Oleh:
FAHRUL ICHSAN
1807111599
Fahrul Ichsan
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................. 3
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Teori Dasar................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 5
C. Tujuan ....................................................................................................... 5
BAB 2. PEMBAHASAN
A. Apa Pengertian Dari Dasar Instalasi Listrik.............................................. 6
B. Mendesain Instalasi Listrik Menggunakan Visio...................................... 6
C. Mencari Banyak Luminer Yang Akan Digunakan.................................... 7
D. Pembagian Beban Dalam Instalasi............................................................ 9
E. Menghitung Anggaran Biaya.................................................................... 10
F. Pemasangan Anti Petir Eksternal dan Internal......................................... 11
BAB 3. PENUTUPAN
A. Kesimpulan................................................................................................ 14
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Teori Dasar
1. Lampu Sebagai Pencahayaan
Lampu merupakan sumber pencahayaan yang sangat krusial dan dibutuhkan
pada setiap rumah. Sebuah rumah akan bisa menjadi gelap tanpa adanya lampu
sama sekali. Memang betul, sebuah rumah yang baik adalah rumah dengan
pencahayaan alami yang langsung masuk dari jendela ketika siang hari.
Namun, mungkin akan ada saatnya apabila cuaca menjadi mendung atau hujan
sehingga rumah Anda akan menjadi lebih gelap dan membutuhkan penerangan
lebih maka Anda bisa menggunakan lampu untuk menerangi rumah Anda. Saat ini
sudah ada sangat banyak pilihan lampu yang bisa Anda gunakan di rumah dan
bisa Anda sesuaikan tingkat keterangannya sendiri.
2. Instalasi Listrik Rumah
Fungsi Instalasi Listrik yaitu untuk mempermudah pemasangan pada insalasi
listrik .komponennya seperti : Sakelar listrik, stop kontak, tusuk kontak, Lampu
pijar, Lampu tabung fluoresen atau TL, Fuse/sekering, Fitting atau dudukan
lampu serta Pipa listrik.
Peralatan instalasi listrik adalah alat-alat yang dipergunakan dalam
pemasangan instalasi listrik oleh para instalator agar pemasangan menjadi baik,
rapih dan menjamin keselamatan baik pada pekerja maupun pada pemakai
listriknya.
Pada saat sekarang kebanyakan orang hanya bisa mengerti dengan apa
itu instalasi,sedangkan mereka tidak tau bagaimana cara aturan dan pemakaian
yang benar.Sehingga hal itu menyebabkan pengaruh yang buruk terhadap cara
dan penggunaan instalasi listrik.Mereka tidak tau bagaimana bahaya dari itu
semua,dan bagaimana seharusnya sikap dalam menghadapi instalasi listrik
tersebut.Oleh sebeb itu dalam makalah ini,saya mencoba untuk menjelaskan
bagaimana instalasi listrik itu seharusnya,dan cara penggunaannya serta
bagaimana pengaruhnya terhadap diri dan kesehatan tubuh si pengguna.
4
harus diperhitungkan sebaik mungkin agar energi listrik dapat terpenuhi dengan
baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perencanaan titik lampu harus
diperhatikan pula tingkat efisiensi, rugi tegangan harus berbanding lurus dengan
panjang saluran dan beban yang berbanding terbalik dengan penampang saluran.
Pada instalasi bangunan rugi tegangan dihitung dari alat pengontrol adalah
maksimal 2 % untuk instalasi lampu penerangan dan maksimal 5 % untuk
instalasi daya, misalnya motor listrik. Perencanaan instalasi penerangan perlu
diperhatikan sistem penyalaan lampu dan
peralatan lain misalnya untuk penyalaan lampu penerangan dengan peralatan
listrik yang lain (AC), karena penyalaan penerangan pada gedung bertingkat dan
sekolahan berbeda dengan instalasi penerangan pada rumah tinggal.
B. Rumusan masalah
A . Apa pengertian dari Dasar Instalasi Listrik?
B. Mendesain Instalasi Listrik Menggunakan Visio
C. Mencari Banyak Luminer yang Akan Digunakan
D. Pembagian Beban Dalam Instalasi
E. Menghitung Anggaran Biaya
F. Pemasangan Anti Petir Eksternal dan Internal
C. Tujuan Pelaksanaan
1. Mengerti dan memahami Dasar - Dasar Instalasi Listrik
2. Mengerti dan memahami Proses Perencanaan Instalasi Rumah Tinggal
3. Mengetahui Segala yang Diperlukan Dalam Merancang Instalasi Rumah
Tinggal
4. Memahami dan menjelaskan Alat-alat dan bahan dalam pembuatan instalasi
listrik
5. Memahami dan menjelaskan Komponen Instalasi Listrik
5
BAB 2
PEMBAHASAN
6
Gambar 1. 1 Rancangan Instalasi Listrik Rumah Type 100
Keterangan :
Kabel Merah : Fasa 1
Kabel Kuning: Fasa 2
Kabel Hitam : Fasa AC
Kabel Biru : Netral
Kabel Hijau : Grounding
7
Ex A
N=
n x Φl x CU x LLF
Keterangan:
E = kuat pencahayaan pada bidang kerja (lux)
A = Luas ruangan (m2)
n = Jumlah lampu tiap luminer
Φl = lumen yang dihasilkan tiap lampu
CU = coefficient of utilization
LLF = light loss factor (tipikal 0,7)
Hitung kebutuhan luminer untuk sebuah ruang tamu berukuran L=6,5 m, W =
5 m dan H = 1,8m. Bidang kerja memakai ketinggian standar, 0,8 m. Faktor
pemantulan langit-langit 70%, faktor pemantulan dinding 80% dan faktor
pemantulan lantai 50%. Luminer yang dipakai adalah jenis luminer direct
lighting . Setiap lampu menghasilkan fluks cahaya sebesar 4000 lumen.
Pemasangan luminer adalah menempel ke langit-langit. Kuat pencahayaan yang
digunakan untuk pencahayaan di dalam ruang tamu adalah 600 lux
Dik=L =6,5 m LLF= 0,7
W= 5m Lantai= 50%
Q= 4000 Lumen Dinding= 80%
E= 600 lux Langit-Langit = 70 %
Dit = Kebutuhan Luminer ruang tamu ?
Jawab =
CCR=1,23
5 HCC (L+W )
CCR= 1,2_ CCR1 = 61 (PCC 1)
LxW
70 %(6,5+ 5)
=5. 1,4 _ CCR2 = 80 (PCC 2)
6,5 x 5
= 1,63
PCC 1−PCC 2 pcc− pcc 2
=
CCr 1−ccr 2 ccr − pcc 2
61−80 pcc−80
=
1,2−1,4 1,63−1,4
−19 pcc−80
=
−0,2 0,23
8
Pcc = 21,85
5 hrc(L+W )
Rcr=
LxW
5 x 80 % (6,5+5)
= = 1,41
6,5 x 5
9
AC 1 pk
1 pk = 600 watt
600
I= 1,90 A
220 x 0,7
Lampu tl = 40 watt\lumine
40
I= 0,25 A
220 xo ,7
0,25A x 3 = 0,75A
Lampu pijar = 10 watt\pcs
10
I= =0,064 A
220 x 0,7
0,064A x 11 = 0,71 A
TOTAL ARUS
1,90A + 2,75A + 2,71A = 7,36A
Stop Kontak
Setiap 4 Stop kontak membutuhkan arus sebesar 1 A. 8 buah Stop Kontak dibagi
ke dua MCB pembagi.
Jadi MCB utama yang dibutuhkan sebesar 6 Ampere Dan 3 MCB pembagi
masing-masing sebesar 2 Ampere
Berikut adalah table pembagi arusnya :
10
anggaran biaya yang akan perlukan dalam pengerjaan instalasi listrik terebut.
Untuk mengetahui anggaran yang dibutuhkan kita harus melakukan survei
mengenai harga-harga bahan tersebut, survei dapat dilakukan dengan bertamnya
langsung ke toko-toko bahan bangunan dan elektronik. Dari hasil pejumlahan
bahan yang akan digunakan dan harga survei harga dari setiap bahan yang
digunakan maka didapatlah hasil sebagai berikut
Tabel. 1. 2 Jumlah Bahan yang Digunakan
11
berfungsi melindungi objek dari sambaran langsung dan internal yang berfungsi
melindungi objek dari sambaran tidak langsung. Sistem anti petir terbagi menjadi
2 yaitu Sistem Proteksi Petir Eksternal dan Internal, berikut adalah penjelasan dan
contoh dari masing-masing Sistem Proteksi Petir.
a. Sistem Proteksi Anti Petir Eksternal
Sistem proteksi petir eksternal yang sering digunakan terdiri dari tiga bagian yaitu
Air Terminal, Down Conductor dan Earthing Systems. Air Terminal merupakan
bagian dari sistem proteksi petir eksternal yang bertujuan untuk menangkap
kilatan petir. Ada banyak metode untuk system proteksi listrik eksternal, nanum
kali ini kita diharuskan memaki metode ROLLING SPHERE
Metode Rolling Sphere
Metode rancangan yang paling umum digunakan, Didasarkan pada model
Electrogeometri
Bola imajiner, umumnya dengan radius 45 m digeindingkan pada struktur,
dimana semua struktur yang terkena bola diberi finial, sedangkan yang tidak
terkena bola berarti terlindungi
Rolling sphere mengasumsikan bahwa seluruh struktur mempunyai
kemungkinan yang sama untuk disambar petir
Rumus bola rolling sphere
0,8 ¿
6,7 X ( 25.000 ) ¿
6,7 X 13,1326
87,98
12
Gambar 1. 2 Rolling sphere tampak depan
2. Tampak Samping
13
Zona Proteksi Petir Internal Zona proteksi internal adalah zona proteksi
yang berfungsi untuk menentukan kebutuhan perlindungan pada bagian dalam
gedung yang berisi peralatan listrik dan elektronik yang sangat rentan terhadap
sambaran petir tidak langsung. Sistem proteksi ini biasanya memakai groundinh
untuk setiap beban yang ada dirumah untuk meminimalisir peralatan rumah yang
rusak akibat sambaran petir.
BAB 3
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari hasil perancangan yang telah dibuat kita dapat mengetahui apa saja yang
akan dibutuhkan dalam perancangan instalasi listrik rumah, kita juga mengetahui
aspek-aspek apa saja yang harus diketahui untuk memulai perancangan instalasi
listrik. Kita juga mengetahui standarisasi PUIL yang ternyata sangat penting
dalam perancangan instalasi listrik.
Perhitungan jumlah bahan yang akan digunakan atau yang diperlukan sangat
penting dilakukan agar nantinya tidak ada bahan yang berlebih atau kurang pada
saat pengerjaan, perhitungan biaya juga penting dilakukan agar kita dapat
mengkalkualsi pengeluaran yang akan dikeluarkan agar nantinya tidak melebihi
anggaran yang tersedia
Secara keseluruhan, semua aspek yang terdapat di makalah ini bersifat sangat
penting dalam rencana perancangan imstalasi listrik rumah, jadi diharuskan untuk
lebih teliti dalam melakukan setiap perhitungan dan perancanngan, jika ada
kesalahan dalam perancangan maka tidak menutup kemungkinan dalam proses
pengerjaannnya akan terjadi kesalahan juga.
14