Anda di halaman 1dari 39

MODUL PELATIHAN

PENGGULUNGAN MOTOR INDUKSI TIGA PHASA


Objective
Setelah menyelesaikan program pelatihan peserta mampu:
• Memahami konsep dan prinsip kerja motor induksi tiga
phasa
• Memahami teori menggulung ulang kumparan motor
induksi tiga phasa
• Mengenal peralatan dan bahan untuk kegiatan rewinding
• Memahami metode pembongkaran kumparan motor
induksi tiga phasa
• Membuat mal, mengisolasi, menyambung dan mengikat
kumparan motor
• Mengetes hasil penggulungan motor
• Merawat motor induksi tiga phasa
Konstruksi
Prinsip Kerja
Prinsip Kerja
• Apabila motor dihubungkan dengan sumber tegangan tiga phasa,
maka pada kumparan stator akan timbul medan magnit putar.
• Kecepatan medan magnit putar atau kecepatan putaran sinkron
ditentukan oleh besarnya frekuensi jala-jala dan jumlah kutub, Ns
= 120.f / P.
• Medan magnit putar pada stator akan menimbulkan imbas
(pengaruh) pada penghantar rotor dan membangkitkan tegangan
induksi.
• Kedua ujung penghantar rotor satu dengan yang lainnya
dihubung singkat melalui sebuah cincin dan ketika penghantar
bertegangan maka penghantar tersebut akan mengalirkan arus.
• Arus yang mengalir pada penghantar rotor akan diikuti oleh
timbulnya medan magnit. Interaksi antara medan magnit rotor
dan medan magnit putar pada stator akan menyebabkan rotor
berputar.
• Agar pada kumparan rotor tetap terbangkit tegangan induksi,
maka harus terjadi perbedaan kecepatan putar antara rotor
dengan medan magnit stator. Perbedaan ini disebut slip:
s = ((Ns – Nr) / Ns ) x 100%.
Slip akan bertambah besar seiring dengan
bertambahnya beban, pada beban nominal nilai
slip pada umumnya berkisar antara 2% sampai
dengan 5%.
Ns = kecepatan putar medan magnit stator
(kecepatan sinkron)
• Nr = kecepatan putar rotor (kecepatan poros)
• s = slip
• f = frekuensi catu daya
• P = jumlah kutub / phasa
• p = jumlah pasang kutub / phasa
Kumparan Stator
• Kumparan stator motor induksi tiga phasa terbagi
dalam tiga kelompok (sesuai dengan jumlah phasa) dan
terdistribusi pada alur stator berjarak 120 derajad
listrik antar phasa.
• Dalam derajad mekanik (θm) jarak kumparan antar
phasa θm = 360 / 3.p, dimana p adalah jumlah pasang
kutub.
• Kumparan stator terdiri dari 2 (dua) tipe yaitu
konsentrik dan terdistribusi. Kumparan tipe konsentrik
(terpusat) memiliki lebar langkah yang berbeda antara
satu kumparan dengan yang lain atau dengan kata lain
ukuran mal kumparan untuk satu kelompok kumparan
berbeda-beda.
• Kumparan tipe konsentrik satu lapis ditunjukkan dalam
gambar berikut:
Kumparan Stator

Distribusi kumparan satu lapis tipe konsentrik pada alur


stator
Gambar bentangan kumparan stator
tipe konsentrik satu lapis
Keterangan gambar
Motor induksi tiga phasa dengan jumlah alur (Sl) = 18, kecepatan
(n) = 3000 rpm, jumlah kutub = sepasang (2), frekuensi (f) = 50 Hz,
tegangan (V) = 380 Volt, kumparan motor hubungan bintang.
Berdasarkan data tersebut maka dapat dihitung:
a). Jumlah kutub per phasa P = 120 . f / Ns = 120 . 50 / 3000 = 2
buah
b). Lebar kutub (Lp) = Sl / (3 . P) = 18 / (3 . 2) = 3 alur
c). Jarak antar kutub phasa (Jp) = (Sl / 3 ) = (18 / 3 ) = 6 alur
d). Tahapan pemasukan kumparan ke dalam alur sesuai dengan
huruf yang tertera pada setiap alur
e). Sambungan antar kelompok kumparan ditunjukkan dalam
gambar bentangan stator diatas.
f). Arah panah pada gambar bentangan kumparan stator
menunjukkan jenis kutub magnit utara dan selatan.
Sambungan kumparan
Kumparan stator tipe distributed
Motor induksi tiga phasa dengan jumlah alur (Sl) = 36,
kecepatan (n) = 1500 rpm, frekuensi (f) = 50 Hz, tegangan (V)
= 380 Volt, kumparan motor tipe distributed dua lapis langkah
diperpendek satu alur (89%), motor hubungan delta.
Berdasarkan data tersebut maka dapat dihitung:
a). Jumlah kutub per phasa P = 120 . f / Ns = 120 . 50 / 1500
= 4 buah
b). Lebar kutub per phasa (Lp) = Sl / (3 . P) = 36 / (3 . 4) = 3
alur (per lapis)
c). Jarak antar kutub phasa (Jp) = (Sl / 3 ) = (36 / 4) = 9 alur
d). Lebar langkah kumparan (360 / Sl) / p = (360 / 36) / 4 = 9
alur, langkah diperpendek satu alur (89%) = 9 . (8/9) = 8
alur (dapat dilihat pada bentangan)
Kumparan stator tipe distributed
e). Tahapan pemasukan kumparan ke dalam alur
dimulai dari lapisan bagian dalam, kemudian bagian
atas. Berdasarkan gambar berikut, sebagai contoh
pemasukan kumparan dapat dimulai dari alur no. 3
bagian dalam, dan bergerak berlawanan jarum jam,
alur no. 2, 1, ............, dst, ujung kumparan boleh
dimasukkan bila alur bagian dalam telah terisi
kumparan.
f). Sambungan antar kelompok kumparan ditunjukkan
dalam gambar bentangan.
g). Arah panah pada gambar bentangan kumparan
stator menunjukkan jenis kutub magnit utara dan
selatan.
Distribusi kumparan dua lapis dalam alur stator
Gambar bentangan kumparan dua lapis tipe distributed
Sambungan kumparan untuk membentuk kutub
Data name plate motor
Kelas isolasi
Kelas isolasi yang tercantum pada plat nama (name plate) motor, menunjukkan
ketahanan isolasi motor terhadap temperatur pada kondisi kerja. Isolasi motor
dimaksud meliputi kawat email, isolasi alur (slot), vernis, pengikat kumparan
dan lain-lainnya.
Menggulung motor
Peralatan
Untuk merawat dan memperbaiki motor listrik diperlukan peralatan sebagai berikut:
1. Kunci pas 1 set
2. Kunci Sock 1 set
3. Multi Meter 1 buah
4. Tang ampere 1 buah
5. Megger 1 unit
6. Obeng minus 1 set
7. Obeng plus 1 set
8. Trecker 1 set
9. Micro meter 1 buah
10. Pisau / cutter 1 buah
11. Tang kombinasi 1 buah
12. Tang potong 1 buah
13. Gunting 1 buah
14. Palu plastik / karet 1 buah
15. Mesin penggulung kumparan 1 buah
16. Mal kumparan 1 buah
17. Penekan kumparan dari bambu/bakelit 1 set
18. Air dryer 600 watt 1 set
19. Solder kecil / besar 1 set
20. Kuas 1 set
21. Pahat kayu 1 set
22. Palu besi 1 buah
Bahan
1. Kawat email dengan luas penampang (diameter)
sesuai dengan keperluan
2. Isolasi slot (plastik mika, prespan, normex)
dengan ketebalan sesuai kebutuhan
3. Vernis isolasi (lak) dengan kelas isolasi sesuai
dengan keperluan
4. Bambu, kayu, mikalek sebagai pasak
5. Timah solder
6. Grease (vet / pelumas)
7. Yakonek (selongsong) sesuai kebutuhan
8. Kain pita katun, benang nilon untuk mengikat
kumparan
Langkah Kerja
1. Sebelum melakukan pekerjaan pembongkaran motor dari pompa atau
peralatan mesin, lakukan analisa penyebab gangguan atau kerusakan
yang meliputi aspek mekanikal dan elektrikal.
2. Telusuri penyebab terjadinya kerusakan atau gangguan dengan detail,
untuk mempermudah pekerjaan selanjutannya
3. Untuk mengetahui keadaan kumparan motor, dapat dilakukan dengan
pemeriksaan fisik kumparan atau dengan melakukan pemeriksaan
dengan multimeter dengan cara sebagai berikut :
a. Ukur tahanan antara ujung terminal kumparan, U1 – U2, V1 – V2,
dan W1 – W2. Jika tahanan yang terukur tinggi berarti kumparan
ada yang putus.
b. Ukur tahanan antara terminal U1 – V1, U1 – W1 dan V1 – W1,
dengan terminal U2, V2 dan W2 tidak terhubung satu sama lain,
jika hasil pengukuran menunjukkan nilai tahanan yang rendah
berarti diantara kedua kumparan tersebut telah terjadi hubung
singkat.
c. Ukur tahanan antara terminal U1, V1 dan W1 terhadap badan
motor, jika hasil pengukuran menunjukkan nilai yang rendah berarti
telah terjadi kebocoran isolasi antara phasa dengan badan motor.
4. Apabila dipastikan telah terjadi kerusakan pada kumparan
motor, sebelum dilakukan pembongkaran, lalukan
penandaan pada kedua ujung penutup motor agar tidak
terjadi kesalahan pada waktu pemasangan kembali
5. Siapkan tempat untuk menyimpan baut dan lainnya agar
tidak tercecer ketika dilakukan penggulungan kumparan.
Bukalah dudukan bantalan rotor (tutup motor) dengan
menggunakan trecker yang sesuai.
6. Sebelum melakukan pembongkaran kumparan motor
lakukan langkah – langkah sebagai berikut:
 Menggambar bentangan kumparan stator seperti
gambar 3 dan gambar 4.
 Menghitung jumlah konduktor untuk setiap kumparan.
 Mengukur diameter kawat dan jumlah kawat yang
terhubung paralel pada setiap kumparan.
 Menentukan hubungan antar kumparan sesuai dengan
jumlah kutub pada name plate.
7. Membongkar kumparan stator dengan cara :
a. Memotong tali pengikat kumparan
b. Mengeluarkan pasak dan penutup kumparan dari alur,
jika ukuran motor cukup besar, maka kumparan
dikeluarkan dari alur secara bertahap. Jika ujung
kumparan masih menyatu terikat vernis, maka dapat
digunakan air dryer untuk mengurai kumparan
tersebut sambil dipukul menggunakan palu.
c. Untuk motor ukuran kecil, potong salah satu ujung
kumparan pada mulut alur (slot), kemudian panasi
dengan air dryer pada ujung yang tidak dipotong,
keDmudian congkel menggunakan obeng untuk
mengeluarkan kumparan dari alurnya.
d. Setelah kumparan dikeluarkan, timbang semua
kumparan tersebut dan catat ke dalam data motor
seperti terlampir.
Borang data kumparan motor
8. Membersihkan alur stator dari isolasi lama dan
mengganti dengan yang baru menggunakan
kertas prespan, plastik mika atau isolasi normax
dengan ketebalan sesuai aslinya.
9. Membuat mal kumparan dari papan dengan sisi–
sisi luarnya dibuat miring kedalam agar
kumparan yang telah digulung dapat dengan
mudah di keluarkan dari mal / cetakan.
10 Menggulung kawat email dalam mal / cetakan,
dengan jumlah yang sama dengan aslinya,
setelah selesai keluarkan kumparan dari cetakan
dan ikat menggunakan tali plastik pada kedua
sisinya.
Penggulung kumparan motor
11. Masukkan kumparan – kumparan tersebut kedalam alur dengan hati – hati
jangan sampai lecet karena gesekan dengan inti stator, kemudian tutup
alur – alur tersebut dengan prespan atau plastik mika dan selanjutnya
dipasak dengan kayu atau bambu.

Kumparan tipe konsentrik


12. Setelah semua kumparan masuk ke dalam alur sambunglah ujung–ujung
kumparan dengan solder dan ditutup dengan selongsong yakonek,
kemudian ikat kumparan dengan tali nilon atau pita katun dengan rapi.
13. Sebelum diberi lapisan vernis kumparan dapat diperiksa seperti pada
langkah 3, di atas.

Mengikat kumparan stator


14. Berilah lapisan vernis pada kumparan yang telah terikat
rapi tersebut dan keringkanlah dalam oven atau dengan
lampu pijar dengan daya yang agak besar, pada suhu
diatas 70oC hingga kering.
15. Sebelum merakit kembali bagian stator dan rotor,
sebaiknya periksalah keadaan bantalan (bearing) cucilah
dengan solar dicampur sedikit oli, kemudian di test,
apabila saat berputar terdapat suara yang kasar pada
bantalan maka bantalan harus diganti, berilah pelumas
(vet) agar putaran poros menjadi lebih halus.
16. Setelah motor dirakit, putarlah rotor dengan tangan dan
yakinkan bahwa rotor dapat berputar dengan halus dan
semua kumparan sudah dalam keadaan bagus dan aman
maka motor sudah dapat diuji tanpa beban.
17. Saat di uji tanpa beban ukurlah besarnya arus
menggunakan tang ampere dan untuk mengetahui bahwa
hasil gulungan anda baik maka saat beban nol arus tidak
lebih dari 25% arus nominal.
Distribusi rugi - rugi daya pada motor induksi
Pengaruh variasi tegangan terhadap unjuk kerja
motor
Pengaruh variasi frekuensi terhadap unjuk kerja
motor
Pengaruh ketidak seimbangan tegangan terhadap
rugi-rugi daya motor
Perawatan Motor
a. Perawatan Harian
• Pembersihan motor dan komponen pengasutan (stater)
b. Perawatan Mingguan
• Untuk motor rotor lilitan; bersihkan slipring dengan sikat
yang halus
c. Perawatan Bulanan
• Periksa kabel pentanahan (grounding) dan komponen
pengasutan
• Bersihkan motor dan komponen pengasutan
menggunakan kompresor
• Periksa dan terikkan sambungan kabel pada motor dan
panel kontrol
• Periksa temperatur motor, suara bearing dan lainnya
• Kencangkan tegangan V belt, puli dan baut-baut lainnya.
d. Perwatan Per Tiga Bulanan
• Periksa keseimbangan tegangan pada terminal motor, jika tidak
seimbang periksa tegangan pada terminal trafo atau sumber tegangan
untuk motor tersebut.
• Periksa getaran motor dan suara bearing, jika ada kelainan segera
lakukan tindakan.
• Untuk motor slipring periksa karbon brush, bersihkan jika kurang dari 1
cm panjangnya lakukan penggantian.
• Bersihkan kontak-kontak dari pemutus tenaga menggunakan amplas
halus hingga merata.
e. Perawatan Per Enam Bulanan
• Periksa pengaman beban lebih, lakukan pengetesan dan yakinkan dapat
berfungsi dengan baik.
• Periksa alignment dari base plate motor menggunakan water pas atau
peralatan yang presisi.
• Periksa besarnya arus tanpa beban dan bandingkan dengan kondisi
awalnya
• Periksa kondisi pelumas dan lakukan penggantian secara berkala.
• Periksa tahanan isolasi dari kumparan motor menggunakan megger
dengan tegangan 500 Volt, dan nilai tahanannya tidak boleh kurang dari
2 MΩ.
Karakteristik Torsi Pengasutan Y/D
Karakteristik Arus Pengasutan Y/D
Karakteristik Overload

Anda mungkin juga menyukai