Anda di halaman 1dari 3

Teori Stilistika

Penulis: Rachmatuth Thoyibah

STILISTIKA

Pengertian Stilistika
Secara etimologi, stilistika berasal dari bahasa latin, yaitu stilus yang artinya pena,
kemudian berkembang menjadi sesuatu yang berkaitan dengan teknik penulisan sehingga
makna ini berkembang menjadi “ekspresi bahasa sastra”. Secara sederhana, stilistika
(Arab: uslubiyah) adalah kajian tentang gaya bahasa (dirasah al uslub). Kajian tentang
gaya bahasa ini mencakup aspek leksikal, gramatikal, dan semantic dari seorang
pengarang.
Secara istilah, stilistika adalah cabang ilmu linguistik terapan yang mengarah
pada gaya atau kajian terhadap wujud pemakaian bahasa dalam karya sastra. Pemakaian
ini memanfaatkan unsur pada setiap tatarannya (fonologi, morfologi, sintaksis, dan
semantic) untuk mengaktualisasikan teks dengan berbagai pilihan dan bentuk kalimat
(Zubair:2017).

Tujuan kajian Stilistika


Untuk meneliti efek estetika bahasa. Titik berat pengkajian stilistika terletak pada
penggunaan bahasa dan gaya bahasa suatu sastra. Keindahan sastra termasuk bagian
pengukur dan penentu dari sebuah sastra yang bernilai.

Unsur / aspek kajian stilistika


Kajian stilistika yang disarankan oleh Leech dan Short dapat diarahkan pada
unsur / aspek stile dari sebuah karya sastra, antara lain:
1. Leksikal
Mengacu pada penggunaan kata – kata tertentu (diksi) yang sengaja dipilih oleh
pengarang untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh: bahasa kolokial (bahasa
sehari – hari), bahasa daerah, bahasa asing, kata-kata yang menyimpang, dll.
2. Gramatikal
Unsur sintaksis yang didalamnya terdapat frase, klausa, dan kalimat. Menurut
Nurgiyanto (2014:191), unsur struktur yang dapat dijadikan focus kajian adalah
kompleksitas kalimat, jenis kalimat, jenis frasa, dan klausa.
3. Kohesi
Hubungan pertautan antarbagian dalam struktur sintaksis atau struktur wacana
untuk menyampaikan muatan makna. Makna inilah yang dicari dan berusaha
dipahami oleh pembaca (Nurgiyanto, 2014:195).
4. Pemajasan bahasa
Teknik pengungkapan bahasa, penggayabahasaan, yang maknanya tidak
menunjuk pada makna harfiah, melainkan pada makna yang ditambahkan /
tersirat.
5. Penyiasatan struktur
Bermain pada ranah struktur. Struktur tsb sengaja disiasati, dimanipulasi untuk
memperoleh efek keindahan / retoris sebuah pengungkapan. Penyiasatan struktur
lebih menonjol daripada pemajasan.
6. Citraan
Penggunaan kata – kata dan ungkapan yang mampu membangkitkan tanggapan
indra / gambaran berbagai pengalaman sensoris yang dibangkitkan oleh kata-kata.
Citraan terkait dengan panca indra manusia, diantaranya yakni:
a) Citraan visual (penglihatan)
b) Citraan auditif / auditoris (pendengaran)
c) Citraan kinestetik (gerak)
d) Citraan taktil termal (rabaan)
e) Citraan olfaktori (penciuman)

Rujukan

Fransori, A (2017). Analisis Stilistika pada Puisi kepada Peminta-minta Karya Chairil
Anwar. Deiksis. 9(01).
https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Deiksis/article/view/884

Lafamene, F (2020). Kajian Stilistika (Komponen Kajian Stilistika).


https://osf.io/preprints/5qjm4/
Setyorini, N (2014). Aspek-Aspek Stilistika Novel Lalita Karya Ayu Utami. Jurnal
Bahtera. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=873776&val=13894&title=ASPEK-ASPEK%20STILISTIKA%20NOVEL
%20LALITA%20KARYA%20AYU%20UTAMI

Zubair (2017). Stilistika Arab: Studi Ayat-Ayat Pernikahan Dalam Al-Quran. Jakarta :
AMZAH

Anda mungkin juga menyukai