Disusun Oleh:
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta
hidayahnya-Nya yang begitu besar dilimpahkan kepada saya,
Kami sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu,
sehingga kami dapat menyelesaikan buku modul ini ,untuk itu perkenankanlah
kami mengucapkan terima kasih kepada :
Kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat kami
harapkan, modul ini mungkin masih jauh jauh dari sempurna,semoga modul ini
bermanfaat bagi pembaca
Penulis
iii
Buku Jobsheet Bengkel Listrik Semester II ( REL 236 )
Semester II
( REL 236 )
Daftar Isi
2. Pengertian Kompetensi 9
1
Pendahuluan Keselamatan Kerja
1
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
2
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Pratikan , teknisi maupun intruktur yang akan bekerja dalam lingkungan bengkel
atau laboratorium khususnya dalam teknik kejuruan haruslah mengetahui tentang
pengetahuan keselamatan kerja. Mereka juga harus mengetahui tata-cara
bekerja secara benar, cara bekerja yang aman dan selamat baik bagi dirinya
sebagai orang yang terlibat dalam pekerjaan itu maupun benda kerja yang
dikerjakan serta lingkungan kerja di sekitarnya. Terjadinya kecelakaan
menyebabkan kerugian pada tiap-tiap orang yang terlibat baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam pekerjaan tersebut. Jika terjadi kecelakaan maka
orang yang bersangkutan akan menderita sakit atau gangguan phyisik lainnya.
Kerugian lainnya adalah kerugian benda, usaha kerja, kesehatan dan aktivitas
sosial lainnya.
Suatu kecelakaan sering terjadi yang diakibatkan oleh lebih dari satu sebab.
Kecelakaan dapat dicegah dengan menghilangkan halhal yang
menyebabkan kecelakan tersebut. Ada dua sebab utama terjadinya suatu
kecelakaan. Pertama, tindakan yang tidak aman. Kedua, kondisi kerja yang
tidak aman. Orang yang mendapat kecelakaan luka-luka sering kali
disebabkan oleh orang lain atau karena tindakannya sendiri yang tidak
menunjang keamanan. Berikut beberapa contoh tindakan yang tidak aman,
antara lain: a) Memakai peralatan tanpa menerima pelatihan yang tepat b)
3
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Memakai alat atau peralatan dengan cara yang salah c) Tanpa memakai
perlengkapan alat pelindung, seperti kacamata pengaman, sarung tangan
atau pelindung kepala jika pekerjaan tersebut memerlukannya d)
Bersendang gurau, tidak konsentrasi, bermain-main dengan teman sekerja
atau alat perlengkapan lainnya. e) Sikap tergesa-gesa dalam melakukan
pekerjaan dan membawa barang berbahaya di tenpat kerja f) Membuat
gangguan atau mencegah orang lain dari pekerjaannya atau mengizinkan
orang lain mengambil alih pekerjaannya, padahal orang tersebut belum
mengetahui pekerjaan tersebut.
Di sisi lain, kecelakaan sering terjadi akibat kondisi kerja yang tidak aman.
Berikut ini beberapa contoh yang menggambarkan kondisi kerja tidak aman,
antara lain :tidak ada instruksi tentang metode yang aman, tidak ada atau
kurangnya pelatihan si pekerja, memakai pakaian yang tidak cocok untuk
mengerjakan tugas pekerjaan tersebut, menderita cacat jasmani, penglihatan
kabur, pendengarannya kurang, mempunyai rambut panjang yang mengganggu
di dalam melakukan pekerjaan penerangan ruang yang tidak mendukung.
4
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Keterangan Gambar 1.
Menghindarkan cara kerja yang tidak nyaman merupakan tanggung jawab semua
pekerja yang bekerja di ruang kerja. Sebaliknya sikap yang tidak bertanggung
jawab merupakan suatu tindakan kebodohan. Sikap yang bodoh menyebabkan
bahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu ikutilah instruksi
supervisor (pengawas/pimpinan). Pakailah cara-cara kerja yang benar, tenang
dan tidak ceroboh dalam segala hal jika akan memulai bekerja.
Kerja sama dari semua orang yang terlibat dalam bekerja sangat diperlukan
dalam mencegah kondisi yang tidak aman. Kondisi kerja yang aman tidak hanya
memiliki alat-alat yang bagus dan mesin yang baru. Kerjasama dari setiap
individu tempat kerja merupakan hal yang sangat penting. Menjadikan tempat
kerja yang bersih, sehat, tertib, teratur dan rapi merupakan syarat yang sangat
menentukan keberhasilan kerja secara maksimal.
5
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
apapun kepada atasannya. Kerusakan yang kecil atau ringan jika dibiarkan
maka semakin lama akan semakin berkembang dan menjadi kesalahan yang
serius jika hal tersebut tidak segera diperbaiki.
6
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Tugas :
1) Pelajarilah uraian materi tentang prinsip-prinsip peraturan, norma dan sistem
keselamatan kerja pada pekerjaan mekanik listrik !
2) Sebutkan standar-standar keselamatan kerja yang perlu diperhatikan ?
Tes Formatif :
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan tindakan
keselamatan kerja !
2) Sebutkan dasar-dasar keselamatan kerja yang anda
ketahui
3) Apakah sasaran tindakan keselamatan kerja ?
4) Bagaimanakah cara melakukan pencegahan terjadinya
kecelakaan di bengkel mekanik elektro !
5) Buatlah poster tentang tindakan keselamatan kerja di
bengkel listrik menggunakan kertas ukuran A4 !
7
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
8
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
2
Pengertian Kompetensi
Apakah itu kompetensi kerja ? kompetensi kerja adalah spesifikasi dari sikap,
pengetahuan dan keterampilan atau keahlian serta penerapannya secara efektif
dalam pekerjaan sesuai dengan standar kerja yang dipersyaratkan.
Siapa sajakah yang dapat mengikuti sertifikasi kompetensi ? sertifikasi terbuka bagi
setiap tenaga kerja tanpa diskriminasi dan bersifat transparan.
Setiap kemasan berisi sejumlah unit kompetensi yang telah distandarkan dan
diverifikasi. Kemasan klaster kompetensi disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna industri dan dapat didesain sebagai cicilan menuju kearah kualifikasi.
9
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Uji Kompetensi.
Uji kompetensi adalah proses penilaian (assessment) baik teknis maupun non
teknis melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan apakah
seseorang telah kompeten atau belum kompeten pada suatu unit kompetensi
atau kualifikasi tertentu.
10
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Siapakah yang berwenang mengatur standar format dan isi sertifikat kompetensi
?
Standar format dan isi sertifikat kompetensi diatur oleh BNSP, berikut kodifikasi
dan kerahasiahannya agar tidak mudah dipalsukan.
• LSP Teknis Otomotif Indonesia, Gd.BTTK Jl. Sawah Barat Raya, Duren
Sawit, Jakarta Timur.
• LSP Telematika Indonesia, Wisma Metropolitan I, Lt 10 Jl. Jend.Sudirman
Kav.29 Jakarta 12920
• LSP Tenaga Laboratorium Penguji Indonesia (TELAPI), Jl. Kramat VII No.
11 Jakarta.
• LSP Logam dan Mesin Indonesia, Jl.MH.Thamrin No. 8 Gedung BPPT
Lt.15 Jakarta.
• LSP Lembaga Keuangan Mikro (LSP Certif), Gd.LPPI Lt 3 Jl.Kemang
Raya No. 35 Keb.Baru Jaksel.
• LSP Tata Laksana Rumah Tangga, Gd.Nuansa Commercial Estate, Jl.TB
Simatupang No. 17 Jaktim.
• LSP Sekuriti Indonesia, Wijaya Graha Puri Blok D/16 Lt.3 Jl. Wijaya II
Kebayoran, Jakarta Selatan.
• LSP Garmen, Jl.Kebon Sirih No. 3D Lt.2 Jakarta Pusat.
• LSP Pariwisata, Jl. Bazoka Raya I/1 No. 10 Kav.Hankam, Joglo
Kembangan Jakarta Barat.
• LSP Lembaga Uji Kompetensi (LUK), Komp.Taman Bunga Wiladatika Jl.
Jambore Cibubur, Jakarta Timur.
• LSP Maritim Indonesia, Komp. Duta Mas Fatmawati Blok C2/6 Jl. RS.
Fatmawati No. 39 Jakarta Selatan.
11
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
12
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Visi
Misi
13
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Kerjasama Kelembagaan
BNSP menjalin kerjasama kelembagaan yang erat dengan Kamar Dagang dan
Industri (KADIN), Asosiasi Profesi, Lembaga Pelatihan Profesi serta Lembaga
sejenis dan pembina kelembagaan
Kepengurusan BNSP terdiri dari Ketua merangkap anggota dan Anggota yang
terdiri dari unsur masyarakat dan unsur pemerintah. Mereka mewakili berbagai
sektor ekonomi dan berbagai bidang profesi.
14
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
3
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Persyaratan Umum Instalasi Listrik harus mengacu pada PUIL-2000, sebagai
acuan dalam perancangan, pemasangan, pengamanan dan pemeliharaan instalasi di
dalam bangunan. Peraturan Instalasi Ketenagalistrikan untuk perancangan instalasi
mengacu SNI, IEC, PUIL atau Standar lain berdasarkan “the best engineering
practies” dan dilakukan oleh Perusahaan Jasa Perancangan Teknik yang telah
disertifikasi. Peraturan Instalasi ketenagalistrikan untuk bidang konstruksi, dilaksanakan
oleh perusahaan jasa konstruksi bidang ketenagalistrikan yang telah di sertifikasi. Hasil
konstruksi/pemasangan perlu diinspeksi oleh inspektur (perorangan) atau perusahaan
jasa inspeksi teknik. Testing atau pengujian dilakukan untuk memastikan dan menjamin
instalasi tenaga listrik telah memenuhi standar keselamatan dan standar unjuk kerja.
Testing ini dilakukan oleh lembaga/perusahaan jasa inspeksi teknik yang telah
diakreditasi.
Operasi dan Pemeliharaan Instalasi, merupakan tanggung jawab setiap pemilik
dan perusahaan O & M, dan dilakukan oleh tenaga teknik yang memenuhi persyaratan
sesuai peraturan yang ada, diinspeksi secara berkala sesuai dengan persyaratan
pelaporan operasi dan pemeliharaan.
Pelarangan memproduksi, mengimpor atau mengedarkan peralatan/pemanfaat
listrik yang tidak memiliki “label keselamatan dan/atau label efisien”. Penerapan sanksi
yang jelas dan tegas terhadap pelanggaran. Peraturan Tenaga Teknik Sektor
Ketenagalistrikan. Tujuan sertifikasi tenaga teknik :
15
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
kompetensi tenaga kerja Indonesia yang harmonis dan digunakan sebagai acuan bagi
seluruh sektor, untuk menghasilkan tenaga kerja Indonesia yang kompeten, profesional
dan kompetitif. Terciptanya sistem standarisasi dan sertifikasi kompetensi kerja nasional
yang efisien dan efektif diharapkan dapat menghasilkan:
Undang-undang No. 15 Tahun 1985, pasal 15, ayat (1) menyatakan bahwa
pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan dan pemegang izin usaha ketenagalistrikan
untuk kepentingan umum wajib: (1) menyediakan tenaga listrik, (2) memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat, dan (3) memperhatikan
keselamatan kerja dan keselamatan umum. Pada pasal 17 disebutkan bahwa syarat-
syarat penyediaan, pengusahaan, pemanfaatan instalasi, dan standarisasi
ketenagalistrikan diatur oleh Pemerintah. Tugas Pemerintah seperti disebutkan dalam
pasal 18 antara lain, (1) melakukan pembinaan dan pengawasan umum terhadap
pekerjaan dan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan, dan (2) pembinaan dan
pengawasan umum tersebut meliputi keselamatan kerja, keselamatan umum,
pengembangan usaha, dan terciptanya standarisasi dalam bidang ketenagalistrikan.
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 3 tahun 2005 sebagai perubahan PP
No. 10 Tahun 1989 tentang penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik, khususnya pada
pasal 21 disebutkan bahwa:
(a) Setiap usaha penyediaan tenaga listrik wajib memenuhi ketentuan keselamatan
ketenagalistrikan,
(b) Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan meliputi standarisasi, pengamanan
instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik,
(c) Pekerjaan instalasi ketenagalistrikan untuk penyediaan dan pemanfaatan tenaga
listrik harus dikerjakan oleh Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik yang
disertifikasi oleh lembaga sertifikasi yang terakreditasi,
(d) Dalam hal di suatu daerah belum terdapat Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik
yang telah disertifikasi, Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai
kewenangannya dapat menunjuk Bada Usaha Penunjang Tenaga Listrik.
Lingkup regulasi teknik mencakup dua aspek yaitu aspek insfrastruktur teknologi
dan aspek keselamatan. Aspek infrastruktur teknologi mengatur antara lain;
16
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
17
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
4
PEMASANGAN DAN TERMINASI
Pemasangan instalasi listrik tegangan rendah, untuk instalasi listrik rumah tinggal /
gedung terdapat pemasangan yang terdiri atas beberapa peralatan yang diantaranya
adalah:
1. Pipa listrik
2. Kotak hubung
3. Saklar
4. Kotak kontak
5. Penghantar
6. Elektroda Pembumian (grounding /arde )
7. Perlengkapan Hubung Bagi (PHB)
8. Inbow doos
9. Roset
10. Accesories
Untuk pemasangan peralatan tersebut di atas memerlukan beberapa persyaratan dan
standarisasi.
PIPA LISTRIK
1. Pipa union
2. Pipa PVC
3. Pipa Fleksibel
4. Pipa kampuh / duct
1. Pipa Union
Pada umunya pipa instalasi dijual dalam potongan empat meter, diameternya
berbeda-beda. Pipa instalasi harus cukup tahan terhadap tekanan mekanis, tahan panas
dan lembab dan tidak boleh menjalarkan nyala api.
Permukaan luar maupun dalam pipa intalasi harus licin dan rata, dan dilindungi dengan
baik terhadap karat. Jadi bagian luar maupun dalam pipa baja harus dicat dengan meni.
Pipa baja lebih kuat dan lebih tahan terhadap panas dan nyala api. (Pipa PVC tidak
dapat digunakan untuk suhu kerja normal di atas 60 derajat Celsius.
Sebaliknya pipa baja yang berada dalam jarak jangkauan tangan dan dipasangterbuka,
harus ditanahkan secara sempurna, kecuali bilamana pipa baja tersebut digunakan
untuk menyelubungi kabel berisolasi ganda (misalnya NYM), atau hanya untuk
menyelubungi kawat pentanahan.
Tindakan ini dimaksudkan sebagai tindakan pengamanan terhadap kemungkinan
terjadinya kegagalan isolasi pada hantaran di dalam pipa. Pada ujung bebas dari pipa
instalasi harus dipasang selubung masuk (tule) yang berbentuk baik, tahan lama dan
cocok ukurannya. Untuk pipa PVC tidak diperlukan selubung masuk.
Pembengkokan pipa instalasi harus dilaksanakan sedemikian sehingga tidak terjadi
penggepengan. Jari-jari lengkungnya, diukur sampai bagian dalam dari lengkungan,
harus sekurang-kurangnya sama dengan :
3D untuk pipa PVC
4D untuk pipa baja sampai dengan usuran 16 mm atau 5/8”
6D untuk pipa baja yang ukurannya melebihi 16 mm atau 5/8”
*dimana D sama dengan diameter luar pipa instalasi.
18
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Pipa instalasi yang tidak ditanam dengan sempurna, harus dipasang secara baik dengan
menggunakan alat penompang atau klem yang cocok. Jarak antara alat-alat penompang
itu tidak boleh melebihi satu meter.
Khusus untuk pipa baja dengankampuh terbuka atau kampuh terlipat berlaku :
1. Pipanya tidak boleh dibengkokkan
2. Pada pemasangan mendatar, alur kampuhnya harus mengadap dinding
2. Pipa PVC
Pipa instalasi PVC memiliki antara lin sifat-sifat berikut ini:
- Daya isolasinya baik sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya
gangguan tanah ( gangguan tanah dapat menimbulkan kebakaran).
- Tahan terhadap hampir semua bahan kimia, jadi tidak perlu dicat.
- Tidak menjalarkan nyala api
- Mudah digunakan
Pipa PVC tidak dapat digunakan untuk suhu kerja normal di atas 60 derajat celcius.
Di tempat-tempat yang diperlukan, pipa PVC harus dilindungi terhadap kerusakan
mekanis, misalnya di tempat-tempat penembusan lantai
Dalam pemasangan hantaran, rel dan perlengkapan hubung bagi untuk arus
bolak-balik harus dihindari kemungkinan terjadinya panas yang berlebihan akibat adanya
arus pusar pada pipa logam atau kerangka logam/feromagnetik.
Maka perlu salah satu cara mengatasi dalam pemasangan tersebut dengan
pengelompokan kabel dalam salah satu pipa sebagai berikut (dan untuk menjaga salah
sambung)
Untuk hantaran pengaman Protective Earth (PE) atau Protective Earth Neutral (PEN)
bisa dipasang di luar pipa tersebut agar memperkecil kemunginan tertukar/terhubung
dengan hantaran fasa.
Dilarang di dalam pipa instalasi logam maupun PVC ada sambungan hantaran,
sambungan ini harus dala kotak sambung/kotak cabang yang diperuntukkan untuk
maksud itu.
Untuk mempertimbangkan keamanan dari bahay listrik dan juga dari segi
pelaksanaan pemasangan kabel dalam pipa maka untuk merangkaikan pipa instalasi
digunakan benda bantu.
Pada saluran yang panjang harus dipasang cukup banyak kotak tarik. Jarak antara kotak
tarik ditentukan oleh panjang pegas tarik yang digunakan untuk menarik kabel ke dalam
pipa. Panjang pegas tarik yang ada adalah 10 dan 20 m.
Antara dua kotak tarik tidak boleh lebih dari 4 benda bengkok atau ;ebih dari 20 m pipa
lurus. Benda bengkok S ringan, juga disebut bayonet, dihitung sebagai satu benda
bengkok.
19
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Kalau tidak perlu, dalam kotak tarik kabelnya tidak boleh dipotong atau kemudian
disambung lagi.
Untuk pemasangan pipa PVC, sok dan benda bengkok jarang digunakan. Belokan-
belokan yang diperlukan dibuat pada pipanya sendiri. Dengan demikian tidak ada
kemungkinan terlepasnya suatu benda bengkok pada waktu kabel ditarik ke dalam pipa.
Untuk membuat cabang pada instalasi pipa harus digunakan kotak cabang empat.
Kotak-kotak cabang ini dan juga kotak-kotak tarik harus mudah dicapai, jadi misalnya
tidak boleh diletakkan di belakang lapisan dinding yang sulit dilepas.
Penyambungan kabel dalam instalasi pipa hanya boleh dilakukan di dalam kotak
cabang atau kotak tarik. Sambungannya harus baik dan kuat dipilin kemudian ditutup
sambungannya dengan lasdop.
Supaya isolasi sambungan baik, mutu lasdop harus baik. Isolasi sambungan harus
menyamai penghantar-penghantar yang disambung.
Satu lasdop tidak boleh disambung lebih dari lima kawat.
Jumlah sambungan dalam kotak sambung, yaitu kotak tarik atau kotak cabang, harus
dibatasi supaya kotaknya masih dapat ditutup dengan baik.
Lubang-lubang pipa pada kotak sambungan diberi batas penahan, agar supaya pipa
tidak dapat masuk ke dalam kotak.
Menurut sistem pemasangan instalasi, dapat dibedakan jenis-jenis kotak sambung di
antaranya :
a. kotak normal
b. kotak sentral
c. kotak banula
d. kotak rangkaian ganda
SAKELAR
20
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Kontak tusuk digunakan untuk menghubungkan lata pemakai listrik yang dapat
dipindah-pindahkan dengan saluran yang dipasang tetap atau tidak tetap. Sebuah
kontak tusuk selalu terdiri dari bagian yang memberi aliran, dan bagian yang menerima
aliran.
Kontak tusuk harus dari bahan yang tidak dapat terbakar dan tahan lembab dan
harus cukup kuat. Tusuk kontak konsentris untuk 16 A atau kurang yang digunakan
untuk tegangan rumah, boleh juga dibuat dari kayu keras.
Supaya tercapai kontak yang baik, tabung-tabung kontak di dalam kotak-kontak
dibuat berpegas.
Konstruksi kontak tusuk harus sedemikian hingga bagian-bagian yang
bertegangan tidak mungkin tersentuh dengan jari. Konstruksinya harus juga sedemikian
hingga tidak mungkin memasukkan hanya satu pena kontak saja ke dalam kontak-
kontak.
Untuk rumah-rumah mewah umumnya dikehendaki kotak-kontak dinding dan
sakelar yang dapat ditanam di dalam dinding. Kotak-kontak demikian harus dipasang di
dalam kotak tanam.
Kotak-kontak dinding dapat juga disatukan dengan sakelar menjadi sebuah kombinasi.
Mengenai penggunaan dan pemasangan kontak tusuk masih ada beberapa ketentuan
yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Kotak kontak dinding fasa satu harus dipasang sedemikian hinnga kontak
netralnya berada di sebelah kanan.
2. Kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 meter di atas lantai harus
diperlengkapi dengan tutup.
3. Kotak-kotak yang dipasang di lantai harus ditempatkan tertutup di dalam kotak
lantai yang khusus diizinkan untuk penggunaan itu.
4. Kotak-kontak dinding dengan kontak pengaman harus dipasang dengan hantaran
pengaman.
5. Di dalam ruangan yang dilengkapi dengan kotak-kontak dengan kotak
pengaman, tidak boleh depasang kotak-kontak tanpa kotak pengaman, kecuali
kotak-kontak untuk tegangan rendah pengaman dan untuk pemisahan
pengaman.
6. Pada satu tusuk kontak hanya boleh dihubungkan satu kabel yang dapat
dipindah-pindahkan.
7. Kemampuan kotak kontak harus sekurang-kurangnya sesuai dengan daya alat
yang dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 ampere.
21
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Kotak kontak tiga fasa, netral tetap berada di sebelah kanan, kontak (ujung)
pengaman/pentahanan, hubungan kotak tusuk dan kotak kontak :
Bila disambung, tersambung lebih dulu dan bila dilepas putus paling akhir.
Terminasi/Penyambungan
Ada banyak sistem penyambungan yang dapat kita kenal dan ini semua
tergantung daripada media yang akan dikerjakan/disambung.
Terminasi/penyambungan sangat erat kaitannya dengan keselamatan kerja suatu
instalasi, karena suatu instalasi dapat dikatakan baik dan aman ialah apabila dapat
mengurangi resiko penyambungan yang sedikit mungkin.
22
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
beban
~ V
23
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
OHMMETER ANALOG
Ohmmeter digunakan pada saat tegangan dalam kondisi tidak aktif (off). JANGAN
SEKALI-KALI MENGGUNAKAN OHM METER PADA SAAT SIRKIT BERTEGANGAN
KARENA BISA MERUSAK OHMMETER ITU SENDIRI.
Sebelum Ohmmeter digunakan untuk menguji sebaiknya diuji terlebih dahulu dengan
menyentuhkan kedua kabelnya. Apabila jarum bergerak maka Ohmmeter dinyatakan
baik.
Perhatikan perbedaan tampilan monitor Ohmmeter antara sirkit terbuka dan sirkit
tertutup di bawah ini:
Pada sirkit terbuka nilai resistansnya sangat besar (tak terhingga) sehingga jarum
bergerak ke arah . Sedangkan jika sirkitnya tertutup maka nilai resistans penghantarnya
terhitung dan jarum pasti bergerak ke arah
Dengan melihat tampilan monitor Ohmmeter atau dengan menggunakan Buzzer pada
Multimeter maka kita dapat menguji rangkaian listrik, antara lain:
1. Mengetahui apakah kabel sudah tersambung atau masih terputus. Pada saat
pengujian sirkit (setelah selesai pemasangan) sebaiknya tegangan jangan langsung
dinaikkan tetapi uji tegangan dahulu dengan Ohmmeter. Misalnya lampu dan sakelar
yang melayaninya harus tersambung dengan baik, jadi hubungkan terminal lampu ke
kutub + Ohmmeter dan terminal sakelar pada kutub – Ohmmeter. Bila sudah
tersambung maka pasti jarum Ohmmeter bergerak ke arah 0.
30 20 10
50
5
1K 100
200
2K 2
500
1
0
D C V .A
&ACV
A C 10V
hFE
IC E O
LV
SIRKIT TERBUKA
30 20 10
50
5
1K 100
200
2K 2
500
1
D C V .A
&A CV
A C 10V
hFE
IC E O
LV
SIRKIT TERTUTUP
24
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
2.Mengetahui keadaan sakelar apakah masih baik atau sudah rusak. Sebelum
memasang sakelar pada tembok, sakelar harus diperiksa terlebih dahulu untuk
memastikan dalam keadaan yang baik. Caranya adalah tekan sakelar pada posisi on,
lalu sentuhkan terminalnya ke kutub + dan terminal yang lain ke kutub – maka kalau
sakelar dalam keadaan baik jarum Ohmmeter akan bergerak.
TESPEN
Tespen digunakan untuk menguji apakah suatu titik bertegangan terhadap tanah. Cara
menggunakannya cukup sederhana, yakni :
Pegang tespen, sentuhkan ujung jari pada bagian belakang tespen
Sentuhkan ujung tespen lainnya pada titik yang diuji.
Pastikan salah satu anggota tubuh (tangan atau kaki) menyentuh tembok atau
lantai.
Jika lampu testpen menyala berarti titik yang diuji bertegangan terhadap tanah.
25
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
30 20 10
50
5
1K 200100 150
2K 100 2
500 200
50 1
0
ACV 250
hFE
ICEO
LV
2,5 X10K
0,1 X1K
X100
0,5 X10
2,5 X1
25 250 P
N DCmA
com
apabila menggunakan multimeter digital maka hasil yang tertera pada monitor
adalah hasil langsung pengukuran yang tidak perlu dihitung lagi.
4. posisikan sakelar pilih ke arah OFF bila sudah selesai mengukur.
TANG AMPER
Pastikan kabel yang diukur adalah penghantar aktif atau fasa yang mengalirkan arus
listrik Arus listrik akan terukur apabila daya yang terpasang dipakai. Apabila semua
beban pada kondisi off maka tidak ada arus yang mengalir sama sekali.
Arus yang terukur diukur melalui perhitungan:
angka yg ditunjuk jarum X sakelar pilih
arus terukur =
skala terbesar
0,2 A 10 X 6
=
300
26
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
PHB
MCB utama
MCB lampu
MCB KK
12 12
Tang Amper
INSULATION TESTER
Contoh : Megger
Perhatikan pembacaan Insulation Tester Analog di bawah ini setelah engkolnya diputar.
M M
0 0
0 ,2 0 ,2 1000
0,5 10 00 0 ,5
5 10 1 00 2 00 5 10 100 200
20 20
MEGGER M EG GER
OPERATION PROCEDURE
INSULATION TESTER
Terkadang orang menyebut alat ini dengan nama megohmeter atau megger.
Ketika digunakan sebagai penguji kebocoran tegangan (karena bocornya isolasi)
alat ini membutuhkan tegangan listrik sebesar 9V yang disuplai oleh 6 buah
baterai UM-3 yang masing-masing menghasilkan tegangan sebesar 1,5V. Melalui
DC to DC Converter tegangan sebesar 9V akan dinaikkan hingga 1000V.
Hasil pengujian dapat dibaca pada dua alur bacaan pada papan skala. Alur
bagian atas digunakan untuk pembacaan pengukuran nilai tahanan/resistan
27
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
(resistance) dari 0-2000 MΩ, alur bagian bawah digunakan untuk pembacaan
hasil pengukuran tegangan dari 0-600V.
Ketika mengukur kebocoran tegangan, hasil pembacaan yang ideal pada
papan skala Ω adalah tak terhingga (∞), ini berarti tidak terdapat kebocoran pada
pemanfaatan tegangan listrik.
A. Persiapan Awal
1. Sebelum melakukan pengukuran tegangan AC periksalah penunjukan
meter pada papan skala. Jarum penunjuk harus berada pada posisi nol
atau (∞).
2. Jika dibutuhkan dengan menggunakan obeng minus (-), setel pengatur
posisi jarum pada posisi angka nol (zero adjustment) sehingga jarum pada
papan skala benar-benar menunjuk angka nol.
3. Sebelum melakukan pengukuran periksalah kondisi baterai, setel saklar
kiri pada posisi B.CHEK, setel saklar kanan pada posisi MΩ.
4. Jika diperlukan baterai dapat diganti.
5. Ketika mengukur tegangan AC jangan sekali-kali menyentuh ujung kabel
penyidik (probes)! Anda dapat tersengat listrik bertegangan tinggi.
6. Ketika mengukur tegangan AC, baterai tidak dibutuhkan.
28
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
B. Mengukur Isolasi
1. Pastikan rangkaian yang akan diukur berada dalam posisi “OFF” dan tidak
terhubung dengan sumber tegangan AC.
2. Setel saklar kiri pada posisi “ON MΩ” saklar kanan pada posisi “MΩ”
POWER ON Indicator akan bekerja.
3. Masukkan kabel penyidik (probes) tegangan tinggi (warna merah) ke
lubang (jack) yang bertanda “MΩ”, kabel penyidik (probes) warna hitam ke
lubang (jack) yang berwarna hitam (disebelah kanan lubang yang
bertanda “MΩ”).
4. Hubungkan kabel penyidik (probes) warna hitam (menggunakan aligator
clip) ke “common” atau ground dari rangkaian yang akan diukur. Untuk TV,
hubungkan ke casis TV.
5. Sentuhkan kabel penyidik (probes) tegangan tinggi ke titik yang akan
diukur (kawat tembaga dari kabel listrik misalnya). Agar terhindar dari
sengatan listrik, jaga posisi jari tangan Anda tetap di belakang pengaman.
6. Bacalah hasil pengukuran pada papan skala. Terkadang hasil pengukuran
kurang memuaskan. Ini terjadi karena kontak antara ujung kabel penyidik
(probes) dengan titik yang akan diukur kurang sempurna.
7. Jika tidak terjadi kebocoran pada isolasi yang membungkus kabel listrik
(atau rangkaian elektronik lainnya), jarum akan tetap menunjuk posisi tak
terhingga (∞).
8. Jika terjadi kebocoran pada isolasi yang membungkus kabel listrik (atau
rangkaian elektronik lainnya), jarum akan bergerak ke kanan.
C. Pengukuran Tegangan AC
1. Setel saklar kiri pada posisi “OFF (ACV)”, setel saklar kanan pada posisi
ACV.
2. Masukkan kabel penyidik (probes) ke lubang-lubang (jacks) ACV.
3. Hubungkan kabel penyidik (probes) ke titik yang mengandung tegangan
AC.
4. Hasil pengukuran dibaca pada papan skala.
29
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
3. Jika ingin memperbaiki Insulation Tester dan membuka kotak (casing) nya,
ingatlah satu hal bahwa mungkin masih terdapat tegangan setinggi 1000
Volt di titik-titik rangkaian. Beberapa titik mungkin masih mengandung arus
yang besar, demikian juga kabel penyidik (probes) masih mengandung
tegangan yang tinggi, hindarilah kontak secara langsung.
4. Jangan gunakan Insulation Tester untuk mengukur tegangan AC di atas
600 Volt.
5. Ketika memeriksa apakah isolasi bocor (yang mengakibatkan terjadinya
kebocoran tegangan), pastikan rangkaian yang akan diperiksa sudah
terbebas dari jaringan listrik atau sumber daya lainnya.
6. Hindari kontak langsung dengan titik-titik pada rangkaian yang
mengandung tegangan tinggi seperti saklar “ON-OFF”, sekring (fuse),
transformator, dan lain-lain. Pada titik-titik ini terkadang masih terdapat
tegangan tinggi, walau pesawat yang akan diukur sudah dimatikan (“OFF”)
30
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
INSTRUKSI KERJA
Nomor : Halaman : 1
Judul : Pratikum sistem Terbitan/Revisi : 1/0
Pengukuran tahanan Tanggal terbit : 31 Mei 2010
Isolasi File : -
I. RUANG LINGKUP
Proses kegiatan praktikum mata kuliah Bengkel Listrik, Materi Pengukuran tahanan
Isolasi.
II. PRINSIP
Untuk mengetahui besar nilai tahanan isolasi pada penghantar.
III. PERALATAN
1. Satu set Insulation Tester
A. Persiapan Awal
7. Sebelum melakukan pengukuran tegangan AC periksalah penunjukan meter
pada papan skala. Jarum penunjuk harus berada pada posisi nol atau (∞).
8. Jika dibutuhkan dengan menggunakan obeng minus (-), setel pengatur posisi
jarum pada posisi angka nol (zero adjustment) sehingga jarum pada papan
skala benar-benar menunjuk angka nol.
9. Sebelum melakukan pengukuran periksalah kondisi baterai, setel saklar kiri
pada posisi B.CHEK, setel saklar kanan pada posisi MΩ.
10. Jika diperlukan baterai dapat diganti.
11. Ketika mengukur tegangan AC jangan sekali-kali menyentuh ujung kabel
penyidik (probes)! Anda dapat tersengat listrik bertegangan tinggi.
12. Ketika mengukur tegangan AC, baterai tidak dibutuhkan.
B. Mengukur Isolasi
9. Pastikan rangkaian yang akan diukur berada dalam posisi “OFF” dan tidak
terhubung dengan sumber tegangan AC.
10. Setel saklar kiri pada posisi “ON MΩ” saklar kanan pada posisi “MΩ” POWER
ON Indicator akan bekerja.
11. Masukkan kabel penyidik (probes) tegangan tinggi (warna merah) ke lubang
(jack) yang bertanda “MΩ”, kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang
(jack) yang berwarna hitam (disebelah kanan lubang yang bertanda “MΩ”).
12. Hubungkan kabel penyidik (probes) warna hitam (menggunakan aligator clip)
ke “common” atau ground dari rangkaian yang akan diukur. Untuk TV,
hubungkan ke casis TV.
13. Sentuhkan kabel penyidik (probes) tegangan tinggi ke titik yang akan diukur
31
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
(kawat tembaga dari kabel listrik misalnya). Agar terhindar dari sengatan listrik,
jaga posisi jari tangan Anda tetap di belakang pengaman.
14. Bacalah hasil pengukuran pada papan skala. Terkadang hasil pengukuran
kurang memuaskan. Ini terjadi karena kontak antara ujung kabel penyidik
(probes) dengan titik yang akan diukur kurang sempurna.
15. Jika tidak terjadi kebocoran pada isolasi yang membungkus kabel listrik (atau
rangkaian elektronik lainnya), jarum akan tetap menunjuk posisi tak terhingga
(∞).
16. Jika terjadi kebocoran pada isolasi yang membungkus kabel listrik (atau
rangkaian elektronik lainnya), jarum akan bergerak ke kanan.
C. Pengukuran Tegangan AC
5. Setel saklar kiri pada posisi “OFF (ACV)”, setel saklar kanan pada posisi ACV.
6. Masukkan kabel penyidik (probes) ke lubang-lubang (jacks) ACV.
7. Hubungkan kabel penyidik (probes) ke titik yang mengandung tegangan AC.
8. Hasil pengukuran dibaca pada papan skala.
32
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Sambungan Rumah
tiang listrik
PHB
APP
Saluran Utama sirkit
Pelanggan akhir
sirkit
akhir
Elektrode
pembumian
33
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
34
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Sirkit akhir
Sambungan
Rumah
APP
Kwh rumah
sekering
Bagian Konduktif
Terbuka (BKT)
PHB
Terminal
pembumian
terminal 12
konsumen 12 12 sakelar utama
terminal netral
penghantar
Saluran Utama
pembumian
Pelanggan
elektrode bumi
Perhatikan gambar di atas, gambar itu adalah gambar diagram pengawatan instalasi
rumah sederhana yang biasanya tidak digunakan lagi di perkotaan. Biasanya PHB
dengan sekering dan sakelar utama ada pada rumah sederhana.
tiang listrik
sakelar tunggal
KWh
MCB
pembatas
terminal
MCB utama
pembumian
MCB lampu
MCB KK
12
12 12
terminal
konsumen PHB
Saluran Utama
Pelanggan
Perhatikan gambar di atas, kenyataannya tidak ada satu lampu dan kotak-kontak
diproteksi masing-masing oleh satu MCB semestinya lebih banyak beban lagi dan
haruslah seimbang. Pengelompokkan beban disarankan seperti di atas, penerangan dan
kotak-kontak dipisahkan supaya lebih mudah dalam perbaikkan
35
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
5
KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA - LISTRIK
PAKAIAN & PERLENGKAPAN KERJA
HELM
EAR MOF
CUKUR PENDEK
BAJU TERKANCING Sarung tangan
SAMPAI ATAS
BAJU TERKANCING
RAPIH
CELANA PANJANG
TERTUTUP
Menggunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang aman adalah tanggung jawab
pekerja sendiri. Baju dan perlengkapan tersebut memang dirancang untuk melindungi
semua bagian tubuh dari kemungkinan cedera. Jadi jangan disalahgunakan dan
perhatikan baik-baik.
4. Pakailah celana panjang menutup sampai kaki dan tanpa kancing atau
reseleting.
5. Celana dengan kancing atau reseleting akan dapat menghantarkan arus listrik
atau menangkap percikan api bukan menahannya.
36
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
6. Celana harus menutup sampai ke sepatu, tidak terlalu panjang (bisa tersandung)
dan tidak terlalu naik (betis terbuka dan tidak terlindungi).
7. Perlengkapan kerja termasuk helm, kacamata, ear mof, sarung tangan, masker,
sabuk pengaman, dan sepatu.
Hal-hal yang harus kita perhatikan sebelum melakukan pekerjaan adalah sbb:
1. Mengetahui terlebih dahulu apakah pekerjaan yang dilakukannya adalah
pekerjaan berbahaya (dapat memahami semua pekerjaan atau kemungkinan
yang membahayakan jiwanya juga jiwa orang lain),
2. Mengurangi atau memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
37
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Jalur utama
Bor rusak arus
mengakibat
kan kejut listrik
Tiang besi
Jalur arus
alternatif
Sumber
arus AC
Sepatu dengan sol
yang tidak baik
Tidak semua korban akan meninggal akibat kejut listrik. Bila diperhatikan dari besar
arusnya maka kondisi korban akan terlihat seperti pada tabel ini.
3 mA Mulai kejang
40 mA Otot kejang
38
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
BESI TUBUH
10-50 Ω 100.000- KAYU KARET
600.000 Ω 100.0 00.00 0 Ω 100 .000.000-
800.000.000Ω
Semakin besar nilai hambatan atau tahanan akan semakin kecil juga arus yang dapat
mengalir melaluinya. Apabila tahanannya sangat besar maka bisa saja arus tidak akan
mengalir. Demikian juga sebaliknya.
39
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
6
INSTALASI PENERANGAN SATU FASA SISTIM
PEMASANGAN DI PERMUKAAN (ON PLASTER )
INSTALASI PENERANGAN RUMAH TINGGAL
Diskripsi Instalasi :
Dalam perencanaan untuk pembuatan rumah tinggal, pada bagian perancang bangunan
( arsitek ) telah menghubungi kontraktor dimana anda bekerja untuk pemasangan
instalasi listrik
Berdasarkan dari keinginan pemilik rumah Bapak Susilo, anda buat perencanaan
instalasi penerangan sebagai berikut
40
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
2. Tombol Tekan
• Tombol tekan merupakan sebuah saklar yang tanpa menggunakan pengunci.
• Mempunyai satu buah terminal input dan satu buah terminal output
• Mempunyai kemampuan 220 volt/1 A.
- Cek baterai
- Kalibrasi
2 . Prosedur Pengoperasian
1. Tahap pengukuran
• Insulation Tester
b. Cara Pengukuran:
Setiap urat yang tidak diukur disatukan termasuk dengan screen, kecuali urat
yang diukur. Pengukuran dilakukan dengan tegangan tembus searah (DC) 500 Volt.
41
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Hasil ukurnya menunjukkan besaran listrik yang terjadi pada urat yang diukur terhadap
urat lainnya dan terhadap tanah (a/t; b/t; a/b).
c. Langkah Pengukuran:
42
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Kotak Kontak
• Kotak kontak terdiri atas tiga buah terminal (fasa, netral, PE).
• Pada kontak kontak ini fasa terletak sebaleh kanan dan netral sebelah kiri
atau fasa terletak sebelah atas dan netral sebelah bawah.
• Tegangan nominal kotak kontak ini sebesar 250 volt AC/3 A.
43
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
44
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
7
1. PRINSIP DASAR kWh METER
kWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung
hasil kali tegangan, arus factor kerja,kali waktu yang tertentu (UI Cos φ t) yang
bekerja padanya selama jangka waktu tertentu tersebut. Hal ini berdasarkan
bekerjanya induksi megnetis oleh medan magnit yang dibangkitkan oleh arus
melalui kumparan arus terhadap disc (piring putar) kWh meter, dimana induksi
megnetis ini berpotongan dengan induksi mgnetis yang dibangkitkan oleh arus
melewati kumparan tegangan terhadap disc yang sama.
Koppel putar dapat dibangkitkan terhadap disc karena induksi magnetis kedua
medan magnit tersebut diatas bergeser fasa sebesar 900 satu terhadap lainnya
(azas Ferrari). Hal ini dimungkinkan dengan konstruksi kumparan tegangan
dibuat dalam jumlah besar gulungan sehingga dapat dianggap inductance
murni.
Gambar 1A. Prinsip suatu meter penunjuk Gambar 1B Arus – arus Eddy
Energi listrik arus B-B (jenis induksi) pada suatu piringan
GAMBAR 1
45
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Keterangan Gambar :
M = Magnit permanent
Cp = inti besi kumparan tegangan
Wp = kumparan tegangan yang dapat dianggap sebagai reaktansi
murni, karena lilitan cukup besar
Cc = Inti besi kumparan arus
Wc = kumparan arus
Ip = arus yang mengalir melalui Wp
I = Arus beban yang mengalir melalui Wc
F = Kumparan penyesuaian fasa yang diberi tahanan R
RGS = Register
1L & 2S = Terminal sumber daya masuk
2L & 1S = Terminal daya keluar
PRINSIP KERJA
Ф1 ditimbulkan oleh arus I mengalir di kumparan Wc
Ф2 ditimbulkan oleh arus Ip mengalir di kumparan Wp dan Ip lagging 900
terhadap tegangannya
V
φ
α
Sin α = Cos φ
Ф1
Gambar 2
Ф2
Dengan mengambil persamaan moment alat ukur type induksi :
T = KW Ø1. Ø2 Sin α
Ф1 1 sebanding dengan I
Ф 2 2 sebanding dengan V
W
Sin α = Cos φ
Maka : TD = W.I V Cos φ = V.I. Cos φ
W
Dengan demikian maka terhadap piringan logam D terdapat momen gerak TD
yang berbanding lurus terhadap daya beban. Apabila oleh karena pengaruh
momen TD. Piring logam D berputar dengan kecepatan n, maka sambil berputar
46
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
47
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Gambar 3
1. Kumparan Tegangan
2. Kumparan arus
3. Elemen Penggerak/piringan
4. Rem Magnit
5. Register
6. Name Plate
7.Terminal Klemp
Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan besi
yang berfungsi sebagai pengatur Cosinus phi (factor kerja)
Piringan
48
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Piringan kWh meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan bawah)
yang digunakan agar piringan kWh meter dapat berputar dengan mendapat
gesekan sekecil mungin.
Rem Magnit
Rem magnit adalah terbuat dari magnit permanen, mempunyai satu pasang
kutub (Utara dan selatan) yang gunanya untuk :
a. Mengatasi akibat adanya gaya berat dari piringan kWh meter
b. Menghilangkan / meredam ayunan perputaran piringan serta alat kalibrasi
semua batas arus.
49
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
MILIK PLN
FUJI
kWh DHARMA
METER kWh
FASA TUNGGALDUA KAWAT KELAS 2
PUTARAN
220 v 5 (20) A 50 hZ 900 FA14AT1 /
JENIS kWh
L.L +
1990
E97111038A86
NO. 9900502
50
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
kWh kVARh
1 2 3 5 7 8 9
1 2 3 5 7 8 9
Gambar 5
kVA c kVAR
b
φ a
kW
Gambar 6
Apabila pada segi tiga daya tersebut kita coba gambarkan suatu besaran sudut
(FI) yang berubah – ubah dengan besaran Kw yang tetap, maka dapat terlihat
disini bahwa :
- Besarnya kVA akan berubah – ubah
51
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Semakin besar sudut Ø atau semakin jeleknya Cos φ maka kVA akan
semakin besar
- besarnya kVAR akan berubah - ubah
Semakin besar sudut Ø atau semakin jeleknya Cos φ maka kVAR akan
semakin besar.
D
kVA
C
kVAR
B
φ3 φ4 φ5
φ2 A
kW
GAMBAR 7
Pada titik B :
Sudut 2 semakin besar sehingga Cos menjadi lebih kecil dari 1
kVA akan menjadi lebih besar dari kW, sedangkan kVARnya menjadi lebih
besar dari nol ( 0 ).
Susunan terminal harus sama dengan diagram rangkaian. Setiap terminal harus
diberi tanda yang sesuai dengan fungsinya.
52
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Batas – batas kesalahan kWh meter yang ditentukan oleh kamar tera PLN (atas
kebijaksanaan PLN Wilayah/Distribusi setempat)
Keterangan :
Tanda * : Titik 2 kesalahan yang biasa dirobah, bila menyimpang dari batas
yang ditentukan.
Tanda + : Titik 2 kesalahan yang tidak boleh dirubah, bila menyimpang
batas yang ditentukan
53
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
8
DIAGRAM PENGAWATAN APP
POKOK BAHASAN :
54
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
ALAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tutup OK Kotak OK
kWh
9 10 11 12 Terminal blok
MCB
Terminal Arde
55
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
DIAGRAM INTERNAL
Adalah diagram yang menyatakan rangkaian internal
Suatu alat misalnya diagram internal alat ukur.
1 2 3 4 6
DIAGRAM PENYAMBUNGAN
Adalah diagram yang menyatakannomor terminal
dari suatu alat yang harus disambungkan ke nomor
terminal dari alat yang lain dengan menggunakan
penghantar / kawat.
ALAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4A8
Nomor terminal Nomor terminal
Kode alat
Alatnya sendiri Alat yang dituju
yang dituju
56
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
DIAGRAM TERMINAL
Adalah diagram yang menyatakan penghantar – penghantar dengan
kode pengawatan tertentu yang tersambung pada suatu terminal.
1B1 1Y1
2C3
1 2Y2
3C1
2 3Y3
4D1
3 4W1
4
5D2 5D3
5
6D3 6W5
8 x 4 mm 6 8 x 4 mm
220V/50Hz
kWh
MCB PHB
57
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
9
1. PENGAWATAN kWh METER
kWh
9
F 13
OK tipe 1
N 14
12
1 2 3 4 6 Terminal
9 7 12 11 blok
13 8 6 14
9 10 11 12
1 16 15 4 17 Arde
MCB
3 10
10
7 8 F 16 11
N 15
12
G 17
58
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
10
Maksud pedoman Pemeriksaan ini adalah untuk menjadi acuan utama pelaksanaan
Pemeriksaan instalas rumah oleh Pemeriksa komisi sertifikasi instalasi Jawa Barat
dan Banten
Tujuan pedoman Pemeriksaan ini adalah agar para Pemeriksa dapat melaksanakan
Pemeriksaan dengan prinsip taat asas (konsisten) dan memelihara nilai relevansi,
mutu dan berkesinambungan.
2. Ruang Lingkup
Lingkup Pemeriksaan ini mencakup bidang instalasi rumah yang terpasang dan akan
dioperasikan/dinyalakan
Instalasi rumah yang untuk pelanggan rumah tangga yang disambung pada tegangan
rendah 220/380 volt
3. Definisi
Pemeriksaan Instalasi didasarkan pada kelayakan pemasangan instalasi rumah sesuai
standar konstruksi yang ditetapkan, memenuhi kriteria keselamatan instalasi, peralatan
dan manusia serta lingkungan
Teknik Pemeriksaan dilakukan secara transparan (instalasi yang di Pemeriksaan
diperiksa secara benar sesuai standar konstruksi dan standar keselamatan), fair (tim
Pemeriksa yang bersertifikat kompetensi) dan akuntabel (jelas petunjuk kerjanya,
mempunyai dokumentasi dan sistem monitoring)
Masa berlaku sertifikat instalasi selama lima tahin dan dapat diperpanjang dengan
Pemeriksaan kembali
4. Referensi/Acuan
UU ketenagalistrikan no 15 tahun 1985
PP …2005 (disusulkan)
Kepmen ….(disusulkan)
Persyaratan Umum Instalasi Listrik tahun 2000
Pedoman kerja peralatan Pemeriksaan
Stándar kompetensi Bidang Instalasi Pemanfaatan tenaga listrik sub bidang Inspeksi
Hasil koordinasi dengan tim kerja Lembaga Sertifikat Instalasi Nasional
59
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
5. Wewenang/Tanggung Jawab
Pemeriksa berwenang penuh untuk memberi laporan sesuai hasil Pemeriksaan
Pemeriksa dapat diminta pertanggungjawaban hasil penilaiannya
Pemeriksa berwenang meminta penjelasan dari pelaksana pemasangan instalasi
Pemeriksa harus mengikuti semua prosedur Pemeriksaan dan mempersiapkan
kelengkapan Pemeriksaan a.1. SOP; Pedoman Kerja Pemeriksan (PEKA); K3; Gambar
Kerja/teknik peralatan/tools untuk pemeriksaan
6. Langkah-langkah Pemeriksaan
Ketersediaan Peralatan Pemeriksaan dan Keamanan (K3)
Tim Pemeriksa mempersiapkan K3
Tim Pemeriksa mempersiapkan peralatan kerja dan test fungsi
Tim Pemeriksa mempersiapkan SOP Pemeriksaan instalasi
Tim Pemeriksa mengisi kertas kerja atas ketersediaan peralatan dan fungsi kerjanya
Catatan :
Melaksanakan Pemariksaan
Tim pemeriksa memeriksa gambar instalasi apakah sesuai dengan yang terpasang.
Tim pemeriksa memeriksa peralatan yang terpasang seperti tersebut dalam gambar
instalasi serta memeriksa koneksi / pengawatan serta besarnya ukuran / kemampuan
peralatan
Tim pemeriksa melakukan pemeriksaan fungsi dan pemeriksaan sistem kelayakan
operasi dan keamanan terhadap gangguan internal dan eksternal.
Tim pemeriksa mencatat hasil pemeriksaan dan melakukan penilaian atas kesesuaian
instalasi yang diperiksa.
Tim pemeriksa mencatat hasil pemeriksaan pada formulir pemeriksaan yang
digunakan dan menyerahkan kepada tim verifikasi.
Catatan :
60
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Catatan :
8. Laporan.
61
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Catatan :
9. Tindak lanjut :
10. Lampiran :
62
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
MULAI
Tim Verifikasi
Hasil Tidak Membuat catatan
Hasil pemeriksaan Pemeriksaan khusus U/pemeriksa
Dicocokan dengan standar Baik. (form A)
Pada formulir yang ada
Ya
Temuan / Indikasi
pemeriksaan
Diskusi
Resume hasil
pengawas
Pemeriksaan
Kepada kontraktor
Pengawas dan
Penandatanganan hasil dan
pemeriksa
Berita Acara Pemeriksaan
SELESAI
63
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Daya Terpasang:. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
No Hasil Pemeriksaan
Urut Kelengkapan & Fungsi Instalasi Keterangan
Tidak
Baik baik
Beri tanda X
1 Material Instalasi Pada kolom
- Kabel Yang dipilih
- Pengaman / Pembatas
- Pengukur
3 Pengukuran
- Megger
- Pentanahan
- Tegangan tertinggi
Nama :. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Alamat :. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pemeriksa
(identitas) Tempat Kerja :. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
64
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
65
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
3. Kode etik
66
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
11
PEMERIKSAAN APP
Tujuan:
Setelah menyelesaikan mata pelajaran dan latihan peserta mampu, menjelaskan
cara memeriksa APP, sesuai petunjuk yang berlaku.
Pertanyaan :
Bagaimana cara memeriksa hasil pemasangan APP.
a. memeriksa visual meter.
b. Memeriksa resistans isolasi
c. Memeriksa ururtan fase
d. Memeriksa sirkit arus
e. Memeriksa relai tarif ganda dan saklar waktu
f. Memeriksa putaran piringan
1. APP Yang telah selesai dipasang harus diperiksa, untuk mengetahui apakah
hasil pemasangannya telah sesuai dengan permintaan kontrak. Bila
pemasangan salah akan mengakibatkan pengukuran yang tidak benar,
akibatnya akan timbul losses atau kerugian bagi PLN.
Hal – hal yang perlu dikperiksa adalah,
Memeriksa visual meter
Memeriksa resistans isolasi
Memeriksa urutan fase
Memeriksa sirkit arus
Memeriksa relai tarif ganda dan saklar waktu (Time switch)
Memeriksa putaran piringan.
67
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
3. Pemutus mini - v -
4. Terminal - v - Isolasi retak
5. Kawat :
- warna v - - Sesuai standar
- label v - -
- pengikat v - -
68
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
3. T Sesuai / tidak
69
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
1 3 4 6
n V I Qos φ Q td
= Catatan :
C 1000 x 3600
1 kWh = 1000Wh
1 hour = 3600 detik
Td = n . 3 . 600.000
c. v. i. Cos Q
n = putaran piringan
c = konstanta kWh meter ( putaran/ kWh )
td = waktu dasar ( detik )
Cos = factor daya
70
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
V B
N
1. MEMERIKSA KESALAHAN kWh METER 1 FASA 2 KAWAT DENGAN TANG
kW / WATT METER DAN STOP WATCH.
Rangkaian
1 2 3 4 6 BEBAN
F W
B
N
1) Rumus Pemeriksaan
n.3600.000
p.1 = = (Watt)
C.t
Dimana :
n = jumlah putaran piringan
C = konstanta dari kWh meter
t = waktu yang dicatat stop watch
P.1 – P.2
E= x 100%
P.2
71
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Rangkaian
1 2 3 4 6 BEBAN
F
B
N
Rumus pemeriksaan
ns nx Cs
= ns = x nx
Cs Cx Cx
Dimana :
ns – n
E = x 100%
n
Dimana :
E = kesalahan relative dalam presen
n = penunjukan putaran kWh standart
72
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
GAMBAR KERJA
73
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
122 Cm
100 Cm
Tepi Papan
74
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
F1 F2 F3
e
f 1 3 5 6
g S4 K4
2 4
h
Load(Red)
i SELCON
Netral(White) (S 8)
Line(Black)
j
m
K4
n
p
PE
PE
PE
L1
L1
5
N
N
3
1
2
r
Saklar Impuls + Tombol + lampu
Saklar Seri + Lampu + Kontak
Input IML – 220 V a.c – 50 Hz
s
Saklar selcon + lampu
t
kontak
Kelas No Gambar
POLITEKNIK NEGERI MALANG 02
75
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
F1
f
F2
g
Selcon
i
F3 Cadangan
k
Panel IML
l
n
APP
Kelas No Gambar
POLITEKNIK NEGERI MALANG 03
76
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
f kWh
9
F 13
g OK tipe 1
h
N 14
12
i
j
1 2 3 4 6 Terminal
k
9 7 12 11 blok
l
13 8 6 14
m
9 10 11 12
n
MCB 1 16 15 4 17 Arde
o
p 3 10
10
q 7 8 F 16 11
N 15
r 12
G 17
s
Kelas No Gambar
POLITEKNIK NEGERI MALANG 04
77
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
78
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
DAFTAR PERALATAN
79
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
D. Panel APP
OAK 1 Buah
DEKSEL 1 Buah
KWH Meter 1 Buah
MCB 1 Buah
Terminal Blok 1 Buah
E. Penghantar
NYA merah 1,5 mm2
NYA biru 1,5 mm2
NYA hijau/kuning 1,5 mm2
NYM 3 X 1,5 mm2
Sekrup untuk saklar,fiting,panel,APP
Sekrup untuk klem
80
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
81
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
LANGKAH PELAKSANAAN
CARA KERJA
1. Buatlah gambar sirkit Instalasi Penerangan tiga Fasa
2. Buat gambar layout rangkaian instalasi Tenaga.
3. Buat gambar single line diagram instalasi penerangan.
4. Buat gambar pengawatan instalasi penerangan
5. Siapkan komponen-komponen yang dibutuhkan sesuai kebutuhan.
6. Periksa kondisi alat dan bahan.
7. Memasang alat dan bahan pada dinding kerja sesuai gambar layout.
8. Merangkai sesuai gambar rangkaian instalasi tenaga.
9. Commisioning tanpa tegangan.
10. Cek tahanan isolasi rangkaian.
11. Commisioning dengan bertegangan.
12. Deteksi urutan fasa dengan fasa detector.
13. Cek tegangan sumber.
14. Mintalah persetujuan dari pengawas pekerjaan.
15. Commisioning berbeban dan bertegangan.
16. Cek arus yang mengalir.
17. Cek APP.
18. Kalibrasi pembacaan APP 1 phasa.
19. Buat laporan.
82
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
TAHAPAN-TAHAPAN
COMISIONING
A. PROSES FINISHING TOUCH ATAU COMISIONING
Dalam proses comisioning atau finishig touch terdapat beberapa langkah
seperti proses menguji tahanan isolasi penghantar, menguji hubungan antar komponen
apabila sudah sesuai baru dilakukan pengujian dengan menggunakan sumber tegangan
listrik. Selain itu proses finishing touch juga meliputi perapian hubungan kabel dalam
panel sehingga memenuhi aspek estetika. Proses komisioning ini merupakan proses
yang paling penting karena berhubungan dengan standar tidaknya instalasi yang
dipasang serta apakah sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan. Sehingga bila
proses komisioning tidak mengalami hambatan maka baru PLN bisa memberi supply
tegangan keproyek instalasi yang kita kerjakan.
83
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Pada hari ini …….. tanggal ………….. 2004 telah dilaksanakan pemeriksaan kWh Meter / APP oleh petugas PLN distribusi
Jawa Timur pada :
Nama pelanggan : ............................................... Daya : ……………………..
Alamat : ............................................... Tarip : ……………………..
No. Kontrak : ............................................... No. CRD : ……………………..
No. Kontrol : ...............................................
Hasil Perhitungan Pengukuran Daya Aktif (kW) Hasil Perhitungan Pengukuran Daya Aktif (kVARh)
Tegangan phasa – phasa = ………….. Volt Tegangan phasa – phasa = ………….. Volt
Phasa – ground = ………….. Volt Phasa – ground = ………….. Volt
Cos φ = ………….. Sin φ = …………..
…. X …. X …. X 1,732 …. X …. X …. X 1,732
P= = …………. kW P= = …………. kVARh
1.000 1.000
Diperiksa oleh :
1. ………………………………………………….
2. …………………………………………………. Diketahui
3. …………………………………………………. Pelanggan
4. ………………………………………………….
84
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
1. Kotak Panel
2. Pengaman dalam panel
3. Ukuran Pemutus Mini / MCB
Tenninasi Penghantar grd
4. antara panel dan PE
atauelektroda pembumian
5. Ukuran penghantar
6. Warna Pengjhantar
pada
7. Sambungan sambung
kotak
I Diperiksa bersama
oleh :
Site Engineer /
Pelaksana Site Engineer
atasan lgs
85
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
1.
2.
3.
4.
5.
5.
6.
7
8
9.
10
11
12
13
14
15
I Diperiksa bersama
oleh :
(……………….)
Pelaksana
Lapangan
Site Engineer /
Pelaksana Site Engineer
atasan lgs
86
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
Standard Operational Procedure ( S O P )
DAFTAR ISIAN
Commisioning Instalasi Penerangan
BERITA ACARA
PEKERJAAN Commisioning Instalasi Penerangan
Pada hari ini ........... .. . .. tanggal …………..bulan ....... ...... ........ . .....Tahun dua ribu …………,
telah dilaksanakan Pemeriksaan Instalasi Pelanggan pada :
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam rangkap 3 tiga untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya
Malang, ………………………..
Pelaksana
Koordinator
( ) ( )
87
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
FIELD CHECK
Standard Operational Procedure
Pengecekan Instalasi Pelanggan
Instruksi/Petunjuk Safety
1. Gunakan PPE/APD(Alat Pelindung Diri) sesuai dengan standard procedure “Loss Control”
2. Pastikan area kerja aman dan bersih sebelum melaksanakan pekerjaan.
3. Lock Out Power peralatan/equipment listrik dan pasang “Danger Tag” personal pada isolating
Switch (saklar isolasi) sesuai dengan standard procedure “Lock Out”.
4. Sebelum melepaskan floor panel/grating, pasang pengaman di area kerja.
5. Dilarang mengoperasikan equipment bila alat pelindungnya atau pengaman yang lain
sedang/ telah dilepas
6. Safety khusus – Waspadailah tegangan berbahaya
88
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
INSTRUKSI JOB
1. Cek equipment sesuai dengan Check list dan isilah semua kotak yang tersedia
2. Beri tanda ( 9 ) jika O.K - dan beri tanda ( 8 ) jika ada masalah , indikasikan pada kolom komentar.
3. Jika tidak yakin akan kerusakan atau masalahnya, Laporkan pada supervisor anda.
No. OK Comments
D i ti
Panel APP
01
Cek kondisi segel APP dan segel KWH meter ( 2 segel )
02
Cek kondisi segel MCB milik PLN
01
Cek grounding APP
K W H meter
02 Sudah direkondisi
Stop Kontak
Penghantar / Kabel
89
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
01 Cek kondisi Circuit breaker utama dalam MCC dan terbagi berapa group
Catatan : - Pastikan bahwa semua pengaman dan cover dipasang kembali secara benar
- Pastikan bahwa floor mesh/grating dipasang kembali.
- Bersihkan area kerja
LEMBAR PENGESAHAN
Jika ada pertanyaan tentang bagaimana mengerjakan check list ini hubungi bagian
Process Maintenance Planning
Jika anda mempunyai rekomendasi atau informasi lebih lanjut , silahkan ditulis di balik form ini.
90
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
1. PENGUKURAN TEGANGAN
3. PENGUKURAN ARUS
Phasa - Netral
Phasa - Ground
91
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
1.
2.
3.
4.
5.
5.
6.
7
8
9.
10
11
12
13
14
15
Mengetahuil /
Dibuat oleh : Tanggal:
menyetujui
.
I Diperiksa bersama
oleh :
(……………….)
Pelaksana
Lapangan
92
Jobsheet Bengkel Listrik Semester 2 (REL-236 )
…….) )
\
Site Engineer /
Pelaksana Site Engineer
atasan lgs
93