INSTALASI LISTRIK
(PUIL )
Oleh :
Ir. Sulistyono, MM
BAHAYA LISTRIK TERHADAP GEDUNG
KEBAKARAN GEDUNG BISA TERJADI DIMANA SAJA
Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini adalah untuk terselenggaranya
dengan baik instalasi listrik. Peraturan ini lebih diutamakan pada :
Instalasi Listrik (PUIL-64) oleh Yayasan Dana Normalisasi Indonesia yang selesai
tahun 1964. Ruang Lingkup
Untuk Perencanaan, Pemasangan,
Pada tahun 1977 PUIL-64 direvisi menjadi PUIL-77.
Pemeriksaan dan pengujian,
Sepuluh tahun kemudian direvisi lagi menjadi PUIL-87 dan diterbitkan sebagai pelayanan,pemeliharaan,maupun
SNI No : 225-1987. pengawasan instalasi listrik
tegangan arus bolak-balik sampai
Pada tahun 2000, Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL-87) diubah menjadi
dengan 1000 volt dan tegangan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik. Disingkat PUIL-2000 yang berorientasi untuk
arus searah sampai dengan 1500
instalasi tegangan rendah dan menengah di dalam bangunan, serta memuat
volt .
sistem pengaman bagi keselamatam manusia secara teliti.
PERSYARATAN UMUM
INSTALASI LISTRIK PUIL 2011
Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM), telah mengeluarkan Permen ESDM no. 36 tahun
2014 :
Tentang pemberlakuan Standar Nasional Indonesia 0225:2011 mengenai persyatan umum instalasi listrik 2011 (PUIL
2011) dan standar nasional Indonesia 0225:2011/Amd:2013 mengenai persyaratan umum instalasi listrik 2011 (PUIL
2011) amandemen 1 sebagai standar wajib.
Peraturan ini ditandatangani oleh menteri Sudirman Said, pada tanggal 24 Desember 2014.
Kemudian melalui siaran persnya no. 02/SJI/2015 pada tanggal 23 Januari 2015 yang ditandatangani oleh Bpk. Saleh
Abdurrahman, selaku kepala pusat komunikasi publik, menyiarkan bahwa SNI PUIL 2011 telah diberlakukan secara
wajib
PUIL TIDAK BERLAKU UNTUK:
Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai perencanaan, pemasangan, pemeriksaan dan
pengujian, pelayanan, pemeliharaan maupun pengawasannya. Persyaratan umum instalasi listrik ini tidak berlaku
untuk :
Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan untuk menyalurkan berita dan isyarat.
Bagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi dan pelayanan kereta rel listrik.
Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan lain yang digerakkan secara
mekanik.
Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 volt dan dayanya tidak melebihi 100 watt.
KETENTUAN TERKAIT PUIL
Ketentuan yang Terkait Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini, harus pula diperhatikan ketentuan yang
terkait dengan dokumen berikut :
Peraturan Pemerintah RI No. 10 tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik.
Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik.
Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/40/M.PE/1990 tentang Instalasi Ketenagalistrikan.
Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 02.P/0322/M.PE/1995 tentang Standardisasi, Sertifikasi dan
• Syarat ekonomis Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari instalasi itu mulai dari
perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian daya listrik harus sekecil mungkin.
• Syarat keamanan Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat
kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda benda
disekitarnya dari kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti: gangguan hubung singkat, tegangan lebih, beban
lebih dan sebagainya.
• Syarat keandalan (kelangsungan kerja) Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara
baik. Jadi instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya
aliran listrik adalah sangat kecil.
KOMPONEN POKOK INSTALASI LISTRIK
Komponen yang digunakan dalam pemasangan instalasi listrik banyak macam dan ragamnya. Namun, pada
dasarnya komponen instalasi listrik dapat dikelompokan sebagai berikut: