Anda di halaman 1dari 29

Modul Revit Architecture

1. BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM)


a. BIM merupakan proses kerja menggunakan permodelan 3D intelijen (virtual) yang
didalamnya berisi semua informasi permodelan untuk fasilitas kordinasi, simulasi, serta
visualisasi antar semua pihak yang terkait sehingga dapat membantu owner dan penyedia
layanan untuk merancang, membangun, serta mengelola bangunan maupun infrastruktur.
Autodesk menyediakan berbagai software yang mendukung konsep BIM, dan Revit adalah
Core toolsnya.
b. Kenapa BIM?
 Permodelan 3D mempermudah komunikasi sehingga permasalahan dapat dideteksi
dengan cepat,
 Menampilkan informasi: BOQ, BOM, estimasi biaya (secara kasar) yang lebih cepat
dan akurat karena data dikeluarkan oleh model yang kita buat,
 Memudahkan kita untuk membagi (sharing data) serta menggunakan data karena kita
menggunakan satu data tunggal untuk bekerja, kita juga dapat mengakses pekerjaan kita
kapan saja baik itu di meja kerja ataupun ketika di lapangan dengan menggunakan
BIM360,
 Dapat menganalisa terlebih dahulu performa bangunan sesuai dengan yang diharapkan.
seperti efek terhadap beban yang diterima, angin, cahaya, dan panas sehingga lebih
hemat energi.
c. Keuntungan BIM
 Mengurangi pekerjaan, durasi pekerjaan, serta biaya karena dapat melakukan deteksi
kesalahan diawal,
 Koordinasi antar pihak/disiplin terkait lebih cepat dan mudah,
 Hemat energi dan ramah lingkungan dalam perancanaan hingga pelaksanaan proyek.

2. REVIT
Revit mendukung 3 disiplin, yaitu Architectureal, Struktural, dan MEP.
Ekstensi file revit dalam format: .rvt (project) dan .rfa (family)
membuka project/model yang sudah ada
membuat project baru

membuka family yang sudah ada


membuat family baru

3. Membuka sample project revit


Open → Local Disk(C:) → Program Files → Autodesk → Revit 2019 → Samples →
rac_advanced_sample_project untuk file sample Architecture.
a. Menjelaskan Tampilan Revit

1 Quick Access Toolbar 8 Status Bar


2 Tabs 9 Workset Control Bar
3 Ribbon, berisi Tools 10 View Control Bar
4 Panel 11 Design Options Control Bar
5 Options Bar 12 Selection Options
6 Properties Palette 13 Drawing Area
7 Project Browser 14 Info Center

b. Tabs pada Revit


 File: Terdapat
New = membuat project/family baru
Open = membuka file project/family
Save&Save as = menyimpan file yang sedang terbuka
Export = mengekspor file yang sedang terbuka ke format
lain
Print = mencetak file
Close = menutup file yang sedang terbuka
Options = mengubah settings Revit

 Architecture: Menyediakan tools untuk kebutuhan Architectureal


 Structure: Menyediakan tools untuk kebutuhan struktural
 Steel: Menyediakan tools untuk kebutuhan fabrikasi baja dan koneksinya (struktur)
 Systems: Menyediakan tools untuk kebutuhan MEP (Mechanical, Electrical, &
Plumbing)
 Insert: untuk memasukkan file dari luar kedalam project
- Link Revit: Memasukkan file Revit ke project Revit yang sedang kita kerjakan.
Misal kita ingin membuat model struktur, lalu ingin memasukkan model Architecture
sebagai acuan.
1. Buka template struktural
2. Masukkan model Architecture dengan Link Revit:
Tab Insert → Link Revit → (open →Local Disk (C:) → Program Files →
Autodesk → Revit 2019 → Samples → rac_advanced_sample_project) → Open
3. Pin gambar agar gambar Architecture yang dimasukkan tidak bergeser
4. Menyamakan garis level pada gambar Architecture dengan level gambar struktur:
- Lihat di tampak elevation (North, East, South, atau West)
- Tarik garis level struktur ke kanan garis level Architecture
- Klik garis level struktur → Align(AL) 1 → klik garis level Architecture → klik
garis level struktur
5. Menambahkan garis level pada gambar struktur
 Annotate: Menyediakan kebutuhan anotasi atau keterangan dalam project, seperti
Dimension, Detail Line, Text, dll. (hanya dapat dilakukan di view 2D)
 Analyze: Menyediakan kebutuhan untuk analisis, baik analisis struktur, MEP maupun
energy analysis dalam suatu project.
 Massing & Site: Untuk membuat gubahan massa, topografi (kontur), dan komponen lain
 Collaborate: Untuk melakukan kolaborasi(worksharing) atau kordinasi antar disiplin
dalam suatu project
 View: Menyediakan tools untuk membuat atau mengedit tampak yang ingin dilihat,
seperti 3D view, legend, schedule
 Manage: Menyediakan tools untuk mengatur materials pada project, lokasi project,
project units, dll.
 Add-Ins: apabila kita meng-install add-ins atau tools tambahan pada revit, tools tersebut
akan muncul pada tab ini atau membuat tab baru
 Modify: Menyediakan tools untuk memodifikasi suatu objek, tools yang tersedia mirip
dengan yang ada di AutoCAD, seperti copy(CO), array(AR), trim/extend(TR),
Move(MV), Rotate(RO), dsb.
c. Kotak Project Browser dan Properties
Memunculkan kotak Project Browser dan Properties: Tab View → User Interface
 Properties:
- Type Properties:
Menampilkan informasi tipe
component yang sedang
aktif, jika dilakukan Edit
Type maka semua komponen
dengan tipe yang sama akan
berubah juga.
- Instance Properties:
Memunculkan informasi dari objek yang sedang aktif, jika
informasi yang tersedia di edit/diubah hanya akan
mempengaruhi objek tersebut saja.

1
Keyboard Shortcut pada Revit untuk tool Align. Selanjutnya untuk shortcut tools lainnya akan ditulis dalam kurung seperti ini.
(p.s.: untuk menggunakan shortcut, cukup ketik shortcut pada keyboard tanpa harus tekan enter seperti di AutoCAD)
 Project Browser: Merupakan kotak yang menyediakan segala view(tampak) yang kita
buat dalam project kita, seperti Floor Plans, 3D view, Section (potongan), dst., juga
schedule, worksheet dan legend. Untuk membukanya tinggal double click tampak yang
ingin dibuka.
d. Navigasi Tampilan
 Mouse
- Zoom in: Scroll ke depan
- Zoom Out: Scroll ke belakang
- Memutar gambar(orbit) : shift + tekan scroll
 Navigation Wheel (shift + W)

 Navigation Cube

4. MEMULAI PROJECT BARU


New Project
Buat New Project, selanjutnya pilih template yang
akan digunakan
Template yang tersedia: Construction, Architectural,
Structural, Mechanical. Jika template yang
diinginkan belum tersedia, klik browse untuk
mencari template
Create New ‘Project’: Membuat project baru dengan template yang sudah dipilih
Create New ‘Project Template’: Memodifikasi template yang dipilih
5. MEMBUAT KOMPONEN DATUM
A. Level
 Membuat garis level:
- Buka view elevation
- Tab Architecture, klik Level(LL)
- Arahkan kursor ke endpoint garis level 2, arahkan ke atas, ketik jarak level yang akan
dibuat dengan level sebelumnya, misalkan 4000 (4 meter), lalu tekan enter
- Tarik kursor ke kanan sampai muncul garis putus-putus yang menandakan garis level
sudah sejajar dengan level sebelumnya, lalu klik.
 Meng-copy garis level:
- Klik garis level yang akan di-copy, lalu klik tool Copy(CO)
- Klik garis level, arahkan ke atas dengan memperhatikan sudut 90° yang berarti sudah
sejajar dan tegak lurus dengan level sebelumnya.
- Masukkan jarak level, lalu tekan Enter
 Array garis level:
- Klik garis level yang akan di-array, lalu klik tool Array(AR)
- Klik garis level, arahkan ke atas dengan memperhatikan sudut 90° yang berarti sudah
sejajar dan tegak lurus dengan level sebelumnya.
- Masukkan jarak level lalu tekan Enter
- Masukkan jumlah garis level yang diinginkan, lalu tekan enter (jumlah array sudah
termasuk garis yang di-array)
Garis level yang dibuat dengan cara array akan berbentuk group, maka selanjutnya
harus di-Ungroup terlebih dahulu:
- Klik garis level yang masih berbentuk group (saat pre-selection terdapat garis putus-
putus di sekelilingnya)
- Klik kanan pada garis tsb.→Select All Instances→ Visible in View → Ungroup(UG)
Garis level yang dibuat dengan tools dari modify (copy, array), floor plan-nya belum
muncul di project browser, maka untuk menampilkan floor plan lantai tersebut:
- Tab View → Floor Plan → pilih level → OK
- Jika ingin duplicate level: uncheck kotak “do not duplicate existing views”.
B. Grid
 Membuat Grid
- Tab Architecture – Grid(GR)
- Buat garis arah horizontal, kemudian selanjutnya gunakan pick line, dan masukkan
jarak grid ke dalam offset pada options bar. Atau bias juga dengan cara di-copy.
- Buat garis arah vertikal, ganti nama grid menjadi abjad dengan cara klik grid terlebih
dahulu, kemudian klik nomor grid, ubah menjadi abjad, lalu tekan enter. Penamaan
grid selanjutnya akan otomatis berurutan.
 Apabila membuat grid dengan tool Array, Ungroup dahulu grid-grid tersebut
- Klik garis grid yang masih berbentuk group
- Klik kanan → Select All Instances → Visible in View → Ungroup(UG)
 Atur posisi garis level dan grid pada elevation view (North-South, East-West)
 Untuk mengatur posisi bubble dan nama grid/level: klik garis, lalu checklist box di
ujung kiri atau kanan garis.

6. WALL
a. Buka floor plan level 1
b. Tab Architecture → Wall(WA) → pilih tipe dinding → atur options bar
Options bar:
- Height (jika membuat wall dari floor plan yang sedang terbuka ke atas), Depth (jika
membuat wall dari floor plan yang sedang terbuka ke bawah)
- Location Line: posisi lapisan acuan saat membuat garis wall
c. Membuat dinding custom:
- Klik Edit Type pada Properties
- Duplicate
- Buat nama lapisan dinding custom,
misal: “dinding bata 200mm”
- Edit structure
- Preview untuk menampilkan view lapisan
- Ubah material untuk lapisan struktur. Klik
pada Material “<By Category>” pilih Brick,
common pada material browser, ubah
ketebalan lapisan struktur, Thickness =
150mm)
Core Boundary: garis batas antara lapisan
struktur dengan lapisan finish
- Klik Insert untuk menambahkan lapisan baru, kemudian ubah Function menjadi finish.
Lalu pindahkan ke bagian luar core boundary dengan cara klik up atau down
Lapisan finish 1: Plaster, Material: Concrete, Thickness = 20mm
Lapisan finish 2: Acian, Material: Acian), Thickness = 5mm
- Cara membuat material baru:
Create New Material → klik kanan pada material baru – rename
menjadi Acian.

d. Membuat Curtain Wall


Tab Architecture → Wall(WA) → pilih tipe Curtain wall (Curtain Wall, Exterior Glazing,
Storefront)
e. Membuat Curtain Grid
Tab Architecture → Curtain Grid
- All segments: membuat grid di semua segmen panel pada curtain wall
- One segment: membuat grid di satu segmen saja
- All except picked: semua segmen kecuali yang dipilih, saat sudah muncul garis merah
lalu pick garis yang tidak ingin dibuat grid.
- Menambahkan/ menghapus grid: klik garis yang akan ditambahkan/ dihapus grid →
Add/Remove Segments
f. Membuat Mullion (frame)
Tab Architecture → Curtain Wall Mullion
- Grid Line: membuat mullion di satu garis grid yang dipilih
- Grid Line Segment: membuat mullion pada satu segmen grid
- All Grid Line : membuat mullion di semua grid pada curtain wall
g. Membuat dinding custom berlobang
- Klik dinding yang ingin di lobangi
- Edit profile
- Bentuk lobang, lalu klik Finish edit mode
- Buat curtain wall untuk menutup lobang dinding
- Edit profile curtain wall → gunakan pick line → klik garis bentuk lobang → tekan
escape 2x → Klik garis awal profile curtain wall → delete → Finish edit mode
h. Wall Sweep dan Wall Reveal
Buat dari 3D View , lalu ke Tab Architecture → Wall → Wall Sweep/Reveal
- Wall Sweep: membuat profil pada dinding
- Wall Reveal: membuat coakan pada dinding
i. Mengganti cat dinding
- Tab modify → Paint(PT)
- Pilih material yang ingin digunakan sebagai cat
- Klik permukaan objek yang ingin dicat
7. COLUMN
a. Architectural Column: Sebagai kolom Architecture, menyatu dengan dinding
- Mengatur dimensi column:
Klik Edit type → duplicate (ganti nama) → ubah dimension (width, depth)
- Load family column jika ingin menambahkan family column ke dalam project
b. Structural Column:
- Vertical Column: untuk membuat kolom lurus
Jika ingin merubah /rotate column dengan cara menekan spasi pada keyboard
- Slanted Column: untuk kolom miring
Perlu diperhatikan options bar (First click dan second click)
8. DOOR
a. Mengubah dimensi dan material pintu:
Klik edit type → duplicate → ganti material dan dimension
Apabila jenis pintu yang diinginkan belum ada, klik Load Family
b. Mengganti panel curtain wall dengan door
 Load terlebih dahulu family pintu untuk curtain wall: Tab Insert → Load family →
Folder US Metric, Doors → Pilih door untuk curtain wall → OK
 Pilih panel kaca yang akan diganti pintu (tab apabila tidak mendapatkan panel) →
Unpin(UP)
 Pilih pintu di kotak properties
9. WINDOW
a. Tab Architecture → Window → Pilih jenis window atau Load family
b. Menyamakan jarak antar jendela:
 Pasang window terlebih dahulu ke dinding sesuai jumlah yang diinginkan
 Tab modify → Aligned Dimension(DI)
o Klik pada as dari dinding lalu ke as
jendela-jendela yang ingin
disamaratakan jaraknya
o Klik tanda EQ hingga tidak tercoret, yang menandakan bahwa jarak sudah sama
(equal)
o ganti ‘equality display’ pada kotak properties menjadi ‘value’
10. FLOOR
a. Buka View Floor Plan dimana lantai ingin dibuat
b. Tab Architecture → Floor → gunakan tool pick wall apabila sudah ada dinding
sebagai acuan boundary lantai
Perlu diperhatikan garis boundary lantai harus tertutup dan tidak boleh ada yang melebihi
(intersection).
c. Membuat lapisan floor custom:
 Edit Type
 Duplicate
 Buat nama lapisan floor
 Edit structure
 Ganti material, ketebalan lapisan structure dan lapisan finishing floor
 OK
d. Membuat floor dengan ketinggian berbeda:
 Klik floor yang akan di kasih kenaikan/penurunan
 Edit Boundary
 Bentuk lubangan floor yang akan dibedakan ketinggiannya
 Finish mode
 Buat floor baru : Tab Architecture → Floor
 Gunakan tool Pick lines
 Masukkan offset pada option bar, misalnya 200 (naik 200mm)
e. Membuat satu titik terendah dalam sebuah ruangan:
 Klik lantai
 Add point, letakkan tempat titik terendahnya
 Modify Sub Elements
 Klik pada titik, lalu masukkan angka penurunan misalnya: -20(turun 20mm) lalu enter
f. Membuat material yang berbeda pada lantai:
 Tab Modify

 Split face(SF)
 Klik lantai
 Bentuk garis pembagi beda material, lalu Finish edit mode

 Tab Modify → Paint(PT) → pilih material → klik pada permukaan lantai


 Atau bisa buat new material di Tab Manage → Materials → Create New Material.
g. Membuat slope(kemiringan) lantai
 Klik lantai yang akan dibuat miring
 Edit Boundary → Slope Arrow
 Buat garis slope pada lantai tersebut
 Ubah ketinggian pada kotak properties

11. CEILING (PLAFON)


a. Buka View Ceiling Plan dimana ceiling ingin dibuat
 Tab Architecture → Ceiling → Automatic Ceiling (otomatis membentuk ceiling
sesuai ruangan) atau Sketch Ceiling (membuat boundary area ceiling secara manual)
Perhatikan height offset from level, harus sebih rendah dari pada tinggi level,
misal: ketinggian level 4 Meter, maka ceilingnya 3 Meter
b. Membuat Dropped Ceiling:
 Klik ceiling yang akan di buatkan dropped ceiling
 Edit boundary, lalu buat bentuk lobang yang akan dibuat dropped ceiling
 Finish edit mode
Buat ceiling baru dengan luasan yang lebih besar dari lobang ceiling:
 Tab Architecture - Ceiling
 Sketch ceiling
 Gunakan tool Pick lines
 Offset keluar garis lubang misalnya 200
 Height offset from level buat lebih rendah dari ketinggian ceiling utama, misal: 2,8
Meter
 Finish edit mode
c. Membuat penyanngga untuk dropped ceiling:
 Klik dropped ceiling
 Selection Box(BX)
 Tab architecture → Component → Model in Place
 Pilih Family Category: Ceilings
 Buat Nama component, contoh: penyangga ceiling
 Sweep
 Pickpath
 Klik garis yang akan diberi penyangga, lalu klik Finish
 Edit Profile
 Bentuk rectangle
 Agar komponen sweep menempel dengan ceiling → Align(AL)
 Finish Edit Mode
d. Memasukkan komponen Light pada ceiling:
 Buka View Ceiling Plans dimana lampu ingin dipasang
 Tab Architecture – Component - Place a component(CM)
 Load Family
 Buka Folder Lighting – Folder Architecture – lalu pilih jenis lampu – OK
 Placement lampu dengan cara klik pada ceiling
12. MENAMBAHKAN KOMPONEN FURNITURE
 Tab Architecture – Component - Place a component(CM)
 Load Family – Buka folder furniture – pilih komponen furniture - OK
 Untuk memutar posisi component dengan cara menekan spasi pada keyboard
13. MENGCOPY DENAH LANTAI KE LANTAI LAINNYA
 Buka View Floor Plan lantai 1
 Block seluruh komponen bangunan yang ingin di-copy
 Filter component yang tidak ingin di copy
 Pada kotak filter, uncheck komponen yang tidak perlu di-copy (Grid, Dimension, dsb.)
 Copy to clipboard (ctrl+C)
 Paste → Align to selected levels
 Pilih sampai level berapa denah akan di copy
 OK

14. ROOF(ATAP)
 Buka Floor Plan dimana atap ingin dibuat (lantai tertinggi)
 Tab Architecture – Roof by Footprint
 Buat boundary area untuk roof
 Pada kotak properties, atur kemiringan atap dengan mengubah besar sudut pada slope,
apabila ingin membuat atap datar, masukkan 00
 Setiap garis boundary atap bisa diatur sudut kemiringannya masing-masing
 Finish
15. ROOF BY EXTRUSION
 Untuk membuat atap dengan extrusion, sebelumnya kita harus membuat work
plane(bidang kerja) untuk membuat sketsa profil atap:
- Tab Architecture → Reference Plane(RP)
- Buat garis yang akan digunakan sebagai bidang kerja
- Klik <click to name> untuk mengubah nama work plane, misal: AA, lalu
enter. Agar lebih mudah saat memilih work plane.
 Tab Architecture – Roof – Roof by Extrusion
 Revit akan mengarahkan untuk memilih work plane, pilih work plane AA
 Revit akan mengarahkan untuk membuka tampak elevasi. Pilih tampak elevasi yang kita
inginkan, lalu klik Open View
 Akan terbuka kotak Roof Reference Level and Offset, pilih level dimana kita ingin
membuat roof, lalu OK
 Buat garis lurus/meliuk sesuai bentuk profil roof yang diinginkan
 Pilih tipe roof pada kotak properties
 klik Finish
 Buka 3D View, Tarik gambar panah dari roof
untuk mengatur panjang roof
16. SHAFT(BUKAAN)
 Buka dari View Floor Plan lantai 2
 Tab Architecture – Shaft Opening
 Buat Boundary untuk Shaft
 Atur di kotak properties:
Base constrain: level 2
Base offset: -1000 (sisa ketinggian ceiling dari level 1)
 Top constrain: shaft mau dibuat hingga lantai berapa
 Finish edit mode
17. STAIRS
- Buka Floor Plan lantai 2
- Tab Architecture
- Stair
Type tangga:
 Assembled Stair: setiap komponen tangga bisa diatur (Run, Riser, Tread, Support)
 Cast-in-Place Stair (Monolithic): satu material, biasanya untuk struktur
 Precast Stair: precast, hampir mirip dengan monolithic stair
- Membuat custom Assembled stair:
 Pilih assembled stair
 Edit type
 Duplicate
 Max riser height: ketinggian maksimum anak tangga (tingginya akan menyesuaikan
sendiri dengan ketinggian levelnya sesuai banyak anak tangga yang sudah ditentukan)
 Minimum tread depth: minimum lebar anak tangga
 Minimum run width: minimum lebar tangga
 Support: penahan atau penguat tangga
 Untuk pengaturan rise, tread, nosing tangga, edit Run type
 Atur tread dan riser material
 Atur thickness
- Atur location line
- Pada kotak properties atur desired number of risers: (jumlah anak tangga)
- Buat tangga pada shaft yang sudah dibuat
- Mengcopy tangga ke lantai atas:
 Klik tangga – Klik Multistory Stairs: Select Levels
 Block level-level yang akan dibuatkan tangga
 Finish
18. RAILING
a. Buat Railing:
- Tab Architecture – Railing
- Edit type
- Duplicate
- Edit Rail structure:
 Delete rail 2 sampai 5
 Rail 6 ubah nama menjadi rail 2
 Ganti profile jadi square
 OK
- Edit Baluster placement:
 Regular baluster, Baluster Family: Panel glazed 800mm, Base: rail 2, Top: rail 1,
Distance from previous: 400. Lalu klik Duplicate,
 Regular baluster, Baluster Family: M_baluster square 20mm, Base: Host, Top: rail
element, Distance from previous 400
 OK
- Buat garis untuk railing
- Finish Edit Mode
b. Railing pada roof by extrusion
 Buka 3D view
 Tab Architecture - Railing
 Sketch Path
 Gunakan tool Pick line
 Pick bidang roof yang akan diberikan railing - Finish
 Klik railing
 Klik Pick new host
 Klik Roof

19. RAMP
- Tab Architecture → Ramp
- Ramp Lurus
Edit Type → sesuaikan Ramp max slope
Contoh: Max. incline length: 12000
Ramp Max slope(1/x): 6
Semakin kecil ramp max slope, kemiringan ramp semakin curam dan sebaliknya.
Semakin curam kemiringan ramp, maka ramp semakin pendek.
- Ramp melengkung (1/2 lingkaran):
Edit type
 Max incline length: 48000
Ramp Max Slope (1/x): 12
H level 1-level 2: 4 meter
48000
R= = 15287
3,14
 Max incline length: 24000
Ramp Max Slope (1/x): 6
H level 1-level 2: 4 meter
24000
R= = 7644
3,14
- Ramp melengkung (3/4 lingkaran):
 Max incline length: 24000
Ramp Max Slope (1/x): 6
H level 1-level 2: 4 meter
24000 24000
R= = = 5096
1,5 x 3,14 4,71
- Untuk membuat bawahya ramp menjadi solid:
 Klik ramp yang telah dibuat
 edit type
 ubah shape menjadi solid
- Membuat ramp dari floor:
 Buka Floor Plan level 1
 Tab Architecture - Floor
 Buat boundary ramp
 Finish
 Klik floor yang sudah dibuat
 Modify sub elements
 Klik garis ujung floor yang akan ditinggikan
 Masukkan ketinggian sampai level 2
 Untuk membuat bawahnya floor menjadi solid
 Klik floornya
 Edit type
 Function: exterior
 Edit Structure, lalu check kotak variable pada lapisan structure
 OK
20. TEXT 3D
 Buka 3D View
 Tab Architecture - Set work plane
 Pick a Plane
 Klik permukaan bidang yang akan diberi text
 Tab Architecture
 Model Text
 Buat text
 Placement text ke bidang yang sudah dipilih
 Untuk mengatur material text, tebal text, klik text yang sudah dibuat,lalu atur di kotak
properties
 Untuk jenis dan ukuran text, edit type
21. MASSING (GUBAHAN MASA)
- Buka Floor Plan lantai 1
- In place mass: membuat gubahan massa langsung di project
Place mass: Memasukkan family mass dari library ke dalam project
- Pilih in place mass
- Buat bentuk mass
- Lalu select seluruh bentuk yang sudah dibuat
- Klik Create form: Solid
- Atur bentuk extrude massanya dari tampilan 3D
- Klik semua mass (tab dahulu sebelum di-click untuk mendapatkan seluruh komponen
mass-nya)
- Aktifkan x-ray untuk memunculkan semua geometri (titik, line, bidang bisa dimodifikasi)
- Add profile untuk menambahkan profile
- Finish
 Floor
- Buat floor model mass terlebih dahulu:
 Select mass yang sudah dibuat
 Klik mass floor
 Checklist semua lantai
 OK
- Tab Massing and Site
- Klik pada panel Model by Face: Floor
- Pilih tipe lantai dari kotak properties
- Select semua floor mass
- Create floor
 Curtain System
- Tab Massing and Site
- Pilih Curtain System dari panel Model by Face
- Ubah ukuran curtain system dari kotak properties – edit type
- Pilih bidang yang akan dijadikan curtain system
- Klik Create system
 Roof
- Tab Massing and Site
- Pilih Roof dari panel Model by Face
- Pilih tipe roof dari kotak properties
- Pilih bidang yang akan dijadikan Roof
- Klik Create Roof
 Wall
- Tab Massing & Site
- Pilih Wall dari panel Model by Face
- Pilih tipe dinding dari kotak properties
- Klik permukaan bidang yang ingin dijadikan dinding
22. ROOMS
 Tab Architecture - Room(RM)
 Arahkan ke ruangan yang ingin diberi Room, lalu klik.
 Untuk mengubah nama ruangan, klik room tag, lalu klik ‘Room’, setelah mengubah nama
ruangan, klik enter
 Untuk menampilkan luas ruangan, klik room tag, lalu pada kotak properties, ubah Room
Tag menjadi Room Tag with Area
Apabila ingin membuat batasan ruangan:
 Tab Architecture - Room separator
 lalu buat garis pembatas ruangan
23. COLOR FILL LEGEND
 Tab Analyze – Color Fill Legend
 Klik posisi dimana color legend ingin dibuat
 Akan terbuka kotak Choose Space Type and Color Scheme
Space Type: Rooms
Color Scheme: Name
 Untuk mengubah warna pada color fill legend, klik color fill legend, lalu klik Edit
Scheme
24. SITE
 Buka View Floor Plan site
 Tab Massing & Site
 Toposurface
 Place point: langsung bikin point untuk kontur di project
Create from import: apabila sudah memiliki data kontur berupa 3D DWG atau csv, file
CAD di-import dahulu, lalu di generate menjadi komponen surface.
Specify Points File: apabila sudah memiliki data kontur berupa csv.
 Place Point:
- Atur elevasi tiap titik dari options bar
- Klik untuk membuat titik elevasi
- Finish
 Building Pad:
- Membuat alas untuk bangunan agar bangunan tidak terbenam oleh kontur tanah
- Tab Massing & Site
- Building Pad
- Bentuk boundary pad
- Finish
 Split Surface
- Digunakan apabila ingin memotong bentuk permukaan tanah
- Tab Massing & Site
- Klik Split surface
- Klik toposurface yang sudah dibuat
- Bentuk boundary surface yang diinginkan
- Finish
 Merge surface
- Untuk menggabungkan kembali toposurface yang sudah di split
 Sub region
- Untuk membedakan material area yang berbeda dalam satu komponen toposurface
- Buat boundary untuk membuat jalan, penghijauan, dalam boundary tertutup
 Import data kontur dari CAD (DWG)
- Tab Insert
- Import CAD
- Pilih file CAD
- Buka view elevation
- Klik gambar kontur, posisikan gambar kontur agar sesuai, bisa dengan align atau move
- Buka Tab Massing & Site
- Toposurface
- Create from Import - Select import instance
- Klik kontur, lalu pilih layer apa saja yang ingin diimport
- Checklist:
 C-Topo
 C-topo grad
 C-Topo fill
 C-topo grad cuts
 C-Topo MAJR
 C-Topo MAJR-N
 C-Topo MINR
 C-Topo MINR-N

25. DIMENSION
 Struktural plan level 2
 Tab annotate
 Perbedaan Aligned dan Linear dimension
Aligned: Dimensi mengikuti bentuk objek
Linear: Dimensi dengan acuan orthogonal, hanya bisa di klik pada point
a. Aligned Dimension(DI)
 Pilih jenis dimension pada kotak properties
 Type Baseline: akan mengakumulasikan dimensi dari klik pertama
 Pilih tipe dimensi yang tidak ada baseline
 Klik pada as objek secara continuous
 Untuk finish, klik bebas diluar objek
 Jika ingin membuat dimension custom
 Klik dimension
 Edit type
 Duplicate
 Lalu atur tampilan dimension

b. Linear dimension
 Harus pada point (intersection garis)
 Acuan orthogonal
c. Angular dimension (untuk dimensi sudut)
d. Diameter dimension (untuk dimensi diameter lingkaran)
e. Arch length (untuk mengukur lengkungan)
f. Spot Elevation (untuk menentukan elevasi/ketinggian dari suatu titik)
 Buka dari Floor Plan level 2
 Tab Annotate
 Tipe-tipe Spot Elevation:
- Spot elevation target: elevasi dihitung dari titik nol (dari ground)
- Spot elevation relative: elevasi dihitung dari ketinggian view yang sedang dibuka
 Untuk menghilangkan leader(tanda panah), pada properties uncheck leader
g. Spot Coordinate
 Untuk menentukan titik coordinate dari acuan coordinate 0,0
 Untuk melihat titik posisi coordinate 0,0 buka view site
 Untuk memindahkan coordinate 0,0, caranya:
- Tab manage
- Coordinate
- Specify coordinate at point
- Letakkan point di perpotongan garis level dan garis grid pertama
North/south (y) = 0
East/west (x) = 0
Elevation (z) = 0
Titik coordinate 0,0 biasanya diletakkan di perpotongan grid yang awal (Simbolnya N dan
E)
 Untuk mengubah symbol menjadi x dan y, klik spot coordinatenya
 Bisa di edit type: ubah North/south indicator = y
East/west indicator= x
 Peletakan symbol y dan x bisa diatur dari top value dan bottom value
h. Spot Slope (untuk membuat dimensi kemiringan bidang)
 Misal: untuk di lantai kamar mandi yang ada penurunannya
 Buat spot slope di penurunan lantai kamar mandi
 Klik spot slope yang sudah dibuat
 Edit type
 Duplicate, Buat nama: percentage
 Ubah Units Format
 Ganti format units jadi percentage
 OK
26. SECTION
Terdiri dari:
a. Detail view: Membuat potongan detail pada satu component
b. Section building: Membuat potongan bangungan menyeluruh
 Buka Floor Plan level 2
 Buka Tab view – Section
 Pada properties pilih Building Section
 Buat garis potongan
 Klik Split element untuk membuat garis potongan berkelok
 Garis putus putus berbentuk kotak dinamakan view range section: area yang terlhiat di
section view (jarak pandang)
 Size crop untuk mengatur view range
27. CALLOUT
 Untuk membuat view yang lebih kecil untuk detailing
 Buka dari tampak potongan
 Tab view – Callout
 Pada properties pilih Detail
 Buat Callout
28. DETAIL LINE
 Untuk membuat garis-garis detailing pada section ataupun callout, yang hanya akan
terlihat di view dimana kita membuatnya saja (tidak terlihat di 3D view)
 Buka View Callout dari Project Browser
 Untuk membuat garis detail: Tab annotate - Detail line
 Buat detail linenya
29. REGION
Untuk membuat pattern (seperti Hatch pada AutoCAD)
Terdiri dari: Fill Region = membuat hatch
Masking region = membuat area yang menutupi hatch
a. Fill region
 Buka View Callout
 Tab annotate – Region - Fill region
 Buat boundary tertutup
 Pilih jenis pattern/hatch di kotak properties
 Untuk pilihan properties yang lebih beragam, caranya:
- Edit type
- Duplicate
- Kasih nama, missal: concrete
- Klik pada kolom fill pattern
- Ubah jenis pattern pada Foreground Fill Pattern
- Kalau mau memasukkan pattern dari autoCAD
- Klik new fill pattern
- Type: custom
- Browse
- Ekstensi filenya: .pat
- Location pattern files: C: - user - <nama user> - AppData - Roaming – Autodesk -
AutoCAD2019 - r22 - enu - support - acad.pat

b. Masking Region
 Untuk membuat suatu area menjadi invisible (tidak terlihat) atau menutupi region
 Buka View Callout atau Detail
 Tab Annotate – Region - Masking region
 Buat bentuk masking region
 Finish
Apabila ingin garisnya tidak terlihat:
 klik masking region yang sudah dibuat
 Edit boundary, lalu block garis boundary masking region
 Ganti line style: invisible line
 Finish
30. MEMBUAT TEXT 2D
 Buka View Callout atau Detail
 Tab Annotate
 Text(TX)
 Klik untuk menentukan lokasi text
 Untuk mengubah font, ukuran, dan warna text, klik text lalu edit type
31. TAG BY CATEGORY
 Tab Annotate – Tag by Category(TG)
 Pada options bar, atur posisi tulisan pada tag vertikal atau horizontal
 Pada kotak properties:
- Leader line: garis tag
- Leader (posisi panah): Attached end: panah tag menyentuh bagian komponen
Free end: panah tag dapat diatur manual
- Untuk mengatur bentuk panah, edit type lalu ubah Leader Arrowhead
Untuk menambahkan keterangan(label) pada tag,
 Klik Tag
 Edit Family, ini akan membuka tab baru untuk mengedit family tag
 Klik text pada family
 Edit label pada kotak properties
 Tambahkan parameter apa saja yang diinginkan
 Checklist break untuk memisahkan tiap label perbaris - OK
 Save as family tag yang baru
 Load into Project
 Klik tag yang ingin diubah
 Pilih family tag yang sudah diedit pada kotak properties
32. TAG ALL NOT TAGGED (memberi tag pada setiap komponen yang belum ditag)
 Buka View yang ingin ditambahkan tag, misal section
 Tab Annotate - Tag all
 Checklist komponen apa saja yang ingin diberi tag – OK
33. SCHEDULE
 Buka Tab View - Schedule
Schedule/Quantities: Membuat Bill of Quantity
Graphical Column Schedule: Membuat table denah kolom
Material Takeoff: Membuat Bill of Material
 Pilih Schedule/Quantities
 Pilih category komponen yang ingin dibuatkan schedulenya, klik OK
 Pilih fields/data apa saja yang ingin ditampilkan, lalu klik Add Parameter
 Klik OK
 Apabila ada kolom cost, masukkan harga per item secara manual
Untuk menampilkan jumlah per tipe komponen:
 Pada kotak properties klik Edit Sorting/Grouping
 Sort by: Family and Type
 Checklist Grand totals
 OK

34. WORKSHEET
 Tab View – Sheet
 Klik Load
 Pilih Family Titleblock yang diinginkan (Folder US Metric – Titleblocks)
 Open
 OK, kemudian worksheet baru akan terbuka
Untuk memasukkan gambar ke dalam worksheet:
 Drag View yang ingin dimasukkan ke worksheet dari project browser, misal: Floor Plan
Level 1, arahkan ke worksheet, lalu klik.
 Untuk mengubah gambar, klik gambar, lalu klik Activate View
 Untuk menghilangkan komponen-komponen anotasi, ubah Visibility/Graphics(VG),
buka tab Annotation Categories, uncheck komponen-komponen yang ingin dihilangkan
dari gambar, lalu klik OK
 Ubah skala, Detail Level, Visual style, serta crop region gambar dari View Control Bar

 Apabila sudah selesai mengubah tampilan gambar, untuk kembali ke worksheet, double
click di luar area gambar
 Untuk mengubah nama worksheet, klik kanan worksheet pada project browser, lalu
pilih Rename
35. PRINT WORKSHEET
 Tab File – Print (ctrl+P)
 Pada Print Range, pilih ‘selected views/sheets’ lalu klik Select
 Pilih worksheet yang ingin dicetak, lalu klik OK
 Untuk memastikan gambar sudah skalatis, klik Setup, lalu pastikan Zoom: 100%

Anda mungkin juga menyukai