Anda di halaman 1dari 18

METODE

PELAKSANAAN PEKERJAAN
PRECAST FACADE

PROYEK
MEKARWANGI SQUARE APARTEMENT
( M-SQUARE )

PT BETON ELEMENINDO PERKASA


Jl. Raya Batujajar Km. 5 no. 56, Desa Giri Asih Cangkorah Batujajar
Kabupaten Bandung 40561 – Indonesia
Telp. 022 – 6866031 - www.beton.co.id

1
I. PENDAHULUAN
PT. Beton Elemenindo Perkasa berdiri sejak tahun 1990. Pada awal
pendiriannya, PT. Beton Elemenindo Perkasa berkonsentrasi pada proyek
Hollow Core Slab (HCS), yang tergolong baru di masyarakat saai itu.
Seiring dengan perjalanan waktu, kepercayaan masyarakat pada
PT. Beton Elemenindo Perkasa semakin meningkat dan pengembangan
produk PT. Beton Elemenindo Perkasa pun semakin bertambah.
Sampai dengan saat ini selain HSC, beberapa produk unggulan lain yang di
hasilkan oleh PT. Beton Elemenindo Perkasa diantaranya Half Slab (HS), Mini
Pile, Precast Facade, Panel Pagar, Eco Panel dan Eco Lite Panel, Hollow
Core Wall, U-Ditch, Tangga Precast, Bangku Precast, Kansteen, dan produk-
produk spesial lainnya yang dapat di pracetak dengan beton.

II. IDENTITAS PROYEK


Nama proyek : M – SQUARE APARTEMENT
Alamat proyek : Jl. Raya Cibaduyut - Bandung
Owner : PT. CIPTA INDAH BANGUN ANUGRAH
Architecture Consultant : CAROLINE Architecture Design
M&E Consultant : PT. PASCA TEKNINDO
Structure Consultant : PT. KETIRA ENGINEERING CONSULTANS
Main Conctractor : PT. DJASA UBERSAKTI

III. LINGKUP PEKERJAAN PRECAST FAÇADE


Lingkup pekerjaan precast façade PT. Beton Elemenindo Perkasa saat ini
diantaranya :
- Pengadaan panel dinding precast façade sesuai spesifikasi
- Pengiriman dinding precast façade sampai lokasi proyek M-SQUARE
- Pekerjaan Pemasangan dinding precast façade di area proyek dengan
mengunakan Dry Sytem.
- Pemasangan sealent Polyurethane dan Back up Rod pada sambungan antar
precast dengan lebar nat 1,5 cm.

2
IV. SPESIFIKASI PRECAST FACADE
- Mutu Beton : K-350
- Tebal Precast : 8 cm
- Tulangan : Wire mesh 2M5-150 & R8
- System Joint : Dry System (di cat zincromate)
- Joint Sealant : Polyurethane ex. Sika (Setara)
- Plate Joint : Siku L 100.100.10, embedded plate t = 6 mm & Plate
sambung t = 8 mm

V. PRECAST FACADE
Precast concrete facade adalah suatu metode pencetakan komponen secara
mekanisasi dalam pabrik atau workshop dengan memberi waktu pengerasan
untuk mendapatkan kekuatan sebelum di pasang. Precast concrete atau beton
pra-cetak menunjukan bahwa komponen tersebut tidak dicetak di tempat
komponen akan dipasang. Komponen beton pra-cetak dipasang sebagai
komponen jadi, yang selanjutnya tinggal di pasang dan disambung dengan
bagian dan struktur lainnya sehingga menjadi tampak/facade bangunan yang
utuh dan terintegrasi. Sebagai acuan dalam pelaksanaan produksi dibutuhkan
suatu gambar kerja (shop drawing) yang disetujui oleh kontraktor utama,
sebagai pihak pemesan dan konsultan atau MK yang mewakili owner, sebagai
pemilik proyek.

Dengan dasar spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam kontrak, SPP dan
shopdrawing maka ditetapkan jenis dan jumlah bahan apa saja yang
dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan produksi.

Selain merencanakan kebutuhan bahan direncanakan pula kebutuhan cetakan


yang akan dipakai, dimana dimensi dan variasi cetakan diharapkan dapat
mengakomodir kebutuhan produk yang akan dibuat dalam jangka waktu yang
disepakati.

3
VI. KEUNGGULAN PRECAST
Beberapa keunggulan precast diantaranya :
- Pengendalian mutu teknis dapat dicapai karena pengerjaan dilakukan di
pabrik dan di tes di laboratorium dengan mutu beton K-350.
- Pengendalian Biaya karena tidak banyak menggunakan scaffolding, dan
waktu penyelesaian yang lebih cepat.
- Tidak hanya dari segi struktur dan kekuatannya saja, dari segi arsitektur,
produk precast lebih indah dan rapi.
- Dicetak sesuai dengan desain atau pesanan.
- Pemasangan lebih cepat
- Tahan terhadap cuaca, lebih presisi, detail dan ramah lingkungan.

VII. PRODUKSI PRECAST FACADE


Tahapan produksi precast facade secara garis besar dapat di bagi menjadi dua
tahapan berurutan, yaitu Tahapan Desain dan Tahapan Produksi/Cetak.
a. Tahapan desain adalah tahapan perencanaan yang secara umum
merupakan kombinasi dari Arsitektur dan struktur yang harus memenuhi
syarat kekuatan dan kekakuan terhadap daya layannya, yang
diterjemahkan dalam gambar produk precast.
b. Tahapan Produksi/cetak merupakan aplikasi dari desain/gambar produk
precast menjadi bentuk sebenarnya. produksi disesuaikan dengan
kebutuhan pemasangan di lapangan yang menyabuk (notes : pemasangan
disesuaikan dengan approved gambar yang diterima dan kesiapan
lapangan). Secara garis besar tahap produksi yang dilakukan meliputi :
1. Persiapan
2. Pabrikasi tulangan dan cetakan

G.1. Gambar Pabrikasi Cetakan G.2. Pabrikasi Tulangan

4
3. Perakitan Tulangan dan Pemasangan Embedded Joint

G.3. Pemasangan Tulangan dan Embedded Joint

4. Pengecoran dan pemadatan dengan fibrator

G.4. Proses Pengecoran G.5. Pemadatan dengan fibrator

5. Perawatan, Pengangkatan dan finishing

G.6. Proses Pengangkatan

6. Penyimpanan

G.7. Penyimpanan

5
Saat produksi, ada beberapa item pekerjaan yang harus dimonitoring
diantaranya :
- Kelengkapan dari gambar kerja
- Mutu bahan baku
- Mutu cetakan
- Mutu beton
- Penempatan dan pemadatan
- Ukuran
- Posisi pemasangan
- Perawatan
- Pengangkatan, pemindahan, penyimpanan dan pengiriman precast
- Pencatatan (record keeping)

6
Siklus dari produksi precast façade dapat di tunjukan seperti di bawah ini :

7
VIII. METODA PELAKSANAAN PEMASANGAN PRECAST
Untuk kelancaran pekerjaan di proyek, main kontraktor harus menyediakan
jalan masuk untuk kendaraan material (truk), tempat storage yang bersih dan
aman dari gangguan. Keamanan lapangan terhadap pihak ke-3, harus
disiapkan dan diperhatikan untuk menghindari segala kemungkinan. Lokasi
untuk unloading dan storeage harus bersih dan tidak becek untuk menjamin
kendaraan material keluar atau masuk dengan aman, lancar dan mudah serta
mudah dijangkau oleh Tower Crane (TC) / mobil Crane, sehingga dengan
kondisi tersebut diharapkan mampu mendukung kelancaran erection precast.
Pendukung kelancaran kerja lainnya adalah peralatan dan tenaga kerja.
Berbagai Peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pemasangan
precast façade saat ini diantaranya :
o Chain block : 20 bh
o Seling ¾” : 20 bh
o Segel crosby : 7 bh
o Auto level : 1 bh
o Handy talky : 2 bh
o Travo las : sesuai kebutuhan
o Standing fish : 1 bh
o Blender : 1 unit
o Mesin bor : 1 unit
o Hammer drill : 1 unit
o Gurinda : 2 bh
o Cutter : 2 bh
o Sealent gun : 2 bh
o Helm proyek, sepatu proyek, safety hardnes

Adapun untuk tenaga kerja setiap satu tim pelaksanaan pekerjaan


pemasangan precast terdiri dari :
o Foreman = 1 org
o Erection = 3 org
o Welder = 1 org
o Finishing & Sealent = 6 org

Dalam satu proyek, bisa terdiri dari beberapa tim pekerja, tergatung kebutuhan
dan besarnya proyek. Setelah persyaratan diatas siap, tahap selanjutnya yaitu
proses pelaksanaan pemasangan precast façade dilapangan.

8
Secara garis besar proses pelaksanaan pemasangan precast facade dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan dilapangan
Tahapan persiapan meliputi pengecekan jarak embedded dilapangan,
penetuan marking as bangunan dan leveling.

G.8. Tahapan persiapan pemasangan dilapangan

2. Pengiriman
Proses pengiriman disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan dan arah
pemasangan.

G.9. Pengiriman dengan truk sesuai kebutuhan dilapangan.

9
3. Pengangkatan
Pengankatan precast facade dapat dilakukan dengan Tower Crane (TC)

G.10. Pengangkatan precast facade


Karena keterbatasan lahan yang belum memungkinkan untuk menyimpan
stok material precast di lapangan, maka precast diangkat langsung dari
mobil oleh TC ke posisi precast yang akan di pasang. Dari TC kemudian
material Precast dipindahkan ke Chain Blok untuk di setting
pemasangannya, dan selanjutnya dijoint ke struktur.

4. Penggantungan
Tahap selanjutnya yaitu penggantungan type precast facade disesuaikan
dengan kode precast pada denah rencana perletakan precast.

G.11. Penggantungan precast sebelum setting

10
5. Setting precast dan pemasangan
Setting precast dilakukan untuk menetukan tegak lurusnya posisi precast
facade arah horizontal dan vertikal, dan memastikan level precast facade
pada ketinggian yang tepat sesuai rencana. Setelah setting tahap
selanjutnya yaitu pemasangan joint precast.

G.12. Sistem pemasangan joint precast Dry Sistem (dengan Baut dan Las ).
A. Erection
a. Rekomendasi secara umum, pemasangan disesuaikan dengan
keadaan lapangan dan approved gambar yang diterima sehingga
dicapai keadaan optimal dan efisien, dimana harus diperhatikan :
 Factor keselamatan kerja
 Factor keamanan bangunan

b. Data-data minimal yang harus diperhatikan :


 Pengiriman panel harus memperhatikan umur beton dan
keadaan di lapangan sesuai dengan lokasi yang sudah siap
dipasang. Umur beton yang bisa dikirim ke lapangan minimal 4
hari terhitung dari tanggal pengecoran panel precast.
 Pelaksanaan erection

c. Tenaga kerja tidak boleh berdiri atau berjalan dibawah PC panel


yang sedang diangkat oleh Tower Crane (TC).

d. Cara-cara transportasi dan storeage

 Posisi panel saat transportasi dan erection dalam posisi berdiri

11
 Panel diangkat tidak boleh dalam posisi tidur
 Posisi storeage stand PC panel diusahakan dekat dengan jalan
proyek dengan mobil crane untuk memudahkan dan keamanan
erection. Selain itu PC panel yang distok harus dalam posisi
berdiri

e. Handling yang harus diperhatikan adalah


 Hook titik angkat
 Rantai kait, segel crosby kap 5 ton/bh
 Chain block
 Lifting beam (jika diperlukan)
 Kabel seling ( wire rope )

f. Pengontrolan untuk pekerjaan setting


 Surveyor harus dapat memperhatikan dan memastikan bahwa
jarak floor to floor adalah benar adanya.
 Harus diperhatikan As ke As kolom sesuai dengan gambar
 Posisi embedded antara yang di panel dan embeded lantai /
balok benar adanya dan sesuai dengan gambar.

g. Line setting
 Tarik benang pada pemasangan PC panel pertama
 Setiap lantai selanjutnya harus selalu di lot dan dengan water
pass
 Setelah lot maka jarak harus selalu bisa sama untuk semua
panel
 Penyetelan naik turun panel dengan waterpass pada setiap
panel
 Semua panel harus disambungkan secara vertical dan
horizontal pada tempat-tempat yang disediakan ( embedded ).
 Setelah dilas dan dibaut maka bagian-bagian baja yang terbuka
ditutup Sesuai gambar rencana dan diberi zink cromate.

B. Installation

12
a. TC digunakan hanya untuk erection
b. Untuk selanjutnya PC panel dipindahkan dari Tower Crane (TC) ke
chain block yang digantung pada lantai di atas lantai yang akan
dipasang.
c. Chain block digantung atau dikaitkan pada balok struktur ( balok
tepi ) atau kolom menggunakan seling.
d. Semua pekerjaan penyetelan atau setting PC panel dilakukan
dengan menggunakan chain block dan bila pemasangan panel
posisi paling atas (Duck) atau Parapet di karena tidak ada struktur
atasnya untuk mengantung chain block maka dipergunakan Tower
Crane (TC) untuk setting panel precast ( istilah di lapangan Pancing
Crane )
e. Untuk mengatur level posisi panel digunakan Chain Block
f. Setelah pekerjaan setting selesai dilakukan pemasangan joint atas
dan joint bawah dengan cara di Las.
g. Penggantungan panel di chainblock tidak lebih dari 24 Jam.
Sebelum panel digantung di chain block, supaya di check terlebih
dahulu apakah ada retak rambut atau tidak. Jika ada, supaya
direpair terlebih dahulu di bawah (sebelum dipasang).

C. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Setelah Erection


a. Nad atau joint secara horinzontal dan vertical harus
saling bertemu
b. Nad atau joint tersebut harus selalu sama pada
setiap tempat
c. Semua conection harus dicek kembali setelah
selesai pemasangannya.
d. Conection yang tidak di tutup harus di beri zink
cromate
e. Perubahan conection harus diketahui dan disetujui
oleh kedua belah pihak.
f. Kerusakan yang terjadi ( retak rambut dan gompal
harus diperhatikan dan dilakukan finishing sesuai metode repair).
Untuk jenis kerusakan yang harus direject yaitu apabila panel

13
mengalami retak tembus / patah, dan panel melenting lebih dari 10
mm (1 Cm).
IX. FINISHING DAN PERBAIKAN PRECAST FACADE
Perkerjaan finishing sangat menentukan keindahan suatu bangunan. Grouting
joint precast, perbaikan gompal dan retak, pemasangan back uprod dan
sealant merupakan bagian dari finishing pada pekerjaan precast facade.
Pada saat pengiriman maupun pemasangan precast facade, tidak menutup
kemungkinan material precast facade yang sudah di cetak mengalami
kerusakan retak atau gompal, hal ini mungkin terjadi karena adanya proses
produksi yang kurang sempurna, guncangan, atau benturan saat
pengangkatan.
Untuk memperbaiki hal tersebut tentunya memerlukan penanganan yang baik
agar diperoleh hasil yang maksimal. Material yang dipergunakan untuk
perbaikan precast facade adalah sebagai berikut :

a. Alcabond (Ex Mowilex)


Berfungsi sebagai bahan bonding agent (brosur terlampir)
b. Alcaplast (Ex Mowilex)
Berfungsi sebagai bahan perbaikan acian, retak kecil, gompal kecil, pori
pada beton dan perbaikan nat atau tali air (brosur terlampir )
c. Concrete Fill (Ex. Dry Mix)
Berfungsi sebagai bahan perbaikan plesteran dan gompal sedang
kedalaman + 15 mm (brosur terlampir)
d. Concrete Fill K-350 ( Ex Dry Mix )
Berfungsi sebagai bahan perbaikan gompal besar dan penambahan
daging beton dengan kedalaman lebih dari 15 mm.
e. Polyurethane joint sealant ( Sikaflex construction Ex Sika)
Berfungsi sebagai bahan joint sealant dan juga untuk perbaikan joint
sealant.

REFERENSI PROYEK
PT. BETON ELEMENINDO PERKASA

14
G. R1. UGM-JOGYA

G.R2 MALL LINGKAS SELATAN-BANDUNG

G. R3. INDOSAT-JATI LUHUR

G. R4. ROYAL MEDITERANIA GARDEN-JAKARTA

15
G. R5. CENTRAL FARK-JAKARTA

G. R6 LAVANDE-JAKARTA

G. R7. HOTEL GRAND PANGHEGAR-BANDUNG

G. R8. HOTEL ASTON-PASTEUR BANDUNG

16
G. R9. BANK MEGA-BANDUNG

G. R10. HOTEL OLIVE-KARAWACI

G. R11. POINT SQURE

17
G. R12. RS. TMC-TASIK

18

Anda mungkin juga menyukai