Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTEK

MESIN – MESIN LISTRIK

PENGUKURAN TEGANGAN AC 1 PHASA DAN 3 PHASA

DISUSUN OLEH:

NAMA : Azra Revi Kurniawan

NIM : 4201917049

PRODI/KELAS : D4 MKE/6B

KELOMPOK :2

HARI/TANGGAL : Rabu/ 20 juli 2022

LABORATORIUM LISTRIK DAN ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI D IV MESIN KONVERSI ENERGI

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

JULI 2022
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum diharapkan dapat :
1. Dapat memahami rangkaian tegangan 1 phasa dan 3 phasa
2. Dapat mengukur tegangan 1 phasa dan 3 phasa
3. Dapat menggunakan alat ukur tegangan
4. Dapat menganalisa data hasil pengukuran tegangan 1 phasa dan 3 phasa.

B. TEORI DASAR
Tegangan adalah energi potensial antara dua titik pada suatu rangkaian. Satu
titik memiliki muatan lebih dari titik lainnya. Perbedaan muatan antara dua titik ini
disebut tegangan. Ini diukur dalam volt, yang secara teknis adalah perbedaan energi
potensial antara dua titik yang akan memberikan satu joule energi per coulomb
muatan yang melewatinya.
Untuk mengukur tegangan dan arus menggunakan alat yang disebut
multimeter atau VOM. Multimeter biasa digunakan ada 2 tipe yaitu multimeter analog
dan multimeter digital. Multimeter analog menggunakan jarum untuk menunjukkan
angka yang tersedia dengan berbagai satuan. Multimeter digital menampilkan hasil
ukur dengan angka pasti.
Di dunia kelistrikan, pada listrik AC ini ada 2 sistem yang dikenal yaitu
system 1 phase atau biasa disebut dengan single phase dan 3 phase. Tegangan 1
phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kabel penghantar yaitu 1 kabel di
fungsikan phasa dan 1 kabel lagi di fungsikan sebagai netral.
Tegangan 3 phasa adalah jaringan listrik yang menggunakan tiga kawat Phase
(R, S, T) dan satu kawat neutral (N) atau sering dibilang kawat ground. Menurut
istilah Listrik 3 Phase terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabel neutral.
Umumnya listrik 3 Phase bertegangan 380volt yang banyak digunakan Industri atau
pabrik.
Listrik 3 fasa adalah listrik AC yang menggunakan 3 kawat penghantar yang
mempunyai tegangan pada masing-masing phasanya sama, tetapi berbeda dalam sudut
curvenya sebesar 120 derajat
C. PERLENGKAPAN PRAKTEK
 Multimeter Analog
 Multimeter Digital
 Obeng Plus
 Obeng Minus
 Test Pen
 Sumber Listrik

D. KESELAMATAN KERJA
Untuk kelancar dan keselamatan kerja dalam praktek, maka mahasiswa wajib
melaksanakan hal-hal berikut:
1. Pelajari job sheet sebelum praktek.
2. Gunakan pakaian dan sepatu kulit
3. Jangan merokok dan makan waktu praktek.
4. Pastikan posisi alat ukur AC atau DC sesuai tegangan yang akan diukur
5. Perhatikan skala pada multimeter, penunjukan skala harus di atas ukuran yang
akan diukur.
6. Baca skala pada alat multimeter dan catat pada tabel pengamatan.

E. PROSEDUR PRAKTEK
Adapun langkah-langkah dalam melakukan praktek sebagai berikut:
1. Persiapkan alat yang diperlukan.
2. Buka panel box listrik.
3. Cek terlebih dahulu dengan menggunakan test pen apakah ada tegangan atau
tidak.
4. Sebelum digunakan setting terlebih dahulu multimeter pada tegangan AC.
5. Setelah itu gunakan multimeter analog dan digital untuk melakukan pengukuran
tegangan.
6. Sesuaikan skala pada multimeter yang akan digunakan pastikan di atas tegangan
AC yang diukur.
7. Lakukan pengukuran pada 3 phasa dan 1 phasa.
8. Perhatikan dengan benar hasil pengukuran jika menggunakan multimeter analog.
9. Baca dan catat hasil pengukuran.
10. Tutup kembali panel box listrik.
11. Simpan dan bersihkan alat setelah digunakan praktek.
F. DATA PENGAMATAN
Berikut hasil dari data pengukuran tegangan 1 phase dan 3 phase:
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Tegangan AC 1 Phase

Hasil Pengukuran
NO Lokasi sumber tegangan Gambar rangkaian Analog Digital

1 R. Tool Crip
220 v 228 v

2
Bengkel (Bending)
220 v 224 v

3 Bengkel (Bubut) 220 v 226 v

R. Listrik dan Elektronika 220 v 224 v


4

220 v 225 v
5 R. Uji Bahan
Tabel 2. Data hasil pengamatan tegangan AC 3 phase dan phase to phase

Hasil Pengukuran
NO Lokasi sumber tegangan Gambar rangkaian Keterangan Analog Digital

R-S 405 v 405 v

R-T 400 v 401 v


S-T 400 v 397 v

1 R. Tool Crip 220 v 235 v

220 v 229 v

220 v 229 v

R-S 430 v 397 v

R-T 420 v 394 v


S-T 420 v
388 v

2 Bengkel 240 v 230 v


(Bending)

235 v 226 v

240 v 226 v

R-S 400 v 402 v

R-T 400 v 400 v


S-T 400 v 358 v
Bengkel
3
(Bubut) 235 v 226 v
230 v 233 v

230 v 233 v

R-S 400 v 396 v

R-T 400 v 390 v


S-T 400 v 399 v

R. Listrik 240 v 226 v


dan
4
Elektronika 240 v 223 v

235 v 224 v

R-S 400 v 405 v

R-T 400 v 400 v


S-T

400 v 397 v
220 v 232 v
R. Uji Bahan
5
220 v 228 v

215 v 227 v

G. ANALISA
Dapat dianalisa bahwa satu titik memiliki muatan lebih dari titik lainnya,
Perbedaan muatan antara dua titik ini disebut tegangan. Pada motor listrik terdapat
listrik 1 phase dan 3 phase.Listrik 3 Phase terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan
1 kabel neutral. Umumnya listrik 3 Phase bertegangan 380volt yang banyak
digunakan Industri atau pabrik.
Listrik 3 fasa adalah listrik AC yang menggunakan 3 kawat penghantar yang
mempunyai tegangan pada masing-masing phasanya sama, tetapi berbeda dalam sudut
curvenya sebesar 120 derajat

H. KESIMPULAN

Listrik 3 phase menggunakan 3 buah penghantar fasa dan 1 buah penghantar


netral (0). Jadi total ada 4 kabel yang masuk ke instalasi listriknya. Itulah sebabnya
kenapa MCB 1 fasa dan MCB 3 fasa berbeda jumlah lubangnya. Listrik 3 phase
memiliki tegangan listrik sebesar 380 Volt dan banyak digunakan pada industri,
pabrik, hotel, dan tempat-tempat yang membutuhkan daya listrik besar lainnya.

Listrik 1 phase adalah listrik yang menggunakan dua buah penghantar, yakni
penghantar fasa dan penghantar netral (0). Jadi secara sederhana, listrik 1 phase dapat
diartikan sebagai listrik yang terdiri dari 1 kabel bertegangan dan 1 kabel netral.
Dengan tegangan 220 Volt, listrik 1 phase banyak digunakan pada perumahan.

I. PERTANYAAN
1. Alat apakah yang digunakan untuk mengukur tegangan dan arus ?

J. JAWABAN
1. Untuk mengukur tegangan dan arus menggunakan alat yang disebut multimeter
atau VOM. Multimeter biasa digunakan ada 2 tipe yaitu multimeter analog dan
multimeter digital. Multimeter analog menggunakan jarum untuk menunjukkan
angka yang tersedia dengan berbagai satuan. Multimeter digital menampilkan
hasil ukur dengan angka pasti.

Anda mungkin juga menyukai