENILAIAN TINGKAT KEPARAHAN (SEVERITY) ..................................... 7

PENILAIAN TINGKAT PAPARAN ................................................................ 8

PENILAIAN TINGKAT KEMUNGKINAN ...................................................... 9

DOKUMENTASI ............................................................................................ 9

PIHAK TERKAIT ........................................................................................... 9

DOKUMEN TERKAIT ................................................................................... 10

FORM MEKANISME / ALUR PROSEDUR ................................................... 10

1
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

PENDAHULUAN
Identifikasi Bahaya, Penilaian, dan Pengendalian Risiko (IBPPR) merupakan
fondasi utama dalam pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang
berfokus pada pencegahan kecelakaan, perlindungan pekerja, dan pengurangan
risiko yang dapat timbul dalam berbagai konteks industri dan lingkungan kerja. IBPPR
tidak hanya mencerminkan komitmen organisasi terhadap keselamatan, tetapi juga
menjadi landasan penting untuk mencapai lingkungan kerja yang aman, produktif, dan
berkelanjutan.
Proses identifikasi bahaya adalah langkah awal dan mendasar dalam IBPPR.
Bahaya dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk mesin dan peralatan, bahan
kimia, prosedur kerja, faktor fisik, ergonomi, dan kondisi lingkungan. Mengidentifikasi
bahaya memerlukan pemahaman mendalam terhadap operasi organisasi, serta
kemampuan untuk mengenali potensi risiko yang dapat mengancam kesehatan dan
keselamatan pekerja, keberlanjutan operasional, dan aset organisasi.
Setelah bahaya diidentifikasi, proses berlanjut dengan penilaian risiko.
Penilaian ini melibatkan evaluasi terhadap tingkat risiko yang mungkin timbul dari
bahaya yang diidentifikasi. Faktor-faktor seperti probabilitas kejadian, dampak
potensial, dan kerentanan organisasi terhadap risiko diperhitungkan. Penilaian risiko
yang cermat memberikan dasar untuk mengutamakan tindakan pengendalian dan
alokasi sumber daya yang efektif.
Pengendalian risiko adalah tahap implementasi strategi untuk mengurangi atau
menghilangkan risiko yang diidentifikasi. Ini melibatkan penerapan langkah-langkah
preventif, penggunaan peralatan keselamatan, perubahan prosedur kerja, pelatihan
karyawan, dan pemantauan berkelanjutan. Upaya pengendalian risiko bertujuan untuk
menciptakan lingkungan kerja yang aman, meminimalkan potensi kerugian, dan
meningkatkan ketahanan terhadap risiko.
Pentingnya IBPPR tidak hanya terletak pada kepatuhan terhadap peraturan
dan standar keselamatan, tetapi juga pada penciptaan budaya keselamatan yang
melekat dalam seluruh organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip IBPPR secara
holistik, perusahaan dapat memastikan bahwa kegiatan operasional mereka
dilaksanakan dengan tanggung jawab dan kehati-hatian, menjaga kesejahteraan

2
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

pekerja, dan merancang lingkungan kerja yang mendukung efisiensi dan


produktivitas.
IBPPR juga menjadi bagian integral dari sistem manajemen risiko yang efektif,
membantu organisasi mengidentifikasi dan mengelola risiko-operasional, finansial,
dan reputasi secara terintegrasi. Keseluruhan, IBPPR tidak hanya menciptakan
kondisi optimal untuk keselamatan dan kesehatan kerja, tetapi juga merupakan
investasi jangka panjang untuk keberlanjutan, keandalan operasional, dan
pemeliharaan reputasi positif di dunia bisnis yang semakin kompleks ini.

TUJUAN
- Untuk memastikan bahwa terdapat panduan/standar dan rencana manajemen
untuk mengurangi risiko bahkan jika perlu menghilangkan resiko dan untuk
melindungi karyawan dan aset perusahaan.
- Untuk mengidentifikasi secara sistematis semua bahaya yang ada di setiap
project/site dan workshop.
- Untuk menilai secara sistematis semua risiko yang telah dinilai melalui tingkat
pengendalian yang standar.

RUANG LINGKUP
Prosedur ini dapat digunakan oleh seluruh karyawan PT Safemax Indonesia.
Cakupan prosedur ini dimulai dari pelaksanaan identifikasi, penilaian risiko yang
berkaitan dengan bahaya yang ada dan pengendalian risiko melalui tingkat
pengendalian (hierarchy of control) standar yang telah ditentukan atau yang disebut
dengan Manajemen Risiko dan juga pembuatan job safety analysis (JSA)/analisa
pekerjaan untuk keselamatan.

3
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

DASAR HUKUM
- Undang-undang No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
- Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 5 Tahun 2018 elemen 6 Tentang
Keselamatan bekerja
- ISO 45001:2015 Tentang SMK3

KUALIFIKASI PELAKSANAAN
Kualifikasi Pekerja jika akan menggunakan Gerinda tangan harus memiliki :
a) Memiliki Sertifikat Ahli K3 Umum
b) Memiliki pengetahuan K3

PENANGGUNG JAWAB
1. Direktur
2. Project Manager
3. HSE Departement
4. Supervisor & Foreman

ALAT PELINDUNG DIRI


- Wearpack
Wearpack adalah pakaian pelindung yang dirancang khusus untuk
memberikan perlindungan terhadap berbagai risiko di lingkungan kerja.
Biasanya terbuat dari bahan tahan api atau bahan yang tahan terhadap zat
kimia, wearpack memberikan perlindungan terhadap potensi bahaya seperti
suhu ekstrem, cairan berbahaya, atau bahan kimia tertentu.
- Masker
Masker atau masker perlindungan, adalah alat pelindung pernapasan yang
digunakan untuk melindungi pekerja dari partikel-partikel berbahaya di udara,
seperti debu, asap, atau zat kimia. Masker safety dirancang untuk menyaring
udara yang dihirup dan mencegah inhalasi zat berbahaya.

4
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

- Safety Glasses
Safety glasses, atau kacamata keselamatan, adalah kacamata yang dirancang
khusus untuk melindungi mata dari potensi bahaya di tempat kerja. Lensa
safety glasses tahan terhadap benturan dan serpihan, dan bingkai dirancang
untuk memberikan perlindungan menyeluruh terhadap mata.
- Hand Gloves
Hand gloves atau sarung tangan keselamatan adalah perlengkapan pelindung
tangan yang digunakan untuk melindungi kulit dan tangan dari paparan zat
berbahaya, cedera, atau kontak dengan bahan-bahan berbahaya. Sarung
tangan keselamatan dapat terbuat dari berbagai material sesuai dengan risiko
yang dihadapi.
- Helm Safety
Helm Safety adalah helm yang dirancang khusus untuk memberikan
perlindungan terhadap kepala pekerja dari cedera akibat benturan atau jatuh
benda. Helm safety umumnya terbuat dari bahan keras dan memiliki desain
yang kokoh untuk meningkatkan perlindungan.
- Safety Shoes
Safety shoes atau sepatu keselamatan adalah sepatu khusus yang dirancang
untuk melindungi kaki dari cedera di lingkungan kerja. Sepatu keselamatan
memiliki sol tahan tusukan, pelindung ujung logam, dan sifat-sifat khusus
lainnya untuk memberikan perlindungan terhadap risiko cedera pada kaki.

5
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

PROSEDUR IBPPR
1 Ketika bahaya telah diidentifikasi di tempat kerja, penilaian risiko yang terkait
dengan setiap bahaya harus dilakukan.
2 Penilaian risiko juga harus dilakukan ketika informasi baru tentang bahaya
diterima atau setiap kali ada perubahan di tempat kerja yang dapat
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja, misalnya:
- Terdapat mesin/peralatan atau material baru
- Terdapat prosedur kerja baru
3 Langkah pertama dari tinjaun HIRAC adalah memilih area, tugas atau aktivitas.
Prioritas harus diberikan pada bidang, tugas atau kegiatan yang dianggap
memiliki risiko khusus, berdasarkan pada:
- Pengalaman masa lalu (mis: kecelakaan, nyaris celaka, keluhan)
- Informasi yang diungkapkan oleh pegawai
- Persyaratan undang-undang atau kebijakan dan prosedur perusahaan
(misalnya mengenai perubahan tempat kerja)
4 Metodologi & kriteria penilaian
a) Identifikasi bahaya – Anjuran
- Kontak dengan mesin atau material bergerak
- Dipukul dengan bergerak, benda jatuh
- Dipukul dengan kendaraan yang bergerak
- Memukul sesuatu yang diam
- Terluka saat meangani, mengangkat atau membawa
- Tergelincir, tersandung atau jatuh pada tingkat yang sama
- Jatuh dari ketinggian
- Terperangkap oleh sesuatu yang jatuh atau runtuh
- Tenggelam atau sesak napas
- Paparan terhadap, atau kontak dengan zat berbahaya
- Paparan terhadap api
- Paparan terhadap ledakan
- Kontak dengan listrik

6
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

b) Penilaian Risiko
Penilaian risiko didasarkan pada 3 (tiga) faktor, yaitu:
- Keparahan (Severity, S) yaitu tingkat keparahan cedera atau penyakit
yang ditimbulkan oleh potensi bahaya.
- Paparan (Exposure, E) yaitu intensitas paparan potensi bahaya
- Kemungkinan (Porbability, P) yaitu probabilitas cedera atau penyakit
tersebut muncul.
c) Formulasi Risiko
Besarnya tingkat risiko (Risk, R) dihitung dari:
R=SxExP
d) Penilaian tingkat keparahan (Severity)

7
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

e) Penilaian tingkat paparan (Exposure)

Deskripsi paparan Contoh

Kontinu, E = 10 Paparan bahaya terus menerus

Sering, E = 6 Paparan bahaya sekali sehari

Jarang, E = 3 Paparan bahaya seminggu sekali


Paparan terhadap bahaya sebulan
Kadang-kadang, E = 2
sekali
Paparan bahaya beberapa kali dalam
Minimum, E = 1
setahun
Terisolasi, E = 0,5 Paparan bahaya setahun sekali

8
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

f) Penilaian tingkat kemungkinan (Probability)


Deskripsi
Contoh
Kemungkinan
Mungkin untuk Peristiwa tersebut belum pernah
dipikirkan diamati dimana pun. Hanya secara
P=1 teoritis mungkin terjadi.
Beberapa faktor mungkin perlu ada
untuk kejadian kecelakaan atau
Tidak mungkin tapi
kejadian. Peristiwa yang tidak mungkin
mungkin
terjadi dalam keadaan normal. Mungkin
P=3
saja terjadi kurang dari sekali dalam 10
tahun.
Kejadian yang jarang terjadi, dapat
Mungkin terjadi sesekali (kurang dari satu kali
P=6 per tahun). Peristiwa tersebut telah
diamati dalam keadaan serupa.
Peristiwa yang berulang, sudah sering
Sangat Mungkin terjadi
P = 10 keadaan serupa, setidaknya dalam
setahun.

DOKUMENTASI
Hasil dokumentasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko akan disimpan oleh
Pengendali Dokumen P2K3 selama 5 (lima) tahun atau hingga ada perubahan.

PIHAK TERKAIT
1 Manajemen
2 Tim K3 Departemen
3 Pengendali dokumen P2K3
4 P2K3 PT. Safemax Indonesia

9
www.safemax.co.id
PT. SAFEMAX INDONESIA
GRAHA KOMANDO
Jl. Raya Cipinang Indah No. 1 RT.001 RW.013
Cipinang Muara Jatinegara
East Jakarta – DKI Jakarta
Surel: info@safemax.co.id

DOKUMEN TERKAIT
1 Formulir Hiradc / Risk Assesment
2 Formulir JSA
3 Laporan Rutin Hiradc / Risk Assesment

FORM MEKANISME / ALUR PROSEDUR

10
www.safemax.co.id

Anda mungkin juga menyukai