net/publication/307931352
CITATIONS READS
0 2,382
1 author:
Nathan Madutujuh
Engineering Software Research Center (www.esrcen.com)
46 PUBLICATIONS 1 CITATION
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Integrated Structural Modeling, Analysis, Design and Drafting CAD Software View project
All content following this page was uploaded by Nathan Madutujuh on 09 September 2016.
by
Nathan Madutujuh
I. KONSEP
II. PRAKTEK
Insinyur professional adalah insinyur yang memiliki ketrampilan dan keahlian yang
memadai secara mandiri untuk menyediakan jasa insinyur yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam segi mutu, biaya dan waktu untuk berbagai macam lokasi
dan keadaan projek.
Insinyur professional menguasai teori dan praktek perencanaan sesuai dengan peraturan
bangunan local dan internasional.
Insinyur professional memiliki kemampuan untuk bekerja dalam tim, baik dengan teman
sejawat, maupun dengan disiplin ilmu lainnya.
Insinyur professional dapat mengatur dan mengelola waktu dan memimpin suatu tim
perencanaan.
Beberapa alat bantu yang diperlukan untuk menunjang pekerjaan insinyur professional
adalah:
1. Buku Referensi:
a. Buku peraturan bangunan
b. Buku pegangan perencanaan
i. Pondasi
ii. Beton
iii. Baja
c. Buku Spesifikasi Teknis Struktur
d. Standar Detail Drawing
e. Daftar harga Material
f. Contoh Projek
2. Program Bantu
Untuk mempercepat keahlian seorang insinyur professional, yang paling cepat dan
mudah adalah apabila seorang sarjana teknik yang baru lulus diberikan kesempatan
untuk bekerja dibawah bimbingan seorang insinyur professional.
Bimbingan harus diberikan secara bertahap, gradual, dan teratur, dengan intensitas yang
cukup. Berdasarkan data, minimal diperlukan 2-5 tahun masa bimbingan (tergantung
keadaan dan kemampuan pribadi) agar seorang sarjana menjadi insinyur professional.
Bimbingan juga termasuk mengarahkan buku referensi apa yang perlu digunakan.
Bimbingan dapat dilakukan secara personal (lebih baik) atau secara grup.
Dengan demikian seorang insinyur dapat lebih terfokus pada masalah teknis yang lebih
membutuhkan keahlian, seperti pemilihan material, system struktur, dsb.
a. Instalasi SANSPRO
b. Menggunakan SANSPRO
Program SANSPRO adalah program komputer yang dapat digunakan untuk perencanaan
struktur balok, portal, rangka batang, dan gedung. Program ini memiliki berbagai
kemampuan:
a. Pemodelan struktur
b. Preliminary ukuran penampang
c. Pembuatan beban otomatis (angin, gempa, beban hidup lantai)
d. Analisis struktur
e. Disain Struktur Baja dan Beton
f. Perencanaan sambungan rangka batang baja
g. Perencanaan pondasi (telapak, pile, bored pile)
h. Pengambaran struktur
i. Perhitungan volume dan cost
Seorang insinyur professional harus memberikan suatu disain yang optimal, baik dari
segi kekuatan, kenyamanan, dan biaya bangunan. Disain yang boros akan membuat
kerugian, dari segi harga bangunan, tempat yang bias disewakan, dan juga berat dan
beban gempa yang lebih besar.
Untuk mendapatkan disain yang optimal, maka diperlukan keahlian untuk memilih
material yang digunakan, system struktur, penentuan jenis tanah dan pondasi, tata letak
elemen lateral, kelangsingan bangunan, ukuran elemen struktur, dan factor reduksi beban
hidup.
Kombinasi dari kedua rasio diatas yang optimal sangat tergantung pada harga
material, dan harga bekisting.
Pemilihan mutu beton berpengaruh pada dimensi kolom dan wall, sedangkan pada
balok dan pelat tidak begitu besar.
Perbedaan harga mutu beton K-225 dan K-300 adalah tidak banyak.
Biasanya digunakan K-400 untuk kolom dan wall, K-300 untuk balok dan pelat.
Untuk bangunan kecil, dapat juga K-300 untuk kolom, K-225 untuk balok dan pelat.
Peraturan Indonesia hanya menyediakan 3 jenis tanah: Lunak, sedang dan keras.
Karena beban gempa pada tanah lunak dan sedang berbeda 100%, maka pemilihan
jenis tanah harus dilakukan dengan seksama. Harus ada 2 kriteria yang memenuhi.
Bila perlu dilakukan juga test Vs agar jenis tanah dapat ditentukan dengan lebih
tepat. Biaya test Vs (sekitar 20jt per test) dapat diabaikan bila beban gempa dapat
berkurang setengahnya.
4. Pemilihan Pondasi
Untuk tanah homogen yang memiliki bedrock dasar yang jelas, pondasi tiang dapat
digunakan. Bila bedrock tidak jelas, atau terdapat lensa, karena tiang pancang tidak
dapat menembus lensa yang tebal > 1m, ada kemungkinan sisa tiang akan banyak
sehingga lebih murah menggunakan bored pile.
Untuk bangunan tinggi pada tanah lunak atau urugan, lapisan atas harus diperbaiki
untuk menaikkan kapasitas tiang pancang terhadap beban lateral atau digunakan
bored pile diameter besar.
Penempatan letak dan arah dari system penahan beban lateral (kolom dan shearwall)
harus sedemikian sehingga terdapat penahan yang sama besar pada kedua arah dan
struktur tidak mengalami eksentrisitas yang besar. Jadi ada kemungkinan walaupun
denah arsitek simetris, denah struktur bias tidak simetris, tergantung kebutuhan.
Pemilihan system pelat lantai sangat menentukan biaya total, karena unsure pelat
memberikan kontribusi besar dalam biaya keseluruhan.
Nilai R ditentukan berdasarkan system struktur yang digunakan pada kedua arah
utama struktur, dan indeks kerusakan yang ditargetkan.
Bila ada dua macam system struktur yang digunakan, dapat dihitung R kombinasi
sesuai SNI-1726.
1. Menjalankan SANSPRO
Hasil disain akan diperlihatkan untuk maximum (bila Load Comb = 0) atau untuk masing-masing
load combination bila Load Comb > 0. Nilai stress ratio yang ditampilkan, bila digunakan disain
tegangan ijin (ASD), harus <= 1.0 untuk beban tetap dan <= 1.3 untuk beban sementara, dan untuk
disain LRFD harus <= 1.0.
2. Merubah koordinat titik
a. Klik kanan – Change View Option – Element – Show Joint Load – klik OK
b. Bila skala beban terlalu kecil, ubah dengan :
Klik kanan – Change View Option – Scale/Font – Point Force diisi 10 – klik Ok
c. Untuk mengubah beban titik, pilih Load Case yang akan diedit (1 atau 2), lalu:
Klik icon [Jload] atau gambar titik dengan beban
Klik icon [Edit] dan klik lokasi beban yang akan diubah
Berikan beban yang baru (Arah Y+ adalah beban vertikal ke atas)
6. Run kembali
Bila ada perubahan data maka model harus dianalisis dan disain kembali.
a. Klik File-Save (atau tekan F2) untuk menyimpan model dengan nama Roof1.MDL
b. Klik File-Export (atau tekan F4) untuk membuat data file untuk analisis
c. Klik Analysis – Analysis Menu – Analysis – Quit - Yes
d. Klik Design – Run Truss/Frame Design – Run Design – Steel Truss – Start Design - Klik
Ok
– klik Quit – jawab dengan Yes
e. Klik kanan mouse, klik View Design Results
Akan terlihat detail sambungan baut, gunakan zoom agar lebih jelas.
Gambar sambungan ini dapat diexport ke Autocad DXF file untuk disempurnakan dan diberikan
dimensi dan keterangan tambahan.
a. Cara sama dengan Truss Generator, hanya dipilih Gable Frame Generator
b. Untuk perencanaan baja harap diperhatikan panjang tekuk (faktor K) dan panjang lateral
bracing (faktor Lu)
c. Untuk portal, disain sambungan belum tersedia
II.B. Basic Building Design dengan SANSPRO V.4.90
d. Dengan Import Construction Lines (garis bantu) dari file DXF AutoCad
(paling umum, cocok untuk bangunan dengan denah besar)
a. Analisis Statik (mencari displacement, reaksi, dan gaya-gaya dalam akibat beban
statik dan beban gempa statik ekivalen)
*.OUT - Displacement, gaya dalam, reaksi
*.SUP - Ringkasan support reactions
5. Disain Pondasi
a. Denah struktur
b. Detail Balok
c. Detail Kolom
d. Detail Pondasi
e. Detail Komponen struktur lain
8. Penyusunan Laporan
Pada menu utama, klik tombol/button Building Modeler untuk masuk kedalam program.
Akan terlihat pada layar:
Akan terlihat lantai dasar dari gedung 4 lantai yang telah dibuat.
Untuk melihat tampak 3D dari gedung tersebut, klik icon [3D]:
1. Save model yang telah dibuat dengan klik tombol F2 lalu berikan nama file: Ruko1.MDL
2. Untuk melakukan analisis, klik tombol [Auto Run]
3. Klik Ok 3x
4. Klik Generate, Klik OK 2x dan Klik OK
5. Klik Export, Klik Ok, Klik Continue, Klik OK
6. Klik Menu Analysis, Modul analisis akan dijalankan
7. Klik Menu Quit dari menu analysis
8. Klik Yes untuk pertanyaan “View Output ....”
9. Klik No untuk pertanyaan “Multiply ....”
10. Klik No
11. Klik No
6. Tahap Disain Penampang
1. Reaksi Perletakan
Klik Kanan Mouse, Klik View Support Reactions
Untuk mengubah berbagai option View Reactions, Klik kana, klik Change View Option, Klik Tab
Output, Pilih pada bagian Support Reactions.
2. Diagram Moment
Klik Kanan Mouse, Klik View Moment Diagram
3. Displacement
Untuk menampilkan lendutan pada tengah bentang balok, harus ditambahkan titik nodal pada lokasi
tersebut.
8. Memeriksa Hasil Disain
1. Penulangan Pelat
Akan terlihat data tulangan pelat pada arah panjang dan pendek, elevasi lantai, dan tebal pelat untuk
masing-masing floor region.
2. Penulangan Balok
Akan terlihat sketsa tulangan balok (tumpuan dan lapangan) dan tulangan kolom.
9. Perencanaan Fundasi
Dalam perencanaan fundasi, dapat digunakan type fundasi: telapak, bored pile, mini pile atau pile.
Sedangkan data yang diperlukan adalah:
a. Daya dukung aksial, lateral, tarik (untuk tiang), dan tegangan tanah ijin (untuk telapak)
b. Harga per titik (termasuk ongkos pancang/bor)
c. Harga satuan
d. Parameter fundasi lainnya
1. Hitung jumlah tiang yang diperlukan (tanpa efek grup, tanpa berat sendiri pilecap)
2. Cari konfigurasi tiang sesuai jumlah tiang yang diperoleh
3. Hitung efisiensi group
4. Hitung ukuran dan berat pilecap
5. Hitung kembali jumlah tiang yang diperlukan (dengan efek group, dan berat sendiri pilecap)
6. Ulangi langkah 2-5 sampai konvergen
7. Hitung volume beton, berat baja dan biaya total fundasi
SANSPRO memiliki kemampuan juga untuk melakukan perhitungan volume beton dan baja yang
dibutuhkan, dan juga luas bekistingnya.
Penutup
Demikianlah overview dari penggunaan SANSPRO untuk merencanakan suatu gedung. Untuk
suatu projek yang nyata, prosesnya berlangsung mirip dengan yang telah dikerjakan, hanya saja ada
perbedaan dalam:
1. Ukuran gedung
2. Cara Memasukkan koordinat
3. Tabel Penampang
4. Reduksi beban hidup
5. Zone gempa
Beban yang digunakan dalam model dibagi kedalam beberapa load case / kasus beban. Pemilihan
load case ini adalah bebas, cuma biasanya digunakan penomoran sbb :
Load cases ini kemudian dikombinasikan menjadi kombinasi beban, yang akan digunakan dalam
perencanaan, dengan memberikan faktor pengali (load factornya).
Lakukan sbb:
1. Klik menu Parameter – Load Combination
2. Pilih Load Comb Type = Self + Dead + Live + EQX,EQZ Load
3. Live Load Reduction Factors: Earthquake = 0.5, Masses = 0.3
4. Click Use +/- Sign
5. Click Include Uplift
6. Click button Apply, klik Ok
Catatan:
Setelah menggunakan pilihan Automatic, dapat dipilih type User defined kembali sehingga load
factor yang ada dapat diubah.
Untuk analisis dinamik, jumlah load case = 2 karena beban gempa dinamik tidak dianggap sebagai
load case statik.
12. Beban Gempa Statik Ekivalen
Beban gempa statik ekivalen dapat dihitung secara otomatis dengan SANSPRO. Tersedia beberapa
peraturan gempa yang dapat digunakan: PPTGIUG-1983, SNI-1726-2002, UBC-94, UBC-97, dan
IBC-2003. Prosedur perhitungan beban gempa adalah sbb:
1. Masukkan Faktor Reduksi Beban Hidup pada tiap lantai pada Tabel Tingkat (STOREY
DATA). Biasanya 0.3 – 0.5 (Office/Resindetial), 0.8 (Gudang)
2. Hitung Berat tiap lantai dengan perintah Building – Floor Weight – All Floor
3. Hitung Beban Equivalent Load:
1. Pergi ke Earthquake Load, Tab Basic Data
2. Klik Generate
3. Pergi ke Tab Earthquake Codes, Pilih Peraturan Gempa yang digunakan: Misalkan
SNI-176-2002
4. Berikan parameter yang sesuai
5. Klik Compute dan Klik Apply (2x) agar grafik tampil di Tab Basic Data
6. Pergi ke Tab Basic Data
7. Klik Generate
Tab UBC-97:
Tab PPTGIUG-1983:
Tab IBC-2003:
13. Analisis Dinamik
Untuk analisis dinamik, diperlukan sedikit data tambahan dibandingkan dengan analisis statik:
4. Base Shear Dynamic >= 80% Base Shear Static (Vd/Vs >= 0.8)
Solusi: Periksa nilai Cdx,Cdz untuk beban gempa statik Vs, harus sesuai dengan To,dyn
Tambah jumlah eigen, max = 3*NF-3
A. EARTHQUAKE IN X DIRECTION
B. EARTHQUAKE IN Z DIRECTION
Floor No. ex ez
1 0.00000 0.00000
2 0.00000 0.00000
3 0.00000 0.00000
4 0.00000 0.00000
BACKGROUND THEORY:
Suatu gedung biasanya tidak didisain dengan beban gempa maksimum, melainkan beban gempa
yang telah direduksi sesuai dengan kapasitas penyerapan dan penyebaran energi gempanya, yang
diberikan dalam nilai R. Beban gempa yang diberikan pada model adalah beban gempa maksimum
dibagi dengan nilai R.
Bila suatu bangunan bersifat daktail, dan digunakan nilai R maks, maka gedung perlu didisain
dengan metode disain kapasitas (Pada suatu titik: Kapasistas kolom > Jumlah Kapasitas balok), dan
sendi plastis hanya diperbolehkan berada pada kedua ujung balok, kaki terbawah kolom dan kaki
terbawah wall sampai ketinggian 2.Lw, dimana Lw = lebar wall.
Dalam SANSPRO, suatu model gedung dipecah menjadi beberapa pembagian yang disebut layout:
Layout balok, Layout kolom, Layout shearwall
Jumlah tingkat, ketinggian dan jumlah layout balok dapat diberikan pada menu Building –
Parameter.
Pengaturan layout ini dapat dilihat pada Building – Storey Data sbb:
Disini berarti lantai 1-3 menggunakan layout balok dan kolom yang sama, sedangkan lantai 4
menggunakan layout yang berbeda. Dengan demikian bila kita merubah sesuatu di lantai 1 maka
lantai 2,3 akan berubah juga, sedangkan lantai 4 tidak.
Lakukan:
Coba pergi ke lantai 4, dan hapus beberapa pelat lantai, maka lantai 1-3 tidak akan berubah.
Bangunan akan menjadi:
Balok dan kolom yang tidak terpakai di lantai 4 juga dapat dihapus.
15. Menambah Properties Elemen
Untuk menambah properties elemen, klik Prop – Add a Propertie s – Pilih properties yang akan
ditambahkan.
Berikan nama dan ukuran yang sesuai (dalam cm): Misalkan B30X50
Maka tabel SECTION, DESIGN dan ELSET akan disesuaikan dengan penampang baru.
16. Bekerja dengan Objek
Untuk menghapus, mengedit dan menambah suatu objek pada SANSPRO, harus dilakukan sbb:
1. Reaksi Tumpuan:
Klik Kanan Mouse, Klik Support Reactions
Klik Kanan Mouse, Klik Change View Option, Klik Tab Output, Pilih Show Unfactored
Support Reactions
2. Diagram Momen
Klik Kanan Mouse, Klik Moment Diagram
Klik Load Comb: 0=max, 1=gravity, 2-9=gempa
3. Hasil Disain
Klik kanan mouse, klik Design Results
Demikianlah tutorial dasar penggunaan program SANSPRO ini. Semoga bermanfaat bagi saudara
semua.