Anda di halaman 1dari 18

MELILIT ULANG MOTOR 1PHASE DENGAN

METODE LILIT LUAR


Chrisna Sacra Kharisma,Deva Gilas Cukaparma, Krystin P. O. Sihombing

A. DEFENISI MOTOR

Motor listrik merupakan sebuah mesin yang mengubah energi listrik


menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll.
Motor listrik digunakan juga di rumah seperti mixer, bor listrik, kipas angin. Salah
satu mesin listrik yang banyak digunakan adalan motor listrik induksi. Motor
induksi merupakan motor listrik arus bolak-balik (AC) yang paling banyak
digunakan dalam industri. Motor induksi bekerja berdasarkan induksi medan
magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber
tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan
relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang
dihasilkan oleh arus stator.

Mesin induksi juga disebut dengan mesin asinkron, dikarenakan mesin tidak
pernah berjalan dengan kecepatan sinkron. Motor induksi terutama terdiri dari dua
jenis. Itu bisa berupa motor induksi satu fasa atau tiga fasa. Dalam artikel ini hanya
akan dijelaskan mengenai motor induksi 1 fasa. Motor 1 fasa hanya memiliki satu
gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fasa, memiliki sebuah rotor
sangkar tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh
ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan
rumah tangga, seperti kipas angin, mesin cuci dan pengering pakaian yang
mempunyai daya keluaran rendah. Motor induksi 1 fasa tidak dapat berputar tanpa
bantuan gaya dari luar. Motor ini juga memiliki torsi awal yang rendah. Motor 1
fasa banyak digunakan dikarenakan lebih sederhana dalam kontruksi, lebih andal,
lebih ekonomis serta mudah diperbaiki dan dirawat.
Figure 1.Motor Listrik 1 Phase
B. KONSTRUKSI MOTOR INDUKSI

Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting sebagai berikut.

 Stator

Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang dapat


menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya. Stator
harus dilengkapi dengan kutub-kutub magnet dimana kutub utara dan selatan
pada stator harus sama dan dipasang melingkari rotor sebagai suplai medan
magnet dan kumparan stator untuk menginduksi kutub sehingga menciptakan
medan magnet. Stator umumnya dilengkapi dengan stator winding yang
bertujuan membantu putaran rotor, dimana stator winding dilengkapi dengan
konduktor berupa kumparan. Selain itu, stator juga dilapisi dengan lamina
berbahan dasar silikon dan besi yang bertujuan untuk mengurangi tegangan
yang terinduksi pada sumbu stator dan mengurangi dampak kerugian akibat
munculnya arus eddy (eddy current) pada stator.

Rangka stator motor induksi didisain dengan baik dengan empat tujuan
yaitu:

 Menutupi inti dan kumparannya.


 Melindungi bagian-bagian mesin yang bergerak dari kontak langsung
dengan manusia dan dari goresan yang disebabkan oleh gangguan objek
atau gangguan udara terbuka (cuaca luar).
 Menyalurkan torsi ke bagian peralatan pendukung mesin dan oleh karena
itu stator didisain untuk tahan terhadap gaya putar dan goncangan.
 Berguna sebagai sarana rumahan ventilasi udara sehingga pendinginan lebih
efektif.
Figure 2.Bagian Dalam Motor Listrik 1 Phase

 Celah
Merupakan celah udara: Tempat berpindahnya energi dari startor ke rotor.
Diantara stator dan rotor terdapat celah udara yang merupakan ruangan
antara stator dan rotor. Pada celah udara ini lewat fluks induksi stator yang
memotong kumparan rotor sehingga meyebabkan rotor berputar. Celah
udara yang terdapat antara stator dan rotor diatur sedemikian rupa sehingga
didapatkan hasil kerja motor yang optimum. Bila celah udara antara stator
dan rotor terlalu besar akan mengakibatkan efisiensi motor induksi rendah,
sebaliknya bila jarak antara celah terlalu kecil/sempit akan menimbulkan
kesukaran mekanis pada mesin

 Rotor
Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari
kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor. Rotor
umumnya berbentuk slinder dan bergerigi sedangkan stator berbentuk
silinder yang melingkari seluruh badan rotor. Rotor umumnya dibuat dari
alumunium dan dibuat bergerigi untuk menciptakan celah yang akan diisi
konduktor berupa kumparan. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
o Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang
dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut
diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin
hubungan pendek.
o Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan
terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase
digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya
dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan
sikat yang menempel padanya.

Figure 3.Rotor Motor Listrik


C. NAMEPLATE MOTOR

Sebelum melilit ulang motor ada baiknya kita harus mengetahui motor dan
juga mencatat nameplate motor agar mengetahui kinerja motor tersebut. Berikut
adalah nameplate pada motor :

Figure 4.Nameplate Pada Motor Listrik 1 Phase

Gbr. Nameplate motor 1 fasa

Dari nameplate yang sudah dicatat kita mendapatkan beberapa informasi


sebagai berikut :

 Tipe motor : JY09A


Tipe ini diibuat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik
itu sendiri.
 HP/KW : 1/41
Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor.
 Voltage/ Tegangan : 220V
Tegangang yang digunakan pada motor.
 Frequency : 50 Hz
Frekuensi yang digunakan motor 50Hz berkaitan dengan RPM.
 RPM/Putaran per menit : 1400
Jika motor dihubungkan 50Hz makan akan berputar 1400 RPM.
 Amperage (F.L.A) : 2,36A
Besar arus FLA (full load current) yang diperlukan pada kondisi
motorsedang mengeluarkan daya sesuai dengan rated Hp/Kw pada
supplytegangan voltage sesuai spesifikasinya.

Dapat disimpulkan bahwa motor memiliki spesifikasi arus sebesar 2,36 A dan
memiliki tegangan kerja sebesar 220 dengan frekuensi 50 Hz serta memiliki
kecepatan motor sebesar 1400 rpm dengan daya motor sebesar 1HP atau sekitar
745,7 watt.
D. KONDISI MOTOR SEBELUM DILILUT ULANG

Sebelum melilit ulang motor ada baiknya kita mengetahui kelengkapan-


kelengkapan motor agar mengetahui kondisi motor tersebut dan tidak salah
dalam pemasangan motor dikemudian.

NO NAMA BAGIAN UKURAN JUMLAH KONDISI

1. Rotor 8cm 1 Baik

Baik
2. Inti Stator 8,2cm 1

3. Saklar Sentrifugal 1 Baik

Baik
4. Sekrup 3mm 6

5. Tutup Kanan 12,3cm 1 Baik

6. Baik
Tutup Kiri 12,3cm 1

 Jumlah alur (G) : 24 alur


 Jumlah lilitan primer tiap kumparan : 85 lilitan
 Jumlah lilitan sekunder tiap kumparan : 170 lilitan
E. MELILIT ULANG MOTOR

Berikut ini merupakan langkah kerja yang dilakukan dalam melilit ulang
motor :
1. Gambar konstruksi dari Motor listrik 1 fase dari bagian kiri urut sampai
kanan
2. Tandai tutup motor dan body motor sebelum motor dibongkar, supaya
saat pemasangan kembali tidak salah.

Figure 5.Kondisi Awal Motor Listrik 1 Phase

3. Buka motor listrik dengan peratalan yang sesuai dengan standart yang
di ijinkan.

Figure 6.Kondisi Awal Komponen pada Motor Listrik 1 Phase


4. Periksa kerusakan yang ada pada motor listrik sesuai dengan prodesur
pemeliharaan mesin listrik.

Figure 7.Kondisi Awal Stator Motor Listrik 1 Phase

5. Jika hasil pemeriksaan kumparan rusak, maka lakukan identifikasi


kumparan motor. Catat data hasil identifikasi kumparan motor (jumlah
alur,model belitan, langkah, seri kumparan, jenis belitan, ukuran
penampang kawat email dll).
6. Gambar Bentuk kumparan utama dan bantu motor 24 alur yamg terdiri
dari 4 kutub,setiap kutup terdapat 6 alur yang terbagi menjadi 4 alur
utama dan 2 alur bantu yang akan disi oleh kawat email.

Figure 8.Alur Primer Dan Bantu


7. Melakukan persiapan awal sebelum menggulung ulang dengan
membersihkan kern alur-alur motor, pasang kertas mika dan penyekat
atas (Bambu) pada setiap alur motor.

Figure 9.Penahan lilitan di dalam alur Stator

8. Melepaskan lilitan kumparan yang ada pada motor untuk kembali


melilit ulang.

Figure 10.Melepas Lilitan dari Stator


9. Memasukan kumparan primer dan sekunnder kedalam alur stator sesuai
dengan skema atau alur yang telah ada serta diikat dengan menggunakan
tali nylon supaya rapi.

Figure 11.2 Hasil Rewinding

Figure 12.1 Pemasagan Kumparan


metode lilit luar

10. Memasukan Rotor ke dalam stator dengan perlahan agar tidak merusak
atau melukai kawat email serta pastikan supaya rotor tidak terkena
kawat email.

Figure 13.Rotor dan stator ketika terpasang


11. Pasang ke dua tutup motor listrik kencangkan dengan cara dipukul
menggunakan palu karet agar ujung stator terpasang dengan baik dengan
laker/bering,cek putaran rotor jika tidak ada yang menghambat putaran
rotor dapat dipasang sekrup pada 3 titik dan kencang kan dengan obeng.

Figure 14 Motor 1 Phase setelah rewinding

12. Proses mengukur hambatan dalam belitan bantu dan belitan utama
menggunakan multitester umumnya nilai hambatan belitan/ kumparan
bernilai kecil sekitar puluhan Ohm.

Figure 15 Multimeter
13. Proses pengujian hambatan isolasi menggunakan Megger, gunakan
megger untuk mengukur tahanan isolasi pada penghantar pertama
ukurlah lah tahanan isolasi
belitan utama dengan belitan
bantu, kemudian ukurlah
tahanan isolasi pada belitan
bantu dengan body motor
dan lakukan pula pada
belitan utama dengan body.
Nilai tahanan isolasi yang
baik diatas 1000Mohm
Figure 16 Megger Test

14. Menguji motor dengan sumber listrik 220V sebeumnya rangkailah


rangkain motor listrik yang terhubung dengan kapasitor dan saklar
sentrifugal disini di ganti dengan saklar seri untuk pencobaannya.

Figure 17 Rangkain capasitor bank dan saklar sentrifugal

Figure 18 Hasil perakitan sesuai dengan rangkaia


15. Hasil dari percobaan menghidupkan motor.
a. Pengukuran hambatan lilitan dan isolasi antara lilitan
i. Hambatan Lilitan
Pengukuran
Hambatan
Percobaan 1 Percobaan 2
Utama 3
Sekunder 42

ii. Isolasi lilitan


b. Proses pemutusan saklar idealnya saat putaran motor mencapai
kondisi 75% dari putaran timasikan dengan waktu 5 detik.

Monitoring lama waktu kumparan


16 bantu off
14
Kumparan Utama Kumparan Bantu
12

10

0
Percobaan 1 Percobaan 2

c. Efek yang terjadi pada percobaan 1 dan percobaan 2 yaitu


terbakarnya lilitan.Pada percobaan 1 lilitan yang terbakar yaitu
lilitan bantu sedangkan pada percobaan 2 lilitan yang terbakar
dan putus yaitu lilitan utama
Figure 19 Percobaan ke 2

Figure 20 Percobaan pertama

Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal


diataranya yaitu terkelupasnya kawat email yang
disebabkan oleh pemasangan atau pada saat memasukan
lilitan ke alur stator serta pemberian mika yang terlalu
press dengan alur stator hal ini dapat menimbulkan luka
pada kawat email.Terklupasnya kawat email ini
menyebabkan fluks listrik yang seharusnya tidak masuk
menjadi masuk.

Selain dari itu hal yang dapat mengakibatkan hal


tersebut terjadi yaitu pemasangan arah lilitan yang tidak
sesuai yang dapat menimbulkan medan magnet yang tidak
beraturan.Dalam mesin induksi ini terdapat 2 pasang kutub
(utara – selatan).Apabila salah maka akan mengakibatkan
arah kutub yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai