Anda di halaman 1dari 60

GROUNDING

Definisi Grounding
Grounding adalah sistem pentanahan
yang berfungsi untuk meniadakan beda
tegangan atau arus listrik sehingga jika ada
kebocoran tegangan atau arus akan
langsung dibuang ke tanah/bumi.
Klasifikasi Grounding
Klasifikasi Grounding
 Power System Grounding :
 Equipment Grounding

 Grounding System

 Lightning Protection Grounding


 Static Grounding
 Signal Reference Grounding
Pentanahan Peralatan.
Equipment grounding (pentanahan peralatan)
adalah pentanahan dari seluruh peralatan metal dan
kerangka peralatan, dengan cara pengikatan seluruh
bagian komponen dan koneksinya dan ditanahkan.
Pentanahan Peralatan.
Tujuan pentanahan peralatan adalah untuk:
• Mencegah terjadinya tegangan kejut yang
berbahaya untuk orang dalam daerah itu.
• Untuk memungkinkan timbulnya arus tertentu
baik besarnya maupun lamanya dalam keadaan
gangguan tanah tanpa menimbulkan kebakaran
atau ledakan pada bangunan atau isinya.
• Untuk memperbaiki performen dari sistem
kelistrikan.
Pentanahan Peralatan.
Untuk mencegah terjadinya tegangan kejut yang
berbahaya maka kerangka metal peralatan haruslah
dihubungkan dengan tanah (ground)
Pentanahan Peralatan.
Agar aliran arus listrik mengalir dengan baik, maka
diharuskan jalur yang akan dilintasi arus listrik
memiliki hambatan yang sangat kecil.

Hambatan-hambatan yang mempengaruhi


lajunya arus listrik adalah :
 Sambungan kendor.
 Korosi pada sambungan.
 Kabel terlalu kecil.
Pentanahan Peralatan.
Contoh :
Suatu peralatan listrik dialirkan tegangan sebesar
220 Volt yang diamankan dengan sikring sebesar 6
ampere, pada peralatan tersebut terjadi gangguan
hubung singkat (fasa ke rangka metal). Pentanahan
peralatan memiliki nilai tahanan sebesar 4,5 Ohm
yang terisi dari tahanan tanah 2 Ohm dan tahanan
saluran 2,5 Ohm.

Hitung berapa tegangan sentuh dan besarnya arus


yang mengalir lewat kabel pentanahan?
Pentanahan peralatan.
Jawab :
Hukum Ohm :

Dari rumus tersebut, didapat :

I = 48,9 Amp
Tegangan sentuh sebesar ;
Tegangan (V) = Arus (I) x Hambatan (R)
= 48,9 Amp. x 2,5 Ohm
= 122.25 Volt
Pentanahan Peralatan.
Jadi tegangan sentuh yang terjadi di rangka metal
peralatan sebesar 122.25 Volt, apabila sistem ini
tidak di pasang alat pengaman hal ini
membahayakan orang disekitarnya.
Pemasangan alat pengaman sekering 6 Amp akan
putus dalam waktu yang singkat karena arus yang
mengalir sebesar 48,9 Amp.

Menurut table 1 “Besar dan lamanya tegangan


sentuh maksimum” pemasangan alat pengaman
sekering 6 Amp sudah sesuai (122.25 volt, terpapar
pada kerangka metal maksimum waktunya 0,1
0
detik).
Pentanahan peralatan.
Tegangan tersentuh Volt Waktu Pemutusan maksimum.
(RMS) (detik)

<50 Tak terhingga


50 5
75 1
90 0,5
110 0,2
150 0,1
220 0,05
280 0,03

Tabel 1. Tenggang waktu maksimum sentuhan


tegangan
1
Sistem Pentanahan Peralatan.
Agar sistem pentanahan dapat bekerja efektif, harus
memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
 Membuat jalur impedansi rendah ke tanah untuk
pengamanan personil dan peralatan, menggunakan
peralatan yang efektif.
 Dapat melawan dan menyebarkan gangguan berulang
dan arus akibat surja hubung ( surge current)
 Menggunakan bahan tahan korosi terhadap berbagai
kondisi kimiawi tanah, untuk meyakinkan kontinuitas
penampilannya sepanjang umur peralatan yang
dilindungi.
 Menggunakan sistem mekanik yang kuat namun mudah
untuk dialiri arus.
2
Pentanahan Peralatan
Di beberapa tempat, tahanan sebesar 5 Ohm
mungkin sudah cukup memadai tanpa banyak
gangguan, sedang di tempat lain mungkin sangat sulit
dicapai tahanan pentanahan di bawah 10 Ohm.

Beberapa patokan yang telah disepakati adalah


bahwa saluran transmisi substation harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga tahanan
pentanahan tidak melebihi harga 1 Ohm.

Untuk substation-substation distribusi, harga


tahanan maksimum yang diperbolehkan adalah 5
Ohm.
3
Rancangan Pentanahan
Untuk menurunkan harga tahanan ada beberapa
metode yang umum diantaranya:
 Sistem parallel
 Menanam plat
 Menggunakan beton kerangka baja

4
PenyebabPaparan Tegangan
Paparan tegangan pada kerangka metal :
Dampak yang ditimbulkan apabila ada kebocoran arus
/tegangan yang melewati rangka adalah :
 Saat terjadi gangguan akan mengeluarkan percikan api
(Flash over), ini akan menambah kerusakan baik
bahan isolasi itu sendiri maupun alat yang terkait
terutamapada titik kerusakan.
 Karena alat bertegangan, maka berbahaya bagi orang
disekitarnya.
 Arus yang besar sirkulasi dari sumber kebeban
sehingga menyebabkan pemanasan pada saluran.
 Pemborosan energi.

5
Penyebab Paparan Tegangan
Pengaruh tegangan yang bocor pada Manusia :
Bahaya yang mungkin dapat ditimbulkan oleh
tegangan/arus listrik terhadap manusia mulai dari yang
ringan sampai yang paling berat yaitu: terkejut, pingsan
atau mati.

Ringan atau berat bahaya yang timbul, tergantung dari


faktor-faktor dibawah ini:
 Tegangan dan kondisi orang terhadap tegangan
tersebut.
 Besarnya arus yang melewati tubuh manusia.
 Jenis arus (searah atau bolak-balik).

6
Paparan Tegangan pada Manusia
Tegangan sentuh adalah beda potensial antara
kenaikan potensial tanah dengan potensial peralatan
yang terjadi gangguan.
Pada permukaan tanah ini seseorang berdiri sambil
menyentuh suatu peralatan yang diketanahkan pada
saat terjadi gangguan.
Besarnya arus gangguan dibatasi oleh tahanan tubuh
orang dan tahanan kontak ke tanah dari kaki orang
tersebut.

7
Paparan Tegangan pada Manusia
Tegangan sentuh bisa terjadi dengan dua cara, yaitu:
• Cara pertama tangan orang menyentuh langsung
kawat beraliran listrik gambar a.
• Cara kedua tegangan sentuh tidak langsung, ketika
terjadi kerusakan isolasi pada peralatan listrik dan
orang menyentuh peralatan listrik tersebut yang
bersangkutan akan terkena bahaya tegangan sentuh
gambar b.

a. Tegangan sentuh langsung. b. Tegangan sentuh tidak langsung.


8
Paparan Tegangan pada Manusia
Tegangan langkah (Step Voltage) adalah
beda potensial pada permukaan tanah dari dua titik
yang berjarak satu langkah yang dialami seseorang
yang menghubungkan kedua titik tersebut dengan
kedua kakinya tanpa menyentuh suatu peralatan
apapun.

9
Batasan Tegangan Sentuh
Sebagai contoh, ada tegangan sumber tiga fasa 415
Volt (240 Volt terhadap tanah) dengan tahanan 4 Ohm,
mensupali ke motor listrik. Kemudian ada masalah/trouble
atau gangguan, sehingga kabel dari sumber yang mencatu
motor listrik menyentuh badan motor. Hal ini berarti kabel
tersebut menghubungkan ke sistem pentanahan yang
mempunyai tahanan 20 ohm ke tanah Sekarang misalkan
ada gangguan, sehingga kabel dari sumber yang mencatu
motor listrik menyentuh badan motor.
Hal ini berarti kabel yang bertegangan tersebut
menghubungkan ke sistem pentanahan yang mempunyai
tahanan 20 Ohm ke tanah (lihat Gambar).

0
Batasan Tubuh Manusia
Batasan Arus Yang Mengalir ke Tubuh
Kuat arus yang Tegangan pada bagian-bagian
Pengaruh pada organ
mengalir melalui Waktu tahan yang ditanahkan, jika tahanan
badan manusia
badan pentanahannya 5.000Ω

0,5 mA Terasa mulai rasa kaget Tidak tentu 2,5 V


1 mA Terasa jelas Tidak tentu 5 V
2 mA Mulai kejang Tidak tentu 10 V
5 mA Kejang keras Tidak tentu 25 V
Sulit untuk melepaskan
10 mA Tidak tentu 50 V
pegangan
Kejang dengan rasa nyeri,
tidak mungkin melepaskan
15 mA 15 sekon 75 V
pegangan
20 mA Nyeri hebat 5 sekon 100 V
30 mA Nyeri yang tak tertahankan 1 sekon 150 V
Mulai tidak sadar, bahaya
40 mA 0,2 sekon 200 V
maut

1
Batasan Tubuh Manusia
Resistansi Tubuh Manusia
Kondisi
Kulit atau Daerah Nilai Tahanan

Kulit Kering 100.000 sampai 600.000 Ω


Kulit Basah 1000 Ω
Tubuh bagian dalam
400 – 600 Ω
tangan-kaki
Telinga ke telinga kira-kira 100 Ω

2
Sistem Pentanahan
Difinisi sistem pentanahan adalah
pentanahan dari beberapa bagian dari sistem
electrical power supply, biasanya sistem netral.
 Menyambungkan bagian penghantar yang
membawa arus (current carrying conductor) di
titik netral sistem tenaga listrik ke bumi/ground.
 Titik netral generator, transformator, rangkaian
sistem disambung secara langsung (solidly) atau
dengan peralatan pembatas arus ke ground.

3
Sistem Pentanahan
Fungsi Sistem Pentanahan pada peralatan
kelistrikan dan elektronika adalah untuk memberikan
perlindungan  pada seluruh sistem.

4
Sistem Pentanahan
Macam macam sistem pentanahan :
 Sistem Tidak Ditanahkan (Ungrounding System)
 Titik Netral diketanahkan tanpa Impedansi (Solid
Grounding)
 Titik Netral diketanahkan melalui Tahanan (Resistance
Grounding)
 Titik Netral diketanahkan melalui Reaktansi (Reactance
Grounding)
 Pentanahan dengan kumparan Petersen (ground fault
neutralizer grounding).

5
Sistem Pentanahan
Sistem Tidak Ditanahkan (Ungrounding System)
C

G B

A
N
ZA ZB ZC
EA EB EC
IA IB IC

 Gangguan ke tanah dapat terjadi pada fase yang lain dari


gangguan semula, sehingga dapat berubah menjadi
gangguan fase ke fase.
 Bila terjadi gangguan ke tanah yang tetap pada salah satu
fase, maka tegangan fase-fase lainnya terhadap tanah sama
dengan tegangan fase-fase.
6
Sistem Pentanahan
Titik Netral diketanahkan tanpa Impedansi (Solid Grounding)
C

G B

Fault

Pada sistem-sistem yang diketanahkan tanpa impedansi,


bila terjadi gangguan tanah selalu mengakibatkan
terganggunya saluran (line outage), yaitu gangguan itu harus
diisolir dengan membuka pemutus daya.
Salah satu tujuan dengan mengetanahkan titik netral
secara langsung ialah untuk membatasi tegangan dari fasa-
fasa yang tidak terganggu bila terjadi gangguan kawat-tanah.
7
Sistem Pentanahan
Titik Netral diketanahkan melalui Tahanan
(Resistance Grounding)
C

G B

Fault

Tujuan utamanya adalah untuk membatasi arus gangguan ke


tanah antara 10% sampai 25% dari arus gangguan 3 fasa.
 Batas bawah adalah batas minimum untuk dapat bekerjanya
rele gangguan tanah
 Batas atas adalah batas untuk membatasi banyaknya panas
yang hilang pada waktu gangguan.

8
Sistem Pentanahan
Ada dua penggolongan pentanahan dengan tahanan
yaitu
 Pentanahan dengan menggunakan tahanan tinggi.
 Pentanahan dengan menggunakan tahanan rendah.

Kedua jenis pentanahan ini dibuat untuk membatasi


tegangan lebih agar tidak melampui batas tegangan
normal.

9
Sistem Pentanahan
Titik Netral diketanahkan melalui Reaktansi
(Reactance Grounding)
C

G B

Fault

Pada dasarnya tujuan dari pentanahan dengan reaktan


adalah untuk melindungi sistem dari gangguan hubung
singkat fasa ke tanah yang sementara sifatnya (temporary
fault), yaitu dengan membuat arus gangguan yang sekecil-
kecilnya.
0
Elektroda Pentanahan
Untuk menentukan perencanaan suatu sistem
pengetanahan gardu induk harus diperhatikan
beberapa faktor,antara lain:
 Besarnya arus kesalahan yang mungkin terjadi.
 Luasnya tanah yang dapat digunakan untuk
pengetanahan
 Tahanan jenis tanah disekitar gardu induk
tersebut
 Bentuk,ukuran dan jenis konduktor yang dipakai
sebagai elektroda pengetanahan

1
Macam-Macam Elektroda Pentanahan
Pada dasarnya terdapat tiga macam
elektroda pentanahan yaitu :
 Elektroda Batang, berupa batang yang
ditanam tegak lurus dalam tanah
 Elektroda pelat, berupa pelat yang
ditanam tegak lurus dalam tanah.

2
Elektroda Pentanahan
Hambatan arus melewati sistem elektroda
tanah mempunyai tiga komponen, yaitu :
 Tahanan pasaknya sendiri dan sambungan-
sambungan.
 Tahanan kontak antara pasak dengan tanah
sekitar.
 Tahanan tanah di sekelilingnya.

3
Tahanan Jenis Tanah
Faktor keseimbangan antara tahanan dan
kapasitansi disekelilingnya adalah tahanan jenis tanah
yang direpresentasikan dengan ρ.
Harga tahanan jenis tanah pada daerah kedalaman
yang terbatas tergantung dari beberapa faktor yaitu:
 Jenis Tanah : tanah liat, berpasir, berbatu dan lain-
lain.
 Lapisan Tanah: berlapis-lapis dengan tahanan jenis
berlainan atau uniform.
 Kelembaban Tanah.
 Temperatur.

4
Tahanan Jenis Tanah
Resistans jenis tanah rt
Jenis Tanah
dalam ohm-m
Tanah rawa 10.....40
Tanah liat dan tanah ladang 20.....100

Pasir basah 50.....200

Kerikil basah 200....3000

Pasir/kerikil kering < 10000


Tanah berbatu 2000....3000
Air laut dan air tawar 10.....100

5
Ukuran Penghantar Tanah
Terhadap kekuatan gerak mekanis, ukuran minimum
penghantar baja plat strip tidak boleh kurang dari 10 x 6 mm2
dan untuk ketahanan terhadap korosi, pemilihan penghantar
dapat mempertimbangkan hal-hal berikut :
 Untuk yang bersifat korosif sangat labat, dengan tahanan
diatas 100ohm-m, tidak ada batas perkenan korosi (corrosi
allowance).
 Untuk tanah yang bersifat korosif lambat, dengan tahanan
25-100 ohm-m, batas perkenan korosi adalah 15% dengan
pemilihan penghantar sudah mempertimbangkan faktor
stabilitas termal.
 Untuk tanah yang bersifat korosif cepat, dengan tahanan
kurang dari 25 ohm-m, batas perkenan korosi adalah 30%
dengan pemilihan penghantarsudh mempertimbangkan
faktor stabilitas thermal.
6
Sistem Proteksi Petir
SISTEM PROTEKSI PETIR
Ada enam langkah untuk melindungi suatu
infrastruktur dari sambaran petir :
 Menangkap Petir

 Menyalurkan Petir

 Menampung Petir

 Proteksi Grounding

 Proteksi Jalur Power

 Proteksi Jalur Data

7
Sistem Proteksi Petir Eksternal
Sistem proteksi petir eksternal yang
sering digunakan terdiri dari tiga bagian
yaitu :
 Air Terminal

 Down Conductor
 Earthing Systems

8
Sistem Proteksi Petir Eksternal
Air Terminal merupakan
bagian dari sistem proteksi petir
eksternal yang bertujuan untuk
menangkap kilatan petir.

Air Terminal harus dipasang


pada titik tertinggi dari suatu
bangunan atau peralatan yang
ingin dilindungi dari sambaran
petir.

9
Sistem Proteksi Petir Eksternal
Down Conductor
Down Conductor adalah bagian
dari sistem proteksi petir eksternal
yang menghantarkan arus yang
bersumber dari kilatan petir dari Air
Terminal System ke Earthing
Termination System.
Down Conductor harus dipasang
vertical tegak lurus sehingga tercipta
jarak terpendek antara ujung
bangunan dengan bumi.

0
Sistem Proteksi Petir Eksternal
Earthing Systems
Earthing Systems yaitu bagian dari sistem proteksi
petir eksternal yang berfungsi untuk mengalirkan arus
dari petir ke tanah.
Ujung Down Conductor dihubungkan dengan
tahanan tanah yang besarnya maksimum bernilai 5
ohm.
Untuk mendapatkan tahanan pembumian yang
kecil, diperlukan elektroda pembumian.

1
Sistem Proteksi Petir
Grounding system atau pembumian dapat di buat
dengan 3 bentuk, diantaranya :
 Single Grounding

Yaitu dengan menancapkan sebuah batang logam/pasak


biasanya di pasang tegak lurus masuk kedalam tanah.

2
Sistem Proteksi Petir
 Pararel Grounding
Bila sistem single grounding masih mendapatkan hasil
kurang baik, maka perlu di tambahkan material logam
arus pelepas ke dalam tanah yang jarak antara batang
logam/material minimal 2 Meter dan dihubungkan
dengan kabel.

3
Sistem Proteksi Petir
 Maksimun Grounding
Yaitu dengan memasukan material grounding berupa
lempengan tembaga yang diikat oleh kabel , serta
dengan pergantian tanah galian dititik grounding
tersebut.

4
Sistem Penangkal Petir Kovensional
Selain itu, terdapat 3 jenis sistem penangkal petir
konvensional dengan kriteria dan keunggulan masing-
masing. Ke tiga sistem tersebut adalah sebagai berikut:
 Franklin

Terdiri dari komponen – komponen :


 Alat penerima logam tembaga ( logam bulat
panjang runcing ) / spit
 Kawat penyalur tembaga
 Pentanahan / ground sampai dengan bagian tanah
basah

5
Sistem Penangkal Petir Kovensional
 Penangkal Petir Franklin Rod adalah rangkaian jalur
elektris dari atas bangunan menuju sisi bawah/tanah
dengan jalur kabel tunggal, dengan cara memasang
alat berupa batang tembaga dengan daerah
perlindungan berupa kerucut imajiner dengan sudut
puncak 112 derajat.

6
Sistem Penangkal Petir Kovensional
 Sangkar Burung Faraday
Penangkal Petir Sangkar Faraday adalah rangkaian jalur
elektris dari bagian atas bangunan menuju tanah /
grounding dengan beberapa jalur penurunan kabel,
sehingga menghasilkan jalur konduktor berbentuk
sangkar yang melindungi bangunan dari sambaran petir

7
Sistem Proteksi Petir Internal
Peralatan penangkal petir internal terdiri
dari:
 Bonding (One Point Earthing Sistem)

 Shielding
 Surge Protector Device

8
Sistem Bonding (One Point Earthing System)
Prinsip nya adalah membuat satu titik terminal
pentanahan (potensial equalizator busbar) dimana seluruh
peralatan dan logam terbuka di sekitarnya disambung pada
terminal tersebut.
Fungsi dari bonding :
 Mengalirkan tegangan lebih yang mungkin terjadi akibat
gangguan petir
 Mengurangi beda potensial antara peralatan dan logam
terbuka lainnya yang disebabkan oleh induksi elektro
magnetik, untuk mecegah timbulnya bahaya :
 Sparkover antara logam terbuka, dan

 Tegangan kejut apabila logam tersebut disentuh oleh


manusia .
9
Sistem Bonding (One Point Earthing System)

v2 sparkover
v1

PIPA METAL TERBUKA

0
Sistem Shielding
Shielding merupakan metoda perlindungan
dengan cara melingkupi/menutupi suatu
area/peralatan dengan metal yang ditanahkan.
Fungsi shielding adalah untuk melindungi area/
peralatan dari induksi elektromagnetik akibat
sambaran petir dengan cara menyerap sebagian/
seluruh medan yang diinduksikan dan
menyalurkannya ke ground.

1
Sistem Shielding

2
Peralatan Sistem Proteksi
Surge Protector Device (SPD)
 Arrester

SPD merupakan peralatan di berfungsi untuk


memotong Tegangan Lebih (surja) yang
mungkin datang pada suatu peralatan. Gangguan
surja petir merupakan salah satu gangguan
alamiah yang akan dialami sistem tenaga listrik,
dan salah satu metode untuk mengatasinya yaitu
dengan menggunakan peralatan proteksi
arrester.
3
Peralatan Sistem Proteksi
Arrester

Arrester ini bekerja dengan mengim


plementasikan resistor nonlinier yang mempunyai
nilai yang besar untuk peralatan listrik dari
tegangan yang berlebihan dari petir. Pada saat
sparkover maka tegangan akan turun dan tegangan
residu arus discharge.
Besarnya nilai sparkover dan tegangan residu
arusnya tergantung dari karakteristik arrester yang
digunakan. Seperti dalam gambar dibawah ini, pada
saat tegangan surjanya 51 kV maka dalam waktu
sepersekian detik nilai tegangannya akan turun
sesuai dengan tegangan residu dari arrester.
4
Peralatan Sistem Proteksi
 Isolating Spark Gap
Di dalam suatu industri atau instalasi di dalam
suatu gedung seringkali ditemukan beberapa
peralatan metal di dalam suatu sistim yang tidak
dapat dihubungkan dengan metel lainnya, misalnya
dengan alasan perlindungan terhadap korosi/karat,
peralatan seperti ini juga tetap dihubungkan pada
PEB melalui peraltan proteksi yang dinamakan sela-
api atau isolating spark gap.

5
Peralatan Sistem Proteksi
 Isolating Spark Gap
Jika terjadi tegangan lebih yang melalui sistim
pentanahan gedung, maka terjadi loncatan bunga api
pada sela api dan menghubungkan seluruh sistim
dengan PEB, sehingga arus petir dapat di alirkan ke
tanah, setelah arus petir hilang, maka sela api akan
berfungsi sebagai isolasi kembali.

Isolating spark gap berfungsi membatasi


tegangan lebih, sehingga alat ini juga masuk dalam
kelas lightning arrester.
6
Tips Menghidari Sambaran Petir
Di bawah ini beberapa tips untuk menghindari
tersambar petir :
1. Jika anda melihat sambaran petir atau mendengar gelegar guruh
segeralah menuju bangunan yang telah terlindungi
dengan penangkal petir atau mendekatlah ke mobil atau truk.
2. Pakailah sepatu dari kulit atau karet yang tidak bocor, usahakan
memakai kaos kaki yang kering, sebagai upaya memisahkan
tubuh kita dari tanah sehingga petir enggan melalui tubuh kita.
3. Jika anda berada di luar rumah maka hindarilah berada di areal
terbuka, tempat ketinggian, berada di tempat yang berair, di
bawah pohon tinggi atau benda logam yang menjulang tinggi.
4. Jika tempat berlindung tidak ada, sebaiknya anda jongkok tapi
hindari tangan anda menyentuh tanah dan jangan berbaring
karena akan memudahkan penyaluran tenaga petir ke tanah.
7
Tips Menghidari Sambaran Petir
Di bawah ini beberapa tips untuk
menghindari tersambar petir :
5. Jika kita berada di areal terbuka dan merasakan
rambut kita berdiri itu pertanda petir akan
menyambar kita, kita harus melakukan gerakan
rukuk yaitu menekuk badan ke arah depan
(Syukur bila menghadap kiblat) dan
menempatkan kedua tangan di lutut, cara ini akan
membuat kita selamat.
6. Jika kita berada di dalam ruangan hindarilah
berdiri dekat pintu, jendela dan tempat yang
berair.
8
Tips Menghidari Sambaran Petir
Di bawah ini beberapa tips untuk menghindari
tersambar petir :
7. Perangkat elektronik seperti televisi, radio, komputer
sebaiknya di matikan dan di cabut stop kontaknya, bila
tidak memungkinkan menjauhlah dari perangkat
elektronik tersebut.
8. Bagi kita menbawa HP, HT dan radio saku sebaiknya di
matikan segera, pisahkan antena dengan body untuk
mengurangi rangsangan petir menyambar.
9. Jika ada korban terkena sambaran petir tangani dengan
hati-hati dan jangan dibawa bersama barang yang
bermuatan listrik agar tidak terkena sambaran ulang.

9
Thank you

Copyright © 2013 PT Badak NGL. All Rights Reserved.

Anda mungkin juga menyukai