Anda di halaman 1dari 26

BUKU PANDUAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


(K3)
PT. HIKMAH JAYA PUTRA

KAMI PILIH SELAMAT !


PENDAHULUAN

PT. HIKMAH JAYA PUTRA bertujuan untuk menjamin lingkungan kerja yang sehat dan
bebas kecelakaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, seluruh karyawan harus bertanggung
jawab untuk menciptakan keselamatan kerja dan perlindungan baik secara bersama
maupun perseorangan, juga terhadap peralatan dan material serta lingkungan sekitar.
Aturan dan prosedur tersebut berlaku untuk seluruh operasi, untuk karyawan maupun
kontraktor.

Untuk meraih kesuksesan operasi dimasa depan, sumber daya manusia, peralatan dan
lingkungan haruslah dilindungi. Dalam menciptakan perlindungan ini, PT. HIKMAH
JAYA PUTRA melalui jajaran menejemen, para karyawan dan kontraktor tidak hanya
melaksanakan tanggungjawab dasar yang berhubungan dengan peraturan pemerintah,
namun juga menciptakan lingkungan kerja yang mengutamakan keselamatan dan
kesehatan bagi para karyawan dan kontraktor dan membebaskan sekitar dari kontaminasi.

Gresik, 31 Oktober 2017

SARDJONO
DIREKTUR UTAMA
KEBIJAKAN K3
PT. HIKMAH JAYA PUTRA
KEBIJAKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN &
KESEHATAN KERJA (SMK3)
PT. HIKMAH JAYA PUTRA
PT. HIKMAH JAYA PUTRA berkomitmen untuk selalu menciptakan budaya kerja keras dan
efektif untuk pencapaian produk yang berkualitas. Untuk menjadi yang terdepan dalam
pencapaian hasil produk dan jasa dibidangnya yang lebih baik, dan pemanfaatan sumber daya
yang optimal yang dilandasi kedisiplinan, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, PT.
HIKMAH JAYA PUTRA menerapkan Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara menyeluruh dengan komitmen :

1. Menerapkan Sistem Menajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3),


sehingga tercipta tempat kerja yang aman, nyaman untuk mencapai Zero Accident.
2. Mengusahakan pencegahan awal dan mencegah terjadinya Kecelakaan Kerja dan
Penyakit Akibat Kerja (PAK).
3. Mengupayakan efisiensi energi dan sumber daya alam seperti penggunaan energi
Listrik dan Air.
4. Menawarkan harga yang kompetitif serta penyerahan produk dan penyelesaian
pekerjaan tepat waktu.
5. Meninjau ulang dan melakukan perbaikan secara terus – menerus baik sistem
maupun proses yang berhubungan dengan mutu dan keselamatan, kesehatan kerja
dan lingkungan.

Kebijakan ini dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan direksi perusahaan dan
dilaksanakan secara efektif dan optimal.

Gresik, 31 Oktober 2017


PT. HIKMAH JAYA PUTRA

SARDJONO
Direktur Utama

KAMI PILIH SELAMAT !

TUJUAN
PT. HIKMAH JAYA PUTRA bermaksud :
- Menyediakan sistem dan tempat kerja yang aman.
- Menyediakan prosedur dan intruksi kerja / petunjuk tertulis.
- Memastikan terlaksananya peraturan dan standar industri yang baru.
- Memberikan informasi, instruksi / petunjuk, pelatihan dan pengendalian / pengawasan
terhadap karyawan, kontraktor, pelanggan dan tamu guna memastikan keselamatan
mereka.
- Melakukan perbaikan terus menerus dalam pengelolaan Lingkungan dan K3.
- Menjalin komunikasi dengan pihak luar berkaitan dengan pengelolaan Lingkungan dan
K3.

TANGGUNG JAWAB

Semua karyawan bertanggung jawab melaksanakan kebijaksanaan ini dalam ruang lingkup
tanggung jawabnya. Hal ini diukur melalui kinerja tahunan mereka.
Pihak manajemen bertanggung jawab :
- Menyediakan dan memelihara lingungan kerja yang aman.
- Melibatkan diri dalam pengembangan, peningkatan, dan pelaksanaan kesehatan,
keselamatan dan lingkungan kerja.
- Melatih karyawan tentang metode kerja yang aman selama pelaksanaan
pekerjaan/tugas mereka.
- Menyediakan sumber daya agar mematuhi ketentuan tentang komitmen kesehatan,
keselamatan, dan lingkungan kerja di perusahaan.
Pihak karyawan bertanggung jawab :
- Mematuhi semua ketentuan kebijakan dan prosedur tentang kesehatan, keselamatan
dan lingkungan kerja.
- Melaporkan secepatnya semua keadaan apapun yang berbahaya kepada manajer atau
atasannya langsung.
Pelaksanaan kebijakan :
Kebijakan ini dilaksanakan di PT. HIKMAH JAYA PUTRA untuk semua kegiatan dan
fungsi, termasuk bekerja di lapangan.
Kebijakan Lingkungan dan K3 ini akan ditinjau setiap Tinjauan Manajemen.

Gresik, 31 Oktober 2017


PT. HIKMAH JAYA PUTRA

SARDJONO
DIREKTUR UTAMA
KAMI PILIH SELAMAT !
RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB

1. UMUM

Manajemen, karyawan dan kontraktor akan bertanggung jawab untuk memastikan


terciptanya tempat kerja yang aman dan sehat, keselamatan dan keamanan hak milik
perusahaan serta perlindungan lingkungan. Tangung jawab tersebut dapat dipenuhi jika
ketentuan dalam buku petunjuk ini dibaca, dipahami dan dilaksanakan dengan benar.

2. RUANG LINGKUP
Buku petunjuk ini digunakan sebagai alat referensi bagi para karyawan dan manajemen.
Informasi mengenai kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan yang ada dalam buku
petunjuk ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai
prosedur kerja yang diperlukan di wilayah operasi PT. HIKMAH JAYA PUTRA.
Buku petunjuk ini tidak secara menyeluruh dalam menyajikan informasi yang diperlukan
untuk pekerjaan atau prosedur khusus. Pemeriksaan harus selalu dilakukan untuk
memastikan apakah prosedur kerja khusus diperlukan untuk pekerjaan atau lokasi tertentu.
Prosedur lebih rinci dan lengkap tersedia di kantor pusat PT. HIKMAH JAYA PUTRA.
Setiap karyawan dalam kaitannya dengan keselamatan diri sendiri dianggap telah
mengetahui tanggung jawabnya untuk mengikuti instruksi-intruksi dan ketentuan-
ketentuan yang ada dalam buku ini. Pengalaman dan logika harus digunakan untuk
mengutamakan keselamatan kerja saat melaksanakan tugas pekerjaan tertentu pada operasi
normal.
Di lokasi-lokasi tertentu boleh saja diterapkan prosedur khusus yang agak berbeda dari
buku petunjuk ini dan prosedur di lokasi tersebut akan menjadi pertimbangan utama. Buku
petunjuk ini memberikan kebijakan-kebijakan dan peraturan kerja minimum serta
prosedur-prosedur kerja yang aman dan diperlukan di seluruh PT. HIKMAH JAYA
PUTRA. Safety Representative setempat akan mengatur pelaksanaan orientasi kerja bagi
karyawan yang belum mengenal pekerjaan lapangan secara khusus sebelum memulai
kerja.
3. MANAJEMEN
Menejemen bertugas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan sistem menejemen.
HSE diwilayah tanggung jawabnya masing-masing. Jika diperlukan, para manajemen
departemen akan mengawasi penetapan standard prosedur kerja yang terbaik sesuai
kebutuhan operasi dan memenuhi ketentuan hukum setempat dengan mendapatkan
persetujuan dari HSE Manajer.
Para manajer dan pengawas harus berpedoman pada persyaratan dan standar kinerja dari
Sistem Msnsjmen HSE. Para manajer juga harus memastikan bahwa karyawan telah
mendapatkan orientasi yang diperlukan dan memahami standar Sistem Manajemen HSE
serta prosedur yang ada sebelum memulai kerja.
Pelatihan penyegaran akan diberikan sesuai kebutuhan untuk memastikan apakah seluruh
pekerjaan telah dilaksanakan dalam ruang lingkup standar dan prosedur yang ditetapkan.
4. KARYAWAN
Seluruh karyawan akan :
- Melaksanakan pekerjaan mereka dengan aman dan menghindarkan terjadinya
kerusakan lingkungan.
- Bekerja dengan aman cara yang dapat meningkatkan keselamatan kerja bagi diri
sendiri maupun bagi rekan sekerja.
- Melaporkan bahaya-bahaya di tempat kerja dan memberikan saran-saran untuk
mengurangi dan mengendalikan bahaya tersebut.
- Bekerja sama dan memberikan dukungan untuk keberhasilan Sistem Manajemen HSE
secara menyeluruh.
- Memenuhi kebijakan, prosedur, peraturan dan kegiatan kerja yang aman.
5. KONTRAKTOR
Tanggung jawab perusahaan kontraktor meliputi hal-hal berikut dan tidak terbatas pada :
- Memastikan bahwa para karyawan kontraktor, serta subkontraktor telah mendapatkan
pelatihan yang cukup untuk dapat bekerja dengan aman dan bahwa pertemuan HSE
dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
- Memastikan bahwa peralatan yang digunakan dan prosedur yang dilakukan dalam
tugas yang diberikan telah memenuhi seluruh standar keselamatan kerja, kesehatan dan
peraturan yang berlaku.
- Memenuhi kebijakan, prosedur, aturan, kegiatan kerja, secara aman yang terdapat
dalam buku petunjuk ini dan ditempat lain, serta memenuhi prosedur setempat lainnya.
Pemenuhan atas program-program ini merupakan syarat untuk melanjutkan kerjasama
dengan kontraktor ataupun vendor.
- Memastikan tersedianya peralatan pelindung diri yang sesuai untuk para karyawan
serta agen. Peralatan tersebut harus diinspeksi, dijaga dan digunakan dengan benar.
- Memastikan bahwa pencatatan atau penyimpanan laporan dan kewajiban untuk
melapor telah dipatuhi.
- Memastikan dan melaksanakan tindakan pencegahan yang sesuai untuk
menghilangkan atau mengurangi bahaya yang tak terduga, khusus atau diketahui yang
berhubungan dengan pekerjaan kontraktor.
- Memastikan bahwa seluruh karyawan kontraktor dan subkontraktor telah mematuhi
persyaratan pelatihan yang diwajibkan.
- PT. HIKMAH JAYA PUTRA tidak akan mentolerir jika karyawan kontraktor berada
dibawah pengaruh alkohol atau obat-obatan terlarang selama bekerja, sehingga
kontraktor yang bekerja di lingkungan PT. HIKMAH JAYA PUTRA harus mengikuti
program uji alkohol dan obat-obatan seperti yang berlaku.
- Kejadian Near Miss akan dilaporkan oleh karyawan kontraktor kepada Safety
Representative dengan segera atau selambat-lambatnya pada saat berakhirnya shift
kerja karyawan tersebut.
6. TANGGUNG JAWAB PERORANGAN
Seorang karyawan dapat menolak bekerja, tanpa rasa takut akan sanksi, jika karyawan
tersebut yakin bahwa pekerjaan itu bisa membahayakan dirinya maupun orang lain.
- Jika ditemukan adanya kondisi yang tidak aman, karyawan diminta untuk melakukan
hal terbaik untuk mengamankan situasi.
- Jika situasi tidak dapat diamankan, karyawan tersebut harus berhenti bekerja dan
segera melaporkan kondisi tersebut kepada pengawas.
- Pengawas harus segera menginvestigasi situasi yang dilaporkan karyawan dan
mengambil tindakan yang diperlukan.
- Jika situasi tidak dapat diatasi atau jika karyawan dan pengawas tidak menemukan
suatu kesepakatan, Safety Representative harus melakukan investigasi.
- Karyawan yang bersangkutan dapat diberi tugas lain sambil menunggu hasil
investigasi dan adanya suatu keputusan.
- Hasil investigasi akan diinformasikan kepada karyawan tersebut.
-
MSDS (Material Safety Data Sheet)
atau
LDKB (Lembar Data Keselamatan Bahan)

MSDS atau LDKB adalah informasi wajib yang harus ada disetiap bahan kimia yang
dibeli maupun yang disediakan oleh perusahaan. Keberadaan MSDS sangat penting
adanya karena memuat informasi keselamatan tentang bahan kimia yang dimasud dan
berisi informasi penting untuk melakukan tanggap darurat apabila terjadi hal – hal yang
tidak diinginkan.

Isi MSDS
1. Identitas Perusahaan
2. Identifikasi Bahaya
3. Komposisi Bahan
4. Tindakan P3K
5. Tindakan Penanggulangan Kebakaran
6. Tindakan Penanggulangan Kebocoran dan Tumpahan
7. Penyimpanan dan Penanganan Bahan
8. Pengendalian Pemaparan APD
9. Sifat Fisika dan Kimia
10. Stabilitas dan Reaktifitas Bahan
11. Informasi Toksikologi
12. Informasi Ekologi
13. Pembuangan Limbah
14. Informasi Untuk Pengangkutan Bahan
15. Informasi Perundang-undangan
16. Informasi Lain
P3K / BANTUAN PERNAFASAN BUATAN

- UMUM
Sebagian besar pengawas dan karyawan telah diberikan pelatihan mengenai teknik
P3K dan bantuan Pernafasan Buatan (CPR). Uraian berikut menjelaskan hal-hal
penting dalam prosedur P3K.

- PERTOLONGAN PERTAMA TAHAP AWAL


Sebagai orang pertama yang berada di tempat kejadian dalam kondisi darurat medis,
hal pertama yang harus anda lakukan adalah bersikap tenang. Dengan memperhatikan
situasi, ada empat aturan tindak lanjut dalam kondisi darurat medis yang harus diikuti :
1. Menilai Situasi :
o Dapatkah anda mendekati korban dengan aman ? jika tidak, apa yang dapat anda
lakukan untuk menolong tanpa membahayakan keselamatan diri anda sendiri.
o Memperkirakan apa yang salah pada diri korban
2. Menetapkan Prioritas :
o Apakah korban dalam keadaan sadar ? jika tidak periksa sesuai langkah ABC
(akan dijelaskan)
o Seberapa seriuskah kondisi darurat yang terjadi ?
o Bila memungkinkan, dapatkah seseorang menghubungi UGD ?
o Jika tidak ada orang lain, harus diputuskan apakah anda akan memberikan P3K
atau menghubungi UGD.
o Jangan meninggalkan korban dalam situasi yang bisa mengancam jiwanya tanpa
berusaha memberikan P3K.
o Pemeriksaan ABC hanya bagi korban yang tidak sadar.

A = Airway (saluran udara)

Baringkan korban pada posisi terlentang

Catatan : jangan menggeser tubuh korban jika mencurigai adanya cedera punggung
atau leher.

Letakkan satu tangan pada dahi dan tangan lainnya dibawah dagu lalu miringkan
kepala ke belakang.
Buka mulut korban dan periksa jika ada yang menyumbat didalam mulutnya. Jika
korban dalam keadaan tidak sadar dan terdapat benda yang dimaksud, segera korek
dan keluarkan dengan menggunakan jari anda.

Catatan : jika masih sadar atau setengah sadar, jangan sekali-kali memasukkan jari
anda kedalam mulut korban.

B = Breathing (pernafasan)

Letakkan telinga anda dimulut korban dan arahkan pandangan anda ke dadanya.
Dengarkan nafas dan lihat gerakan dadanya. Jika korban tidak bernafas, seseorang
yang telah terlatih untuk memberikan bantuan pernafasan harus segera melakukan
tindakan.

C = Circulation (peredaran darah)

Dengan 2 jari, rasakan secara perlahan pembuluh nadi dileher dan periksa denyut
nadinya. Untuk menemukan pembuluh nadi, letakkan jari-jari anda pada korban
dan kemudian gerakkan jari-jari tersebut secara perlahan ke samping leher sampai
anda merasakan adanya celah antara tenggorokan dan otot lehaer. Jika tidak ada
denyut nadi, seseorang yang telah terlatih secara formal mengenai CPR harus
segera memberi bantuan pernafasan.

Pelaksanaan P3K :

Laksanakan P3K sesuai kebutuhan.

Gunakan prosedur yang tepat seperti penjelasan didalm buku petunjuk P3K yang
berlaku.

- Menghubungi UGD
Saat menghubungi UGD, terlebih dahulu anda perlu mengetahui hal-hal berikut :
Alamat / lokasi kejadian
Apa yang telah terjadi dan berapa banyak korban
Nomor telepon terdekat
Jangan menutup telepon sampai operator UGD menerima berita dengan jelas
- Virus didalam Aliran Darah Korban
Untuk mencegah kemungkinan terkontaminasi dengan darah korban yang diduga
mengandung virus tertentu (HIV), diperlukan Alat Pelindung Diri yang tepat. Kotak
P3K sebaiknya dilengkapi dengan sarung tangan karet (latex), pelindung muka, alat
bantu nadas dari mulut ke mulut. Jika anda bersentuhan atau terkena cairan tubuh
korban, segera beritahu pengawas anda.
- Sengatan listrik
Jika ada korban tersengat listrik, matikan sumber daya, jangan langsung menyentuh
korban. Jangan pindahkan korban dari area listrik kecuali tidak ada alternatif lain.
Gunakan bahan-bahan yang tidak menghantarkan listrik untuk memindahkan korban.
Lakukan penilaian awal seperti diatas.
APD (ALAT PELINDUNG DIRI)

APD merupakan alat atau perlengkapan untuk dipakai tenaga kerja guna melindungi dirinya
terhadap lingkungan kerja. APD merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya.
APD adalah salah satu jenis pengendalian bahaya dari Hierarki Pengendalian dan merupakan
pengendalian terakhir yang diaplikasikan ketika pengendalian terakhir yang diaplikasikan
ketika pengendalian lain tidak memberikan hasil yang memuaskan.
Dalam database pelanggaran
APD diberikan gratis oleh Perusahaan tempat bernaung dari pekerja yang bersangkutan,
sifatnya peminjaman dan harus dikembalikan ketika Proyek pekerjaan telah selesai maupun
ketika diminta oleh Perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal terjadi kerusakan karena
pekerjaan, Perusahaan wajib memberikan ganti APD yang sesuai secara gratis. Apabila
kerusakan terjadi karena kesengajaan maupun keteledoran pekerja, Perusahaan yang
bersangkutan berhak meminta ganti sejumlah uang kepada pekerja tersebut dengan berbagai
pertimbangan.
Pekerja berhak menolak pekerjaa jika dirasa syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerjanya
masih diragukan maupun ketersediaan APD yang sesuai tidak diberikan oleh Perusahaan yang
bersangkutan. (UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
ALAT PELINDUNG DIRI
- Pelindung Kepala : topi keselamatan dengan tali dagu. Topi dan bagian suspensi
harus dalam keadaan baik.
- Pelindung Mata : kacamata keselamatan dengan sisi pelindung dan
pelindung muka yang berfungsi sebagai pelindung terhadap bahan kimia.
- Pelindung Telinga : sumbat telinga yang lembut untuk digunakan secara umum,
ataupun penutup telinga lainnya yang disebut earmuff, digunakan didaerah dengan
tingkat kebisingan tinggi.
- Pelindung Kaki : sepatu keselamatan dengan besi pelindung untuk melindungi
jari kaki dari tekanan atau benturan, tapak kaki dari benda tajam, serta dari bahan
kimia maupun bahaya tergelincir dengan tapat sepatu serta bagian tumit yang kuat.
- Pelindung tangan dan tubuh : sarung tangan dari bahan katun untuk pekerjaan umum,
termasuk apron ketika menangani bahan kimia.
SUMBER BAHAYA DAN RESIKO
- PROSEDUR
a. Melihat kondisi atau tindakan ditempat kerja yang tidak aman atau standard
dengan melakukan perbaikan, mengurangi atau meminimalkan bahaya, jika
mampu.
b. Membuat Laporan Near Miss :
- Hal yang bisa menimbulkan bahaya
- Tulis identitas diri anda
- Tulis tindakan koreksi dan pencegahan yang anda lakukan
c. Serahkan laporan kepada pengawas, jika perlu diskusikan dengan pengawas anda.
d. Safety Representative akan melakukan tinjauan atas laporan Near Miss yang ada
dan melakukan tindakan koreksi dan pencegahan lanjutan.
1. Ijin Kerja
Kontraktor maupun karyawan yang melakukan pekerjaan khusus harus mendapatkan
ijin kerja yang ditentukan dalam prosedur. Seluruh karyawan termasuk kontraktor
diberikan pelatihan mengenai prosedur yang harus dipatuhi dan secara periodik diberi
pelatihan penyegaran.
Tujuan adanya ijin kerja adalah untuk memastikan terlaksananya kondisi kerja yang
aman di seluruh area tempat berlangsungnya pekerjaan yang bersifat non operasional.
Pekerjaan yang harus mempunya ijin kerja adalah :
- Hot Work
- General Work
- Vessel Entry
- Electrical Work on High Voltage System

2. Proses pengendalian Sumber bahaya dan pengkajian ulang terhadap resiko


Sumber bahaya yang berkaitan dengan tugas pekerjaan di lingkungan kerja telah
diidentifikasi dalam bagian indentifikasi bahaya kerja. Dalam melakukan analisis ini
terdapat satu faktor penting yakni resiko. Agar dampak dari bahaya dapat dinilai
secara menyeluruh, maka faktor mengarahkan kita kepada pemikiran akan timbulnya
bahaya. Hal tersebut juga akan membantu dalam mengidentifikasi bentuk
pengendalian bahaya yang akan kita laksanakan, yaitu :
o Mencegah timbulnya bahaya
o Mengurangi perngaruhnya seandainya bahaya telah timbul
o Mengatasi pengaruh dari bahaya yang terjadi.
Pengendalian ini kita identifikasi dan laksanakan agar pengaruh bahaya dapat
dikurangi menjadi sekecil mungkin. Dalam mengidentifikasi suatu sumber bahaya
untuk mencegah, mengurangi dan mengatasi resiko yang timbul, kita perlu
mempertimbangkannya melalui indentifikasi bahaya kerja.

3. Bahan Kimia
Seluruh bahan kimia dapat ditangani dengan aman jika si pemakai mengerti sifat-
sifatnya. Bahan kimia akan menjadi berbahaya jika sifat-sifatnya tidak diketahui atau
diperhatikan.
Sumber utama mengenai informasi bahan kimia adalah Material Safety Data Sheet
(MSDS). MSDS untuk setiap bahan kimia tersedia di masing-masing lokasi yang
menggunakan bahan kimia tersebut. Oleh karena itu para karyawan yang bekerja
dengan bahan kimia harus menggunakan Alat Pelindung Diri sesuai dengan
persyaratan dalam MSDS tersebut. Jika ada keraguan, tanyakan pada pengawas anda.
JANGAN MENANGANI BAHAN KIMIA PADA KEMASAN YANG TIDAK
BERLABEL JELAS.

4. Kebakaran
Pada fasilitas perusahaan, kebakaran merupakan bahan utama yang harus dihadapi.
Semua karyawan yang bekerja dengan sumber api / panas / listrik haus waspada
terhadap pengendalian untuk mencegah kebakaran, seperti tindakan membatasi
meluasnya tebaran api dan tindakan pemadaman api.
Kebakaran adalah konsekuensi dari suatu kegagalan dan kegagalan dapat disebabkan
oleh faktor manusia atau dari bentuk kegagalan lainnya (mekanik, kebocoran, dll).
Saat mengerjakan hot work, karyawan selalu waspada terhadap pekerjaan maupun
kondisi lingkungan sekitar.
Sebelum melakukan pekerjaan, lakukan pengecekan terhadap peralatan pemadaman
kebakaran (tersediannya, kondisinya, kemudahan dicapai) sehingga apabila ada
kebakaran kita dengan cepat mengatasi dan memadamkannya.

5. Ketinggian
Saaat bekerja di tempat yang tinggi, kemungkinan terjatuhnya personil dan beda bisa
saja terjadi. Di lingkungan kerja PT. HIKMAH JAYA PUTRA terdapat stadanr
penggunaan, pemasangan dan pembongkaran serta penggunaan APD untuk bekerja di
ketinggian.
Jika bekerja di ketinggian dengan tangga, gunakan sabuk pengaman. Bekerja dengan
tangga dapat menimbulkan masalah baru sehubungan dengan lokasi kerja, tempat
berpijak dan ketinggian. Aturan yang harus dipatuhi bekerja dengan tangga :
- Pastikan tidak ada kabel listrik diatas kepala
- Pijakan harus kokoh dan tidak goyah
- Pastikan tangga kuat, dan anak tangga tidak goyah. Jangan gunakan alat bantu kerja
yang rusak. Pijakan maksimal adalah anak tangga kedua dari atas.
- Ikat tangga jika posisi sudah tepat, dan pastikan ada orang kedua dibawah tangga
untuk membantu pekerjaan.

6. Listrik
Listrik biasa digunakan dirumah dan tempat kerja untuk keperluan sehari-hari. Namun
dapat saja timbul masalah jika terjadi bahaya paparan akibat listrik. Bila jaringan
listrik rusak, masih tidak menimbulkan bahaya selama gangguan utu masih dapat
dikendalikan. Jika tidak dikendalikan dapat menimbulkan kerugian pada manusia,
asset dan lingkungan melalui kebakaran atau dampat lainnya.
Di lingkungan perusahaan, karyawan tidak diperkenankan bekerja dengan listrik,
kecuali karyawan yang dianggap kompeten untuk melakukan pekerjaa tersebut.
Personel yang bekerja dengan listrik harus menggunkan peralatan yang baik. Jika ada
keraguan terhadap alat bantu tersebut, maka harus dilakukan pemeriksaan terlebuh
dahulu. Jika dilaksanakan isolasi listrik, maka harus dipastikan bahwa listrik telah
disolasi dabn tidak berfungsi serta diberi tanda yang jelas.
TANDA RAMBU BARIKADE
TANDA RAMBU BARIKADE
CARA PENGGUNAAN ALAT PEMADAM API INGAN (APAR)
PERALATAN, PERKAKAS DAN PERLENGKAPAN KERJA

Pada umumnya semua peralatan berputar, pengangkat (crane & forklift), penggerak, mesin
listrik atau mesin bakar harus diinspeksi pada bagian inspeksi area kerja pada Pabrik
setempat dan staf Keselamatan Kerja / Keselamatan Kerja Proyek setempat dimana PT.
HIKMAH JAYA PUTRA BEKERJA.
Beberapa pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT. HIKMAH JAYA PUTRA :
- Pekerjaan panas (Pengelasan, Pemotongan, Penggerindaan, dll yang berhubungan
dengan api).
- Pekerjaan Pengangkatan.
- Pekerjaan Sipil.
- Pekerjaan Penggantian Peralatan Conveyor, dll.
Berikut adalah beberapa peringatan keselamatan kerja yang harus dipatuhi untuk
mesin las Generator :
- Mesin las harus dilengkapi grounding system dan mesin las tidak boleh digrounding
pada grounding system pabrik.
- Penutup dan kipas harus dipasang untuk melindungi orang – orang yang sedak bekerja
disekitarnya terkena putaran ban tersebut.
- Flame arrestor pada knalpot harus dipasang dan dalam kondisi yang masih baik.
- Sekurang-kurangnya 1 (satu) alat pemadam api ringan ( APAR ) dengan kapasitas 6 kg
harus disediakan di tempat tersebut.
- Tangki bahan bakar dan tangki pelumas harus disediakan dalam kondisi baik (tertutup)
dan mempunyai ventilasi yang benar.
- Perlengkapan tukang las meliputi baju kerja las, sarung tangan kulit, topi pengaman
khusus untuk tukang las dan kacamata yang cocok dengan lapisan filter hitam untuk
melindungi mata dari sinar ultra violet.
Peringatan keselamatan kerja untuk suluh potong brander las dan
perlengkapannya:
- Semua suluh potong harus dalam kondisi yang baik, bersih, tidak cacat/retak, ujungnya
bersih, tidak berkarat, dll.
- Botol oksigen dan acetylene harus lulus uji sesuai Permenaker No. 01/Men/1992
- Selang oksigen dan acetylene harus dalm kondisi yang baik dan tidak lebih dari 20 %
indikasi keretakan atau keusangan sepanjang selang. Semua sambungan selang harus
diikat kuat dengan ring clamp/penjepit yang standar.
- Botol oksigen dan acetylene yang bertekanan harus mempunyai reguler tekanan
dengan kondisi baik pada setiap botol. Jika diperlukan kunci untuk membuka kerangan
tabung gas harus disertakan pada botol.
- Harus disediakan pematik api standard.
- Semua alat potong api harus mempunyai flash back arrestor pada kedua selang oksigen
dan acetylene.
- Sekurang – kurang 1 (satu) APAR kapasitas 3 kg harus disediakan untuk 1 set alat
potong.
- Untuk pekerjaan di area yang mudah terbakar wajib memasang fire blanket/asbes
lembaran yang mencukupi untuk menutup area yang mudah terbakar di lingkungan
pengelasan tersebut.
- Mesin las yang digunakan untuk pekerjaan pengelasan harus sesuai yang
dipersyaratkan.
Peringatan keselamatan kerja untuk perancah dan perlengkapannya :
- Perancah yang dipakai harus standard mengikuti bahan/kontruksi yang di setujui
pemberi kerja.
- Seluruh perancah harus dalam kondisi yang baik, tidak bengkok, tidak retak atau
berkarat.
- Standard pipa perancah harus pipa galvanis, diameter 1,5” clamp harus yang khusus
didesain untuk perancah tersebut dalam kondisi yang baik.
- Klem perancah dipasang dengan posisi mur baut di sisi atas.
- Papan untuk perancah harus dibuat dari kayu keras dengan ukuran paling tidak 1,5” x
8” panjang papan tergantung kepada pemakainya. Tetapi kedua ujung papan tidak
boleh lebih dari 30 cm dari setiap ujung rangka perancah dan harus diikat.
- Kontraktor harus menyiapkan dan menyampaikan desain dan kalkulasi dari perancah
untuk disetujui oleh pengawas K3 PT. Petrokimia Gresik sebelum perancah tersebut
dipasang.
- Papan harus terikat / terikat dengan aman pada rangka perancah.
- Bentang (jarak antar) braket tidak boleh melebihi maksimum 3,20 m pada jenis
perancah pembangun tangki, untuk jenis perancah lain jarak antar penyangga tidak
lebih dari 8 kaki.
- Setiap pemasangan / pembongkaran perancah tenaga kerja wajib menggunakan sabuk
pengaman dan dikaitkan.
- Setiap perancah yang sudah tidak digunakan harus segera dibongkar dan dipindahkan
dari area yang bersangkutan.

Contoh Bagian – Bagian dari Scaffolding


PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT

Pesawat angkat dan angkut adalah kumpulan dari beberapa alat secara berkelompok atau
berdiri sendiri guna menghasilkan tenaga baik mekanik maupun bukan mekanik dan dapat
digunakan untuk tujuan tertentu. Misalnya mobil crane, crower crane, forklift, pay loader dan
lain sebagainya.
Pesawat angkat dan angkut harus mempunyai ijin pemakaian dari Disnaker yang masih
berlaku. Sebelum digunakan di proyek, pesawat angkat dan angkut harus dimintakan ijin ke
Bagian Inspeksi Pabrik setempat/Staf Inspeksi Proyek Yang bersangkutan untuk dilakukan
pemeriksaan laik pakai termasuk operator harus mempunyai SIO (Surat Ijin Operator).
Bagian tersebut bersangkutan akan memberikan rekomendasi bila hasil pengecekan dan uji
beban telah memenuhi ketentuan standard yang berlaku sesuai dengan Peraturan Menaker
R.I. No 05/Men/1985.
Semua peswat angkat dan angkut tidak boleh melebihi beban maksimum yang diijinkan.
Beban maksimum yang diijinkan dari pesawat angkat dan angkut harus tertulis dengan jelas
pada bagian yang mudah terlihat.
Operator pesawat angkat dan angkut harus mempunyai sertifikat yang disahkan oleh
Depnaker sesuai kewenangan operatornya. Operator dilarang meninggalkan tempat
pelayanan selama alat angkat dioperasikan. Setiap alat dan angkut yang beroperasi harus
mempunyai Rigger yang memiliki srtifikat yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja.
KEADAAN DARURAT

1. KEBAKARAN
a. Segera lakukan penanggulangan secara dini bila terjadi kebakaran dengan
menggunakan APAR/alat pemadam api ringan yang telah tersedia ditempat kerja
tersebut.
b. Segera hubungi Bagian Pemadam Kebakaran AREA TERDEKAT yakni PT.
PETROKIMIA GRESIK (1222 atau 2222) serta pimpinan unit kerja setempat untuk
meminta bantuan penanggulangan kebakaran dan selanjutnya laporkan ke Bagian
Keselamatan dan Kesehatan kerja.
c. Singkirkan semua bahan-bahan yang dapat membuat semakin besarnya api dari daerah
sekitar kebakaran.
d. Berikan bantuan kepada petugas pemadam kebakaran apabila diperlukan, dan segera
menyingkirkan keluar apabila petugas pemadam kebakaran sudah lengkap.

Penanggulangan kebakaran dengan APAR

Penanggulangan kebakaran dengan HYDRANT dan MOBIL PEMADAMAN


2. KECELAKAAN KERJA
a. Segera berikan pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja pada korban atau
segera meminta bantuan kepada petugas.
b. Segera hubungi Bagian Pemadam Kebakaran AREA TERDEKAT yakni PT.
PETROKIMIA GRESIK (1222 atau 2222) untuk meminta ambulance dan selanjutnya
laporkan ke Bagian Keselamatan dan dikirim korban ke UGD RS PETROKIMIA
GRESIK.
c. Segera lakukan isolasi area yang menimbulkan kecelakaan untuk keperluan investigasi
bersama dengan petugas Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang bersangkutan.
d. Segera laporkan hasil investigasi ke Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja unit
yang terkait dan/atau Staf Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang bersangkutan.

3. BENCANA INDUSTRI
Apabila mendengar sirine pemberitahuan dari perusahaan terdekat yakni PT.
PETROKIMIA GRESIK :
a. Hentikan semua kegiatan/aktivitas pekerjaan konstruksi dan matikan sumber-sumber
api terbuka, api rokok dan sebagainya.
b. Singkirkan segala sesuatu yang mengganggu kendaraan penanggulangan bencana
industri yang sedang lewat.
c. Jangan panik dan segera menuju tempat yang aman (TEMPAT BERKUMPUL
SEMENTARA).
d. Selanjutnya ikuti perintah TEAM EVAKUASI.

Anda mungkin juga menyukai