v4
Soal UTS
1. Jelaskan kesamaan dan perbedaan mendasar dari proses konstruksi dan proses manufaktur
(10%)
2. Jelaskan kegiatan apa saja yang dilakukan pada tahap penetapan lingkup dan kelayakan
proyek (20%)
3. Jelaskan apa saja tahapan yang harus dipenuhi sebelum memasuki proses lelang pelaksana
pekerjaan konstruksi (10%)
4. Jelaskan perbedaan dari Proses Lelang (project delivery method) DB, DBB, dan Turnkey
(20%)
5. Hubungan antara ketersediaan informasi proyek dengan estimasi biaya (10%)
6. Jika anda (owner project) akan membangun sebuah mall di Jakarta, jelaskan daur hidup
proyek (tahapan-tahapan) yang harus dilaksanakan termasuk siapa saja pihak yang akan
mensupport ide anda (30%)
Soal dikerjakan dalam file.docx dan dikirim dalam bentuk .pdf. Format penulisan, Segoe UI 10;
spasi 1,15; spasi bf 0 af 0, margin default.
Selamat Mengerjakan
1. Perbedaan paling mendasar adalah proses pelaksanaan dan produk yang dihasilkan
Manufaktur :
- Produk berjalan melalui station dimana pekerja menunggu
- Pekerja tidak berpindah
- Pekerja di suatu station memberikan hasil kerjanya ke station berikutnya
Konstruksi
- Pekerja berpindah dari suatu lokasi ke lokasi lain
- Produk tidak berpindah
- Pekerja memberikan lahan untuk bekerja pada pekerjaan lain
terhadap alternatif lain, maka pada akhir periode studi perlu ditentukan umur sisa dari
konstruksi, berikut nilai ekonomisnya. Nilai sisa konstruksi ini menjadi biaya yang negatif dalam
perhitungan kelayakan ekonomi.
Tahap Desain/
Tahap Perencanaan
Perancangan
Proses Engineering
Proses
Kebutuhan perumusan and design
perencanaan
proyek process
Perumusan Definisi
Tingkat konsep cakupan
kebutuhan proyek proyek
4. Perbedaan dari Proses Lelang (project delivery method) DB, DBB, dan Turnkey
DB
- DB adalah sistem pelaksanaan proyek yang memiliki hanya satu entitas yang bertanggung
jawab untuk perancangan dan pelaksanaan konstruksi sekaligus.
- Pemilihan design-builder oleh owner dapat dilakukan dengan kompetitif maupun dengan
negosiasi.
- Dengan DB maka owner hanya akan berhubungan dengan satu entitas untuk dua tahapan
proyek dan menghindari ketidaksepahaman antara perancang dan pelaksana.
DBB 1
- Merupakan PDS yang ditetapkan oleh perundangan untuk pelaksanaan proyek pemerintah.
Namun owner swasta pun banyak pula yang menggunakannya.
- PDS ini digunakan jika owner membutuhkan baik perancang maupun pelaksana konstruksi.
DBB 2
- Owner melihat bahwa tahapan pada PDS tradisional yang bertahap sebagai manfaat untuk
pemastian kualitas.
- Owner harus memastikan dana tersedia, tujuan proyek, menetukan standard dan bentuk
kontrak. Dalam hal ini owner akan melakukan tahapan planning dan conceptual design,
terkadang dibantu pula oleh professional.
- Perancang melakukan design dan juga mempersiapkan dokumen pengadaan untuk
konstruksi.
DBB 3
FM 1-8.5.1-4.420-22.v4
- Dalam tahapan pengadaan (bid), calon kontraktor berkompetisi mengusulkan proposal baik
teknis maupun harga. Pemilihan biasanya didasarkan pada harga terendah yang telah
memenuhi semua persyaratan yang ada. Namun, terkadang dapat pula dilakukan pemilihan
berdasarkan sistem nilai, dimana harga penawaran adalah hanya salah satu kriteria yang
dilihat.
Turnkey
- Karakteristik Turnkey adalah sama dengan DB tapi ditambahkan tanggung jawab operasi
dan pemeliharaan proyek kepada design-builder. Jadi ketika proyek selesai, design-builder
”turns over the keys”
Beberapa jenis Turnkey:
Design-Build-Operate-Transfer: waktu operasi pendek (1 tahun).
Design-Build-Operate-Maintain: dikenal dengan super turnkey, waktu operasi dan
pemeliharaan yang lama (10-15 tahun)
Design-Build-Own-Operate-Transfer: lebih luas cakupannya dan lebih lama operasi
dan pemeliharaannya. Biasanya untuk infrastruktur seperti jalan tol dan jembatan
tol. Dapat pula dikembangkan dengan skema pendanaan oleh pihak swasta atau
developer.
6. Daur Hidup
- Tahap Perencanaan : Merencanakan lokasi pembangunan sesuai dengan tingkat kebutuhan di
lokasi tersebut. Perencanaan lain juga perihal besar lahan yang akan digunakan untuk proyek.
- Tahap Perancangan : Melaksanakan perancangan design dan struktur dari konstruksi bangunan
mall yang akan dibangun.
- Tahap Konstruksi : Tahap pelaksanaan konstruksi dari perencanaan dan perancangan yang
sudah ditetapkan.
- Tahap Oprasional dan Pemeliharaan : Melaksanakan manajemen proses dari fasilitas mall yang
sudah jadi dan secara berkala melakukan pemeliharaan konstrusi sesuai dengan spesifikasi yang
ada.