2. REVIT
Revit mendukung 3 disiplin, yaitu Architectureal, Struktural, dan MEP.
Ekstensi file revit dalam format: .rvt (project) dan .rfa (family)
membuka project/model yang sudah ada
membuat project baru
1
Keyboard Shortcut pada Revit untuk tool Align. Selanjutnya untuk shortcut tools lainnya akan ditulis dalam kurung seperti ini.
(p.s.: untuk menggunakan shortcut, cukup ketik shortcut pada keyboard tanpa harus tekan enter seperti di AutoCAD)
Project Browser: Merupakan kotak yang menyediakan segala view(tampak) yang kita
buat dalam project kita, seperti Floor Plans, 3D view, Section (potongan), dst., juga
schedule, worksheet dan legend. Untuk membukanya tinggal double click tampak yang
ingin dibuka.
d. Navigasi Tampilan
Mouse
- Zoom in: Scroll ke depan
- Zoom Out: Scroll ke belakang
- Memutar gambar(orbit) : shift + tekan scroll
Navigation Wheel (shift + W)
Navigation Cube
6. WALL
a. Buka floor plan level 1
b. Tab Architecture → Wall(WA) → pilih tipe dinding → atur options bar
Options bar:
- Height (jika membuat wall dari floor plan yang sedang terbuka ke atas), Depth (jika
membuat wall dari floor plan yang sedang terbuka ke bawah)
- Location Line: posisi lapisan acuan saat membuat garis wall
c. Membuat dinding custom:
- Klik Edit Type pada Properties
- Duplicate
- Buat nama lapisan dinding custom,
misal: “dinding bata 200mm”
- Edit structure
- Preview untuk menampilkan view lapisan
- Ubah material untuk lapisan struktur. Klik
pada Material “<By Category>” pilih Brick,
common pada material browser, ubah
ketebalan lapisan struktur, Thickness =
150mm)
Core Boundary: garis batas antara lapisan
struktur dengan lapisan finish
- Klik Insert untuk menambahkan lapisan baru, kemudian ubah Function menjadi finish.
Lalu pindahkan ke bagian luar core boundary dengan cara klik up atau down
Lapisan finish 1: Plaster, Material: Concrete, Thickness = 20mm
Lapisan finish 2: Acian, Material: Acian), Thickness = 5mm
- Cara membuat material baru:
Create New Material → klik kanan pada material baru – rename
menjadi Acian.
Split face(SF)
Klik lantai
Bentuk garis pembagi beda material, lalu Finish edit mode
14. ROOF(ATAP)
Buka Floor Plan dimana atap ingin dibuat (lantai tertinggi)
Tab Architecture – Roof by Footprint
Buat boundary area untuk roof
Pada kotak properties, atur kemiringan atap dengan mengubah besar sudut pada slope,
apabila ingin membuat atap datar, masukkan 00
Setiap garis boundary atap bisa diatur sudut kemiringannya masing-masing
Finish
15. ROOF BY EXTRUSION
Untuk membuat atap dengan extrusion, sebelumnya kita harus membuat work
plane(bidang kerja) untuk membuat sketsa profil atap:
- Tab Architecture → Reference Plane(RP)
- Buat garis yang akan digunakan sebagai bidang kerja
- Klik <click to name> untuk mengubah nama work plane, misal: AA, lalu
enter. Agar lebih mudah saat memilih work plane.
Tab Architecture – Roof – Roof by Extrusion
Revit akan mengarahkan untuk memilih work plane, pilih work plane AA
Revit akan mengarahkan untuk membuka tampak elevasi. Pilih tampak elevasi yang kita
inginkan, lalu klik Open View
Akan terbuka kotak Roof Reference Level and Offset, pilih level dimana kita ingin
membuat roof, lalu OK
Buat garis lurus/meliuk sesuai bentuk profil roof yang diinginkan
Pilih tipe roof pada kotak properties
klik Finish
Buka 3D View, Tarik gambar panah dari roof
untuk mengatur panjang roof
16. SHAFT(BUKAAN)
Buka dari View Floor Plan lantai 2
Tab Architecture – Shaft Opening
Buat Boundary untuk Shaft
Atur di kotak properties:
Base constrain: level 2
Base offset: -1000 (sisa ketinggian ceiling dari level 1)
Top constrain: shaft mau dibuat hingga lantai berapa
Finish edit mode
17. STAIRS
- Buka Floor Plan lantai 2
- Tab Architecture
- Stair
Type tangga:
Assembled Stair: setiap komponen tangga bisa diatur (Run, Riser, Tread, Support)
Cast-in-Place Stair (Monolithic): satu material, biasanya untuk struktur
Precast Stair: precast, hampir mirip dengan monolithic stair
- Membuat custom Assembled stair:
Pilih assembled stair
Edit type
Duplicate
Max riser height: ketinggian maksimum anak tangga (tingginya akan menyesuaikan
sendiri dengan ketinggian levelnya sesuai banyak anak tangga yang sudah ditentukan)
Minimum tread depth: minimum lebar anak tangga
Minimum run width: minimum lebar tangga
Support: penahan atau penguat tangga
Untuk pengaturan rise, tread, nosing tangga, edit Run type
Atur tread dan riser material
Atur thickness
- Atur location line
- Pada kotak properties atur desired number of risers: (jumlah anak tangga)
- Buat tangga pada shaft yang sudah dibuat
- Mengcopy tangga ke lantai atas:
Klik tangga – Klik Multistory Stairs: Select Levels
Block level-level yang akan dibuatkan tangga
Finish
18. RAILING
a. Buat Railing:
- Tab Architecture – Railing
- Edit type
- Duplicate
- Edit Rail structure:
Delete rail 2 sampai 5
Rail 6 ubah nama menjadi rail 2
Ganti profile jadi square
OK
- Edit Baluster placement:
Regular baluster, Baluster Family: Panel glazed 800mm, Base: rail 2, Top: rail 1,
Distance from previous: 400. Lalu klik Duplicate,
Regular baluster, Baluster Family: M_baluster square 20mm, Base: Host, Top: rail
element, Distance from previous 400
OK
- Buat garis untuk railing
- Finish Edit Mode
b. Railing pada roof by extrusion
Buka 3D view
Tab Architecture - Railing
Sketch Path
Gunakan tool Pick line
Pick bidang roof yang akan diberikan railing - Finish
Klik railing
Klik Pick new host
Klik Roof
19. RAMP
- Tab Architecture → Ramp
- Ramp Lurus
Edit Type → sesuaikan Ramp max slope
Contoh: Max. incline length: 12000
Ramp Max slope(1/x): 6
Semakin kecil ramp max slope, kemiringan ramp semakin curam dan sebaliknya.
Semakin curam kemiringan ramp, maka ramp semakin pendek.
- Ramp melengkung (1/2 lingkaran):
Edit type
Max incline length: 48000
Ramp Max Slope (1/x): 12
H level 1-level 2: 4 meter
48000
R= = 15287
3,14
Max incline length: 24000
Ramp Max Slope (1/x): 6
H level 1-level 2: 4 meter
24000
R= = 7644
3,14
- Ramp melengkung (3/4 lingkaran):
Max incline length: 24000
Ramp Max Slope (1/x): 6
H level 1-level 2: 4 meter
24000 24000
R= = = 5096
1,5 x 3,14 4,71
- Untuk membuat bawahya ramp menjadi solid:
Klik ramp yang telah dibuat
edit type
ubah shape menjadi solid
- Membuat ramp dari floor:
Buka Floor Plan level 1
Tab Architecture - Floor
Buat boundary ramp
Finish
Klik floor yang sudah dibuat
Modify sub elements
Klik garis ujung floor yang akan ditinggikan
Masukkan ketinggian sampai level 2
Untuk membuat bawahnya floor menjadi solid
Klik floornya
Edit type
Function: exterior
Edit Structure, lalu check kotak variable pada lapisan structure
OK
20. TEXT 3D
Buka 3D View
Tab Architecture - Set work plane
Pick a Plane
Klik permukaan bidang yang akan diberi text
Tab Architecture
Model Text
Buat text
Placement text ke bidang yang sudah dipilih
Untuk mengatur material text, tebal text, klik text yang sudah dibuat,lalu atur di kotak
properties
Untuk jenis dan ukuran text, edit type
21. MASSING (GUBAHAN MASA)
- Buka Floor Plan lantai 1
- In place mass: membuat gubahan massa langsung di project
Place mass: Memasukkan family mass dari library ke dalam project
- Pilih in place mass
- Buat bentuk mass
- Lalu select seluruh bentuk yang sudah dibuat
- Klik Create form: Solid
- Atur bentuk extrude massanya dari tampilan 3D
- Klik semua mass (tab dahulu sebelum di-click untuk mendapatkan seluruh komponen
mass-nya)
- Aktifkan x-ray untuk memunculkan semua geometri (titik, line, bidang bisa dimodifikasi)
- Add profile untuk menambahkan profile
- Finish
Floor
- Buat floor model mass terlebih dahulu:
Select mass yang sudah dibuat
Klik mass floor
Checklist semua lantai
OK
- Tab Massing and Site
- Klik pada panel Model by Face: Floor
- Pilih tipe lantai dari kotak properties
- Select semua floor mass
- Create floor
Curtain System
- Tab Massing and Site
- Pilih Curtain System dari panel Model by Face
- Ubah ukuran curtain system dari kotak properties – edit type
- Pilih bidang yang akan dijadikan curtain system
- Klik Create system
Roof
- Tab Massing and Site
- Pilih Roof dari panel Model by Face
- Pilih tipe roof dari kotak properties
- Pilih bidang yang akan dijadikan Roof
- Klik Create Roof
Wall
- Tab Massing & Site
- Pilih Wall dari panel Model by Face
- Pilih tipe dinding dari kotak properties
- Klik permukaan bidang yang ingin dijadikan dinding
22. ROOMS
Tab Architecture - Room(RM)
Arahkan ke ruangan yang ingin diberi Room, lalu klik.
Untuk mengubah nama ruangan, klik room tag, lalu klik ‘Room’, setelah mengubah nama
ruangan, klik enter
Untuk menampilkan luas ruangan, klik room tag, lalu pada kotak properties, ubah Room
Tag menjadi Room Tag with Area
Apabila ingin membuat batasan ruangan:
Tab Architecture - Room separator
lalu buat garis pembatas ruangan
23. COLOR FILL LEGEND
Tab Analyze – Color Fill Legend
Klik posisi dimana color legend ingin dibuat
Akan terbuka kotak Choose Space Type and Color Scheme
Space Type: Rooms
Color Scheme: Name
Untuk mengubah warna pada color fill legend, klik color fill legend, lalu klik Edit
Scheme
24. SITE
Buka View Floor Plan site
Tab Massing & Site
Toposurface
Place point: langsung bikin point untuk kontur di project
Create from import: apabila sudah memiliki data kontur berupa 3D DWG atau csv, file
CAD di-import dahulu, lalu di generate menjadi komponen surface.
Specify Points File: apabila sudah memiliki data kontur berupa csv.
Place Point:
- Atur elevasi tiap titik dari options bar
- Klik untuk membuat titik elevasi
- Finish
Building Pad:
- Membuat alas untuk bangunan agar bangunan tidak terbenam oleh kontur tanah
- Tab Massing & Site
- Building Pad
- Bentuk boundary pad
- Finish
Split Surface
- Digunakan apabila ingin memotong bentuk permukaan tanah
- Tab Massing & Site
- Klik Split surface
- Klik toposurface yang sudah dibuat
- Bentuk boundary surface yang diinginkan
- Finish
Merge surface
- Untuk menggabungkan kembali toposurface yang sudah di split
Sub region
- Untuk membedakan material area yang berbeda dalam satu komponen toposurface
- Buat boundary untuk membuat jalan, penghijauan, dalam boundary tertutup
Import data kontur dari CAD (DWG)
- Tab Insert
- Import CAD
- Pilih file CAD
- Buka view elevation
- Klik gambar kontur, posisikan gambar kontur agar sesuai, bisa dengan align atau move
- Buka Tab Massing & Site
- Toposurface
- Create from Import - Select import instance
- Klik kontur, lalu pilih layer apa saja yang ingin diimport
- Checklist:
C-Topo
C-topo grad
C-Topo fill
C-topo grad cuts
C-Topo MAJR
C-Topo MAJR-N
C-Topo MINR
C-Topo MINR-N
25. DIMENSION
Struktural plan level 2
Tab annotate
Perbedaan Aligned dan Linear dimension
Aligned: Dimensi mengikuti bentuk objek
Linear: Dimensi dengan acuan orthogonal, hanya bisa di klik pada point
a. Aligned Dimension(DI)
Pilih jenis dimension pada kotak properties
Type Baseline: akan mengakumulasikan dimensi dari klik pertama
Pilih tipe dimensi yang tidak ada baseline
Klik pada as objek secara continuous
Untuk finish, klik bebas diluar objek
Jika ingin membuat dimension custom
Klik dimension
Edit type
Duplicate
Lalu atur tampilan dimension
b. Linear dimension
Harus pada point (intersection garis)
Acuan orthogonal
c. Angular dimension (untuk dimensi sudut)
d. Diameter dimension (untuk dimensi diameter lingkaran)
e. Arch length (untuk mengukur lengkungan)
f. Spot Elevation (untuk menentukan elevasi/ketinggian dari suatu titik)
Buka dari Floor Plan level 2
Tab Annotate
Tipe-tipe Spot Elevation:
- Spot elevation target: elevasi dihitung dari titik nol (dari ground)
- Spot elevation relative: elevasi dihitung dari ketinggian view yang sedang dibuka
Untuk menghilangkan leader(tanda panah), pada properties uncheck leader
g. Spot Coordinate
Untuk menentukan titik coordinate dari acuan coordinate 0,0
Untuk melihat titik posisi coordinate 0,0 buka view site
Untuk memindahkan coordinate 0,0, caranya:
- Tab manage
- Coordinate
- Specify coordinate at point
- Letakkan point di perpotongan garis level dan garis grid pertama
North/south (y) = 0
East/west (x) = 0
Elevation (z) = 0
Titik coordinate 0,0 biasanya diletakkan di perpotongan grid yang awal (Simbolnya N dan
E)
Untuk mengubah symbol menjadi x dan y, klik spot coordinatenya
Bisa di edit type: ubah North/south indicator = y
East/west indicator= x
Peletakan symbol y dan x bisa diatur dari top value dan bottom value
h. Spot Slope (untuk membuat dimensi kemiringan bidang)
Misal: untuk di lantai kamar mandi yang ada penurunannya
Buat spot slope di penurunan lantai kamar mandi
Klik spot slope yang sudah dibuat
Edit type
Duplicate, Buat nama: percentage
Ubah Units Format
Ganti format units jadi percentage
OK
26. SECTION
Terdiri dari:
a. Detail view: Membuat potongan detail pada satu component
b. Section building: Membuat potongan bangungan menyeluruh
Buka Floor Plan level 2
Buka Tab view – Section
Pada properties pilih Building Section
Buat garis potongan
Klik Split element untuk membuat garis potongan berkelok
Garis putus putus berbentuk kotak dinamakan view range section: area yang terlhiat di
section view (jarak pandang)
Size crop untuk mengatur view range
27. CALLOUT
Untuk membuat view yang lebih kecil untuk detailing
Buka dari tampak potongan
Tab view – Callout
Pada properties pilih Detail
Buat Callout
28. DETAIL LINE
Untuk membuat garis-garis detailing pada section ataupun callout, yang hanya akan
terlihat di view dimana kita membuatnya saja (tidak terlihat di 3D view)
Buka View Callout dari Project Browser
Untuk membuat garis detail: Tab annotate - Detail line
Buat detail linenya
29. REGION
Untuk membuat pattern (seperti Hatch pada AutoCAD)
Terdiri dari: Fill Region = membuat hatch
Masking region = membuat area yang menutupi hatch
a. Fill region
Buka View Callout
Tab annotate – Region - Fill region
Buat boundary tertutup
Pilih jenis pattern/hatch di kotak properties
Untuk pilihan properties yang lebih beragam, caranya:
- Edit type
- Duplicate
- Kasih nama, missal: concrete
- Klik pada kolom fill pattern
- Ubah jenis pattern pada Foreground Fill Pattern
- Kalau mau memasukkan pattern dari autoCAD
- Klik new fill pattern
- Type: custom
- Browse
- Ekstensi filenya: .pat
- Location pattern files: C: - user - <nama user> - AppData - Roaming – Autodesk -
AutoCAD2019 - r22 - enu - support - acad.pat
b. Masking Region
Untuk membuat suatu area menjadi invisible (tidak terlihat) atau menutupi region
Buka View Callout atau Detail
Tab Annotate – Region - Masking region
Buat bentuk masking region
Finish
Apabila ingin garisnya tidak terlihat:
klik masking region yang sudah dibuat
Edit boundary, lalu block garis boundary masking region
Ganti line style: invisible line
Finish
30. MEMBUAT TEXT 2D
Buka View Callout atau Detail
Tab Annotate
Text(TX)
Klik untuk menentukan lokasi text
Untuk mengubah font, ukuran, dan warna text, klik text lalu edit type
31. TAG BY CATEGORY
Tab Annotate – Tag by Category(TG)
Pada options bar, atur posisi tulisan pada tag vertikal atau horizontal
Pada kotak properties:
- Leader line: garis tag
- Leader (posisi panah): Attached end: panah tag menyentuh bagian komponen
Free end: panah tag dapat diatur manual
- Untuk mengatur bentuk panah, edit type lalu ubah Leader Arrowhead
Untuk menambahkan keterangan(label) pada tag,
Klik Tag
Edit Family, ini akan membuka tab baru untuk mengedit family tag
Klik text pada family
Edit label pada kotak properties
Tambahkan parameter apa saja yang diinginkan
Checklist break untuk memisahkan tiap label perbaris - OK
Save as family tag yang baru
Load into Project
Klik tag yang ingin diubah
Pilih family tag yang sudah diedit pada kotak properties
32. TAG ALL NOT TAGGED (memberi tag pada setiap komponen yang belum ditag)
Buka View yang ingin ditambahkan tag, misal section
Tab Annotate - Tag all
Checklist komponen apa saja yang ingin diberi tag – OK
33. SCHEDULE
Buka Tab View - Schedule
Schedule/Quantities: Membuat Bill of Quantity
Graphical Column Schedule: Membuat table denah kolom
Material Takeoff: Membuat Bill of Material
Pilih Schedule/Quantities
Pilih category komponen yang ingin dibuatkan schedulenya, klik OK
Pilih fields/data apa saja yang ingin ditampilkan, lalu klik Add Parameter
Klik OK
Apabila ada kolom cost, masukkan harga per item secara manual
Untuk menampilkan jumlah per tipe komponen:
Pada kotak properties klik Edit Sorting/Grouping
Sort by: Family and Type
Checklist Grand totals
OK
34. WORKSHEET
Tab View – Sheet
Klik Load
Pilih Family Titleblock yang diinginkan (Folder US Metric – Titleblocks)
Open
OK, kemudian worksheet baru akan terbuka
Untuk memasukkan gambar ke dalam worksheet:
Drag View yang ingin dimasukkan ke worksheet dari project browser, misal: Floor Plan
Level 1, arahkan ke worksheet, lalu klik.
Untuk mengubah gambar, klik gambar, lalu klik Activate View
Untuk menghilangkan komponen-komponen anotasi, ubah Visibility/Graphics(VG),
buka tab Annotation Categories, uncheck komponen-komponen yang ingin dihilangkan
dari gambar, lalu klik OK
Ubah skala, Detail Level, Visual style, serta crop region gambar dari View Control Bar
Apabila sudah selesai mengubah tampilan gambar, untuk kembali ke worksheet, double
click di luar area gambar
Untuk mengubah nama worksheet, klik kanan worksheet pada project browser, lalu
pilih Rename
35. PRINT WORKSHEET
Tab File – Print (ctrl+P)
Pada Print Range, pilih ‘selected views/sheets’ lalu klik Select
Pilih worksheet yang ingin dicetak, lalu klik OK
Untuk memastikan gambar sudah skalatis, klik Setup, lalu pastikan Zoom: 100%