Pengertian Aqidah
Secara etimologis, aqidah berarti berakar dari kata ‘aqada-ya’qidu- ‘aqidatan. Aqdan
berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi ‘aqidah berarti
keyakinan. Relevansi antara arti kata '‘aqdan dan '‘aqidah berarti keyakinan itu tersimpul
dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.
Dari beberapa tokoh ada yang menyebutkan arti arti aqidah. Akan tetapi ada hal yang
mesti diperhatikan secara seksama agar mendapat pemahaman yang proporsional. Pertama,
setiap manusia memiliki fitrah mengakui kebenaran, indera untuk mencari kebenaran, akal
untuk menguji kebenaran dan wahyu untuk menjadi pedoman dalam menentukan mana yang
baik dan mana yang buruk. Kedua, keyakinan yang kokoh itu mengandaikan terbebas dari
segala pecampuradukan dengan keragu-raguan walaupun sedikit. Ketiga, aqidah tidak boleh
tidak harus mampu mendatangkan ketentraman jiwa kepada orang yang meyakininya.
Keempat, apabila seseorang telah meyakini suatu kebenaran, konsekwensinya ia harus
sanggup membuang jauh-jauh segala hal yang bertentangan dengan kebenaran yang
diyakininya itu.
1. Ilahiyat : Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan ilah
(Allah), seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah, perbuatan-perbuatan
(Af’al) Allah dan lain-lain.
2. Nubuwat : Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi
dan Rasul, termasuk pembicaraan mengenai Kitab-Kitab Allah, Mukjizat, Keramat
dan sebagainya.