Elemen - 0
FUNGSI :
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
I.
SUBJECT
(PERIHAL)
Ditetapkan tgl:
UMUM
1.1.
1.2.
Ruang Lingkup
Pedoman ini berlaku di lingkungan PT Arun Ngl Co.
1.3.
Hal 1 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
2. Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja pada Pemurnian
dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.
Pelaksanaan PSM
Suatu sistim proses safety manajemen operasi terpadu dibuat, dikomunikasikan, dan
mendapat dukungan dari semua lini tingkatan manajemen dari organisasi PT.Arun.
3.1.1
PSM akan diterapkan di seluruh lini tingkatan manajemen mulai dari unit kerja
lapangan
Hal 2 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
3.1.4
SUBJECT
(PERIHAL)
Ditetapkan tgl:
Manajer menjamin bahwa objektif bisnis adalah konsisten dan sesuai dengan
harapan-harapan PSM.
3.1.5
3.2
Partisipasi Manajemen
Demonstrasi komitment-komitmen manajemen yang aktif menyeluruh dan partisipasi
nyata di sistim proses safety operasi terpadu.
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4
3.2.5
Manajer
memelihara
komitmen
dan
pengetahuannya
tentang
Keselamatan,
Langkah Penerapan
Manajemen operasi harus membuat batasan, prioritas, dan langkah-langkah sistim
penerapan mengingat kerumitan dan resiko yang terlibat dalam tahapan operasi dan
produk yang dihasilkan.
3.3.1
Manajer membuat skala prioritas dalam implementasi PSM dan tindakan perbaikan
berbasiskan pada tingkatan keterpaparan resiko, alokasi sumber tenaga, dan
Hal 3 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
3.4
3.4.1
3.4.2
Tanggung
antar
organisasi-organisasi
dalam
perusahaan
dengan
Manajer bertanggung jawab, pada pekerjaan baru yang mengandung resiko tinggi
atau mengandung bahaya seperti operasi ekplorasi, operasi driling pembangunan
projek-projek modifikasi dan bisnis di luar operasi yang telah ada harus bertanggung
jawab. Pada tahap awal pembuatan dan penerapan program PSM, dan
menyesuaikan dengan sistim operasi yang ada saat ini atau dengan pekerjaan yang
mengandung resiko/bahaya.
3.4.5
Manajer bertanggung jawab untuk bisinis-bisinis operasi yang bekerja sama dengan
pihak lain dan mengandung resiko tinggi, mengkomuniasikan program PSM ini
3.4.6
kepada semua karyawan dan juga perlu menyesuaikan sistim PSM dengan
kemampuan mereka untuk memenuhi harapan-harapan keterpaduan operasi.
Hal 4 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
3.5
SUBJECT
(PERIHAL)
Ditetapkan tgl:
3.5.1
Keberhasilan dan tujuan penerapan dan perbaikan PSM adalah dibuat dan
kinerjanya dievaluasi internal dilakukan secara periodik dan merupakan bahagian
dari pekerjaan pengelolaan, perencanaan dan pengangaran budget secara berkala.
3.5.2
3.6
3.6.1
3.6.2
Manajemen menjamin bahwa revisi prosedur dibuat dan praktis dalam penerapannya
dan mencakupi semua perubahan.
3.6.3
Karyawan terbiasa dengan pekerjaan dan resiko yang ada, membuat prosedur
mempraktekkannya, dimana dikaji ulang oleh level manajemen yang sesuai.
3.6.4
Penilaian harus diarahkan pada prosedur dan pada praktek-praktek di lapangan dan
termasuk penilaian teknik dan kajian ulang manajemen yang sesuai.
Hal 5 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
3.7
SUBJECT
(PERIHAL)
Ditetapkan tgl:
Keterlibatan karyawan.
Sistim menjamin bahwa keterlibatan aktif karyawan dan partisipasinya dalam proses
PSM dan pengetahuan tentang PSM didiskusikan antar karyawan di dalam
organisasi.
3.7.1
3.7.2
Penilaian VS Harapan-harapan
Sistim menjamin bahwa kinerja dievaluasi dan tingkat pemenuhan pencapaian terhadap
target / harapan-harapan dinilai. Hasil penilaian ini untuk dipedomani bagi manajemen
corporate.
1. Dapat diukur / menjadi indikator bagi kinerja keterpaduan operasi, dibuat dan dikaji
ulang di masing-masing unit
Hal 6 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
2. Hasil dari internal dan ekternal PSM audit dilaporkan setiap tahun melalui proses
pengurus bisnis corporate yang ada.
Kebijakan
Dalam rangka mewujudkan kegiatan pengolahan migas yang aman, handal, efisien
dan selaras dengan lingkungan, PT Arun Management dengan intruksi President
Director No. 04 /PS/MI/2002 ,bertekad menciptakan keadaan kerja yang bebas
insiden dan menekan potensi dampaknya.
1. Membudayakan dan membina pekerja, mitra kerja serta masyarakat tentang
Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kebakaran.
2. Menerapkan Pengelolaan Keselamatan kerja dan Lindungan Lingkungan yang
baik dengan melaksanakan sistim Manajemen Keselamatan Proses.
3. Berupaya memenuhi Ketentuan / Peraturan Perundangan KK.
4.2.
Pelaksanaan
Vice President Director bertanggung jawab untuk :
1. Membuat Keputusan Pelaksanaan Process Safety Management (PSM) dan
pengangkatan Tim Manajemen Keselamatan Proses yang disetujui oleh
President Director.
2. Memberi dukungan sepenuhnya terhadap pelaksanaan Process Safety
Management (PSM).
3. Mereview laporan hasil kerja Tim yang mengarah pada perbaikan.
4. Memantau / memonitor kemajuan (progress) pelaksanaan Process Safety
Management (PSM) serta pelaksanaan perbaikannya.
5. Melaporkan hasil pelaksanaan Process Safety Management (PSM) di PT Arun
kepada President Director dan Producer.
4.3.
Hal 7 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
A.
Ditetapkan tgl:
B.
Hal 8 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
lain. Koordinator PSM secara berkala ( 1 bulan sekali) mengadakan rapat bersama
semua anggota elemen untuk membahas perkembangan masing-masing program
dan keselarasan satu terhadap yang lainnya.
Disamping itu koordinator PSM memberikan arah, prioritas dan dukungan bagi kerja
masing-masing tim. Secara berkala koordinator PSM melaporkan tugas tim kepada
Vice President Director.
Ketua Komisi
Ketua masing-masing komisi bertugas mengkoordinir penulisan / meneleiiti ulang
dokumen PSM dan penerapan dari masing-masing elemen PSM yang ada dalam
tanggung jawabnya.
Ketua Elmen
Ketua masing-masing elemen bertugas mengkoordinir penerapan dari masingmasing unsur PSM yang ada dalam tanggung jawabnya.
Ketua Elemen bertugas :
1. Bersama anggota elemen melakukan penilaian terhadap keadaan unsur PSM
yang ada
perkembangan
penerapan
Hal 9 dari 32
masing-masing
unsur
PSM
dan
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
Anggota Elemen
Anggota elemen dipilih dari petugas yang paling banyak terlibat dengan unsur PSM
terkait, seperti misalnya anggota elemen yang bertanggung jawab untuk menerapkan
prosedur operasi yang sebaiknya dipilih dari pengawas senior kilang, sedangkan
anggota elemen yang bertanggung jawab untuk menerapkan Informasi Keselamatan
Proses sebaiknya dipilih dari pengawas senior di bidang Engineering yang
menangani informasi tentang proses.
Tugas Anggota Elemen :
1. Bersama ketua elemen melakukan penilaian tentang keadaan saat ini dari
penerapan unsur PSM yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Merencanakan dan menyusun jadwal pelaksanaan dari penerapan unsur PSM
yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Mengadakan rapat dengan semua pihak terkait dalam rangka pengumpulan
informasi,
penyusunan
kesistiman,
menyusun
manual
atau
prosedur,
Hal 10 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
Hal 11 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
- Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tercampur dengan bahanbahan lain (Hazardous Effects of Inadvertent Mixing of different materials that
could possibly occur).
A.1.1.2 Teknologi Proses yang meliputi :
-
Konstruksi material.
Standard disain.
Hal 12 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
analisa bahaya proses merupakan cara yang efektif untuk dapat melakukan
identifikasi, evaluasi dan pengendalian terhadap potensi bahaya yang terdapat pada
unit proses dengan cara :
-
Dengan demikian dapat dicegah kejadian / proses yang akan menimbulkan cidera
dan atau kecelakaan.
A.2.1. Metodologi
Berbagai metode-metode yang teratur dan sistimatis untuk mengidentifikasi dan
menganalisa potensi bahaya dalam unit proses yang dapat digunakan antara lain :
-
Inspeksi rutin.
Hal 13 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
Hal 14 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
Selain hal tersebut di atas, kegiatan pemeliharaan prediktif dan preventif ini adalah
Hal 15 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
perlu dan penting untuk menjamin operasi yang handal dan tanpa terjadi kecelakaan
(reliable and no incident).
Dengan melaksanakan program tersebut, akan membantu upaya pencegahan
kegagalan dini (prevent premature failure) dan membantu kesiagaan penyiapan
sistim yang diperlukan dalam pengendalian keadaan darurat.
Untuk efektifitas penerapannya maka kegiatan yang menyangkut program kualitas
dan keterpaduan mekanik ini, yang perlu diyakinkan keterpaduan mekaniknya
terutama adalah peralatan yang bersifat kirits.
Adapun peralatan kritis tersebut antara lain :
-
Pompa-pompa.
Bahwa fasilitas fisik telah benar-benar sesuai dengan spesifikasi rancangan dan
pemasangannya telah sesuai dengan rekomendasi manufakturer.
Hal 16 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
-
Ditetapkan tgl:
Bahwa unsur dari aspek keselamatan kerja, kesehatan dan lindungan lingkungan
telah diamati dengan memakai daftar periksa yang tepat.
Bahwa
dari
upaya
penakaran
dan
hasil
kesimpulan
dapat
dinyatakan
Secara garis besar peran Perusahaan dan Kontraktor dalam upaya penerapan
Manajemen Keselamatan Proses adalah sebagai berikut :
a). Menerapkan dan Melaksanakan semua ketentuan yang ada dalam Process
Safety Management (PSM) berlaku bagi seluruh kontraktor yang menangani
pekerjaan pemeliharaan, perbaikan, turn around, pekerjaan renovasi besar atau
pekerjaan yang bersifat khusus spesial.
Hal 17 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
Hal 18 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
Menghidupkan unit proses setelah perbaikan atau setelah stop darurat (startup following a turn-around or after emergency shutdown).
Data sifat dan bahaya yang terkandung dalam bahan kimia yang dipakai
dalam proses.
Upaya pengendalian yang harus dilakukan apabila terjadi kontak fisik atau
d). Perubahan
Prosedur harus dapat mengkaji untuk menunjukkan cara penerapannya dalam
operasi, termasuk bila terjadi perubahan oleh adanya :
- Perubahan proses kimia.
Hal 20 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
- Perubahan teknologi.
- Perubahan peralatan.
- Perubahan fasilitas.
- Perubahan SDM.
Sedangkan izin kerja harus mendapat perhatian, terutama pemberian surat izin kerja
panas dan surat izin memasuki ruangan tertutup / terbatas harus memiliki prosedur
yang jelas.
Seperti ketentuan untuk izin kerja panas (hot work permit) diberlakukan bagi semua
pelaksanaan pekerjaan panas yang dilakukan atau berdekatan dengan kegiatan
proses. Dalam sistim dan formulir izin kerja panas ini harus berisi :
-
Penyimpanan berkas izin kerja panas dalam file hingga pekerjaan tersebut
selesai dilaksanakan.
Izin kerja panas, dikeluarkan oleh petugas yang diberi wewenang oleh pimpinan
perusahaan.
Hal 21 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
pekerja
akan
menentukan
keberhasilan
kegiatan
Process
Safety
Management (PSM).
Contoh-contoh partisipasi pekerja dalam pelaksanaan Process Safety Management
(PSM) antara lain :
Rapat kegiatan keselamatan operasi (Safety Meeting), Pemeriksaan kegiatan
proyek
(Project
Review),
Penyelidikan
kecelakaan
(incident
investigation),
Proses
(Process
Hazard
Analysis),
Manajemen
Perubahan
C. Manajemen
C.1. Manajemen Perubahan (MP)
Perubahan fasilitas di lapangan walaupun bagaimana kecilnya dapat saja
menimbulkan suatu bencana yang dahsyat. Manajemen Perubahan ini ditujukan agar
dalam
pengelolaan
perubahan-perubahan
tersebut
dilaksanakan
sesuai
atau
konsisten dengan dokumen teknologi proses, dimana perlu dilakukan kajian yang
Hal 22 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
Beberapa bentuk berkas formulir yang perlu dikembangkan untuk keperluan Process
Safety Management (PSM) tersebut, mencakup hal-hal sebagai berikut :
- Deskripsi dan tujuan perubahan.
- Basis teknik atas perubahan.
- Dampak perubahan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.
- Evaluasi bahaya (hazard evaluation).
- Persetujuan dan kewenangan (bagi setiap bentuk perubahan).
- Prosedur perubahan yang menyangkut bidang : operasi, pemeliharaan, inspeksi /
testing.
- Pemutakhiran P&ID (bila perlu).
- Pemutakhiran klasifikasi electrical area (bila perlu).
- Pemutakhiran Informasi Keselamatan Proses (Process Safety Information).
- Kebutuhan pelatihan dan jalur komunikasi.
- Penelaahan Keselamatan Kerja Awal Operasi (Pre-Start Up Inspection / Safety
Review).
Batasan waktu untuk kegiatan perubahan yang bersifat sementara (temporary
changes) agar ditetapkan dan harus dipantau dalam pemantauannya. Pengakuan
Hal 23 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
bahwa pekerja adalah suatu unsur pokok yang jelas terlihat dalam seluruh elemen
Process Safety Management (PSM), merupakan hal yang penting.
Pada waktu dilakukan pemindahan pekerja dan perubahan organisasi, seperti halnya
yang dilakukan jika ada perubahan teknologi atau fasiltas tidak akan diselenggarakan
(berlaku) sebelum dilaksanakan penakaran bahaya (hazard assessments). Maka
dalam menghadapi perubahan personalia tersebut, seyogyanya dilakukan /
dipercayakan pada pekerja yang berpengalaman.
Dengan demikian, pergantian pekerja pada seluruh lapisan terlebih dahulu harus
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan ; hal ini untuk menjamin batasan minimum
proses
Hal 24 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
merupakan syarat utama untuk dapat mengoperasikan unit proses secara aman.
Materi yang perlu diberikan pada pekerja unit proses meliputi :
-
Uraian proses.
Prosedur-prosedur operasi.
Tindakan dalam keadaan darurat, termasuk penyetopan unit proses secara aman
dan tindakan penyelamatan (emergency response including shutdown and
evacuation).
Identitas pekerja.
Hal 25 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
-
Ditetapkan tgl:
C 4.
Inventarisasi semua keadaan darurat yang timbul dalam operasi kilang, prosedur
dalam menanggulangi keadaan darurat.
C.4
Hal 26 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
5) Evaluasi aspek lindungan lingkungan dalam setiap desain dan modifikasi suatu
fasilitas kilang.
6) Menyediakan sistem tanggap darurat penanganan tumpahan dan kebocoran
material B3.
7) Menyediakan sistem penanganan risiko kontaminasi tanah dan air tanah akibat
operasi kilang.
8) Sosialisasi dan pelatihan/ training yang berkaitan dengan program lindungan
lingkungan, baik di lingkungan kerja perusahaan maupun masyarakat sekeliling.
9) Kontrol dokumentasi yang berkaitan dengan program lindungan lingkungan.
C.4.2 Ruang Lingkup
Pedoman ini berlaku di area plantsite maupun perumahan PT. Arun NGL Co., dan
berlaku bagi seluruh karyawan termasuk kontraktor dan pihak ketiga lainnya.
1. Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Adalah semua bahan kimia yang mempunyai potensi atau risiko terhadap terjadinya
bahaya a.l. :
1) Kebakaran/Peledakan
2) Keracunan bagi manusia
3) Kerusakan/pencemaran lingkungan.
2. Limbah B3
Hal 27 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
Adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya
dan/atau beracun yang karena sifatnya dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau
merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan,kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain (Ref. PP no 18
Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun).
3. Pengelolaan Limbah B3
Adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan,
pengangkutan,pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan limbah B3 (Ref. PP no 18
Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun).
4. Emisi
Adalah suatu pelepasan material berbentuk gas hasil proses produksi ke lingkungan,
baik yang terjadi dalam operasi normal maupun dalam keadaan darurat.
5. Bocoran Gas
Adalah peristiwa lepasnya gas ke atmosfir dari suatu sistem tertutup dalam instalasi
proses Operasi Kilang ke lingkungannya dan berpotensi menimbulkan bahaya
kebakaran, keracunan dan pencemaran.
6. Tumpahan Minyak atau Bahan Kimia
Adalah keluarnya sejumlah minyak atau bahan kimia dari sistem operasi kilang ke
lingkungannya dan dapat menimbulkan bahaya kebakaran atau rusaknya lingkungan.
7. Baku Mutu Lingkungan
8. Nilai Ambang Batas
9. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan /atau kegiatan.(Ref. UU No.23
Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup).
Hal 28 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
10.
Ditetapkan tgl:
11.
Audit Lingkungan
Adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan untuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang
berlaku dan/atau kebijaksanaan dan standar yang ditetapkan oleh Penanggung
Jawab usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan.(Ref. UU No 23 Tahun 1997) .
C 4. Accident Investigation (AC)
Tujuan dari elemen ini adalah mengharuskan pihak perusahaan untuk melakukan
penyelidikan kecelakaan terhadap segala kasus kecelakaan, seperti : kebakaran,
ledakan dan penyebaran uap beracun.
Tujuannya adalah untuk menghindarkan kejadian serupa dikemudian hari.
Penyelidikan harus dilakukan paling lambat 48 jam setelah kejadian.
Adapun kecelakaan / kejadian yang memerlukan penyelidikan, yaitu insiden yang
telah mengakibatkan kecelakaan atau hampir celaka yang potensial menimbulkan
kerugian besar
Adapun kecelakaan / kejadian yang memerlukan penyelidikan, yaitu insiden yang
telah mengakibatkan kecelakaan atau hampir celaka yang potensial menimbulkan
kerugian besar.
Untuk pelaksanaan penyelidikan kecelakaan / kejadian tersebut, maka tim penyelidik
Hal 29 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
Ditetapkan tgl:
harus dibentuk sesegera mungkin dengan anggota yang terdiri dari pekerja yang
menguasai
tentang
proses
terkait
serta
sesuai
dengan
pengetahuan
dan
Selanjutnya laporan dari hasil penyelidikan kecelakaan tersebut, paling tidak memuat
keterangan sebagai berikut :
-
Laporan penyelidikan kecelakaan sangat penting dan tidak ditujukan untuk mencari
kesalahan tetapi untuk mengetahui sebab utama kejadian karena itu menurut
Process Safety Management (PSM), semua kejadian baik yang bersifat kecil, tanpa
cidera atau yang bersifat serius harus diselidiki secara mendalam.
Pelaporan dan Tindak Lanjut
Draft laporan hendaknya dibicarakan bersama dengan VPD sebelum dipresentasikan
di hadapan manajemen Unit dan direview bersama menajemen untuk merevisi
kesalahan pengertian, penentuan prioritas perbaikan dan penyusunan rencana
perbaikan.
-
Vice President Director bertanggung jawab untuk menjaga dan memantau hasil
serta tindak lanjut pelaksanaan Process Safety Management (PSM).
Hal 30 dari 32
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
PT.ARUN NGL
Perubahan ke :0
C. 5.
SUBJECT
(PERIHAL)
Ditetapkan tgl:
dilakukan 5 tahun sekali dan apabila diperlukan dapat dilakukan lebih cepat.
Audit
yang
dibuat
berisi
catatan
temuan
serta
kekurangan,
KOORDINATOR PSM
MANAJER DIVISI
AKNASIO SABRI
RZ / ZA / AKN
Hal 31 dari 32
VICE PRESIDENT
DIRECTOR
T. FACHRUDDIN
PSM GUIDE
Elemen - 0
FUNGSI :
Perubahan ke :0
Tgl.
SUBJECT
(PERIHAL)
PT.ARUN NGL
Ditetapkan tgl:
Tgl.
Hal 32 dari 32