Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN PERALATAN PROYEK KONSTRUKSI

MANAJEMEN KONSTRUKSI BANGUNAN LAUT

DOSEN PENGAMPU Riyanny Pratiwi, S.T, M.T.

DISUSUN OLEH:

Kelompok 4 :
Adi Prasetya D1111141009

Ramdani D1111141008

Keneng D1111141001

Maris Stella D1111141012

FAKULTAS TEKNIIK
PRODI TEKNIK KELAUTAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan izin-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah Perencanaan Peralatan Proyek Konstruksi sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan. Kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen Konstruksi Bangunan Laut, Ibu RiyannyPratiwi , S.T , M.T. .

Kami menyadari masih banyak hal yang perlu diperbaiki dari makalah ini. Oleh karena itu,
kami membuka diri untuk menerima saran serta kritik yang bersifat konstruktif, demi perbaikan
makalah ini. kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.
Semoga amal baik dari berbagai pihak yang diberikan mendapatkan balasan dari Tuhan Yang
Maha Esa.

Pontianak, April 2018

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................... 2

DAFTAR ISI .............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang ........................................................................................................ .4

B.Masalah ................................................................................................................... .4

C.Tujuan ..................................................................................................................... .4

D.Manfaat ................................................................................................................... .5

E.Metode pengumpulan data ...................................................................................... .5

BAB II PEMBAHASAN

A. Memilih alat-alat konstruksi ................................................................................ .6

B. Operasi alat konstruksi ......................................................................................... .8

C. Pemeliharaan alat konstruksi ............................................................................... .8

D. Organisasi pengelolaan ........................................................................................ 10

BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN ..................................................................................................... .12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. .13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelum suatu proyek akan dimulai, penyedia jasa atau kontraktor akan memilih
dan menentukan alat yang akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan atau evaluasi
pengadaan peralatan dilakukan pada tahap perencanaan. Tidak semua alat berat dapat
dipakai untuk setiap proyek konstruksi, oleh karena itu pemilihan alat berat yang tepat
sangat diperlukan agar proyek berjalan dengan lancar.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengangkat “Perencanaan
Peralatan Proyek Konstruksi” sebagai judul makalah yang akan penulis bahas.

B. Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut rumusan masalahnya adalah

 Bagaimana memilih alat-alat konstruksi?

 Bagaimana operasi alat konstruksi?

 Bagaimana pemeliharaan alat konstruksi?

 Bagaimana organisasi pengelolaan?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis buat, tujuan makalah ini adalah:
 Mengetahui tahapan dalam memilih alat-alat konstruksi
 Mengetahui operasi alat konstruksi
 Mengetahui pemeliharaan alat konstruksi
 Mengetahui organisasi pengelolaan
 Mengetahui perencanaan peralatan proyek konstruksi

4
D. Manfaat

Dalam penyusunan makalah ini, penulis sangat berharap dapat memberikan manfaat baik
bagi penulis maupun pembaca dan masyarakat luas.Adapun manfaat tersebut adalah sebagai
berikut:

1.Bagi penulis

a) Melengkapi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Konstruksi Bangunan Laut
b) Mengetahui Perencanaan Peralatan Proyek Konstruksi

2.Bagi pembaca dan masyarakat luas

Menambah wawasan dan memberikan informasi mengenai Perencanaan


Peralatan Proyek Konstruksi.

E.Metode pengumpulan data

Untuk mengetahui Perencanaan Peralatan Proyek Konstruksi, maka penulis


menggunakan metode sebagai berikut:

 Metode Literatur atau Kepustakaan

Pada metode Literatur atau kepustakaan ini penulis berusaha mendapatkan data
dari jurnal-jurnal yang ada, dan dengan browsing lewat internet.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Memilih alat-alat konstruksi

Langka pertama dalam program tersebut adalah memilih jenis atau tipe, dan kapasitas
alat alat konstruksi yang bersangkutan. Faktor-faktor yang perlu dikaji adalah:

 Spesifikasi Alat Konstruksi


Bila keperluannya telah dapat diidentifikasi dengan jelas, maka kemudian ditentukan
spesifikasi alat-alat konstruksi yang bersangkutan. Spesifikasi harus
mempertimbangkan kondisi lapangan, jenis, dan volume pekerjaan, sebagai berikut.
•Keadaan tanah di lokasi, lunak atau banyak berkarang.
•Keadaan iklim, kering, hujan, atau salju.
•Topografi, tanah datar, rata, miring, atau berbukit, dan lain-lain.
•Jenis kegiatan (pengerjaan tanah, saluran pengangkatan, mengangkut, pengerukan,
dan lain-lain).
•Jumlah atau volume, berat material, dan peralatan yang perlu diangkut ataudiangkat
(lifting/rigging).

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah adanya berbagai sarana tambahan atau
terkait (feature and attachment), yang memungkinkan memperluas aplikasi dan
meningkatkan produktivitas, keamanan, dan kenyamanan operasi.

 Produktivitas
Alat konstruksi Seleksi alat-alat konstruksi harus memperhitungkan produktivitas
yang dinyatakan dalam satuan tertentu, misalnya beberapa unit tanah atau material
dapat diangkut per satuan waktu, satuan berat struktur besi atau baja yang didirikan,
atau meter kubik adukan beton terangkut per satuan waktu.

6
 Pengeluaran Total Biaya Alat Konstruksi
Pengeluaran biaya amat menentukan dalam pemilihan alat-alat konstruksi, yang
terdiri dari biaya pembelian (investasi), biaya operasi dan pemeliharaan. Perhitungan
rata-rata biaya investasi per tahun adalah sebagai berikut.

Jadi, harus bisa dibedakan antara biaya investasi, operasi, dan pemeliharaan. Bila
biaya investasi sudah ditentukan sejak awal maka biaya operasi dan pemeliharaan
tergantung kepada kecakapan pengelolaannya.
 Umur Peralatan dan penjualan Kembali
Umur peralatan adalah perkiraan berapa lama peralatan masih dapat bekerja
produktif. Selain umur peralatan, harga penjualan kembali (resala value) juga harus
mendapatkan perhatian yang seksama. Informasi mengenai faktor-faktor di atas,
dapat diperoleh dari data buku katalog atau keterangan dari penjual yang
bersangkutan, berdasarkan pengalaman pemakai alat-alat sejenis.

B. Operasi alat konstruksi

Dalam kegiatan operasi, penggunaan alat-alat konstruksi harus diusahakan seoptimal


mungkin dengan mengusahakan waktu mengangguran (idle) sekecil-kecilnya. Untuk

7
maksut tersebut, harus disusun jadwal pemakaian bagi masing-masing unit.
Di samping itu, para operator harus terlatih dalam menangani dan mengenal keterbatasan
dan kemampuan alat-alat konstruksi tersebut. Disiplin operasi harus betul-betul
ditegakan, agar tidak terjadi penggunaan peralatan tertentu untuk tugas yang berada
diluar desain atau kemampuannya, disamping menyebabkan kerusakan, juga
membahayakan keselamatan, misalnya untuk alat angkat seperti crane.
Pada saat ini, di pasaran tersedia berbagai macam alat-alat konstruksi yang
dirancang khusus untuk tugas-tugas tertentu, dengan kapasitas yang bervariasi, sehingga
pemakaian peralatan tersebut harus disesuaikan dan bukan dipaksakan.

C. Pemeliharaan Alat Konstruksi

Kinerja serta umur produktivitas alat-alat konstruksi amat tergantung dari


pemeliharaan. Apabila pada saat ini, dengan bertambah besarnya kapasitas dan kompleksitas
peralatan. Bila sustu alat dengan kapasitas besar dalam sehari saja tidak beroperasi, maka
akan menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap kemajuan proyek dan kelangsungan
pekerjaan-pekerjaan lain yang terkait. Semakin canggih peralatan akan semakin kompleks
strukturnya, dan semakin banyak halhal yang harus di perhatikan dalam ranggka menjaga
kinerja dan produktivitas. Pemeliharaan dapat terlaksana dengan baik bila orgnisasi yang
bertanggung jawab sepenuhnya atas masalah tersebut, termasuk dalam memilih personil,
menyusun kebijakan dan prosedur, mendirikan bengkel perawatan, penyusun jadwal
pemeliharaan, dan yang tidak kalah pentinggnya adalah membuat system pencatatan operasi
dan pemeliharaan yang lengkap dan periodiku. Dalam menyusun program pemeliharaan,
sebaiknya menghubungi pihak penjual atau manufaktur, karena mereka adalah sumber
informasi yang kompeten.

 Pemeliharaan Prevantif
Dahulu pemeliharaan di pusatkan kepada perbaikan bila terjadi kerusakan.
Sekarang hal tersebut di anggap tidak efektif untuk menjaga produktivitas dan
kinerja peralatan.

8
Pendekatan sekarang adalah dengan mengusahakan peralatan selalu dalam
kondisi prima dan siap pakai, yaitu yang dilakukan dengan mengadakan
pemeliharaan preventif, yang terdiri dari mencari dan membetulkan kerusakan-
kerusakan kecil sebelum menjadi terlalu besar, seperti mengecek bearing sebelum
longgar, memeriksa radiator akan kemungkinan bocor, dan membuat mesin
menjadi panas. Umumnya dilakukan dengan mengadakan pemeriksaan berkala
harian atau selang tiga hari. Pemeliharaan ini bertujuan untuk mencari tanda-tanda
kemungkinan terjadinya sumber kerusakan, dan membetulkannya dengan segera.
Bila dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa perbaikan besar perlu dilakukan,
segera disusun jadwal untuk peralatan pengganti dan waktu pelaksanaan
perbaikannya.

 Jasa penjual
Agen penjual (dealer) yang bonafide umumnya melengkapi diri dengan tenaga
mekanik yang terlatih, peralatan yang cukup, dan fasilitas untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan, serta masa jaminan. Penjual umumnya
memiliki instrument lengkap untuk memeriksa kondisi peralatan dan
membandingkannya dengan criteria atau standar yang ditentukan oleh pabrik
peralatan. Oleh karena itu, sebelum menentukan membangun atau tidaknya
fasilitas pemeliharaan sendiri, kontraktor atau pemilik proyek hendaknya
mensurvei dan mengkaji total biaya dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya,
seperti merekrut dan mengkaji tenaga mekanik, membangun bengkel, persediaan
suku cadang, overhead, dan masa perbaikan yang mungkin lebih lama dibanding
bila dilakukan oleh bengkel penjual.

 Persediaan Suku Cadang


Guna mencegah berhentihnya operasi alat-alat konstruksi berkepanjangan,
diperlukan persediaan (inventory) suku cadang. Jenis dan volumenya amat
dipengaruhi oleh letak lokasi proyek. Di daerah terpencil yang jauh dari agen

9
penjual dan bengkel, maka pertama-tama kontraktor hendaknya mengadakan
kontak dengannya untuk mengetahui sejauh mana jasa dan fasilitas yang tersedia.
Bila memungkinkan, kontraktor hanya perlu menjaga persediaan suku cadang
bagi perbaikan sehari-hari, dan bagian-bagian yang sudah diperkirakan akan
dipakai dalam waktu dekat.

D. Organisasi pengelolaan

Untuk proyek E-MK non-industri, terutama yang memiliki lingkup kerja mempersiapkan
lahan cukup besar, seperti proyek membuat landasan pacu pesawat, proyek jalan raya,
atau real estate, maka komponen biaya yang berkaitan dengan peralatan berat atau
konstruksi dapat mencapai 25-35 persen dari total biaya proyek. Oleh karena itu, agar
pengelolaannya dapat berjalan efektif dan efisien, dibentuk bagian yang khusus
bertanggung jawab atas atas operasi dan pemeliharaan. Masing-masing tugas dan
tanggung jawab subbagian operasi dan pemeliharaan telah disinggung di atas.
Ada pun tugas-tugas subbagian administrasi dan perencanaan meliputi identifikasi
peralatan, menyusun jadwal operasi, jadwal pemeliharaan, catatan-catatan pemeliharaan
dan perbaikan, serta persediaan suku cadang. Seiring dengan itu, bagian dari administrasi
harus selalu mengikuti kemajuan teknologi alat-alat konstruksi. Untuk masing-masing
peralatan konstruksi, catatan yang dipersiapkan antara lain meliputi:

• Lama pakai atau bekerja per hari, perminggu dan per bulan:

• Siap pakai (stand by);

• Menganggur, karena menungu perbaikan atau perencanaan yang kurang tepat;

• Perbaikan, lama dan macamnya;

• Persentase utilisasi;

• Jam-orang untuk pemeliharaan dan perbaikan;

10
• Biaya suku cadang;

Dengan tersedianya catatan-catatan diatas, maka dapat dianalisis biaya operasi dan
pemeliharaan, berikut tindakan-tindakan yang harus diambil, baik mengenai perencanaan
pemeliharaan ataupun penggantian.

11
BAB III

KESIMPULAN

A.KESIMPULAN

1. Evektivitas dan efisiensi penggunaan peralatan konstruksi terletak kepada program


pengelolaan dan tingkat disiplin dalam melaksanakan program tersebut.
2. Program tersebut meliputi seleksi pengadaan, operasi dan pemeliharaan, keputusan
membeli atau menyewa, dan standardisasi.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://kampus-sipil.blogspot.co.id/2013/05/pengelolaan-alat-alat-konstruksi.html

13

Anda mungkin juga menyukai