Anda di halaman 1dari 136

UNDANG-UNDANG

NO.1 TAHUN 1970


 Pemberi kerja dalam memperkerjakan tenaga kerja
wajib memberikan perlindungan yang mencakup
kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja
baik mental maupun fisik tenaga kerja
SANKSI PIDANA
 Sanksi pidana penjara paling singkat 1(satu) bulan
dan paling lama 4 (empat) tahun dan /atau denda
paling sedikit Rp 10 juta dan paling banyak Rp.400
juta (Pasal 186 ayat (1))
K3-
K3-LISTRIK

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 5


Arus / Tegangan listrik

Tidak tampak
DANGER
Tidak berbau
Tidak berbunyi

Dapat dirasakan
Dapat menyebabkan

Kematian
 Tenaga listrik sudah menjadi kebutuhan
dasar bagi masyarakat luas
 Listrik mengandung potensi bahaya yang
dapat mengancam keselamatan jiwa dan
harta benda
 Penyelenggaraan sistem ketenagalistrikan
perlu adanya kebijakan pemerintah
sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat terjamin keselamatannya.

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 7


N
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 8
Bahaya kejut listrik

Langsung
Tidak langsung

t : 1,0 0,8 0,6 0,4 0,3 0,2 (detik)


E: 90 100 110 125 140 200 (Volt)
I : 180 200 250 280 330 400 (mA)

11/9/2011 Created by ganjar budiarto 9


EFEK SENGATAN LISTRIK
Besar arus yang Akibat yang timbul
melewati tubuh
1 mA, atau kurang Tidak ada akibat, tidak terasa
AMAN

1 – 8 mA Sengatan terasa tetapi tidak sakit dan


tidak mengganggu kesadaran
8 – 15 mA Sengatan terasa sakit, tetapi masih bisa
melepaskan diri, kesadaran tidak hilang
15 – 20 mA Sengatan sakit kesadaran bisa hilang
BERBAHAYA

dan tidak bisa melepaskan diri


20 – 50 mA Kesakitan, susah bernafas, terjadi
konstraksi pada otot & kesadaran hilang
100 – 200 mA Kondisi mematikan langsung dan susah
ditolong
200 mA atau lebih Terbakar dan jantung berhenti berdetak

11/9/2011 Created by ganjar budiarto 10


TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)
Tegangan Sentuh Waktu MaksimumYang Diijinkan
(Volt) (Detik)

> 50 ~
50 5
75 1
90 0.5
110 0.2
150 0.1
220 0.05
280 0.03

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 11


Created by ganjar budiarto 11/9/2011 12
Sentuhan langsung
adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal
bertegangan

Sentuhan tidak langsung


adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal tidak
bertegangan, menjadi bertegangan
karena terjadi kegagalan isolasi

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 13


Data kec. listrik (PLN) 95-99.
Jumlah kasus 1.458 kasus kecelakaan
N Korban tewas 818 orang
N karyawan 183 orang &
N masyarakat 635 orang
 Luka serius 476 orang
$ Kasus kebakaran 741 kasus
$ Gangguan teknis 2720 kasus
$ Kerugian Rp. 25.5 milyar

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 14


Puslabfor Mabes Polri

- Api terbuka : 415 (37,19 %)


- Listrik : 297 (26,6 %)

- Pembakaran : 80 (7,17 %)
- Peralatan panas : 35 (3,14 %)

- Lain lain : 46 (3,4 %)


- Tidak dpt ditentukan : 243 (19.73 %)

11/9/2011 Created by ganjar budiarto 15


 Pembebanan lebih
 Sambungan tidak sempurna
 Perlengkapan tidak standar
 Pembatas arus tidak sesuai
 Kebocoran isolasi
 Listrik statik
 Sambaran petir

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 16


Ketenagalistrikan

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 previousnext


17
Freq Power Kuat medan Kuat medan Rata2 waktu
Density listrik magnet pemajanan
mW/Cm2 A/m V/m Menit
30kHz -100 kHz 614 163 6
100 kHz – 3 MHz 614 16.3/f 6
3 MHz – 30 MHz 1842/f 16,3/f 6
30 MHz – 100 MHz 61,4 16,3/f 6
100 MHz - 300 MHz 1 61,4 0,163 6
300 MHz – 3 GHz f/300 6
3 GHz – 15 GHz 10 6
15 GHz-
GHz-300 GHz 10 616.000/f4

f : Freq
Created by ganjar budiarto
MHz
11/9/2011 18
G

Kebijakan nasional

TT/
Kebijakan nasional
dalam hal upaya dalam hal penyediaan

TET
menjamin tenaga listrik
tempat kerja (pengusahaan)
yang Aman dan TM/ yang Andal, Aman dan
lingkungan yang Sehat Akrap lingkungan

TR
M

Tempat kerja Bukan tempat kerja


Created by ganjar budiarto 11/9/2011 19
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970

Pasal 2 ayat (2) huruf q


Keselamatan Kerja

(Ruang lingkup)
Setiap tempat dimana listrik
dibangkitkan, ditransmisikan,
dibagi-bagikan, disalurkan dan
digunakan

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 20


Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970

Pasal 3 ayat (1) huruf q


(Objective)
Keselamatan Kerja

Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja untuk:
q. mencegah terkena aliran listrik
berbahaya

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 21


Tujuan K3 Listrik
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik
sesuai tujuan penggunaannya.
2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik
N bahaya sentuhan langsung
N bahaya sentuhan tidak langsung
N bahaya kebakaran

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 22


Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970

Keputusan
Keselamatan Kerja

Menteri Tenaga Kerja RI

No Kep 75/Men/2002

Pemberlakuan wajib
PUIL 2000

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 23


STANDAR K3 LISTRIK
DI INDONESIA

Peraturan
KHUSUS B Peraturan
Khusus B
Peraturan
04/78
Peraturan
04/88

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 24


RUANG
LINGKUP
Tegangan sentuh yang berbahaya:
 > 50 V a.b. di ruang normal,
 > 25 V a.b. di ruangan lembab
 Daya > 100 Watt

Tidak mengatur persyaratan inst


inst.. listrik di :
- Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat
terbang, kapal laut
- Tambang bawah tanah
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 25
Bagian 1 : Pendahuluan(Ruang lingkup & acua
Bagian 2 : Persyaratan Dasar
Bagian 3 : Proteksi untuk K3/ Sentuh langsun
sentuh tidak langsung, & kebakara
Bagian 4 : Perancangan instalasi listrik
Bagian 5 : Perlengkapan listrik
Bagian 6 : PHB & Komponennya
Bagian 7 : Penghantar dan pemasangannya
Bagian 8 : Ruangan khusus
Bagian 9 : Pengusahaan instalasi listrik

Lampiran-lampiran
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 26
Bagian 1. PENDAHULUAN

Tujuan
Terselenggaranya instalasi listrik yang baik dan
menjamin keselamatan , keaman instalasi,
gedung dan isinya.

Ruang lingkup
Perancangan, Pemasangan, pemeriksaan,
pengujian, pelayanan, pemeliharaan dan
pengawasannya instalasi listrik Teg > 25 V dan
dayanya > 100 W
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 27
Bagian 1. PENDAHULUAN (Lanjutan)

Penafsiran
Instansi yang berwenang  yang memberlakukan
PUIL 2000

Ketentuan teknis
- Pola preventif
- Syarat syarat pengamanan
- Batas pembebanan, hantaran
- dst

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 28


Bagian 2. PERSYARATAN DASAR

Proteksi untuk keselamatan


- Proteksi sentuh langsung
- Proteksi sentuh tidak langsung
- Proteksi efek termal
- Proteksi arus lebih
- Proteksi arus gangguan
- Proteksi tegangan lebih
- Proteksi perlengkapan dan instalasi listrik
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 29
Bagian 2. PERSYARATAN DASAR (Lanjutan)

Perancangan
- Aspek keselamatan
- Asapek kehandalan
- Aspek Akrap lingkungan

Pemilihan peralatan listrik


Karakteristik beban, arus, tegangan, prekuensi,
daya

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 30


SISTEM PROTEKSI UNTUK
KESELAMATAN
(BAB III)
 Proteksi dari kejut listrik
 Proteksi dari efek thermal
 Proteksi dari arus lebih
 Proteksi dari tegangan lebih akibat petir
 Proteksi dari tegangan kurang
 Pemisahan dan penyakelaran

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 31


Bagian 3. SISTEM PROTEKSI

Proteksi sentuhan langsung


- Proteksi isolasi bagian aktif
- Proteksi penghalang atau selungkup
- Proteksi penempatan di luar jangkauan
- Proteksi isolasi lantai kerja

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 32


Bagian 3. SISTEM PROTEKSI (Lanjutan)

Proteksi sentuhan tidak langsung


Prinsip : Pemutusan secara otomatik
Metoda :
- Sistem Pembumian
- Sistem Hantaran pengaman
- Sistem Hantaran Netral Pengaman

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 33


PROTEKSI BAHAYA
SENTUHAN LANGSUNG

Metoda :
1. Isolasi bagian aktif
2. Penghalang atau Selungkup
3. Rintangan;
4. Jarak aman atau diluar jangkauan
5. Gawai proteksi arus sisa
6. Isolasi lantai kerja.
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 34
PROTEKSI BAHAYA
“JARAK AMAN”

Jarak aman atau diluar jangkauan


Tegangan kV Jarak cm
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 35


SISTEM PENGAMANAN
“ISOLASI LANTAI KERJA”
Rd 3000  V

V2
75 kg V1

Pelat logam Kayu


25 x 25 x 0,2 Cm
Kain basah 27 x 27 Cm
ISOLASI LANTAI KERJA (R1)

R1 = Rd ( V1/V2 -1) Ohm


TANAH
R1 min. 50 kilo Ohm

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 36


Proteksi bahaya
N Sentuhan tidak langsung

1. Sistem TT atau
Pembumian Pengaman (PP)
2. Sistem IT atau
Hantaran pengaman (HP)
3. Sistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman (PNP)

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 37


1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)

L1
Membumikan titik netral di
L2
sumbernya dan membumikan
L3
N pada BKT instalasi dan BKT
perlengkapan listrik.

Bila terjadi kegagalan


isolasi, teganan suplai akan
PE
terputus karena alat
proteksi bekerja otomatik

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 38


SISTEM PEMBUMIAN PENGAMAN
L1
L2
L3
N

SATU FASE TIGA FASE

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 39


2. Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP)
Tujuan pembumian :
Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus
akan tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman
sehingga arus meningkat dan pengaman akan terputus
secara otomatik

Fasa tunggal 3 kawat


Penghantar Aktif
Penghantar Nol/Netral
Hantaran pengaman

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 40


SISTEM HANTARAN PENGAMAN
L1/R
L2/S
L3/T
N
PE

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 41


3. Sistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman (PNP)
Fasa tunggal 3 kawat

Nol &
Ground
dihubungkan

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 42


SISTEM PEMBUMIAN NETRAL PENGAMAN
L1
L2
L3
N/PE

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 43


KELENGKAPAN PENGAMAN
SIRKIT MOTOR
PUIL 2000 Ayat 5.5.1.3
PENGAMAN HUBUNG PENDEK

PENGAMAN HUBUNG PENDEK

SARANA PEMUTUS

KENDALI

PENGAMAN BEBAN LEBIH

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 44


PENGAMAN HUBUNG SINGKAT
PUIL 2000 Ayat 556
SETELAN MAK
218 + 68 = 286 A

SETELAN MAK
KHA. MIN.
108 + 42 + 68 = 218A 1,5 In
1.25 (68) + 42 + 54 =
= 102A
170,8A

SETELAN MAK 2,5 In 1 2 In2 1,5 In 3 4


= 105A = 108A = 102A
MOTOR ROTOR LILIT
KHA. MIN.
In.4 = 68 A
1.25 In
1 2 3
MOTOR SANGKAR MOTOR ROTOR LILIT
In.1 = 42 A MOTOR SEREMPAK In.3 = 68 A
In.2 = 54 A

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 45




SYARAT K3
KHA : MIN 1,25 X I
nominal

KHA kabel listrik ditentukan oleh jenis


bahan konduktornya dan ukuran
penampangnya
(Periksa tabel PUIL)

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 46


Created by ganjar budiarto 11/9/2011 47
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 48
RESISTAN ISOLASI

PANEL R-S R-T T-S R-N R-G S-N S-G T-N T-G N-G

P1- P1.1

p1-P1.2

P1-P1.3 1000 Ohm /Volt (diruang normal)


100 Ohm / Volt (diruang lembab)
P1.P1.4

P1.P1.5

P1-P1.6

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 49


KELENGKAPAN SIRKIT MOTOR • JENIS KABEL FRC
POMPA KEBAKARAN • DARI SISI IN COMING
• SEBELUM SAKELAR UTAMA

BILA SUPLAI LISTRIK KARAKTERISTIK PENGAMAN


TERPUTUS HARUS ADA HUBUNG PENDEK, TERBUKA
INDIKASI ALARM BILA MERASAKAN 600% In
DALAM WAKTU 20 - 50 DETIK

KENDALI

TIDAK PERLU
PENGAMAN BEBAN LEBIH

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 50


G
1 HYDRANT
2 SPRINGKLER
3 LIFT
4 PRESSURIZED FAN
5 EMERGENCY
6 MDB
Suplai daya listrik untuk
sarana keselamatan
MDB tidak beleh terganggu
pada kondisi apapun
1
2
3
4
5
6. Spare

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 51


Internal
Jenis pelayanan/beban
 Penerangan
Eksternal
 Pesawat tenaga
Jenis /kondisi lingkungan
 Peruntukan /
 Ruang normal
 Karakteristik
 Ruang lembab
 Daur tugas
 Ruang panas
 Dll
 Ruang berdebu
 Ruang uap/gas ledak
BESARAN NOMILAL
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 52
Penggolongan ruangan sesuai dengan sifatnya :
Huruf dalam kurung, petunjuk kategori dari ruang yang dimaksud
(n) Ruang kering
(l) Ruang kerja listrik
(lk) Ruang kerja listrik terkunci
(d) Ruang berdebu
(blg) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan gas
(bld) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan debu
(bks) Ruang dengan bahaya kebakaran serat
(ko) Ruang dengan gas, uap atau debu yang korosif
(b) Ruang lembab dan basah
(p) Ruang sangat panas
(k) Ruang kerja kasar
(r) Ruang radiasi

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 53


KETENTUAN UNTUK BERBAGAI RUANG DAN
INSTALASI KHUSUS
a.RUANG KERJA LISTRIK
• Pengawas ahli
• Cukup luas untuk melakukan pemeriksaan
• Penerangan yang baik
• Lantai, dinding, atap dari bahan tidak mudah
terbakar.
• Di udara terbuka

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 54


b. Ruang kerja listrik terkunci
•Tidak boleh dipasang mesin, pesawat, instrumen ukur dan
perlengkapan lain yang setiap hari dilayani.

•Pintu jalan masuk diatur sedemikian hingga:


•Pintu membuka ke luar.
•Dibuka dari luar menggunkan kunci
•Dibuka dari dalam tanpa kunci.

•Memasuki kerja listrik :


•Izin dari petugas berwenang
•Paling sedikit dua orang
•Sehat jasmani dan rohani, pakaian kering, waspada.
•Membawa dan memakai APD yang diperlukan.
•Memperhatikan rambu-rambu.

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 55


Bekerja pada keadaan tidak bertegangan :
• dilakukan pada saat tegangan telah dibebaskan,
ditempat sarana pemutusan harus ada rambu.
• Dilakukan pemeriksaan tegangan dengan lampu uji.
• Perlengkapan harus dibumikan.
• Surat penugasan bagi petugas pembebasan tegangan
• Sirkit yang memungkinkan penyalur tegangan dikunci,
dan kunci disimpan oleh petugas.
• Penguncian harus dilaksnakan menurut prosedur
tertentu.

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 56


Bekerja pada keadaan bertegangan ;
• dilakukan minimal dua orang, ahli, memilki surat ijin kerja.
• Pekerja dalam keadaan sehat rohani dan jasmani.
• Pekerja harus berdiri ditempat isolasi atau menggunakan
pekakas berisolasi yang handal.
• Menggunakan pengaman badan (APD) yang diperlukan.
• Semua perlengkapan yang digunakan diperksa.
• Keadaan cuaca.
• Dilarang menyentuh perlengkapan listrik dengan tangan
telanjang.

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 57


Bekerja di dekat instalasi yang bertegangan :
Perhatikan Jarak minimum aman
Perlengkapan harus bebas dari kebocoran isolasi atau imbas.
Dilarang menggunakan pengukur dari logam
Dilarang menggunakan tangga kayu yang diikat batang logam.
„Jarak aman atau diluar jangkauan
Tegangan kV Jarak cm
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 58


PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LISTRIK.
Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk
menhindarkan pengaruh arus listrik, berada pada papan
kering, kain kering, pakaian, alas yang serupa itu yang
bukan logam (kayu, karet). Jika tidak mungkin kedua tangan
penolong dibalut dengan kain kering, pakaian kering atau
bahan serupa itu (kertas, karet).
Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus
menjaga diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan
benda logam.

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 59


a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik
• Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan
memutuskan sakelar atau gawai pengaman, penghantar
ditarik sampai terlepas dari penderita dengan
menggunakan benda kering bukan logam, kayu atau tali
yang diikat pada penghantar.
• Penderita ditrik dari tempat kecelakaan.
• Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan
yang dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-
lipat.
• Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan.
b. Berikan pertolongan medis secepatnya.

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 60


REF. K3 LISTRIK DI RUMAH SAKIT
PUIL-2000
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Klasifikasi :
Kelompok 1 : Instalasi untuk Utilitas bangunan, bila
terputus tidak berpengruh langsung
terhadap pasien

Kelompok 1 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik, yang


berfungsi langsung dengan penderita, bila
terputus dari dalam tempo kurang 10
detik harus segera mendapat catu daya
pengganti khusus (CDPK)

Kelompok 2 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik


berfungsi langsung dengan penderita, bila
terputus harus langsung mendapat catu
daya pengganti khusus (CDPK)

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 61


Sistem distribusi listrik di rumah sakit

Sumber Normal Sumber Emergency


Baterai atau
G Motor Generator

< 10 dt < 0,5 dt

RUANG RUANG RUANG


KELOMPOK 1 KELOMPOK 1E KELOMPOK 2E

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 62


PUIL 2000
Psl. 8.12

Alat penerangan dan alat listrik lainya tidak


diijinkan menggunakan tegangan lebih dari
50 Volt
Jika digunakan kabel fleksibel harus
berselubung karet atau berperisai logam
fleksibel.

Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V,


maka bagian logam dari ketel uap harus
dibumikan
Jenis kabel yang digunakan harus
L1
L2
L3
N

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 64


L1
L2
L3
N

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 65


GENERATOR
Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)
Tanda Pengenal (Plat nama)
a. nama pabbrik pembuat
b. tegangan pengenal
c. arus beban pengenal
d. daya pengenal
e. freq, Jumlah fase,
f. rpm
g. suhu lingkungan > kenaikan suhu
h. klas isolasi
I. teg. kerja dan arus beban penuh
j. lilitan
k. daur kerja

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 66


GENERATOR (PEMBANGKIT LISTRIK)
Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)

PENGGERAK
MULA G BEBAN

a. Pada saat beban dimasukan, teg turun mak 25% dan pulih 0,5 deti
b. Kapasitas bahan bakar untuk 8 jam
c. Pipa saluran bahan bakar harus terlindung dari panas dan mekanis
d. Pipa saluran gas buang harus disalut shg suhu mak 70o C
e. Pelepasan gas buang pada sebelah sisih udara masuk
f. Sistem pendinginan harus terjamin
g. Pondasi harus dirancang dengan perdam getaran mesin
h. Harus dipasang tanda peringatan

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 67


GENERATOR
Ref. PUIL 2000 (5.6)

1. Harus diproteksi thd arus lebih


2. Mak 150 % > I beban penuh
3. Penghantar 115% > I beban penuh

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 68


KOMPETENSI SDM
BIDANG LISTRIK

1.KETEKNIKAN
2.KESELAMATAN KERJA

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 69


B. Jenis Sertifikasi Kompetensi Personel
1. Bidang K3 Listrik (311/M/2002)
- Ahli K3 Listrik / Petir
- Teknisi K3 Listrik / Petir
2. Sertifikat Bidang Teknisi Lift (407/M/99)
• PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Proyek pemasangan
• TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,
• TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift
• PENYELIA OPERASI LIFT
Mengawasi kelaikan operasi lift

Pengurus Wajib Membentuk Organisasi K3


PK dan Menyiapkan Personilnya
11/9/2011 Created by ganjar budiarto 70
Bagian 9
Pengusahaan Instalasi Listrik

Bagian 9.5.3.1 : Orang yang diberi tanggung


jawab, perancangan, pemasangan,
pemeriksaan, dan pengujian
inst. Listrik, harus memahami K3
dan memiliki ijin kerja.
Bagian 9.5.3.2 : Orang yang mengawasi
pemasangan instalasi listrik
Bagian 9.10.4. : Pengusahaan listrik > 200 kVA
harus memiliki organisasi yang
bertanggjawab secara khusus

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 71


KOMPETENSI SDM
BIDANG K3 LISTRIK
AHLI K3 LISTRIK : MENILAI RANCANGAN;
RIKSA UJI

PENYELIA K3 LISTRIK : PENGAWAS PEKERJAAN


PEMASANGAN,
PEMELIHARAAN,
PERBAIKAN

TEKNISI LISTRIK : PELAKSANA PELAYANAN,


PEMELIHARAAN

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 72


Inventarisasi
Jenis jabatan fungsional berbasis kompetensi K3 Listrik
1. Klas I. Teknisi ( pemasangan, pemeliharaan)
2. Klas II. Penyelia (pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan)
3. Klas III. Ahli K3 Listrik

Teknisi Listrik Penyelia K3 Listrik Ahli K3 Listrik

Dapat melayani dan Dapat melakukan Dapat mengevaluasi


memelihara inst. pengawasan pek. potensi bahaya dan
listrik secara benar pemasangan dan tindakan koreksi
dan aman, baik bagi pemeliharaan inst. terhadap:
dirinya, peralatan dan listrik secara benar • gambar
aman dalam dan aman sesuai rancangan;
pengoperasiannya ketentuan dan • hasil
prosedur K3. pemeriksaan dan
pengujian;
11/9/2011 Created by ganjar budiarto 73
KOMPETENSI

Tugas dan tanggung jawab :


 Melayani, merawat dan mengawasi kelaikan
instalasi listrik;
 Membantu pemeriksaan dan pengujian
instalasi listrik;

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 74


Created by ganjar budiarto 11/9/2011 75
AWAN KE AWAN

Arus : 5.000 ~ 200.000 A


Panas: 30.000 oC

AWAN KE BUMI

KERUSAKAN
• THERMIS,
• ELEKTRIS Sasaran
,
• MEKANIS
MEKANIS, OBYEK YANG TERTINGGI

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 76


Created by ganjar budiarto 11/9/2011 77
SAMBARAN
LANGSUNG

.
SAMBARAN
TIDAK LANGSUNG

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 78


Created by ganjar budiarto 11/9/2011 79
PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG
Dengan memasang instalasi penyalur petir pada
bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik

PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG


Dengan melengkapi peralatan penyama tegangan
pada jaringan instalasi listrik (Arrester)

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 80


Instalasi penyalur petir
yang tidak
memenuhi syarat dapat
mengundang bahaya

Grounding tidak sempurna

Berbahaya

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 81


Ref
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989
tentang instalasi penyalur petir
Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi
bahaya sambaran langsung

2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000)


Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal / proteksi
bahaya sambaran tidak langsunglangsung

Instalasi penyalur petir yang tidak


memenuhi syarat dapat mengundang bahaya

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 82


SISTEM FRANKLIN

PENERIMA
Sudut perlindungan (AIR TERMINAL)
112 o

 HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)

 HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)

Resistan pembumian
mak 5 ohm

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 83


Created by ganjar budiarto 11/9/2011 84
++++++++
++++++++
++++++++
------------
-------------
------------

MENYAMBAR
JARINGAN LISTRIK

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 85


Created by ganjar budiarto 11/9/2011 86
Pengawasan K3 Instalasi +++++++
Penyalur Petir +++++++++
+++++++
- - - - - - -
PERMENAKER - - - - - -
- - - - -
No. PER 02/MEN/1989
Tentang
Instalasi Penyalur Petir

Ruang lingkup :
Sistem eksternal

Jenis :
konvensi onal &
elektrostatik

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 87


PERTIMBANGAN PEMASANGAN
INSTALASI PENYALUR PETIR

INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR


A : Peruntukan bangunan (-10 0 1 2 3 5 15)
B : Struktur konstruksi (0 1 2 3)
C : Tinggi bangunan (0 2 3 4 5 - 10)
D : Lokasi bangunan ( 0 1 2)
E : Hari guruh (0 1 2 3 4 - 7)

R =A+B+C+D+E
< 11 ABAIKAN
= 11 KECIL
= 12 SEDANG
= 13 AGAK BESAR
= 14 BESAR
> 14 SANGAT BESAR

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 88


INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A: Peruntukan bangunan
Rumah tinggal : 1
Bangunan umum : 2
Banyak orang : 3
Instalasi gas,minyak, rumah sakit : 5
Gudang handak : 15

B: Struktur konstruksi
Steel structure : 0
Beton bertulang, kerangka baja atap logam: 1
Beton bertulang, atap bukan logam : 2
Kerangka kayu atap bukan logam : 3

C: Tinggi bangunan

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 89


INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR

C: Tinggi bangunan
s/d 6m : 0
12 m : 2
17 m : 3
25 m : 4
35 m : 5
50 m : 6
70 m : 7
100 m : 8
140 m : 9
200 m : 10

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 90


INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
D: Lokasi bangunan
Tanah datar : 0
Lereng bukit : 1
Puncak bukit : 2

E: Hari guruh per tahun


2 : 0
4 : 1
8 : 2
16 : 3
32 : 4
64 : 5
128 : 6
156 : 7

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 91


SNI 225 - 1987
PUIL-
PUIL -1987
(820 - B.16 dan - C.4)

Ruangan berpotensi bahaya


ledakan gas/uap/debu/serat

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 92


Semua bagian konduktif dibonding
Semua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester
Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua
kawat RSTN
tegangannya sama tidak ada beda potensial

RSTN RSTN

ARRESTER

GROUNDING

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 93


SYARAT-SYARAT PEMASANGAN
PENGHANTAR PENURUNAN
1. Dipasang sepanjang bubungan ke tanah.
2. Diperhitungkan pemuaian dan penyusutan.
3. Jarak antara alat pemegang penghantar maximal 1,5 meter.
4. Dilarang memasang penghantar penurunan dibawah atap dalam
bangunan.
5. Jika ada, penurunan dipasang pada bagian yang terdekat pohon,
menonjol.
6. Memudahkan pemeriksaan.
7. Jika digunakan pipa logam, pada kedua ujung harus disambung
secara elektris.
8. Dipasang minimal 2 penurunan.
9. Jarak antar kaki penerima dan titik percabangan penghantar
maximal 5 meter.
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 94
BAHAN PENGHANTAR PENURUNAN
a. Kawat tembaga penampang min. 50 mm2 & Tebal minimal 2 mm.
b. Bagian atap, pilar, dinding, tulang baja yang mempunyai massa
logam yang baik.
c. Khusu tulang beton harus memnuhi :
a. Sudah direncanakan untuk itu
b. Ujung-ujung tulang baja mencapai garis permukaan air dibawah
tanah.
d. Kolom beton yang digunakan sebagai penghantar adalah kolom
beton bagian luar.
e. Pipa penyalur air hujan + minimal dua pengantar penurusan khusus.
f. Jarak antar penghantar
a. Tinggi < 25 m max. 20 m
b. Tinggi 25 – 50 m max (30 – 0,4xtinggi bangunan)
c. Tinggi > 50 m max 10 meter.
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 95
SYARAT PEMBUMIAN/TAHANAN PEMBUMIAN
a. Dipasang sedemikian sehingga tahan pembumian terkecil.
b. Sebagai elektroda bumi dapat digunakan
a. Tulang baja dari lantai kamar, tiang pancang
(direncanakan).
b. Pipa logam yang dipasang dalam bumi secara tegak.
c. Pipa atau penghantar lingkar yang dipasang dalam bumi
secara mendatar.
d. Pelat logam yang ditanam.
e. Bahan yang diperuntukkan dari pabrikan (spesifikasi
sesuai standar)
c. Dipasang sampai mencapai permukaan air dalam bumi.
d. Masing-masing penghantar dari suatu instalasi yang
mempunyai beberapa penghantar harus disambungkan
dengan elektroda kelompok.
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 96
e. Terdapat sambungan ukur.
f. Jika keadaan alam tidak memungkinkan,
• Masing-masing penghantar penurunan harus disambung
dengan penghantar lingkar yang ditanam dengan beberapa
elektro tegak atau mendatar sehingga jumlah tahan
pembumian bersama memenuhi syarat.
• Membuat suatu bahan lain (bahan kimia dan sebagainya)
yang ditanam bersama dengan elektroda sehingga tahan
pembumian memenuhi syarat.
g. Elektroda bumi yang digunakan untuk pembumian instalasi
listrik tidak boleh digunakan untuk pembumian instalasi
penyalur petir.

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 97


BANGUNAN YANG MEMPUNYAI ANTENA
1. Antena harus dihubungkan dengan instalasi penyalur petir
dengan penyalur tegangan lebih, kecuali berada dalam
daerah perlindungan.
2. Jika antena sudah dibumikan, tidak perlu dipasang
penyalur tegangan lebih.
3. Jika antena dpasang pada bangunan yang tidak mempunyai
instalasi petir, antena harus dihubungkan melalui penyalur
tegangan lebih.
4. Pemasangan penghantar antara antena dan penyalur petir
sedemikian menghindari percikan bunga api.
5. Jika suatu antena dipasang pada tiang logam, tiang
tersebut harus dihubungkan dengan instalasi penyalur
petir.
6. Jika antena dipasang secara tersekat pada suatu tiang
besi, tiang besi ini harus dihubungkan dengan bumi.

Created by ganjar budiarto 11/9/2011 98


CEROBONG YANG LEBIH TINGGI DARI 10 M

a. Instalasi penyalur petir yang terpasang dicerobong


tidak boleh dianggap dapat melindung bangunan yang
berada disekitarnya.
b. Penerima harus dipasang menjulang min 50 cm di atas
pinggir cerobong.
c. Alat penangkap bunga api dan cincin penutup pinggir
bagian puncak dapat digunakan sebagai penerima petir.
d. Instalasi penyalur petir dari cerobong min harus
mempunyai 2 penurunan dengan jarak yang sama satu
sama lain.
e. Tiap-tiap penurunan harus disambungkan langsung
dengan penerima. Created by ganjar budiarto 11/9/2011 99
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
1. Setiap instalasi penyalur petir harus dipelihara agar
selalu bekerja dengan tepat, aman dan memenuhi syarat.
2. Instalasi penyalur petir petir harus diperiksa dan diuji :
1. Sebelum penyerahan dari instalatir kepada pemakai.
2. Setelah ada perubahan atau perbaikan (bangunan atau
instalasi)
3. Secara berkala setiap dua tahun sekali.
4. Setelah ada kerusakan akibat sambaran petir.
3. Dilakukan oleh pegawai pengawas, Ahli K3 atau PJK3
Inspeksi.

4. Pengurus atau pemilik wajib membantu (penyedian alat)

10
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 0
Dalam pemeriksaan dan pengujian hal yang perlu
diperhatikan :
a. Elektroda bumi, terutama pada jenis tanah yang
dapat menimbulkan karat.
b. Kerusakan-kerusakan dan karat dari penerima,
penghantar
c. Sambungan-sambungan
d. Tahanan pembumian dari masing-masing
elektroda maupun elektorda kelompok.
e. Setiap hasil pemeriksaan dicatat dan diperbaiki.
f. Tahanan pembumian dari seluruh sistem
pembumian tidak boleh lebih dari 5 ohm.
g. Dilakukan pengukuran elektroda pembumian. 10
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 1
LIFT
Pesawat lift sebagai sarana
transportasi vertikal yang dirancang
dengan perangkat pengendali
otomatik dari dalam kereta dan pada
setiap lantai pemberhentian.

Pengguna/penumpang lift hanya


dengan tekan tombol dapat
mengendalikannya menuju lantai yang
dikehendaki;

10
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 2
IJIN lift :12150 UNIT TEKNISI PEMEGANG
MERK 340 ORANG
Info dar Assosiasi 16000
unit lift terpasang Penyelia : +/- 300
ORANG
Jika rata2 100 orang/hari
3.200.000 orang per hari

10
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 3
BI

15 ORANG MENINGGAL
10
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 4
10
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 5
10
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 6
Ketentuan K3 LIFT

UU 1/70 Bab II Psl 2 (2) - f


……… tempat kerja dimana :
f. Dilakukan pengangkutan barang,
binatang, atau manusia, baik
didarat, melalui terowongan,
dipermukaan air, dalam air
maupun di udara

10
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 7
Syarat-syarat K3 Lift

UU 1/70 (Bab III Psl 3 (1) - n


Dengan peraturan perundangan
ditetapkan syarat-syarat
keselamatan kerja untuk :
n. “Mengamankan dan
memperlancar pengangkutan
orang, binatang, tanaman atang
barang”.

10
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 8
LIFT
Apabila terjadi sesuatu hal yang
membahayakan, penumpang
tidak dapat berbuat apa apa,

Aspek kehandalan dan


keselamatan penumpang
merupakan faktor dasar dalam
pertimbangan perancangan
pesawat lift.
10
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 9
K3 LIFT
Untuk menjamin kehandalan dan
keamanan pesawat lift, telah
ditetapkan syarat-syarat K3,

Dasar :
Undang undang No 1 th 1970;
Peraturan Menaker No Per.
03/Men/1999
Kepmenaker No. : Kep
407/M/BW/1999

11
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 0
PENGENDALIAN K3 LIFT
PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999

Dasar pertimbangan
Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Perat.
Menteri Tenaga Kerja No Per 03/Men/1999) adalah
bahwa Pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya
tinggi,

Pasal 25

Pengurus yang membuat, memasang, memakai pesawat


lift dan perubahan teknis maupun administrasi harus
mendapat ijin dari Menteri atau pejabat yang
ditunjuknya.
11
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 1
KLASIFIKASI & KOMPETENSI TEKNISI LIFT
KEPUTUSAN MENTERI
No KEP-407/M/BW/99

PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan
pekerjaan
Proyek pemasangan

TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,

TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift

PENYELIA OPERASI LIFT


Mengawasi kelaikan operasi lift
11/9/2011 Created by ganjar budiarto 112
C0ntoh

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

KARTU LISENSI K3
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
No : 64
64//PNKK/07.03 Berlaku s/d : 28 Juli 2008
Nama : FRANSISCUS WARTOYO
Tempat & tgl lahir : Yogyakarta, 2 April 1954
Instansi/Perh. : PT. Toshindo Elevator Utama
Alamat : Jl. Boulevard Rukan Plaza Pasific B2 No. 25 -
Kelapa Gading – Jakarta Utara
Jakarta, 28 Juli 2003
PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMA
KESELAMATAN KERJA

Ir. Imam Subari


NIP. 160009422

11/9/2011 Created by ganjar budiarto 113


C0ntoh

KOMPETENSI
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP. 407/M/BW/1999

Tugas dan tanggung jawab :


1. Merawat dan mengawasi kelaikan operasi lift
dan eskalator;
2. Membantu pemeriksaan dan pengujian lift dan
eskalator;

11
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 4
C0ntoh

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


KARTU LISENSI K3
PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATOR

No : 48
48//PNKK/07.03 Berlaku s/d : 28 Juli 2008
Nama : SLAMET RIYANTO
Tempat & tgl lahir : Semarang, 28 Mei 1963
Instansi/Perh. : Pemda Jawa Tengah
Alamat : Jl. Pahlawan No. 9 Semarang 50243

Jakarta, 28 Juli 2003


PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMA
KESELAMATAN KERJA

Ir. Imam Subari


NIP. 160009422

11/9/2011 Created by ganjar budiarto 115


C0ntoh

KOMPETENSI
TEKNISI PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP. 407/M/BW/1999

Tugas dan tanggung jawab :


◦ Mengawasi keselamatan operasi lift dan
eskalator;
◦ Mengambil tindakan pengamanan
keadaan darurat operasi lift dan
eskalator;

11
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 6
GAMBAR
RENCANA
MEKANISME PENGAWASAN K3

EVALUA
SI
OK
IJIN RIKSA UJI
PEMASANGAN BERKALA

PEMASANGAN RIKSA UJI

OK

IJIN
PEMAKAIAN
PEMAKAIAN
11
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 7
IJIN PEMBUATAN (PABRIKASI) LIFT

Pasal 24
Ayat (1) DESAIN PEMBUATAN
Pembuatan dan atau
pemasangan lift harus sesuai Engineering design :
dengan gambar rencana yang • Konsep desain
disahkan oleh Menteri atau • Standar desain
• Checking perhitungan
pejabat yang ditunjuk konstruksi

Ayat 2
Dokumen perencanaan Memenuhi
-Gambar konstruksi lengkap syarat
-Perhitungan konstruksi
-Spesifikasi dan sertifikasi IJIN K3
material

Ayat 3 PABRIKASI LIFT


Proses pembuatannya harus
memenuhi SNI atau Standar
internasional yang diakui
11
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 8
IJIN PEMASANGAN LIFT
Pasal 24 Ayat (4)
Gambar rencana pemasangan
Perencanaan pemasangan lift
lift terdiri :
-Denah ruang mesin dan
peralatannya
-Konstruksi mesin dan Doc.Lengka
penguatannya p
-Diagram instalasi listrik Analisis :
-Diagram pengendali Evaluasi gambar dan sertifikat
-Rem pengaman Checking perhitungan kekuatan konstruksi
-Bangunan ruang luncur dan
pintu-pintunya
Memenuhi
-Rel pemandu dan
syarat
penguatannya
-Konstruksi kereta
-Governor dan peralatannya IJIN K3
-Kapasitas angkut, kecepatan,
tinggi vertikal LAIK
-Perhitungan tali baja KONSTRUKSI LIFT
11
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 9
IJIN PEMAKAIAN LIFT (PERMENAKER : PER
03/MEN/1999)
Pasal 30 AS BUILT DRAWING LIFT
Ayat (1)
Setiap lift sebelum dipakai harus
diperiksa dan diuji sesuai standar TEST & COMMISSIONING
uji yang ditentukan -PEMERIKSAAN VISUAL/VERIFIKASI DATA
-PENGUJIAN PEMBEBANAN
-PENGUJIAN REM & SAFETY DEVISES

Standar uji K3 lift :


Memenuhi
SNI 1718 – 1989 – E
syarat
Bentuk laporan :
-38 - L
-39 - L IJIN K3

LIFT LAIK
OPEPASI
1 tahun 12
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 0
DKI JAKARTA 6707 KALIMANTAN TENGAN 2
BANTEN 28 KALIMANTAN TIMUR 86
JAWA BARAT 316 KALIMANTAN BARAT 20
JAWA TENGAH 179 KALIMANTAN SELATAN 21
YOGYAKARTA 113 SULAWESI UTARA 44
JAWA TIMUR 621 SULAWESI SELATAN 125
B A LI 192
SULAWESI TENGGARA 1
A C EH
15 SULAWESI TENGAH -
SUMATERA UTARA 260 A M B O N
SAMATERA BARAT 30 19
SUMATERA SELATAN 59 IRIAN JAYA
R I A U 72 19
J A M BI 18 NUSA TENGGARA BARAT 3
BENGKULU 9 NUSA TENGGARA TIMUR 2
LAMPUNG 26

12
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 1
PERIJINAN K3 LIFT (PERMENAKER : PER
03/MEN/1999)

DESAIN LIFT IJIN PABRIKASI LIFT


K3

DESAIN IJIN PEMASANGAN


KONSTRUKSI K3 LIFT
PEMASANGAN LIFT

AS BUILT DRAWING IJIN PEMAKAIAN


TEST & Commissioning K3 LIFT

PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN
12
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 2
Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik

1. Sertifikat Pengesahan Alat / Instalasi


- Pembuatan
- Pemasangan
- Pemakaian

2. Sertifikasi, Lisensi, Kompetensi Personil


3. SKP Lembaga K3 (Perencana, pemasang,
Riksa-uji, Pembinaan)

11/9/2011 Created by ganjar budiarto 123


Jenis Sertifikasi / Perijinan K3 Listrik

A. Sertifikasi Alat / Instalasi


1. Listrik
- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan
- Pengesahan Pemasangan Instalasi
- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi
2. Penyalur Petir
- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan
- Pengesahan Pemasangan Instalasi
- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi
3. Pesawat Lift
- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan
- Pengesahan Pemasangan Instalasi
- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi
11/9/2011 Created by ganjar budiarto 124
B. Jenis Sertifikasi Kompetensi Personel

1. Bidang K3 Listrik (311/M/2002)


- Ahli K3 Listrik / Petir
- Teknisi K3 Listrik / Petir
2. Sertifikat Bidang Teknisi Lift (407/M/99)
• PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Proyek pemasangan
• TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,
• TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift
• PENYELIA OPERASI LIFT
Mengawasi kelaikan operasi lift

Pengurus Wajib Membentuk Organisasi K3


11/9/2011
PK dan Menyiapkan Personilnya
Created by ganjar budiarto 125
Listrik mengandung potensi bahaya yang
dapat mengancam keselamatan manusia
(tenaga kerja), asset maupun lingkungan,
karena itu instalsi listrik harus dikendalikan
dengan pendekatan:
◦ TEKNIS : dirancang, dipasang, diperiksa/diuji
secara berkala dengan mengacu pada standar
(PUIL) yang berlaku
◦ PERSONEL : melalui pembinaan kompetensi
teknisi, penyelia, ahli
◦ MANAJEMEN : menerapkan SMK3

12
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 6
 Listrik, Lift mengandung potensi bahaya
 Penggunaan instalasi/peralatan listrik, lift
harus memiliki ijin/pengesahan K3
 Masa uji lift berlaku 1 tahun
 Operasional listrik/lift harus diawasi oleh
teknisi yang kompeten
 Pengurus bertanggung jawab atas
pelaksanaan syarat-syarat K3

12
Created by ganjar budiarto 11/9/2011 7

Anda mungkin juga menyukai