Anda di halaman 1dari 6

Jasa Konsultan Audit Elektrikal, Fire Alarm dan Hidran

Gedung Mabes Polri TA. 2019

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Listrik adalah sumber energi yang sangat vital untuk membantu kegiatan manusia
dalam menjalankan kegiatannya. Baik untuk kegiatan bisnis, sosial, keamanan dan
pemerintahan. Dengan peralatan listrik dan elektronik maka semua kegiatan manusia akan
lebih cepat dan mudah. Energi listrik ini juga digunakan untuk kepentingan industri,
perkantoran, tambang, pertokoan, Mall, rumah tangga dan lain lain. Hampir semua peralatan
infrastruktur gedung tersebut menggunakan listrik sebagai sumber energinya. Namun,
disamping bermanfaat, ternyata listrik punya resiko yang cukup besar bagi keselamatan
gedung, manusia dan harta bendanya. Listrik punya potensi untuk membakar gedung dan
menyengat manusia jika tidak dirancang dan dipasang dengan baik dan benar.

Akhir-akhir ini banyak terjadi ledakan panel listrik yang berakibat pada terhentinya
aktivitas bisnis dan tidak jarang ledakan ini memakan korban manusia dan bahkan sampai
menghanguskan seluruh bangunan gedung atau pabrik beserta isinya. Berdasarkan data
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) periode Agustus 2011 sampai dengan
April 2015 dari 973 kasus kebakaran yang terjadi di pemukiman penduduk 644 diantaranya
disebabkan oleh hubung singkat arus listrik yang disertai peristiwa busur api listrik
(kompas.com, 2017).

Jakarta bisa dikatakan sebagai Kota Kebakaran. Hal ini bisa dilihat dari data-data
kebakaran yang terjadi setiap tahun. Menurut Kepala Dinas PKP DKI Jakarta pada tahun
2016 kebakaran di Jakarta berjumlah 1.139 kasus sedangkan pada tahun 2015 jumlah
kebakaran mencapai 1.540 kasus. Penyebab utama kebakaran yang terjadi karena listrik.
Berdasarkan data yang dihimpun, selama tahun 2016, kasus kebakaran paling banyak terjadi
di Jakarta Barat sebanyak 275 kasus. Disusul Jakarta Utara 249 kasus, Jakarta Selatan 239
kasus, Jakarta Timur 234 kasus dan Jakarta Pusat 139 kasus. Untuk jumlah korban tewas

1
Jasa Konsultan Audit Elektrikal, Fire Alarm dan Hidran
Gedung Mabes Polri TA. 2019

selama 2016, tercatat ada sebanyak 20 orang. Sedangkan jumlah kerugian jiwa sebanyak
11.719 warga dan kerugian materil Rp 212 miliar.

Dengan kejadian kebakaran tersebut berdampak pada rasa kurang aman bagi penghuni
gedung, baik perkantoran dan bangunan lainnya. Perasaan was-was penghuni gedung bila
kebakaran tersebut menimpa pada gedung yang ditempati. Dengan berkembangnya teknologi
yang semakin modern, listrik mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan
maupun dunia industri. Selain itu listrik dapat menimbulkan kecelakaan bagi manusia dan
timbulnya kebakaran serta terganggunya proses aktivitas kegiatan normal. Instalasi listrik
yang lebih baik adalah instalasi yang aman bagi manusia dan akrab dengan lingkungan
sekitarnya.

Selain masalah hubung singkat arus listrik, pada instalasi listrik suatu Gedung sering
ditemukan temuan pada masalah power quality listrik. Masalah power quality adalah
persoalan perubahan bentuk tegangan, arus atau frekuensi yang dapat menyebabkan
kegagalan atau misoperation peralatan, baik peralatan di sisi supply maupun sisi peralatan
konsumen. Permasalahan power quality diantaranya adalah unbalance voltage, over / under
voltage, harmonisa dan lain - lain. Unbalance voltage adalah fenomena ketidakseimbangan
tegangan terjadi sebagai akibat ketidakksamaan magnitude dan/atau sudut fasa pada setiap
tegangan. Undervoltage adalah peristiwa penurunan tegangan yang terjadi secara
berkepanjangan. Harmonisa adalah deretan gelombang arus atau tegangan yang frekuensinya
merupakan kelipatan bilangan bulat dari frekuensi dasar tegangan atau arus itu sendiri.

Dari kejadian-kejadian diatas, sampai hari ini pihak pemerintah ataupun pengelola dan
pemilik gedung masih belum melakukan tindakan dan langkah-langkah pencegahan terhadap
gedung-gedungnya yang mungkin berpotensi mengalami kebakaran. Kebakaran gedung
akibat listrik tidak bisa dideteksi dengan kasat mata dan tidak dipahami oleh pihak penghuni
gedung bahkan pihak pengelola yang seharusnya bisa melakukan tindakan pencegahan. Hal
ini karena faktor ketidakpahaman dan kurangnya sarana peralatan pendeteksi kebakaran
tersebut.

Kondisi ini diperparah dengan sistem pemadam kebakaran dari beberapa temuan pada
gedung-gedung di Jakarta dan sekitarnya sudah tidak berfungsi karena rusak atau karena hal
yang lain, sehingga alat pemadam kebakaran tersebut tidak bisa digunakan ketika terjadi
kebakaran. Dengan mempertimbangkan hal-hal diatas dan Peraturan Presiden Republik

2
Jasa Konsultan Audit Elektrikal, Fire Alarm dan Hidran
Gedung Mabes Polri TA. 2019

Indonesia Nomor : 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta


Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 22/PRT/M/2018 tanggal 14 September 2018
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Dalam rangka
mendukung kelancaran tugas operasional Polri, khususnya di wilayah Markas Besar
Kepolisian Negara Republik Indonesia, maka Mabes Polri menunjuk PT. Cometindo Mitra
Inti melakukan Pengadaan Jasa Konsultan Audit Elektrikal, Fire Alarm Dan Hydrant Gedung
Mabes Polri.

1.2 SASARAN PEKERJAAN

Sasaran pekerjaan ini adalah pengedalian waktu, biaya, dan mutu pencapaian sasaran
fisik (kuantitas dan kualitas), dan tertib administrasi dalam Rekomendasi Hasil Audit
Elektrikal, Fire Alarm Dan Hydrant yang berada di Gedung MABES POLRI mulai dari tahap
persiapan, Pekerjaan Pemeriksaan dan Pengujian Elektrikal, sampai dengan laporan
Rekomendasi Hasil Audit yang telah dilaksanakan.

1.3 TUJUAN PEKERJAAN

Tujuan dari dilaksanakan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui power quality pada sistem kelistrikan suatu bangunan

2. Untuk mengetahui kelayakan semua peralatan listrik beserta instalasinya.

3. Untuk memastikan suatu gedung aman dari bahaya kebakaran listrik

4. Untuk memastikan tidak ada instalasi listrik yang membahayakan bagi manusia Untuk
memastikan fire alarm masih berfungsi dengan baik.

5. Memastikan sistem evakuasi masih berfungsi baik

6. Memastikan sistem interkoneksi alarm masih berfungsi dan sesuai standar

7. Untuk memastikan pompa huydran masih berfungsi dengan baik.

8. Untuk memastikan instalasi pipa hydran dan sprinkler terisi air dan tidak terjadi
kebocoran

3
Jasa Konsultan Audit Elektrikal, Fire Alarm dan Hidran
Gedung Mabes Polri TA. 2019

9. Untuk memastikan semua APAR tidak kedaluarsa dan dengan jumlah yang cukup
serta sesuai keperuntukannya.

4
Jasa Konsultan Audit Elektrikal, Fire Alarm dan Hidran
Gedung Mabes Polri TA. 2019

1.4 LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Pengujian power quality pada setiap Trafo.

2. Pengujian thermography infra red pada setiap panel listrik

3. Pemeriksaan dan pengujian power plan Gedung termasuk Transformator, Genset,


Panel Utama Tegangan Rendah, dll.

4. Pemeriksaan instalasi listrik pada setiap peralatan.

5. Pemeriksaan Penangkal Petir

6. Pengujian sistem grounding (pertanahan)

7. Membuat Wirring Diagram Panel

8. Pemeriksaan dan pengujian sistem fire alarm (MCPFA, JBFA dan detector alarm).

9. Pengujian sistem evakuasi gedung apabila terjadi kebakaran (interkoneksi fire alarm)

10. Pemeriksaan dan pengujian pompa pemadam.

11. Pemeriksaan dan pengujian OHB, Pillar Hydrant dan IHB.

12. Pemeriksaan dan pengujian sistem sprinkler (MCV, BCV dan tes drain)

13. Membuat hasil laporan audit, berupa laporan pemeriksaan dan gambar usulan
perbaikan.

14. Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) perbaikan dari semua temuan.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Laporan pekerjaan “Audit Elektrikal, Fire Alarm dan Hidran Gedung Mabes Polri TA.
2019” dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab Pendahuluan disusun dengan konten deskripsi latar belakang studi dan penyusunan
laporan juga diuraikan pada bab ini.

5
Jasa Konsultan Audit Elektrikal, Fire Alarm dan Hidran
Gedung Mabes Polri TA. 2019

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Memuat tentang uraian yang sistematik tentang teori yang berasal dari literature dan
mempunyai hubungan dengan analisa yang akan dilakukan.

BAB III METODELOGI

Menjelaskan cara pengambilan data yang akan di analisa pada bab selanjutnya.

BAB IV DATA DAN ANALISA

Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang
diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan
menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.

BAB V KESIMPULAN

Bab ini membahas tentang kesimpulan akhir hasil analisa data dan saran untuk penyelesaian
masalah yang timbul beserta pengembangannya.

Anda mungkin juga menyukai