PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan
oleh:
REHAN ARADEA
NPM.1634020237
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Makanan atau pangan adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang
paling mendasar dan merupakan suatu kebutuhan primer setiap manusia untuk
melangsungkan hidupnya.
Dengan alasan ini pula, banyak pengusaha yang mulai bermunculan dalam
persaingan bisnis kuliner yang pada akhirnya berdampak pada semakin ketatnya
Suatu usaha yang berhasil menjaga agar pelanggannya selalu puas hampir tidak
terkalahkan dalam bisnis. Para pelanggan yang puas biasannya lebih setia, lebih
sering membeli, dan rela membayar lebih banyak untuk membeli produk tersebut.
Kepuasan pelanggan merupakan sesuatu yang abstrak tetapi dapat dirasakan dan
dapat di ukur. Mengukur kepuasan konsumen merupakan hal yang sangat penting
1
2
produk akan menjadi gagal apabila produk tersebut tidak memberikan kepuasan
bagi pembeli. Harga juga menentukan loyalitas pelanggan dan temasuk dalam
menggunakan 3 variabel.
lebih dari hanya sekedar makan sebagai pemuas kebutuhan fisiologis. Dalam
memenuhi kebutuhan tersebut, manusia akan mencari bentuk kepuasan yang lain,
Untuk itu perusahaan harus bersaing dengan usaha sejenis dengan menampilan
produk yang berbeda atau lebih spesifik. Bahkan harus mempunyai karakteristik
tersendiri yang mampu memuaskan konsumen sasaran seperti cita rasa yang khas,
Cita rasa suatu produk pangan merupakan salah satu penentu terhadap
penerimaan produk oleh konsumen. Oleh karena itu para pelaku usaha harus
mengoptimalkan citarasa pada setiap makanan, hal ini menjadi salah satu faktor
yang harus dibedakan dari rasa (taste) makan tersebut, citarasa merupakan atribut
makanan yang dikenali oleh lidah. Karena lidah merupakan indera 3 pengecap
paling depan dari jalur penyerapan bahan makanan ke dalam tubuh manusia, maka
sensasi rasa di lidah merupakan rasa yang paling dekat dengan masalah makanan.
Selain citarasa, suasana toko (Store atmosphere) yang unik bisa menjadi alternatif
untuk membedakan cafe and resto yang satu dengan yang lainnya. Menurut
dan keinginan serta kepuasan atas pelayanan menjadi faktor kunci untuk
keberhasilan suatu usaha ditengah iklim persaingan yang semakin ketat ini. Oleh
karena itu, perusahaan dituntut untuk dapat memberikan sesuatu yang berharga
dan dapat memberikan kesan yang mendalam bagi konsumen adalah memberikan
kepuasan melalui kinerjanya yang sesuai dengan kualitas produk dan jasa yang
terhadap konsumen agar konsumen merasa mempunyai nilai yang lebih dari yang
lebih dekat untuk kepuasan konsumen akan memberikan harapan lebih dan
sebaliknya. Dengan adanya kualitas pelayanan yang telah diberikan, maka secara
adalah perasaan senang ataupun kecewa yang muncul setelah menggunakan jasa
kinerja atau hasil produk yang difikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan.
Dalam artian lain, seseorang merasa puas apabila hasil yang didapat minimal
hasil yang didapat tidak mampu memenuhi harapannya. Kepuasan yang dirasakan
yang modern maupun tradisional, dari yang berskala kecil hingga yang berskala
Barukoto yang beralamat di Jl. A yani, Malabero, kec. Teluk segara, Kota
Sejauh mana pengaruh cita rasa, suasana toko, dan kualitas pelayanan yang
merupakan hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Selama ini belum ada
penelitian yang mengukur efektifitas dari citarasa, Suasana Toko dan kualitas
uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai
BENGKULU”.
Penulis membatasi berkaitan dengan pengaruh cita rasa (X1), suasana toko
sebagai berikut :
pelanggan?
loyalitas pelanggan?
6
pelanggan.
loyalitas pelanggan.
1. Bagi pelaku usaha hasil penelitian ini bermanfaat dan berguna untuk
perkuliahan.
dikehidupan nyata.
BAB II
STUDI PUSTAKA
beralih ke merek produk yang lain, apabila merek produk tersebut didapati adanya
sikap yang positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten.
Salah satu contoh sikap positif yang diberikan oleh pelanggan yang telah
loyal anatara lain pembelian ulang, berusaha mencari produk dari saru perusahaan
meskipun berada ditempat yang jauh dan juga tidak lagi mempertimbangkan
merek lain untuk dibeli selain merek produk yang sering dibeli. Menurut Wijaya
menjadi partner bagi perusahaan, dalam hal ini partner diartikan bersedia untuk
membeli produk atau jasa dalam jumlah yang lebih banyak, dan memberikan
8
9
pelanggan adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok,
berdasarkan sika yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang
yang singkat, tetapi melalui proses belajar dan berdasarkan hasil pengalaman itu
1. Loyalitas Advokasi
orang lain untuk melakukan pembelian ulang terhadap produk atau jasa.
2. Loyalitas Repurchase
3. Loyalitas Paymore
menggunakan produk atau jasa yang telah dipakai oleh konsumen tersebut
yang mana pada siklus tersebut dapat membentuk loyalitas pelanggan. Berikut
pelanggan karena dari pembelian awal timbul kesan positif atau negatif terhadap
2007):
antara harapan pelanggan dengan kenyataan yang mereka terima atau yang
dirasakan.
sebuah merek ialah ketika konsumen merasakan ikatan yang kuat dengan
fungsi.
nyaman dengan sebuah kualitas produk dan merek ketika situasi mereka
Indikator dari loyalitas pelanggan menurut Kotler & Keller (2006 ; 57)
adalah
perusahaan)
Cita rasa merupakan cara dalam pemilihan makanan atau minuman yang
Cita rasa merupakan suatu cara pemilihan ciri minuman yg harus dibedakan
dari rasa (taste) minuman tersebut. Cita rasa merupakan atribut minuman yg
meliputi penampakan, bau, rasa, tekstur, dan suhu. Cita rasa merupakan bentuk
kerja sama dari kelima macam indera manusia, yakni perasa, penciuman,
Rasa sendiri merupakan hasil kerja pengecap rasa (taste buds) yg terletak di
lidah, pipi, kerongkongan, atap mulut, yg merupakan bagian dari cita rasa. Pada
memerlukan lebih banyak bumbu untuk menimbulkan cita rasa yg sama. Untuk
meningkatkan cita rasa seringkali digunakan bahan tambahan minuman untuk cita
meskipun kandungan gizinya tinggi, dengan arti lain kualitas dari suatu produk
cita rasa, tekstur flavor dan memperpanjang daya simpan (Garrow dan James,
2010:123).
1. Bau
2. Rasa
papilla yaitu pada bagian noda darah jingga yang terletak di lidah. Pada
anak kuncup-kuncup perasa terletak pada faring, dan pelata pada bagian
3. Rangsangan Mulut
dibawah kulit muka, lidah, atupun pada gigi yang bisa menimbulkan
perasaan. Cita rasa dapat mempengaruhi tekstur suatu bahan karena dapat
memperoleh suatu perubahan tekstur, jika bahan bisa membuat rasa atau
dalam timbulnya suatu rangsangan pada sel reseptor olfaktori atau kelenjar
air liur, karena bahan yang semakin kental, akan dapat mengakibatkan
rasa, bau maupun cita rasa yang semakin berkurang dalam penerimaan
Salah satu faktor yang dimiliki oleh toko untuk menarik perhatian setiap
Keadaan emosional akan membuat dua perasaan yang dominan yaitu perasaan
keputusan dalam penentuan desain suatu toko akan menciptakan suatu lingkungan
toko yang menyenangkan untuk toko dengan dasar retailer atau eceran. Banyak
kemudian memutuskan apakah calon pembeli akan masuk ke toko atau tidak
berdasarkan persepsi yang dibentuk olehnya. Berbagai ciri di dalam desain toko
seperti store, layout, dan fasilitas fisik lainnya bertujuan untuk mempengaruhi
perilaku belanja, perasaan emosi pelanggan terhadap toko dan juga pada perilaku
pembelian.
2. Tata letak toko yang efektif dan strategis tidak hanya akan
pengaruh yang besar pada pola lalu lintas pelanggan dan perilaku
berbelanja.
sesuai dan konsisten dengan tema awal yang ingin diciptakan pemilihan
dicapai sebagai contoh outlet baru, sebuah distro kaum muda yang
berkesan trendi dan modern memilih furniture yang bergaya minimalis dan
4. Bunyi Suara
lama dan membeli lebih banyak barang, atau malah lebih cepat
pembelanja.
5. Aroma
Aroma atau bau juga mempunyai dampak positif dan negatif bagi
berbelanjadan umumnya bersuasana hati lebih baik jika ada aroma yang
6. Faktor Visual
yang tertutup dan menciptakan suasana elegan serta bersih selain warna,
Menurut (Wibowo, 2015) suasana toko adalah suatu karakteristik fisik yang
sangat penting bagi setiap bisnis ritel hal ini berperan sebagai penciptaan suasana
yang nyaman sesuai dengan keinginan konsumen dan membuat konsumen ingin
4. Tanda-tanda informasi
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik.
18
1. Kepemimpinan
2. Pendidikan
kualitas sebagai bisnis, alat teknik implementasi strategi bisnis kualitas dan
3. Perencanaan
4. Review
19
suatu mekanisme yang menjalin adanya perhatian yang konstan dan terus
5. Komunikasi
atau produk wajib memberikan suatu kualitas jasa yang baik untuk konsumennya.
masih ada beberapa faktor yang menyebabkan kualitas suatu jasa menjadi buruk.
Salah satu karakteristik jasa yang penting adalah Inseparability, artinya jasa
20
yang mungkin ada pada karyawan pemberi jasa dan dapat berpengaruh terhadap
kurangmemadai.
sering terjadi :
memenuhinya.
adalah manusia yang bersifat unik, karena memiliki perasaan dan emosi.
indikator, diantaranya:
21
perusahaan itu.
perusahaan itu bisa memberikan rasa yang aman untuk semua konsumen.
ulang dapat merupakan hasil dominasi pasar oleh perusahaan yang berhasil
pelanggan tidak memiliki peluang untuk memilih. Selain itu, pembelian ulang
dapat pula merupakan hasil upaya promosi terus menerus dalam rangka memikat
dan membujuk pelanggan untuk membeli kembali merek yang sama. Bila tidak
ada dominasi pasar dan upaya promosi intensif tersebut, pelanggan yang loyal
pada merek tertentu cenderung terikat pada merek tersebut dan bakal membeli
(toko, pemasok, jasa, klub olahraga), katagori produk (contohnya, rokok), dan
aktivitas (misalnya, berenang dan bermain sepak bola). Secara garis besar,
(behavioral) dan aliran deterministic (sikap). Dengan kata lain, loyalitas merek
dapat ditinjau dari merek apa yang dibeli konsumen dan bagaimana perasaan atau
berasal dari pengalaman pembelian terdahulu oleh konsumen, opini dari teman
dan kerabat, janji atau informasi dari pemasar atau pesaing. Ada alasan untuk
a. Menciptakan produk, jasa dan pengalaman yang unggul bagi pasar sasaran
23
perorangan
pembelian ulang produk / jasa terpilih secara konsisten di masa yang akan datang,
menyebabkan perilaku pelanggan beralih. Griffin (2007) dalam Fajar dan Hasibun
suatu cara pemilihan makanan yang harus dibedakan dari rasa (taste) makanan
tersebut. Cita rasa merupakan atribut makanan yang meliputi penampakan, bau,
rasa, tekstur, dan suhu.Cita rasa sebuah makanan sangat berperan penting dalam
sebuah rumah makan. Rasa yang khas di suatu rumah makan , akan menjadi ciri
terjun di bidang kuliner semakin ketat juga persaingan para pengusaha. Cita rasa
pasti lebih mengutamakan cita rasa dari makanan tersebut, sehingga para
pengusaha bersaing akan menciptakan cita rasa yang khas di setiap makanan
24
agar dikenal oleh masyarakat luas.Perilaku seseorang dalam menikmati segala apa
yang dikonsumsi pasti yang pertama menilai dari rasa makan yang akan di makan
cita rasa ataupun food quality itu sendiri. Cita rasa yang tinggi membuat
seseorang bisa menilai rasa dari makan tersebut layak di konsumsi atau tidak. Cita
rasa dari makanan merupakan salah satu keunggulan hal penting dalam
mendirikan rumah makan. Rumah makan yang memiliki kualitas produk dengan
kualitas cita rasa yang tinggi akan menumbuhkan konsumen yang tinggi pula.
indicator yang akan digunakan untuk mengukur indicator variabel cita rasa ini,
yaitu :
2) Rasa
ciri, bau dan aroma dari cita rasa, konsumen bisa menilai bahwa makanan yang
dikonsumsi memiliki ciri tersendiri di setiap daerah. Disamping itu rumah makan
harus mempunyai cita rasa yang tinggi pula untuk menarik para konsumen,
dengan cara memberikan kualitas yang tinggi terhadap produk (makanan) yang di
jual.
25
konsumen dan membuat konsumen ingin berlama-lama berada di dalam toko dan
terencana yang sesuai dengan pasar dan dapat menarik konsumen untuk
membelinya. Definisi yang lebih luas dijelaskan dari Peter dan Olson (1999) yang
menjelaskan bahwa store atmosphere menjelaskan hal –hal yang bersifat luas
seperti halnya tersedianya pengaturan udara (AC), tata ruang toko, penggunaan
warna cat, penggunaan jenis karpet, bahan - bahan rak penyimpasan barang,
bentuk rak danlain-lain. Menurut Levi dan Weitz dalam Meldarianda (2001), store
menyangkut:
berbagai fasilitas dalam ruangan yang terdiri dari tata letak meja
kursi pengunjung, tata letak meja kasir, dan tata letak lampu,
music yang disajikan restoran dan alunan suara musik dari sound
system.
ruangan.
menyangkut:
a) External Layout (tata letak eksternal) yaitu pengaturan tata letak berbagai
masuk, bentuk bangunan dilihat dari luar, dan sisitem pencahayaan luar
ruangan.
lain berupa:
1) Layout
dengan leluasa.
2) Suara
3) Bau
menciptakan selera makan yang timbul dari aroma makanan dan minuman
4) Tekstur
Dengan pengolahan tekstur atau bahan yang baik, maka tata ruang luarnya
akan menghasilkan kesan dan kualitas ruang yang lebih menarik dan
pembelian.
5) Desain Bangunan
28
tentang apa yang ada di dalam gedung sehingga menjadi daya tarik serta
loyalitas pelanggan.
pelanggan
produk yang lain, apabila merek produk tersebut didapati adanya perubahan, baik
suatu merek, toko, atau pemasok, berdasarkan sikap yang positif dan tercermin
dalam pembelian ulang yang konsisten. Salah satu contoh sikap positif yang
diberikan oleh pelanggan yang telah loyal anatara lain pembelian ulang, berusaha
mencari produk dari saru perusahaan meskipun berada ditempat yang jauh dan
juga tidak lagi mempertimbangkan merek lain untuk dibeli selain merek produk
yang sering dibeli. Menurut Wijaya dan Thio (2008:71), loyalitas pelanggan juga
kembali dan kesediaa mereka untuk menjadi partner bagi perusahaan, dalam hal
ini partner diartikan bersedia untuk membeli produk atau jasa dalam jumlah yang
29
terhadap suatu merek, toko atau pemasok, berdasarkan sika yang sangat positif
Loyalitas pelanggan tidak terbentuk dalam waktu yang singkat, tetapi melalui
proses belajar dan berdasarkan hasil pengalaman itu sendiiri dari pembelian yang
dan berakhir pada persepsi pelanggan. Berarti bahwa citra kualitas yang baik
bukan dilihat dari persepsi pihak perusahaan atau penyedia jasa, melainkan
merupakan perilaku menyeluruh atas keunggulan suatu jasa. Hal ini didukung
oleh pendapat Gaze dan Buzzell (1989) serta Band (1989) bahwa yang dimaksud
sudut pandangkonsumen, kualitas adalah nilai (value), yaitu seberapa baik suatu
produk atau jasa menyediakan tujuan yang dimaksudkan dengan tingkat harga
yang bersedia dibayar konsumen dalam menilai kualitas. Yang meliputi perangkat
keras yang berupa wujud fisik atau peralatan, pendukung produk atau jasa, dan
30
kesan secara psikologis.Konsistensi kualitas jasa sangat sulit untuk dijaga. Dalam
yang tinggi pada kinerja pekerja, sumber organisasional, dimana mereka tidak
mengalami mood yang positif terhadap pelayanan akan memiliki loyalitas yang
oleh adanya pelayanan yang buruk atau kualitas pelayanan yang semakin menurun
dari yang diharapkan pelanggan. Penelitian yang dilakukan oleh Hygid Starini
Berikut ini adaah daftar hasil penelitian terdahulu yang berhasil dikumpulkan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
berpengaruh
terhadap Loyalitas
Konsumen
2 Albertus Kelik Pengaruh Kualitas Analisis regresi Secara simultan
Pambudi Pelayanan Dan berganda bahwa pengaruh
Store Atmosphere kualitas pelayanan
Terhadap dan Store
Loyalitas Atmosphere
Konsumen sangat
berpengaruh
terhadap Loyalitas
Konsumen
3 Laila istiqomah Pengaruh citra Analisis regresi Secara signifikan
merk suasana berganda semua variabel
toko, variasi yang digunakan
produk, kualitas dalam penelitian
pelayanan dan sangat
harga terhadap berpengaruh
keputusan terhadap
pembelian di resto keputusan
x pembelian
4 Amirhamza Pengaruh store Analisis regresi Secara simultan
batubara atmosphere, linier berganda bahwa pengaruh
kualitas pelayanan store atmosphere,
terhadap loyalitas kualitas pelayanan
pelanggan pada terhadap loyalitas
cafe kopi takar pelanggan
5 Maria claudia Analisis pengaruh Analisis regresi Semua variabel
harga, suasana linier berganda yang digunakan
toko, kualitas dalam penelitian
produk dan ini menunjukan
kualitas pelayanan bahwa
terhadap loyalitas berpengaruh
pelanggan melalui positif terhadap
kepuasan loyalitas
pelanggan pelanggan melalui
kepuasan
pelanggan
Berdasarkan judul “Pengaruh cita rasa, suasana toko, dan kualitas pelayan
terhadap loyalitas pelanggan” pada studi toko pempek apek barukoto terdapat tiga
32
variabel yang akan diteliti yaitu variabel cita rasa, suasana toko, dan kualitas
Gambar 2.2
Kerangka Teoritik
Variabel X Variabel Y
Ket:
X1 = Pengaruh citarasa
X2 = Suasana toko
X3 = Kualitas pelayan
X = Variabel Independen
Y = Variabel Dependen
Tabel 2.3
Definisi Operasional
2 Suasana Suasana toko adalah suatu 1. Bagian luar toko Skala Likert
Toko (X2) karakteristik fisik yang
2. Bagian dalam
sangat penting bagi setiap
bisnis ritel hal ini toko
berperan sebagai
3. Tata letak toko
penciptaan suasana yang
nyaman sesuai dengan 4. Tanda-tanda
keinginan konsumen dan
informasi
membuat konsumen ingin
berlama-lama berada di
dalam toko dan secara
(Wibowo 2015)
tidak langsung
merangsang konsumen
untuk melakukan
pembelian.
Kepastian
(Assurance)
(Parasuraman 1998)
2.5 Hipotesis
H1: Cita Rasa di pempek apek barukoto berpengaruh positif terhadap loyalitas
pelanggan
H2: Suasana Toko di pempek apek barukoto berpengaruh positif terhadap loyalitas
pelanggan
loyalitas pelanggan
36
H4: Cita Rasa, suasana toko, dan kualitas pelayanan sama – sama berpengaruh
METODE PENELITIAN
penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2020 sampai dengan selesai.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey,
Penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif kausal (causal research), yaitu
37
3.3 Populasi dan Sampel
1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
38
39
ini yang menjadi populasi adalah masyarakat yang ada di Kota Bengkulu.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengambilan sampel dari setiap individu yang dijumpai secara kebetulan oleh
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
diketahui secara pasti maka untuk menentukan besarnya sampel digunakan rumus
Za/2 σ
n=⌈ ⌉2
e
keterangan :
n = ukuran sampel
perhitungan :
Za/2 σ
n=⌈ ⌉2
e
( 1,96 ) .(0,25)
n=⌈ ⌉2
0.05
n = 96,04
kepercayaan 95% bahwa sampel random berukuran 96,04. Melihat hasil tersebut
dibulatkan menjadi 100 orang responden. Sampel di ambil dari pelanggan pempek
Apek yang dijumpai oleh peneliti dalam melakukan proses penelitian di Kota
Bengkulu.
1. Observasi
menggunakan mata atau telinga secara langsung tanpa melalui alat bantu
2. Kuesioner
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
menggunakan skala Likert lima poin. Dalam prosedur skala Likert, seperangkat
pernyataan disusun dengan jawaban responden dalam satu rangkaian antara sangat
setuju dan sangat tidak setuju.Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka
jawaban yang dipilih. Kelima opsi / jawaban dibagi menjadi lima kategori dengan
Tabel 3.1
Pemberian Skor Skala Likert
No Keterangan Skor
3. Ragu-Ragu (RR) 3
4. Setuju (S) 4
1. Cita Rasa, Tri Arbiantoro, 2018 yang berjudul “Analisis Cita Rasa, Kualitas
Surabaya.
42
2. Suasana Toko, Bangun Adi Wibowo, 2015 yang berjudul “ Pengaruh Suasana
Toko, Promosi dan Lokasi Terhadap Minat Beli di Planet Distro Kota
Banjarnegara
Kabupaten Pati”
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrument alat ukur
(2013:88).Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
teliti.Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007:172). Alat untuk
43
2006: 170). Suatu indikator dikatakan valid, apabila: n = 50 dan α = 0,05, maka r
r =N ¿ ¿
Keterangan:
X = Nilai Variabel X
Y = Nilai Variabel Y
n = Banyaknya Sampel
Menurut Sugiyono (2013 : 208) bila koefisien korelasi sama dengan 0,30
atau lebih (paling kecil 0,30),maka butir instrumen dinyatakan valid. Pengujian
kepercayaan yang tinggi (konsisten) jika hasil dari pengujian instrument tersebut
44
memberikan nilai Cronbach alpha > 0,60. Sekarang (2003) dalam wijaya
(2013:86)
Keterangan :
Ri = Reliabilitas Instrumen
mengetahui iklan dan keputusan pembelian dari sudut pandang konsumen dengan
cara mengolah setiap jawaban pertanyaan dari kuesioner yang disebarkan untuk
didapat. Analisis data dalam penelitian statistik deskriptif yaitu berupa penyajian
data dapat melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram perhitungan mean,
45
2011:143).
sama juga akan dilakukan untuk rata-rata skor setiap dimensi dan untuk setiap
berikut :
∑ Jawaban Responden
=Skor Rata−rata
∑ Pernyataan x ∑ Responden
nilai rata-rata skor yang selanjutnya akan dikategorikan pada rentang skor berikut
Tabel 3.2
Kriteria Skor Tanggapan Responden
Uji asumsi klasik adalah persyaratan pengujian statistik yang harus dipenuhi
terlebih dahulu dalam analisis regresi linier. Model dalam penelitian ini harus
heteroskedastisitas.
mempunyai kontribusi atau tidak. Model regresi yang baik adalah data distribusi
variabel dependen dan variabel independen (Sofyan Yamin dkk, 2011: 7). Uji
linear atau tidak linear. Pengujian pada SPSS 16.0 dengan menggunakan test of
apakah suatu model regresi terdapat korelasi antara variabel bebas (independen).
model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.jadi nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance). Nilai cutoff
apakah data model regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas.
digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari satu variabel independent terhadap
mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka regresi dalam penelitian ini
Y = a + b1X1 + b2X2+b3X3+ e
(Ghozali, 2006)
Keterangan :
a : Konstanta
e :Error Estimate
X1 : Cita Rasa
X2 : Suasana Toko
X3 :Kualitas Pelayanan
Y : Loyalitas Pelanggan
Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk
jika bukan 0,000, berarti ada korelasi antara dua variabel yang di
sepertitabelberikut:
Jika (R) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin
Tabel 3.3
Interpretasi Koefisien Korelasi
dengan nilai table tingkat keyakinan 95% atau α = 0,05. Uji – t digunakan untuk
bi
t= ……………………… Sugiyono (2010:153)
Sbi
Keterangan :
t = Nilai t Hitung
bi = Koefisien Regresi
Dimana b adalah nilai parameter dan Sb adalah standar t error dari b.Standar t
Cita Rasa (X1),Suasana Toko (X2), Kualitas Pelayanan (X3), secara simultan
R2 /(k −1)
f.test = ……………………. Sugiyono, (2013 : 153)
( 1−R ) /( n−k)
terhadapvariabel terikat.