Anda di halaman 1dari 4

MATERI IPL KELAS XII TITL ( 1 )

Materi :

A. Persyaratan Umum Instalasi Listrik

1. Sejarah Singkat

PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) yang ada di Indonesia diadopsi dari beberapa peraturan
yang sudah ada di dunia internasional misalnya yaitu IEC atau International Electrotechnical
Commission. Khususnya IEC 60364 yang berjudul Electrical Installations for Building. International
Electrotechnical Commission dibuat di Jenewa, Swiss. PUIL di Indonesia ditetapkan oleh Badan
Standarisasi Nasional Indonesia. Badan Standarisasi Nasional merupakan lembaga pemerintah
non kementerian (LPNK) yang diberikan tugas oleh pemerintah untuk membina dan
mengkoordinasikan seluruh kegiatan standarisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia.

Dibutuhkan suatu keseragaman dalam perencanaan, pemasangan, pemeriksaan dan pengawasan


serta pemanfaatan suatu instalasi listrik sehingga bisa menjamin :

1. Keselamatan manusia dari bahaya tersengat listrik


2. Keamanan instalasi listrik dan perlengkapannya
3. Keamanan gedung beserta isinya
4. Kebakaran akibat arus listrik
5. Perlindungan lingkungan

Dahulu, PUIL bernama AVE (Algemene Vooschiften Voor Electrische Sterstroom Instalaties) yang
merupakan peraturan yang dibuat oleh bangsa Belanda. Namun setelah Indonesia merdeka, AVE
berubah menjadi PUIL. PUIL 1964 / NI 6 merupakan hasil terjemahan dari AVE 2004 oleh Yayasan
Dana Normalisasi Indonesia tahun 1956 dan diterbitkan tahun 1964 dan merupakan penerbitan
PUIL yang pertama. PUIL 1977 merupakan penyempurnaan PUIL 1964 yang mengacu kepada
standar IEC dengan pertimbangan segi kemanfaatan atau kesesuaian dengan keadaan di
Indonesia. PUIL 1977 mengacu pada standar :
a. National Electric Code atau NFPA 70 (Amerika)
NFPA singkatan dari National Fire Protection Association
b. VDE (Verband Deutscher Elektrotechniker)
Merupakan organisasi / badan standarisasi teknik yang bermarkas si Frankfurt, German
c. SAA (Standards Association Australia). PUIL 1987 dengan nomor SNI 225-1987 terdiri dari 670
halaman. PUIL 1977 merupakan penyempurnaan dari PUIL 1977 dan masih mengacu pada standar
yang ada pada PUIL 1977. PUIL 2000 dengan nomor SNI 04-0225-2000. Perbedaan yang utama
dari PUIL 1987 ke PUIL 2000 adalah pergantian dari kata peraturan menjadi persyaratan. Karena
kata peraturan identik dengan hukuman bagi yang melanggar dan juga adanya kewajiban untuk
menjalankan aturan tersebut. Di dalam PUIL hanya merekomendasikan sesuai dengan persyaratan
teknis yang dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan instalasi listrik. PUIL 2000 merupakan
revisi dari PUIL 1987 yang dilakukan oleh panitia revisi dan sitetapkan oleh Menteri Pertambangan
dan Energi dalam surat keputusan menteri.
Nomor 24-12/40/600.3/1999 pada tanggal 30 April 1999 dan Nomor 15-12/40/600.3/1999 pada
tanggal 20 Agustus 1999.
PUIL 2000 direvisi/diamandemen pertama kali tahun 2006 menjadi SNI 04-0225-2000 / Amd-2006
mencangkup perubahan pada bagian 3 dan 6 PUIL 2000.

PUIL 2000 berlaku untuk:


- Tegangan Rendah listrik AC sampai 1000 Volt
- Tegangan listrik DC sampai 1500 Volt
- Tegangan Menengah listrik AC sampai 35kV

PUIL 2000 tidak berlaku untuk :


- Bagian instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan untuk menyalurkan berita
dan isyarat.
- Bagian instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi dan pelayanan rel lintasan
kereta listrik.

PUIL 2011 dengan nomor SNI 0225:2011. PUIL 2011 merupakan revisi dari PUIL 2000 dan
amandemennya yang dilakukan oleh Panitia Teknis Instalasi dan Keandalan Ketenagalistrikan
(PTIK)
Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan lain yang digerakan
secara mekanik (motor, mobil, dll)
- Instalasi listrik bawah tanah dalam tambang.
- Instalasi listrik dengan tegangan rendah tidak melebihi 25 Volt dan dayanya tidak melebihi 100W
(Handphone, radio, speaker, dll) Untuk mengunduh PUIL 2000 amandemen 2006 silahkan tekan
tombol berikut ini.
PUIL 2011 dengan nomor SNI 0225:2011. PUIL 2011 merupakan revisi dari PUIL 2000 dan
amandemennya yang dilakukan oleh Panitia Teknis Instalasi dan Keandalan Ketenagalistrikan
(PTIK).

2. Garis Besar Isi PUIL


Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) adalah dokumen SNI yang digunakan sebagai standar
acuan dalam pemasangan instalasi tenaga listrik tegangan rendah untuk rumah tangga, gedung
perkantoran, gedung publik dan bangunan lainnya. PUIL 2011 merupakan revisi dari PUIL 2000
yang selama ini digunakan oleh instalatur sebagai standar wajib dalam pemasangan instalasi listrik,
serta digunakan oleh lembaga inspeksi teknik tegangan rendah dalam pemeriksaan dan pengujian
instalasi listrik sebelum diterbitkan Sertifikat Laik Operasi (SLO).

PUIL 2011 memuat ketentuan-ketentuan pemasangan instalasi listrik serta pemilihan peralatan dan
perlengkapan instalasi listrik tegangan rendah. Dalam PUIL 2011 juga diperkenalkan penggunaan
peralatan dan perlengkapan instalasi dengan teknologi yang lebih maju yang bertujuan
meningkatkan keamanan instalasi.

Dengan pemberlakuan PUIL 2011, diharapkan keamanan instalasi listrik dapat ditingkatkan guna
mengurangi atau mencegah resiko kecelakaan listrik bagi manusia dan lingkungan atau resiko
kebakaran yang diakibatkan oleh listrik. Selain itu, dengan pemasangan instalasi yang mengikuti
ketentuan PUIL, diharapkan instalasi listrik akan lebih handal serta efisiensinya meningkat dengan
berkurangnya kerugian (losses) arus bocor, sehingga energi listrik dapat optimal pemanfaatannya.

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan
hidup sehari-hari. Kekurangan energi listrik tersebut dapat dipastikan akan mengganggu dalam
setiap aktivitas manusia. Kebutuhan akan tenaga listrik telah menjadi kebutuhan primer yang akan
meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik dan akan menyebabkan diproduksinya berbagai
peralatan listrik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu anggota dari tim pengabdian
masyarakat ini didalam materinya menyatakan bahwa dalam penggunaan energi Listrik sangat
memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia, namun demikian di lain pihak juga
merupakan salah satu ancaman bagi kehidupan manusia apabila dalam penggunaannya tidak
memenuhi dari standar yang telah ditetapkan oleh PLN. Sehingga dengan demikian diperlukan
suatu perlindungan dalam sistem instalasi listrik demi keselamatan yang berhubungan dengan
ketenagalistrikan (electrical safety). Perlindungan yang dimaksudkan dalam sistem kelistrikan ini
adalah dilengkapinya suatu sistem proteksi agar terwujud kondisi andal dan aman, baik bagi pekerja
maupun masyarakat umum. Perencanaan sistem instalasi listrik dan sistem grounding pada suatu
bangunan haruslah mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan PUIL 2011
dan Undang-Undang Ketenagalistrikan 2002. Pada gedung bertingkat biasanya membutuhkan
energi listrik yang cukup besar, oleh karena itu pendistribusian energi listriknya harus
diperhitungkan sebaik mungkin agar energi listrik dapat terpenuhi dengan baik dan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai