Anda di halaman 1dari 77

TEKNIK K3

LISTRIK

Kesehatan dan Keselamatan


Kerja
Pengertian :dikenal dengan K3 yaitu suatu
program yg dibuat bagi pekerja maupun
bagi pengusaha sebagai upaya pencegahan
untuk mengurangi timbulnya kecelakaan
kerja dan penyakit akibat pekerjaan

Aturan Umum Keselamatan


Kerja
Jangan bekerja sendirian
Jangan bekerja ketika mempunyai beban
psikologis yg berat
Gunakan selalu alat dan pakaian / pelindung
kerja
Rambut harus diikat rapi
Jangan meninggalkan mesin ketika sedang
beroperasi
Hindari tangan dari point kerja dan bermata
pisau atau tajam

Faktor Penyebab Kecelakaan


Kerja
A.

Faktor Manusia dalam kecelakaan


merupakan konsepsi klasik dalam usaha
keselamatan kerja,pada pelaksanaannya
terdapat beberapa pendekatan
. Berkaitan ciri-ciri psikologis,fisik dan
kelainan faal seseorang
. Faktor rasa / emosi
. Faktor situasi
. Faktor keserasian kerja

B.

C.

D.

Kecenderungan untuk celaka


Faktor ini mempunyai kemungkinan terkecil
Sikap terhadap keselamatan
Sikap utama daripada karyawan
Faktor manusiawi dan pencegahan
kecelakaan

Kesadaran Pengusaha dan karyawan


dalam pencegahan kecelakaan salah
satunya yaitu menggunakan alat
pelindung diri (APD)

PENGERTIAN
Instalasi listrik adalah jaringan yang
tersusun secara terkoordinasi mulai dari
sumber pembangkit atau titik sambungan
suplai daya listrik sampai titik-titik
pembebanan akhir.
Peralatan listrik adalah semua alat,
pesawat atau mesin yang digerakan
dengan tenaga listrik. Ex : Lift, escalator,
mesin las, lemari es,dll.

PENGERTIAN
Perlengkapan listrik adalah komponenkomponen yang diperlukan dalam
rangkaian instalasi listrik, misalnya
pengendali, fiting, sakelar , dll

Tujuan K3 Listrik
1.

Menjamin kehandalan instalasi listrik


sesuai tujuan penggunaannya

. 2.

Mencegah timbulnya bahaya akibat


listrik

bahaya sentuhan langsung

bahaya sentuhan tidak langsung

bahaya kebakaran

m
u
k
u
UNDANG UNDANG
H
asar
D
NO 1 TH 1970
KESELAMATAN
KERJA
RUANG LINGKUP

Accident
Prevention

BERLAKU DI SETIAP TEMPAT


KERJA DI WILAYAH KEKUASAAN
HUKUM RI
UNSUR TEMPAT KERJA:
1. Ada tempat usaha baik ekonomi/
sosial
2. Ada tenaga kerja
3. Ada sumber bahaya

UU No. 1 Tahun 1970


Pasal 2 ayat (2)

dibangkitkan, dirubah,
dikumpulkan, disimpan,
dibagi-bagikan atau
disalurkan listrik, gas,
minyak atau air;

UU No. 1 Tahun 1970


Pasal 3 ayat (1)

mencegah terkena aliran


listrik yang berbahaya

UU No. 1 Tahun 1970


Pasal 4 ayat (1)
Dengan
peraturan
perundangan
ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja dalam perencanaan, pembuatan,
pengangkutan, peredaran, perdagangan,
pemasangan, pemakaian, penggunaan,
pemeliharaan dan penyimpanan bahan,
barang, produk teknis dan aparat
produksi yang mengandung dan dapat
menimbulkan bahaya kecelakaan

UU No. 1 Tahun 1970


Pasal 5 ayat (1)
Direktur
melakukan
pelaksanaan
umum terhadap Undang-undang ini,
sedangkan para pegawai pengawas
dan ahli keselamatan kerja ditugaskan
menjalankan pengawasan langsung
terhadap ditaatinya Undang-undang
ini dan membantu pelaksanaannya.

KEPMENAKER No Kep 75/Men/2002


Pasal 2 ayat (1)

Perencanaan, pemasangan,
penggunaan, pemeriksaan dan
pengujian instalasi listrik di tempat
kerja harus sesuai dengan ketentuanketentuan yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) No.
SNI 04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi Listrik
2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja

KEPMENAKER No Kep 75/Men/2002


Pasal 2 ayat (2)

Pengurus bertanggung jawab


terhadap ditaatinya dan wajib
melaksanakan ketentuan
Standar Nasional Indonesia (SNI)
No. 04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi
Listrik 2000 (PUIL 2000) di
Tempat Kerja.

PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS


K3 LISTRIK
digantikan
dgn UU No. 13 Th
UU No. 14 Th
1969
2003 tentang Ke-TK-an)

UU No. 1 Th 1970 (UU Keselamatan Kerja)


Kepmenaker No.75/MEN/2002 (PUIL 2000)
Permenaker No. 02/MEN/1989 (K3 Petir)
Permenaker No. 03 /MEN/1999 ( K3 Lift)
SK Dirjen Binawas No. 407/BW/1999 (Teknisi
Lift)
SK Dirjen Binawas No. 311/BW/2002 (Teknisi
Listrik)
Permenaker No. 13/Men/2011 (Nab Faktor Fisika
Dan Faktor Kimia)
Kep Dirjen No. 89/PPK/XII/2012 tentang
Pembinaan Calon Ak3 Listrik

STANDAR K3 LISTRIK DI
INDONESIA

AVE 1938
Peraturan PUIL 1964PUIL 1977
Khusus BB

Peraturan
Khusus BB

PUIL2000
Terbaru
SNI 04-0225-2000

PerMenak
er
04/1978

PUIL 1987
PerMenaker
04/1988

Persyaratan Umum
Instalasi Listrik

PUIL2000
Terbaru
SNI04-0225-2000

Peluncuran perdana
24-10-2001

Ditetapkan Sebagai
Standar Wajib
Kep Menteri ESDM
No. :
2046 K/40/MEN/2001
Tanggal 28 Agustus 2001
Dengan batas waktu penyesuaian

DASAR HUKUM
UU 1 / 70
Kebijakan
nasional
dalam hal upaya
menjamin
tempat kerja
yang Aman dan
lingkungan yang
Sehat

K3

UU 30 / 09

Teg.Tinggi/
Teg.Ekst.Tingi
Teg.Menengah/

Kebijakan
nasional
dalam hal
penyediaan
tenaga listrik
(pengusahaan)
yang Andal, Aman
dan
Akrap
A3lingkungan

Teg.Rendah
M

Tempat kerja

Bukan tempat kerja

RUANG LINGKUP PENGAWASAN

1. Perencanaan, pembuatan,
pemasangan atau perakitan,
penggunaan atau pengoperasian,
dan pemeliharaan instalasi listrik.
2. Personil yang bertanggung jawab
dalam K3 Listrik.

DANGER

Arus / Tegangan
listrik
Tidak tampak
Tidak berbau
Tidak berbunyi
Dapat dirasakan
Dapat menyebabkan

Kematian

BEBERAPA KETENTUAN YANG HARUS DIKETAHUI


OLEH SEMUA KELOMPOK KERJA

Jangan sentuh secara langsung teman


kerja yang tersengat listrik (pingsan),
karena mungkin masih ada kontak
dengan rangkaian yang bertegangan.
Kemudian bawa keluar dari daerah
tersebut.
Jangan bekerja pada daerah/alat yang
bertegangan bila kondisi fisik dan
mental kurang baik

EFEK SENGATAN LISTRIK

BERBAHAYA

AMAN

BESAR ARUS YANG


MELEWATI TUBUH

AKIBAT YANG TIMBUL

1 mA, atau kurang

TIDAK ADA AKIBAT, TIDAK TERASA

1 8 mA

SENGATAN TERASA TETAPI TIDAK SAKIT DAN


TIDAK MENGGANGGU KESADARAN

8 15 mA

SENGATAN TERASA SAKIT, TETAPI MASIH


BISA MELEPASKAN DIRI, KESADARAN TIDAK
HILANG

15 20 mA

SENGATAN SAKIT KESADARAN BISA HILANG


DAN TIDAK BISA MELEPASKAN DIRI

20 50 mA

KESAKITAN, SUSAH BERNAFAS, TERJADI


KONSTRAKSI PADA OTOT & KESADARAN
HILANG

100 200 mA

KONDISI MEMATIKAN LANGSUNG DAN


SUSAH DITOLONG

200 mA atau lebih

TERBAKAR DAN JANTUNG BERHENTI


BERDETAK

TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)


Tegangan Sentuh

Waktu Maksimum Yang

(Volt)

Diijinkan (Detik)

< 50

50

75

90

0.5

110

0.2

150

0.1

220

0.05

280

0.03

Dampak Arus Listrik Pada Manusia

Tergantung pada :
besar arus yang mengalir ke tubuh.
bagian tubuh yang terkena.
lama/ durasi pekerja terkena arus
kejut.

Arus listrik pada tubuh dapat


mengakibatkan :
menghentikan fungsi jantung
dan menghambat pernafasan.
Panas yang ditimbulkan oleh
arus dapat menyebabkan kulit
atau tubuh terbakar, khususnya
pada titik dimana arus masuk ke
tubuh.

4/8/16

Arus listrik pada tubuh dapat


mengakibatkan :
Beberapa kasus dapat
menimbulkan pendarahan, atau
kesulitan bernafas dan gangguan
saraf.
Gerakan spontan akibat terkena
arus listrik, dapat
mengakibatkan cidera lain
seperti akibat jatuh atau
terkena/tersandung benda lain.
4/8/16

menghentikan fungsi jantung dan menghambat pernafasan


4/8/16

Luka bakar akibat listrik

4/8/16

Kemungkinan jatuh dari ketinggian

4/8/16

4/8/16

Electrical Hazards

1. Arus kejut listrik

2. Efek termal (Suhu berlebiha

3. Efek medan listrik dan medan ma

Bahaya kejut listrik


disebabkan oleh :
Sentuhan Langsung
Sentuhan Tidak
langsung

Bahaya Sentuhan Langsung


Sentuhan langsung
adalah bahaya sentuhan
pada bagian konduktif
yang secara normal
bertegangan

PUIL2000

SNI04-0225-2000

RUANG
RUANG
LINGKUP
Tegangan
sentuh yang
LINGKUP

berbahaya:
> 50 V a.b. di ruang normal,
> 25 V a.b. di ruangan
lembab
Daya > 100 Watt

Tidak
Tidak mengatur
mengatur persyaratan
persyaratan
instalasi
instalasi listrik
listrik di
di ::
-- Telekomunikasi,
kereta
Telekomunikasi,
kereta
pesawat
pesawat terbang,
terbang, kapal
kapal laut
laut
-- Tambang
Tambang bawah
bawah tanah
tanah

teknis
teknis
listrik,
listrik,

15-10-2014

36

Proteksi dari Arus Kejut


Proteksi Sentuh langsung :
1. Mencegah mengalirnya arus
melalui tubuh
2. Membatasi arus yang dapat
mengalir melalui badan sampai
nilai yang lebih kecil dari arus kejut

4/8/16

PROTEKSI BAHAYA

PUIL2000

SENTUHAN LANGSUNG

SNI04-0225-200

METODA :
1

Isolasi bagian aktif

Penghalang atau
Selungkup
Rintangan

3
3

Jarak aman atau diluar


jangkauan
Gawai proteksi arus sisa

3
6

Isolasi lantai kerja.

4
4

15-10-2014

38

Memasang Rintangan

Memberi Jarak Di Luar


Jangkauan

PROTEKSI BAHAYA

PUIL2000

JARAK AMAN
Jarak aman atau diluar jangkauan :
TEGANGAN
(KV)
1
12
20
70
150
220
500

SNI04-0225-2000

JARAK (cm)
50
60
75
100
125
160
300
15-10-2014

41

ISOLASI LANTAI KERJA

Bahaya Sentuhan Tidak Langsung


Sentuhan tidak langsung
adalah bahaya sentuhan pada
bagian konduktif yang secara
normal tidak bertegangan,
menjadi bertegangan karena
terjadi kegagalan isolasi

PROTEKSI BAHAYA PUIL2000


SENTUH TIDAK
SNI04-0225-200
METODA :
LANGSUNG
1
2
3

4
4

Pemutusan supply secara


otomatis
Memasang grounding
(pembumian)
Mempergunakan perlengkapan
kelas ii atau dengan isolasi
ekivalen
Proteksi dengan lokasi tidak
konduktif
15-10-2014
44

PROTEKSI BAHAYA PUIL2000


SENTUH TIDAK
SNI
04-0225-200
METODA
:
LANGSUNG
Proteksi dengan ikatan penyama
5
potensial lokal bebas BUMI
6

Proteksi dengan separasi listrik.


Memisahkan sirkit perlengkapan
dari jaringan sumber dg
menggunakan trafo pemisah atau
motor generator.
Mamasang tanda keselamatan
15-10-2014

45

Mamasang Tanda Keselamatan

Kebakaran karena LISTRIK


Listrik identik dengan
kebakaran
1.
1. Pembebanan
Pembebanan lebih
lebih
2.
2. Sambungan
Sambungan tidak
tidak sempurna
sempurna
3.
3. Perlengkapan
Perlengkapan tidak
tidak standar
standar
4.
4. Pembatas
Pembatas arus
arus tidak
tidak sesuai
sesuai
5.
5. Kebocoran
Kebocoran isolasi
isolasi
6.
6. Listrik
Listrik statik
statik
7.
7. Sambaran
Sambaran petir
petir
15-10-2014

47

Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik


ALAT/ INSTALASI

Sertifikat
Pengesahan

Pembuatan
Sertifikat
Pengesahan

Pemasangan
Sertifikat
Pengesahan

Pemakaian

48

PERSONIL

Sertifikasi
Lisensi

LEMBAGA K3

SKP Pembuat
SKP Pemasang
SKP Riksa Uji
SKP
Pembinaan

Jenis Sertifikasi / Perijinan K3 Listrik

A. SERTIFIKASI ALAT / INSTALASI


LISTRIK

Pengesahan
Pembuatan
Alat / Bahan
Pengesahan
Pemasangan
Instalasi
Sertifikat
Penggunaan
Alat /
Instalasi

PENYALUR PETIR

PESAWAT LIFT

Pengesahan
Pembuatan
Alat / Bahan
Pengesahan
Pemasangan
Instalasi
Sertifikat
Penggunaan
Alat /
Instalasi

Pengesahan
Pembuatan
Alat / Bahan
Pengesahan
Pemasangan
Instalasi
Sertifikat
Penggunaan
Alat /
Instalasi

B. JENIS SERTIFIKASI KOMPETENSI PERSONEL


BIDANG K3 LISTRIK

BIDANG TEKNISI LIFT

(311/M/2002)
Ahli K3 Listrik /
Petir
Teknisi K3 Listrik /
Petir

(407/M/99)
PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan
pekerjaan
Proyek pemasangan
TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,
TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift
PENYELIA OPERASI LIFT
Mengawasi kelaikan operasi lift

Pengurus Wajib Membentuk Organisasi


K3 PK dan Menyiapkan Personilnya

PETIR

AWAN KE AWAN

Arus : 5.000 ~ 200.000


A
Panas: 30.000 oC

AWAN KE BUMI
KERUSAKAN
KERUSAKAN
THERMIS,
THERMIS,
ELEKTRIS,
ELEKTRIS,
MEKANIS,
MEKANIS,

Sasaran
OBYEK YANG TERTINGGI

51

BAHAYA SAMBARAN PETIR

SAMBARAN LANGSUNG

SAMBARAN TIDAK
LANGSUNG

.
ika sri wulandari, kemakertrans ri

52

Sistem Proteksi Petir


Ref
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per
02/Men/1989
tentang instalasi penyalur petir
Berlaku untuk SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL /
PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN LANGSUNG
2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000)
Sebagai rujukan untuk SISTEM PROTEKSI
INTERNAL /
PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN TIDAK LANGSUNG

Instalasi penyalur petir yang tidak


memenuhi syarat dapat mengundang bahaya

KONSEP PROTEKSI BAHAYA


SAMBARAN PETIR

PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG

Dengan memasang instalasi penyalur petir pada


bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik

PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG

Dengan melengkapi peralatan penyama tegangan


pada jaringan instalasi listrik (Arrester)

INSTALASI
INSTALASI PENYALUR
PENYALUR PETIR
PETIR
PERMENAKER
PERMENAKER PER-02
PER-02 MEN/1989
MEN/1989

Sudut perlindungan
112 o

SISTEM FRANKLIN
BAGIAN BAGIAN PENTING
PENERIMA
(AIR TERMINAL)
PENERIMA
(AIR TERMINAL)
HANTARAN
PENURUNAN
HANTARAN
(DOWN CONDUCTOR)
PENURUNAN
HANTARAN
PEMBUMIAN
(DOWN
CONDUCTOR)
(GROUNDING)
HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)

Resistan pembumian
mak 5 ohm

Instalasi penyalur
petir yang tidak
memenuhi syarat
dapat mengundang
bahaya

Grounding tidak sempurna


Berbahaya

Pengawasan
Pengawasan K3
K3
Instalasi
Instalasi Penyalur
Penyalur
Petir
Petir
PERMENAKER
PERMENAKER
No.
No. PER
PER 02/MEN/1989
02/MEN/1989
Tentang
Tentang
Instalasi
Instalasi Penyalur
Penyalur Petir
Petir
Ruang
Ruang lingkup
lingkup ::
SISTEM
SISTEM EKSTERNAL
EKSTERNAL
Jenis
Jenis ::
konvensional
konvensional &
&
elektrostatik
elektrostatik

+++++++
+++++++++
+++++++
- - - - - - - - - - - - - - - -

Jenis Penerima (Spitzer)

Sistem sangkar faraday


Sistem sangkar (Faraday Cage) adalah :
Metoda sistem proteksi bahaya petir dimana
sistem instalasinya memanfaatkan kolomkolom gedung bertingkat tinggi. Sedangkan
pembumiannya menggunakan tiang
pancang pada kolom-kolom tersebut. Tentu
saja sambungan-sambungan antar kolom
besi betonnya harus berhubungan secara
elektrik. Ini sudah digunakan di Negeri
Belanda. (lihat gambar)

Sistem sangkar faraday

Sistem Electrostatik dengan cara


meggunakan penerima tunggal sebagai
penangkap/penerima

PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL


Semua bagian konduktif dibonding
Semua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester
Bila terjadi imbas tegangan petir pada jaringan listrik,
maka semua kawat RSTN tegangannya sama, shg tidak
ada arus
RSTN
RSTN

ARRESTER

GROUNDING

62

K3

4/8/16

LIFT
Pesawat lift sebagai sarana
transportasi vertikal yang dirancang
dengan perangkat pengendali
otomatik dari dalam kereta dan pada
setiap lantai pemberhentian.
Pengguna/penumpang
lift
dengan
tekan
tombol
mengendalikannya menuju
yang dikehendaki;

hanya
dapat
lantai

LIFT
Apabila terjadi sesuatu hal yang
membahayakan, penumpang
tidak dapat berbuat apa apa,
Aspek
kehandalan
dan
keselamatan
penumpang
merupakan faktor dasar dalam
pertimbangan
perancangan
pesawat lift.

K3 LIFT
Untuk menjamin kehandalan dan
keamanan
pesawat
lift,
telah
ditetapkan syarat-syarat K3,
Dasar :
Undang undang No 1 th 1970;
Peraturan
Menaker
No
03/Men/1999
Kepmenaker
No.
:
407/M/BW/1999

Per.
Kep

KETENTUAN K3 LIFT

SYARAT-SYARAT K3 LIFT

UU 1/70 Bab II Psl 2 (2) f

UU 1/70 (Bab III Psl 3


(1) - n

tempat kerja dimana :


f. Dilakukan
pengangkutan barang,
binatang, atau manusia,
baik didarat, melalui
terowongan, dipermukaan
air, dalam air maupun di
udara.

Dengan peraturan
perundangan ditetapkan
syarat-syarat
keselamatan kerja untuk :
n. Mengamankan dan
memperlancar
pengangkutan orang,
binatang, tanaman atau
barang.

PENGENDALIAN K3 LIFT
PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999
Dasar pertimbangan
Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift
(Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per
03/Men/1999) adalah bahwa Pesawat lift dinilai
mempunyai potensi bahaya tinggi,
Pasal 25:
Pengurus yang membuat, memasang, memakai
pesawat lift dan
perubahan teknis maupun
administrasi harus mendapat ijin dari Menteri
atau pejabat yang ditunjuknya.

IJIN PEMBUATAN (PABRIKASI)


LIFT
PASAL 24
Ayat (1)
Pembuatan dan atau
pemasangan lift harus sesuai
dengan gambar rencana yang
disahkan oleh Menteri atau
pejabat yang ditunjuk
Ayat (2)
Dokumen perencanaan
-Gambar konstruksi lengkap
-Perhitungan konstruksi
-Spesifikasi dan sertifikasi
material
Ayat (3)
Proses pembuatannya harus
memenuhi SNI atau Standar
internasional yang diakui

DESAIN PEMBUATAN

Engineering design :
Konsep desain
Standar desain
Checking perhitungan
konstruksi

Memenuhi
syarat

IJIN K3
PABRIKASI LIFT

IJIN PEMASANGAN LIFT


Pasal 24 Ayat (4)
Gambar rencana
pemasangan lift terdiri :
- Denah ruang mesin dan
peralatannya
- Konstruksi mesin dan
penguatannya
- Diagram instalasi listrik
- Diagram pengendali
- Rem pengaman
- Bangunan ruang luncur
dan pintu-pintunya
- Rel pemandu dan
penguatannya
- Konstruksi kereta
- Governor dan peralatannya
- Kapasitas angkut,
kecepatan, tinggi vertikal
- Perhitungan tali baja

Perencanaan pemasangan lift

Doc.Lengkap
Analisis
Analisis: :
Evaluasi
Evaluasigambar
gambardan
dansertifikat
sertifikat
Checking
perhitungan
Checking perhitungankekuatan
kekuatankonstruksi
konstruksi

Memenuhi
syarat

IJIN K3
LAIK
KONSTRUKSI LIFT

IJIN PEMAKAIAN LIFT


(PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)

Pasal 30
Ayat (1)
Setiap lift sebelum dipakai
harus diperiksa dan diuji
sesuai standar uji yang
ditentukan

AS BUILT DRAWING LIFT


TEST & COMMISSIONING
- PEMERIKSAAN VISUAL/VERIFIKASI DATA
- PENGUJIAN PEMBEBANAN
- PENGUJIAN REM & SAFETY DEVISES

Memenuhi syarat

Standar uji K3 lift :


SNI 1718 1989 E
Bentuk laporan :
-38 - L
-39 - L

IJIN K3
LIFT LAIK
OPERASI

1 tahun

Bagian 9
Pengusahaan Instalasi
Listrik

PUIL 2000
SNI-04-0225-2000

Bagian 9.5.3.2 : Orang yang mengawasi


pemasangan
instalasi listrik
Bagian 9.5.3.1 : Orang yang diberi
tanggung jawab,
perancangan,
pemasangan,
pemeriksaan, dan
pengujian inst.
Listrik, harus
memahami K3 dan
memiliki ijin kerja.
Bagian 9.10.4. : Pengusahaan listrik > 200
kVA harus
memiliki organisasi yang
bertanggjawab secara
khusus
15-10-2014

71

Inventarisasi
Jenis jabatan fungsional berbasis kompetensi K3 Listrik
1. Klas I. Teknisi (pemasangan, pemeliharaan)
2. Klas II. Penyelia (pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan)
3. Klas III. Ahli K3 Listrik
TEKNISI
LISTRIK
Dapat melayani dan
memelihara
instalasi listrik
secara benar dan
aman, baik bagi
dirinya, peralatan
dan aman dalam
pengoperasiannya

PENYELIA
LISTRIK
Dapat melakukan
pengawasan
pekerjaan
pemasangan dan
pemeliharaan inst.
listrik secara benar
dan aman sesuai
ketentuan dan
prosedur K3.

AHLI K3
LISTRIK
Dapat mengevaluasi
potensi bahaya dan
tindakan koreksi
terhadap:
gambar rancangan;
hasil pemeriksaan
dan pengujian;

KOMPETENSI SDM
BIDANG K3 LISTRIK
AHLI K3 LISTRIK

PUIL 2000
SNI-04-025-2000

MENILAI RANCANGAN;
RIKSA UJI

PENYELIA K3 LISTRIK : PENGAWAS


PEKERJAAN
PEMASANGAN,
PEMELIHARAAN,
PERBAIKAN
TEKNISI LISTRIK

: PELAKSANA
PELAYANAN,
PEMELIHARAAN

73

Kep. Dirjen Binawas Kep 311/BW/2002


TEKNISI LISTRIK
(PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN)

KOMPETENSI
Tugas dan tanggung jawab :
Melayani, merawat dan mengawasi
kelaikan instalasi listrik;
Membantu pemeriksaan dan pengujian
instalasi listrik;

Rangkuman
Listrik mengandung potensi
bahaya efek kejut, efek
termal, efek medan listrik
dan medan magnet;
Sebagian besar kasus
kebakaran disebabkan oleh
faktor listrik.
Rekomendasi
Instalasi Listrik harus dirancang
handal aman untuk jangka waktu
lama;
Diperiksa diuji secara berkala oleh
tenaga teknik yang berkeahlian
khusus dan didokumentasikan secara
baik
15-10-2014

75

K3
Tanggung jawab bersama

15-10-2014

76

TERIMA KASIH

atasperhatiannya

Anda mungkin juga menyukai