Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Teknik Industri Vol. 4, No.

2, 2018
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam bidang Teknik Industri

Evaluasi Perencanaan Dan Pengendalian Proyek Pembangunan Air


Bersih Dengan Menggunakan Metode Lean Project Management

Harpito1, Anwardi2, Lailatul Syifa Tanjung3


1,2,3
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. HR. Soebrantas No. 155 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru, 28293
Email : harpito@uin-suska.ac.id, anwardi@uin-suska.ac.id, lailatulsyifat@yahoo.com

ABSTRAK

Keterlambatan suatu proyek dapat terjadi akibat ketidakproduktifan setiap elemen – elemen yang
terlibat didalamnya sehingga pada akhirnya akan terjadi pemborosan (waste). Untuk mengatasi
permasalahan tersebut diperlukan perbaikan perencanaan dengan menggunakan metode Lean Project
Management yang didalamnya dapat diidentifikasi waste, resiko, serta penjadwalan proyek dengan metode
Critial Chain Project Management. Berdasarkan hasil identifikasi dalam pembangunan penyediaan air bersih
di Kota Pekanbaru didapatkan waste yang berpotensi muncul adalah waiting, defects dan uneeded
processing. Faktor kemungkinan resiko yang muncul pada saat pelaksanaan proyek adalah faktor cuaca
buruk, adanya kerusakan pada alat kerja (komponen genset), keterlambatan datangnya raw material pipa, K3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja), Pencurian, kelalaian dan ketidakjujuran serta Kerusakan alat, properti
ataupun fisik bangunan. Sedangkan penjadwalan dengan metode CCPM didapatkan penghematan waktu
pengerjaan proyek sebesar 4 hari sehingga biaya yang dikeluarkan pihak pelaksana juga berkurang.

Kata Kunci : Critical Chain Project Management, Lean Project Management, Waste

Pendahuluan pemborosan tidak menambah nilai dalam sebuah


proyek, pemborosan juga merupakan salah satu
Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan faktor yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam
yang harus direncanakan sebelumnya dan pengerjaan suatu proyek. Walaupun kegagalan
memerlukan sumber daya yang lengkap, baik dari tersebut tidak dapat dilihat secara nyata, namun jika
segi biaya, tenaga kerja, material, maupun berlangsung dengan intensitas yang besar dan terus-
peralatan. Perencanaan tersebut sebaiknya menerus maka kegagalan tersebut dapat
dilakukan secara detail dan tidak dilakukan terakumulasi dan dampaknya akan terlihat pada
berulang. Proyek pada umumnya memiliki batas akhir proyek. Misalnya saja keterlambatan
waktu, artinya proyek harus diselesaikan sebelum pengerjaan proyek dari jadwal yang direncanakan
atau tepat pada waktu yang telah ditentukan. Dalam dan penambahan anggaran biaya dari yang semula
dunia konstruksi, pemborosan merupakan salah satu direncanakan (Untu, 2014).
faktor yang harus dihilangkan.Pemborosan(waste) .PT. Budi Perkasa Panca Bersaudara
dapat dihilangkan dengan suatu pendekatan lean. merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
Lean berfokus pada identifikasi dan eliminasi bidang jasa konstruksi dalam melayani proyek
aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah (non pembangunan di kota Pekanbaru. Dalam hal ini PT.
value added activities) dalam desain dan produksi Budi Perkasa Panca Bersaudara akan melakukan
(untuk bidang manufaktur) atau operasi (untuk proyek pengerjaan sumur dalam jaringan pipa dan
bidang jasa) dan supply chain management yang kran bukit jamin Tenayan, Kota Pekanbaru. Jika
berkaitan langsung dengan pelanggan (Womack dan dilihat dari pengerjaan proyek sebelumnya,
Jones, 2003). Lean bertujuan untuk meningkatkan perusahaan ini banyak mengahadapi permasalahan,
secara terus-menerus customer value melalui salah satu permasalahan yang dihadapi adalah
peningkatan terus-menerus rasio antara nilai tambah adalanya pembororan yang berpengaruh dengan
terhadap waste (the value-to-waste ratio) (Gasperz, penyelesaian proyek. Sehingga pemborosan tersebut
2007). harus segera direduksi agar pengerjaan proyek
Dalam dunia konstruksi, pemborosan dapat diselesaikan sesuai dengan yang telah
merupakan salah satu faktor yang harus direncanakan sebelumnya.
dihilangkan. Hal ini dikarenakan, disamping

76
Jurnal Teknik Industri Vol. 4, No.2, 2018
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam bidang Teknik Industri

Tinjauan Pustaka Mulai

Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu Studi Pendahuluan

pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis


yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, Studi Literatur

untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah


ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal
Identifikasi Masalah

dalam hal kinerja biaya, mutu dan waktu, serta Penetapan Tujuan
keselamatan kerja (Husen, 2009).
Menurut PMBOK (Project Management Pengumpulan Data :
Body of Knowledge) Manajemen proyek adalah Data Primer : Data Sekunder :
- Time Schedule Pengerjaan Proyek - Profil perusahaan
penerapan pengetahuan, keterampilan, peralatan, - RAB Pengerjaan Proyek
- Upah Pengerjaan Proyek
- Informasi Proyek

dan teknik untuk aktivitas proyek untuk memenuhi - Waste


- Kemungkinan Resiko yang terjadi
pada saat pengerjaan proyek

persyaratan proyek. Manajemen proyek dicapai


melalui penggunaan proses seperti: memulai,
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan
Pengolahan Data :
- Membuat Work Breakdown Structure (WBS)
- Identifikasi Waste

penutup. Tim proyek mengelola pekerjaan proyek, - Mencari akar masalah dengan fishbone diagram dengan
formulasi If Then
- membuat Matriks evalusi
dan pekerjaan biasanya melibatkan: - Managing Variation (CCPM)
- Identifikasi Resiko

a. Tuntutan untuk bersaing: ruang lingkup, waktu,


-Penilaian Resiko (FMEA)

biaya, risiko, dan kualitas.


b. Pemangku kepentingan yang berbeda kebutuhan Analisa

dan harapan.
Kesimpulan dan Saran
c. Diidentifikasi persyaratan.
Dalam proses sesungguhnya, pemimpin Selesai

dalam organisasi proyek mengelola daan


mengarahkan segala perangkat dan sumber daya Gambar 1. Flowchart alur penelitian
yang ada dengan kondisi terbatas, tetapi berusaha
memperoleh pencapaian paling maksimal yang
sesuai dengan standar kinerja proyek dalam hal Lean management pertama kali
biaya, mutu, waktu dan keselamatan kerja yang dikembangkan di perusahaan Jepang terutama oleh
telah ditentukan sebelumnya. Untuk mendapatkan perusahaan otomotif dari Jepang yang sangat
produk akhir yang maksimal, segala macam terkenal di berbagai negara termasuk Indonesia.
kegiatan pada proses manajemen proyek Lean management berarti metode sistematis dan
direncanakan dalam sedetail dan seakurat mungkin integratif yang diimplementasikan secara
untuk mengurangi penyimpangan-penyimpangan. berkesinambungan untuk meminimalisir dan
Apabila ada tindakan koreksi dalam proses mencegah adanya pemborosan ataupun proses-
selanjutnya, diusahakan koreksi tersebut tidak proses yang tidak bernilai tambah (non value
terlalu banyak. added) dengan cara perbaikan berkelanjutan
(continuous improvement) melalui pemetaan value
Metode Penelitian stream (peta yang memperlihatkan proses nyata
secara lebih rinci, mengandung informasi yang
Penelitian ini dilakukan pada pembangunan lengkap seperti tahapan proses, lead time, antrian,
proyek pembangunan penyediaan air bersih / air minum dan lain-lain), yang melibatkan seluruh karyawan
oleh PT. Budi Perkasa Panca Bersaudara. Proyek ini baik dari tingkatan top management sampai
berlokasi di jalan Tenayan Raya kota Pekanbaru. Topik tingkatan yang terendah (Untu, 2014). Sejalan
yang dambil dalam penelitian ini adalah Lean Project
dengan perkembangan, sekarang ini konsep lean
Management. Lean Project Management merupakan
management tidak hanya dapat diterapkan di
pendekatan dalam perencanaan proyek, dengan fokus
industri manufaktur tetapi dapat diterapkan di
untuk meminimasi waste, mengidentifikasi
permasalahan, serta mengestimasi segala kebutuhan yang perusahaan jasa, instansi pemerintah dan pelayanan
berkaitan dengan proyek, sehingga pelaksanaan proyek kesehatan (rumah sakit dan sebagainya), maupun
dapat terlaksana dengan lebih efektif dan efisien. lembaga pendidikan, dapat menerapkan lean
management untuk menghasilkan proses yang lebih
Lean Project Management efektif dan efisien, pelayanan yang lebih cepat,
Filosofi lean pertama kali diterapkan oleh biaya yang lebih rendah, serta kualitas mutu dan
perusahaan otomotif asal Jepang (Toyota). Konsep pelayanan yang lebih baik. Pada dunia proyek,
ini meyakini bahwa dengan mengidentifikasi dan kosep lean dapat diterapkan pada pengerjaan
mengeliminasi waste bersamaan dengan proyek yang sedang berlangsur serta pengerjaan
mengefisiensikan proses dapat mencapai suatu fase proyek yang sifatnya berulang. Hal ini dikarenakan
dimana customer value terpenuhi.

77
Jurnal Teknik Industri Vol. 4, No.2, 2018
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam bidang Teknik Industri

karakteristik proyek yang berbeda-beda dan bersifat material dan tenaga kerja dari tiap jenis
unik (Narsha, 2013). pekerjaan.
b. Estimasi jadwal. Perencanaan
Peranan LPM pada proyek konstruksi penjadwalan menggunakan metode
Mengidentifikasi waste (non value-adding Critical Chain Project Management
activities) dan kendala (resiko) yang berpotensi (CCPM) bertujuan untuk menghindari
muncul saat pelaksanaan proyek, serta student syndrom dan parkinson’s law
mengestimasi kebutuhan pelaksanaan proyek effects. Critical Chain Project
(waktu, biaya, sumber daya). Management (CCPM) adalah suatu
metode penjadwalan yang dapat
menjadi suatu alternatif baru sebagai
solusi dari permasalahan tersebut.
Prinsip-prinsip LPM CCPM merupakan perkembangan dari
Adapun prinsip-prinsip dalam Lean Project metode Critical Path Management
Management (LPM)adalah sebagai berikut (Untu, (CPM). Kelemahan metode
2014) : penjadwalan CPM salah satunya adalah
1. Project System pemberian waktu terlalu lama panjang
a. Identifikasi waste dengan karena waktu cadangan diletakkan pada
menggunakan diagram fish bone setiap aktivitas, sehingga sumber daya
diagram dan formulasi if then cenderung untuk menghabiskan waktu
b. Identifikasi detail pekerjaan dengan yang ada (parkinson’s law effects),
Work Breakdown Structure (WBS), padahal pekerjaan dapat dilakukan
2. Leading People lebih cepat dari itu atau bahkan pekerja
a. Identifikasi stakeholder yang berkaitan. cenderung melakukan pekerjaan
b. Mengelola stakeholder, dengan dengan sungguh-sungguh pada akhir-
pendefinisian roles tiap-tiap akhir batas waktu pekerjaan saja
stakeholder, dengan menggunakan (Hanggoro, 2013).
matriks RICA, digunakan untuk proyek c. Estimasi sumber daya. Kebutuhan
yang berhubungan dengan banyak jumlah pekerja berbanding terbalik
pihak (biasanya hingga ratusan). dengan jumlah waktu yang dibutuhkan
3. Chartering untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Chartering merupakan suatu tahap Semakin singkat (sedikit) waktu yang
pendefinisian visi dan tujuan proyek, dan dibutuhkan untuk menyelesaikan
menempatkan otoritas kepada pemimpin pekerjaan maka kebutuhan pekerja
proyek untuk rencana proyek. Untuk semakin banyak, begitu pula
memudahkan tahap chartering, maka sebaliknya.
manager proyek dapat menggunakan form 6. Project Risk Management
charter, sehingga stakeholder yang 7. Project Plan
berkaitan dapat memperoleh informasi dari Project Plan merupakan integrasi dari
proyek yang berkaitan. prinsip lean project management.
4. Right Solution 8. Eksekusi
Pengambilan solusi ini digunakan dalam a. Proses pengendalian proyek
pemilihan solusi untuk menangani waste b. Memonitor kinerja waktu
yang berpotensi muncul saat pelaksanaan c. Mengembangkan sistem biaya atau
proyek. jadwal terintegrasi
5. Managing Variation Salah satu tahapan penting dalam
Variasi di dalam proyek diartikan pendekatan lean adalah identifikasi aktivitas-
ketidakpastian, untuk itu pihak pelaksana aktivitas mana yang memberikan nilai tambah dan
perlu memanage variasi, dengan cara tidak. Aktivitas yang tidak memberikan nilai
mengestimasi sebelum pelaksanaan proyek tambah sebaiknya dikurangi untuk meningkatkan
baik dari segi biaya, waktu (penjadwalan) efisiensi dan efektivitas perusahaan. Dalam konteks
dan sumber daya yang digunakan. ini, tipe aktivitas dalam organisasi dapat dibedakan
a. Estimasi biaya. Tahap pertama menjadi tiga yaitu (Noer, 2012) :
dilakukan adalah mengestimasi biaya 1. Value Adding Activity (VA), aktivitas ini
proyek dari kebutuhan material dan memberikan nilai tambah terhadap proses,
tenaga kerja (sebelum PPN 10% dan baik pada aliran informasi dan aliran fisik
dana kontingensi. Estimasi biaya proses. Misalnya pada proses pengecoran.
dilakukan dengan merinci kebutuhan

78
Jurnal Teknik Industri Vol. 4, No.2, 2018
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam bidang Teknik Industri

2. Non-value Adding Activity (NVA), aktivitas 5. Unnecessary transport of goods


ini tidak memberikan nilai tambah terhadap 6. Unnecessary movement of people
produk. Aktivitas ini dapat dikategorikan 7. People waiting for input to work on
sebagai waste yang dapat menyebabkan proses Design of goods and services that do not
tidak berjalan secara efisien. satisfy customer needs
3. Non-value Adding but Necessary Activity
(NNVA) yakni aktivitas yang tidak
memberikan nilai tambah akan tetapi tetap Hasil dan Pembahasan
dibutuhkan untuk menjalankan seluruh
rangkaian proses. Aktivitas ini tidak dapat Identifikasi Waste
dihilangkan dan hanya bisa diminamilisir. Identifikasi dilakukan berdasarkan kondisi
Misalnya adalah waktu set-up mesin. lapangan yang akan dibangun dan karakteristik
Womack et al. (1996 dikutip oleh Noer, proyek yang dilakukan melalui proses wawancara
2012) mengidentifikasi delapan waste yang terdapat pada pihak – pihak yang terkait, seperti pimpinan
dalam sebuah proyek. Definisi waste yang perusahaan, konsultan serta pekerja lapangan serta
dikembangkan oleh Womack menambah satu melakukan pengamatan terhadap proyek yang
macam waste dari definisi yang sudah ada dikerjakan sebelumnya. Identifikasi tersbeut diolah
dengan menggunakan diagram fishbone dan
sebelumnya dimana pendefinisian waste
formulasi if then. Berdasarkan hasi wawancara
sebelumnya terbagi menjadi seven waste (Noer,
dengan pihak PT. Budi Perkasa Panca Bersaudara,
2012). Perebedaan antara seven waste dengan eight waste yang paling berpotensi muncul dan
waste Womack adalah penambahan waste baru berpengaruh pada proyek pembangunan sumur
yaitu design of goods and services that do not dalam dan jaringan pipa kota Pekanbaru dari 8
satisfy customer needs. Berikut ini adalah waste menurut Womack dan Jones tahun 1996
penjabaran dari eight waste : adalah waiting, defect dan Uneeded Processing.
1. Defects in production Berikut merupakan identifikasi waste waiting pada
2. Overproduction of items no one wants proyek pembangunan sumur dalam dan jaringan
3. Inventory waiting to be processed. pipa kota Pekanbaru
4. Unneeded processing

Lingkungan Metode Material

Material yang
Terlambat Datang

Cuaca Buruk

Waiting

Peralatan Hilang

Mesin Manusia

Gambar 2. Fishbone waiting

Penyebab terjadinya defects pada proyek ini dapat dilihat sebagai berikut :

79
Jurnal Teknik Industri Vol. 4, No.2, 2018
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam bidang Teknik Industri

Lingkungan Metode Material

Kualitas yang
Kurang Bagus

Defects

Mesin Manusia

Gambar 3. Fishbone defects

Berikut merupakan akar masalah penyebab Uneeded Processing.


Lingkungan Metode Material

Teknik Kerja yang


Kurang Baik

Uneeded
Processing

Kurang Teliti

Mesin Manusia

Gambar 4. Fishbone uneeded processing

Melakukan pekerjaan
Dari peristiwa munculnya waste tersebut lain yang tidak
kemudian diolah ke dalam formulasi if then untuk menggunakan Saat
dapat mengetahui tindakan – tindakan apa yang material yang belum Pelaksanaan
Material sampai pada lokasi
dapat ditempuh dengan tujuan untuk
terlambat proyek
meminimumkan atau bahkan menghilangkan datang
waste yang dapat diliihat pada tabel berikut ini : Melakukan
percepatan pekerjaan Saat
saat material sudah Pelaksanaan
Tabel 1.Controlling waste
datang
Controlling Waste
If Then When Mengajukan surat
Kualitas Melakukan pengajuan Saat
material pembelian ulang keterlambatan Pelaksanaan
Saat
kurang material yang rusak pengerjaan
Pelaksanaan
bagus Cuaca buruk Melakukan
(rusak) percepatan pekerjaan
saat kondisi cuaca Saat
sudah kembali Pelaksanaan
normal

80
Jurnal Teknik Industri Vol. 4, No.2, 2018
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam bidang Teknik Industri

Teknik kerja Melakukan pelatihan mengestimasi sebelum pelaksanaan proyek baik


Sebelum
yang kurang terhadap pekerja dari segi biaya, waktu, serta sumber daya yang
Pelaksanaan
bagus lapangan digunakan. Tujuan mengestimasi adalah agar
(Sumber: Pengolahan data, 2017) manajer proyek dapat meramalkan atau
memperkirakan waktu, biaya dan sumber daya
yang akan digunakan saat pelaksanan proyek.
Matriks Evaluasi Dalam mengestimasi waktu proyek
Matris evaluasi bertujuan untuk dilakukan penjadwalan dengan menggunakan
mengetahui solusi mana yang layak dipilih metode CCPM dengan bantuan software
berdasarkan beberapa kriteria yang sudah Microsoft Project. Dalam melakukan penjadwalan
ditentukan sebelumnya dengan melakukan durasi yang digunakan merupakan durasi yang
pembobotan. dihilangkan sebesar 50% sehingga didapatkan
buffer time dan beefing buffer. Sehingga
Tabel 2. Matriks evaluasi material terlambat datang berdasarkan pengolahan data dengan
menggunakan metode CCPM maka didapat durasi
optima pengerjaan proyek selama 114 hari
kalender apabila seluruh buffer time digunakan
dimana sebelumnya penjadwalan membutuhkan
duras selama 100 hari kalender. Sedangkan
apabila seluruh buffer time tidak digunakan maka
durasi pengerjaan proyek menjadi 96 hari
kalender sehingga didapatkan penghematan waktu
pengerjaan proyek sebesar 4 hari sehingga biaya
yang dikeluarkan pihak pelaksana juga berkurang.

Sumber: Pengolahan data (2017)


Kesimpulan
Tabel 3. Matriks evaluasi cuaca buruk
Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan
maka didapatkan kesimpulan bahwasanya waste yang
akan berpotensi muncul pada pengerjaan proyek
selanjutnya adalah waiting, defects dan uneeded
processing sedangkan resiko yang berpotensi muncul
adalah keterlambatan datangnya material, K3, kellaian,
pencurian serta kerusakan material serta durasi optimal
yang didapatkan berdasarkan metode CCPM
didapatkan waktu optimal pengerjaan proyek (tanpa
buffer time) adalah 96 hari kalender yang pada
(Sumber : Hasil Identifikasi, 2017) penjadwalan sebelumnya selama 100 hari kalender
sehingga adanya penghematan waktu selama 4 hari
sehingga akan menguntungkan pihak pelaksana baik
Tabel 4. Matriks evaluasi peralatan hilang dari segi waktu serta biaya yang dikeluarkan.

Daftar Pustaka

[1] Artika, Dian. Penerapan Metode Lean


Project Management dalam Proyek
Konstruksi pada Pembangunan Gedung
DPRD Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Teknik
Sipil dan Lingkungan Vol. 2 No. 1.
Palembang, Maret 2014.
http://www.ejournal.unsri.ac.id. Diakses
(Sumber : Hasil Identifikasi, 2017) pada tanggal 24 Oktober 2015.
[2] Ervianto, Wulfram I. Teori Aplikasi
Managing Variation Manajemen Proyek Konstruksi. ANDI.
Variasi di alam proyek dapat diartikan Yogyakarta. 2004.
dengan ketidakpastian, untuk itu pihak pelaksana [3] Fauziah, Naily.Aplikasi Fishbone Analysis
perlu memanage variasi, dengan cara dalam MeningkatkanKualitas Produksi Teh
pada PT Rumpun SariKemuning, Kabupaten

81
Jurnal Teknik Industri Vol. 4, No.2, 2018
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam bidang Teknik Industri

Karanganyar. Tugas Akhir Fakultas Global Technology for Local Community.


PertanianUniversitas Sebelas Jurnal Teknologi Informasi dan Telematika
MaretSurakarta. Surakarta, 2009. Vol.5. Desember 2010.
http://www.eprints.uns.ac.id. Diakses pada http://www.dadang.komputer.pcr.ac.id.
tanggal 3 Agustus 2009. Diakses pada tanggal 29 Desember 2016.
[4] Frederika, Ariany. Analisis Percepatan [14] Sari, Erni. 2016. Analisis Resiko Proyek
Pelaksanaan dengan Menambah Jam Kerja Pada Pekerjaan Jembatan Sidamukti – Kadu
Optimum pada Proyek Konstruksi (Studi di Majalengka dengan Metode FMEA dan
Kasus: Proyek Pembangunan Super Villa, Decision Tree. Jurnal J-Ensitec: Vol 03 No.
Peti Tenget-Badung). Jurnal Ilmiah Teknik 01. Juli 2016. http://www.jurnal.unma.ac.id.
Sipil Vol. 14, No. 2. Juli, 2010. Diakses pada tanggal 8 November 2016.
http://www.ojs.unud.ac.id.Diakses pada [15] Santoso, Budi. Manajemen Proyek. Graha
tanggal 22 November 2010. Ilmu. Surabaya. 2008.
[5] Gasperz, Vincent. Total Quality Manajemen. [16] Setiawan, Pricilia Febriana. Manajemen
PT. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2007. Resiko Proyek Vale Di Pt. Multipanel
[6] Gray, Clive. Pengantar Evaluasi Poyek, PT. Intermitra Mandiri. Tugas Akhir Fakultas
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2007. Teknologi Industri Universitas Atma Jaya
[7] Hanif, Yulianda Richma, Nendang Setyo Yogyakarta. 2014. http://www.e-
Rukmi dan Susy Susanti.Perbaikan Kualitas journal.uajy.ac.id.Diakses pada tanggal 20
Produk Keraton Luxury di PT. X dengan November 2016.
Menggunakan Metode Failure Mode And [17] Soeharto, Iman. Manajemen Proyek
Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Industri: Persiapan, Pelaksanaan,
Analysis (FTA). Jurnal Teknik Industri Pengelolaan. Erlangga. 1992.
Itenas No.03 Vol.03. Juli, 2015. [18] Tilaar, Wartinah T.A.M dan Ruslan M.
http://www.jurnalonline.itenas.ac.id. Yunus. Penjadwalan Proyek Pembangunan
Diakses pada tanggal 8 Maret 2016. Gedung Research CentreUniversitas
[8] Husen, Abrar. Manajemen Proyek. Andi Tadulako dengan Menggunakan Microsoft
Offset. Yogyakarta. 2009. Project. Jurnal Infrastruktur Vol. 3 No. 1.
[9] Karyono, Agus. Pendekatan Lean 2013. http://www.jurnal.untad.ac.id.
Manufacturing Untuk Menurunkan Waste Diakses pada tanggal 3 Januari 2017.
Waiting Time dan Transportasi (Studi [19] Untu, Silvia Hermina Stevania, Ariestides K.
Kasus: CV. Riau Pallet). Tugas Akhir T. Dundu,dan Robert J. M. Mandagi.
Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Penerapan Metode Lean Project
Riau. Juli 2014. http://www.repository.uin- Management dalam Perencanaan Proyek
suska.ac.id. Diakses pada tanggal 8 Oktober Konstruksi (Studi Kasus : Pembangunan
2014. Gedung Mantos Tahap III). Jurnal Sipil
[10] N. Narsha dan S. Nagabhushan. “Enhancing Statik Vol. 2 No. 6. September, 2014.
Project Management Efficiency using Lean http://www.download.portalgaruda.org.
Concepts”. IOSR Journal of Mechanical and Diakses pada tanggal 27 November 2014.
Civil Engineering (IOSR-JMCE) e-ISSN: [20] Wowor, Fransisko Noktavian, Walangitan
2278-1684,p-ISSN: 2320-334X, Volume 8, dan Malingkas. 2013. “Aplikasi Microsoft
Issue 4. Oktober 2013. Project dalam Pengendalian Waktu
http://www.iosrjournals.org.Diakses pada Pelaksanaan Pekerjaan Proyek”. Jurnal Sipil
tanggal 6 September 2013. Statik Vol.1 No.8. 2013.
[11] Noer, Bustanul Arifin dan Dominggo Bayu https://www.ejournal.unsrat.ac.id. Diakses
Bagaskara. Perencanaan dan Pengendalian pada tanggal 10 Januari 2017.Artika, Dian.
Proyek Periklanan Menggunakan Lean 2014. “Penerapan Metode Lean Project
Critical Chain Project Management dan S- Management dalam Proyek Konstruksi pada
Curve Mentoring. Jurnal Teknik Pomits Vol. Pembangunan Gedung DPRD Kabupaten
1 No. 1. 2012. Ogan Ilir”. Jurnal Teknik Sipil dan
http://www.digilib.its.ac.id.Diakses pada Lingkungan Vol. 2 No. 1.
tanggal 23 Juli 2012.
[12] Project manajemen Institute. A guide to the
project management Body of knowledge
(PMBOK Guide). Pensylvania. 2000.
[13] Sahid, Dadang Syarif
Sihabudin.Implementasi Critical Path
Method dan PERT Analysis pada Proyek

82

Anda mungkin juga menyukai