Oleh:
i
BAB I
PENDAHULUAN
Beton pracetak adalah salah satu contoh inovasi yang kini banyak
digunakan dalam proses konstruksi seperti gedung dan jembatan, hal ini karena
beton pracetak dapat mempercepat waktu pengerjaan, menghemat biaya
pengeluaran, dan meminimalisir terjadi-nya (waste) untuk pekerjaan bekisting dan
perancah. Dalam dunia konstruksi adanya sisa material konstruksi (waste) harus
dikurangi atau bahkan dihilangkan dalam setiap tahap pekerjaannya karena
merupakan kerugian. Salah satu sistem beton pra cetak yang mulai banyak
digunakan dewasa ini adalah pelat beton ringan (flyslab).Untuk itu penelitian ini di-
adakan untuk mengetahui peranan beton pracetak pada proyek konstruksi.
2
1.2 Rumusan Masalah
Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Precast concrete (beton pracetak) adalah suatu metode percetakan komponen secara
mekanisasi dalam pabrik atau workshop dengan memberi waktu pengerasan dan
mendapatkan kekuatan sebelum dipasang. Karena proses pengecorannya di tempat
khusus (bengkel pabrikasi), maka mutunya dapat terjaga dengan baik. Tetapi agar
dapat menghasilkan keuntungan, maka beton pracetak hanya akan diproduksi jika
jumlah bentuk typical-nya mencapai angka minimum tertentu, bentuk typical yang
dimaksud adalah bentuk-bentuk repetitif dalam jumlah besar.
Sistem struktur beton pracetak merupakan salah satu alternatif teknologi dalam
perkembangan konstruksi di Indonesia yang mendukung efisiensi waktu, efisiensi
energi, dan mendukung pelestarian lingkungan.
5
d) Jarak maksimum transportasi yang ekonomis dengan menggunakan truk
adalah antara 150 sampai 350 km, tetapi ini juga tergantung dari tipe
produknya. Sedangkan untuk angkutan laut, jarak maksimum transportasi
dapat sampai di atas 1000 km.
e) Hanya dapat dilaksanakan didaerah yang sudah tersedia peralatan untuk
handling dan erection.
f) Di Indonesia yang kondisi alamnya sering timbul gempa dengan kekuatan
besar, konstruksi beton pracetak cukup berbahaya terutama pada daerah
sambungannya, sehingga masalah sambungan merupakan persoalan yang
utama yang dihadapi pada perencanaan beton pracetak.
g) Diperlukan ruang yang cukup untuk pekerja dalam mengerjakan sambungan
pada beton pracetak.
h) Memerlukan lahan yang besar untuk pabrikasi dan penimbunan (stock yard).
6
2.2 Jenis Beton Precast
Beton precast atau pracetak adalah beton bertulang yang dihasilkan melalui
pencetakan dengan berbagai macam bentuk, pencetakan beton precast berdasarkan
standarisasi yang telah ditentukan. Produksi beton precast biasa dipabrik-pabrik
khusus. Segala jenis produk beton yang terkandung didalamnya konstruksi
penulangan didalamnya yang dibentuk atau dicetak secara khusus, sudah dipastikan
itu disebut beton precast atau istilah lainnya reinforced concrete.
Jenis beton precast dan fungsinya salah satunya yang sering dijumpai adalah U
ditch yang biasa diperuntukan untuk pembuatan saluran air, berikut ini lebih
lengkap kami kupas tentang jenis-jenis beton precast beserta fungsinya
1. Beton U Ditch
2. RC Box Culvert
3. Paving Block
4. Kanstin
5. Pagar Panel dan Kolom Beton
6. Road Barrier Beton
1. RC U DITCH
Beton precast yang satu ini secara spesifik memang pada umumnya berbentuk
fisik menyerupai huruf U, akan tetapi pada kepentingan lain ada pula yang
berbentuk lain, selama itu kepentingannya untuk yang berhubungan dengan
galian atau parit untuk kepentingan pengairan.
7
U Ditch adalah beton bertulang atau beton precast yang sengaja diproduksi
secara umum berbentuk menyerupai huruf U, Ditch sendiri artinya yaitu parit,
fungsi U Ditch biasanya untuk kebutuhan saluran pengairan, got, drainase dan
lain-lain, umumnya diberi penutup yang disebut dengan Cover U Ditch. Pada
kepentingan lain untuk kebutuhan yang berhubungan dengan galian parit .
Pada contoh kasus penggunaan lain dari precast U Ditch ini yang sering
digunakan yaitu pada daerah-daerah yang secara struktur pengairannya kurang
baik, seperti wilayah rawan banjir, irigasi untuk pesawahan dan lain sebagainya,
walau bukan merupakan solusi yang pasti tetapi setidaknya dapat meminimalisir.
2. RC BOX CULVERT
RC Box Culvert atau reinforced concrete, beton precast box culvert ini berbentuk
kotak atau, bila diterjemahkan artinya gorong-gorong berbentuk box. Mutu
beton untuk reinforced concrete box culvet ini menggunakan beton dengan
berkebutuhan jenis beton pratekan, yaitu minimal menggunakan beton K350. RC
Box Culvert adalah jenis beton precast dengan menggunakan struktur pembesian
secara sistematis, terukur dan terencana secara matang, ukuran box culvert dari
mulai 40 x 40 x 100 cm sampai 4 meter.
8
Box Culvert secara spesial dibuat untuk kepentingan penopang jembatan,
gorong-gorong bersekala besar, pembuatan box culvert ini dilakukan di pabrik
beton precast secara khusus.
Dalam pembuatan box culvert pada dasarnya dapat dilakukan di lokasi proyek
akan tetapi hanya untuk proyek-proyek bersekala besar, seperti pada proyek
pembuatan jalan tol untuk pembutan trowongan.
9
3. PAVING BLOCK
Paving block adalah material konstruksi yang dibuat darai komposisi semen portland
maupun material perekat hidrolis lainnya, agregat dengan atau tanpa bahan campuran
lainnya juga air, pencampuran tersebut tidak mengurangi mutu dari jenis beton dan
hampir mendekati karakteristik mortar.
Paving block atau juga istilah lain conblcok ini menggunakan mutu beton minimial
dengan mutu K50 dan K100 dan itu pun bila diproduksi dengan cara manual, ada
pula yang menggunakan mutu kelas C-B (K 150-250) dengan menggunakan mesin
press jenis vibrasi Bentuk paving block secara umum berbentuk persegi panjang
dengan ukuran antara 21 x 10,5 cm dengan ketebalan 6 cm, 8 cm & 10 cm, dan bentuk
lainnya ada yang berbentuk hexagon, trihex, ubin dan lain sebagainya.
Kelemahan dari beton precast paving blok ini sendiri ialah aplikasinya yang mudah
bergelombnag bila dasar pondasi tidak kuat. Hal ini menyebabkan kurang
nyamannya ketika berkendara melewati paving blok. Maka dari itulah, untuk
mendapatkan mutu terbaik dari paving blok, perlu adanya standar mutu yang harus
dipenuhi oleh pabrik-pabrik pembuat beton precast paving blok. Persyaratan paving
blok layak pakai ialah sebagai berikut:
Road barrier adalah salah satu jenis beton precast yang biasa dipesan dalam jumlah
banyak. Karena kebutuhannya untuk kepentingan publik, yakni sebagai pengaman
jalan, maka kualitas dari beton ini perlu dipertimbangkan sebagai prioritas utama.
Beton precast untuk road barrier digunakan sebagai pembatas dan pengaman jalan.
Beton ini bisa dipindahkan untuk kondisi jalan tertentu, sehingga bukan merupakan
pembatas permanen dijalan, meksipun pemindahannya harus menggunakan alat
khusus karena cukup berat jika diangkat dengan tenaga manusia saja.
Dengan fungsinya tersebut, beton untuk road barrier harus memiliki kuat beton
yang bagus dengan pemilihan material berupa semen dan agregat terbaik. Saking
kuatnya beton precast ini, maka beton road barrier yang bermutu tidak akan mudah
retak meskipun terkena atau tertabrak kendaraan berat sekalipun.
5. KANSTIN
Seperti halnya road barrier, kanstin merupakan jenis beton precast yangjuga biasa
digunakan sebagai pembatas jalan danjuga bingkai jalan.
Penggunannya juga bisa pada berbagai tempat public, seperti pinggiran taman dan
pinggiran trotoar. Fungsinya ialah sebagai pembatas dan mengunci ruang untuk
menghindari pergeseran ruang.
11
Dengan peletakan kanstin yang kokoh di area trotoar, memungkinkan untuk
mengunci area dan mencegah pengendara bermotor melintas pada area khusus
pejalan kaki tersebut.
Pembatas dengan kanstin ini sangat kuat dan kokoh sehingga tidak mudah dipindah
bahkan digeser. Beton precast khusus untuk produk ini ialah yang berkualitas K-
225 yang sangat kuat. Untuk mendapatkan kaulitas terbaikk, metode pembuatan
yang diterapkan bisa berupa wet cast mixing, disebut juga dengan cor berair.
Pada beberapa lokasi pembatas jalan, kita bisanya menemukan kanstin dengan
ukuran dan juga bentuk yang kanstin berbeda. Pengadaan tampilan fiisknya ini
disesuaikan dengan kebutuhan dan pemesanan.
Ada kanstin dengan panjang 40 hingga 60 cm dengan tinggi yang juga bervariasi.
Tentu, ukuran dan juga dimensi ini juga mempengaruhi harga kanstin precast.
Semakin besar dan kuat maka akan semakin mahal harganya.
Beton pracetak atau beton precast adalah salah satu inovasi yang mendukung kerja
konstruksi sehingga menjadikan pengerjaan lebih cepat dan lebih ekonomis. Salah
satu produk beton precast ini ialah pagar panel dan kolom. Dengan adanya beton
precast ini, maka pengerjaan konstruksi untuk pagar dan kolom khususnya, jadi
lebih mudah dan cepat. Beton precast kegunaan pagar panel ini berbentuk
balok kolom untuk aplikasinya yang mudah dan lebih praktis. Bahkan bisa pula
digunakna untuk plat jembatan.
12
Dari segi harga, beton pracetak untuk panel dan kolom juga lebih murah hingga
pembangunan perumahan yang layak pun bisa terealisasi dengan adanya beton
precast ini. Bukan hanya rumah, aplikasinya bisa digunakan untuk asrama, ruko,
bahkan gedung perkantoran. Selain dari sisi ekonomis dan juga pemsangan yang
mudah, pemilihan precast untuk pagar panel dan kolom didasari atas beberapa
pertimbangan, antara lain:
Pengontrolan mutu bisa lebih baik karena komponen berupa frame telah
dibuat terlebih dahulu untuk menjamin kualitas beton tetap konsisten.
Mengurangi penggunaan bahan cetakan dari bahan kayu serta mengurangi
penggunaan perancah pada struktur.
Tenaga kerja lebih bisa dikurangi
Mengurangi pencemaran udara dilokasi konstruksi pagar panel dan kolom.
Metode pembuatan untuk beton precast dinding panel dan kolom sendiri tidak jauh
berbeda dari jenis beton precast pada umumnya. Beton dibuat di pabrik dengan
cetakan tertentu untuk membentuk beton berupa balok, kolom, maupun plat yang
diinginakn sesuai kebutuhan konstruksi.
Setelah beton cukup umur dan matang sempurna, barulah dipasang pada konstruksi.
Untuk pemasangan yang sempurna, maka sambungan aantar komponen di
grout dengan beton kualitas tinggi.
13
Pagar panel adalah pagar beton yang sudah barang tentu dilengkapi dengan kolom
betonnya, beton precast ini cocok untuk kebutuhan pemagaran lokasi-lokasi
bersekala besar maupun kecil, seperti pemagaran sekeliling pabrik.
Harga pagar panel ini sangat bervariasi tergantung dari mutu beton yang diperlukan,
diantaranya mutu pagar panel k 200 dan k 300, dan tergantung berapa susun yang
diperlukan, biasanya antara 4 – 8 susun.
Dalam order produk pagar panel ini biasanya sudah termasuk dengan pemasangan,
hal ini dikembalikan ke konsumennya, apakah akan order produk saja atau berikut
pemasangannya.
1. membuat gambar denah plat lantai yang mau dipasang precast half slab,
tidak semua posisi plat bisa di pasang atau tertalu rumit jika memakai half
14
slab. misalnya pada struktur tepi kantilever gedung. sedangkan bagian yang
bisa dipasang misalnya pada sisi tengah gedung yang berbentuk persegi.
1. Tahap Design
Proses perencanaan suatu produk secara umum merupakan kombinasi dari
ketajaman melihat peluang, kemampuan teknis, kemampuan pemasaran.
Persyaratan utama adalah struktur harus memenuhi syarat kekuatan, kekakuan
dan kestabilan pada masa layannya.
2. Tahap Produksi
Beberapa item pekerjaan yang harus dimonitor pada tahap produksi adalah
kelengkapan dari perintah kerja dan gambar produk, mutu dari bahan
baku, mutu dari cetakan, mutu atau kekuatan beton, penempatan dan
pemadatan beton, ukuran produk, posisi pemasangan, perawatan
15
beton, pemindahan, penyimpanan dan transportasi produk, serta pencatatan
(record keeping).
Tahap produksi terdiri dari proses-proses berikut:
16
dalam adukan beton di dalam cetakan tadi sehingga nantinya akan terbentuk
beton bertulang. Pemasangan tulangan dilakukan ketika kondisi adukan masih
basah.
Sambungan balok anak dengan balok induk dapat dilihat pada gambar 4.
18
Gambar 4. Sambungan balok anak dan balok induk
19
Gambar 2. Sambungan balok pracetak dan kolom
20
Gambar 2 menunjukan contoh sambungan mekanik yang digunakan untuk
menyambung baja tulangan pada beton pracetak (ACI, 1988, h.3-2).
Beberapa tipe sambungan antara dua batang kolom beton pracetak (ACI, 1988, h.5-
11) dan dua batang balok dari beton pracetak (ACI, 1988, h.5-24) dapat dilihat pada
gambar 4.
Gambar 4. Sambungan antara dua batang kolom dan balok beton pracetak
21
Tinjauan pustaka menunjukan bahwa hubungan antar komponen beton pracetak
dapat menggunakan tulangan yang diangkurkan ke dalam beton yang kemudian
baja tulangan di sambung dengan beberapa cara. Lekatan antara beton dengan
angkur sangat menentukan kekuatan sambungan, sehingga panjang lekatan
minimum harus dicari agar tidak terjadi keruntuhan karena lolosnya angkur.
Berdasarkan sambungan-sambungan yang telah ada maka pada penelitian ini
digunakan dua macam alat sambung, yaitu :
Siku lubang-sebagaimana tampak pada gambar 6 banyak dipakai untuk rangka rak,
dan pada penelitian ini ditelaah apakah dapat dipakai sebagai alat sambung antar
komponen beton pracetak. Siku lubang yang dipakai mempunyai ukuran
penampang melintang : lebar 37,0 mm dan 36,4 mm, tebal 1,2 mm, serta diameter
lubang 10 mm, dengan panjang 3 m per batangnya. Luas penampang melintang
netto dari siku lubang An adalah 0,6408 cm2.
22
Angkur diameter 10 mm yang terbuat dari besi beton polos dengan panjang
pengangkuran untuk lekatan beton minimum 30 cm, sebagaimana tampak pada
gambar 13, digunakan untuk menyambung antar komponen beton pracetak. Pada
bagian ujung angkur dibuat ulir guna pemasangan baut 3/8 inchi.
Hubungan antar angkur memakai plat hubung yang terbuat dari besi plat dan siku.
Pada penelitian ini diuji kemampuan dari lima macam ukuran plat dan empat
macam ukuran siku masif. Masing-masing ukuran dibuat tiga macam jarak antar
lubang, yaitu 2,0 cm, 2,5 cm dan 3,0 cm, dan tiap-tiap jarak antar lubang dibuat tiga
buah benda uji.
Catatan :
a. Simpul Primer
24
b. Pertemuan yang menghubungkan kolom dengan balok dan juga terhadap plat
lantai. Disisni beban dari plat akan diteruskan ke pendukung-pendukung
vertical.
c. Simpul Pertemuan Kolom
h. Untuk menyalurkan beban horizontal dalam bentuk tegangan tekan – tarik dan
geser
i. Simpul yang Mampu Menahan Momen
j. Yang secara statis bisa membentuk komponen pendukung tapi oleh alasan
tertentu.
26
Dalam pengangkutan beton pracetak harus mempertimbangkan perilaku beton
tersebut akibat beban sendiri saat diangkat. Oleh karena itu pada saat mendesain
produksi hendaknya sudah memasukkan pertimbangan ini dengan jalan:
1. Site Plan
a. Posisi tower crane yang paling sesuai sehingga setiap sudut bangunan
dapat dijangkau oleh tower crane tersebut sesuai dengan kebutuhan.
b. Stockyard untuk komponen pracetak agar masih dapat dijangkau oleh
tower crane baik berat maupun radiusnya.
c. Unloading area, terutama untuk material pareto dan elemen beton
pracetak sehingga tidak mengganggu aktivitas pekerjaan di proyek
tersebut.
d. Jalan kerja yang paling baik agar tidak mengganggu kegiatan pekerjaan
dan memberikan kemanan (safety).
e. Lokasi penunjang lainnya, seperti kantor kontraktor/pemilik/pengawas,
gudang, bengkel alat berat, akses keluar-masuk proyek, pos petugas
keamanan, barak pekerja, fasilitas umum lainnya dan lain-lain.
2. Peralatan
27
a. Luas area dan ketinggian gedung.
b. Berat material terbesar yang akan diangkat dan radius yang dikehendaki.
c. Bentuk material yang akan diangkat apakah berbentuk curah/padat/cair
dan lainlain. Bentuk material akan sangat mempengaruhi bucket alat
angkut bahkan bisa mempengaruhi jenis alat angkut yang dipakai.
d. Model pengangkutan yang dominan terjadi di lokasi proyek apakah
vertikal atau horisontal.
e. Cara pelaksanaan pemasangan elemen struktur, apakah perlu
menggunakan temporary equipment (peralatan sementara) atau cukup
dengan menggunakan permanent equipment (peralatan permanen) yang
akan dipasang di gedung tersebut terutama untuk item pekerjaan
finishing. Misalnya cukup dengan menggunakan gondola permanen di
atas gedung atau masih tetap membutuhkan peralatan dari luar.
Dari pertimbangan di atas maka dapat ditentukan tipe dan kapasitas serta
jumlah perlaatan yang diperlukan.
3. Siklus pemasangan
28
Gambar 2. Siklus Proses Erection Elemen Pracetak pada Struktur Gedung
Tingkat Tinggi
Hal-hal yang harus mendapat perhatian secara serius dalam pelaksanaan sistem
pracetak adalah sistem sambungan dan batas toleransi yang diijinkan dalam
pelaksanaan. Salah satu faktor teknis yang sangat penting dalam pelaksanaan sistem
pracetak adalah desain sambungan (connection design). Dalam sistem pracetak
sambungan dilakukan di lokasi proyek sehingga akan terjadi perbedaan kekuatan
dan mutu material. Dengan demikian akan mengakibatkan adanya perlemahan di
daerah sambungan antar elemen pracetak. Kegunaan dari sambungan adalah untuk
meneruskan beban yang bekerja pada struktur dengan memberikan stabilitas yang
memadai. Suatu sambungan seringkali harus meneruskan berbagai macam beban
29
yang bekerja secara simultan. Sambungan yang baik harus dapat
mengkombinasikan antara kepentingan praktis dan ekonomis. Untuk itu perlu
mempertimbangkan faktor-faktor berikut yaitu: kekuatan (strength), pelayanan
(service ability), produksi (production), pemasangan (erection), dan ekonomis.
Jika ditinjau dari segi teknis sambungan pracetak harus memenuhi kreteria
teknis sebagai berikut: kekuatan (strength), duktilitas (ductility), ketahanan
(durability), tahan kebakaran (fire resistance), stabil dan seimbang (stability and
equilibrium). Dengan adanya keterbatasan dalam pelaksanaan di lapangan tidak
mungkin bisa dilaksanakan suatu desain secara tepat. Oleh karena itu diperlukan
batas toleransi yang diijinkan dalam pamasangan. Adapun batas tolerensi yang
diijinkan harus memenuhi kreteria yang disyaratkan dalam peraturan.
30
Waktu Pelaksanaan :
Shop houses : 01 Oktober 1994 s/d 03 Januari 1996
Appartement : s/d 2 Juni 1996
Scope pekerjaan : Struktur bawah (kecuali tiang pancang) Struktur atas,
finishing, M/E (Mechanical/Electrical), eksternal/halaman.
Luas Bangunan : 184.000 m2
Jumlah Lantai : Basement + 24 Lantai + Atap
Pada penelitian ini akan dievaluasi dan direncanakan ulang dengan menggunakan
metode pelaksanaan pracetak. Namun sehubungan dengan keterbatasan data,
maka pembahasan perencanaan pelaksanaan proyek ini hanya berdasarkan item
pekerjaan yang mempunyai pengaruh dominan jika metode pelaksanaan dirubah.
Site plan proyek direncanakan tidak mengalami perubahan, namun yang harus
mendapat perhatian khusus adalah area untuk unloading truck yang mengangkut
elemen struktur pracetak. Sedangkan bentuk gedung merupakan typical dari 24
lantai dengan 1 basement dan 1 lantai roof.
Data yang diperoleh diolah dengan metode teknik analisa deskriptif yaitu
mendeskripsikan pelaksanaan pembangunan gedung tingkat tinggi dengan
menggunakan metode konvensional dan sistem pracetak untuk mengukur tingkat
efisiensi biaya dan waktu pelaksanaan.
31
pekerjaan finishing lantai dan atap diperoleh dari efisiensi biaya defect list yang
terjadi selama pekerjaan berlangsung. Adapun rekapitulasi rencana anggaran
biaya proyek dapat dilihat pada tabel 2.
32
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa item prosentase biaya yang paling
banyak berkurang adalah biaya tak langsung (40.42%). Hal ini disebabkan karena
biaya tak langsung ini sangat berkaitan dengan waktu pelaksanaan sehingga dengan
menggunakan sistem pracetak yang mampu menekan waktu pelaksanaan secara
otomatis mampu menekan biaya yang cukup besar pula. Sedangkan berdasarkan
nilai uang yang paling besar adalah dari kelompok biaya bahan/material hal ini
disebabkan karena hampir 25% saja bekisting yang dipakai untuk mengecor
sambungan antar elemen pracetak.
34
Gambar 3. Perbandingan Time Schedule dan Kurva “S” Proyek
35
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1
Lapis Aus Perata (AC-WC(L)) dan Laston Lapis Antara Perata (AC-BC (L)).
Metode pemadatan dan finishing antara asphalt paver dan sprayer hampir sama.
3.2 Saran
2
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ilmutekniksipilindonesia.com/2015/12/alat-berat-untuk-pengolahan-
aspal-asphalt-paver.html. Diakses tanggal 21 Oktober 2018.
http://blogspotmining.blogspot.com/2016/07/peralatan-pengaspalan.html. Diakses
tanggal 21 Oktober 2018.
http://strong-indonesia.com/artikel/teknik-pelaksanaan-pembangunan-jalan/.
Diakses tanggal 21 Oktober 2018.
https://civiltekno.blogspot.com/2017/12/metode-pek-jalan-prime-coat.html.
Diakses tanggal 21 Oktober 2018.
http://jharwinata.blogspot.com/2016/04/amp-asphalt-mixing-plant.html. Diakses
tanggal 21 Oktober 2018.