Hal
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. i
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………..… 1
B. Tujuan Pembelajaran ………………………………………..…... 2
C. Ruang Lingkup ………………………………………………...….. 2
i
B. Sumber Potensi Bahaya Pada Pesawat Angkat dan
Angkut …………………………………………………………... 54
C. Persyaratan K3 Pesawat Angkat dan Angkut ….………… 59
D. Tata Cara Pemeriksaan Pesawat Angkat dan Angkut….. 66
E. Tata Laksana Teknis K3 Pesawat Angkat dan Angkut... 67
F. Penerbitan Perijinan/Pengesahan Pesawat Angkat dan
Angkut …………………………………………………………… 70
G. Pembinaan dan Pengujian Lisensi K3 …………………….. 71
H. Rangkuman …………………………………………………….. 72
LAMPIRAN …………………………………………………………………. 76
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
C. Ruang Lingkup
A. Dasar Hukum
1. Penggerak Mula
Salah satu jenis penggerak mula yang banyak dipakai adalah
mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi termal untuk
melakukan kerja mekanik.
Ditinjau dari segi cara memperoleh energi termal mesin kalor dibagi
menjadi 2 (dua) golongan yaitu mesin pembakaran luar dan mesin
pembakaran dalam.
Mesin pembakaran luar proses pembakaran terjadi di luar
mesin, dimana energi termal dari gas hasil pembakaran dipindahkan
ke fluida kerja mesin melalui beberapa dinding pemisah antara lain :
- Mesin Uap
- Turbin Uap
- Mesin Udara Panas
- Turbin Gas Siklus Tertutup
2. Turbin
Turbin adalah mesin penggerak, dimana energi fluida kerja
dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin, pada turbin tidak
terdapat bagian mesin yang bergerak translasi. Dimana bagian turbin yang
berputar disebut rotor atau roda turbin sedangkan bagian yang tidak
berputar disebut sletor atau rumah turbin. Roda turbin yang terletak dalam
rumah turbin memutar poros yang selanjutnya menggerakkan generator,
pompa, kompressor, baling-baling atau mesin lainnya. Fluida kerja dalam
turbin mengalami proses expansi yaitu proses penurunan tekanan, dan
mengalir secara kontinu.
Adapun fluida kerja tersebut dapat berupa air, uap air atau gas dengan
demikian, turbin dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu:
a) Turbin Air
b) Turbin Uap dan
c) Turbin Gas
Dressing Machine
Dressing Machine
Mesin pres (pon) ialah mesin yang digerakkan secara mekanis atau
dengan bantuan kaki dan tangan operator dan digunakan untuk
memotong, melobangi, membentuk atau merangkaikan bahan-bahan
logam atau bukan logam dengan mempergunakan stempel-stempel yang
dipasang pada batang-batang luncur atau gisiran-gisiran.
5. Tanur / Dapur
Gambar : Dapur
A2. Konstruksi
Desain konstruksi pesawat tenaga dan produksi harus dipersiapkan
oleh pabrik pembuat dengan membuat perencanaan gambar konstruksi
pesawat tenaga dan produksi yang menggambarkan secara detail
potongan-potongan (penampang), ukuran-ukuran dimensi bagian yang
lengkap dan jelas, sambungan-sambungan, cara pengerjaannya dan
perhitungan kekuatan konstruksinya.
Sangat penting untuk memperhitungkan kekuatan masing-masing
bahan yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung
dengan, beban yang diterima pesawat tenaga dan produksi, karena
diharapkan bahan tersebut mampu menahan, menerima, beban pada
saat peralatan mekanik tersebut dioperasikan.
Perhitungan kekuatan konstruksi ini harus mengikuti standar-standar
perhitungan desain pembuatan suatu peralatan mekanik yang berlaku di
seluruh dunia, seperti SNI, ASME, JIS, dll. Kesalahan dalam desain
perhitungan kekuatan konstruksi pesawat tenaga dan produksi dapat
2. Kelistrikan:
a. Pentanahan (grounding) mesin-mesin yang mapan adalah nomor satu.
b. Harus ada saklar listrik untuk memutuskan aliran listrik yang dapat
dikunci pada posisi “putus” untuk pemeliharaan perbaikan atau
keselamatan.
c. Saklar pemutus harus kembali secara otomatis ke posisi “putus” (off).
d. Setiap mesin harus mempunyai satu atau lebih saklar “berhenti” yang
ditempatkan secara tepat untuk dipergunakan oleh operator.
e. Pada beberapa mesin sebaiknya dipasang suatu rem otomatis
(automatic brake) yaitu suatu rem listrik untuk menghentikan aliran di
swicth putus (swicth off).
f. Kabel dan saklar harus sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
3. Kesehatan:
a. Kebisingan dan debu yang membahayakan adalah resiko/ bahaya dari
mesin-mesin.
4. Pengaman Mesin
Jadi pengaman jenis ini tidak bekerja dengan otomatis pada saat yang
kritis.
Sistem ini lazimnya sangat peka sekali tetapi harus yakin betul bahwa
pancaran sinarnya cukup luas dan ditempatkan sedemikian rupa
sehingga semua pendekatan ketempat-tempat yang berbahaya dapat
dicegah selama dalam pekerjaan.
Contoh: Sabuk atau pita pada pulley mesin transmisi harus diberi
tutup pengaman dengan rangka besi siku dan tutup dari besi
plat berlobang-lobang, tinggi 0,8 meter. Untuk keperluan
melumasi dan pemeriksaan, pengaman dilengkapi dengan
pintu kecil pakai engsel miring yang ditempatkan dekat pulley
mesin. Pintu tersebut menutup sendiri bila dilepas setelah
dibuka, karena gaya berat. Dengan sistem ini pulley mudah
didekati dan perlindungan terhadap bahaya dijamin secara
otomatis.
Sertifikat layak pakai pesawat yang akan dipergunakan juga layak kerja
atau memiliki lisensi bagi operator yang menjalankan pesawat yang
bersangkutan. Maka seandainya terdapat pesawat yang mau dipergunakan
tidak memiliki sertifikat layak pakai, harus diadakan pemeriksaan dan uji coba
dulu, sedang sang operatornya pun sama halnya seperti pesawat itu sendiri.
Pesawat Tenaga dan Produksi ialah Pesawat atau alat yang bergerak
berpindah-pindah atau tetap yang dipakai atau dipasang untuk
membangkitkan atau memindahkan daya atau tenaga, mengolah,
membuat : bahan, barang, produksi teknis dan aparat produksi yang
mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
1. Peralatan Angkat
Sesuai dengan Peraturan Menteri No. 05/Men/1985, peralatan
angkat adalah alat angkat yang di konstruksi atau dibuat khusus untuk
mengangkat naik dan menurunkan muatan meliputi antara lain lier, takel,
alat angkat listrik, hidrolik dan pneumatik, gondola, keran mobil, keran
kelabang, keran pedestal, keran menara, keran gantry, keran overhead,
keran portal, keran magnet, keran lokomotif, keran dinding, keran sumbu
putar
b. Pita Transport
Pita Transport adalah suatu pesawat atau alat yang digunakan
untuk memindahkan muatan secara terus menerus dengan menggunakan
bantuan pita meliputi antara lain escalator, ban berjalan dan rantai berjalan
Gambar : Pesawat angkutan diatas landasan dan permukaan Jenis Dump Truck
dan Excavator
Gambar : Pesawat angkutan diatas landasan dan permukaan Jenis Aerial Platform
Seperti telah kita ketahui pada suatu bagian-bagian pesawat angkat dan
angkut menerima beban kerja yang cukup besar dan tinggi. Bagian ini harus
dibuat dengan kontruksi yang kuat untuk dapat menahan beban kerja dan
harus dilaksanakan pengerjaannya dengan syarat-syarat tertentu sehingga
dapat menjamin bahwa bagian tersebut mampu menahan beban. Pemilihan
bahan juga harus sesuai dengan standar pembuatan pesawat angkat dan
angkut yang digunakan dan mempunyai sertifikat bahan yang memberikan
keterangan tentang sifat-sifat mekanik dan komposisi kimia bahan tersebut.
A2. Konstruksi
Desain konstruksi peralatan mekanik harus dipersiapkan oleh
pabrik pembuat dengan membuat perencanaan gambar konstruksi
pesawat angkat dan angkut yang menggambarkan secara detail
potongan-potongan (penampang), ukuran-ukuran dimensi bagian yang
lengkap dan jelas, sambungan-sambungan, cara pengerjaannya dan
perhitungan kekuatan konstruksinya.
Sangat penting untuk memperhitungkan kekuatan masing-masing
bahan yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung
dengan, beban yang diterima pesawat angkat dan angkut, karena
diharapkan bahan tersebut mampu menahan, menerima, beban pada
saat peralatan mekanik tersebut dioperasikan.
Perhitungan kekuatan konstruksi ini harus mengikuti standar-standar
perhitungan desain pembuatan suatu peralatan mekanik yang berlaku di
seluruh dunia, seperti SNI, ASME, JIS, DIN, dll. Kesalahan dalam desain
perhitungan kekuatan konstruksi pesawat angkat dan angkut dapat
mengakibatkan suatu kerusakan apabila peralatan mekanik tersebut di
operasikan.
- Lain-lain (keluarga/kecewa)
- Faktor Peralatan
-- Alat Bantu Angkat / ABA (sling) tidak bersertifikat
-- ABA (sling) tidak dipelihara dan dirawat
-- Kelayakan pengikatan di bawah standar
-- Tali Kawat Baja/TKB (sling) cacat
- Faktor lain
-- ABA putus tiba-tiba
-- Sambaran halilintar
-- Sabotase
-- Banjir, cuaca buruk, tanah longsor
Sertifikat layak pakai pesawat yang akan dipergunakan juga layak kerja bagi
operator yang menjalankan pesawat yang bersangkutan. Maka seandainya
terdapat pesawat yang mau dipergunakan tidak memiliki sertifikat layak pakai,
harus diadakan pemeriksaan dan uji coba dulu, sedang sang operatornya pun
sama halnya seperti pesawat itu sendiri.
Baiklah kita meninjau terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pesawat
angkat dan angkut serta peralatannya. Seperti halnya yang telah diuraikan di
depan tadi terdiri dari:
- Peralatan angkat
- Pita transport
- Pesawat angkutan di atas landasan dan di atas permukaan
- Alat angkutan di atas rel
Crane Beroperasi
Pekerjaan Berbahaya
Bila ternyata terdapat suatu kasus berbahaya yang diluar dugaan biar pun
telah ada izin kerja dan lain sebagainya. Langkah-langkah berikutnya perlu
dipertimbangkan.
1. Beban ditaruh di tanah segera jika situasi dan kondisi telah memungkinkan
yang bebas dari segala macam gangguan.
2. Motor penggerak segera dihentikan, tetapi dijamin bahwa beban tidak akan
turun.
3. Segera pengawas ketempat yang berbahaya tersebut untuk observasi
keadaan.
4. Jikalau memang semuanya telah aman, perlu dilakukan pemeriksaan ulang
apakah tempat, alat dan lain sebagainya tidak akan berubah.
5. Jikalau semuanya beres, segera minta izin lagi untuk segera beroperasi.
Load Indikator
Gigi penggerak jarum berwarna merah juga memutar kontak listrik untuk
menyalakan lampu peringatan bila belum mencapai 90% dari beban aman
(SWL) dan bel peringatan berbunyi bila beban aman telah terlampaui (over
load)
Indicator ini berguna untuk menentukan kerataan bagian atas kran sebelum
dioperasikan, hal ini sangat penting agar seorang operator didalam
pengoperasiannya dapat bekerja lebih aman.
Umumnya peralatan ini terpasang tidak jauh dari tuas kontrol penumpu dan
jenisnya adalah perata gelembung udara yang dapat dilihat jelas oleh operator
melalui kaca penduga.
Pada setiap sistem terdapat 2 (dua) skala dan 2 (dua) jarum petunjuk, masing-
masing untuk berat beban yang diangkat dan radius operasi sesuai dengan
gerakan boom.
Kedua perlengkapan ini membantu operator dalam menentukan beban yang
diangkat dan radius operasi pada waktu kran dioperasikan.
Disamping itu masing-masing indicator dilengkapi dengan gigi stelan yang
dapat diputar bila penyetelan diperlukan.
Sel beban ini memindahkan berat barang yang terangkat melalui elemen
diafragma pengatur yang terletak pada rumah sel beban yang menjalani
pembebanan.
Kabel ini sifatnya lentur dan berguna sebagai pemindah panjang boom dari
rumah gigi dengan kotak kontrol.
Catatan :
Bila penggunaan boom tambahan maka harus diadakan pula penyesuaian
sudut boom dan radius sesuai dengan letaknya pada kotak control.
Pemeriksaan
a. Pemeriksaan
(1) Pemeriksaan kondisi fisik bagian pesawat angkat dan angkut yang
akan direparasi atau dimodifikasi termasuk material yang akan
digunakan.
(2) Verifikasi dokumen teknik yang dipersyaratkan untuk pelaksanaan
reparasi atau modifikasi.
(3) Pemeriksaan pada saat dan pada akhir pelaksanaan reparasi atau
modifikasi.
(4) Pencatatan pada lembar pengesahan pemakaian. (bentuk 52 & 53
lihat lampiran)
melatih penyelesaian soal-soal yang terdapat pada modul ini tentunya anda
Lamp. Bentuk : 51 A
I. DATA UMUM
1. Pemilik :
2. Alamat :
3. Pemakai :
4. Pengurus Kontraktor
Utama / Sub Kontraktor /
Penanggung Jawab :
5. Lokasi Unit :
6. Nama Operator :
7. Jenis Pesawat Angkat :
8. Pabrik Pembuat :
9. Merk / Type :
10. Tahun Pembuatan :
11. No. Serie/No. Unit :
12. Kapasitas Angkat :
13. Standar yang di pakai :
14. Digunakan untuk :
15. Izin Pemakaian No. :
16. Sertifikat Operator :
17. Data Riwayat Pesawat :
18. Pembayaran Retribusi :
II. DATA TEKNIK
Tinggi Menara
Jumlah Seksi
Spesifikasi Panjang Load JIB
Keran
Panjang Counter JIB
Kecepatan Hoisting
Travelling
Slewing
Kapasitas Hoisting Travelling Slewing
Daya (KW)
Motor
Type
Penggerak
Putaran
Voltage (V)
Frequensi
Jenis
Rem
Type
Kapasitas
Type
Kait (Hook)
Kapasitas
Material
Type Pendant
Hoisting Pendant Depan
Belakang
Tali Kabel Konstruksi
Baja/ Wire
rope Diameter
Panjang
III. PEMERIKSAAN VISUAL
Kondisi
No. Komponen Keterangan
Baik Buruk
1. Kerangka tetap (Fixing Angle)
(Tertanan Pada Pondasi)
2. Kerangka penyambung Dasar
3. Bangunan Kerangka Kaki (Standar)
a. Rangka Utama
b. Rangka Penguat (Brace)
4. Sambungan (Olt Conection)
5 Kerangka Memanjang (Sleeper)
6. Kerangka Melintang (Cross)
7. Rangka Kuda-kuda penguat
8. Kerangka Bogie
9. Kerangka Diagonal (Diagonal Brace)
Kerangka Pemanjat Tower
10.
(Climbing Cage)
a. Rangka Utama
b. Rangka Penguat
c. Pengunci Sangkar
d. Lantai Kerja
e. Pagar
f. Tangga pemanjat Tower
g. Pasak – Pasak
h. Baut Pasak
i. Batang Panjat
.......................,…………………….
Pegawai Pengawas Spesialis Mekanik
Bidang Pesawat Angkat & Angkut
NIP.
IV.2. TOWER
Jenis NDT : Penetrant / Ultrasonic
……………………………..
……………………………...
……………………………...
……………………………...
……………………………...
……………………………...
Cacat
No. Bagian yang diperiksa Lokasi Tidak Keterangan
Ada
Ada
GAMBAR :
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
IV.3. BOOM / J I B
Jenis NDT : Penetrant / Ultrasonic
……………………….........
……………………….........
…………………………….
…..………………………...
..…………………………...
..…………………………...
Cacat
No. Bagian yang diperiksa Lokasi Tidak Keterangan
Ada
Ada
GAMBAR :
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
IV.4. KAIT (HOOK) TAMBAHAN
Jenis NDT : Penetrant / Ultrasonic
.…………………………...
.…………………………...
.…………………………...
.…………………………...
.…………………………...
.…………………………...
Cacat
No. Dimensi Lokasi Keterangan
Ada Tidak Ada
Spec A= mm
B= mm
C= mm
D= mm
Actual A= mm
B= mm
C= mm
D= mm
GAMBAR :
Lokasi : A, B, C,
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
IV.5. DRUM UTAMA
Jenis NDT : Penetrant / Ultrasonic
…………………………...
…………………………...
…………………………...
…………………………...
…………………………...
…………………………...
Cacat
No. Dimensi Lokasi Keterangan
Ada Tidak Ada
Spec D= mm
F= mm
L = mm
Actual D= mm
F= mm
L = mm
GAMBAR :
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
IV.6. PULI HOOK UTAMA
Cacat
No. Dimensi Lokasi Keterangan
Ada Tidak Ada
Spec D= mm
tA= mm
Actual D= mm
tA= mm
GAMBAR :
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
V. PENGUJIAN
A. BOOM UTAMA
Beban
NO. Panjang JIB Beban/Radius Hasil Keterangan
(Ton/Kg)
1 2 3 4 5
1 25% SWL
2 50% SWL
3 75% SWL
4. 100% SWL
CATATAN
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
V.2. PENGUJIAN STATIS
Beban Kerja
No. Panjang JIB Beban/Radius Beban Uji Keterangan
Aman
1 2 3 4 5
CATATAN
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
VI. KESIMPULAN :
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DIREKTORAT PENGAWASAN
NORMA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Lamp. Bentuk 51 B
I. DATA UMUM :
1. Pemilik :
2. Alamat :
3. Pemakai :
4. Pengurus/ Sub kontraktor / :
Penanggung jawab :
5. Lokasi unit :
6. Nama operator :
7. Jenis pesawat angkat :
8. Pabrik pembuat :
9. Merk / Type :
10. Tahun pembuatan :
11. No. Serie / No. Unit :
12. Kapasitas angkat :
13. Standar yang di pakai :
14. Digunakan untuk :
15. Ijin pemakaian No. :
16. Sertifikat operator :
17. Data teknik/ manual :
1
II. DATA TEKNIK
Tinggi Angkat
Panjang Span
Hosting
Kecepatan Traversing
Travelling
Hosting Traversing Travelling
Kapasitas
Type
Daya ( KW)
Motor Penggerak Putaran ( RPM )
Voltage ( V )
Arus ( A )/ Beban
Power
Frequensi
Starting Registor Type
Voltage ( V )
Arus ( A )
Rem Macam
Type
Rem Pengontrol Macam
Type
Kait ( Hook ) Type
Kapasitas
Material
Wire Rope Type
Konstruksi
Diameter
Panjang
2
III. PEMERIKSAAN VISUAL
Pengikat Rel
Rel Stoper
3
Nama Bagian/ Kondisi
No Pemeriksaan terhadap Keterangan
Komponen Baik Buruk
6 Rel Traversing Korosi
Keretakan
Sambungan rel
Kelurusan Rel
Kelurusan Antar Rel
Kerataan Rel
Kerataan Antar Rel
Jarak Antara Sambungan rel
Pengikat rel
7 Girder Korosi
Keretakan
Kecembungan
Sambungan Girder
Sambungan Ujung Girder
Dudukan Truck pada Grider
8 Pembawa Girder Korosi
- Rumah roda Gigi Keretakan
Minyak Pelumas
Oli Seal
- Roda Penggerak Keausan
Keretakan
Perubahan Bentuk
Kondisi Flens
Kondisi Rantai
- Roda Idle Keausan
Keretakan
Perubahan Bentuk
Kondisi Flens
Kelurusan
Penghubung Roda /
Cross Joint
Bagie / Gardan
Pelumasan
Stoper Bumper Kondisi Flens
9 Pembawa Trolley Pengikatan
- Rumah Roda Gigi Korosi
Keretakan
Minyak Pelumas
Oli Seal
4
Nama Bagian/ Kondisi
No Pemeriksaan terhadap Keterangan
Komponen Baik Buruk
- Roda Penggerak Keausan
Keretakan
Perubahan Bentuk
Kondisi Flens
Kondisi Rantai
- Roda Idle Keausan
Keretakan
Perubahan bentuk
Kondisi Flens
10 Penghubung Roda / Kelurusan
Bagie / Gardan Cross Joint
Pelumasan
Stoper Bumper
11 Drum Tromol Alur
Gulung Bibir Alur
Flens - Flens
12 Rem Keausan
Penyetelan
13 Hoist Gear Box Pelumasan
Olie Seal
14 Pully / Cakra Alur Pully
(Utama, Tambahan, Bibir Pully
Penghantar)
Pin Pully
Bantalan
Pelindung Pully
Penghadang Tali Kawat Baja
15 Kait Utama keausan
Kerenggangan Mulut Kait
Mur & Bantalan Putar (Swivel)
Trunion
16 Kait Tambahan Keausan
Kerenggangan Mulut Kait
Mur & Bantalan Putar (Swivel)
Trunion
5
Nama Bagian/ Kondisi
Pemeriksaan terhadap Keterangan
No Komponen Baik Buruk
17 Tali Kabel Baja Korosi
(Utama, Tambahan) Keausan
Putus
Perubahan Bentuk
18 Rantai Korosi
(Utama, Tambahan) Keausan
Keretakan / Putus
Perubahan Bentuk
19 Ruang Operator / Tangga / Pengaman Tangga
Cabin Pintu
Jendela
Kipas / AC
Tuas / Tombol, Kontrol
Pendant Kontrol
Penerangan
Klakson
Pengaman Lebur
Alat Komunikasi
Pemadam Api ( Apar )
Tanda-tanda Pengoperasian
Kunci Kontak/Master Switch
20 Limit Switch ( LS ) LS. Long Travelling
LS. Cross Travelling
LS. Gerakan Angkat
21 Komponen Listrik Penyambung Penghantar Panel-
panel ( PHB )
Tegangan Pelindung Penghantar
System Pengaman Instalasi dari
220/380 Volt Motor-motor
Phase Sistem Pembumian
HZ
Instalasi
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
6
IV.2. RANTAI DAN PERLENGKAPAN
DIMENSI CACAT
NO KOMPONEN KONSTRUKSI JENIS PANJANG UMUR TIDAK KETERANGAN
SPEC ACTUAL ADA
ADA
1 SERTIFIKAT NO.
2 MATA RANTAI D1= D1=
D2= D2=
D3= D3=
D4= D4=
3 SPROKET
4 PANJANG SETIAP
1 METER LANTAI
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
7
IV.3. GIRDER
Cacat Permukaan
Lokasi Keterangan
Ada Tidak Ada
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
8
IV.4. KAIT (HOOK) UTAMA
Jenis NDT : Penetrant / Ultrasonic
……………………………...
……………………………...
……………………………...
……………………………...
……………………………...
……………………………...
Cacat
No. Dimensi Lokasi Tidak Keterangan
Ada
Ada
Spec A= mm
B= mm
C= mm
D= mm
Actual A= mm
B= mm
C= mm
D= mm
Lokasi :
A, B, C, (Penetrant)
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
9
IV.5. KAIT (HOOK) TAMBAHAN
Jenis NDT : Penetrant / Ultrasonic
……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
Cacat
No. Dimensi Lokasi Tidak Keterangan
Ada
Ada
Spec A= mm
B= mm
C= mm
D= mm
Actual A= mm
B= mm
C= mm
D= mm
Lokasi :
A, B, C, (Penetrant)
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
10
IV.6. DRUM UTAMA
Jenis NDT : Penetrant / Ultrasonik
……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
Cacat
No. Dimensi Lokasi Tidak Keterangan
Ada
Ada
Spec D= mm
F= mm
L = mm
Actual D= mm
F= mm
L = mm
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
11
IV.7. DRUM TAMBAHAN
Jenis NDT : Penetrant / Ultrasonic
……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
Cacat
No. Dimensi Lokasi Tidak Keterangan
Ada
Ada
Spec D= mm
F= mm
L = mm
Actual D= mm
F= mm
L = mm
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
12
IV.8. PULI HOOK UTAMA
Jenis NDT : Penetrant / Ultrasonic
……………………………...
……………………………...
……………………………...
……………………………...
……………………………...
……………………………...
Cacat
No. Dimensi Lokasi Tidak Keterangan
Ada
Ada
Spec D= mm
tA = mm
Actual D= mm
tA = mm
Gambar :
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
13
IV.9. PULI HOOK TAMBAHAN
Jenis NDT : Penetrant / Ultrasonic
……………………………...
……………………………...
……………………………...
……………………………...
……………………………...
……………………………...
Cacat
No. Dimensi Lokasi Tidak Keterangan
Ada
Ada
Spec D= mm
tA = mm
Actual D= mm
tA = mm
Gambar :
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
14
V. PENGUJIAN
V.1. PENGUJIAN DINAMIS
a. Tanpa Beban
Travelling / Memanjang
Traversing / Melintang
Hoisting / Angkat
Safety Device
Brake Swicth
Brake Locking Device
Instalasi Listrik
b. Beban
25 %
50 %
75 %
100 %
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
15
V.1. PENGUJIAN STATIS
BEBAN UJI 125 % SWL
SINGLE GIRDER :
1 2 3
POSISI PENGUKURAN 6
5 4
POSISI PENGUKURAN
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
16
VI. KESIMPULAN
………………,…………………
PEGAWAI PENGAWAS SPESIALIS MEKANIK
BIDANG PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
NIP.
17
Bentuk 52A
SURAT PERMOHONAN
PEMBUAT/PEMASANGAN/PEMAKAIAN/PEREDARAN
PESAWAT ANGKAT & TRANSPORT
Sesuai dengan Pasal 2. (2, f, g), Pasal 3. (1, n, p) dan Pasal 4. (1), Undang-
undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Peraturan Menteri No. Per.
05/Men/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut maka yang bertandatangan dibawah
ini :
Nama :
……………………………………………………………………………
Jabatan :
……………………………………………………………………………
Alamat :
…………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………
Mohon diberikan pengesahan pembuatan/pemasangan/pemakaian/peredaran (*)
Pesawat Angkat dan Angkut Jenis :
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………
Penjelasan lebih lanjut mengenai Pesawat Angkut dan Transport tersebut adalah :
1. Akan dibuat/dibuat oleh
:…………………………………………………………………….
2. Tahun pembuatan : ………………………………
Di……………….………………..
3. Nomor seri :
…………………………….………………………………………
4. Gambar Konstruksi No.
:………………….Tanggal…………...........................Terlampir
5. Sertifikat Bahan No. :
………………….Tanggal…………………………….Terlampir
6. Untuk mengangkut : Penumpang/Barang/Penumpang dan Barang (*)
7. Kapasitas Angkut : ………………….Orang, atau
…………….…………………Kg
8. Kecepatan Angkat :
………………………………….……………………meter/detik
9. Tinggi Angkat : …………………………………………….…….. ..
……...meter
10. Jenis Penggerak : ……………….motor yang digunakan jenis arusnya
: AC/DC
11. Kekuatan Motor Penggerak : .
…………………………………………………………………...
12. Alat-alat Pengaman/Perlengkapan :
…………………………………………………. ……….
………………………………………………………………………………………………
………………….…………………………………………………………………………
…………………......
13. Lain-lain :
.…………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………20
KEPADA YTH : Pemohon,
Direktur Pengawasan Norma
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
………………………… Materai
Rp. 6000
MEMUTUSKAN :
Alamat : ……………………
Kabupaten/Kota : ……………………
Propinsi : …………………..
Jenis : …………………….
Buatan : …………………….
Tahun : ……….. Merek/Type : ………… No Serie : ……………..
Kapasitas maksimum yang di ijinkan : …………
Tempat pemakaian : ………………………..
Jakarta,
A.N DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN
DIREKTUR PENGAWASAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
(............................................)
SYARAT PEMAKAIAN PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT
Nomor :
A. KETENTUAN UMUM :
1. Pemilik / pengurus wajib mentaati semua ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja Sesuai
peraturan yang berlaku.
2. Dilarang mengoperasikan pesawat angkat dan angkut melebihi kapasitas maksimum yang
diijinkan.
3. Operator pesawat angkat dan angkut harus memiliki Lisensi K3 atau Surat Ijin Operator
(SIO) dari Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan kelas
yang sesuai dan masih berlaku.
B. SYARAT TEKNIK :
2. Prosedur perawatan dan pengoperasian yang aman harus sesuai dengan Buku Petunjuk
Pabrik Pembuat.
3. Operator harus mampu serta mengerti tentang Keselamatan Kerja dan selalu diberikan
Pembinaan / Pengarahan tentang K3.
4. Pesawat angkat dan angkut ini harus dilakukan pemeriksaan dan pengujian kembali setiap 1
(satu) tahun sekali sejak mulai tanggal ditetapkan,yang dilakukan oleh Pegawai Pengawas
Ketenagakerjaan Spesialis Mekanik /Ahli K3 Pesawat Angkat dan Angkut.
Jakarta,
........................................................
NIP. .........................................