DISUSUN OLEH :
NAMA : ANDRY IFFAT BHADRESWARA
NRP : 2035201005
KELAS : TRPPBS A 2020
DOSEN PENGAMPU :
Prof. Ridho Bayuaji, S.T., M.T., Ph.D.
= Beton precast atau pracetak awalnya berasal dari negara Eropa yang
dikembangkan oleh perusahaan Jerman yakni Wayss & Frytag. Beton pracetak mulai
digunakan pada tahun 1906. Di tahun 1912, beberapa bangunan tinggi mulai
menggunakan sistem pracetak dengan bentuk komponen-komponen mulai dari dinding,
lantai serta kolom.
Beton precast adalah beton yang dicetak terlebih dahulu di suatu tempat untuk
selanjutnya tinggal di pasang di lokasi. Beton precast adalah beton yang dicetak terlebih
dahulu di suatu tempat untuk selanjutnya tinggal di pasang di lokasi. Beton precast cukup
populer digunakan karena membuat lebih hemat waktu serta menghemat ongkos tenaga
kerja.
= Beton pracetak (precast) adalah komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang
dicetak terlebih dahulu sebelum dirangkai menjadi bangunan, atau sebagai komponen
beton yang dicor ditempat bukan merupakan posisi akhir didalam struktur. Beton pracetak
(precast) diproduksi secara masal dan berulang-ulang. Elemen-elemen beton pracetak
(precast) yang dibuat dilapangan (pabrik) disambung dilokasi bangunan sampai
membentuk suatu struktur yang utuh. Pabrikasi dapat dilakukan ditempat pembangunan
proyek tersebut atau diperusahaan industri beton pracetak (pracetak) yang dibuat dengan
cara pre-tension (penegangan sebelum pengecoran) maupun posttension (penegangan
setelah pengecoran)
b. Dalam konstruksi beton pracetak (precast) yang tidak berperilaku secara monolit,
pengaruh pada semua detail sambungan dan pertemuan harus dipertimbangkan untuk
menjamin tercapainya penampilan yang baik dari sistem struktur.
c. Pengaruh dari lendutan awal dan lendutan jangka panjang harus dipertimbangkan,
termasuk pengaruh pada komponen struktur lain yang saling bersambungan.
d. perancangan dari join dan tumpuan harus mencakup pengaruh dari semua gaya yang
akan disalurkan termasuk susut, suhu, deformasi elastis, angin dan gempa.
e. semua detail harus dirancang agar mempunyai toleransi yang cukup terhadap proses
pabrikasi dan ereksi dan terhadap tegangan sementara yang terjadi pada saat ereksi.
b. Lebih Presisi
Dengan beton pracetak, Anda tentunya akan memiliki waktu lebih banyak dalam
menentunkan spesifikasi ukuran beton yang akan Anda gunakan dalam pengerjaan
proyek. Hal ini juga akan berdampak pada proses pemasangan yang akan jauh lebih
mudah dibandingkan dengan beton cast in situ.
c. Lebih Praktis
Dengan bahan bangunan yang sudah siap pakai, pengerjaan bangunan akan jauh lebih
praktis. Anda tinggal memasang bagian-bagian bangunan pada tempatnya. Metode ini
cocok digunakan untuk area proyek yang tidak terlalu luas maupun sempit.
d. Lebih Cepat
Karena lebih presisi dan praktis, maka waktu pengerjaan bangunan secara keseluruhan
akan menjadi lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan beton cor konvensional.
Jika Anda menggunakan beton precast, maka tentu saja Anda akan mendapatkan beton
yang sempurna karena proses pembuatannya dilakukan di tempat yang ideal dan
membuat beton mengering dengan baik yang menghasilkan struktur beton yang baik.
= A. Pengetahuan
B. Ketrampilan
• Memilih jenis, mutu dan persyaratan khusus bahan beton, adukan (admixture), zat
kimia tambahan (additive), baja tulangan lunak, baja mutu tinggi dan pelat
diperiksa sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar sistem pracetak.
• Memilih tipe, jenis dan dimensi sistem pracetak yang digunakan.
• Memilih detail, pengesahan metode penyambungan sesuai dokumen paten dan
dokumen perencanaan.
• Memilih detail, kelayakan dan jenis, kapasitas bahan, alat bantu serta metode
perencanaan yang sesuai dengan metode konstruksi berdasarkan dokumen
perencanaan dan paten sistem, sertifikasi dari asosiasi profesi, standar nasional
Indonesia tata cara perencanaan struktur pracetak untuk bangunan Gedung.
• Menetapkan parameter perencanaan tahan gempa sesuai dengan sertififikat uji
tahan gempa dari instansi yang berwenang.
C. Sikap
• Teliti dalam memeriksa kesesuaian jenis, mutu dan persyaratan khusus komponen
bahan dasar beton pracetak yang akan dipakai dengan spesifikasi teknis dan
gambar kerja sistem pracetak.
• Teliti dalam memeriksa kesesuain tipe, jenis dan dimensi modular komponen
struktur sistem pracetak dengan spesifikasi teknis dan gambar.
• Cermat dan teliti dalam memeriksa kesesuaian lahan, mutu, metode
penyambungan dan persyaratan khusus lainnya dengan dokumen paten dan
dokumen perencanaan.
• Ketelitian dan kecermatan dalam menghitung biaya langsir komponen, yang
mencakup: biaya transportasi komponen dari perusahaan fabrikasi ke lokasi
pembangunan gedung, indeks langsir komponen berdasarkan SNI tentang analisis
biaya konstruksi pracetak untuk bangunan gedung, serta biaya langsir berdasarkan
SNI terkait.
• Ketelitian dan kecermatan dalam menghitung biaya pemasangan komponen, yang
mencakup: biaya mobilisasi, sewa dan demobilisasi peralatan pemasangan
komponen, indeks pemasangan komponen berdasarkan SNI terkait
= Tidak semua elemen struktur dapat dimodifikasi dengan ebton pracetak, beberapa
faktor yang ahrus dipertimbangkan untuk mengganti elemen dengan pracetak antara lain:
Karena tidak menutup kemungkinan bahwa beton pracetak yang akan difabrikasi harus
dalam volume besar, sehingga kriteria diatas menjadi pertimbangan dalam perencanaan
beton pracetak. Sedangkan elemen yang umumnya dapat digantikan dengan beton
pracetak antara lain:
a. Kansteen
Sistem modular yang digunakan untuk pembatas pada pekerjaan landscape atau sebagai
divider padajalan raya.
b. Tiang pancang
Digunakan sebagai komponen sub struktur dengan bentuk dan dimensi bervariasi
tergantung dari jenis tanah dan kedalaman lokasi proyek.
Pada balok, penampang ditentukan berdasarkan sistem yang akan digunakan, misalnya
sistem sambungan antara balok dan plat lantai, sistem sambungan antara balok dengan
kolom. Sedangkan pada kolom, Jenis-jenis yang dapat diproduksi secara pracetak
tergantung dari:
Model sambungan kering banyak menggunakan baut, plat baja dan las sebagai alat
sambung. Sifat yang khas untuk model sambungan ini adalah perilaku struktur dapat
bersifat tidak monolit setelah komponen komponen tersebut dihubungkan, karena sangat
tergantung pada kemampuan model dan kinera alat sambung untuk menjamin hubungan
antar komponen.
Ciri khas sambungan basah adalah tersedianya ruang diantara komponen pracetak dimana
pada bagian penampang tersebut akan di cor setempat. Untuk menjamin tulangan dapat
tersambung dengan baik, maka sambungan antar tulangan dapat dilakukan dengan
mechanical joint, mechanical couple, splice sleeve dan panjang penyaluran. Selanjutnya
setelah semua terkoneksi dengan baik baru dilakukan pengecoran beton, sehingga model
sambungan ini dapat menjamin perilaku antar komponen pracetak menjadi komposit.
Penggunaan model sambungan ini dapat meminimalisir penambahan tegangan akibat
susut, rangkak maupun perubahan temperatur. Sambungan basah juga lebih tahan
terhadap gempa karena hubungan antar komponen pracetak bersifat monolit.
Contoh Sambungan Basah
Dengan kita mengenal dan belajar mengenai peta kesadaran pastinya kita juga
melakukannya, sebab dengan kita mengenal bahkan belajar peta kesadaran kita semakin
banyak sekali ilmu-ilmu yang kita dapat baik di lingkungan sekitar maupun dilingkungan
perkuliahan. Mengenai korelasi peta kesadaran dengan beton pracetak pastinya ada
hubungan yang bisa membawa kita menjadi lebih baik dan memahami tentang hal itu.
Dengan kita mengenal dan belajar hal tersebut kita semakian menjadi manusia
yang memiliki rasa penasaran yang tinggi akan hal-hal baru yang pastinya mengenai
materi tentang struktur beton pracetak ini. Selain itu dengan kita belajar peta kesadaran
kita terlatih menjadi manusia yang memiliki jiwa semangat yang tinggi dalam belajar,
dan bekerja. Dan juga bisa membuat kita menjadi manusia yang cermat dalam
mempraktekkan hal itu dan juga meningkatkan ketelitian kita. Sehingga kita harus
memiliki kesadaran pada dirinya untuk memajukan bangsa ini demi keberlangsungan
hidupnya yang lebih baik missal dalam pembangunan sebuah struktur bangunan dengan
menggunakan beton pracetak dengan hasil beton yang baik dan sesuai dengan rencana.