Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

PERAWATAN DAN TROUBLESHOOTING

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN MOTOR 1 FASA

NAMA : Titania Febrian Da’i Wahab Putra

NIM : 031800039

JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR

BADAN TENAGA NUKLIR

YOGYAKARTA

2021
A. TUJUAN
1. Memahami rangkaian dan cara kerja serta bagian-bagian dari motor 1 fasa
(start/runing kapasitor) dalam rangka pemeliharaan motor 1 fasa
2. Mengetahui dan memahami cara-cara pembongkaran motor listrik 1 fasa
running capacitor atau start capasitor .
3. Mengetahui jumlah alur stator, lilitan bantu dan lilitan utama serta
hubungan kedua lilitan dalam rangka perbaikan motor 1 fasa.
4. Melakukan pelilitan dan pemasangan ulang (rewinding) lilitan motor 1
fasa serta menguji kinerja motor yang telah dililit ulang.

B. DASAR TEORI

Ada beberapa jenis motor listrik 1 fasa asinkron antara lain motor split-
fasa, motor start-capacitor, motor running-capasitor dan motor shaded-pole .
Running-capacitor yaitu motor satu fase yang memiliki kapasitor yang
tersambung secara permanen pada kumparannya saat start maupun putaran
nominal.. Sedangkan motor start-capasitor, kapasitor akan terlepas
hubunganya oleh saklar sentrifugal setelah motor berputar 75% dari
kecepatan nominalnya. Dalam praktikum ini akan dilaksanakan
pembongkaran motor running-capsitor.
Fungsi dari capacitor adalah untuk menggeser 90° listrik pada arus
kumparan sekunder. lihat gambar 1.1b sehingga medan elektro magnet yang
ditimbulkannya pun menjadi bergeser pula fasanya.
Kumparan dalam motor listrik adalah merupakan komponen pokok,
karena kumparan tersebut yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik berupa gaya gerak magnet. Kumparan dalam motor jenis ini tersusun
atas 2 bagian kumparan yakni kumparan utama dan kumparan bantu dengan
posisi letak bergeser 90 derajat listrik didalam statornya.
Kumparan start jumlah lilitnya antara 1,1 sampai 1,5 kali jumlah lilit
kumparan utama dan diameter kawat 0,7 sampai 0,85 dari diameter kumparan
utama dan antara 2 kumparan tersebut itu dihubungkan paralel seperti gambar
1.1a. Dari situ terlihat bahwa capacitor disambung seri dengan kumparan
bantu. Sehingga medan magnet yang terjadi bergeser baik secara fasa juga
secara geometris sehingga bisa memutar rotor motor tersebut.
Bentuk dan model dari kumparan motor pada umumnya adalah bentuk
gelung dan konsentris sedangkan modelnya ada lapis tunggal, lapis ganda
bahkan ada sampai lapis enam. Sebagai contoh diperlihatakan pada gambar
1.2 Untuk bentuk gelung biasanya lapisnya lebih dari satu sedang untuk
konsentris biasanya lapis tunggal . Tetapi pada motor 1 fasa jenis split fasa
dan capacitor bentuk belitan yang banyak dipakai adalah bentuk konsentris
dengan model lapisan ada yang tunggal ada yang dobel ( campuran ) seperti
gambar 1.3. Bentuk dan posisi kumparan dapat dilihat pada gambar 1.4.
Kemudian pada motor jenis ini sering dijumpai motor dengan bisa dipakai
pada tegangan ganda ( 110 V dan 220 V ). Dalam hal ini kumparan
utama/mains saja yang biasanya dibuat dobel masing-masing satu untuk
tegangan 110 V dan kumparan bantu cukup satu dengan cara penyambungan
seperti gambar 1.5.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat mekanik berupa kunci-kunci pas dan ring, obeng, palu ,pahat
dingin, tang, cutter tang kombinasi ,trecker bearing dan puley dan lain-
lain.
2. Kawat email yang sesuai.
3. Mistar, sketmatch ataupun Mikrometer.
4. Sikat kawat, sikat rambut/kuas , kain majun dan compressor.
5. Gunting kertas dan alat-alat tulis.
6. Multi tester.
7. Megger.
8. Rotor dan stator tester
9. Variac bila perlu.

D. LANGKAH KERJA
1. Pengamatan unjuk kerja motor dan mengetahui bagian-bagian dari motor
1 fasa (start/runing kapasitor).
a. Siapkan motor 1 fasa, amati dan tentukan jenis motor yang akan
dilakukan pemeliharaan.
b. Periksa dan catat name plate dari motor lengkap.
c. Lepaskan hubungan antar lilitan pada motor, dan ujilah tahanan isolasi
antar lilitan dengan body motor, catat tahanan isolasinya.
d. Hubungkan kembali lilitan dan hubungan motor, kemudian hidupkan
motor, amati arus start dan arus nominal, tegangan, putaran motor 1
fasa yang akan diperbaiki

2. Melakukan pembongkaran motor listrik 1 fasa running capacitor atau start


capasitor.
a. Lepas tutup kipas berikut kipasnya serta puley bila ada.
b. Tandai tutup motor kanan dan kiri agar dalam pemasangan kembali
nanti tidak tertukar sehingga tetap balans seperti semula.
c. Lepas tutup motor kanan dan kiri dengan melepas baut baut
pengikatnya.
d. Keluarkan rotor dari dalam statornya.
e. Ujilah rotor dan stator dengan tester.
f. Bersihkan stator dan rotor dengan sikat/kuas ,kain majun dan
compressor.

3. Menghitung jumlah alur stator, lilitan bantu dan lilitan utama serta
hubungan kedua lilitan dalam rangka perbaikan motor 1 fasa.
a. Periksa dan catat jumlah alur stator.
b. Periksa dan catat kisar/lilitan kumparan.
c. Periksa dan catat bentuk dan model belitan.
d. Hitung dan catat jumlah kumparan.
e. Periksa dengan teliti dan catat sistim sambungan mulai dari ujung
kumparan hingga ke terminal motor.
f. Buatlat gambar kumparan secara lengkap mulai dari bentuk, model,
kisar kumparan hingga sistim sambungannya.
g. Cari dan tentukan bagian yang rusak dari kumparan sehingga dapat
dipastikan apakah kumparan perlu dibongkar total atau cukup
sebagian.Apabila ternyata mesti harus dibongkar total maka :
 Periksa klas isolasi, bila kumparan tak terbakar maka tak dapat
segera Dibongkar maka bila klas A isolasinya panaskan kumparan
itu dengan cara mengalirkan arus listrik kedalam kumparan itu
secukupnya dengan diatur memakai variac. Tetapi kalau isolasinya
diluar klas A hal ini tidak efektif dilaksanakan.
 Potonglah sisi kumparan tanpa sambungan pada stator dengan
gergaji besi dan kemudian gunakan besi sebesar alur untuk
mendorong/memukul keluar kumparan itu.
 Simpanlah kumparan dalam bentuk aslinya sedapat mungkin,
karena diperlukan untuk pembuatan mal/ukuran kumparan baru
untu perbaikan.
 Bersihkan stator dengan sikat kawat bila perlu ,dengan kuas kain
majun dan compressair.
 Periksa isolasi kumparan dan isolasi alur , dari bahan apa dan
tebalnya seberapa.
 Periksa dan catat dengan teliti jumlah lilit tiap kumparan serta tebal
kawat email tanpa isolasi serta kalau mungkin jenis/type kawat
tersebut.Hal ini perlu dilakukan secara cermat karena kadang
kadang dalam tiap kumparan tidak sama dalam jumlah lilit dan
tebal kawat.
 Timbanglah berat seluruh kawat kumparan yang telah terbongkar
untuk estimasi pengadaan kawat untuk perbaikan.
 Periksa stator, bentuk alur bila rusak diperbaiki.

4. Melakukan pelilitan dan pemasangan ulang (rewinding) lilitan motor 1


fasa serta menguji kinerja motor yang telah dililit ulang.
a. Buat dan pasang kertas isolasi alur-alur pada stator.
b. Persiapkan/buat mal/cetakan kumparan yang sesuai ukuran kumparan
baik untuk kumparan bantu/start maupun kumparan utama.
c. Buat kumparan dengan menggunakan mal-mal diatas baik untuk
kumparan bantu ataupun kumparan start, ingat kumparan bantu
kawatnya lebih kecil dan junlah lilitnya lebih banyak dibanding
dengan kumparan utama dan tiap kumparan diikat agar tidak terurai.
d. Siapkan kertas isolasi penutup alur beserta ganjal/bajinya.
e. Masukkan kumparan-kumparan pada alur-alur stator secara hati-hati
agar tidak rusak isolasinya serta secara berurutan dengan kumparan
utama didahulukan dan untuk kumparan konsentris maka kumparan
terdalam yang paling didahulukan dan perlu diingat antara kumparan
bantu dengan kumparan utama bergeser 90° listrik.
f. Bila model kumparan berlapis dalam alurnya maka pasang isolasi
lapis sebagai isolasi antar lapisan itu.
g. Setelah semua kumparan masuk maka pasanglah kertas isolasi
penutup
h. Pasanglah baji atau pasak pengunci dengan membuat dari bahan
kayu/bambu agar kumparan terpasang kuat di stator.
i. Bentuk dan rapihkan sisi kumparan yang menonjol di sisi kanan dan
kiri stator dengan pemukul palu plastik/mika.
j. Keluarkan ujung-ujung awal dan akhir dari semua kumparan dan kerik
isolasinya guna pengukuran dan penyambungan.
k. Lakukan penyambungan antar kumparan baik dalam kumparan utama
maupun kumparan bantu.
l. Motor dirakit sebagaimana layaknya motor telah selesai diperbaiki
untuk dilakukan pengujian sambungan kumparan.
m. Lakukan uji tegangan tembus isolasi dan uji coba motor tanpa beban
dengan diamati dan dicatat data-data tegangan tembus/megaohm (Ω)
arus (A), tegangan (V) dan putaran (n) setelah selesai motor dibongkar
lagi baik normal ataupun tidak.
n. Bila motor ternyata belum normal maka dilakukan perbaikan
seperlunya dan bila sudah normal baik maka kumparan diikat kuat dan
rapih pada statornya.
o. Pengisolasian kumparan diawali dengan pemanasan awal beberapa
menit dengan suhu dikendalikan sesuai klas isolasinya.
p. Setelah mengalami pemanasan awal maka dilakukan pengisolasian
dengan varnis/serlak isolasi diteteskan/dikuaskan pada seluruh
kumparan hingga merata dan mereasap ke dalam kumparan.
q. Setelah isolasi varnis merata keseluruh kumparan maka diamkan
beberapa menit agar isolasi benar-benar meresap keseluruh kumparan.
r. Dilakukan pengeringan isolasi dengan sistim aliran arus ataupun
dengan oven pemanas atau dengan bola lampu ditaruh dalam stator
atau dengan dijemur disesuaikan dengan peralatan yang ada dengan
waktu ± 24 jam.
s. Lakukan uji tegangan tembus lagi, dalam hal ini diharapkan hasilnya
lebih bagus daripada sebelum beri sirlak.
t. Motor dirakit kembali dan lakukan uji oprasi untuk meyakinkan
kebenaran data setelah dilakukan perbaikan.
u. Motor diserahterimakan kepada pemesan perbaikan/asisten.
v. Pembuatan laporan analisa data-data sebelum dan sesudah perbaikan
dan kesimpulan.
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Gambar sistem kontrol, dan jelaskan cara operasinya
2. Data pengecekan sistem kontrol

Bahan
Bagian Rencana Hasil
N Kondisi yang Hasil
Sistem Perawata Perawata
O Awal Dibutuhk Pengujian
Kontrol n n
an
1 Tombol
Baik - - - Baik
Power
2 MCB Utama Baik - - - Baik
3 ELCB Baik - - - Baik
4 Sekering Baik - - - Baik
5 Kontaktor
Baik - - - Baik
Utama
6 Indikator
Baik - - - Baik
Power
7 Indikator Baik - - - Baik
Output
8 Output 3
Baik - - - Baik
Fasa
9 Output 1
Baik - - - Baik
fasa
1 Output Ganti
0 Variak 1 Cek/Perb Fuse dan Fuse dan
Rusak Rusak
aikan Kabel Kabel
Putus
1 Output - -
Baik - Baik
1 Variak 2
1 Timer 1 Cek/Gant
Baik - - Baik
2 i Timer
1 Timer 2 - -
Baik - Baik
3
1 Blok - -
Baik - Baik
4 Tombol 1
1 Blok Cek/Perb Kabel
Rusak - Rusak
5 Tombol 2 aikan Kendur
1 Overload 1 - -
Baik - Baik
6
1 Overload 2 - -
Baik - Baik
7
1 Kontaktor 1 - -
Baik - Baik
8
1 Kontaktor 2 - -
Baik - Baik
9
2 Kontaktor 3 - -
Baik - Baik
0
2 Kontaktor 4 Ganti
Cek/Perb Kontakto
1 Rusak Kondukt Rusak
aikan r
or
2 Kontaktor 5 - -
Baik - Baik
2
2 Kontaktor 6 - -
Rusak - Rusak
3
2 Kontaktor 7
4

F. PEMBAHASAN
Pada praktikum perawatan dan troubleshooting kali ini praktikan
melakukan percobaan atau praktikum perawatan motor 1 fasa yang berada di
lab listrik STTN-BATAN. Perawatan motor listrik 1 fasa meliputi
pengecekan pengamatan, pembongkaran, perhitungan jumlah lilitan stator,
melakukan pelilitan dan pemasangan ulang lilitan motor 1 fasa, dan
pengecekan sistem kontrol.
G. KESIMPULAN
1.

Anda mungkin juga menyukai