Disusun Oleh :
Nim : 061830311308
Kelas : 2 LG
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah yang saya susun berjudul “Instalasi Domestik Rumah Tinggal Tipe 177”.
Laporan ini saya susun sebagai tugas dari mata kuliah Instalasi Listrik 2.
Selain itu saya juga mengharapkan agar makalah ini dapat menjadi acuan untuk
melakukan instalasi domestik rumah tinggal pada rumah sederhana maupun
rumah mewah.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik
secara moril maupun materil. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Nofiansyah, S.T., M.T. yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan
makalah instalasi domestik rumah tinggal ini. Serta reka-rekan kuliah saya yang
sudah turut memberi semangat dan membantu terselesaikannya makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu semua kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak
sangat saya harapkan, agar dalam penyusunan karya tulis berikutnya dapat lebih
baik. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang
budiman. Aamiin.
Penulis,
Monica Oktarani
i
DAFTAR ISI
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Rumah Tampak Depan.............................................................. ... 40
3.2 Denah Lokasi............................................................................... 41
3.3 Denah Bangunan tanpa Instalasi............................................... ... 42
3.4 Denah Bangunan dengan Instalasi............................................. .. 43
3.5 Deskripsi Rumah.......................................................................... 44
3.5.1 Perhitungan Jumlah Titik Lampu dan Daya......................... 48
ii
3.6 Diagram Distribusi.................................................................... ... 57
3.7 Panel dan Deskripsi..................................................................... .. 58
3.7.1 Gambar Kotak Panel MCB. ................................................. 58
3.7.2 Diagram Panel MCB ............................................................ 59
3.7.3 Deskripsi Panel MCB........................................................... 60
3.8 Tabel Peralatan dan Harga......................................................... .. 63
BAB 4 PENUTUP
4.1 KESIMPULAN ............................................................................ 64
4.2 SARAN ........................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Instalasi listrik merupakan kata yang tidak asing lagi bagi kita. Hampir
setiap hari kita melihatnya, baik itu di rumah-rumah, bangunan-bangunan, toko,
gedung, dll. Akan tetapi pernahkan terlintas dipikiran kita bagaimanakah proses
ditemukannya listrik sehingga bisa berkembang seperti sekarang ini. Dan juga
apakah instalasi yang terpasang di rumah kita sudah terpasang dengan benar dan
sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik.
Hal ini harus sangat diperhatikan karena pemasangan instalasi listrik harus
benar dan sesuai PUIL, untuk mencegah terjadinya bahaya akibat kebocoran arus
yang dapat berakibat fatal seperi kebakaran. Selain itu pemasangan instalasi listrik
yang benar juga dapat mengurangi rugi-rugi daya yang dapat menghemat biaya
pemakaian daya listrik.
Dari uraian diatas maka saya sebagai penulis tertarik membuat makalah
ini, dan juga sebagai syarat untuk memenuhi tugas yang diberikan,semoga
makalah ini juga dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Instalasi rumah tinggal yang digunakan pada rumah type 177 ini mengacu
pada PUIL tahun 2011, yang isinya sebagai berikut :
PUIL
1. Kabel
3
2. Lampu
Pada lampu tangan, sangkar pelindung, kait penggantung dan bagian lain
yang terbuat dari logam harus diisolasi terhadap fiting lampunya.Armatur
penerangan harus terisolasi dari bagian lampu dan fiting lampu yang bertegangan.
Seluruh bagian luar fiting lampu yang dipasang dalam ruang berdebu,
lembab, sangat panas, berisi bahan mudah terbakar, atau mengandung bahan
korosi, harus terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat.
Terlepas dari keadaan ruang seperti disebutkan di atas, bagian luar fiting lampu
yang bertegangan lebih dari 300 V ke bumi, harus selalu terbuat dari bahan
porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat.
Armatur penerangan yang dipasang dekat atau di atas bahan yang mudah
terbakar harus dibuat, dipasang atau terlindung sedemikian rupa sehingga bagian
yang bersuhu lebih dari 90 tidak berhubungan dengan bahan yang mudah terbakar
itu.
4
Lampu dalam ruang yang mengandung bahan atau debu yang mudah
terbakar atau meledak harus dipasang dalam armatur penerangan yang kedap
debu.
Tutup roset dan kotak sambung untuk armatur lampu harus mempunyai
cukup ruangan sehingga kabel dengan terminal penghubungnya dapat dipasang
dengan baik.
Tiap kotak sambung harus dilengkapi dengan penutup, kecuali jika sudah
tertutup oleh kap armatur, fiting lampu, kotak kontak, roset, atau gawai yang
sejenis.
Bagian dinding atau langit-langit yang terbuat dari bahan mudah terbakar
dan berada di antara sisi kap armatur dan kotak sambung harus ditutup dengan
bahan yang tidak dapat terbakar.
Armatur harus terbuat dari logam, atau bahan lain yang diizinkan dan
dibuat sedemikian rupa sehingga terjamin kekuatan dan kekokohan mekaniknya.
Pipa dan tempat masuknya harus dibuat sedemikian rupa sehingga kabel dapat
dengan mudah dipasang dan dikeluarkan tanpa ada kemungkinan terjadinya
kerusakan pada bahan isolasi atau putusnya hubungan kabel.
5
3. Stop kontak
1. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm harus
dilengkapi tutup.
4. Saklar
3. Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu.
6
8. Peraturan pemerintah No 51 Tahun 1993 tentang analisa dampak
lingkungan.
9. Peraturan pemerintah No 25 Tahun 1995 tentang usaha penunjang Tenaga
Listrik.
10. Peraturan Menteri Pertambangan dan energi No 01.P/40/M.PE/1990
tentang Instalasi Ketenagalistrikan.
11. Peraturan Menteri Pertambangan dan energi No 02.P/0322/M.PE/1995
tentang Standardisasi, sertifikasi dan Akreditasi Dalam Lingkungan
Pertambangan dan Energi.
Tugas Be
1. Supaya aman bagi manusia, hewan atau barang (terhadap bahaya sentuhan serta
kejutanarus), keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik.
7
4. Diperiksa oleh pemborong atau instalatir
5. Dipasang oleh instalatir dan diawasi oleh pengawas lapangan konsultan
pengawas dan pemilik bangunan (sebelum
pelaksanaan pemasangan instalasi yang bersangkutan harusmemeriksa
gambar instalasi yang akan dipasang ke PLN bagi bangunan yang
akanmendapat suplai listrik dari jaringan PLN).
6. Setelah selesai pemasangan instalasi, instalatir yang bersangkutan harus
mengetesinstalasi yang telah dikerjakan, listrik baru dimasukan bila
instalasi baik.
7.
Instalasi listrik pada rumah tinggal adalah suatu sistem/rangkaian yang digunakan
untuk menyalurkan daya listrik ke lampu atau alat-alat listrik yang lain sebagai
penunjang aktivitas rumah tangga sehari-hari.
8
penghantar arus atau kabel yang digunakan harus berdiameter sesuai dengan kuat
arus yang mengalir
Untuk pemasangan suatu instalasi listrik rumah tinggal lebih dahulu harus dibuat
gambar-gambar rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya
akan dipasang. Gambar-gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti.
Gambar denah bangunannya biasanya disederhanakan. Dinding-dindingnya
digambar dengan garis tunggal agar tipis, saluran-saluran listriknya karena lebih
9
penting maka digambar lebih tebal. Supaya gambarnya rapi harus dipilih tebal
garis yang tepat. Gambar-gambar yang biasanya diperlukan yaitu seperti berikut.
10
Tabel 2.1 Tingkat pencahayaan rata-rata, renderansi dan temperature warna yang
direkomendasikan
Umum Digunakan
11
2.2.1. 3 Prinsip – Prinsip Dasar Instalasi Listrik
a. Keamanan
Yang dimaksud adalah keamanan secara elektrik untuk manusia, ternak, dan
barang lainnya apabila terjadi keadaan tidak normal dalam suatu instalasi listrik.
b. Keandalan
Yang dimaksud adalah andal secara mekanik maupun secara elektrik (instlasai
bekerja pada nilai nominal tanpa timbul kerusakan). Keandalan juga menyangkut
ketepatan pengaman untuk menanggapi jika terjadi gangguan.
c. Ketersedian
Yang dimaksud adalah kesiapan suatu instalasi melayani kebutuhan baik daya,
gawai, maupun perluasan instalasi yang mencakup spare dari suatu instalasi,
peralatan yang digunakan dan sebagainya.
12
d. Ketercapaian
oleh pengguna dan di dalam mengoperasikan peralatan tersebut juga mudah dan
dapat dijangkau oleh konsumen.
e. Keindahan
f. Ekonomis
Yang dimaksud ekonomis adalah biaya yang dikeluarkan untuk instalasi harus
sehemat mungkin karena besarnya biaya saja tidak selalu menjamin mutu suatu
instlasi, namun walaupun demikian mutu peralatan tetaplah menjadi perhatian
utama.
A. Tang Kombinasi
B. Obeng
Alat yang digunakan untuk melepas dan mengencangkan sekrup. Obeng pada
umunya ada dua macam :
13
Obeng Kembang (+) .Dengan batang nikel, serta tangkai plastik, dengan plastik
yg berbeda ukuran.
Obeng Pipih (-). Dengan batang nikel serta tangkai dari plastik dengan ukuran
yang berbeda-beda.
14
2. Palu Karet Lunak
Dipergunakan untuk memukul benda yang mudah pecah atau berubah bentuk.
Gergaji tangan untuk besi dengan tangkai baja bulat, digunakan untuk
menggergaji pipa besi,pipa pvc, dan sebagainya.
Obeng pipih (-) yang dilengkapi dengan lampu neon dengan tangkai dari plastik
yang transparan, mampu sapapi dengan 380 VAC. Tes Pent ini berfungsi ganda,
disamping bisa digunakan untuk membuka/mengeraskan skrup, bisa juga
digunakan untuk mengetahui tegangan phase.
Alat ini digunakan untuk menyambung satu bagian dengan yang lainnya. Solder
listrik ini terdiri bermacam-macam sampai 1000 watt.
15
G. Bor Listrik
Dipergunakan untuk membuat lubang pada bahan pekerjaan kayu atau logam dan
bahan-bahan lainnya. Kontruksi bermacam-macam, untuk pekerjaan ringan,
menengah, dan berat.
H. AVO Meter
AVO Meter adalah Alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik dalam
satuan Ampere (A), tegangan listrik AC/DC dalam satuan Volt (V), dan tahanan
listrik dalam satuan Ohm (O). AVO Meter ada dua jenis dengan tipe bermacam-
macam yaitu:
16
AVO Meter dengan sistem digital
I. Pipa
Salah satu pipa yang paling sering digunakan dalam instalasi listrik yaitu pipa
PVC (Poly Vinil Clorida). Sifat PVC yang tahan lama dan tidak gampang dirusak
dan tidak berkarat atau membusuk menjadikan PVC paling sering digunakan
dalam sistem perpipaan dan pelindung kabel.
J. Fitting
17
Fitting adalah suatu alat untuk menghubungkan lampu dengan kawat-kawat
jaringan listrik secara aman, atau kalau dari segi istilah, fitting berasal dari bahasa
inggris yang berarti sebuah tempat untuk menaruh sebuah lampu bohlam, yang
berbentuk bulat dengan lubang di tengahnya yang digunakan untuk menaruh
bohlam. Berdasarkan pemakaiannya, bentuk fitting terdapat beberapa macam,
yaitu fitting tempel, fitting gantung, fitting bayonet, kombinasi fitting dengan stop
kontak dan lain-lain.
K. Kabel
KabelNYA
18
PVC untuk saluran air bersih) yang diisi kabel listrik yang bertujuan melindungi
kabel dari gangguan luar.
Kabel NYM
Kabel jenis ini mempunyai isolasi luar jenis PVC berwarna putih (cara
mengenalinya bisa dengan melihat warna yang khas putih ini) dengan selubung
karet di dalamnya dan berinti kawat tunggal yang jumlahnya antara 2 sampai 4
inti dan masing-masing inti mempunyai isolasi masing-masing dengan warna
berbeda. Jadi seperti beberapa kabel NYA yang dijadikan satu dan
ditambahkan isolasi putih dan selubung karet.
Kode yang digunakan untuk jenis kabel ini adalah missal : 3C x 2.5 sqmm,
dimana 3C menandakan jumlah inti (3 inti kabel), 2,5 sqmm menandakan ukuran
penampang kabel dalam “square millimeter”.
Kabel ini relative lebih kuat karena adanya isolasi PVC dan selubung karet.
Pemasangannya pada instalasi listrik dalam rumah bisa tanpa conduit (kecuali
dalam tembok), tetapi bukan untuk tipe “outdoor”. Harganya lebih mahal dari tipe
kabel NYA.
Kabel NYY
Warna khas kabel ini adalah hitam dengan isolasi PVC ganda sehingga lebih kuat.
Karena lebih kuat dari tekanan gencetan dan air, pemasangannya bisa untuk
19
outdoor, termasuk ditanam dalam tanah. Kabel untuk lampu taman dan di luar
rumah sebaiknya menggunakan kabel jenis ini. Harganya tentu lebih mahal
dibanding dua jenis kabel sebelumnya.
Sedangkan kabel berinti serabut, biasanya ada 2 inti dan 2 macam warna, disebut
NYMHYO, biasanya digunakan untuk loudspeaker atau sound system atau untuk
lampu-lampu berdaya kecil.
L. Kotak sambung
Merupakan suatu komponen dalam instalasi listrik yang berfungsi sebagai tempat
terjadinya percabangan kabel listrik.
M. Stop kontak
20
Berdasarkan bentuk serta fungsInya, stop kontak dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
1. Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal)
yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat
listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.
2. Stop kontak besar, merupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang
dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC
yang berfungsi sebagai ground. Sakelar jenis ini biasanya digunakan
Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan
dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.
N. Steker
Steker atau Staker atau yang kadang sering disebut colokan listrik, karena
memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik
yang yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik,
ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan.
O. MCB
21
MCB adalah suatu komponen dalam instalasi listrik yang berfungsi
sebagai pengaman beban lebih atau pembatas arus listrik yang mengalir ke
instalasi listrik. MCB bekerja dengan cara pemutusan hubungan yang disebabkan
oleh aliran listrik lebih dengan menggunakan electromagnet/bimetal. Cara kerja
dari MCB ini adalah memanfaatkan pemuaian dari bimetal yang panas akibat arus
yang mengalir untuk memutuskan arus listrik. Kapasitas MCB menggunakan
satuan Ampere (A), Kapasitas MCB mulai dari 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A,
25A, 32A dll. MCB yang digunakan harus memiliki logo SNI pada MCB
tersebut.
P. Lampu
Sakelar
Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju
beban. Saklar sangat banyak macam dan jenisnya misalnya: untuk keperluan
22
instalasi penerangan, untuk tegangan tinggi, instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya.
23
Saklar tunggal
Saklar ini tidak lagi memerlukan penjelasan. Ini suatu cara yang termudah untuk
menghubungkan / memutuskan suatu hantaran.
Saklar seri/deret
Saklar seri ini gunanya untuk memutuskan dan menghubungkan dua buah
kelompok lampu secara bergantian.
24
Saklar tukar
Saklar tukar ini digunakan apabila kita menghendaki melayani satu lampu dari
dua tempat atau lampu menyala secara berurutan.
Saklar silang
Saklar silang ini digunakan apabila kita harus dapat melayani satu lampu dan tiga
tempat, maka kita pakai saklar silang waktu memasang. Hendaklah diingat, bahwa
saklar yang pertama dan penghabisan haruslah dipasang saklar tukar, saklar di
antaranya adalah saklar silang.
25
Saklar ini digunakan untuk memutus atau menghubungkan hantaran fasa dan nol
secara bersama-sama. Sakelar ini biasanya digunakan pada boks sekering satu
fasa.
Saklar ini dipakai pada golongan yang terdiri dari sejumlah lampu-lampu besar.
Q. Clamp
Clamp adalah suatu komponen dalam instalasi listrik yang berfungsi untuk
menahan pipa atau kabel instalasi listrik yang biasanya dipasang pada dinding
agar pipa atau kabel tersebut tidak terjatuh.
26
R. Sekring
S. Bargainser
- CircuitBreaker(CB)
Circuit Breaker (CB) adalah komponen bargainser yang berkerja untuk
memutuskan arus listrik, bila terjadi pemakaian daya yang berlebihan atau bila
terjadi hubungan singkat dari suatu peralatan listrik rumah.
- MeterListrik(KwhMeter)
Meter Listrik (Kwh Meter) Sebagai penujuk besarnya daya listrik dan satuan Kwh
(Kilowatt hour), petugas PLN yang setiap bulannya yang selalu mencatat angka-
angka meter listrik ini.
- SpinControl
Spin Control sebagai alat yang berputar dan menggerakan meter listrik. Jika, terjadi
27
pemakaian daya. Semakin besar pemakaian daya semakin cepat spin control
berputar.
T. Pengaman
Pada setiap penghantar arus maka akan terjadilah panas. Untuk menjaga agar
janagn terjadi kerusakan – kerusakan pada instalasi listrik yang disebabkan karena
terjadinya panas tersebut oleh beban yang berlebihan atau adanya hubung singkat,
maka perlu adanya pengaman instalasi tersebut. Macam peralatan pengaman yang
sering dipakai pada instalasi penerangan listrik adalah :
Pengaman lebur yang kita kenal sebagai fuse atau sekering dipergunakan unutk
mengatasi gangguan arus hubung singkat. Pengaman lebur harus dapat
menghentikan arus apabila arus tersebut pada temperatur ruang 35Oc atau lebih
dalam waktu tertentu pada saluran atau hantaran kabel. Dengan kata lain suatu
saluran atau kabel dengan penampang tertentu mempunyai pengaman lebur untuk
arus maksimum yang diperbolehkan (biasanya dinaman arus nominal). Pada
waktu hubung singkat arus yang ditimbulkan adalah besar sekali dan pengaman
28
c. MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)
MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) adalah sebagai pemutus sirkuit pada
tegangan menengah. Dalam memilih circuit breaker hal-hal yang harus
dipertimbangkan adalah :
Karakteristik sistem :
Sistem tegangan
Tegangan operasional dari circuit breaker harus lebih besar atau minimum sama
dengan tegangan sistem.
Frekuensi sistem
Frekuensi pengenal dari circuit breaker harus sesuai dengan frekuensi sistem.
Circuit breaker Merlin Gerin dapat beroperasi pada frekuensi 50 atau 60 Hz.
Arus pengenal
Arus pengenal dari circuit breaker harus disesuaikan dengan besarnya arus beban
yang dilewatkan oleh kabel, dan harus lebih kecil dari arus ambang yang diijinkan
lewat pada kabel.
Kapasitas pemutusan
Kapasitas pemutusan dari circuit breaker harus paling sedikit sama dengan arus
hubung singkat prospektif yang mungkin akan terjadi pada suatu titik instalasi
dimana circuit breaker tersebut dipasang.
29
Jumlah pole dari circuit breaker sangat tergantung kepada sistem pembumian dari
system.
Bila electromagnet yang dihasilkan dari dua keping logam yang disatukan atau
lebih dikenal dengan bimetal bekerja, maka akan memutus kontak yang terletak
pada pemadam busur dan kemudian bekerja membuka saklar.MCB
yang digunakan di rumah-rumah diutamakan untuk memproteksi instalasi
dari hubungan arus pendek, sehingga pemakaiannya lebih diutamakan untuk
mengamankan instalasi atau konduktornya. Sedangkan MCB pada APP
diutamakan sebagai pembawa arus dengan karakteristik CL (current limiter)
disamping itu juga sebagai gawai pengaman arus hubung pendek yang bekerja
denganseketik.
30
Keterangan :
6. Baut
7. Solenoid coil atau lilitan yang berfungsi sebagai magnetic trip dan bekerja bila
terjadi hubung singkat arus listrik.
8. Pemadam busur api jika terjadi percikan api saat terjadi pemutusan atau
pengaliran kembali arus listrik.
e. Pentahan/Ardel/Grounding
31
bumi atau tanah apabila terdapat kebocoran instalasi atau arus listrik. Bumi atau
tanah merupakan penetral aliran listrik yang besar.’
Cara kerja dari sistem arde/grounding adalah apabila terdapat arus yang
terlalu besar akibat kebocoran arus listrik atau kegagalan isolasi dapat segera
dihubungkan ke tanah/bumi sehingga peralatan listrik terhindar dari kerusakan
dan pengguna peralatan pun akan terhindar dari sengatan aliran listrik.
f. Manfaat Primer
Disebut manfaat primer karena listrik yang paling menunjang kegiatan pokok
dalam rumah tinggal yang meliputi pencahayaan, pengudaraan, dan tata air.
32
Listrik untuk pengudaraan
Udara berfungsi untuk memberi kenyamanan suhu., dapat dihadirkan dengan cara
alami yaitu berupa jendela, jalusi, dan sebagainya. Namun, ada juga dengan
menggunakan listrik yang bekerja secara elektrik yaitu sebagai sumber energi
untuk menyalakan alat-alat pengudaraan buatan seperti kipas angina atau air
conditioner (AC)
g. Manfaat Sekunder
Yaitu sebagai penghasil energi untuk menyalakan berbagai alat listrik yang lain,
seperti mesin cuci, lemari es, televisi, dll.
Rencana instalasi listrik ialah berkas gambar rencana dan uraian teknik
yang digunakan sebagai pegangan untuk melaksanakan pemasangan suatu
instalasi listrik. Rencana instalasi listirk harus dibuat dengan jelas, serta mudah
dibaca dan dipahami oleh para teknisi listrik, untuk itu harus diikuti ketentuan dan
standar yang berlaku.
1. Gambar Situasi, yang menunjukan dengan jelas letak gedung atau bangunan
tempat instalasi tersebut akan dipasang dan rencana pengembangannya dengan
sumber tenaga listrik.
33
2. Gambar Instalasi, yang meliputi :
Gambar hubungan antara bagian sirkuit akhir dan PHB yang bersangkutan,
ataupun pemberian tanda mengenai hubungan tersebut Tanda atau keterangan
yang jelas mengenai setiap perlengkapan listrik
- Susut tegangan
34
- Perbaikan faktor kerja
- Tingkat penerangan
- Cara pengujian
8. Perkiraan biaya
i. Pemasangan Penghantar
35
mudah cara pemasangan dan perbaikan pemasangan penghantar tersebut masuk ke
dalam pipa instalasi.
Ukuran penghantar jalur utama termasuk jalur ke stop kontak dan penghantar jalur
cabang dari saklar ke lampu yaitu 2,5 mm2 dengan menggunakan penghantar
yang sesuai ketentuan maka keselamatan instalasi dapat terjamin dan apabila
instalasi akan diperluas masih dalam batas kemampuannya.
Pipa Instalasi
Semua penghantar dalam instalasi listrik dimasukkan dalam pipa PVC dengan
ukuran agar penghantar aman dari benturan mekanis, disamping itu juga
penghantar akan terisolasi serta mudah dalam perawatan apabila terjadi kerusakan
dalam perbaikan.
cepatnya pemutusan ini kemungkinan timbulnya busur api antara kontak (tuas)
saklar menjadi lebih kecil. Saklar yang digunakan pada umumnya jenis saklar
tunggal, saklar seri dan saklar tukar (hotel) jenis inbow (terpendam dalam
tembok).
36
memerlukan agar merata dan seimbang. Di dalam panel bagi terdapat komponen
antara lain rel (busbar), saklar utama, pengaman, pengaman, alat-alat ukur dan
lampu indikator.
Rating Pengaman
Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan atau lebih besar
dari arus nominal beban (I pengaman > I nominal). Pengaman yang digunakan
dalam instalasi listrik adalah pemutus rangkaian (MCB) untuk pengaman tiap
kelompok beban dan pemutus rangkaian pusat (MCCB) untuk pengaman seluruh
kelompok beban. Besarnya rating arus MCB maupun MCB diperhitungkan arus
beban yang dipikul atau dipasang di dalam instalasi agar memenuhi syarat
keamanan.
Dari segi peruntukan, Misalnya mereka adalah rumah tangga, badan sosial, bisnis,
industri, kantor pemerintah, dan lain-lain. Satu dengan yang lain berbeda
keperluan dalam penggunaan tenaga listrik dan karenanya pula dikenakan tarif
yang berbeda-beda.
Dari segi batas daya yang digunakan, misalnya ada yang menggunakan daya 250
VA, seperti tenaga listrik yang dipakai untuk keperluan rumah tangga sangat kecil
dan adapula sampai 30.000 KVA yang dipakai untuk keperluan industri besar.
37
Berdasarkan keputusan Presiden Rebublik Indonesia Nomor 89 Tahun 2002
Tanggal 31 Desember 2002, golongan pelanggan PT.PLN PERSERO itu dapat
dilihat Pada tabel berikut ini:
LN sebagai penyedia jasa layanan Listrik, telah menyediakan besaran daya yang
kita butuhkan. Berikut adalah tabel daya listrik yang disediakan oleh PLN untuk
konsumenrumahtangga:
1 250 1 X 1,2
2 450 1X2
38
3 900 1X4
4 1,3 1X6
5 2,2 1 X 10
6 3,5 1 X 16
7 4,4 1 X 20
8 5,5 1 X 25
9 7,7 1 X 35
10 11 1 X 50
11 13,9 1 X 63
12 17 1 X 80
13 22 1 X 100
39
BAB 3
PEMBAHASAN
Gambar dibawah ini merupakan gambar rumah tampak depan tipe 177,
yaitu salah satu contoh rumah yang akan dibahas mengenai instalasi listriknya.
40
3.2 Denah Lokasi
41
3.3 Denah Bangunan Tanpa Instalasi
Gambar dibawah ini merupakan denah rumah tinggal tipe 177 diambil dari
tampak atasnya, yang menggambarkan panjang dan lebar bangunan,
menggambarkan ukuran disetiap ruangan, dan menggambarkan ruangan atau
tempat apa saja yang ada di rumah tinggal tipe 177 ini.
42
3.4 Denah Bangunan Dengan Instalasi
43
3.5 Deskripsi Rumah
Rumah type 177 ini dengan ukuran rumah 15m x 8m, terletak di Lorong
Siguntang, Jl. Srijaya Negara, Ilir Barat 1, Palembang-Sumatera Selatan. Rumah
ini terhubung dengan trafo yang terletak di depan lorong karyawan tidak jauh dari
lokasi rumah ini. Dengan mendapatkan sumber dari PLN sebesar 16A.
Rumah ini menggunakan 3 buah MCB, dimana mcb tersebut terbagi dalam PHB,
yaitu dibagi menjadi grup I mcb sebesar10A, yang digunakan untuk 4 kamar tidur,
1 ruang keluarga, dan 1 taman. Lalu grup II mcb sebesar 6A, yang digunakan
untuk 2 kamar mandi, 1 ruang tamu, 1 ruang makan, 1 taman, 3 teras, dan 1
carport. Dan grup mcb cadangan sebesar 2A digunakan apabila terjadi gangguan
pada mcb 10A maupun 6A.
1. RUANG TIDUR 1
2. RUANG TIDUR 2
44
1 buah saklar seri Legrand
3. RUANG TIDUR 3
4. RUANG TIDUR 4
5. RUANG KELUARGA
45
6. RUANG TAMU
2 TERAS 1
3 TERAS 2
46
1 buah fitting lampu Krisbow
4 TERAS 3
5 TAMAN 1
6 TAMAN 2
8 KAMAR MANDI 2
47
9 PARKIR MOBIL (Carport)
KUAT PENERANGAN
Rumus:
N= ExLxW
Ø x LLF x Cu x n
48
Ø = Total nilai pencahayaan lampu dalam satuan LUMEN
LLF = (Light Loss Factor) atau Faktor kehilangan atau kerugian cahaya, biasa
nilainya antara 0,7–0,8
Cu = (Coeffesien of Utillization)
1. RUANG TAMU
Diketahui :
Jadi lampu standar yang digunakan memiliki daya 50 watt dengan jumlah 1
lampu, atau setara dengan1 buah lampu LED 10 watt
2. RUANG TIDUR 1
Diketahui :
Jadi lampu standar yang digunakan memiliki daya 75 watt dengan jumlah 2
lampu, atau setara dengan 2 buah lampu LED 13 watt
49
3. RUANG TIDUR 2
Diketahui :
Jadi lampu standar yang digunakan memiliki daya 35 watt dengan jumlah 2
lampu, atau setara dengan 2 buah lampu LED 4 watt
4. RUANG TIDUR 3
Diketahui :
Jadi lampu standar yang digunakan memiliki daya 35 watt dengan jumlah 2
lampu, atau setara dengan 2 buah lampu LED 4 watt
5. RUANG TIDUR 4
Diketahui :
50
120 𝑙𝑢𝑥 𝑋 12𝑚2
N = 75 𝑥 0.7 𝑥 0.5 𝑥 2 = 54.85 watt
Jadi lampu standar yang digunakan memiliki daya 50 watt dengan jumlah 1
lampu, atau setara dengan lampu LED 10 watt
6. KAMAR MANDI 1
Diketahui :
Jadi lampu standar yang digunakan memiliki daya 35 watt dengan jumlah 1
lampu, atau setara dengan lampu LED 6 watt
7. KAMAR MANDI 2
Diketahui :
Jadi lampu standar yang digunakan memiliki daya 35 watt dengan jumlah 1
lampu, atau setara dengan lampu LED 6 watt
51
8. RUANG MAKAN DAN DAPUR
Diketahui :
Jadi lampu standar yang digunakan memiliki daya 100 watt dengan jumlah 1
lampu dan 75 watt 1 lampu , atau setara dengan 1 lampu LED 18 watt dan 1
lampu LED 13 watt
9. TERAS 1
Diketahui :
60 𝑙𝑢𝑥 𝑋 6𝑚2
N = 75 𝑥 0.7 𝑥 0.5 𝑥 1 = 13.71watt
Jadi lampu standar yang digunakan memiliki daya 10 watt dengan jumlah 1
lampu, atau setara dengan lampu LED 4 watt
10. TERAS 2
Diketahui :
52
Jumlah titik lampu :
60 𝑙𝑢𝑥 𝑋 3𝑚2
N = 75 𝑥 0.7 𝑥 0.5 𝑥 1 = 6.85 watt
Jadi lampu standar yang digunakan memiliki daya 10 watt dengan jumlah 1
lampu, atau setara dengan lampu LED 4 watt
11. TERAS 3
Diketahui :
60 𝑙𝑢𝑥 𝑋 4𝑚2
N = 75 𝑥 0.7 𝑥 0.5 𝑥 1 = 9.14 watt
Jadi lampu standar yang digunakan memiliki daya 10 watt dengan jumlah 1
lampu, atau setara dengan lampu LED 4 watt
Diketahui :
Jadi lampu standar yang digunakan memiliki daya 75 watt dengan jumlah 2
lampu, atau setara dengan 2 buah lampu LED 13 watt
53
13. TAMAN 1
Diketahui :
60 𝑙𝑢𝑥 𝑋 48𝑚2
N = 75 𝑥 0.7 𝑥 0.5 𝑥 1 = 54.85 watt
Jadi lampu standar yang digunakan memiliki daya 30 watt dengan jumlah 2
lampu, atau setara dengan lampu LED 6 watt
14. TAMAN 2
Diketahui :
60 𝑙𝑢𝑥 𝑋 48𝑚2
N = 75 𝑥 0.7 𝑥 0.5 𝑥 1 = 54.85 watt
Jadi lampu standar yang digunakan memiliki daya 30 watt dengan jumlah 2
lampu, atau setara dengan lampu LED 6 watt
60 𝑙𝑢𝑥 𝑋 48𝑚2
N = 75 𝑥 0.7 𝑥 0.5 𝑥 1 = 54.85 watt
54
Jadi lampu standar yang digunakan memiliki daya 50 watt dengan jumlah 1
lampu, atau setara dengan lampu LED 6 watt
Jumlah daya lampu standard yang dipakai sebesar 985 watt dengan rincian
sebagai berikut :
KOTAK KONTAK
Jumlah : 7 Buah
Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm harus
dilengkapi tutup.
55
Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada disebelah
kanan atau di sebelah bawah.
SAKLAR
Jumlah : 11 Buah
Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu.
Jadi total daya yang dipakai dalam instalasi rumah tinggal tipe 177 ini ialah
sebesar 2.735 watt dengan 22 titik lampu
56
3.6 Diagram Distribusi
57
3.7 Panel dan Deskripsi
3.7.1 Gambar Kotak Panel MCB
58
3.7.2 Diagram Panel MCB
Berikut ini ialah bentuk dari diagram panel mcb di instalasi pada rumah
tinggal tipe 177.
59
3.7.3 Deskripsi Panel MCB
Dirumah tinggal type 177 ini mendapatkan arus dari sumber (PLN)
sebesar 16 ampere, maka digunanakan 3 buah MCB. Karena menggunakan 3 buah
MCB, maka digunakan sebuah panel hubung bagi (PHB). PHB yang digunakan
berisikan 3 buah MCB, yaitu MCB pertama memiliki ketahanan arus sebesesar 10
ampere, MCB kedua memiliki ketahanan arus sebesar 6 ampere, dan sebagai
cadangan yaitu sebesar 2 ampere.
1. MCB Utama
Tegangan : 220 V
60
MCB : 2.735 / 220
: 12,43 A
2. MCB Grup 1
b. lampu 30 watt = 2 x 30 = 60 w
d. lampu 50 watt = 1 x 50 = 50 w
Tegangan : 220 v
3. MCB Grup 2
b. lampu 30 watt = 2 x 30 = 60 w
e. Lampu 75 watt = 1 x 75 = 75 w
61
f. Kotak Kontak = 2 x 250 = 500 w
Tegangan : 220 v
62
3.8 Tabel Peralatan dan Harga
TABEL PERALATAN
No. Nama Alat Jumlah (unit) Harga Satuan Jumlah Harga Satuan
1. Saklar tunggal 2 Rp20.000,- Rp40.000,-
2. Saklar seri 7 Rp75.000,- Rp450.000,-
3. Kotak-kontak 7 Rp105.00,- Rp735.000,-
4. Lampu Phillips 4 Watt LED 2 Rp22.800,- Rp45.600,-
5. Lampu Phillips 6 Watt LED 10 Rp26.800,- Rp268.000,-
6. Lampu Phillips 10 Watt LED 3 Rp38.500,- Rp115.500,-
7. Lampu Phillips 13 Watt LED 5 Rp43.000,- Rp215.000,-
8. Lampu Philips 18 watt LED 1 Rp75.000,- Rp75.000,-
9. MCB 6A 1 Rp50.000,- Rp50.000,-
10. MCB 10 A 1 Rp65.000,- Rp65.000,-
11. Fitting didalam ruangan 17 Rp17.5000,- Rp297.500,-
Krisbow
12. Fitting lampu taman 4 Rp320.000,- Rp1.280.000,-
13. Kotak hubung 10 Rp15.000,- Rp150.000,-
14. MCB 2A 1 Rp65.00,- Rp65.000,-
15. Kabel Eterna NYM 3x2,5 1 gulung Rp1.100.000,- Rp1.100.000,-
mm
16. Kabel Eterna NYM 2x2,5 1 gulung Rp800.000,- Rp800.000,-
mm
17. Saklar Tukar 2 Rp92.800,- Rp185.600,-
JUMLAH = Rp5.937.200,-
63
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
64
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/157802260/Makalah-Tugas-Besar-
Instalasi-Penerangan-dan-Tenaga-Listrik-Aish-Yuli-Tatik
https://www.academia.edu/29497529/MAKALAH_INSTALASI_L
ISTRIK
http://eprints.ums.ac.id/39776/5/BAB%20I.pdf
http://mappiara.blogspot.com/2011/02/instalasi-domestik.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/19591
0131984031-
DIDI_TEGUH_CHANDRA/Listrik_Rumah_Tangga/Buku_Guru_
PDF/MATERI.pdf
http://makalah-elektrical-
enginering.blogspot.com/2017/03/merencanakan-dan-merangkai-
sistem.html
https://rejekiinsanmandiri.blogspot.com/2017/07/instalasi-listrik-
rumah_24.html
iv