Anda di halaman 1dari 6

BAB XII

MANUSIA, KEGELISAHAN DAN HARAPAN

A. Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat menghayati gejala kegelisahan dalam kehidupan manusia dan
dapat memahami serta menghayati fungsi harapan dan kepercayaan untuk
memperoleh ketenteraman.

B. Deskripsi Materi
1. Manusia dan kegelisahan, terdiri dari pengertian kegelisahan, keterasingan,
kesepian, dan ketidakpastian.
2. Manusia dan harapan, terdiri dari pengertian harapan dan kepercayaan.

C. Uraian Materi
1. Manusia dan Kegelisahan
a. Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, artinya rasa yang tidak tenteram di
hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang, tidak sabar menanti, cemas,
dan sebagainya. Jadi kegelisahan artinya perasaan gelisah, khawatir, cemas, atau
takut. Manusia yang gelisah selalu dihantui rasa khawatir atau takut (Ahmad
Mustofa, 1998 : 44).
Tentang kecemasan ini, Sigmund Freud dalam Sujadi (1994 : 127)
membedakan menjadi tiga macam:
1) Kecemasan kenyataan atau obyektif
2) Kecemasan neurotik
3) Kecemasan moral
Penyebab orang gelisah adalah karena pada hakikatnya orang takut
kehilangan hak-haknya. Hal ini kibat dari suatu ancaman, baik dari luar maupun
dari dalam. Sedangkan usaha untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan
bersikap tenang dan lebih mendekatkan/memasrahkan diri kepada Allah SWT.

85
86

b. Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dri kata dasar asing.
Kata asing berarti sendiri, tidak kenal orang, shingga kata terasing berarti
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi
keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan,
terpencil, atau terpisah dari yang lain (Sujadi, 1994 : 137).
Keterasingan disebabkan oleh:
1) Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat, misalnya mencuri,
angkuh, sombong, dan sbagainya.
2) Sikap rendah diri, yang kemungkinan karena cacat fisik, rendahnya tingkat
sosial ekonomi, rendahnya pendidikan atau karena perbuatannya sendiri.
3) Kehilangan hak, misalnya kehilangan nama baik.
Usaha-usaha untuk mengatasi keterasingan:
- Dengan berusaha memberikan kesadaran bagi orang yang
melakukan perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat.
- Harus banyak belajar dan bergaul bagi yang rendah diri.
- Untuk orang yang kehilangan haknya misalnya kehilangan
nama baik, di antaranya dengan membiasakan diri dengan perbuatan yang
terpuji, lama- kelamaan perasaan bersalah akan hilang.

c. Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi, artinya sunyi, lengang, tidak ramai, tidak
ada orang atau kendaraan, tidak banyak tamu, tidak banyak pembeli, tidak apa-
apa, dan sebagainya.kesepian adalah keadaan spi atau hal sepi (Ahmad Mustofa,
1998 : 156).
Setiap orng pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup
manusia. Lama atau sebentar perasaan kesepian ini bergantung kepada mental
orang atau kasus penyebabnya.
Bermacam-macm penyebab terjadinya kesepian, di antaranya :
- Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Orang frustasi
sengaja menjauhi pergaulan ramai dan bersikap rendah diri.
87

- Takut kehilangan hak nama baik mengakibatkan kesepian.


Orang yang tercemar nama baiknya terpaksa hidup mengasingkan diri
akibatnya kesepian.
Dengan demikian kesepian bisa diakibatkan karena keterasingan.

d. Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu
(pikirannya) atau mendua, atau pa yang dipikirkan tidak searah, kemana tujuannya
tidak jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi (Sujadi,
1994 : 152).
Menurut Siti Meichati dalam bukunya Kesehatan Mental menerangkan
beberapa penyebab seseorang tidak dapat berpikir dengan pasti, yakni:
1) Obsesi, yakni adanya pikiran atau perasan tertentu yang terus-menerus,
biasanya tentang hal-halyang tidak menyenangkan atau penyebab lain yang
tidak diketahui oleh si penderita.
2) Phobia, yakni rasa ketakutan yang tak terkendalikan atau tidak normal.
3) Kompulsi, ykni adanya keragu-raguan yang sangat mengenai apa yang
telah dikerjakan, sehingga melakukan kegiatan yang serupa berulang-ulang.
4) Histeria, yakni disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, kelemahan
syaraf, tidak mampu menguasai diri atau sugesti dari sikap orang lain.
5) Delusi, yakni pikiran yang tidak beres karena didasarkan pada keyakinan
palsu.
6) Halusinasi, yakni khayalan yang terjadi tanpa rangsangan panca indra.
7) Keadaan emosi.
Usaha-usaha penyembuhan ketidakpastian bergantung kepada mental si
penderita dan penyebabnya apa.

2. Manusia dan Harapan


a. Harapan
Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi.
Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan berarti putus asa
(Sujadi, 1994 : 162).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup, maka
manusia mempunyai harapan. Pada hakikatnya harapan itu adalah keinginan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
88

Menurut Abraham Maslow dalam Sujadi (1994 : 165) ada lima macam
kebutuhan yang merupakan harapan manusia, yakni:
1) Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)
2) Harapan untuk memperoleh keamanan (safety)
3) Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan
dicintai.
4) Harapan memperoleh status untuk diterima atau diakui lingkungan.
5) Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita.

b. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau menyakini
akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran (Ahmad Mustofa, 1998 : 171).
Menurut Sujadi (1994 : 174), dasar dari kepercayaan adalah kebenaran dan
sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayan dapat dibedakan atas:
1) Kepercayaan pada diri sendiri
2) Kepercayaan kepada orang lain
3) Kepercayaan kepada pemerintah
4) Kepercayaan kepada Tuhan
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya
kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi, kondisi, situasi, dan
lingkungan. Usaha itu antara lain:
1) Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah kita.
2) Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3) Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka
menolong, dermawan, dan sebagainya.
4) Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5) Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.

D. Rangkuman
1. Manusia dan Kegelisahan
89

Kegelisahan pada hakikatnya orang takut akan kehilangan hak nama baik,
hak hidup, hak kebebasan atau hak yang lain. Untuk mengatasi kegelisahan orang
harus bersikap tenang, pasrah, percaya dan berlindung kepada kekuasaan Tuhan.
Keterasingan umumnya terjadi karena sikap sombong, angkuh, pemarah,
suka berkelahi dan sikap rendah diri disebabkan olh cacat fisik, rendahnya tingkat
sosial ekonomi, rendahnya pendidikan dan sebagainya.
Orang mengasingkan diri sehingga kesepian mungkin karena
kesombongannya, mungkin pula karena sikap rendah diri. Tetapi sebab utama
kesepian itu ialah manusia takut kehilangan hak hidup atau hak memiliki nama
baik.
Ketidakpastian adalah orang yang tidak dapat berfikir dengan baik atau
kacau karena mentalnya terganggu. Tanda-tanda gangguan mental itu bermacam-
macam misalnya obsesi, kompulsi, phobia, delusi, histeria, halusinasi, dan emosi.

2. Manusia dan Harapan


Harapan artinya keinginan yang belum terwujud. Setiap manusia
mempunyai harapan dan tanpa harapan manusia tidak ada artinya sebagai
manusia. Di dalam diri manusia mempunyai dua dorongan, yakni dorongan kodrat
dan dorongan kebutuhan hidup.
Kepercayaan adalah keyakinan atau pengakuan akan kebenaran.
Kepercayaan dapat ditujukan pada diri sendiri, orang lain, pemerintah, dan Tuhan.

E. Tugas
Petunjuk : Jawablah pertanyaan berikut ini secara berkelompok!
1) Berikan contoh perasaan gelisah karena kecemasan obyektif,
kecemasan neurotik, dan kecemasan moral !
2) Apakah ada hubungan antara kegelisahan, keterasingan, kesepian,
dan ketidakpastian ?
3) Jelaskan usaha yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk
meningkatkan kepercayaan orang lain kepada dirinya !
F. Daftar Pustaka
Ahmad Mustofa, 1999, Ilmu Budaya Dasar, Pustaka Setia, Bandung.
90

Sujadi, MP, 1994, Ilmu Budaya Dasar, Materi Pokok 6, Universitas Terbuka,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai