Oleh :
Bambang Suwandono
BAHAYA LISTRIK
Kematian
N
Sentuhan langsung (Direct Contact)
adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal
bertegangan
Langsung
Tidak langsung
< 50 ~
50 5
75 1
90 0.5
110 0.2
150 0.1
220 0.05
280 0.03
Pembebanan lebih
Sambungan tidak sempurna
Perlengkapan tidak standar
Pembatas arus tidak sesuai
Kebocoran isolasi
Listrik statik
Sambaran petir
NORMA UU KESELAMATAN ► UNDANG UNDANG
KERJA No 1 Th 1970
► PERMEN 6 TH 2017
STANDAR PERMENNAKER
NO.12 TH 2015 (K3 ELV & ESK)
RUANG LINGKUP
TT/
Kebijakan nasional Kebijakan nasional
dalam hal upaya dalam hal penyediaan
TET
menjamin tenaga listrik
tempat kerja (pengusahaan)
yang Aman dan TM/ yang Andal, Aman dan
lingkungan yang Sehat Ramah lingkungan
TR
M
Peraturan
KHUSUS B Peraturan
Khusus B Peraturan
04/78
PUIL 2000 Peraturan
SNI 04-0225-200 04/88
PUIL 2000
SNI
PUIL 2011
Standar Internasional
Standar Nasional Negara
Lain
Pengawas KK
Tujuan K3 Listrik
1. Menjamin pemasangan instalasi listrik
sesuai dengan standar keselamatan
2. Menjamin kehandalan instalasi listrik
sesuai tujuan penggunaannya.
3. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik
N bahaya sentuhan langsung
N bahaya sentuhan tidak langsung
N bahaya kebakaran dan peledakan
Metoda :
1. Isolasi bagian aktif
2. Penghalang atau Selungkup
3. Rintangan;
4. Jarak aman atau diluar jangkauan
5. Gawai proteksi arus sisa
6. Isolasi lantai kerja.
Proteksi bahaya
N Sentuhan tidak langsung
L1
Membumikan titik netral di
L2
sumbernya dan membumikan
L3
N pada BKT instalasi dan
Bagian Konduktif Terbuka
(BKT) perlengkapan listrik.
Bila terjadi kegagalan
isolasi, teganan suplai akan
PE
terputus karena alat
proteksi bekerja otomatik
SISTEM PEMBUMIAN PENGAMAN
L1
L2
L3
N
Nol &
Ground
dihubungkan
SISTEM PEMBUMIAN NETRAL PENGAMAN
L1
L2
L3
N/PE
1 HYDRANT
2 SPRINGKLER
3 LIFT
4 PRESSURIZED FAN
Suplai daya listrik untuk
5 EMERGENCY
sarana keselamatan
tidak boleh terganggu
pada kondisi apapun
MDB
G
1
2
3
4
5
6. Spare
PROTEKSI BAHAYA
SENTUHAN LANGSUNG
Metoda :
1. Isolasi bagian aktif
2. Penghalang atau Selungkup
3. Rintangan;
4. Jarak aman atau diluar jangkauan
5. Gawai proteksi arus sisa
6. Isolasi lantai kerja.
PROTEKSI BAHAYA
“JARAK AMAN”
Defibrillator in use
Gunaakan penutup /
penghalang / Use
guards or barriers
Mengganti penutup
Program meliputi:
Buat prosedur pelaksanaan program (Permit work)
Orang yang kompeten
Pemeriksaan visual untuk memeriksa kerusakan
peralatan
Potensi Bahaya – Beban lebih
Bahaya dapat berasal dari :
Terlalu banyak peralatan
listrik dalam satu kotak
kontak
Proteksi arus lebih yang tidak
memadai
Isolasi leleh / melting, dapat
menimbulkan bunga api
Pengendalian - Proteksi peralatan listrik
AWAN KE BUMI
KERUSAKAN
• THERMIS,
• ELEKTRIS Sasaran
,
• MEKANIS, OBYEK YANG TERTINGGI
BAHAYA SAMBARAN PETIR
SAMBARAN
LANGSUNG
SAMBARAN
.
TIDAK LANGSUNG
KONSEP PROTEKSI BAHAYA
SAMBARAN PETIR
SISTEM FRANKLIN
PENERIMA
Sudut perlindungan (AIR TERMINAL)
112 o
HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)
Resistan pembumian
mak 5 ohm
Pengawasan K3
Instalasi Penyalur Petir
PERMENAKER PERMEN
No. PER 02/MEN/1989 KETENAGAKERJAAN
Tentang NO. 31 TAHUN 2015
Instalasi Penyalur Petir +++++++
+++++++++
Ruang lingkup : +++++++
Sistem eksternal - - - - - - -
- - - - - -
Jenis : - - - - -
konvensional &
elektrostatik
PERTIMBANGAN PEMASANGAN
INSTALASI PENYALUR PETIR
R =A+B+C+D+E
< 11 ABAIKAN
= 11 KECIL
= 12 SEDANG
= 13 AGAK BESAR
= 14 BESAR
> 14 SANGAT BESAR
SNI 225 - 1987
Harus dipasang instalasi PUIL-1987
(820 - B.16 dan - C.4)
PROTEKSI PETIR
(Sistem internal protection)
RSTN RSTN
ARRESTER
GROUNDING
Harus dipasang instalasi
PROTEKSI PETIR
(Sistem internal protection)
65
Jenis Penerima (Spitzer)
).Sistem instalasi proteksi petir dapat memanfaatkan kolom-kolom gedung
bertingkat tinggi. Sedangkan pembumiannya menggunakan tiang pancang pada
kolom-kolom tersebut. Tentu saja sambungan-sambungan antar kolom besi
betonnya harus berhubungan secara elektrik. Ini sudah digunakan di Negeri
Belanda. Metoda sistem proteksi bahaya petir semacam ini yang disebut dengan
sistem sangkkar (Faraday Cage) seperti pada gambar
Sistem sangkar faraday
MENYAMBAR
JARINGAN LISTRIK
++++++++
++++++++
++++++++
------------
-------------
------------
MENYAMBAR
JARINGAN LISTRIK
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A: Peruntukan bangunan
Rumah tinggal : 1
Bangunan umum : 2
Banyak orang : 3
Instalasi gas,minyak, rumah sakit : 5
Gudang handak : 15
B: Struktur konstruksi
Steel structure : 0
Beton bertulang, kerangka baja atap logam: 1
Beton bertulang, atap bukan logam : 2
Kerangka kayu atap bukan logam : 3
C: Tinggi bangunan
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
C: Tinggi bangunan
s/d 6m : 0
12 m : 2
17 m : 3
25 m : 4
35 m : 5
50 m : 6
70 m : 7
100 m : 8
140 m : 9
200 m : 10
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
D: Lokasi bangunan
Tanah datar : 0
Lereng bukit : 1
Puncak bukit : 2
Elevator berpotensi
BAHAYA,
Harus dilakukan
UPAYA K3
Ketentuan K3 Elevator
Dasar :
Undang undang No 1 th 1970;
Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999
Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999
Pintu
Luar
Buffer
9/4/2022 106
Penyebab Kecelakaan Dalam Keadaan Darurat
Kerusakkan Tindakan
Lift
Kebakaran Pencegahan
Gedung
Prosedur
dan
tindakan
Gempa Bumi standard
Persiapan
Banjir
9/4/2022 107
Elevator Jalan saat penumpang
Keluar masuk
Kecelakaan terhadap orang
yang membuka pintu dari luar
saat kereta sedang bisa
berjalan cepat.
9/4/2022 108
9/4/2022 109
KOMPETENSI SDM
BIDANG LISTRIK
1.KETEKNIKAN
2.KESELAMATAN KERJA
KOMPETENSI SDM
BIDANG K3 LISTRIK
AHLI K3 LISTRIK : PERANCANGAN;
RIKSA UJI
Laporan inspeksi
• Dilakukan oleh setiap karyawan pada
area kerjanya masing-masing
• Hal yang harus di inspeksi adalah
kondisi lingkungan, keadaan peralatan
mesin, metode kerja
• Dilakukan seseringnya agar kondisi
bahaya tidak muncul,
9/4/2022
Created by PNK3 NAKERTRANS 119
Elevator Bisa Turun Dengan Tombol
Kebakaran
1. Elevator bisa secara otomatis turun ke lantai utama
setelah tombol darurat ditekan (Fire Emergency
Operation).
2. Yakinkan semua elevator sudah kosong dan tidak
digunakan lagi.
Elevator Otomatis Turun Jika Ada Kebakaran.
1. Semua elevator secara otomatis akan turun jika fire
alarm yang interkoneksi dengan kontrol
mendeteksi adanya kebakaran.
2. Yakinkan semua elevator sudah kosong dan tidak
digunakan lagi.
TERIMA KASIH