Anda di halaman 1dari 35

Pengawasan K3 Listrik

ENDRI WINDARTA, ST., M.Si


Tujuan Penerapan K3 Listrik

 Menjamin keselamatan manusia dari


bahaya kejut listrik
 Keamanan instalasi listrik &
perlengkapannya
 Keamanan gedung beserta isinya dari
kebakaran akibat listrik
 Perlindungan lingkungan

05/15/2020
Objek Pengawasan

Setiap tempat dimana listrik


dibangkitkan, ditransmisikan, dibagi-
bagikan, disalurkan dan digunakan.
Yg dilakukan pemeriksaan :

 Pengesahan/Perijinan Personil/Lembaga &


Peralatan ( SIO )

 Kondisi Peralatan
Potensi Bahaya Listrik

 Bahaya arus kejut, dampak tergantung pada :


 Besar arus yang mengalir

 Lama/durasi terkena paparan listrik


 Bagian tubuh yang terkena
Lanjutan Potensi Bahaya Listrik

 Potensi bahaya akibat suhu berlebihan


 Peledakan
 Kebakaran (bisa timbulkan panas, IL dimana saja dgn O2 18-21%)
 Pembebanan lebih
 Sambungan tidak sempurna
 Perlengkapan tidak standar
 Pembatas arus tidak sesuai
 Kebocoran isolasi
 Listrik statik
 Sambaran petir

• Potensi Bahaya dari Efek Medan Listrik


 Paparan jangka panjang
 Tubuh juga instalasi listrik
Tabel Efek Sengatan Listrik

Besar arus yang melewati tubuh Akibat yang timbul

A 1 mA, atau kurang Tidak ada akibat, tidak terasa


M
1 – 8 mA Sengatan terasa tetapi tidak sakit dan tidak
A
mengganggu kesadaran
N
B 8 – 15 mA Sengatan terasa sakit, tetapi masih bisa
E melepaskan diri, kesadaran tidak hilang
R 15 – 20 mA Sengatan sakit kesadaran bisa hilang dan
B tidak bisa melepaskan diri
A 20 – 50 mA Kesakitan, susah bernafas, terjadi konstraksi
H pada otot & kesadaran hilang
A 100 – 200 mA Kondisi mematikan langsung dan susah
Y ditolong
A 200 mA atau lebih Terbakar dan jantung berhenti berdetak
Dasar Hukum K3 Instalasi Listrik

a. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


b. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
c. Kepmenakertrans No. Kep. 75/Men/2002 tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI)
No. SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat
Kerja
d. Kepdirjen No. Kep. 311/BW/2002 tentang
Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Teknisi Listrik
e. Kepdirjen No. Kep. 89/PPK/XII/2012 tentang
Pembinaan Calon AK3 Spesialis Listrik
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja

Pasal 2 ayat (1) huruf q


(Ruang lingkup)
Setiap tempat dimana listrik
dibangkitkan, ditransmisikan,
dibagi-bagikan, disalurkan dan
digunakan
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970

Pasal 3 ayat (1) huruf q


Keselamatan Kerja

(Objective)

Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja untuk:
q. mencegah terkena aliran listrik
berbahaya
STANDAR K3 LISTRIK
DI INDONESIA

Peraturan
KHUSUS B
Peraturan
Khusus B
Peraturan
04/78

Peraturan
04/88
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970

Peraturan
Keselamatan Kerja
Peraturan
Menteri Tenaga Kerja &
Menteri Tenaga Kerja
Transmigrasi RI &
Transmigrasi RI
No Kep 75/Men/2002
No Kep 75/Men/2002
Pemberlakuan
Pemberlakuan
PUIL 2000
PUIL 2000
KOMPETENSI SDM
BIDANG K3 LISTRIK
AHLI K3 LISTRIK : PERANCANGAN;
RIKSA UJI
Kepdirjen No. Kep. 89/PPK/XII/2012

TEKNISI LISTRIK : PELAKSANA PELAYANAN,


PEMELIHARAAN

Kep. Dirjen Binawas Kep 311/BW/2002

05/15/2020
MEKANISME PENGAWASAN K3
GAMBAR RENCANA

EVALUASI

IJIN OK Rekomendasi
PEMASANGAN RIKSA UJI
BERKALA

PEMASANGAN RIKSA UJI Rekomendasi


PEMASANGAN
OK Rekomendasi

PENGESAHAN PEMAKAIAN
PEMAKAIAN
PEMAKAIAN
PROSES/CARA TERJADI
Potensi Bahaya Listrik :
Sentuh Langsung

Poin 3.4 PUIL 2000


Sentuh langsung pada bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik
Ex : kabel terkelupas, bagian terbuka pada mesin

Indikator proteksi :
 Pencegahan mengalirnya arus melalui badan
manusia
 Membatasi arus yang dapat mengalir sampai
nilai lbh kecil dari arus kejut
Metoda Proteksi Sentuh Langsung

Proteksi dengan isolasi bagian aktif


Proteksi dengan penghalang/selungkup (metoda IP)
Metoda Rintangan
Penempatan diluar jangkauan (terkait efek medan
listrik)
Penggunaan Gawai Proteksi Arus Sisa (sudah
terpasang di instalasi  konduktor tambahan)
Isolasi lantai kerja
Proteksi isolasi bagian aktif

Ditutup dengan isolasi yang hanya dapat


dilepas dengan merusaknya.
Mampu menahan pengaruh :
 Mekanik, kimia, listrik, dan termal
Proteksi Penghalang / Selungkup
Kode IP (International Protection)

Kode IP adalah sistem kode untuk menunjukan


tingkat proteksi yang diberikan oleh selungkup
dari sentuh langsung ke bagian yang berbahaya,
dari benda asing padat, air dan untuk
memberikan informasi tambahan dalam
hubungannya dengan proteksi tersebut.

05/15/2020
Tabel Elemen Kode IP

1 2 3 4
Elemen Angka/huru Artinya proteksi untuk Artinya proteksi
f perlengkapan manusia
Kode huruf IP
Dari masuknya benda Dari sentuh
asing padat langsung ke bagian
berbahaya dengan :
Angka 0 (tanpa proteksi) (tanpa Proteksi)
Karakteristik 1 diameter ≥ 50 mm belakang telapak
pertama 2 diameter ≥ 12,5 mm tangan
3 diameter ≥ 2,5 mm jari
4 diameter ≥ 1,0 mm perkakas
5 debu kawat
6 kedap debu kawat
kawat

05/15/2020
1 2 3 4
Elemen Angka Artinya proteksi untuk Artinya proteksi
/huruf perlengkapan manusia
Kode huruf IP
Dari masuknya benda asing Dari sentuh
cair langsung ke bagian
berbahaya dengan :
Angka 0 (tanpa proteksi)
karakteristrik 1 tetesan air secara vertical
kedua 2 tetesan air miring (150)
3 semprotan air/ butiran
4 halus
5 semprotan air/butiran
6 besar
7 pancaran air
8 pancaran air kuat
perendaman sementara
perendaman kontinu
05/15/2020
Tabel Elemen Kode IP

1 2 3 4
Elemen Angk Artinya proteksi untuk Artinya proteksi
a/hur perlengkapan manusia
uf
Kode huruf IP
Dari masuknya benda asing Dari sentuh langsung
padat ke bagian berbahaya
dengan :
Huruf A Belakang telapak
tambahan B tangan
(Opsi) C Jari
D Perkakas
kawat
Informasi suplemen khusus
untuk :
Huruf H Aparat tegangan tinggi
suplemen M Gerakan selama uji air
(Opsi) S Stasioner selama uji air
05/15/2020
W Kondisi cuaca
Proteksi dengan Rintangan

Rintangan : mencegah sentuh tidak sengaja ke


bagian aktif tetapi tidak mencegah sentuh
disengaja
Rintangan mencegah :
 Mendekatnya badan dengan tidak sengaja ke bagian aktif
 Sentuh tidak sengaja dg ke bagian aktif selama operasi
Rintangan dapat dilepas tanpa menggunakan
kunci atau perkakas, tetapi harus aman sehingga
tercegah lepasnya rintangan secara tidak sengaja

05/15/2020
Penempatan di Luar Jangkauan

Hanya dimaksud untuk mencegah sentuh yang


tidak sengaja dengan bagian aktif
Bagian berbeda potensial yg dapat terjangkau
secara simultan harus berada di luar jangkauan.
PROTEKSI BAHAYA
“JARAK AMAN”

Jarak aman atau diluar jangkauan


Tegangan kV Jarak cm
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300
Isolasi Lantai Kerja
Sentuhan tidak
Sentuhan tidak langsung
langsung
adalah bahaya
adalah bahaya sentuhan
sentuhan
pada bagian
pada bagian konduktif
konduktif yang
yang
secara normal
secara normal tidak
tidak
bertegangan, menjadi
bertegangan, menjadi
bertegangan karena
bertegangan karena terjadi
terjadi
kegagalan isolasi.
kegagalan isolasi.
Kebocoran menyebar
Kebocoran menyebar keke
seluruh alat
seluruh alat
Pengendalian bahaya sentuh tidak
langsung - Grounding

 Grounding memperkecil
resistansi alat dan bumi
 Saat ada arus kejut atau
tegangan petir, arus
mengalir ke tanah,
grounding melindungi
arus kejut melalui tubuh
Menggunakan GFCI (ground-fault circuit interrupter)

 Melindungi arus kejut


 Mendeteksi perbedaan arus
pada kawat positif dan negatif
(putih – hitam)
 Jika grounding gagal, GFCI akan
memutuskan arus dalam 1/40
detik
 Terapkan program menjamin
penggunaan grounding pada
peralatan listrik
Menggunakan perlengkapan dgn Isolasi Ganda

• Proteksi dg penggunaan
perlengkapan klas II atau
dengan isolasi ekivalen
– Perlengkapan yg proteksinya
dari kejut listrik tidak hanya
mengandalkan isolasi
dasarnya, tetapi juga
diberikan tindakan
pencegahan dengan isolasi
ganda atau isolasi diperkuat
Penggunaan Alat Pelindung Diri
31
 Safety shoes yang
sesuai standar
 Sarung tangan
 Topi / Hard hat
(insulated -
nonconductive)

88
32
88 33
34
Bagian 1 : Pendahuluan(Ruang lingkup & acuan)
Bagian 2 : Persyaratan Dasar
Bagian 3 : Proteksi untuk K3/ Sentuh langsung,
sentuh tidak langsung, & kebakaran
Bagian 4 : Perancangan instalasi listrik
Bagian 5 : Perlengkapan listrik
Bagian 6 : PHB & Komponennya
Bagian 7 : Penghantar dan pemasangannya
Bagian 8 : Ruangan khusus
Bagian 9 : Pengusahaan instalasi listrik

Lampiran-lampiran

Anda mungkin juga menyukai