Anda di halaman 1dari 5

Muhammad Afif Ramadhan

03011181722001
Kelas A/Indralaya
Tugas 1 Perancangan dengan Bantuan Komputer
Ringkasan Materi 2
PENINGKATAN MUTU DESAIN STRUKTUR DI INDONESIA DENGAN
MENGGUNAKAN SOFTWARE DESAIN STRUKTUR TERPADU SANSPRO

 Ada bebeberapa aspek dalam perencanaan struktur yang melibatkan


perancang struktur, antara lain:

1. Desain Awal
2. Desain Skematik
3. Beban struktur
4. Analisis Struktur
5. Desain Struktur
6. Desain Pondasi
7. Penggambaran Detail
8. Analisis Volume dan Biaya

 Program SANSPRO Sebagai Alat Bantu Perencanaan Struktur


Program komputer analisis dan desain struktur (SANSPRO) pada awalnya
(1988) dirancang dengan filosofi lama dimana software masih dianggap sebagai alat
bantu analisis saja, sebagai berikut: Perencana memanfaatkan komputer sebagai alat
bantu analisis dan desain struktur. Sedangkan penggambaran akhir dan perhitungan
volume dilakukan dengan kontrol ketat manusia.

Beberapa aspek dalam tahapan perencanaan struktur dengan SANSPRO


dijelaskan sebagai berikut:
a) Desain Awal
Pada desain awal ini ditentukan sistem struktur yang efisien: sistem pemikul
beban gravitasi, dan sistem pemikul beban lateral gempa. Tidak banyak yang
dapat diatur oleh program, selain memberikan database berbagai jenis struktur
yang pernah ada, sehingga perencana dapat menggunakannya dalam pemilihan
sistem struktur yang optimal.
b) Desain Skematik
Dengan SANS, ukuran balok baja dan beton yang sesuai dengan bentangnya
dapat dipilih secara otomatis dengan satu perintah sederhana. Cuma hasilnya
adalah pembagian group balok dan kolom dapat menjadi tidak sesuai karena
bentangnya berbeda. Untuk itu setelah dilakukan perubahan, perencana dapat
melakukan perbaikan.
c) Perhitungan Beban Struktur

Perhitungan beban yang tadinya membutuhkan waktu yang lama, sekarang bukan
menjadi masalah lagi. Berat sendiri, beban mati pelat, beban hidup, beban gempa,
beban angin dan beban tekanan tanah dapat dimodelkan dengan mudah dengan
SANSPRO.

d) Analisis Struktur

Analisis struktur umumnya sudah bukan masalah bahkan telah menjadi proses
blackbox dan dianggap benar. Hal ini yang menyebabkan banyaknya kegagalan
struktur pada saat konstruksi. Suatu prosedur minimal dalam pemeriksaan hasil
analisis struktur harus dilakukan:
1. Memeriksa kewajaran besaran beban dan reaksi tumpuan
2. Memeriksa kewajaran ukuran kolom, balok dan pelat
3. Memeriksa lendutan balok dan pelat
4. Memeriksa keabsahan hasil analisis dinamik
e) Desain Struktur
Proses perencanaan struktur adalah proses yang bersifat iteratif, tidak dapat
langsung sekali jadi. Setelah beban, model struktur, dan hasil analisis sudah benar,
masih perlu diperiksa apakah penampang yang ada masih memenuhi. Walaupun
proses desain juga bersifat Blackbox, tapi tetap diberikan kesempatan bagi perencana
untuk mengatur parameter desain, dan juga mengatur pembulatan hasil desain.
Pemeriksaan hasil desain juga dapat dilakukan dengan lebih mudah dengan
menggunakan Visual Report, dimana setiap batang diberikan kode warna yang
menunjukkan status desainnya. Kode warna yang berbeda-beda dapat
menggambarkan apakah desain sudah optimum atau belum. Dengan menggunakan
sistem ini, pemeriksaan mutu desain sangatlah dimudahkan, sehingga proses
perencanaan struktur menjadi menarik dan tidak membosankan.

f) Desain Pondasi

Desain pondasi adalah area abu-abu, dimana ada keterlibatan perencana struktur
dan ahli geoteknik. Idealnya, bila akan diotomatisasi semuanya, perlu dimasukkan
peta lokasi sondir, boring, dan hasil uji laboratorium untuk setiap sampel boring.
Prosedur desain pondasi ini, karena biasanya datanya tidak diintegrasi, memakan
waktu yang lama, dan akhirnya tidak dikerjakan dengan baik (baik karena lalai atau
tidak sempat), atau yang mengerjakannya tidak memiliki akses penuh ke database
model komputer sehingga tidak semua kombinasi beban dan parameter desain dapat
digunakan.

g) Penggambaran Detail Balok/Kolom

Penggambaran struktur adalah proses yang juga memakan waktu lama dan sukar
untuk diotomatisasikan. Prosedur penggambaran yang umum dilakukan adalah:

1. Perencana struktur mengambil hasil desain dari komputer dan membuat sketsa
tulangan
2. Dari sketsa tulangan yang ada, dibuatkan sejumlah detail balok dan kolom oleh
drafter. Jumlah detail dibatasi agar didapatkan gambar yang sederhana namun
tetap ekonomis

3. Detail balok dan kolom diberikan nomor detail yang unik


4. Denah pembalokan digambar, dan setiap balok diberikan nomor detail yang
sesuai
5. Denah kolom tiap grup lantai digambar, dan setiap kolom diberikan nomor
detail yang sesuai
6. Bila perlu, digambarkan juga potongan memanjang balok atau bahkan
potongan portal

h) Analisis Volume dan Biaya

Analisis volume dan biaya struktur adalah seni yang kelihatannya mudah tapi
rumit dan memakan waktu yang lama. Sewajarnyalah perencana struktur diberikan
juga tanggung jawab untuk mempermudah proses ini, bagaimanapun juga, mereka
yang paling mengetahui data ukuran dan hasil desain struktur suatu gedung.
Perencana yang sudah berpengalaman akan mengetahui betapa pentingnya
penguasaan perhitungan volume dan biaya, sesederhana apapun, karena hasil analisis
biaya yang mudah dan cepat dapat membantu dalam pemilihan sistem struktur dan
dalam perencanaan keuangan pemilik gedung.

i) Penyusunan laporan

Penyusunan laporan yang baik juga merupakan sarana untuk meningkatkan mutu
desain. Dengan adanya laporan yang baik, perencana senior dapat memeriksa hasil
dari perencana junior dengan mudah, sehingga mutu desain dapat seragam. Agar
mudah dibaca, laporan yang ringkas atau berupa grafik ditempatkan di depan, dan
laporan berupa tabel yang tebal ditempatkan sebagai lampiran.
Pertanyaan
1. Apakah pada desain awal, jenis struktur yang sudah ada dapat menyesuaikan
arah guncangan dari beban gempa?
2. Apakah ada kriteria dalam memilki program SANSPRO ?
3. Untuk kekurangan dari program SANSPRO terdapat pada bagian mana?

Anda mungkin juga menyukai