Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TEKNIK INSTALASI LISTRIK

“Perancangan Instalasi Listrik 1 Fasa”

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Fadlilah Husaini (21130063)


Meisi Yulia Putri (21130070)
Niko Tri Agra (22130077)

Dosen Pengampu : Syaiful Islami S.Pd, M.Pd.T

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK ELETKRO INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Instalasi listrik adalah sistem yang terdiri dari komponen-komponen elektrik seperti kabel,
perangkat listrik, saklar, stopkontak, dan panel listrik yang dirancang untuk mendistribusikan
listrik secara aman dari sumber listrik utama ke berbagai peralatan dan perangkat elektrik di
dalam sebuah bangunan atau area tertentu. Tujuan utama dari instalasi listrik adalah menyediakan
daya listrik yang stabil, aman, dan efisien untuk berbagai kebutuhan seperti pencahayaan, alat
elektronik, dan peralatan rumah tangga. Instalasi listrik harus dirancang, dipasang, dan dipelihara
dengan cermat untuk mencegah risiko kebakaran dan kecelakaan listrik.
Listrik satu Fasa merupakan instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar 1
kawat Fasa dan 1 kawat (0) netral. Umumnya listrik 1 phasa betegangan 220 volt yang di
gunakan untuk listrik perumahan dan perusahaan mikro. Listrik satu fasa yang di konsumsi
pelanggan atau perusahaan di gunakan sebagai supply tegangan alat elektronik yang digunakan
untuk menghidupkan perangkat. Instalasi listrik 1 fasa lebih sederhana dalam perencanaan,
pemasangan, dan pemeliharaannya dibandingkan dengan instalasi 3 fasa. Ini membuatnya lebih
cocok untuk penggunaan rumah tangga dan bisnis kecil yang tidak memerlukan daya listrik besar.
Instalasi listrik 1 fasa cukup untuk memenuhi kebutuhan daya sebagian besar rumah tangga dan
bisnis kecil. Sistem ini biasanya cukup untuk mendukung pencahayaan, peralatan dapur, alat
elektronik, dan beberapa peralatan lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana instalasi listrik 1 fasa menghasilkan dan mendistribusikan daya listrik?
2. Apa peran komponen utama seperti saklar, stopkontak, dan panel listrik dalam sistem ini?
3. Apa kelebihan penggunaan instalasi listrik 1 fasa dibandingkan dengan instalasi 3 fasa?
4. Bagaimana perancangan listrik 1 fasa dalam perumahan

C. Tujuan
1. Mampu mengetahui definisi dari sistem instalasi listrik 1 fasa
2. Mengetahui proses pembuatan instalasi listrik serta komponen yang digunakan
3. Mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan perancangan instalasi listrik 1 fasa
BAB II
PMBAHASAN

A. Definisi Instalasi listrik 1 fasa


Instalasi listrik 1 fasa adalah sistem distribusi daya listrik yang menggunakan satu fase
listrik untuk memasok daya ke peralatan dan perangkat listrik. Dalam instalasi listrik 1 fasa,
tegangan listrik bergantian (AC) dihasilkan dan digunakan dalam satu fase tunggal. Ini adalah
sistem yang paling umum digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan bisnis kecil, di mana
daya listrik yang dibutuhkan relatif rendah. Sistem instalasi listrik 1 fasa menggunakan satu fase
tegangan listrik. Ini berarti bahwa aliran daya listrik bergerak dalam satu siklus.
Dalam instalasi listrik 1 fasa, Anda akan menemukan komponen seperti kabel,
stopkontak, saklar, dan panel listrik yang dirancang khusus untuk menangani satu fase tegangan
listrik. Sistem ini dapat mengakomodasi berbagai peralatan elektronik dan peralatan rumah
tangga, serta pencahayaan, dan biasanya bekerja pada tegangan sekitar 220-240 Volt (V),
tergantung pada wilayah geografisnya.Instalasi listrik 1 fasa lebih sederhana dan lebih
terjangkau dibandingkan dengan instalasi 3 fasa, yang digunakan di lingkungan industri dan
bisnis dengan kebutuhan daya yang lebih besar. Namun, instalasi listrik 1 fasa memiliki batasan
dalam kapasitas daya yang dapat disediakan, sehingga lebih cocok untuk aplikasi dengan
kebutuhan daya yang relatif rendah.
Prinsip kerja instalasi listrik 1 fasa didasarkan pada penggunaan satu fase dari arus
bolak-balik (AC) untuk menyediakan daya listrik ke berbagai perangkat elektronik dan
peralatan dalam rumah tangga atau bisnis yang tidak memerlukan daya listrik yang sangat besar.
Prinsip kerja instalasi listrik 1 fasa adalah mengalirkan daya listrik dari sumber ke
perangkat elektronik dan peralatan dengan aman dan efisien. Sistem ini memungkinkan
berbagai perangkat di rumah atau bisnis untuk beroperasi sesuai kebutuhan, sambil
mempertahankan perlindungan terhadap gangguan listrik dan menjaga keselamatan.

B. Bahan dan komponen listrik 1 fasa


1. Sumber Daya Listrik
Instalasi 1 fase mengambil daya listrik dari sumber eksternal, seperti jaringan
listrik umum atau generator.

2. Kabel
Kabel listrik menghubungkan sumber daya listrik dengan perangkat-perangkat
yang memerlukan tenaga listrik. Dalam instalasi 1 fase, terdapat dua jenis kabel utama:
kabel fase (L) dan kabel netral (N). Kabel fase membawa arus listrik, sementara kabel
netral bertindak sebagai jalur kembali yang membawa arus balik.
3. Stop Kontak & Saklar
Stop kontak digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat ke instalasi 1
fase. Saklar digunakan untuk mengontrol aliran listrik ke perangkat dengan memutus
atau menghubungkan sirkuit.

4. Mcb
Komponen ini berfungsi sebagai perangkat proteksi yang memutuskan aliran
listrik jika terjadi overcurrent atau gangguan lain yang dapat menyebabkan bahaya.
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah contoh umum pemutus daya yang digunakan
dalam instalasi 1 fase.

5. Penyambung Listrik
Penyambung atau konektor digunakan untuk menghubungkan kabel-kabel listrik
dengan stop kontak, perangkat, atau panel distribusi listrik.

6. Panel Distribusi
Panel distribusi adalah tempat di mana semua kabel listrik dari berbagai
perangkat dan sirkuit dihubungkan. Ini adalah pusat kontrol utama untuk distribusi daya
listrik dalam instalasi 1 fasa.
7. Perangkat Listrik
Ini adalah perangkat atau peralatan yang mengonsumsi daya listrik dari instalasi
1 fase, seperti lampu, perangkat elektronik, alat rumah tangga, dan peralatan lainnya.

8. Grounding (Pembumian)
Sistem grounding digunakan untuk mengarahkan arus ke tanah dalam situasi
darurat atau gangguan. Ini adalah langkah penting untuk keselamatan instalasi listrik.

9. Meter Listrik
Meter listrik digunakan untuk mengukur konsumsi daya listrik. Ini penting untuk
penghitungan tagihan listrik dan pemantauan penggunaan energi.

C. Rancangan perumahan 1 fasa


Rancangan perumahan 1 fasa adalah desain sistem listrik untuk sebuah perumahan atau
bangunan yang menggunakan sistem listrik 1 fase. Ini umumnya diterapkan di rumah-rumah
tinggal, apartemen, dan bangunan-bangunan kecil. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam
merancang sistem listrik 1 fase untuk sebuah perumahan:
1) Penentuan Beban Listrik:
Identifikasi semua peralatan listrik yang akan digunakan di dalam perumahan,
termasuk lampu, stopkontak, alat elektronik, dan peralatan besar seperti kulkas, oven, dan
AC.
2) Perhitungan Daya Listrik:
Hitung total daya listrik yang dibutuhkan oleh semua peralatan dengan
menjumlahkan daya mereka (dalam watt atau kilowatt).
3) Penentuan Kebutuhan Tegangan dan Arus:
Tegangan umumnya adalah 220-240 volt untuk sistem listrik 1 fase di sebagian
besar negara.Arus yang dibutuhkan akan bergantung pada total daya yang telah dihitung
sebelumnya.
4) Penentuan Distribusi Kabel:
Rencanakan rute untuk kabel fase, netral, dan tanah dari kotak panel listrik utama
ke berbagai titik dalam perumahan, seperti lampu, stopkontak, dan peralatan Pilih ukuran
kabel yang sesuai dengan kebutuhan arus dan panjang kabel.
5) Pemilihan Kotak Panel Listrik:
Pilih kotak panel listrik yang sesuai dengan kebutuhan listrik perumahan. Pastikan
memiliki cukup sirkuit untuk semua peralatan dan perlindungan seperti MCB dan RCD.
6) Pemasangan Kotak Panel Listrik:
Pasang kotak panel listrik di lokasi yang aman dan mudah diakses.Hubungkan
kabel fase, netral, dan tanah ke dalam kotak panel listrik dengan benar.Pasang MCB dan
RCD sesuai dengan distribusi sirkuit yang direncanakan.
7) Pemasangan Saklar dan Stopkontak:
Pasang saklar dan stopkontak di lokasi yang sesuai sesuai dengan rencana tata
letak peralatan.
8) Pengujian dan Keselamatan:
Lakukan pengujian keselamatan listrik untuk memastikan bahwa semua koneksi
dan peralatan berfungsi dengan baik dan aman.Pasang peralatan perlindungan tambahan
seperti pelindung anak di stopkontak jika diperlukan.

Contoh Instalasi Listrik 1 Fasa dengan Prinsip AutoCAD


Contoh instalasi listrik 1 fasa dengan prinsip autocad adalah dengan menggunakan
gambar kerja yang dibuat melalui perangkat lunak autocad. Gambar kerja tersebut berisi detail-detail
instalasi listrik, seperti letak kabel, stop kontak, saklar, dan lainnya. Dengan menggunakan prinsip
autocad, instalasi listrik dapat dirancang secara lebih efisien dan akurat.
Prinsip autocad diterapkan dalam instalasi listrik 1 fasa dengan cara membuat gambar
kerja terlebih dahulu. Kemudian, gambar kerja tersebut digunakan sebagai acuan dalam proses
instalasi. Dalam gambar kerja, setiap detail instalasi listrik diatur dengan presisi dan ditandai dengan
simbol-simbol yang telah disepakati. Hal ini memudahkan pekerja dalam melakukan instalasi dan
meminimalkan kesalahan pada saat pelaksanaan

CONTOH GAMBAR INSTALASI 1 FASA PADA AUTOCAD

Single line
Wiring diagram

D. Kelebihan dan kekurangan perancangan instalasi listrik 1 fasa

Perancangan instalasi listrik 1 fase memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu
dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari instalasi listrik 1 fase:
Kelebihan Instalasi Listrik 1 Fasa:
1. Sederhana dan Ekonomis:
Instalasi listrik 1 fase lebih sederhana daripada instalasi 3 fase, sehingga biayanya
cenderung lebih rendah. Hal ini membuatnya cocok untuk rumah-rumah tinggal dan
bangunan-bangunan kecil.
2. Mudah Dipahami:
Sistem 1 fase lebih mudah dipahami dan dioperasikan oleh orang awam karena
hanya melibatkan satu fase arus bolak-balik.
3. Cocok untuk Beban Kecil:
Instalasi listrik 1 fase dapat menangani beban kecil hingga menengah dengan
baik, seperti peralatan rumah tangga dan peralatan kecil.
4. Widely Available:
Sistem listrik 1 fase tersedia hampir di seluruh dunia, menjadikannya pilihan yang
umum dan mudah diakses.
Kekurangan Instalasi Listrik 1 Fasa:
1. Keterbatasan Kapasitas:
Salah satu kekurangan utama instalasi listrik 1 fase adalah keterbatasannya dalam
menangani beban besar. Ketika diperlukan daya lebih besar, sistem 3 fase menjadi lebih
cocok.
2. Kesulitan Menangani Motor Induksi Besar:
Motor induksi tiga fasa lebih efisien dan lebih mudah dikendalikan daripada motor
satu fasa. Oleh karena itu, instalasi 1 fase mungkin mengalami kendala saat menangani
motor induksi besar.
3. Kualitas Daya yang Kurang Stabil:
Instalasi 1 fase cenderung memberikan kualitas daya yang kurang stabil
dibandingkan dengan instalasi 3 fase. Ini dapat memengaruhi performa beberapa peralatan
sensitif, seperti komputer.
4. Peningkatan Rugi Daya:
Sistem 1 fase dapat mengalami rugi daya yang lebih tinggi dalam jarak jauh,
terutama jika kabel listrik yang digunakan panjang.
5. Tegangan Tidak Seimbang:
Dalam instalasi 3 fase, tegangan di tiga fase akan seimbang, sementara dalam
instalasi 1 fase, tegangan mungkin tidak seimbang, yang dapat memengaruhi efisiensi
peralatan.
6. Tidak Ideal untuk Industri Besar:
Instalasi listrik 1 fase umumnya tidak cocok untuk industri besar yang
memerlukan daya besar dan kestabilan yang tinggi.Pemilihan antara instalasi listrik 1 fase
dan 3 fase tergantung pada kebutuhan spesifik, ukuran bangunan, dan beban listrik yang
akan dijalankan. Instalasi 1 fase biasanya ideal untuk rumah-rumah dan bisnis kecil
dengan beban yang relatif kecil, sementara instalasi 3 fase lebih cocok untuk industri
besar dan bangunan komersial dengan beban berat. Sebelum merancang instalasi listrik,
penting untuk berkonsultasi dengan seorang ahli listrik atau insinyur listrik untuk
memastikan bahwa sistem yang dipilih sesuai dengan kebutuhan Anda.

E. Kesimpulan

Definisi Instalasi listrik 1 fasa adalah sistem distribusi daya listrik yang menggunakan satu fase
untuk memasok daya ke peralatan dan perangkat listrik. Dalam instalasi listrik 1 fasa, tegangan listrik
(AC) dihasilkan dan digunakan dalam satu fase tunggal. Ini adalah sistem yang paling umum digunakan
untuk kebutuhan rumah tangga dan bisnis kecil, di mana daya listrik yang dibutuhkan relatif rendah.
Sistem instalasi listrik 1 fasa menggunakan satu fase tegangan listrik. Ini berarti bahwa aliran daya listrik
bergerak dalam satu siklus. Dalam instalasi listrik 1 fasa, Anda akan menemukan komponen seperti
kabel, stopkontak, saklar, dan panel listrik yang dirancang khusus untuk menangani satu fase tegangan
listrik. Sistem ini dapat mengakomodasi berbagai peralatan elektronik dan peralatan rumah tangga, serta
pencahayaan, dan biasanya bekerja pada tegangan sekitar 220-240 Volt (V), tergantung pada wilayah
geografisnya.Instalasi listrik 1 fasa lebih sederhana dan lebih terjangkau dibandingkan dengan instalasi 3
fasa, yang digunakan di lingkungan industri dan bisnis dengan kebutuhan daya yang lebih besar. Namun,
instalasi listrik 1 fasa memiliki batasan dalam kapasitas daya yang dapat disediakan, sehingga lebih
cocok untuk aplikasi dengan kebutuhan daya yang relatif rendah. Prinsip kerja instalasi listrik 1 fasa
didasarkan pada penggunaan satu fase dari arus bolak-balik (AC) untuk menyediakan daya listrik ke
berbagai perangkat elektronik dan peralatan dalam rumah tangga atau bisnis yang tidak memerlukan
daya listrik yang sangat besar. Prinsip kerja instalasi listrik 1 fasa adalah mengalirkan daya listrik dari
sumber ke perangkat elektronik dan peralatan dengan aman dan efisien. Sistem ini memungkinkan
berbagai perangkat di rumah atau bisnis untuk beroperasi sesuai kebutuhan, sambil mempertahankan
perlindungan terhadap gangguan listrik dan menjaga keselamatan

Anda mungkin juga menyukai