BAHAYA LISTRIK
Kematian
N
KEBAKARAN LISTRIK
Kebakaran pada peralatan listrik
Kebakaran Kelas C
Langsung
< 50 ~
50 5
75 1
90 0.5
110 0.2
150 0.1
220 0.05
280 0.03
Data kec. listrik (PLN) 95-99.
Jumlah kasus 1.458 kasus kecelakaan
N Korban tewas 818 orang
N karyawan 183 orang &
N masyarakat 635 orang
Luka serius 476 orang
$ Kasus kebakaran 741 kasus
$ Gangguan teknis 2720 kasus
$ Kerugian Rp. 25.5 milyar
Puslabfor Mabes Polri
-Pembakaran : 80 (7,17 %)
-Peralatan panas : 35 (3,14 %)
► PER 02/MEN/1989
KRITERIA
PERIKSA & UJI
AMAN (PENYALUR PETIR)
• Bahaya sentuh
• Efek thermal
• Medan listrik/magnit
UNDANG UNDANG
NO 1 TH 1970
KESELAMATAN KERJA
RUANG LINGKUP
Kebijakan nasional
TT/
Kebijakan nasional
dalam hal upaya dalam hal penyediaan
TET
menjamin tenaga listrik
tempat kerja (pengusahaan)
yang Aman dan TM/ yang Andal, Aman dan
lingkungan yang Sehat Akrap lingkungan
TR
M
No Kep 75/Men/2002
Pemberlakuan wajib
PUIL 2000
STANDAR K3 LISTRIK
DI INDONESIA
Peraturan
KHUSUS B Peraturan
Khusus B
Peraturan
04/78
Peraturan
04/88
Tujuan K3 Listrik
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik
sesuai tujuan penggunaannya.
2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik
N bahaya sentuhan langsung
N bahaya sentuhan tidak langsung
N bahaya kebakaran
SISTEM PROTEKSI UNTUK KESELAMATAN
(BAB III)
SNI 04-0225-2000 Amd 1- 2006
Metoda :
1. Isolasi bagian aktif
2. Penghalang atau Selungkup
3. Rintangan;
4. Jarak aman atau diluar jangkauan
5. Gawai proteksi arus sisa
6. Isolasi lantai kerja.
SISTEM PENGAMANAN
“ISOLASI LANTAI KERJA”
Rd 3000 V
V2
75 kg
V1
1. Sistem TT atau
Pembumian Pengaman (PP)
2. Sistem IT atau
Hantaran pengaman (HP)
3. Sistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman (PNP)
1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)
L1
Membumikan titik netral di
L2
sumbernya dan membumikan
L3
N pada BKT instalasi dan BKT
perlengkapan listrik.
Nol &
Ground
dihubungkan
SISTEM PEMBUMIAN NETRAL PENGAMAN
L1
L2
L3
N/PE
1 HYDRANT
2 SPRINGKLER
3 LIFT
4 PRESSURIZED FAN
Suplai daya listrik untuk
5 EMERGENCY
sarana keselamatan
tidak boleh terganggu
pada kondisi apapun
MDB
G
1
2
3
4
5
6. Spare
PROTEKSI BAHAYA
SENTUHAN LANGSUNG
Metoda :
1. Isolasi bagian aktif
2. Penghalang atau Selungkup
3. Rintangan;
4. Jarak aman atau diluar jangkauan
5. Gawai proteksi arus sisa
6. Isolasi lantai kerja.
PROTEKSI BAHAYA
“JARAK AMAN”
Defibrillator in use
Mengganti penutup
penggunaan
Penggunaan yang tidak
benar dapat menyebabkan
arus kejut, percikan api dan
kebakaran
Pengendalian – kabel dan kawat
Isolasi yang memadai
Periksa sebelum digubakan
Guankan tusuk kontak 3-wire type
Gunakan tususk kontak yang cocok
(hard or extra-hard usage)
Hanya gunakan kabel, kotak
kontak dan conecction yang sesuai,
Melepaskan kabel denmgan
menarik plug (Tusuk kontak) jangn
kabelnya.
Penggunaan Flexible Cords yang
diperbolehkan
Program meliputi:
Buat prosedur pelaksanaan program (Permit work)
Orang yang kompeten
Pemriksaan visyual untuk memeriksa kerusakan
peralatan
Potensi Bahaya – Beban lebih
Bahaya dapat berasal dari :
Terlalu banyak peralatan
listrik dalam satu kotak
kontak
Proteksi arus lebih yang tidak
memadai
Isolasi leleh / melting, dapat
menimbulkan bunga api
Pengendalian - Proteksi peralatan listrik
AWAN KE BUMI
KERUSAKAN
• THERMIS,
• ELEKTRIS, Sasaran
• MEKANIS,
OBYEK YANG TERTINGGI
BAHAYA SAMBARAN PETIR
SAMBARAN
LANGSUNG .
SAMBARAN
TIDAK LANGSUNG
KONSEP PROTEKSI BAHAYA
SAMBARAN PETIR
SISTEM FRANKLIN
PENERIMA
Sudut perlindungan (AIR TERMINAL)
112 o
HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)
Resistan pembumian
mak 5 ohm
Pengawasan K3 +++++++
Instalasi Penyalur Petir +++++++++
+++++++
- - - - - - -
- - - - - -
PERMENAKER
- - - - -
No. PER 02/MEN/1989
Tentang
Instalasi Penyalur Petir
Ruang lingkup :
Sistem eksternal
Jenis :
konvensional &
elektrostatik
PERTIMBANGAN PEMASANGAN
INSTALASI PENYALUR PETIR
R =A+B+C+D+E
< 11 ABAIKAN
= 11 KECIL
= 12 SEDANG
= 13 AGAK BESAR
= 14 BESAR
> 14 SANGAT BESAR
SNI 225 - 1987
Harus dipasang instalasi PUIL-1987
PROTEKSI PETIR (820 - B.16 dan - C.4)
(Sistem internal protection)
RSTN RSTN
ARRESTER
GROUNDING
Harus dipasang instalasi
PROTEKSI PETIR
(Sistem internal protection)
65
Jenis Penerima (Spitzer)
).Sistem instalasi proteksi petir dapat memanfaatkan kolom-kolom gedung
bertingkat tinggi. Sedangkan pembumiannya menggunakan tiang pancang pada
kolom-kolom tersebut. Tentu saja sambungan-sambungan antar kolom besi
betonnya harus berhubungan secara elektrik. Ini sudah digunakan di Negeri
Belanda. Metoda sistem proteksi bahaya petir semacam ini yang disebut dengan
sistem sangkkar (Faraday Cage) seperti pada gambar
Sistem sangkar faraday
MENYAMBAR
JARINGAN LISTRIK
++++++++
++++++++
++++++++
------------
-------------
------------
MENYAMBAR
JARINGAN LISTRIK
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A: Peruntukan bangunan
Rumah tinggal : 1
Bangunan umum : 2
Banyak orang : 3
Instalasi gas,minyak, rumah sakit : 5
Gudang handak : 15
B: Struktur konstruksi
Steel structure : 0
Beton bertulang, kerangka baja atap logam: 1
Beton bertulang, atap bukan logam : 2
Kerangka kayu atap bukan logam : 3
C: Tinggi bangunan
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
C: Tinggi bangunan
s/d 6m : 0
12 m : 2
17 m : 3
25 m : 4
35 m : 5
50 m : 6
70 m : 7
100 m : 8
140 m : 9
200 m : 10
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
D : Lokasi bangunan
Tanah datar : 0
Lereng bukit : 1
Puncak bukit : 2
Harus dilakukan
UPAYA K3
JUMLAH IJIN LIFT
Th.1979 SD MEI 2006
Dasar :
Undang undang No 1 th 1970;
Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999
Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999
PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999
Ttg
Syarat-syarat K3 Lift
untuk pengangkutan orang dan barang
Dasar pertimbangan
Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Perat.
Menteri Tenaga Kerja No Per 03/Men/1999) adalah bahwa
Pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya tinggi,
Pasal 25
Pintu
Luar
Buffer
02/11/2022
11
Pencegahan dan Tindakan Penyelamatan
Penyebab Kecelakaan Dalam Keadaan Darurat
Kebakaran
Gedung Pencegahan
Prosedur
dan
tindakan
Gempa Bumi standard
Persiapan
Banjir
02/11/2022
11
Pemasangan Door Switch Untuk Mencegah :
02/11/2022
11
Contoh Kebakaran
02/11/2022
11
KOMPETENSI SDM
BIDANG LISTRIK
1.KETEKNIKAN
2.KESELAMATAN KERJA
KOMPETENSI SDM
BIDANG K3 LISTRIK
AHLI K3 LISTRIK : PERANCANGAN;
RIKSA UJI
PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN
Inspeksi K3
Laporan inspeksi
• Dilakukan oleh setiap karyawan pada
area kerjanya masing-masing
• Hal yang harus di inspeksi adalah
kondisi lingkungan, keadaan peralatan
mesin, metode kerja
• Dilakukan seseringnya agar kondisi
bahaya tidak muncul,
02/11/2022
Created by PNK3 NAKERTRANS 126
Penyelamatan/kebakaran