Anda di halaman 1dari 48

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/307931352

Aplikasi SANSPRO V.4.90 dalam meningkatkan kinerja Insinyur Profesional

Conference Paper · March 2008

CITATIONS READS

0 2,382

1 author:

Nathan Madutujuh
Engineering Software Research Center (www.esrcen.com)
46 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Steel Fiber Reinforced Concrete View project

Integrated Structural Modeling, Analysis, Design and Drafting CAD Software View project

All content following this page was uploaded by Nathan Madutujuh on 09 September 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Engineering Software Research Center
Komp. Rajawali Plaza Ruko 34, Bandung 40182, INDONESIA
Tel/Fax: 022-603595, 6041685, 6003596
E-mail: nathan@bdg.centrin.net.id

Aplikasi SANSPRO V.4.90 dalam meningkatkan


kinerja Insinyur Profesional

by
Nathan Madutujuh

UNJANI, March 17, 2008


DAFTAR ISI

I. KONSEP

1. Menuju Insinyur Profesional


2. Alat Bantu Disain yang diperlukan
3. Mempercepat Keahlian Profesi
4. Mengenal Program SANSPRO
5. Optimasi Disain Gedung

1. Rasio Beton dan Rasio Baja


2. Pemilihan Mutu Material
3. Penentuan Jenis Tanah
4. Pemilihan Pondasi
5. Pengaturan Letak Elemen Struktur Penahan Lateral
6. Pemilihan pelat lantai
7. Pemilihan Ukuran Balok
8. Pemilihan Ukuran Kolom
9. Pemilihan ukuran Shearwall
10. Penentuan Jenis Tanah
11. Penentuan Sistem Struktur dan Nilai R
12. Faktor Reduksi Beban Hidup

II. PRAKTEK

A. Perencanaan Rangka Batang Baja


B. Perencanaan Gedung
I. KONSEP

1. Menuju Insinyur Profesional

Insinyur professional adalah insinyur yang memiliki ketrampilan dan keahlian yang
memadai secara mandiri untuk menyediakan jasa insinyur yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam segi mutu, biaya dan waktu untuk berbagai macam lokasi
dan keadaan projek.

Insinyur professional menguasai teori dan praktek perencanaan sesuai dengan peraturan
bangunan local dan internasional.

Insinyur professional memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri mengikuti


perkembangan ilmu yang ada.

Insinyur professional memiliki kemampuan untuk bekerja dalam tim, baik dengan teman
sejawat, maupun dengan disiplin ilmu lainnya.

Insinyur professional dapat mengatur dan mengelola waktu dan memimpin suatu tim
perencanaan.

Insyinyur professional memiliki kemampuan untuk memberikan perencanaan struktur


yang aman, nyaman dan ekonomis.

2. Alat Bantu Disain yang diperlukan

Beberapa alat bantu yang diperlukan untuk menunjang pekerjaan insinyur professional
adalah:

1. Buku Referensi:
a. Buku peraturan bangunan
b. Buku pegangan perencanaan
i. Pondasi
ii. Beton
iii. Baja
c. Buku Spesifikasi Teknis Struktur
d. Standar Detail Drawing
e. Daftar harga Material
f. Contoh Projek

2. Program Bantu

a. Program Analisis dan Disain Struktur


i. SANSPRO
ii. ETABS/SAP/GT-STRUDL

b. Program Perencanaan Pondasi


i. Program Perencanaan Kapasitas Tiang : NPILE, GROUP,
LATERAL, BOREDPILE
ii. Program Perencanaan Pilecap : PILECAP
iii. Program Perencanaan Slab : SANS, SAP
c. Program Perencanaan Baja
i. Program Perencanaan Portal dan Rangka Batang Baja
1. SANS, SAP, GT-STRUDL,RISA-2D
ii. Program Perencanaan Purlin : PURLIN
iii. Program Perencanaan Sambungan Baja: STEELCON
d. Program Penggambaran Struktur: SANS, AutoCad, IntelliCad, Cadian

3. Mempercepat Keahlian Profesi

Untuk mempercepat keahlian seorang insinyur professional, yang paling cepat dan
mudah adalah apabila seorang sarjana teknik yang baru lulus diberikan kesempatan
untuk bekerja dibawah bimbingan seorang insinyur professional.

Bimbingan harus diberikan secara bertahap, gradual, dan teratur, dengan intensitas yang
cukup. Berdasarkan data, minimal diperlukan 2-5 tahun masa bimbingan (tergantung
keadaan dan kemampuan pribadi) agar seorang sarjana menjadi insinyur professional.
Bimbingan juga termasuk mengarahkan buku referensi apa yang perlu digunakan.

Bimbingan dapat dilakukan secara personal (lebih baik) atau secara grup.

4. Mengenal Program SANSPRO

Program SANSPRO adalah program computer terintegrasi untuk perencanaan struktur.


Program ini dapat membantu insinyur pemula maupun professional dalam berbagai
aspek perencanaan struktur, mulai dari pemodelan, preliminary, perhitungan beban,
analisis dan disain struktur, perencanaan sambungan, perencanaan pondasi,
penggambaran struktur, dan perhitungan volume dan biaya struktur.

Dengan demikian seorang insinyur dapat lebih terfokus pada masalah teknis yang lebih
membutuhkan keahlian, seperti pemilihan material, system struktur, dsb.

a. Instalasi SANSPRO

Program SANS dapat diinstall sbb:

1. Install Program SANSPRO dari CD SANSPRO


Lokasi: C:\Program Files\SANSPRO
2. Install Key Disk atau Key CD
3. Bila ada kesulitan, salin/copy isi dari Keydisk atau KeyCD ke lokasi SANSPRO
terinstall
4. Nama Lisensi akan terlihat pada Windows pertama yang muncul pada saat run
SANS

b. Menggunakan SANSPRO

Program SANSPRO adalah program komputer yang dapat digunakan untuk perencanaan
struktur balok, portal, rangka batang, dan gedung. Program ini memiliki berbagai
kemampuan:

a. Pemodelan struktur
b. Preliminary ukuran penampang
c. Pembuatan beban otomatis (angin, gempa, beban hidup lantai)
d. Analisis struktur
e. Disain Struktur Baja dan Beton
f. Perencanaan sambungan rangka batang baja
g. Perencanaan pondasi (telapak, pile, bored pile)
h. Pengambaran struktur
i. Perhitungan volume dan cost

5. Optimasi Disain Gedung

Seorang insinyur professional harus memberikan suatu disain yang optimal, baik dari
segi kekuatan, kenyamanan, dan biaya bangunan. Disain yang boros akan membuat
kerugian, dari segi harga bangunan, tempat yang bias disewakan, dan juga berat dan
beban gempa yang lebih besar.

Untuk mendapatkan disain yang optimal, maka diperlukan keahlian untuk memilih
material yang digunakan, system struktur, penentuan jenis tanah dan pondasi, tata letak
elemen lateral, kelangsingan bangunan, ukuran elemen struktur, dan factor reduksi beban
hidup.

1. Rasio Beton dan Rasio Baja

Rasio Beton ideal adalah 0.2-0.4 m3/m2


Rasio Baja ideal adalah 120-200 kg/m2

Kombinasi dari kedua rasio diatas yang optimal sangat tergantung pada harga
material, dan harga bekisting.

2. Pemilihan Mutu Material

Pemilihan mutu beton berpengaruh pada dimensi kolom dan wall, sedangkan pada
balok dan pelat tidak begitu besar.

Perbedaan harga mutu beton K-225 dan K-300 adalah tidak banyak.

Biasanya digunakan K-400 untuk kolom dan wall, K-300 untuk balok dan pelat.
Untuk bangunan kecil, dapat juga K-300 untuk kolom, K-225 untuk balok dan pelat.

3. Penentuan Jenis Tanah

Peraturan Indonesia hanya menyediakan 3 jenis tanah: Lunak, sedang dan keras.
Karena beban gempa pada tanah lunak dan sedang berbeda 100%, maka pemilihan
jenis tanah harus dilakukan dengan seksama. Harus ada 2 kriteria yang memenuhi.

Bila perlu dilakukan juga test Vs agar jenis tanah dapat ditentukan dengan lebih
tepat. Biaya test Vs (sekitar 20jt per test) dapat diabaikan bila beban gempa dapat
berkurang setengahnya.

4. Pemilihan Pondasi

Pemilihan jenis pondasi juga harus ditentukan dengan hati-hati.


Pondasi tiang lebih murah dari pondasi pancang hidrolik yang lebih murah dari
pondasi bored pile. Sedangkan pondasi system Franki mendekati pondasi pancang
hidrolik. Sebaliknya dengan kebisingan dan getaran pada saat pemancangan.

Untuk tanah homogen yang memiliki bedrock dasar yang jelas, pondasi tiang dapat
digunakan. Bila bedrock tidak jelas, atau terdapat lensa, karena tiang pancang tidak
dapat menembus lensa yang tebal > 1m, ada kemungkinan sisa tiang akan banyak
sehingga lebih murah menggunakan bored pile.

Untuk bangunan tinggi pada tanah lunak atau urugan, lapisan atas harus diperbaiki
untuk menaikkan kapasitas tiang pancang terhadap beban lateral atau digunakan
bored pile diameter besar.

5. Pengaturan Letak Elemen Struktur Penahan Lateral

Penempatan letak dan arah dari system penahan beban lateral (kolom dan shearwall)
harus sedemikian sehingga terdapat penahan yang sama besar pada kedua arah dan
struktur tidak mengalami eksentrisitas yang besar. Jadi ada kemungkinan walaupun
denah arsitek simetris, denah struktur bias tidak simetris, tergantung kebutuhan.

6. Pemilihan pelat lantai dan dinding

Pemilihan system pelat lantai sangat menentukan biaya total, karena unsure pelat
memberikan kontribusi besar dalam biaya keseluruhan.

Tebal pelat: tp = L/35 – L/30

Sistem pelat Tebal, cm Berat kg/m2 Catatan


Konvensional 12-15 288-360 Perlu bekisting, tidak
Bocor, sembarang bentuk

HCS 12-15 200-300 Tanpa bekisting, perlu


topping, lebih ringan, kap.
Besar, prestress

Bondek 12-15 200-300 Tanpa bekisting dan tul.


Bawah, lebih ringan, kap.
Sama dgn konvensional

Pemilihan bahan dinding juga sangat menentukan berat struktur total:

Bahan dinding Tebal, cm Berat kg/m2 Catatan


Bata 15 250 Pelaksanaan lama, mutu ?
Batako 15 200 Kedap suara, lebih ringan
Hebel 10-15 100 Kedap suara, sangat
Ringan, mahal
Partisi 10-15 50 Paling ringan, kedap
suara, tidak tahan air dan
vandalism
Kaca 6-10mm 20-25 Ringan, mudah pecah

7. Pemilihan Ukuran Balok


Untuk Balok Induk : h = L/12 – L/14
Untuk Balok Anak : h = L/14 – L/16
Untuk Balok Ring : h = L/16 – L/18
Untuk Balok Kantilever : h = L/4 – L/8
Untuk Balok Prestress : h = L/20 – L/24

8. Pemilihan Ukuran Kolom

Ukuran kolom dihitung dengan rumus sederhana sbb:

Ac = Ptotal x reduksi tingkat / (0.3*fc’)


Dengan ukuran kolom minimum 20x20

9. Pemilihan ukuran Shearwall

Ukuran shearwall dihitung dengan rumus sederhana sbb:

Aw = Ptotal x reduksi tingkat / (0.15*fc’)

Dengan tebal wall minimum 15-20 cm

10. Penentuan Sistem Struktur dan Nilai R

Nilai R ditentukan berdasarkan system struktur yang digunakan pada kedua arah
utama struktur, dan indeks kerusakan yang ditargetkan.

Bila ada dua macam system struktur yang digunakan, dapat dihitung R kombinasi
sesuai SNI-1726.

Sistem Struktur Nilai R maks Catatan


Flat slab/plate 2.2 Kolom kantilever
Bearing Wall 4.5 Wall kantilever
Coupled shearwall 8.5 Daktail
Shearwall+Columns 5.5-6.0 Shearwall 75%, columns 25%
Shearwall+Portals 7-8.5 Shearwall 75%, columns 25%
Portal daktail 7-8.5 Daktail
Precast 4-6 Semi-daktail

Nilai R berbanding langsung dengan beban gempa yang terjadi.

11. Faktor Reduksi Beban Hidup

Faktor reduksi beban hidup diaplikasikan untuk:

1. Perhitungan massa struktur untuk analisis dinamik


(SANSPRO: di Mass Contribution Factor)
2. Perhitungan berat struktur untuk analisis static ekivalen
(SANSPRO: di Load Combination, Storey Data)
3. Perhitungan QLL untuk balok induk
(SANSPRO: di Load Combination)
4. Aksial Kolom (reduksi tingkat)
(SANSPRO: di Storey Data, Capacity Design)
II. PRAKTEK

A. Perencanaan Rangka Batang dengan SANSPRO V.4.90

1. Menjalankan SANSPRO

Untuk menjalankan program SANSPRO, klik icon SANSPRO pada Desktop


Menu pembuka akan tampil, yang berisi informasi versi program dan pemegang lisensi.
Klik OK untuk masuk kedalam menu utama.

Menu Utama SANSPRO


Pada menu utama, klik tombol/button Building Modeler untuk masuk kedalam program.
Akan terlihat pada layar:

Kita dapat membuat model struktur dengan beberapa cara:

1. Dengan model generator


2. Dengan bantuan Garis As
3. Dengan import Garis Bantu (Construction Lines) dari Autocad
4. Dengan import Mesh dari Autocad
5. Dengan cara Manual (satu per satu secara interaktif)

1. Dengan Truss Model Generator

a. Klik Model Generator – Roof Truss – klik Ok


b. Berikan Bentang dan Tinggi Atap
c. Berikan Beban titik vertikal dan horizontal
d. Model Truss akan digenerate
e. Klik Checkbox [] SctName di kiri bawah untuk menampilkan nama penampang
f. Klik File-Save (atau tekan F2) untuk menyimpan model dengan nama Roof1.MDL
g. Klik File-Export (atau tekan F4) untuk membuat data file untuk analisis
h. Klik Analysis – Analysis Menu – Analysis – Quit - Yes
i. Klik Design – Run Truss/Frame Design – Run Design – Steel Truss – Start Design - Klik
Ok
– klik Quit – jawab dengan Yes
j. Klik kanan mouse, klik View Design Results

Hasil disain akan diperlihatkan untuk maximum (bila Load Comb = 0) atau untuk masing-masing
load combination bila Load Comb > 0. Nilai stress ratio yang ditampilkan, bila digunakan disain
tegangan ijin (ASD), harus <= 1.0 untuk beban tetap dan <= 1.3 untuk beban sementara, dan untuk
disain LRFD harus <= 1.0.
2. Merubah koordinat titik

a. Klik icon [XY]


b. Klik icon [Edit]
c. Klik titik yang mau diedit
d. Masukkan koordinat yang baru

3. Merubah beban titik

a. Klik kanan – Change View Option – Element – Show Joint Load – klik OK
b. Bila skala beban terlalu kecil, ubah dengan :
Klik kanan – Change View Option – Scale/Font – Point Force diisi 10 – klik Ok
c. Untuk mengubah beban titik, pilih Load Case yang akan diedit (1 atau 2), lalu:
Klik icon [Jload] atau gambar titik dengan beban
Klik icon [Edit] dan klik lokasi beban yang akan diubah
Berikan beban yang baru (Arah Y+ adalah beban vertikal ke atas)

4. Menambah data penampang

a. Klik menu Prop – Add a Properties – Add a Steel Truss Angle


b. Ketikkan L60X60X6
c. Data penampang baru akan dimasukkan dalam tabel ELSET
5. Merubah data penampang

a. Klik icon truss = [ / T]


b. Klik icon [Edit]
c. Klik batang yang mau diubah data penampangnya, misalkan batang sisi atas
d. Pilih Elset yang diinginkan dengan klik icon [...], pilih baris dengan nama L60x60x5

6. Run kembali

Bila ada perubahan data maka model harus dianalisis dan disain kembali.

a. Klik File-Save (atau tekan F2) untuk menyimpan model dengan nama Roof1.MDL
b. Klik File-Export (atau tekan F4) untuk membuat data file untuk analisis
c. Klik Analysis – Analysis Menu – Analysis – Quit - Yes
d. Klik Design – Run Truss/Frame Design – Run Design – Steel Truss – Start Design - Klik
Ok
– klik Quit – jawab dengan Yes
e. Klik kanan mouse, klik View Design Results

7. Melihat disain sambungan baut

a. Klik kanan, View Truss Bolted Connection


b. Data jumlah baut minimum dan diameter/mutu baut ada pada Properties-Design-Steel
Connection

Akan terlihat detail sambungan baut, gunakan zoom agar lebih jelas.
Gambar sambungan ini dapat diexport ke Autocad DXF file untuk disempurnakan dan diberikan
dimensi dan keterangan tambahan.

Mendisain Portal Bidang / Plane Frame dengan Gable Frame Generator:

a. Cara sama dengan Truss Generator, hanya dipilih Gable Frame Generator
b. Untuk perencanaan baja harap diperhatikan panjang tekuk (faktor K) dan panjang lateral
bracing (faktor Lu)
c. Untuk portal, disain sambungan belum tersedia
II.B. Basic Building Design dengan SANSPRO V.4.90

Langkah-langkah penggunaan Program SANSPRO untukperencanaan gedung adalah


sebagai berikut:

1. Pembuatan Model (File *.MDL)

a. Dengan Model Generator


(cepat dan mudah, model terbatas, untuk latihan atau untuk diedit kemudian)

1. Balok diatas tanah


2. Rangka batang
3. Portal + bracing
4. Gable frame
5. Simple Building
6. General Building

b. Dengan Bantuan Garis As


(sederhana, cocok untuk bangunan teratur)

c. Dengan Import Mesh dari file DXF AutoCad


(Model harus digambar di Cad oleh insinyur)

d. Dengan Import Construction Lines (garis bantu) dari file DXF AutoCad
(paling umum, cocok untuk bangunan dengan denah besar)

e. Dengan Cara Interaktif (satu per satu)


(makan waktu, tapi paling fleksibel)

2. Pemeriksaan Data (Export Data, File *.DAT)

a. Pemeriksaan kebenaran data dengan Model Advisor


b. Membuat data file untuk analisis struktur (Export Data)

3. Analisis Struktur (Output file *.OUT)

a. Analisis Statik (mencari displacement, reaksi, dan gaya-gaya dalam akibat beban
statik dan beban gempa statik ekivalen)
*.OUT - Displacement, gaya dalam, reaksi
*.SUP - Ringkasan support reactions

b. Analisis Eigen (Mencari mode getaran saja)


Dengan output file *.RSP = eigen file

c. Analisis Dinamik (Mencari mode getaran dan respons dinamik struktur)


Dengan output file:
*.BSH - Dynamic Spectrum response output, time period, base shear
*.ROT - Floor eccentricity
*.DRF - Story Drift

d. Analisis Direct Integration (Time History/Impact Load)


4. Disain Struktur

a. Disain Portal/Gedung Beton (ACI/PBI, Output *.D02)


b. Disain Portal Baja (ASD/LRFD, Output : *.D02)
c. Disain Beton Prategang (Output : *.D02)
d. Disain Rangka Batang Baja (Output : *.D01)
e. Disain Kapasitas Gedung Beton (Output: *.C01, *.C02, *.C03, *.C04)

5. Disain Pondasi

a. Disain Pondasi Telapak


b. Disain Pondasi Mini pile / Pile
c. Disain Pondasi Bored pile

6. Pembuatan Gambar Detail

a. Denah struktur
b. Detail Balok
c. Detail Kolom
d. Detail Pondasi
e. Detail Komponen struktur lain

7. Perhitungan Volume dan Cost

a. Harga satuan terpasang


b. Volume bekisting
c. Volume beton
d. Volume baja tulangan (percentage atau dari hasil disain)

8. Penyusunan Laporan

a. Ringkasan Data Struktur


b. Analisis dan Disain (File *.BTR)
c. Pemeriksaan hasil analisis dinamik
3. Menjalankan SANSPRO

Untuk menjalankan program SANSPRO, klik icon SANSPRO pada Desktop


Menu pembuka akan tampil, yang berisi informasi versi program dan pemegang lisensi.
Klik OK untuk masuk kedalam menu utama.

Menu Utama SANSPRO

Pada menu utama, klik tombol/button Building Modeler untuk masuk kedalam program.
Akan terlihat pada layar:

Kita dapat membuat model struktur dengan beberapa cara:

6. Dengan model generator


7. Dengan bantuan Garis As
8. Dengan import Garis Bantu (Construction Lines) dari Autocad
9. Dengan import Mesh dari Autocad
10. Dengan cara Manual (satu per satu secara interaktif)

4. Menggunakan Building Generator

1. Klik tombol Model Generator – Simple Building


2. Klik Yes
3. Klik Ok
4. Klik OK

Akan terlihat lantai dasar dari gedung 4 lantai yang telah dibuat.
Untuk melihat tampak 3D dari gedung tersebut, klik icon [3D]:

Sebelum analisis, file model di save dulu sebagai berikut:


5. Tahap Analisis

1. Save model yang telah dibuat dengan klik tombol F2 lalu berikan nama file: Ruko1.MDL
2. Untuk melakukan analisis, klik tombol [Auto Run]
3. Klik Ok 3x
4. Klik Generate, Klik OK 2x dan Klik OK
5. Klik Export, Klik Ok, Klik Continue, Klik OK
6. Klik Menu Analysis, Modul analisis akan dijalankan
7. Klik Menu Quit dari menu analysis
8. Klik Yes untuk pertanyaan “View Output ....”
9. Klik No untuk pertanyaan “Multiply ....”
10. Klik No
11. Klik No
6. Tahap Disain Penampang

1. Klik Menu Design – Run Truss/Frame/Building Design


2. Klik Run Design – Concrete Frame
3. Klik Start Design
4. Klik Quit
7. Memeriksa Hasil Analisis

Catatan: Tekan F8 untuk menampilkan/menyembunyikan pelat lantai, Tekan Ctrl-F11/Ctrl-F12


untuk memperbesar/memperkecil huruf yang ditampilkan

1. Reaksi Perletakan
Klik Kanan Mouse, Klik View Support Reactions

Untuk mengubah berbagai option View Reactions, Klik kana, klik Change View Option, Klik Tab
Output, Pilih pada bagian Support Reactions.
2. Diagram Moment
Klik Kanan Mouse, Klik View Moment Diagram
3. Displacement

Klik Kanan Mouse, Klik View for Edit Model


Klik Kanan, Klik Change View Option
Klik Tab Output, Klik Show Displacement

Untuk menampilkan lendutan pada tengah bentang balok, harus ditambahkan titik nodal pada lokasi
tersebut.
8. Memeriksa Hasil Disain

1. Penulangan Pelat

Klik Kanan Mouse, Klik View Slab Rebar

Akan terlihat data tulangan pelat pada arah panjang dan pendek, elevasi lantai, dan tebal pelat untuk
masing-masing floor region.
2. Penulangan Balok

Klik Kanan Mouse, Klik View Design Results

Akan terlihat sketsa tulangan balok (tumpuan dan lapangan) dan tulangan kolom.
9. Perencanaan Fundasi

Dalam perencanaan fundasi, dapat digunakan type fundasi: telapak, bored pile, mini pile atau pile.
Sedangkan data yang diperlukan adalah:

a. Daya dukung aksial, lateral, tarik (untuk tiang), dan tegangan tanah ijin (untuk telapak)
b. Harga per titik (termasuk ongkos pancang/bor)
c. Harga satuan
d. Parameter fundasi lainnya

Program akan menghitung berdasarkan prosedur dibawah ini:

1. Hitung jumlah tiang yang diperlukan (tanpa efek grup, tanpa berat sendiri pilecap)
2. Cari konfigurasi tiang sesuai jumlah tiang yang diperoleh
3. Hitung efisiensi group
4. Hitung ukuran dan berat pilecap
5. Hitung kembali jumlah tiang yang diperlukan (dengan efek group, dan berat sendiri pilecap)
6. Ulangi langkah 2-5 sampai konvergen
7. Hitung volume beton, berat baja dan biaya total fundasi

Lakukan Langkah-langkah sbb:

1. Klik Design – Run Foundation Design


2. Klik Ex2: All Piles
3. Turunkan nilai Total Foundation Design menjadi 2
4. Klik tombol Run
5. Laporan perencanaan fundasi akan terlihat
10. Menghitung Volume dan Biaya

SANSPRO memiliki kemampuan juga untuk melakukan perhitungan volume beton dan baja yang
dibutuhkan, dan juga luas bekistingnya.

1. Klik menu Report – Volume and Cost


2. Klik tombol Example Unit Cost
3. Klik tombol Compute
4. Laporan Volume dan Cost akan ditampilkan

Penutup

Demikianlah overview dari penggunaan SANSPRO untuk merencanakan suatu gedung. Untuk
suatu projek yang nyata, prosesnya berlangsung mirip dengan yang telah dikerjakan, hanya saja ada
perbedaan dalam:

1. Ukuran gedung
2. Cara Memasukkan koordinat
3. Tabel Penampang
4. Reduksi beban hidup
5. Zone gempa

Hal-hal ini akan dipelajari pada bagian berikut ini.


11. Kombinasi Beban

Beban yang digunakan dalam model dibagi kedalam beberapa load case / kasus beban. Pemilihan
load case ini adalah bebas, cuma biasanya digunakan penomoran sbb :

Load case 0 : Berat sendiri


Load case 1 : Dead Load
Load case 2 : Live Load
Load case 3 : Beban gempa statik / angin arah X
Load case 4 : Beban gempa statik / angin arah Y
Load case 5 : Beban tekanan tanah

Load cases ini kemudian dikombinasikan menjadi kombinasi beban, yang akan digunakan dalam
perencanaan, dengan memberikan faktor pengali (load factornya).

Kombinasi beban dapat diberikan dengan dua cara:


1. User defined
2. Automatic

Lakukan sbb:
1. Klik menu Parameter – Load Combination
2. Pilih Load Comb Type = Self + Dead + Live + EQX,EQZ Load
3. Live Load Reduction Factors: Earthquake = 0.5, Masses = 0.3
4. Click Use +/- Sign
5. Click Include Uplift
6. Click button Apply, klik Ok
Catatan:

Self-weight atau berat sendiri ada pada load case nomor 0.

Setelah menggunakan pilihan Automatic, dapat dipilih type User defined kembali sehingga load
factor yang ada dapat diubah.

Untuk analisis dinamik, jumlah load case = 2 karena beban gempa dinamik tidak dianggap sebagai
load case statik.
12. Beban Gempa Statik Ekivalen

Beban gempa statik ekivalen dapat dihitung secara otomatis dengan SANSPRO. Tersedia beberapa
peraturan gempa yang dapat digunakan: PPTGIUG-1983, SNI-1726-2002, UBC-94, UBC-97, dan
IBC-2003. Prosedur perhitungan beban gempa adalah sbb:

1. Masukkan Faktor Reduksi Beban Hidup pada tiap lantai pada Tabel Tingkat (STOREY
DATA). Biasanya 0.3 – 0.5 (Office/Resindetial), 0.8 (Gudang)
2. Hitung Berat tiap lantai dengan perintah Building – Floor Weight – All Floor
3. Hitung Beban Equivalent Load:
1. Pergi ke Earthquake Load, Tab Basic Data
2. Klik Generate
3. Pergi ke Tab Earthquake Codes, Pilih Peraturan Gempa yang digunakan: Misalkan
SNI-176-2002
4. Berikan parameter yang sesuai
5. Klik Compute dan Klik Apply (2x) agar grafik tampil di Tab Basic Data
6. Pergi ke Tab Basic Data
7. Klik Generate

4. Selesai, Siap di Export dan Analysis kembali

Tab Basic Data:


Tab SNI-1726-2002:

Tab UBC-97:
Tab PPTGIUG-1983:

Tab IBC-2003:
13. Analisis Dinamik

Untuk analisis dinamik, diperlukan sedikit data tambahan dibandingkan dengan analisis statik:

1. Faktor Kontribusi Massa


Faktor pengali untuk setiap load case pada perhitungan massa struktur
Dead load/self weight = 100% = 1.0
Live load = 30% = 0.3
Beban gempa lateral = 0% = 0.0

2. Beban Spektrum Response

3. Parameter Analisis Dinamik


Metode Analisis = Dinamik Spektrum Respons
Jenis Kondensasi = 3 Dof/Floor
Jumlah Eigen = 6
Damping Ratio = 5% = 0.05
Jumlah Sudut arah gempa = 2
Sudut arah gempa = 90 deg dan 0 deg

Lakukan langkah-langkah sbb:

1. Save model yang kita buat dengan nama lain: Ruko1-dyn.MDL

2. Klik menu Load – Mass Contribution Factor


Berikan angka : 1.0 1.0 0.3 0.0 0.0

3. Klik Load – Spectrum Response


Pilih Zone Gempa = Yogyakarta
Pilih Jenis Tanah = Sedang
Pilih Code = SNI 1726
4. Klik Param – Analysis Option

Berikan parameter analisis dinamik lainnya:


Berikan pula koreksi Inersia retak penampang beton:

Memeriksa hasil Dinamik:

1. Nilai Tox, Toz <= 0.17 x NF, dimana NF = jumlah lantai

Solusi: To sebanding dengan Sqrt(M/K), dimana M=-massa, K=stiffness = 12*EI/L^3


Naikkan mutu beton (E), Perbesar kolom (I=b*h^3/12), Perpendek kolom,
Tambah kolom, tambah shearwall, dsb
Reduksi beban untuk mengurangi massa

2. Mode 1,2 harus berupa translasi


Solusi: Atur kembali tata letak kolom/wall

3. Effective Mass Factor >= 90%


Solusi: Tambah jumlah eigen, max = 3*NF-3

4. Base Shear Dynamic >= 80% Base Shear Static (Vd/Vs >= 0.8)
Solusi: Periksa nilai Cdx,Cdz untuk beban gempa statik Vs, harus sesuai dengan To,dyn
Tambah jumlah eigen, max = 3*NF-3

5. Drift Lantai < max drift


Contoh output Analisis Dinamik: Ruko1.BSH
SANSPRO for Windows V.4.78 Output File
Dynamic Spectrum Response Analysis
(C) Nathan Madutujuh, ESRC, 1988-2005

Licensee = Ir. Nathan Madutujuh, M.Sc, Bandung

Data File = C:\ESRC\doc47\ruko1-dyn.DAT


Output File = C:\ESRC\doc47\ruko1-dyn.BSH
Project Name =
No. of Eigen = 6
Gravity Accel = 981.000
Damping Ratio = 0.050 = 5.0 %

Base Shear Correction Flag = NO

Eigen Value (w2)


-------------------------------------------
Mode Eigen Omega, w To
-------------------------------------------
1 42.11231 6.48940 0.96822
2 47.05093 6.85937 0.91600
3 58.91859 7.67584 0.81857
4 388.68706 19.71515 0.31870
5 423.86609 20.58801 0.30519
6 530.35164 23.02936 0.27283
-------------------------------------------

Summation of Mass Matrix

Translational Mass, Mx = 9.1168E+002


Translational Mass, Mz = 9.1168E+002
Rotational Mass, My = 6.7496E+008

Modal Participation Factor (MPF)


-----------------------------------------------
Mode MPF,Dx MPF,Dz MPF,Ry
-----------------------------------------------
1 2.8036E+001 5.6994E-016 1.3670E-012
2 -5.8206E-016 2.8114E+001 2.2393E-011
3 -3.8227E-016 2.4790E-014 -2.4200E+004
4 -9.4755E+000 8.8957E-011 -1.7019E-006
5 2.3642E-010 9.4229E+000 2.8082E-006
6 -8.1154E-006 -5.9744E-006 -8.0666E+003
-----------------------------------------------
1.8560E+001 3.7537E+001 -3.2267E+004
-----------------------------------------------

Modal Direction Factor (MDF)


-------------------------------------------------------
Mode MDF,Dx MDF,Dz MDF,Ry Dominant Movement
-------------------------------------------------------
1 1.000000 0.000000 0.000000 Translational, DX
2 0.000000 1.000000 0.000000 Translational, DZ
3 0.000000 0.000000 1.000000 Rotational, RY
4 1.000000 0.000000 0.000000 Translational, DX
5 0.000000 1.000000 0.000000 Translational, DZ
6 0.000000 0.000000 1.000000 Rotational, RY
-------------------------------------------------------

Modal Effective Mass Factor (EMF), IN PERCENT


--------------------------------------
Mode EMF,Dx EMF,Dz EMF,Ry
--------------------------------------
1 86.2140 0.0000 0.0000 %
2 0.0000 86.6979 0.0000 %
3 0.0000 0.0000 86.7691 %
4 9.8484 0.0000 0.0000 %
5 0.0000 9.7393 0.0000 %
6 0.0000 0.0000 9.6406 %
--------------------------------------
96.0623 96.4372 96.4096 %
--------------------------------------

A. EARTHQUAKE IN X DIRECTION

1. Nodal Forces for Earthquake in X Direction


Dynamic Nodal Forces
Joint Dir Dof Absolute SRSS CQC Mode- 1 Mode- 2 Mode- 3 Mode- 4 Mode- 5 Mode- 6
101 FX 241 7.991971E+03 5.755598E+03 5.772315E+03 3.224265E+03 1.559750E-30 9.105358E-29 4.767706E+03 9.870498E-18 1.165307E-08
102 FX 244 1.274204E+04 9.059360E+03 9.087094E+03 7.038925E+03 3.223824E-30 -1.276801E-28 5.703116E+03 -1.287316E-17 -1.525234E-08
103 FX 247 1.032311E+04 9.948514E+03 9.950906E+03 9.941180E+03 4.589722E-30 9.389736E-29 3.819373E+02 1.058840E-17 1.259637E-08
104 FX 250 1.588585E+04 1.190570E+04 1.187655E+04 1.073270E+04 4.722993E-30 -5.046611E-29 -5.153146E+03 -4.037607E-18 -4.816246E-09
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
S U M = 4.694298E+04 3.666918E+04 3.668687E+04
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Storey Shear in X Direction

Dynamic Storey Shear (Cumulative, Rigid Floor)


---------------------------------------------------------------------
Floor Absolute SRSS CQC Lateral Force (CQC)
---------------------------------------------------------------------
4 1.588585E+04 1.190570E+04 1.187655E+04 1.187655E+04
3 2.544509E+04 2.121730E+04 2.118814E+04 9.311589E+03
2 2.864472E+04 2.772848E+04 2.773431E+04 6.546171E+03
1 3.663669E+04 3.145772E+04 3.149284E+04 3.758525E+03
---------------------------------------------------------------------

3. Base Shear in X-Direction, All Modes

Support Reactions in X Direction


Joint Mode- 1 Mode- 2 Mode- 3 Mode- 4 Mode- 5 Mode- 6
-----------------------------------------------------------------------------------------------
SUM = 3.093708E+04 -2.754095E-29 1.050762E-27 5.699614E+03 1.583344E-17 1.494985E-08
-----------------------------------------------------------------------------------------------

Support Reactions in Z Direction


Joint Mode- 1 Mode- 2 Mode- 3 Mode- 4 Mode- 5 Mode- 6
-----------------------------------------------------------------------------------------------
SUM = 5.983047E-13 1.332807E-12 4.259849E-28 -2.615365E-07 1.414182E-07 1.116975E-08
-----------------------------------------------------------------------------------------------

Earthquake Coefficient, Cd = 0.088


Total Structural Mass, M = 9.116766E+02
Total Structural Weight, W = 8.943547E+05

BASE SHEAR SUMMARY


Method Vdx Vdz Tangent Degrees (from X-X)
ABS 36636.68903 0.00000 0.000000 0.0000
SRSS 31457.72141 0.00000 0.000000 0.0000
CQC 31492.83780 0.00000 0.000000 0.0000

BASE SHEAR CALCULATION: X Direction, Vd = Vdx

Dynamic Base Shear, Vd1 = 3.663669E+04 (ABS)


Dynamic Base Shear, Vd2 = 3.145772E+04 (SSR)
Dynamic Base Shear, Vd3 = 3.149284E+04 (CQC)
Static Equivalent, Vs = 7.891365E+04
Percentage of Vd3/Vs, r = 0.3991 = 39.91 %

BASE SHEAR CALCULATION: Resultant, Vd = sqrt(Vdx*Vdx + Vdz*Vdz)

Dynamic Base Shear, Vd1 = 3.663669E+04 (ABS)


Dynamic Base Shear, Vd2 = 3.145772E+04 (SSR)
Dynamic Base Shear, Vd3 = 3.149284E+04 (CQC)
Static Equivalent, Vs = 7.891365E+04
Percentage of Vd3/Vs, r = 0.3991 = 39.91 %

NOTE: Vs must be recalculated using same To as from dynamic analysis

B. EARTHQUAKE IN Z DIRECTION

1. Nodal Forces for Earthquake in Z Direction

Dynamic Nodal Forces


Joint Dir Dof Absolute SRSS CQC Mode- 1 Mode- 2 Mode- 3 Mode- 4 Mode- 5 Mode- 6
101 FZ 242 8.394379E+03 6.009674E+03 6.028051E+03 1.231035E-30 3.532588E+03 -1.237868E-27 1.445790E-18 4.861790E+03 6.587340E-09
102 FZ 245 1.309186E+04 9.354385E+03 9.383218E+03 2.764585E-30 7.496224E+03 1.311887E-26 -1.924698E-18 5.595636E+03 -8.932876E-09
103 FZ 248 1.079495E+04 1.051692E+04 1.051874E+04 4.114346E-30 1.051315E+04 4.302463E-27 1.583297E-18 2.818086E+02 7.506533E-09
104 FZ 251 1.644772E+04 1.243970E+04 1.240970E+04 4.675478E-30 1.134496E+04 1.243382E-26 -6.020428E-19 -5.102754E+03 -2.895190E-09
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
S U M = 4.872892E+04 3.832069E+04 3.833971E+04
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Storey Shear in Z Direction

Dynamic Storey Shear (Cumulative, Rigid Floor)


---------------------------------------------------------------------
Floor Absolute SRSS CQC Lateral Force (CQC)
---------------------------------------------------------------------
4 1.644772E+04 1.243970E+04 1.240970E+04 1.240970E+04
3 2.667906E+04 2.238345E+04 2.235311E+04 9.943407E+03
2 3.012903E+04 2.936456E+04 2.936955E+04 7.016438E+03
1 3.852341E+04 3.336645E+04 3.340221E+04 4.032660E+03
---------------------------------------------------------------------

3. Base Shear in Z-Direction, All Modes

Support Reactions in Z Direction


Joint Mode- 1 Mode- 2 Mode- 3 Mode- 4 Mode- 5 Mode- 6
-----------------------------------------------------------------------------------------------
SUM = 1.216300E-29 3.288693E+04 -2.786888E-26 2.455339E-18 5.636481E+03 8.222850E-09
-----------------------------------------------------------------------------------------------

Support Reactions in X Direction


Joint Mode- 1 Mode- 2 Mode- 3 Mode- 4 Mode- 5 Mode- 6
-----------------------------------------------------------------------------------------------
SUM = 6.289231E-13 -6.795709E-13 -6.947025E-26 -5.350873E-08 6.310709E-07 1.100564E-08
-----------------------------------------------------------------------------------------------

Earthquake Coefficient, Cd = 0.088


Total Structural Mass, M = 9.116766E+02
Total Structural Weight, W = 8.943547E+05

BASE SHEAR SUMMARY


Method Vdz Vdx Tangent Degrees (from Z-Z)
ABS 38523.40892 0.00000 0.000000 0.0000
SRSS 33366.44917 0.00000 0.000000 0.0000
CQC 33402.20679 0.00000 0.000000 0.0000

BASE SHEAR CALCULATION: Z Direction, Vd = Vdz

Dynamic Base Shear, Vd1 = 3.852341E+04 (ABS)


Dynamic Base Shear, Vd2 = 3.336645E+04 (SSR)
Dynamic Base Shear, Vd3 = 3.340221E+04 (CQC)
Static Equivalent, Vs = 7.891365E+04
Percentage of Vd3/Vs, r = 0.4233 = 42.33 %

BASE SHEAR CALCULATION: Resultant, Vd = sqrt(Vdx*Vdx + Vdz*Vdz)

Dynamic Base Shear, Vd1 = 3.852341E+04 (ABS)


Dynamic Base Shear, Vd2 = 3.336645E+04 (SSR)
Dynamic Base Shear, Vd3 = 3.340221E+04 (CQC)
Static Equivalent, Vs = 7.891365E+04
Percentage of Vd3/Vs, r = 0.4233 = 42.33 %

NOTE: Vs must be recalculated using same To as from dynamic analysis


Drift lantai: RUKO1.DSP
Computer Program SANSPRO V.4.79
Structural Analysis and Design
(C) Nathan Madutujuh, ESRC, 2006

Licensee : Ir. Nathan Madutujuh, M.Sc, Bandung


Project :
Model File : C:\ESRC\doc47\ruko1-dyn.MDL
Date : 24/05/2006
Output : Building Floor Displacement (Rigid Floor Only)

Code Requirements (SNI-1726-2003) :


Interstory Drift max:
Service : dmax1 = 0.03*hi/R <= 30 mm
Ultimate : dmax2 = 0.02*hi/scale
scale = 0.7*R/BCF
R = Ductility Factor = 8.50
BCF VX = Base Shear Correction Factor, Vx = 1.0
BCF VZ = Base Shear Correction Factor, Vz = 1.0
Separation of buildings:
min. distance = abs(delta1+delta2)*0.7*R/BCF >= 0.025*hi
delta1, delta2 = max lateral displacement of all nodes on all floors

NODAL DISPLACEMENT, MASTER NODES


-----------------------------------------------------------------------------------------
Floor | Dx Dy Dz Theta-X Theta-Y Theta-Z
-----------------------------------------------------------------------------------------
1 MAX 0.33479 0 0.32793 0 4.826E-11 0
1 MIN -0.33479 0 -0.32793 0 -4.826E-11 0
2 MAX 0.72414 0 0.68994 0 5.5405E-11 0
2 MIN -0.72414 0 -0.68994 0 -5.5405E-11 0
3 MAX 1.0183 0 0.96383 0 2.117E-12 0
3 MIN -1.0183 0 -0.96383 0 -2.117E-12 0
4 MAX 1.1802 0 1.1164 0 5.4851E-11 0
4 MIN -1.1802 0 -1.1164 0 -5.4851E-11 0
-----------------------------------------------------------------------------------------

DRIFT X-DIRECTION, MASTER NODES


---------------------------------------------------------------------------
| Drift X-Direction Node Load Maximum Drift
Floor | Min Max Id Comb Service Ultimate STATUS
---------------------------------------------------------------------------
1 -0.335 0.335 101, 101 5, 2 3.000 1.345 OK
2 -0.389 0.389 102, 102 5, 2 3.000 1.345 OK
3 -0.294 0.294 103, 103 4, 3 3.000 1.345 OK
4 -0.162 0.162 104, 104 4, 3 3.000 1.345 OK
---------------------------------------------------------------------------

DRIFT Z-DIRECTION, MASTER NODES


---------------------------------------------------------------------------
| Drift Z-Direction Node Load Maximum Drift
Floor | Min Max Id Comb Service Ultimate STATUS
---------------------------------------------------------------------------
1 -0.328 0.328 101, 101 9, 6 3.000 1.345 OK
2 -0.362 0.362 102, 102 9, 6 3.000 1.345 OK
3 -0.274 0.274 103, 103 8, 7 3.000 1.345 OK
4 -0.153 0.153 104, 104 8, 7 3.000 1.345 OK
---------------------------------------------------------------------------

DRIFT X-DIRECTION, ALL NODES


---------------------------------------------------------------------------
| Drift X-Direction Node Load Maximum Drift
Floor | Min Max Id Comb Service Ultimate STATUS
---------------------------------------------------------------------------
1 -0.335 0.335 21, 21 5, 2 3.000 1.345 OK
2 -0.389 0.389 41, 41 5, 2 3.000 1.345 OK
3 -0.294 0.294 76, 76 5, 2 3.000 1.345 OK
4 -0.162 0.162 81, 81 5, 2 3.000 1.345 OK
---------------------------------------------------------------------------
DRIFT Z-DIRECTION, ALL NODES
---------------------------------------------------------------------------
| Drift Z-Direction Node Load Maximum Drift
Floor | Min Max Id Comb Service Ultimate STATUS
---------------------------------------------------------------------------
1 -0.328 0.328 1, 1 9, 6 3.000 1.345 OK
2 -0.362 0.362 1, 1 9, 6 3.000 1.345 OK
3 -0.274 0.274 5, 5 9, 6 3.000 1.345 OK
4 -0.153 0.153 1, 1 9, 6 3.000 1.345 OK
---------------------------------------------------------------------------

Building Floor Eccentricity: Ruko1.ROT


SANSPRO 3DOF/FLOOR Building Model Option
Individual Center of Rotation Table (Eccentricity = XYc.o.r - XYc.o.m)

Floor No. ex ez
1 0.00000 0.00000
2 0.00000 0.00000
3 0.00000 0.00000
4 0.00000 0.00000

Building Floor Design Eccentricity (with Correction): Ruko1.ECC


Computer Program SANSPRO V.4.7
Structural Analysis and Design
(C) Nathan Madutujuh, ESRC, 2003

Licensee : Ir. Nathan Madutujuh, M.Sc, Bandung


Project :
Model File : C:\ESRC\doc47\ruko1-dyn.MDL
Date : 24/05/2006
Output : Building Design Eccentricity

BACKGROUND THEORY:

Code used : SNI-1726


Method : Individual Center of Rotation

Formula : e/b >= 0.3 : ed = 1.33*e + 0.10*b, ed = 1.17*e - 0.10*b


e/b < 0.3 : ed = 1.50*e + 0.05*b, ed = e - 0.05*b

BUILDING STORY DATA


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Flr Storey col beam wal RF height llrf corf tp weight xcm ycm trnmass rotmass
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 Flr-1 1 1 0 1 400.0 1.00 1.00 12.00 2.6435E5 1200.0 600.0 269.47 1.4905E8
2 Flr-2 2 2 0 1 800.0 1.00 1.00 12.00 2.6435E5 1200.0 600.0 269.47 1.4905E8
3 Flr-3 3 3 0 1 1200.0 1.00 1.00 12.00 2.6435E5 1200.0 600.0 269.47 1.4905E8
4 Flr-4 4 4 0 1 1600.0 1.00 1.00 12.00 2.4899E5 1200.0 600.0 253.81 1.4905E8
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BUILDING FLOOR - DESIGN ECCENTRICITY


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Flr Storey xcm ycm xcr ycr bx by ex ey rx ry edx edy xdm ydm
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 Flr-1 1200.0 600.0 1200.0 600.0 2400.0 1200.0 0.0 0.0 0.00 0.00 120.0 60.0 1320.0 660.0
2 Flr-2 1200.0 600.0 1200.0 600.0 2400.0 1200.0 0.0 0.0 0.00 0.00 120.0 60.0 1320.0 660.0
3 Flr-3 1200.0 600.0 1200.0 600.0 2400.0 1200.0 0.0 0.0 0.00 0.00 120.0 60.0 1320.0 660.0
4 Flr-4 1200.0 600.0 1200.0 600.0 2400.0 1200.0 0.0 0.0 0.00 0.00 120.0 60.0 1320.0 660.0
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
14. Disain Kapasitas

Suatu gedung biasanya tidak didisain dengan beban gempa maksimum, melainkan beban gempa
yang telah direduksi sesuai dengan kapasitas penyerapan dan penyebaran energi gempanya, yang
diberikan dalam nilai R. Beban gempa yang diberikan pada model adalah beban gempa maksimum
dibagi dengan nilai R.

Bila suatu bangunan bersifat daktail, dan digunakan nilai R maks, maka gedung perlu didisain
dengan metode disain kapasitas (Pada suatu titik: Kapasistas kolom > Jumlah Kapasitas balok), dan
sendi plastis hanya diperbolehkan berada pada kedua ujung balok, kaki terbawah kolom dan kaki
terbawah wall sampai ketinggian 2.Lw, dimana Lw = lebar wall.

Untuk itu dapat digunakan Prosedur Disain Kapasitas sbb:

1. Klik Design – Run Capacity Design


2. Berikan Parameter Disain yang sesuai
3. Run

Hasil dari disain kapasitas:

1. Penulangan balok adalah sama dengan disain biasa


2. Sengkang balok dan kolom akan lebih besar
3. Penulangan kolom akan lebih besar atau sama
15. Bekerja dengan Layout

Dalam SANSPRO, suatu model gedung dipecah menjadi beberapa pembagian yang disebut layout:
Layout balok, Layout kolom, Layout shearwall

Jumlah tingkat, ketinggian dan jumlah layout balok dapat diberikan pada menu Building –
Parameter.

Pengaturan layout ini dapat dilihat pada Building – Storey Data sbb:

Disini berarti lantai 1-3 menggunakan layout balok dan kolom yang sama, sedangkan lantai 4
menggunakan layout yang berbeda. Dengan demikian bila kita merubah sesuatu di lantai 1 maka
lantai 2,3 akan berubah juga, sedangkan lantai 4 tidak.

Lakukan:

Coba pergi ke lantai 4, dan hapus beberapa pelat lantai, maka lantai 1-3 tidak akan berubah.
Bangunan akan menjadi:

Balok dan kolom yang tidak terpakai di lantai 4 juga dapat dihapus.
15. Menambah Properties Elemen

Untuk menambah properties elemen, klik Prop – Add a Propertie s – Pilih properties yang akan
ditambahkan.

Berikan nama dan ukuran yang sesuai (dalam cm): Misalkan B30X50

Maka tabel SECTION, DESIGN dan ELSET akan disesuaikan dengan penampang baru.
16. Bekerja dengan Objek

Untuk menghapus, mengedit dan menambah suatu objek pada SANSPRO, harus dilakukan sbb:

1. Pilih Icon Jenis Objek yang dikehendaki


2. Pilih Icon Jenis tugas: [Add], [Edit], [Del]
3. Pilih Objek yang akan di [Edit] atau [Del]
4. Untuk [Del] dapat dipilih beberapa objek, lalu klik kembali [Del] untuk konfirmasi

16. Menampilkan Output

1. Reaksi Tumpuan:
Klik Kanan Mouse, Klik Support Reactions
Klik Kanan Mouse, Klik Change View Option, Klik Tab Output, Pilih Show Unfactored
Support Reactions

2. Diagram Momen
Klik Kanan Mouse, Klik Moment Diagram
Klik Load Comb: 0=max, 1=gravity, 2-9=gempa

3. Hasil Disain
Klik kanan mouse, klik Design Results

Demikianlah tutorial dasar penggunaan program SANSPRO ini. Semoga bermanfaat bagi saudara
semua.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai