Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

MW - GAMBAR TEKNIK

Nama : Ahmad Zafir Irsyad Rana Putra


Kelas : 1 D3 Elektro Industri B
NRP : 2322500037

POLITEKNIK ELEKTRONIKA
NEGERI

SURABAYA 2022
1. Penentuan Flux Cahaya untuk setiap ruangan?
The lux (simbol lx) adalah satuan turunan SI dari pencahayaan dan daya pancar cahaya,
mengukur fluks cahaya per satuan luas. Ini sama dengan satu lumen per meter persegi. Dalam
fotometri, ini digunakan sebagai ukuran intensitas, seperti yang dirasakan oleh mata manusia,
cahaya yang mengenai atau melewati permukaan.
Lux merupakan satuan yang digunakan untuk mengukur intensitas atau kecerahan cahaya
pada permukaan benda. Terdapat alat untuk mengukur lux yaitu lux meter.Lux meter adalah
alat untuk mengukur intensitas cahaya atau tingkat pencahayaan.
Pada dasarnya dalam perhitungan jumlah titik lampu pada suatu ruang dipengaruhi oleh
banyak faktor, antara lain : dimensi ruang, kegunaan fungsi ruangan, warna dinding ruangan,
type armature yang akan digunakan, dan besar daya yang diinginkan.
2. Standar Pemakaian Kabel

PUIL adalah standar yang harus dipenuhi

Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) adalah dokumen SNI yang dijadikan standar acuan
dalam pemasangan instalasi listrik tegangan rendah untuk rumah tangga, kantor dan gedung
publik lainnya. Setiap instalatir, atau kontraktor jasa pemasangan instalasi listrik harus
memenuhi persyaratan ini. Tujuan PUIL sendiri adalah:

– Melindungi manusia dari bahaya sentuhan dan kejutan karena arus listrik.

– Menjaga keamanan dari instalasi dan peralatan listrik.

– Menjaga bangunan beserta isinya dari bahaya kebakaran yang diakibatkan kesalahan instalasi
listrik.

– Menjaga kepastian ketenagaan listrik yang aman dan efisien serta menghindari terjadinya
pemadaman yang tidak direncanakan.
Didalam PUIL 2011 termuat ketentuan untuk pemasangan instalasi listrik berikut dengan
pemilihan peralatan dan perlengkapan instalasi listrik tegangan rendah. Dalam PUIL 2011 juga
diperkenalkan penggunaan teknologi yang lebih maju dalam peralatan dan perlengkapan
dengan tujuan untuk meningkatkan keamanan instalasi. Persyaratan untuk pemasangan kabel,
lampu, saklar, stop kontak, saklar, saluran utama,  PHB, MCB dan peralatan listrik lain diatur
dalam PUIL.

Persyaratan kabel yang memenuhi PUIL

Kabel merupakan satu komponen listrik yang paling penting. Karena hanya dengan melalui
kabel lah aliran listrik akan dialirkan. Pesyaratan kabel yang boleh digunakan dalam instalasi
listrik berdasarkan PUIL adalah sebagai berikut:

 Sebagai penghantar harus digunakan kabel berisolasi ganda yang terdiri atas dua atau
tiga inti tembaga pejal. Dengan ukuran penampang tiap intinya minimum adalah 1,5
mm2.
 Kabel yang dicabangkan harus berada dalam kotak pencabangan dengan teknik
penyambungan yang baik.
 Kabel untuk lampu tidak boleh lebih kecil dari 0,5 mm2.
 Kabel listrik dengan penghantar dari tembaga dan berisolasi PVC yang terinstal secara
permanen di dalam rumah harus berukuran minimal 2,5 mm2. Syarat ini berlaku untuk
berapapun jumlah daya listrik yang terpasang dan kabel ini hanya boleh dialiri listrik
maksimal 10 A.
3. Standar jarak pemasangan peralatan instalasi listrik yang aman sesuai K3
Dalam pemasangan instalasi listrik, biasanya rawan terhadap terjadinya kecelakaan. Kecelakaan bisa
timbul akibat adanya sentuh langsung dengan penghantar beraliran arus atau kesalahan dalam
prosedur pemasangan instalasi.

Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan bahaya listrik serta tindakan
keselamatan kerja. Beberapa penyebab terjadinya kecelakaan listrik diantaranya :

A. berapahantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan


menimbulkan bahaya kejut
B. Jaringan dengan hantaran telanjang
C. Peralatan listrik yang rusak
D. Kebocoran listrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila
terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body
E. Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka
F. Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga
dapat menimbulkan bahaya kebakaran
G. Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak (stop kontak) dengan
kontak tusuk lebih dari satu (bertumpuk).

Contoh langkah-langkah keselamatan kerja berhubungan dengan peralatan listrik, tempat kerja, dan
cara-cara melakukan pekerjaan pemasangan instalasi listrik dapat diikuti pentunjuk berikut :

Menurut PUIL ayat 920 B6, beberapa ketentuan peralatan listrik diantaranya :

Peralatan yang rusak harus segera diganti dan diperbaiki. Untuk peralatan rumah tangga seperti
sakelar, fiting, kotak -kontak, setrika listrik, pompa listrik yang dapat mengakibatkan kecelakaan
listrik.

Tidak diperbolehkan : Mengganti pengaman arus lebih dengan kapasitas yang lebih besar,
Mengganti kawat pengaman lebur dengan kawat yang kapasitasnya lebih besar, Memasang kawat
tambahan pada pengaman lebur untuk menambah daya.

Bagian yang bertegangan harus ditutup dan tidak boleh disentuh seperti terminal-terminal
sambungan kabel, dan lain -lain

Peralatan listrik yang rangkaiannya terbuat dari logam harus ditanahkan

Menurut PUIL ayat 920 A1, tentang keselamatan kerja berkaitan dengan tempat kerja, diantaranya :

Ruangan yang didalamnya terdapat peralatan listrik terbuka, harus diberi tanda peringatan “ AWAS
BERBAHAYA”

Berhati-hatilah bekerja dibawah jaringan listrik


Perlu digunakan perelatan pelindung bila bekerja di daerah yang rawan bahaya listrik

2. Pelaksanaan pekerjaaan instalasi listrik yang mendukung pada keselamatan kerja,


antara lain :

Pekerja instalasi listrik harus memiliki pengetahuan yang telah ditetapkan oleh PLN (AKLI)

Pekerja harus dilengkapi dengan peralatan pelindung seperti : Baju pengaman (lengan panjang, tidak
mengandung logam, kuat dan tahan terahadap gesekan), Sepatu, Helm, Sarung tangan.

Peralatan (komponen) listrik dan cara pemasangan instalasinya harus sesuai dengan PUIL.

Bekerja dengan menggunakan peralatan yang baik

Tidak memasang tusuk kontak secara bertumpuk

Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara menarik kabelnya, tetapi dengan cara memegang
dan menarik tusuk kontak tersebut
DAFTAR PUSAKA
1. PUIL (2011) Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 ayat 920 B6
2. PUIL (2011) Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 ayat 920 A1
3. PUIL (2011) Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011

Anda mungkin juga menyukai