Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH INSTALASI LISTRIK

MENGHITUNG NILAI PENCAHAYAAN PADA


RUMAH TIPE 100

Oleh:

FAHRUL ICHSAN
1807111599

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2022
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Penghitungan Intalasi
Listrik Rumah Tipe 100" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar Instalasi


Listrik..Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru 19 juni 2022

Fahrul Ichsan

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................. 3

BAB 1. PENDAHULUAN
A. Teori Dasar................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 5
C. Tujuan ....................................................................................................... 5
BAB 2. PEMBAHASAN
A. Apa Pengertian Dari Dasar Instalasi Listrik.............................................. 6
B. Mendesain Instalasi Listrik Menggunakan Visio...................................... 6
C. Mencari Banyak Luminer Yang Akan Digunakan.................................... 7
D. Pembagian Beban Dalam Instalasi............................................................ 9
E. Menghitung Anggaran Biaya.................................................................... 10
F. Pemasangan Anti Petir Eksternal dan Internal......................................... 11

BAB 3. PENUTUPAN

A. Kesimpulan................................................................................................ 14

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Teori Dasar
1. Lampu Sebagai Pencahayaan
Lampu merupakan sumber pencahayaan yang sangat krusial dan dibutuhkan
pada setiap rumah. Sebuah rumah akan bisa menjadi gelap tanpa adanya lampu
sama sekali. Memang betul, sebuah rumah yang baik adalah rumah dengan
pencahayaan alami yang langsung masuk dari jendela ketika siang hari.
Namun, mungkin akan ada saatnya apabila cuaca menjadi mendung atau hujan
sehingga rumah Anda akan menjadi lebih gelap dan membutuhkan penerangan
lebih maka Anda bisa menggunakan lampu untuk menerangi rumah Anda. Saat ini
sudah ada sangat banyak pilihan lampu yang bisa Anda gunakan di rumah dan
bisa Anda sesuaikan tingkat keterangannya sendiri.
2. Instalasi Listrik Rumah
Fungsi Instalasi Listrik yaitu untuk mempermudah pemasangan pada insalasi
listrik .komponennya seperti : Sakelar listrik, stop kontak, tusuk kontak, Lampu
pijar, Lampu tabung fluoresen atau TL, Fuse/sekering, Fitting atau dudukan
lampu serta Pipa listrik.
Peralatan instalasi listrik adalah alat-alat yang dipergunakan dalam
pemasangan instalasi listrik oleh para instalator agar pemasangan menjadi baik,
rapih dan menjamin keselamatan baik pada pekerja maupun pada pemakai
listriknya.
Pada saat sekarang kebanyakan orang hanya bisa mengerti dengan apa
itu instalasi,sedangkan mereka tidak tau bagaimana cara aturan dan pemakaian
yang benar.Sehingga hal itu menyebabkan pengaruh yang buruk terhadap cara
dan penggunaan instalasi listrik.Mereka tidak tau bagaimana bahaya dari itu
semua,dan bagaimana seharusnya sikap dalam menghadapi instalasi listrik
tersebut.Oleh sebeb itu dalam makalah ini,saya mencoba untuk menjelaskan
bagaimana instalasi listrik itu seharusnya,dan cara penggunaannya serta
bagaimana pengaruhnya terhadap diri dan kesehatan tubuh si pengguna.

3. Standarisasi PUIL Dalam Instalasi Listrik

Perencanaan sistem instalasi listrik pada suatu bangunan haruslah mengacu


pada peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan PUIL 2000 dan Undang
Undang Ketenagalistrikan 2002. Pada gedung bertingkat biasanya membutuhkan
energi listrik yang cukup besar, oleh karena itu pendistribusian energi listriknya

4
harus diperhitungkan sebaik mungkin agar energi listrik dapat terpenuhi dengan
baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perencanaan titik lampu harus
diperhatikan pula tingkat efisiensi, rugi tegangan harus berbanding lurus dengan
panjang saluran dan beban yang berbanding terbalik dengan penampang saluran.
Pada instalasi bangunan rugi tegangan dihitung dari alat pengontrol adalah
maksimal 2 % untuk instalasi lampu penerangan dan maksimal 5 % untuk
instalasi daya, misalnya motor listrik. Perencanaan instalasi penerangan perlu
diperhatikan sistem penyalaan lampu dan
peralatan lain misalnya untuk penyalaan lampu penerangan dengan peralatan
listrik yang lain (AC), karena penyalaan penerangan pada gedung bertingkat dan
sekolahan berbeda dengan instalasi penerangan pada rumah tinggal.

B. Rumusan masalah
A . Apa pengertian dari Dasar Instalasi Listrik?
B. Mendesain Instalasi Listrik Menggunakan Visio
C. Mencari Banyak Luminer yang Akan Digunakan
D. Pembagian Beban Dalam Instalasi
E. Menghitung Anggaran Biaya
F. Pemasangan Anti Petir Eksternal dan Internal

C. Tujuan Pelaksanaan
1. Mengerti dan memahami Dasar - Dasar Instalasi Listrik
2.  Mengerti dan memahami Proses Perencanaan Instalasi Rumah Tinggal
3.   Mengetahui Segala yang Diperlukan Dalam Merancang Instalasi Rumah
Tinggal
4.   Memahami dan menjelaskan Alat-alat dan bahan dalam pembuatan instalasi
listrik
5.   Memahami dan menjelaskan Komponen Instalasi Listrik

5
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar Instalasi Listrik


Instalasi listrik bangunan adalah rakitan perlengkapan listrik pada bangunan
yang berkaitan satu sama lain, untuk memenuhi tujuan atau maksud tertentu dan
memiliki karakteristik terkoordinasi, apa yang sudah tertuang pada Persyaratan
Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000). Maksud dan tujuan dari instalasi listrik ialah
agar pengusahaan instalasi listrik terselenggara dengan baik, untuk menjamin
keselamatan manusia dari bahaya kejut listrik, keamanan instalasi listrik beserta
perlengkapannya, keamanan gedung serta isinya dari kebakaran akibat listrik, dan
perlindungan lingkungan. Hal-hal yang selama ini dianggap sepele oleh
masyarakat, tanpa disadari telah menjadi pemicu tingginya angka kasus
kebakaran.

B. Mendesain Instalasi Listrik Menggunakan Visio


Mendesain suatu rangkaian instalasi listrik sebelum pemasangan sangat perlu
dilakukan karena kita dapat mengetahui apa saja yang komponen yang digunakan
dan berapa kira-kira anggaran yang dibutuhkan untuk satu perancangan instalasi.
Ada beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk mendesain suatu instalasi
listrik, salah satunya adalah Visio,cara menggunakan aplikasi ini tidak terlalu sulit
karen segala symbol komponen yang diperlukan dalam mendesain instalasi sudah
tersedia di aplikasi tersebut, kita hanya perlu mencarinya dan langsung dapat di
masukkan ke dalam desain instalasi kita. Aplikasi ini tidak hanya memiliki fitur
untuk Elektro dan telekomunikasi saja, ada banyak vitur desain lainnya seperti
ruangan dan eksterior.
Pada makalah ini kita diharuskan menggambarkan desain intsalasi rumah
bertype 100, maka dihasilkanlah desain instalasi rumah type 100 seperti dibawah
ini :

6
Gambar 1. 1 Rancangan Instalasi Listrik Rumah Type 100
Keterangan :
Kabel Merah : Fasa 1
Kabel Kuning: Fasa 2
Kabel Hitam : Fasa AC
Kabel Biru : Netral
Kabel Hijau : Grounding

C. Mencari Banyak Luminer yang Akan Digunakan


Luminer adalah sebuah unit yang menyediakan tempat untuk lampu sebagai
sumber cahaya, bersama-sama dengan bagian-bagian yang dirancang untuk
mendistribusikan cahaya, untuk posisi dan melindungi lampu dan untuk
menghubungkan lampu ke catu daya. Dalam hal ini kita diharuskan menentukan
jumlah luminer yang akan digunakan pada ruang tamu yang berukuran 6,5 x 5
meter.
Maka, berikut adalah metode yang digunakan untuk mengukur jumlah
luminer yang akan digunakan:

Rumus yang digunakan untuk mencari jumlah luminer :

7
Ex A
N=
n x Φl x CU x LLF

Keterangan:
E = kuat pencahayaan pada bidang kerja (lux)
A = Luas ruangan (m2)
n = Jumlah lampu tiap luminer
Φl = lumen yang dihasilkan tiap lampu
CU = coefficient of utilization
LLF = light loss factor (tipikal 0,7)
Hitung kebutuhan luminer untuk sebuah ruang tamu berukuran L=6,5 m, W =
5 m dan H = 1,8m. Bidang kerja memakai ketinggian standar, 0,8 m. Faktor
pemantulan langit-langit 70%, faktor pemantulan dinding 80% dan faktor
pemantulan lantai 50%. Luminer yang dipakai adalah jenis luminer direct
lighting . Setiap lampu menghasilkan fluks cahaya sebesar 4000 lumen.
Pemasangan luminer adalah menempel ke langit-langit. Kuat pencahayaan yang
digunakan untuk pencahayaan di dalam ruang tamu adalah 600 lux
Dik=L =6,5 m LLF= 0,7
W= 5m Lantai= 50%
Q= 4000 Lumen Dinding= 80%
E= 600 lux Langit-Langit = 70 %
Dit = Kebutuhan Luminer ruang tamu ?
Jawab =
CCR=1,23
5 HCC (L+W )
CCR= 1,2_ CCR1 = 61 (PCC 1)
LxW
70 %(6,5+ 5)
=5. 1,4 _ CCR2 = 80 (PCC 2)
6,5 x 5
= 1,63
PCC 1−PCC 2 pcc− pcc 2
=
CCr 1−ccr 2 ccr − pcc 2
61−80 pcc−80
=
1,2−1,4 1,63−1,4
−19 pcc−80
=
−0,2 0,23

8
Pcc = 21,85
5 hrc(L+W )
Rcr=
LxW
5 x 80 % (6,5+5)
= = 1,41
6,5 x 5

Pcc=80 % pw =50 % rcr0=0 cu2=0,94


Pcc = 80% pw = 50% rcr 1= 1 cu1= 0,84
cu 2−cu 1 cu−cu 1
=
rcr 0−rcr 1 rcr−rcr 1
0,94−0,84 cu−0,84
=
0−1 1,41−1
0,1 cu−0,84
=
−1 0,41
cu−0,84
-0,1=
0.41
Cu= 0,881
ExA
N=
2 xϕ LLFxCU
600 x 6,5 x 5
=
2 x 4000 x 0,7 x 0,881
19,500
=
4,933
= 3 Luminer
D. Pembagian Beban Dalam Instalasi
Pembagian beban pada instalasi listrik sangat penting untuk dilakukan agar tidak
ada masalah kelebihan beban yang berpotensi terjadinya korsleting pada instalasi.
Untuk membagi beban, kita harus menghitung arus di setiap beban terlebih
dahulu, jika arus tiap beban sudah diketahui baru kita dapat menentukan besar
MCB yang akan digunakan pada pembagi beban.
Berikut pembagian beban pada instalasi listrik rumah type 100 :
JUMLAH ARUS

9
 AC 1 pk
1 pk = 600 watt
600
I= 1,90 A
220 x 0,7
 Lampu tl = 40 watt\lumine
40
I= 0,25 A
220 xo ,7
0,25A x 3 = 0,75A
 Lampu pijar = 10 watt\pcs
10
I= =0,064 A
220 x 0,7
0,064A x 11 = 0,71 A
TOTAL ARUS
1,90A + 2,75A + 2,71A = 7,36A

 Stop Kontak
Setiap 4 Stop kontak membutuhkan arus sebesar 1 A. 8 buah Stop Kontak dibagi
ke dua MCB pembagi.
Jadi MCB utama yang dibutuhkan sebesar 6 Ampere Dan 3 MCB pembagi
masing-masing sebesar 2 Ampere
Berikut adalah table pembagi arusnya :

Tabel 1. 1 Tabel Pembagi Beban

E. Menghitung Anggaran Biaya


Dalam rancangan instalasi listrik rumah, kita juga diharuskan untuk
menghitung jumlah bahan yang akan digunakan dengan benar dan menghitung

10
anggaran biaya yang akan perlukan dalam pengerjaan instalasi listrik terebut.
Untuk mengetahui anggaran yang dibutuhkan kita harus melakukan survei
mengenai harga-harga bahan tersebut, survei dapat dilakukan dengan bertamnya
langsung ke toko-toko bahan bangunan dan elektronik. Dari hasil pejumlahan
bahan yang akan digunakan dan harga survei harga dari setiap bahan yang
digunakan maka didapatlah hasil sebagai berikut
Tabel. 1. 2 Jumlah Bahan yang Digunakan

KOMPONEN BEBAN JUMLAH


MCB KWH
CB
6A 2
LAMPU TL 3
MCB 1 LAMPU LED 4
STOP KONTAK 4
LAMPU TL 0
MCB 2 LAMPU LED 7
STOP KONTAK 4

Tabel 1.3 Anggaran Biaya yang Dibutuhkan


NO URAIAN VOLUME SATUAN JUMLAH
1 KABEL NYA 2,5 83,5 m Rp.300.000.\roll Rp.600.000
INCI
2 KABEL NYA 1,5 122 m Rp.250.000.\roll Rp.750.000
INCI
3 SAKLAR 14 pcs Rp.25.000.\pcs Rp.350.000
TUNGGAL
4 ELBOW 20 pcs Rp.4.000.\pcs Rp.80.000
5 T-DOS 15 pcs Rp.2.500.\pcs Rp.37.500
6 PVC 116 M Rp.12.000.\meter Rp.1.392.000
7 LAMPU TL 6 pcs Rp.25.000\pcs Rp.150.000
8 AC 1 pcs Rp.13.655.00\pcs Rp.13.655.00
9 STOP KONTAK 8 pcs Rp.30.000\pcs Rp.240.000
10 LAMPU PIJAR 11 pcs Rp.45.000\pcs Rp.495.000
11 ISOLASI 5 pcs Rp.10.000\pcs Rp.50.000
TOTAL BIAYA

F. Pemasangan Anti Petir Eksternal dan Internal


Sistem Proteksi Petir (SPP) merupakan usaha dalam mengatasi bahaya yang
diakibatkan oleh sambaran petir. Terdapat dua jenis SPP yaitu eksternal yang

11
berfungsi melindungi objek dari sambaran langsung dan internal yang berfungsi
melindungi objek dari sambaran tidak langsung. Sistem anti petir terbagi menjadi
2 yaitu Sistem Proteksi Petir Eksternal dan Internal, berikut adalah penjelasan dan
contoh dari masing-masing Sistem Proteksi Petir.
a. Sistem Proteksi Anti Petir Eksternal
Sistem proteksi petir eksternal yang sering digunakan terdiri dari tiga bagian yaitu
Air Terminal, Down Conductor dan Earthing Systems. Air Terminal merupakan
bagian dari sistem proteksi petir eksternal yang bertujuan untuk menangkap
kilatan petir. Ada banyak metode untuk system proteksi listrik eksternal, nanum
kali ini kita diharuskan memaki metode ROLLING SPHERE
 Metode Rolling Sphere
 Metode rancangan yang paling umum digunakan, Didasarkan pada model
Electrogeometri
 Bola imajiner, umumnya dengan radius 45 m digeindingkan pada struktur,
dimana semua struktur yang terkena bola diberi finial, sedangkan yang tidak
terkena bola berarti terlindungi
 Rolling sphere mengasumsikan bahwa seluruh struktur mempunyai
kemungkinan yang sama untuk disambar petir
Rumus bola rolling sphere
0,8 ¿
 6,7 X ( 25.000 ) ¿
 6,7 X 13,1326
 87,98

Gambar Perancangan SPP dengan rooling sphere :


1. Tampak depan

12
Gambar 1. 2 Rolling sphere tampak depan
2. Tampak Samping

Gambar 1.3 Rolling sphere tampak samping


Gambar setelah diberi proteksi
1. Tampak depan setelah diberi Proteksi

Gambar 1.4 Setelah diberi proteksi (depan)

2. Tampak samping setelah diberi Proteksi

Gambar 1.5 Setelah diberi proteksi (samping)


b. Sistem Proteksi Anti Petir Internal

13
Zona Proteksi Petir Internal Zona proteksi internal adalah zona proteksi
yang berfungsi untuk menentukan kebutuhan perlindungan pada bagian dalam
gedung yang berisi peralatan listrik dan elektronik yang sangat rentan terhadap
sambaran petir tidak langsung. Sistem proteksi ini biasanya memakai groundinh
untuk setiap beban yang ada dirumah untuk meminimalisir peralatan rumah yang
rusak akibat sambaran petir.

BAB 3
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Dari hasil perancangan yang telah dibuat kita dapat mengetahui apa saja yang
akan dibutuhkan dalam perancangan instalasi listrik rumah, kita juga mengetahui
aspek-aspek apa saja yang harus diketahui untuk memulai perancangan instalasi
listrik. Kita juga mengetahui standarisasi PUIL yang ternyata sangat penting
dalam perancangan instalasi listrik.
Perhitungan jumlah bahan yang akan digunakan atau yang diperlukan sangat
penting dilakukan agar nantinya tidak ada bahan yang berlebih atau kurang pada
saat pengerjaan, perhitungan biaya juga penting dilakukan agar kita dapat
mengkalkualsi pengeluaran yang akan dikeluarkan agar nantinya tidak melebihi
anggaran yang tersedia
Secara keseluruhan, semua aspek yang terdapat di makalah ini bersifat sangat
penting dalam rencana perancangan imstalasi listrik rumah, jadi diharuskan untuk
lebih teliti dalam melakukan setiap perhitungan dan perancanngan, jika ada
kesalahan dalam perancangan maka tidak menutup kemungkinan dalam proses
pengerjaannnya akan terjadi kesalahan juga.

14

Anda mungkin juga menyukai