Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTEK

MESIN – MESIN LISTRIK

MOTOR LISTRIK AC 1 PHASA DAN 3 PHASA

DISUSUN OLEH:

NAMA : Azra Revi Kurniawan

NIM : 4201917049

PRODI/KELAS : D4 MKE/6B

KELOMPOK :2

HARI/TANGGAL : Jum’at/ 22 juli 2022

LABORATORIUM LISTRIK DAN ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI D IV MESIN KONVERSI ENERGI

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

JULI 2022
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum diharapkan dapat :
1. Dapat memahami rangkaian motor lstrik AC 1 phasa dan 3 phasa
2. Dapat mengukur tegangan motor listrik AC 1 phasa dan 3 phasa
3. Dapat mengubah arah putaran pada motor listrik.
4. Dapat menganalisa data hasil pengamatan

B. TEORI DASAR
1. Pengertian Motor Induksi 1 Phasa
Motor induksi 1 phasa adalah satu jenis dari motor-motor listrik yang bekerja
berdasarkan induksi elektromagnetik. Motor induksi memiliki sebuah sumber
energi listrik yaitu disisi stator, sedangkan sistem kelistrikan disisi rotornya di
induksikan melalui celah udara dari stator dengan media elektromagnet. Hal ini
yang memnyebabkan diberi nama motor induksi. Adapun penggunaan motor
induksi di industri ini adalah sebagai penggerak, seperti kompresor, pompa,
penggerak utama proses produksi atau mill, peralatan workshop seperti mesin-
mesin bor, grinda, crane, dan sebagainya.
Konstruksi motor induksi 1 phasa terdiri atas dua komponen yaitu stator dan
rotor. Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian
yang bergerak yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator. Motor induksi
terdiri atas kumparan stator dan kumparan rotor yang berfungsi membangkitkan
gaya gerak listrik (GGL) akibat dari adanya arus listrik bolak-balik satu fasa yang
melewati kumparan-kumparan tersebut sehingga terjadi suatu interaksi induksi
medan magnet antara stator dan rotor. Bentuk dan konstruksi motor tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut

Gambar 1. Konstruksi Motor Induksi Satu Fasa


Motor induksi 1 phasa tidak terjadi medan magnet putar seperti halnya motor
induksi 3 phasa, sehingga diperlukan suatu kumparan bantu untuk mengawali
berputar. Motor induksi 1 phasa memilik dua belitan stator, yaitu belitan fasa
utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu (belitan Z1-Z2).
Prinsip kerja medan magnet utama dan medan magnet bantu pada motor satu
fasa dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar 2 Prinsip medan magnet utama dan bantu motor satu fasa

Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar


sehingga memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari
tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga
impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama.
Grafik arus belitan bantu I dan arus belitan utama I berbeda fasa sebesar φ, hal
ini sebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut.
Perbedaan arus fasa ini menyebabkan arus total, merupakan penjumlahan vektor
arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yang dihasilkan belitan utama
juga berbeda fasa sebesar φ dengan medan magnet bantu.
Berikut ini merupakan grafik arus belitan bantu belitan utama.

Gambar 3. Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama

Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus I bantu menghasilkan fluks


magnet Ф tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1- U2 dialiri arus
utama I utama yang bernilai positif. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser
sebesar 45° dengan arah berlawanan jarum jam seperti pada gambar 4 Kejadian ini
berlangsung terus sampai satu siklus sinusoidal, sehingga menghasilkan medan
magnet yang berputar pada belitan statornya.

Gambar 4. Medan magnet pada stator motor satu fasa

Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa berbentuk batang-
batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk
sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar. Belitan rotor yang dipotong oleh
medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi, interaksi antara medan putar
stator dan medan magnet rotor menghasilkan torsi putar pada rotor.
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa berbentuk batang-
batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk
sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar. Belitan rotor yang dipotong oleh
medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi, interaksi antara medan putar
stator dan medan magnet rotor menghasilkan torsi putar pada rotor.

Gambar 5. Rotor Sangkar

2. Pengertian Motor Induksi 3 Phasa

Motor listrik 3 phasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan


perbedaan fasa pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya.
Perbedaan fasa pada motor 3 phase didapat langsung dari sumber. Hal tersebut
yang menjadi pembeda antara motor 1 phasa dengan motor 3 phasa.
Secara umum, motor 3 phasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan
rotor. Bagian tersebut dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang biasa
disebut dengan air gap. Jarak antara stator dan rotor yang terpisah oleh air gap
sekitar 0,4 milimeter sampai 4 milimeter. Terdapat dua tipe motor 3 phasa jika
dilihat dari lilitan pada rotornya, yakni rotor belitan (wound rotor) dan rotor
sangkar tupai (squirrel-cage rotor). Motor 3 phasa rotor belitan (wound rotor)
adalah tipe motor induksi yang lilitan rotor dan statornya terbuat dari bahan yang
sama.

Gambar 6. Motor listrik 3 phasa

Sedangkan motor 3 fasa rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor) adalah tipe
motor induksi yang konstruksi rotornya tersusun dari beberapa batangan logam
yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor, kemudian pada
setiap bagiannya disatukan oleh cincin. Akibat dari penyatuan tersebut, terjadi
hubungan singkat antara batangan logam dengan batangan logam yang lainnya.

C. PERLENGKAPAN PRAKTEK
Perlengkapan praktek yang digunakan dalam praktek ini adalah:
1. Multimeter
2. Kunci ring 8 dan10
3. Obeng
4. Motor listrik AC 1 phasa dan 3 phasa
5. Tachometer
6. Tang ampere
7. Testpen
D. KESELAMATAN KERJA
Untuk kelancaaran dan keselamatan kerja dalam praktek ini, maka mahasiswa wajib
melaksanakan hal-hal berikut:
1. Pelajari job sheet sebelum praktek.
2. Gunakan pakaian dan sepatu kulit
3. Jangan merokok dan makan waktu praktek.
4. Siapkan motor listrik 1 phasa dan 3 phasa dalam keadaan berfungsi dengan
baik.
5. Pastikan posisi dan skala alat ukur AC dan DC sesuai dengan tegangan dan
arus yang akan di ukur.
6. Tanyakan pada pembimbig praktikum hal-hal yang belum jelas.

E. PROSEDUR PRAKTEK
Adapun langkah-langkah dalam melakukan praktikum sebagai berikut:
1. Persiapkan peralatan praktikum yang dibutuhkan.
2. Buka panel box pada motor listrik 1 phase dan 3 phase dengan obeng.
3. Periksa bagian dalam motor listrik apakah ada cacat atau kerusakan.
4. Setelah diperiksa pasang kembali seluruh komponen motor listrik.
5. Atur rangkaian aliran masuk listrik di terminal motor listrik sehingga arah putar
searah jarum jam.
6. Hidupkan motor listrik
7. Ukur tahanan, frekuensi, tegangan dan kecepatan motor listrik menggunakan
alat ukur yang sudah disiapkan.
8. Setelah diukur, ubah rangkaian terminal pada motor listrik sehingga arah putar
berlawanan jarum jam.
9. Ukur kembali lalu bandingkan hasil dengan data searah jarum jam.
F. DATA PENGAMATAN
Berikut hasil pengamatan motor listrik AC 1 phasa dan 3 phasa :
Tabel 1. Data Pemeriksaan Kondisi Motor Listrik AC 1 Phase

Kondisi
No Nama Bagian Hasil Pengamatan Keterangan
Baik Cacat Rusak
1 Rotor      Sedikit cacat dan berkarat Karat dan lecet
2 Bearing 1      - -
3 Bearing 2    - -
4 Stator      - -
5 Shaft      Berkarat Dibersihkan
6 Kapasitor      - -
7 Kopling      - -
8 Cover      - -
9 Belitan utama      - -
10 Belitan bantu      - -
11 Terminal      Tidak ada tutup covernya Tutup cover

Tabel 2. Data Pengukuran Motor Listrik AC 1 Phase

Hasil Pengukuran
No
Pengukuran Searah jarum jam Berlawanan jarum jam
1 Tahanan U1 – U2 23,1 Ω 23,1 Ω
2 Tahanan Z1 – Z2 32 Ω 32 Ω
3 Tegangan 233 V 232 V
4 Arus 1,4 A 1,3 A
5 Rpm/Putaran 1482 Rpm 1480 Rpm
6 Frekuensi 49,99 Hz 49,97 Hz
Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Kondisi Motor Listrik AC 3 Phase

Kondisi
No Nama Bagian Hasil Pengamatan Keterangan
Baik Cacat Rusak

1 Bearing    Sudah tidak layak Perlu diganti


2 Rotor      - -
3 Pully      - -
4 Stator      - -
5 Fan      - -
6 Cover Dinamo      - -
7 Cover Fan      - -
8 Terminal      - -
9 Belitan utama      - -

Tabel 4. Data Pengukuran Motor Listrik AC 3 Phase

Hasil Pengukuran
No
Pengukuran Searah jarum jam Berlawanan jarum jam
1 Tahanan U1 – U2 10,6 Ω 10,7 Ω
2 Tahanan W1 – W2 10 Ω 10,1 Ω
3 Tahanan V1 – V2 10,5 Ω 10,5 Ω
4 Tegangan R – S 400 V 399 V
5 Tegangan R – T 402 V 402 V
6 Tegangan S – T 395 V 395 V
7 Arus Terminal R 0,7 A 0,4 A
8 Arus Terminal S 0,7 A 0,6 A
9 Arus Terminal T 0,5 A 0,7 A
10 Rpm/Putaran 1580 Rpm 1487 Rpm
11 Frekuensi 50 Hz 50 Hz
G. ANALISA
Dapat dianalisa pemeriksaan arah motor dapat diketahui dengan memberi tegangan
dengan waktu singkat dan melihat arah putaran dan menggunakan Frekuensi dan volt
meter untuk
mencari Frekuaensi dan tegangan pada motor.
H. KESIMPULAN
Dapat di simpulkan dimana prinsip pada statornya adalah sama dengan
motorinduksi 3 fasa lainnya. pada statornya adalah sama dengan motor
induksi 3 fasa lainnya.

I. PERTANYAAN

1.Bagaimana cara kerja motor 1 phasa ?

J. JAWABAN

1.Motor AC satu phasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga phasa,
dimana padamotor AC tiga phasa untuk belitan statornya terdapat tigabelitan
yangmenghasilkan medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan
interaksi torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan
padam o t o r   s a t u   p h a s a   m e m i l i k i   d u a
b e l i t a n   s t a t o r ,   y a i t u   b e l i t a n   p h a s a   u t a m a dan belitan pasa bantu

Anda mungkin juga menyukai