Sebagai kota tumbuh, begitu pula sistem air mereka. sistem yang lebih besar
berarti meningkatkan tekanan, dan melemparkan pipa besi diletakkan untuk
menggantikan membusuk kayu log. Ketika sistem air yang baru Philadelphia
mulai beroperasi pada tahun 1801, tidak hanya melayani 63 rumah dan beberapa
pabrik, tetapi juga memiliki 37 hydrant di atas tanah untuk proteksi kebakaran.
Yang hydrant pertama di New York City dipasang pada tahun 1817 oleh George
Smith, yang seorang pemadam kebakaran. Dia bijaksana terletak di depan rumah
sendiri di Frankfort Street.
Menyusul gempa bumi dan kebakaran yang melanda San Francisco pada tahun
1906, kota ini memasang sistem air darurat yang luas yang masih digunakan.
Selain lebih dari 7.500 hidran tersambung ke listrik air baku-tekanan, sistem
tersebut termasuk waduk dan dua tank yang terletak di perbukitan untuk memasok
hampir 1.400 hidran tekanan tinggi di seluruh kota. Ada juga dua garam-stasiun
pompa air untuk menimba air dari San Francisco Bay, ditambah lima sambungan
tambahan sepanjang pantai untuk memungkinkan fireboats kota untuk memompa
ke dalam sistem hydrant. Sebagai garis pertahanan terakhir, kota ini memiliki
lebih dari 150 tangki air bawah tanah yang terhubung ke hydrant unpressurized.
Pumpers Api dapat menghubungkan selang hisap kaku terhadap hidran dan
menarik air keluar dari tangki air dengan menciptakan ruang hampa.
Saat ini, ukuran dan lokasi hydrant kebakaran di suatu daerah tidak hanya
mempengaruhi tingkat proteksi kebakaran, tetapi juga tingkat kebakaran asuransi.
Di daerah perkotaan banyak plug api rendah adalah semua yang berdiri di antara
yang pertama dan kehilangan percikan api multi-juta dolar.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... 1
LATAR BELAKANG................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................4
HYDRANT
PENGERTIAN HYDRANT...........................................................5
HYDRANT SYSTEM.....................................................................7
PENEMPATAN HYDRANT........................................................12
STANDAR RUANG HYDRANT.................................................12
GAMBAR PERLENGKAPAN HYDRANT.................................13
INSTALASI HYDRANT
MATERIAL POMPA HYDRANT..............................................15
SISTEMATIKA KERJA POMPA HYDRANT............................16
MATERIAL INSTALASI PLUMBING HYDRANT...................17
KESIMPULAN..........................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................22
Hydrant
ini
juga
berfungsi
untuk
mempermudah
proses
BODY COLOR
Municipal System
Chrome Yellow
Private System
Red
Non-Potable System
Ciri penandaan lainnya adalah flow indicators, standar NFPA untuk bonnets (topi
hydrant) dan caps (sumbat hydrant) harus diwarnai sesuai dengan indikasi
kuatnya tekanan aliran hydrant (20 p.s.i.) dan kode standarnya sbb :
Class C
Red
Class B
500-999 GPM
Orange
Class A
Green
HYDRANT SYSTEM
Secara umum sistem hydrant dapat dibagi menjadi tiga bagian :
1. Hydrant Box
Hydrant Box ini dapat dibagi menjadi dua yaitu berupa Indoor Hydrant
(terletak di dalam gedung) atau Outdoor Hydrant (terletak di luar gedung).
Untuk pemasangan Hydrant Box di dalam ruangan pada bagian atasnya
(menempel pada dinding) harus disertai pemasangan alarm bell. Pada
Hydrant Box terdapat gulungan selang atau lebih dikenal dengan istilah
Hose Reel.
Untuk menentukan jumlah dan titik hydrant gedung/box menggunakan acuan SNI
(Standar Nasional Indonesia) dan NFPA (National Fire Protection Association)
sbb:
Hydrant ditempatkan pada jarak 35-38 meter satu dengan lainnya, karena
panjang satu dengan lainnya. Selang kebakaran dalam kotak hydrant
adalah 30 meter, ditambah sekitar 5 meter jarak semprotan air.
Pada atap bangunan yang tingginya lebih dari 8 lantai, perlu juga
disediakan hydrant untuk mencegah menjalarnya api ke bangunan yang
bersebelahan.
2. Hydrant Pillar
Alat ini memiliki fungsi untuk menyuplai air dari PAM dan GWR gedung
disalurkan ke mobil Pemadam Kebakaran agar Pemadam Kebakaran dapat
menyiram air mobil ke gedung yang sedang terbakar. Alat ini diletakkan di
bagian luar gedung yang jumlahnya serta peletakannya disesuaikan dengan
luas gedung. Hydrant halaman atau biasa disebut dengan hydrant pilar,
adalah suatu sistem pencegah kebakaran yang membutuhkan pasokan air
dan dipasang di luar bangunan. Hydrant ini biasanya digunakan oleh mobil
PMK untuk mengambil air jika kekurangan dalam tangki mobil. Jadi
hydrant pilar ini diletakkan di sepanjang jalan akses mobil PMK.Untuk
menentukan kebutuhan pasokan air kebakaran menggunakan perhitungan
SNI 03-1735-2000 sbb:
=Qxt
7
Dimana :
V
Tiap bagian dari jalur akses mobil pemadam di lahan bangunan harus
dalam jarak bebas hambatan 50 m dari hydrant kota. Bila hydrant kota
yang memenuhi persyaratan tersebut tidak tersedia, maka harus disediakan
hydrant halaman.
Dalam situasi di mana diperlukan lebih dari satu hydrant halaman, maka
hydrant-hydrant tersebut harus diletakkan sepanjang jalur akses mobil
pemadam.
dari PAM dan GWR gedung disalurkan ke mobil Pemadam Kebakaran agar
Pemadam Kebakaran dapat menyiram air mobil ke gedung yang sedang terbakar.
Alat ini diletakan dibagian luar gedung yang jumlahnya serta peletakannya
disesuaikan dengan luas gedung.
Penempatan Hidran
Ada berbagai hal yang harus diperhatikan di dalam menempatkan
hidran agar hidran itu dapat digunakan dengan baik pada saat
diperlukan. Penjelasan selengkapnya adalah seperti dibawah ini .
Standar Ruang Hidran
Standar penempatan hidran yang sering digunakan adalah dengan
meletakkan hidran setiap 500 ft. Untuk aplikasinya, standar ini
merupakan penunjukan jalan dan sedikit penyimpangan pada
ruangnya haurs disediakan.
Ketika menentukan lokasi penempatan hidran, hal yang seharusnya
dipertimbangkan adalah penempatan, rintangan, kedekatan dengan
struktur yang dilindungi, jalan ke lokasi dan keadaaan lain dimana
pengaturan peletakan hidran harus diperhatikan.
Pada kondisis dimana semua mesin pemadam dilengkapi dengan 4 in
(100mm) atau lebih luas dari diameter selang (LDH), jarak maksimum
antar hidran dapat disamakan dengan panjang layanan dari pembawa
LDH. Sebagai contoh, jika panjang layanan terkecil dari pembawa LDH
pada mesin adalah 900 ft, maka diperbolehkan untuk menambah jarak
hidran. Bilamana perlu hingga 900 ft, hal ini diijinkan karena akan
menghasilkan penghematan biaya yang signifikan.
Pada kondisi dimana mayoritas hidran ditempatkan padajarak 800 ft
maka perlu ditempatkan 3 hidran berjarak 400 ft. Jika pemadam
kurang dari 800 ft pada setiap mesin, maka 2 hidran berjarak 800 ft
11
PERLENGKAPAN HYDRANT
A.HYDRANT KEY / KUNCI HIDRAN
12
B. NOZZLE HYDRANT
Adalah alat yang digunakan pada selang hydrant yang terpasang di
ujung selang untuk keluar air pada sistem hydrant.
13
Instalasi Hydrant
Instalasi pemipaan hydrant adalah instalasi dimana di setiap lantai dari
setiap gedung disediakan Hydrant Box lengkap dengan perlengkapannya, yaitu
landing Valve 2 1 , Fire hose & Nozzle, Hose rack. Sistem kerja Fire
hydrant yang terpasang menggunakan system air, (media yang digunakan adalah
air). Instalasi pada system ini air stand by , sehingga apabila akan difungsikan
harus mengadakan air dari ruang pompa dimana akan difungsikan dengan
membuka Landing valve pada IHB tersebut.
Sedangkan untuk system hydrant eksternal disediakan Hydrant Pillar dan
Siamesse Connection yang tersebar di area site plant (kawasan). Hydrant
difungsikan dengan cara memasang Hose dan Nozzle dan membuka Valve Pillar.
Adapun Siamese Connection disediakan dengan maksud apabila air yang
digunakan habis, maka team pemadam kebakaran dapat menyuntikkan air dari
mobil ke instalasi hydrant yang ada atau karena pompa pemadam kebakaran tidak
dapat di operasikan.
MATERIAL POMPA HYDRANT
Pipa Hydrant
Instalasi pipa hydrant berfungsi untuk mengatasi dan menanggulangi
kebakaran secara manual dengan menggunakan hydrant box , hydrant box ini
tersedia pada setiap lantai dengan beberapa zone /tempat.
Pada hydrant box terdapat fire hose[ selang ] ,nozzle, valve, juga terpasang
alat bantu control manual call point, alarm bell serta indicating lamp dan
14
untuk diluar gedung [ area taman / parkir ] terpasang hydrant pillar serta hose
reel cabinet.
15
berhenti.
Apabila pompa kebakaran utama gagal bekerja setelah 10 detik kemudian
pompa cadangan Diesel secara otomatis akan bekerja.
Jika kedua pompa tersebut gagal bekerja, alarm akan segera berbunyi dengan
nada yang berbeda dengan bunyi alarm sistim, untuk memberi tahukan kepada
operator akan adanya gangguan.
Sistim bekerja pompa Fire Hydrant adalah Start otomatis dan Mati secara
Manual
2. Pressure Switch : Alat kontrak yang bekerja akibat perubahan tekanan.
3. Manometer : Alat untuk membaca tekanan
4. Time delay relay : Alat relay yang bekerja berdasarkan seting waktu yang
sudah ditentukan.
5. Safety valve : Alat pelepas tekanan lebih
6. Pressure Reducing Valve : Alat pembatas tekanan
7. Fire House Cabinet ( FHC ) : Adalah box hydrant yang berfungsi untuk
memancarkan air melalui hose dan nozzle, dipasang pada setiap lantai
sebanyak 1 FHC untuk setiap kelipatan 800 m2.
MATERIAL INSTALASI PLUMBING HYDRANT
PIPA DAN VALVE
a. Pemipaan
Material Pipa yang digunakan Black Steel Pipe Sch. 40, atau ASTM A 53 dan
harus diusahakan semuanya berasal dari satu merk.Demikian juga untuk
fitting digunakan Black Steel Pipe class 15 K, Weld Type.
b. Valve valve
16
GATE VALVE
Gate valve adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka aliran
dengan cara mengangkat gerbang penutup nya yang berbentuk bulat atau persegi
panjang.
Gate Valve adalah jenis valve yang paling sering dipakai dalam sistem
perpipaan. Yang fungsinya untuk membuka dan menutup aliran.
Gate valve tidak untuk mengatur besar kecil laju suatu aliran fluida dengan
cara membuka setengah atau seperempat posisinya, Jadi posisi gate pada valve ini
harus benar benar terbuka (fully open) atau benar-benar tertutup (fully close). Jika
posisi gate setengah terbuka maka akan terjadi turbulensi
17
Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat aliran fluida
hanya mengalir ke satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed flow/back flow.
Aplikasi valve jenis ini dapat dijumpai pada outlet/discharge dari centrifugal
pump.
Tipe bronze body, non rising stem, screwed bonnet, solid wedge disk,
screwed end untuk valve sampai dengan diameter 50 mm atau bisa digunakan tipe
Butterfly untuk diameter 15 mm sampai dengan diameter 25 mm.
Tipe flanged or lugged body, stainless steel disk, stainless steel shaft,
hand wheel operated with position indicator untuk valve lebih besar dari diameter
50 mm dengan body material cast iron untuk tekanan 150 psi dan carbon steel
untuk tekanan 300 psi.
Check Valve :
Material bronze body, swing type, Y pattern, screwed cup, metal disk,
Swing silent type dengan stainless steel disk dengan body material cast
iron untuk tekanan 300 psi dan carbon steel untuk tekanan 300 psi.
18
Memastikan hydrant pillar dan valve tidak terhalang dan dapat diekses dengan
mudah.
Buka valve beberapa putaran agar udara dapat keluar, hal ini juga untuk
memastikan bahwa valve dapat bekerja dengan baik, tutup kembali valve dengan
rapat.
Hidupkan pompa, lakukan pengetesan pada setiap valve, flange, dan selang serta
bagian nozzle, pastikan setiap sambungan tidak terjadi kebocoran.
Lakukan flushing untuk menghindari pengendapan lumpur pada instalasi hydrant.
Jika dalam pengecekan terdapat masalah tandai dan lekukan pencatatan
selanjutnya lakukan tindakan untuk langkah perbaikan.
19
KESIMPULAN
Hydrant ini juga berfungsi untuk mempermudah proses penanggulangan ketika
bencana kebakaran melanda. Hydrant merupakan sebuah fasilitas wajib bagi
bangunan-bangunan publik seperti pasar tradisional maupun modern, pertokoan,
bahkan semestinya lingkungan perumahan pun harusnya ada fasilitas hydrant
Hydrant secara umum dibedakan menjadi 3 :
A. Hydrant Box
B. Hydrant Pillar
C. Siamese Connection
Perlengkapan yang terdapat pada Hydrant :
A.HYDRANT KEY / KUNCI HIDRAN
B. NOZLE HYDRANT
Adalah alat yang digunakan pada selang hydrant yang terpasang di
ujung selang untuk keluar air pada sistem hydrant.
20
sebagai alat pelindung diri di karenakan peralatan tersebut dapat di putar ujung
Nozlenya sehingga bisa mengeluarkan air dalam bentuk payung
Memiliki dua ukuran :
- Untuk selang hydrant dalam ruang gedung = Jet Nozle ukuran
1, 5"
- Untuk selang hydrant luar gedung = Jet Nozle ukuran 2, 5"
Sifat penggunaanya yaitu secara Vertikal (searah
DAFTAR PUSTAKA
1. http://nurtafree.blogspot.com/2010/03/hydrant.html
2. http://sistem-pemadamkebakaran.blogspot.com/2013/05/hydrantsystem.html
3. http://abunajmu.wordpress.com/2013/11/10/panc
aran-nozzle-hydrant/
4. http://gustafparlindungan.blogspot.com/2010/08/
hydrant.html
5. http://helmidadang.wordpress.com/2012/12/30/si
ammese-connection/
6. http://satpam-gaul.blogspot.com/2011/05/materitraining-penggunaan-hydrant.html
7. http://engineeringbuilding.blogspot.com/search/la
bel/FIRE%20SYSTEM
21