Anda di halaman 1dari 9

PENGAMAN

PENTANAHAN PENGAMAN UNTUK BEBAN LEBIH DARI SATU

I. Tujuan percobaan

Selesai percobaan praktikan diharapkan dapat :

 Membuat suatu sistem pentanahan pangaman untuk suatu instalasi yang mempunyai
beban lebih dari satu.
 Menerangkan mengapa didalam sebuah sistem yang demikian, sebuah pentanahan
harus dihubungkan pada sebanyak mungkin tempat.
 Membuat simulasi kegagalan didalam suatu instalasi yang mempunyai sebuah sistem
pentanahan dan menentukan nilai kegagalannya.
 Menghitung tahanan pentanahan pengaman yang diperlukan.

II. Pendahuluan
Untuk menghindari tegangan sentuh yang besar dari 50 V hal yang sangat
penting adalah agar tahanan pentanahan pengaman harus sekecil mungkin.
Dalam hal terjadinya sebuah kegagalan isolasi, arus bocor harus cukup besar agar alat
pengaman arus lebih dapat bekerja.
Besarnya tahanan pentanahan pengaman dapat dihitung dari persamaan :
Rp = 50 V / It
Untuk menjamin tahanan pentanahan itu kecil, kawat pentanahan (PE) dari sumber
harus dihubungkan ke tanah sebanyak mungkin. Memparalelkan beberapa titik
pentanahan akan menghasilkan tahanan pentanahan yang kecil, maka arus bocor yang
mengalir besar, dan hal ini akan menyebabkan alat pengaman arus lebih bekerja.
III. Peralatan yang digunakan

 Transformator 1 Buah
 Transformator isolasi 1 Buah
 Beban 1 Buah
 Symbol Orang 1 Buah
 Multimeter 3 Buah
 Tahanan : 1,1 ohm/ 11 watt 1 Buah

2 ohm/ 11 watt 1 Buah

5,6 ohm/ 11 watt 1 Buah

18 ohm/ 11 watt 1 Buah

2,2 Kohm/ 11 watt 1 Buah


IV. GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN
V. Prosedur percobaan
5.1 Buat rangakaian seperti pada rangkaian percobaan 4.1.
Disini terdapat kegagalan isolasi antara L₂ dengan L₃.
Orang menyentuh rumah beban.
Ukur tegangan sentuhnya !
Apakah tegangan tersebut membahayakan ?
5.2 Hubungkan rumah beban ke transformator isolasi dengan beban yang konduktif.
Ukur tegangan sentuhnya !
Apakah tegangan tersebut membahayakan ?
Berikan kesimpulan mengenai hasil pengukuran diatas !
Tambahkan kegagalan isolasi antara netral dengan rumah transformator isolasi !
Ukur tegangan sentuhnya, dan apakah tegangan tersebut membahayakan ?
5.3 Ganti rangkaian dengan rangkaian seperti pada rangkaian percobaan 2, tanpa
tahanan pentanahan pengaman Rp1 dan Rp2.
Apakah tegangan sentuhnya membahayakan ?
VI. Pembahasan
VI.1. Tabel hasil percobaan

Tabel 1 : Dengan RP1 dan RP2

Tegangan Arus Arus


sentuh Vb RP1 RP2
No. Kegagalan Isolasi Keterangan
(V) (A) (A)

1. L2↔ Rb 8,54 3,33 0,006 Trip pada L2

2. 8,29 3,28 0,004 Trip pada L3, lalu


L3↔ Rb pada L2

3. 6,83 2,58 0,007 Trip L2 dan L3 secara


Rb↔Rt bersamaan

4. 6,73 2,68 0,006 Trip pada L3, lalu


N↔Rt pada L2

Tabel 2 : Tanpa RP1 dan RP2

No. Kegagalan Isolasi Tegangan sentuh VB (V) Keterangan

1. L2↔ Rb 0,001 Trip pada L2

2. 0,018 Trip pada L2 dan L3


L3↔ Rb secara bersamaan

3. Rb↔Rt 0,012 Trip pada L2, lalu pada L3

4. N↔Rt 0,013 Trip pada L2, lalu pada L3


VI.2. Perhitungan hasil percobaan

𝟓𝟎 𝑽𝒐𝒍𝒕
Rumus : Rp = 𝑰𝒕

Keterangan : It = K. In
In = arus nominal
K = konstanta yang tergantung dari tipe sikring yang
dipasangkan.
Perhitungan Tabel 1
50 𝑉𝑜𝑙𝑡 50 𝑉𝑜𝑙𝑡 50 𝑉𝑜𝑙𝑡 50 𝑉𝑜𝑙𝑡
1. Rp = = = = = 11.99 ohm
𝐼𝑡 𝐼𝑛.𝐾 1.668 𝑥 2.5 4.17

50 𝑉𝑜𝑙𝑡 50 𝑉𝑜𝑙𝑡 50 𝑉𝑜𝑙𝑡 50 𝑉𝑜𝑙𝑡


2. Rp = = = 1.642 𝑥 2.5 = = 12.18 ohm
𝐼𝑡 𝐼𝑛.𝐾 4.105

50 𝑉𝑜𝑙𝑡 50 𝑉𝑜𝑙𝑡 50 𝑉𝑜𝑙𝑡 50 𝑉𝑜𝑙𝑡


3. Rp = = = 1.2935 𝑥 2.5 = 3.23375 = 15.46 ohm
𝐼𝑡 𝐼𝑛.𝐾

50 𝑉𝑜𝑙𝑡 50 𝑉𝑜𝑙𝑡 50 𝑉𝑜𝑙𝑡 50 𝑉𝑜𝑙𝑡


4. Rp = = = 1.343 𝑥 2.5 = = 14.89 ohm
𝐼𝑡 𝐼𝑛.𝐾 3.3575

VI.3. Analisa hasil percobaan

Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan dengan membuat suatu
sistem pentanahan pengaman untuk beban lebih dari satu. Dengan tujuan untuk
menghitung tahanan pentanahan pengaman yang diperlukan, menerangkan mengapa pada
sutau sistem pentanahan harus dihubungkan pada sebanyak mungkin tempat dan
menentukan nilai kegagalan pada suatu instalasi yang mempunyai sebuah sistem
pentanahan.

Pada percobaan pertama kami merangkai sesuai dengan rangkain percobaan gambar
4.1. dengan kondisi dimana Rp1 dan Rp2 dengan masing-masing tahanan sebesar 2,2 ohm
dan 5,6 ohm yang tersambung dengan rumah beban dan rumah trafo. Dari percobaan
pertama ini kami melakukan hubung singkat antara L2 dengan rumah beban, didapatkan
tegangan sentuh Vb seebsar 8,54 V, dengan arus Rp1 yang dihasilkan sebesar 3,33 A dan
arus Rp2 sebesar 0,006 A dan terjadi trip pada L2. Lalu tahanan pentanahan pengaman
yang harus dipasang pada kondisi tersebut ialah 11,99 ohm. Percobaan selanjutnya
dilakukan hubung singkat lagi pada L3 dengan rumah beban dan didapatkan tegangan
sentuh Vb sebesar 8,29 V, dengan arus pada Rp1 didapatkan sebesar 3,28 A dan arus oada
Rp2 sebesar 0,004 A. terjadi trip pada L3, dan dalam rentang waktu hanya satu persekian
detik L2 juga trip. Didapatkan tahanan pentanahan pengaman sebesar 12,18 ohm. Lalu
ditambah lagi dengan dilakukan short circuit antara rumah beban dengan rumah trafo, dan
didapatkan tegangan sentuh Vb sebesar 6,83 V, dan arus pada Rp1 sebesar 2,58 A dengan
arus Rp2 yang didapatkan sebesar 0,007 A. Dan terjadi trip yang bersamaan antara
pengaman L2 dan L3. Dengan didapatkan hasil perhitungan tahanan pentanahan
pengaman sebesar 15,46 ohm. Lalu percobaan terakhir dilakukan short circuit antara netral
trafo dengan sisi rumah trafo itu sendiri. Dan didapat tegangan sentuh Vb sebesar 6,73 V
dan arus Rp1 didapatkan hasil sebesar 2,68 A dan arus Rp2 didapatkan hasil sebesar 0,006
A. Dan terjadi trip pada pengaman L3 lalu disusul trip pada pengaman L2 dengan rentang
waktu satu per sekian detik dan didapatkan tahanan pentanahan pengaman (Rp) yang
dihitung sebesar 14,89 ohm.

𝟓𝟎 𝑽
Tahanan pentanahan pengaman (Rp) yang dihitung dengan rumus Rp = , dimana
𝑰𝒕
It = In . K dengan arus nominal (In) disini didapatkan dari penjumlahan antara arus pada
Rp1 dan arus pada Rp2, lalu dibagi dua, sedangkan K sendiri merupakan konstan dari tipe
sekring yang digunakan.

Pada percobaan kedua dengan rangkaian yang sesuai pada gambar 4.2 kami
melakukan percobaan dengan melepas Rp1 dan Rp2, dan dengan kondisi manusia yang
tangannya menggantung pada rumah beban dan rumah trafo, tanpa menyentuh atau
menginjak tanah atau lantai. Pada percobaan ini kami melakukan hubung singkat antara
L2 dengan rumah beban lalu didapatkan tegangan sentuh Vb sebesar 0,001 V. Pada
percobaan ini terjadi trip pada L2. Selanjutnya kami melakukan hubung singkat lagi yaitu
antara L3 dengan rumah beban, sehingga didapatkan tegangan sentuh Vb sebesar 0,018 V.
Pada percobaan ini terjadi trip yang secara bersamaan antara pengaman L2 dan L3.
Kemudian, kami juga menghubung singkatkan antara sisi rumah beban dan rumah trafo,
sehingga didapatkan tegangan sentuh Vb sebesar 0,012 V. pada percobaan ini terjadi trip
pada pengaman L2, kemudian selang waktu seper-sekian detik terjadi juga trip pada
pengaman L3. Tidak ada arus yang terukur atau arus yang terukur amat sangat kecil,
sehingga tidak terbaca pada alat ukur pada percobaan, hal ini dikarenakan tidak adanya
Rp1 dan Rp2 yang dipasang pada sistem tahanan pengaman ini.
VII. TUGAS DAN PERTANYAAN
7.1 Buat rangakaian seperti pada rangkaian percobaan 4.1.
Disini terdapat kegagalan isolasi antara L₂ dengan L₃.
Orang menyentuh rumah beban.
Ukur tegangan sentuhnya !
Apakah tegangan tersebut membahayakan ?
7.2 Hubungkan rumah beban ke transformator isolasi dengan beban yang
konduktif.
Ukur tegangan sentuhnya !
Apakah tegangan tersebut membahayakan ?
7.3 Berikan kesimpulan mengenai hasil pengukuran diatas !
7.4 Tambahkan kegagalan isolasi antara netral dengan rumah transformator
isolasi!
Ukur tegangan sentuhnya, dan apakah tegangan tersebut membahayakan ?
7.5 Ganti rangkaian dengan rangkaian seperti pada rangkaian percobaan 4.2, tanpa
tahanan pentanahan pengaman Rp1 dan Rp2.
Apakah tegangan sentuhnya membahayakan ?

Jawaban :
7.1 Tegangan yang dihasilkan cukup membahayakan, karena juga menyebabkan
trip, baik pada L2 dan maupun L3. Dengan hasil percobaan dapat dilihat pada
tabel 1.
7.2 Tegangan sentuh yang dihasilkan sebesar 6,83 volt, yang membahayakan juga
dan menyebabkan trip pada pengaman L2 dan L3 secara bersamaan.
7.3 Kesimpulannya apabila orang menyentuh rumah pada saat terjadi kegagalan
isolasi antara L2-L3-Rb-Rt akan menyebabkan trip dan membahayakan untuk
manusia sendiri.
7.4 Saat kegagalan isolasi antara N-Rt menyebakan trip pada L3, lalu pada L2,
dengan menghasilkan tegangan sentuh Vb sebesar 6,73 Volt yang
membahayakan manusia.
7.5 Tegangan sentuh yang dihasilkan membahayakan, dan menyebabkantrip pada
L2 dan L3, baik secara bersamaan atau bergantian. Data hasil percobaan
tercantum pada tabel 2.
VIII. Kesimpulan
- Pentanahan pengaman harus dihubungkan pada sebanyak mungkin tempat
untuk mengurangi bahaya arus bocor yang ditimbulkan apabila manusia
dengan sengaja atau tidak sengaja menyentuh beban.
- Pada rangkaian percobaan yang menggunakan Rp1 dan Rp2, didapat hasil
percobaan bahwa semakin banyak terjadi kegagalan isolas pada rangkaian,
maka akan semakin kecil tegangan sentuh yang dihasilkan, namun sehingga
menyebabkan trip dan membahayakan manusia.
- Pada rangkaian percobaan yang menggunakan Rp1 dan Rp2, didapatkan hasil
arus pada Rp2 yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai pada arus Rp1 yang
dihubungkan ke rumah beban.
- Dalam tabel pertama dan kedua, pengaman bekerja dengan baik sebab dari
hasil percobaan semuanya trip, tetapi jika tidak ada pengaman, maka
percobaan semuanya trip, tetapi jika tidak ada pengaman, maka percobaan
tersebut dapat membahayakan seseorang, karena tegangan sentuhnya
menghasilkan tegangan yang cukup besar dan membahayakan.

Anda mungkin juga menyukai