PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
1
Hendri F. Isnaeni. 2002.Otonomi Daerah
2
B.Pelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia
2. Pemerintah daerah harus kreatif, kreatif yang dimaksud di sini adalah bagaiman
cara mengalokasikan dana yang bersumber dari Dana Alokasi Umum atau yang
berasal dari PAD. Selain itu dapat menciptakan keunggulan komparatif bagi
daerahnya, sehingga pemilik modal akan beramai-ramai menanamkam modal di
daerah tersebut. Kreatifitas ini juga berkaitan dengan kepiawaian pemerintah
membuat program-program menarik sehingga pemerintah pusat akan memberikan
Dana Alokasi Khusus, sehingga banyak dana yang di sedot dari Jakarta ke
Daerah.
Namun sebenarnya yang penting bagi daerah adalah terciptnya lapangan kerja,
serta disertai kemampuan menghadapi laju inflasi dan keseimbangan neraca
3
perdagangan internasional. Penciptaan lapangan kerja akan berpengaruh pada
2
peningkatan daya beli dan kecenderungan untuk menabung, dengan
meningkatnya daya beli berarti penjualan atas barang dan jasa juga meningkat,
artinya pajak penjualan barang dan jasa juga meningkat sehingga Pendapatan
Daerah dan Negara juga meningkat. Semuanya akan di kembalikan pada
masyarakat dalam bentuk proyek atau bantuan atau sejumlah intensif yang lain,
sehingga lambat laun kesejahteraan masyarakat akan meningkat dan disitulah
pembangunan daerah benar-benar dijalankan.
3. Azas Perbantuan adalah penugasan pemerintah pusat kepada daerah atau desa
atau dari propinsi, kabupaten ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
3. Otonomi Daerah masih dalam lingkup atau kerangka NKRI bukan bertujuan
membentuk negara dalam Negara.
2
Sam, C. dkk .2008. Perkembangan Otonomi Daerah
4
C.Hubungan Otonomi Daerah Dengan Pembangunan Daerah
2. Pemerintah daerah harus kreatif, kreatif yang dimaksud di sini adalah bagaiman
cara mengalokasikan dana yang bersumber dari Dana Alokasi Umum atau yang
berasal dari PAD. Selain itu dapat menciptakan keunggulan komparatif bagi
daerahnya, sehingga pemilik modal akan beramai-ramai menanamkam modal di
daerah tersebut. Kreatifitas ini juga berkaitan dengan kepiawaian pemerintah
membuat program-program menarik sehingga pemerintah pusat akan memberikan
Dana Alokasi Khusus, sehingga banyak dana yang di sedot dari Jakarta ke
Daerah.
5
juga meningkat, artinya pajak penjualan barang dan jasa juga meningkat sehingga
Pendapatan Daerah dan Negara juga meningkat. Semuanya akan di kembalikan
pada masyarakat dalam bentuk proyek atau bantuan atau sejumlah intensif yang
lain, sehingga lambat laun kesejahteraan masyarakat akan meningkat dan disitulah
pembangunan daerah benar-benar dijalankan.3
3
Salam, D.2004.Otonomi Daerah Dalam Perspektif Lingkungan, Nilai dan Sumber Daya
6
2. Daerah belum siap dan belum mampu. Pembuatan kebijaksanaan otonomi
daerah menurut Undang – Undang No. 22 tahun 1999 dianggap tergesa- gesa
karena daerah tidak / belum siap dan tidak / belum mampu. Munculnya pandangan
seperti ini sebagai akibat dari munculnya kesalahpahaman yang pertama karena
selama ini daerah sangat bergantung pada pusat dalam bidang keuangan, apalagi
melihat kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap APBD rata – rata di bawah
15% untuk kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
7
daerah saat ini mendasarkan pada demokratisasi penyelenggaraan pemerintahan
daerah, tidak ada lagi penguasa tunggal seperti pada masa lampau.
8
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
9
10