DISUSUN OLEH
ROKY SUPRANDANI (G1B021054)
REINASYA RAMANDHA PUTRI (G1B021056)
b. PENGERTIAN
Precast Concrete/Beton pracetak adalah suatu metode percetakan komponen
secara mekanisasi dalam pabrik atau workshop dengan memberi waktu pengerasan
dan mendapatkan kekuatan sebelum dipasang. Beton pracetak dibuat di dalam pabrik
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan atau disesuaikan dengan aplikasi kerja
sehingga bisa menghemat biaya dan efisien waktu. Setelah pembuatan beton tersebut
selesai, beton selanjutnya akan diangkut ke lokasi proyek pembangunan untuk
dilakukan pemasangan. Precast Concrete atau Beton pracetak menunjukkan bahwa
komponen struktur beton tersebut tidak dicetak atau dicor ditempat komponen
tersebut akan dipasang. Jadi komponen beton pracetak dipasang sebagai komponen
jadi, tinggal disambung dengan bagian struktur lainnya menjadi struktur utuh yang
terintegrasi. Karena proses pengecorannya di tempat khusus (bengkel frabrikasi),
maka mutunya dapat terjaga dengan baik. Bentuk typical yang dimaksud adalah
bentuk-bentuk yang repetitif, dalam jumlah besar. Berdasarkan surat keputusan SNI
T-15-1991-03, pengertian beton pracetak ialah komponen beton yang dicor di tempat
yang bukan merupakan posisi akhir dalam suatu struktur. Pada umumnya, beton
pracetak mempunyai kekuatan yang berkisar antara 4.000-6.000 psi atau bahkan
lebih.
3. Tahap Pascaproduksi
DAFTAR PUSTAKA
Khakim, Z., Anwar, M.R. and Hasyim, M.H., 2012. Studi pemilihan pengerjaan beton antara pracetak dan
konvensional pada pelaksanaan konstruksi gedung dengan metode AHP. Rekayasa Sipil, 5(2), pp.95-
107.
Handayani, A., 2020. Siklus Produksi (Cycle Time) Beton Pracetak dengan Metode Beton Self Compacting
Concrete (SCC). Rekayasa Sipil, 9(1), pp.18-24.
Adiasa, A.M., Prakoso, D.K., Hatmoko, J.U.D. and Santoso, T.D., 2014. Evaluasi Penggunaan Beton Precast Di
Proyek Konstruksi. Jurnal Karya Teknik Sipil, 4(1), pp.126-134.