Anda di halaman 1dari 7

Nama : Elsa Cipto Riani

NIM : 1063045
Prodi : Pendidikan Teknik Elektro
Tugas : 15 ( motor 3 Fasa )

MENGGULUNG MOTOR TIGA FASA

I. Bagian -Bagian Motor 3 Fasa

Motor 3 fasa pada dasarnya terdiri dari Stator yaitu bagian yang diam (statis) dan Rotor yaitu bagian
yang bergerak / berputar (rotasi).

II. Alat Dan Bahan


Peralatan yang harus disediakan sebagai acuan dalam melilit stator adalah sebagai berikut:

A. Alat

 Kunci pas/ring
 Obeng
 Tracker
 Palu
 AVO meter
 Megger/insulation tester
 Solder
 Tacho meter
 Sikat kawat

B. Bahan :
1. Kawat email
2. Kertas prispan/insulation paper
3. Lak/insulation laquer
4. Selongsong (slove)
5. Kertas gosok
6. Kabel NYAF
7. Pelumas/grace
8. Kuas
9. Timah/tinnol

III.Teori Pendukung
A. Bentuk kumparan :
1. Memusat/konsentris/spiral winding
2. Jerat/buhul/lap winding
3. Gelombang

Rumus-rumus
Ujung-ujung kumparan diberi tanda dengan huruf-huruf U,V,W,X,Y, dan Z. bila pangkal diberi
tanda U maka ujungnya X, pangkal V ujungnya Y dan pangkal W ujungnya Z.
Syarat jumlah slot, perhitungan jumlah slot harus bisa dibagi 4 dan 3.

Contoh Perhitungan
1. Stator motor 3 fasa (m), mempunyai alur (G)12 alur , jumlah kutub (2p)=4, single layer.
Penyelesaian :
Ys = G/2p =12/4 =3
Sehingga ujung kawat di masukkan pada alur nomor 1,maka ujung lainya pada alur nomor 4.

Q = G/2p.m =12/4.3 =1
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 1.
K = G /2p =12/4=3
Tiap kutub terdiri dari 3 kumparan
KAR = 360/G =360/12 =30 radian
Jarak antar alur 30 radian
KAL =KAR .p =30 . 2=60 listrik
Kp =120/KAL =120/60 =2

Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 3
Dafar lilitan : sigle layer berarti dalam satu alur hanya ada satu kumparan.
U | 1-4 I I 7-10 I X
V I 3-6 I I 9-12 I Y
W I 5-8 I I 11-2 I z

Gambar bentangan :

2. Double layer, sama seperti soal no 1 namun belitan yang digunakan adalah belitan double layer

U I 1-4 I I 7 - 4 I I 7-10 I I 1-10 I X

V I 3-6 I I 9 - 6 I I 9-12 I I 3-12 I Y

W I 5-8 I I 11-8 I I 11-2 I I 5 - 2 I z

3 .Perencanan motor 3 fase dengan jumlah alurnya 24 dan 36 Kutubnya dibuat 4 buah dengan belitan
single layer.
Penyelesaian :

Untuk stator dengan 24 alur


Ys = G/2p =24/4 =6

Langkah belitan adalah 1 -7

Q =G/2p.m =24/4.3 =2

Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 2.

K = G /2p =24/4=6

Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan

KAR = 360/G =360/24 =15 radian

Jarak antar alur 15 radian

KAL = KAR .p =15. 2=30 listrik

Kp =120/KAL =120/30 =4

Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 5

Daftar belitannya sebagai berikut.

U I 1-7 I I 13-19 I X

I 2-8 I I 14-20 I

V I 5-11 I I 17-23 I Y

I 6-12 I I 18-24 I

W I 9-15 I I 21-3 I z

I 10-16I I 22-4 I

Gambar bentangan :
Penyelesaian :

Untuk stator dengan 36 alur

Ys = G/2p =36/4 =9
Langkah belitan adalah 1 -10

Q =G/2p.m =36/4.3 =3
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3.

K = G /2p =36/4=9
Tiap kutub terdiri dari 9 kumparan

KAR = 360/G =360/36 =10 radian


Jarak antar alur 10 radian

KAL =KAR .p =10. 2=20 listrik

Kp =120/KAL =120/20 =6

Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 7
Dafar belitannya sebagai berikut :
U I 1-10 I I 19-28 I X
I 2-11 I I 20-29 I
I 3-12 I I 21-30 I
V I 7-16 I I 25-34 I Y
I 8-17 I I 26-35 I
I 9-18 I I 27-36 I
W I 13-22I I 31-4 I z
I 14-23I I 32-5 I
I 15-24I I 33-6 I
Gambar bentangan :

Motor dengan kecapatan ganda


Motor dengan kecepatan ganda atau dua kecepaan ini bisa dibangun dengan dua cara, pertama
memang belitan motor tersebut ada dua, misalnya satu belitan dengan kecepatan 3000 rpm, dan pada
stator yang sama dibelitkan belitan kedua dengan kecepatan 1000 rpm, hal demikian tentu saja
keterampilan yang sudah diperoleh sudah mencakupi, adapun cara kedua yaitu belitan Dahlander.
Belitan jenis ini tidak menggunakan rumus – rumus karena hanya mengembangkan system
penyambungan belitan, berikut ini diberikan contoh – contoh belitan :
a. untuk motor dengan 24 alur

b. untuk motor dengan 36 alur

Anda mungkin juga menyukai