LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK

PHB (PANEL HUBUNG BAGI)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Instalasi Listrik (EL356) yang
diampu oleh Dr. Elih Mulyana, M.Si.

Disusun oleh:

Linda Andriani N
2101397
PTE-A TTE 2021

PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
2023
A. Tujuan
Setelah melakukan praktikum Intalasi listrik ini, mahasiswa diharapkan:
a. Mahasiswa dapat membaca rangkaian listrik pada instalasi penerangan dan PHB secara
bersamaan
b. Mahasiswa dapat mengukur intensitas pencahayaan pada papan hubung bagi
c. Mahasiswa mampu merangkai rangkaian penerangan listrik dan papan hubung bagi
dengan benar
d. Mahasiswa dapat menganalisa intensitas pencahayaan dan PHB pada praktikum

B. Landasan Teori
Papan hubung (distribution board atau panel listrik) dan instalasi penerangan listrik
adalah bagian penting dari sistem distribusi listrik di suatu bangunan atau fasilitas.
Landasan teori yang mendasari kedua hal ini melibatkan prinsip-prinsip dasar elektrisitas,
standar keselamatan, dan teknik instalasi listrik. a. Prinsip Dasar Elektrisitas:
1. Arus Listrik
Arus listrik mengacu pada pergerakan elektron di dalam suatu rangkaian listrik.
Arus inilah yang memberikan energi untuk menghidupkan peralatan elektrik.
2. Tegangan Listrik
Tegangan adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian. Ini
adalah faktor yang mendorong aliran arus listrik.
3. Hambatan Listrik
Hambatan merujuk pada resistansi dalam rangkaian listrik. Semakin tinggi
hambatan, semakin sulit bagi arus untuk mengalir.
4. Papan Hubung (Distribution Board)
Papan hubung adalah tempat di mana arus listrik dari sumber listrik utama (biasanya
panel utama) didistribusikan ke berbagai sirkuit dalam bangunan.
b. Rangkaian Panel Instalasi Listrik
Rangkaian panel instalasi listrik adalah bagian penting dalam sistem distribusi listrik
dalam sebuah bangunan atau fasilitas. Ini adalah tempat di mana daya listrik dari
sumber (misalnya, penyedia listrik atau generator) didistribusikan dan dilindungi
sebelum mencapai berbagai beban listrik di bangunan tersebut. Berikut adalah landasan
teori yang rinci dan lengkap mengenai rangkaian panel instalasi listrik:
1. Sumber Listrik:
 Panel instalasi listrik menerima daya listrik dari sumber eksternal, seperti jaringan
listrik umum, generator, atau sumber listrik lainnya. Daya ini biasanya masuk ke
panel melalui kabel pengumpan utama atau saluran daya.
2. Pengukuran dan Pengendalian:
Di dalam panel instalasi listrik, terdapat perangkat pengukuran dan pengendalian.
Ini termasuk pemutus sirkuit utama (main circuit breaker) yang digunakan untuk
memutus daya secara keseluruhan jika diperlukan.
3. Proteksi dan Pemutusan Darurat:
Panel instalasi listrik dilengkapi dengan berbagai jenis pemutus sirkuit, termasuk
pemutus sirkuit pemutus bawah beban (circuit breakers) dan pemutus sirkuit
pemutus atas beban (isolating switches). Pemutus sirkuit digunakan untuk
melindungi peralatan dan kabel dari arus lebih dan pemadaman darurat jika ada
kegagalan sistem atau situasi berbahaya.
4. Distribusi Listrik:
Panel instalasi listrik berfungsi sebagai pusat distribusi listrik dalam bangunan. Dari
panel ini, kabel-kabel cabang menuju berbagai bagian bangunan dan peralatan
individu. Setiap kabel cabang terhubung dengan pemutus sirkuit yang sesuai di
panel.
5. Klasifikasi Sirkuit:
Panel instalasi listrik sering kali memiliki beberapa sirkuit yang dikelompokkan
berdasarkan fungsi atau beban yang dilayani. Misalnya, terdapat sirkuit untuk
pencahayaan, sirkuit untuk peralatan rumah tangga, sirkuit untuk peralatan industri,
dan sebagainya. Masing-masing sirkuit memiliki pemutus sirkuit sendiri.
6. Grounding (Pengaman Tanah):
Panel instalasi listrik biasanya terhubung ke sistem pengaman tanah yang penting
untuk melindungi dari bahaya kejutan listrik. Ini melibatkan penghubungan panel
ke sistem grounding yang memastikan bahwa arus lebih akan mengalir ke bumi jika
ada kegagalan sistem atau hubungan singkat.
7. Kapasitas dan Kapasitas Cadangan:
Panel instalasi listrik dirancang untuk menangani daya listrik tertentu. Kapasitas
panel harus memadai untuk memenuhi kebutuhan listrik di bangunan tersebut.
Selain itu, panel harus memiliki kapasitas cadangan yang cukup untuk mengatasi
lonjakan daya sementara yang mungkin terjadi saat banyak beban dinyalakan secara
bersamaan.
 8. Standar dan Kepatuhan:
Panel instalasi listrik harus mematuhi standar dan peraturan keamanan listrik yang
berlaku. Ini termasuk standar kabel, pemutus sirkuit, grounding, dan komponen
lainnya.

C. Alat dan Bahan

1. Tang Kombinasi
2. Tang Kombinasi
3. Tang Lancip
4. Tang Pemotong
5. Megger
6. Avometer
7. Testpen
8. Obeng (–)
9. Obeng (+)
10. Tedus
11. Kabel NYA
12. Panel PHB

D. Cara Kerja
• Pastikan memakai peralatan keselamatan pribadi yang sesuai, seperti sarung tangan,
kacamata pelindung, dan pakaian yang sesuai.
• Siapkan alat dan bahan praktikum
• Lakukan pembongkaran terhadap kabel yang terpasang pada rangkaian panel
• Lakukan analisa jalur rangkaian panel tersebut
• Tulis atau gambar diagram pengawatan dari rangkaian panel tersebut
• Setelah dianalisa, sambungkan kembali kabel pada rangkaian panel
• Setelah selesai praktikum, pastikan membersihkan area kerja dan merapikan semua
peralatan.
• Hindari sentuhan dengan kabel yang terhubung ke sumber listrik ketika tangan basah
atau dalam keadaan basah.
 • Jika sudah selesai, laporkan hasil praktikum kepada pembimibing atau dosenSebelum
menghidupkan lampu, pastikan semua konektor dan kabel terpasang dengan benar dan
tidak ada korsleting atau masalah lainnya.

E. Hasil Praktikum
F. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum PHB (Panel Hubung Bagi) ini kami dapat mengetahui
mengenai rangkaian pada panel hubung bagi instalasi listrik, seperti bagian dari
komponenkomponennya, bagian pengukuran listrik dan selalu mengutamana keselamaran
dalam penggunaan dan perawatan panel. Fungsi Panel sendiri adalah untuk menyalurkan
atau mendistribusikan listrik secara efisien dan andal ke berbagai beban dalam bangunan
atau fasilitas.