Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Struktur baja merupakan struktur yang terbuat dari komponen baja struktural yang saling
dapat menahan beban dan memberikan kekakuan penuh. Karena tingkat kekuatan baja yang tinggi,
maka baja membutuhkan lebih sedikit material dibandingkan jenis struktur lainnya seperti struktur
beton.Pada umumnya suatu pekerjaan konstruksi diawali dengan perencanaan yang dilakukan oleh
konsultan perencana dan dilaksanakan oleh kontraktor. Pekerjaan konstruksi harus merencanakan
tahapan pekerjaan sebelum memulai pekerjaan konstruksi yang meliputi pemodelan, pendetailan,
perhitungan volume, pembuatan gambar kerja, hingga penentuan waktu pengerjaan. Seiring dengan
kemajuan teknologi IT yang mendukungnya perencanaan konstruksi untuk memudahkan proses
pengerjaan konstruksi. Salah satu wujud perkembangan teknologi adalah software Tekla Structure.
Tekla Structure adalah perangkat lunak revolusioner dengan berbagai kelebihan yang dapat
membantu menganalisis dan mendesain secara efisien dan menguntungkan. Dengan menggunakan
Tekla Structure, integrasi BIM akan lancar dan efektif.
Tekla Structure merupakan sebuah program modeling dengan konsep BIM 3D dimana
seluruh obyek struktur ditampilkan lengkap dengan segala informasinya. Setiap model dalam Tekla
Structure merupakan sebuah objek yang lengkap dengan data yang diperlukan sehingga program
dengan mudah membuat laporan mengenai kualitas material bangunan. Pemilik pekerjaan maupun
pelaku konstruksi bisa dengan cepat menganalisis anggaran biaya sehingga efisiensi pekerjaan dapat
berjalan maksimal. Detailing pada konstruksi baja sering mengalami permasalahan saat pelaksanaan
konstruksi, hal ini dikarenakan gambar kerja yang kurang detail sehingga tidak bisa dilakukan di
lapangan, dengan software Tekla structure adalah software yang dapat melakukan pendetailan
gambar kerja yang berbasis modelling. Berdasarkan hal tersebut maka penulis mengambil topik
tentang permodelan struktur baja menggunakan software Tekla Structure dengan mengambil contoh
objek bangunan yaitu gedung parkiran Politeknik Negeri Bandung
1.2 1.2 Tujuan
Tugas Akhir ini bertujuan untuk:
1. Membuat modelling struktur baja gedung parkiran Politeknik Negeri Bandung dengan
menggunakan software Tekla Structure.
2. Membuat cutting list dan menghitung kebutuhan material baja secara manual.
3. Membandingkan kebutuhan material baja yang diambil dari software Tekla Structure dengan
perhitungan manual.

1.3 Ruang Lingkup

Pada penyusunan proposal Tugas Akhir ini, ruang lingkup pembahasan yang akan di bahas
adalah sebagai berikut:

1. Pemodelan ulang struktur atas menggunakan Tekla Structure.

2. Detail struktur baja gedung parkiran Politeknik Negeri Bandung, menyesuaikan dengan gambar
kerja sebagai acuan (seperti pada lampiran 3).

3. Struktur yang ditinjau adalah struktur atas.


BAB II
DESKRIPSI KERJA
A. Memulai aplikasi Tekla structures 2016
1) Membuka aplikasi ‘Tekla Structures 2016’.

2) Klik ikon nya. Maka akan muncul kotak dialog.

Log in ke account Tekla menggunakan e-mail dan password.

3) Pilih Tekla Structures Setup.


- Pilih ‘Environment’ : South-East Asia
- Pilih ‘Role’ : All
- Pilih ‘License’ : Educational
Klik ‘OK’.
B. Membuat Tekla Structures Model
1) Klik ‘New’.
- Kolom ‘Name’, isikan nama file yang akan dibuat.
- Kolom ‘Place in’, untuk tempat direktori penyimpanan.
- Pada ‘Template’ pilih ‘Blank’.

2) Klik ‘Create’.

3) Interface Tekla Structures


4) Edit grid sesuai dengan desain.
5) Double klik pada gridnya. Maka akan muncul kotak dialog Grid.
- Pada tab Coordinate, isikan panjang tiap grid. X untuk arah sumbu x, Y untuk
arah sumbu Y dan Z untuk elevasi.
- Pada tab Labels, isikan label sesuai dengan koordinat yang telah dibuat.

6) Klik ‘Modify’.

7) Hasil grid setelah dimodifikasi.


8) Klik tombol ‘Close’
9) Klik kanan pada work area. Klik ‘fit work area to entire model’ agar work area nya sesuai
dengan grid.
10) Membuat beberapa tampilan.
- Klik tab View
- Klik ‘New View’
- Pilih ‘Along grid lines’

11) Setelah muncul kotak dialog, maka klik ‘Create’.


12) Maka akan muncul beberapa tampilan yang dapat dilihat.

13) Membuat struktur pondasi.


a) Klik tab Concrete.
b) Klik ‘Footing’, atau double klik ‘Footing’ untuk langsung mengatur material dan
ukuran. Maka akan muncul kotak dialog.
c) Edit di tab Attributes, untuk profiles dan material yang digunakan.

d) Kemudian di tab Position edit position dan level untuk ketinggian pondasi.

e) Di tab Cast Unit edit type yang akan digunakan apakah cast in place atau precast.
f) Klik ‘Modify’ > ‘Apply’ > ‘OK’
g) Setelah itu klik di grid tertentu untuk meletakkan pondasi yang telah diedit

h) Membuat struktur kolom. Klik tab Concrete.

i) Double klik column untuk langsung mengatur ukuran maupun material yang
digunakan.

- Pada tab Attributes, edit profiles dan material yang akan digunakan dengan klik
select.
- Pada tab Position, edit position untuk perletakan kolom dan levels untuk
ketinggian kolom yang akan digunakan.

- Pada tab Cast Unit ubah tipenya menjadi precast.

j) Klik ‘Modify’ > ‘Apply’ > OK.

k) Lalu klik di mana akan diletakkan kolomnya yaitu di atas pondasi.


l) Membuat tulangan di tiap struktur.
- Klik tab Edit
- Klik ‘components’
- Pilih ‘applications & components’

m) Maka akan muncul kotak dialog di sebelah kanan user.

n) Untuk membuat tulangan pondasi. Klik pada kolom search dan ketik pada
footing reinforcement atau dengan ketik angka 77, maka akan muncul tulangan
untuk pondasi
o) Double klik tulangan pondasi dan atur tulangannya.

p) Setelah semua tulangan sudah diatur klik Modify-Apply-OK.

q) Untuk mengaplikasikan tulangan ke pondasi klik ‘Components’ tulangan pondasi


tadi dan klik pondasi yang akan dikasih tulangan.

r) Jangan lupa agar tulangannya terlihat, ubah tampilannya dengan Ctrl+2.

s) Maka akan didapat tulangan pondasi seperti gambar di atas.


t)

Tab Picture

Anda mungkin juga menyukai