Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS GAYA BAHASA PUISI SUMPAH ABADI KARYA DEE LESTARI:

KAJIAN STILISTIKA

Heru Prasetyo, Siti Asmaul Husna, Ayu Setiyo Putri


FKIP Universitas Lampung
e-mail: heruprasetyo59@gmail.com

Abstract
Language style in a poem is not only useful as a function of beauty, but also a means to
communicate an event. Diction or word choice is raised to present a hidden beauty. This study
aims to describe the form of language style that is present in the poem "Sumpah Abadi" by Dee
Lestari. The method used in this research is descriptive qualitative. The technique used in data
collection is observation, reading notes and literature study. The results showed that the poem
"Sumpah Abadi" displays a number of language styles including language style based on word
choice, language style based on tone, language style based on sentence structure, language
style based on direct or indirect meaning.
Keywords: language style, poetry, sumpah abadi

Abstrak
Gaya Bahasa dalam sebuah puisi tidak hanya berguna sebagai sarana keindahan, namun juga
sarana untuk berkomunikasi atas sebuah peristiwa. Diksi atau pilihan kata dimunculkan untuk
menghadirkan suatu keindahan tersembunyi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
bentuk gaya Bahasa yang hadir di dalam puisi “Sumpah Abadi” karya Dee Lestari. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah observasi, baca catat dan studi pustaka. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa puisi “Sumpah Abadi” menampilkan sejumlah gaya Bahasa diantaranya
gaya Bahasa berdasarkan pilihan kata, gaya Bahasa berdasarkan nada, gaya Bahasa
berdasarkan struktur kalimat, gaya Bahasa berdasarkan berdasarkan langsung atau tidaknya
makna.
Kata kunci: gaya bahasa, puisi, sumpah abadi

I. PENDAHULUAN karya-karya nonsastra. Untuk menguraikan


Karya sastra merupakan ungkapan pesan yang disampaikan oleh pengarang
ekspresi dan perasaan seorang pengarang dalam puisi membutuhkan analisis kajian
dalam rangkaian kata yang dituangkan dalam yaitu stilistika, sebagai teori yang secara
bentuk tulisan. Karya sastra dapat diartikan khusus menganalisis bahasa teks sastra.
sebagai pesan yang dikodekan seorang
pengarang dengan bahasa yang khas. Bahasa Secara etimologi stilistika berasal dari bahasa
pada karya sastra khususnya dalam puisi Inggris stylistic yaitu kajian mengenai style
merupakan bahasa yang khasuntuk atau gaya. Leech & Short (1984)
memberikan efek tertentu bagi pembacanya, mendefinisikan stilistika sebagai kajian yang
sehingga bahasa pada puisi berbeda dengan terdapat di teks-teks khususnya kesastraan
Analisis Gaya Bahasa Puisi Sumpah Abadi Karya Dee Lestari: Kajian Stilistika
(Heru Prasetyo, Siti Asmaul Husna, Ayu Setiyo Putri)

terhadap wujud performasi kebahasaan. efek-efek yang menjadi ciri khas dalam
Menurut Ratna (2009) stilistika didefiniskan menyampaikan pikiran dan perasaan baik
sebagai ilmu tentang gaya, sedangkan style lisan maupun tulisan. Gaya merupakan cara
secara umum merupakan suatu cara yang khas seorang penulis untuk mengungkapkan pesan
dalam mengungkapkan sesuatu dengan cara yang dimaksudnya menggunakan bahasa
tertentu juga. Kekhasan ini memiliki tujuan sebagai sarana style atau gaya bahasa. Gaya
agar yang dimaksud dapat tercapai secara bahasa adalah cara menggunakan bahasa
maksimal dalam kajian yang dilaksanakan. dalam konteks dan maksud tertentu. Gaya
bahasa merupakan cara pengarang memilih,
Ada sejumlah aspek yang wajib diketahui menata, serta menempatkan kata dalam
dalam pelaksanaan penelitian gaya Bahasa. susunan kalimat, sehingga memiliki pengaruh
Pertama yaitu melihat dari sisi penulis, yaitu atau efek tertentu bagi pembaca.
mengkaji kedalaman penulis dalam menyusun
gaya bahasa. Kedua, mengeksplor segi ciri Dale di dalam Tarigan (2013) menyatakan
teks sastra. Terakhir yaitu dengan melihat bahwa gaya bahasa dapat dikatakan sebagai
kesan yang terbentuk pada pembaca yang bahasa indah untuk meningkatkan efek
disebabkan oleh gaya bahasa. Bagian akhir ini dengan cara memperkenalkan atau
adalah cenderung mengarah pada faktor membandingkan suatu hal tertentu dengan hal
resepsi sastra (Endraswara, 2008). Menurut lain yang lebih umum, penggunaan gaya
M.H. Abrams (1981) gaya bahasa ialah bahasa tertentu ini dapat mengubah serta
bagaimana seorang penulis berkata mengenai menimbulkan konotasi tertentu. Lebih lanjut
apapun yang dikatakannya. Gaya bahasa Pradopo (2009) menjelaskan bahwa gaya
merupakan cara pengarang memilih, menata, bahasa itu dapat menimbulkan reaksi tertentu
serta menempatkan kata dalam susunan untuk menumbuhkan tanggapan pikiran pada
kalimat, sehingga memiliki pengaruh atau pembaca. Berdasarkan pemaparan di atas gaya
efek tertentu bagi pembaca. Gaya bahasa yang bahasa merupakan cara penulis dalam
digunakan oleh pengarang dalam sebuah puisi mengungkapkam pikirannya untuk
merupakan gaya bahasa yang khas dengan memperoleh efek atau perasaan tertentu
pilihan kata atau diksi yang memiliki secara indah.
keindahan tersembunyi.
Wellek dan Warren (1995) menyebutkan

Gaya khususnya gaya bahasa dalam retorika dalam kajian stilistika terdapat dua
dikenal dengan istilah style. Gaya merupakan pendekatan yang bisa dilalui. Pertama, diawali
pemakaian bahasa tertentu untuk memperoleh dengan analisis sistematis tentang sistem

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 53


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol. 9, No 2, September 2021

bahasa karya sastra kemudian dilanjutkan artikel), gaya bahasa percakapan (pilihan
menginterpretasikan karakteristiknya dilihat katanya adalah kata-kata popular atau
dari segi estetis untuk mengungkapkan makna percakapan. Gaya bahasa berdasarkan nada
keseluruhan. Kedua, mempelajari tentang ciri- merupakan gaya bahasa yang berlandaskan
ciri yang membedakan sistem satu dengan pada sugesti yang terpancar pada kata-kata
sistem lainnya. Perbedaan tersebut dapat yang digunakan, gaya bahasa berdasarkan
diketahui dengan membandingkan keduanya. nada dibedakan menjadi gaya yang
Dapat dilakukan dengan memperhatikan sederhana, gaya mulia dan bertenaga, serta
deviasi-deviasi, misalnya pengulangan bunyi, gaya menengah. Selanjutnya, gaya bahasa
inversi susunan kata, dan susunan hirerarki berdasarkan struktur kalimat ialah bagaimana
klausa. Kesemuanya itu memiliki fungsi sebuah unsur kalimat dipentingkan dalam
estetis seperti membuat penekanan, membuat kalimat tersebut, gaya bahasa berdasarkan
lebih jelas dan tajam atau kebalikannya yaitu struktur kalimat terbagi atas klimaks,
fungsi mengaburkan dan membuat makna antiklimaks, paralelisme, antitesis dan
menjadi tidak jelas. repetisi. Terakhir, gaya bahasa berdasarkan
langsung tidaknya makna merupakan gaya
Keraf (2007) membagi jenis gaya bahasa atas bahasa yang berdasar pada makna denotatif
dua segi yakni, segi nonbahasa dan segi dan konotatif. Gaya bahasa ini terbagi menjadi
bahasa. Berdasarkan segi nonbahasa gaya dua yakni, gaya bahasa retoris (penyimpangan
bahasa dibagi menjadi tujuh pokok antara lain, dari kontruksi untuk mencapai efek tertentu)
pengarang, masa, medium, subjek, hadirin, dan gaya bahasa kiasan (penyimpangan
tempat serta tujuan. Berdasarkan sudut bahasa makna).
gaya bahasa dapat diklasifikasikan dari titik
tolak unsur yang digunakan yaitu, pilihan kata, II. METODE PENELITIAN
nada, struktur kalimat, dan ada tidaknya Penelitian ini merupakan penelitian
makna. Berikut uraian mengenai gaya bahasa kualitatif. Adapun metode kerja pada
ditilik dari segi bahasa. Gaya bahasa penelitian ini menggunakan metode kualitatif
berdasarkan pilihan kata merupakan gaya deskriptif yaitu mengutamakan kedalaman
bahasa yang membahas mengenai ketepatan penghayatan terhadap interaksi antar konsep
dan kesesuaian dalam menghadapi situasi- yang dikaji secara empiris (Moleong, 2010).
situasi tertentu, bila dilihat dari bahasa standar Langkah-langkah yang dilakukan meliputi, (1)
(baku) gaya bahasa ini dibedakan menjadi tiga Mengumpulkan data sesuai dengan kajian
yaitu gaya bahasa resmi (seperti pidato yang dilakukan, (2) membaca serta
kenegaraan), gaya bahasa tidak resmi (seperti memahami puisi secara intensif, (3)

54
Analisis Gaya Bahasa Puisi Sumpah Abadi Karya Dee Lestari: Kajian Stilistika
(Heru Prasetyo, Siti Asmaul Husna, Ayu Setiyo Putri)

melakukan analisis terhadap seluruh bagian daya ungkap yang paling tepat sehingga
puisi dengan berpedoman pada unsur-unsur. sering menghindari struktur morfologi dan
Data yang digunakan dalam penelitian ini sintaksis dalam penggunaannya. Pemunculan
berupa satuan estetis berupa baris dan bait majas dalam diksi pun menjadi hal yang utama
dalam puisi yang meliputi penggunaan gaya agar memunculkan kesan yang luarbiasa
bahasa serta defamiliarisasi dan dalam puisi.
foregrounding yang hadir dalam puisi Gegar gunung dan lembah
menggunakan pisau bedah kajian stilistika. Gemetar lautan dan pantai
Sumber data penelitian yakni puisi “Sumpah Bergetar jantung dan berdesir darah
Abadi” karya Dee Lestari. Metode
Penggunaan diksi dalam majas hiperbola di
pengumpulan data yang digunakan adalah
atas digunakan penulis untuk membangun
metode kepustakaan atau studi pustaka.
emosi bagi pembaca. Hal ini diwakilkan
dengan pilihan kata bergetar jantung dan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
berdesir darah.
Kajian stilistika dalam penelitian ini
dilakukan dengan pembacaan dari bait ke bait
2. Gaya Bahasa Berdasarkan Nada
kemudian diklasifikasikan sesuai dengan
Nada biasanya terwujud dalam rasa
unsur-unsur stile. Setelah ditemukan, analisis
sedih, putus asa, rasa senang, dan lain
berlanjut pada analisis karakteristik dan
sebagainya. Sugesti dalam sebuah puisi
kekhasan dari unsur-unsur tersebut dengan
akan terasa nyata bila diikuti dengan sugesti
mempertimbangkan kemungkinan pendayaan
suara dan pembicara. Berdasarkan nada, gaya
dari setiap unsur untuk membangun makna
bahasa yang digunakan dalam puisi “Sumpah
serta mencapai keindahan. Berikut analisis
Abadi” yaitu gaya mulia dan bertenaga yang
gaya bahasa yang digunakan dalam puisi
terwakili dengan akhiran a yang hadir di
“Sumpah Abadi” karya Dee Lestari.
dalam puisi. Hal itu dapat kita perhatikan

1. Gaya Bahasa Berdasarkan Pilihan Kata pada bait-bait puisi yang digunakan oleh

Berdasarkan pilihanyang penyair, tiap-tiap kata yang disampaikan


kata
digunakan pada puisi “Sumpah Abadi” mampu menggetarkan emosi pembaca, Pada
penyair menggunakan gaya bahasa puisi “Sumpah Abadi” penyair mampu
percakapan. Gaya bahasa yang digunakan menyampaikan bait- bait puisi secara lantang
penyair menekankan penggunaan bahasa dari namun halus mempertegas pesan yang
segi estetis, sehingga menggunakan kosakata disampaikan oleh penyair.
yang secara estetis memiliki ciri eufoni serta

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 55


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol. 9, No 2, September 2021

Ketika pemuda dan pemudi Menyeberang


keberagaman Ketidaksamaan demi bersama Ketika pemudi bertekad

bekerja Abadi bersumpah, untuk Indonesia.


Tekad yang bukan hanya untuk kaumnya
Puisi disampaikan secara khusuk sesuai
4. Gaya Bahasa Berdasarkan Langsung
dengan diksi pada puisi yang menggunakan
Tidaknya Makna
hiperbola dalam menyampaikan pesan
Jenis gaya bahasa bila ditilik
sehingga mampu menggetarkan emosi
berdasarkan langsung tidaknya makna dapat
pembacanya khusunya pemuda dan pemudi
dibagi menjadi dua yaitu, gaya bahasa retorika
sebagai penerus bangsa untuk khidmat dan
dan gaya bahasa kiasan.
mampu menumbuhkan semangat juang untuk
bersatu.
a. Gaya Bahasa Retorika
Gaya bahasa retorika yang terdapat pada
3. Gaya Bahasa Berdasarkan Struktur Kalimat
puisi “Sumpah Abadi” karya Dee Lestari
Dalam puisi Sumpah Abadi penyair antara lain,
menggunakan struktur kalimat jenis repetisi 1 ) Asonansi atau pengulangan bunyi vokal.
yaitu anadiplosis, repetisi yang berupa Asonansi pada puisi “Sumpah Abadi”
pengulangan atas sebuah kata terakhir berupa pengulangan vokal /a/. Penggunaan
menjadi sebuah kata pertama dari kalimat vokal /a/ dalam puisi cukup signifikan yaitu
atau baris berikutnya. Tujuannya tentu saja sebanyak 62 kali, penggunaan vokal /a/ pada
adalah sebuah penekanan pada maksud dan puisi untuk menciptakan suasana yang
tujuan yang hendak disampaikan penulis, khidmat dan dengan semangat perjuangan.
dalam hal ini berkenaan dengan sumpah dan Pengulangan vokal /a/ dapat dilihat pada
tekad. penggalan puisi berikut,

Ketika pemuda bersumpah Ketika pemuda bersumpah


Sumpah yang bukan hanya untuk dirinya Sumpah yang bukan hanya untuk dirinya
melainkan tanah airnya.
Bentuk repetisi di atas, baris satu dan dua,
penyair mengulang kata sumpah yang
2) Polisidenton atau pengungkapan suatu
terdapat pada akhir baris pertama menjadi
kalimat atau wacana menggunakan kata
kata pertama pada baris kedua. Selain itu,
penghubung. Bentuk polisidenton pada
penggunaan repetisi anadiplosis pada puisi
puisi dapat dilihat pada penggalan puisi
dapat ditemui pula pada bait kedua.
berikut,

56
Analisis Gaya Bahasa Puisi Sumpah Abadi Karya Dee Lestari: Kajian Stilistika
(Heru Prasetyo, Siti Asmaul Husna, Ayu Setiyo Putri)

Tekad yang bukan hanya untuk kaumnya Bentuk tautaologi dalam puisi dapat dilihat
melainkan segenap bangsanya pada larik “Menyeberang keberagaman,
ketidaksamaan demi bersama bekerja.” Pada
Bentuk polisidenton dari cuplikan bait di atas larik tersebut penyair menggunakan kata
yaitu pada kata melainkan, kata tersebut berlebihan yang mengandung perlangan dari
merupakan bentuk untuk menyatakan koreksi sebuah kata yang lain yakni
atau pembetulan pada larik puisi. “Menyeberang keberagaman,
ketidaksamaan...”
3) Hiperbola atau pernyataan yang
berlebihan dari kenyataan yang ada.
b. Gaya Bahasa Kiasan
Hiperbola pada puisi “Sumpah Abadi” cukup
Gaya bahasa kiasan yang ada dalam
banyak ditemukan salah satunya yakni pada
“Sumpah Abadi” antara lain,
penggalan puisi berikut,
1) Personifikasi atau membandingkan benda
Gegar gunung dan lembah mati seolah memiliki sifat manusia.
Gemetar lautan dan pantai Personifikasi pada puisi “Sumpah Abadi”
Bergetar jantung dan berdesir darah dapat ditemui pada bait ketiga yaitu,
Gegar gunung dan lembah
4) Alietrasi atau pengulangan konsonan yang
Gemetar lautan dan pantai
sama. Penggunaan aliterasi pada puisi
Bergetar jantung dan berdesir darah
karya Dee Lestari yakni terdapat pada bait
pertama dan kedua di baris pertamanya,
IV. SIMPULAN
Ketika pemuda bersumpah
Berdasarkan penilitian ini maka gaya
...
bahasa dalam puisi Sumpah Abadi karya Dee
Ketika pemudi bertekad
Lestari menampilkan sejumlah gaya bahasa
...
diantaranya jika dilihat dari gaya bahasa
Pada larik di atas penyair menggunakan
berdasarkan pilihan kata yang maka puisi ini
aliterasi yang memanfaatkan pengulangan
menggunakan gaya bahasa percakapan,
konsonan yakni permulaan bunyi pada tiap
selanjutnya menggunakan sudut pandang
awal kata antara bait satu dan dua sama
berdasarkan nada ditemukan menggunakan
bunyinya.
gaya Bahasa mulia dan bertenaga. Sedangkan
gaya Bahasa berdasarkan struktur kalimat
5) Tautologi atau menggunakan kata
ditemukan upaya repetisi di dalam puisi
berlebihan dari yang diperlukan untuk
tersebut. Terakhir adalah gaya Bahasa
menyatakan satu pikiran atau gagasan.

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 57


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol. 9, No 2, September 2021

berdasarkan berdasarkan langsung atau Rachmadani, Febriyani Dwi. 2017. Analisis


tidaknya makna ditemukan menggunakan Penggunaan Gaya Bahasa Pada Puisi
gaya bahasa retorika dan gaya bahasa kiasan Karya Siswa SMA Di Yogyakarta.
di dalam puisi. Gaya bahasa tersebut Yogyakarta: Universitas Negeri
dimunculkan pengarang guna memberikan Yogyakarta.
pengaruh atau efek tertentu bagi pembaca dan Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Stilistika.
menambah unsur keindahan sebuah puisi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rene Wellek & Austin Warren (terjemahan).
DAFTAR PUSTAKA 1995. Teori Kesusastraan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Abrams, M.H. 1981. A Glossary of Literary Tarigan, Henry Guntur. 2013. Pengajaran
Terms. New York: Holt, Rinehart and Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa.
Winston.
Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi
Penelitian Sastra. cet IV. Yogyakarta:
Media Pressindo.
Keraf, Gorys. 2007. Diksi dan Gaya
Bahasa. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Leech, Geoffrey N. Dan Michael H. Short.
1984. Style in Fiction. London and
New York: Longman.
Moleong, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nafi’ah, Zuhrotun dan Sugiarti. 2019.
Analisis Teknik Defamiliarisasi dalam
Novel Akar Karya Dewi Lestari.
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol
10(2), hlm. 149-160.
Pradopo, Rachmat Djoko. 2009. Pengkajian
Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.

58

Anda mungkin juga menyukai