Persyaratan Penyelesaian
Di Susun Oleh :
Kelompok 1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SILIWANGI
2023
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nya kelompok kami dapat
menyelesaikan makalah Manajemen Pemasaran tentang pengertian kepuasan
dan loyalitas pelanggan.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen pemasaran. Untuk itu kami selaku penyusun sangat berterimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Terutama kepada dosen mata kuliah manajemen pemasaran yang telah
memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat
pada waktunya.
Selaku penyusun kami sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun
agar kami dapat menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi
kelompok kami selaku penyusun.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................... I
KATA PENGANTAR ........................................................................... II
DAFTAR ISI ......................................................................................... III
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 4
Latar Belakang .................................................................................. 4
Rumusan masalah .............................................................................. 5
Tujuan ................................................................................................ 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 6
Pengertian Kepuasan pelanggan ......................................................... 7
Strategi Kepuasan Pelanggan ............................................................ 7
Mengetahui ciri-ciri pelanggan puas ................................................. 9
Indikator kepuasan pelanggan ............................................................ 9
Pengertian Loyalitas Pelanggan ......................................................... 10
Adapun jenis-jenis loyalitas konsumen .............................................. 12
Indikator Loyalitas Pelanggan ............................................................ 13
BAB III ANALISA KASUS .................................................................. 15
Metode penelitian ............................................................................... 15
Populasi dan Sampel Populasi ............................................................ 15
Instrument Pengukuran Instrument .............................................................. 15
Proses Pengumpulan Data ........................................................................... 16
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 17
Saran dan kesimpulan .................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... IV
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kualitas pelayanan saat ini juga sangat diperlukan oleh suatu perusahaan,
dimana hal ini berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas layanan
memberikan dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan
relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan.
Ikatan emosional semacam ini memungkinkan perusahaan untuk memahami
dengan seksama harapan dan kebutuhan spesifik pelanggan. Loyalitas
konsumen sangat menentukan kelangsungan hidup dari suatu perusahaan,
maka dari itu perusahaan harus memelihara hubungan yang baik dengan
konsumen sehingga konsumen akan menjadi loyal terhadap perusahaan.
Salah satu faktor penting dalam membina hubungan baik dengan konsumen
dan menciptakan loyalitas konsumen adalah dengan memberikan pelayanan
yang baik kepada konsumen.
4
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi mengharuskan perusahaan untuk
benarbenar mementingkan kualitas pelayanannya. Loyalitas dalam hal ini
mengacu pada pelanggan yang mengeluarkan banyak biaya demi
mendapatkan produk perusahaan, dengan kata lain pelanggan tidak ambil
pusing dengan besarnya biaya yang dikeluarkan.
1.3 TUJUAN
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
baik kualitas produkyang didapatkan, maka kepuasan pelanggan akan semakin
baik. Kata kepuasan (satisfaction)
menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2005: 195) berasal dari bahasa
Latin “satis” yang berarti cukup baik, memadai, dan “factio” yang berarti
melakukan atau membuat. Kepuasan bisa diartikan sebagai “upaya pemenuhan
sesuatu” atau “membuat sesuatu memadai”.
7
1. Melakukan promosi atau advertisement yang menerangkan bahwa
perusahaan anda memiliki fasilitas pelayanan lebih baik disbanding
sebelumnya. Banyak jalan untuk mempromosikan usaha, misalnya
dengan iklan dimedia massa maupun spanduk, leaflet atau billboard yang
dipasang dilokasi strategis.
2. Memberikan hadiah (dapat berupa service gratis atau souvenir kecil)
kepada pelanggan lama yang dapat membawa beberapa pelanggan baru
(jumlah pelanggan baru ditetapkan berdasarkan atas biaya untuk hadiah
yang diberikan).
8
Mampu mengantisipasi perubahan atau penambahan harapan pelanggan
dengan meningkatkan kemampuan internal karyawan untuk pelayanan, dan
sebagainya. Penilaian konsumen mengenai kapasitas produk secara
keseluruhan untuk memuaskan kebutuhannya.
9
Hawkins dan Lonney dikutip dalam Tjiptono (2004:101) atribut pembentuk
kepuasan terdiri dari:
• Kesesuaian harapan
Merupakan tingkat kesesuaian antara kinerja produk yang
diharapkan oleh pelanggan dengan yang dirasakan oleh pelanggan,
meliputi : produk yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan yang
diharapkan. Pelayanan oleh karyawan yang diperoleh sesuai atau
melebihi dengan yang diharapkan. Fasilitas penunjang yang didapat
sesuai atau melebihi dengan yang diharapkan.
• Minat berkunjung Kembali
Merupakan kesedian pelanggan untuk berkunjung kembali atau
melakukan pembelian ulang terhadap produk terkait, meliputi:berminat
untuk berkunjung kembali karena pelayanan yang diberikan oleh
karyawan memuaskan,berminat untuk berkunjung kembali karena nilai
dan manfaat yang diperoleh setelah mengkonsumsi produk,berminat
untuk berkunjung kembali karena fasilitas penunjang yang disediakan
memadai.
• Kesediaan merekomendasikan
Merupakan kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan produk yang
telah dirasakannya kepada teman atau keluarga, meliputi: menyarankan
teman atau kerabat untuk membeli produk yang ditawarkan karena
pelayanan yang memuaskan,menyarankan teman atau kerabat untuk
membeli produk yang ditawarkan karena fasilitas penunjang yang
disediakan memadai,menyarankan teman atau kerabat untuk membeli
produk yang ditawarkan karena nilai atau manfaat yang didapat setelah
mengkonsumsi sebuah produk/jasa.
10
adalah berkurangnya pengaruh serangan dan para kompetitor dari perusahaan
sejenis, tidak hanya kompetisi dalam hal persepsi. Selain itu pelanggan yang
loyal dapat mendorong perkembangan perusahaan. Karena mereka sering
memberikan ide atau saran kepada perusahaan agar meningkatkan kualitas jasa
dan produknya dan pada akhirnya mereka tidak akan begitu mempermasalahkan
harga karena mereka percaya pada jasa dan produk serta kualitas yang dimiliki
perusahaan, Safitri (2014).
Dick dan Basu (dalam Ali Hasan, 2008:84) menyatakan definisi loyalitas
lebih bersifat operasional yang menyebutkan bahwa loyalitas sebagai sebuah
konsep yang menekankan pada tuntutan pembelian, proporsi pembelian, atau
probabilitas pembelian. Sementara itu Alida Palilati (2004:67) mengatakan
bahwa loyalitas terhadap produk atau jasa perusahaan (merek) didefinisikan
sebagai sikap menyenangi (favorable) terhadap sesuatu merek, yang
11
direpresentasikan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu sepanjang
waktu. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan
merupakan sebuah sikap yang menjadi dorongan perilaku untuk melakukan
pembelian produk/jasa dari suatu perusahaan yang menyertakan aspek perasaan
didalamnya, khususnya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang dengan
konsistensi yang tinggi, namun tidak hanya membeli ulang suatu barang dan
jasa, tetapi juga mempunya komitmen dan sikap yang positif terhadap
perusahaan yang menawarkan produk/ jasa tersebut. Menurut Jill Griffin
(2005:22) terdapat empat jenis loyalitas yang muncul bila keterikatan rendah dan
tinggi dildasifikasi-silang dengan pola pembelian ulang, yang rendah dan tinggi.
• Tanpa Loyalitas
Inertia loyality merupakan sebuah jenis loyalitas konsumen yang dimana adanya
keterikatan yang rendah dengan pembelian ulang yang tinggi. Konsumen yang
memiliki sikap ini biasanya membeli berdasarkan kebiasaan. Dasar yang
digunakan untuk pembelian produk atau jasa disebabkan oleh faktor kemudahan
situsional. Kesetiaan semacam ini biasanya banyak terjadi terhadap produk atau
Jasa yang sering dipakai. Contoh dari kesetiaan ini terlihat dari kegiatan
pembelian bensin yang dilakukan konsumen di dekat daerah rumahnya dan
sebagainya. Pembeli dengan loyalitas yang lemah rentan beralih ke produk
pesaing yang dapat menunjukkan manfaat yang jelas. Meskipun demikian,
perusahaan masih memiliki kemungkinan untuk mengubah jenis loyalitas ini ke
12
dalam bentukloyalitas yang lebih tinggi melalui pendekatan yang aktif ke
pelanggan danpeningkatan nilai perbedaan positif yang diterima konsumen atas
produk maupun jasa yang ditawarkan kepadanya dibandingkan dengan yang
ditawarkan para pesaing lain. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan
keramahan dalam pelayanan dan fasilitas yang diberikan kepada konsumen.
Loyalitas ini merupakan yang terjadi bilamana suatu tingkat keterikatan tinggi
yang berjalan selaras dengan aktivitas pembelian kembali. Setiap perusahaan
tentunya sangat mengharapkan kesetiaan jenis ini dan setiap usaha preference
yang tinggi. Contoh jenis loyalty premium adalah rasa bangga yang muncul
ketika konsumen menemukan dan menggunakan produk atau jasa tersebut dan
dengan senang hati membagi pengetahuan dan merekomendasikannya kepada
teman, keluarga maupun orang lain
13
sudah didapat atau bahkan terlampaui begitulah yang dinamakan pelanggan
yang setia Menurut Kotler & Keller (2006) indikator dari loyalitas pelanggan
adalah:
14
menggunakan jasa tersebut. Pelanggan juga memberikan perilaku yang dapat
menguntungkan perusahaan dalam proses promosi perusahaannya tanpa adanya
paksaan dari perusahaan. Perilaku tersebut mencerminkan adanya ikatan jangka
panjang antara perusahaan dan pelanggan
15
BAB III
ANALISA KASUS
3. Metodologi Penelitian
pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner kepuasan dan
loyalitas konsumen yang sudah tervalidasi dan terreliabilisasi.Untuk memperoleh
informasi tentang kepuasan konsumen, bisa dilakukan analisis statistik deskriptif
menggunakan rata-rata, standar deviasi dan presentil. Rata-rata: Rata-rata adalah nilai
rerata dari sekumpulan data. Ini bisa digunakan sebagai indikator kepuasan konsumen
secara keseluruhan. Standar Deviasi: Standar deviasi adalah ukuran variasi atau dispersi
dari sekumpulan data terhadap nilai rata-rata. Ini bisa digunakan untuk mengukur
seberapa banyak variasi dalam tingkat kepuasan konsumen. Presentil: Presentil adalah
nilai yang membagi sekumpulan data menjadi beberapa bagian yang sama besar. Ini
bisa digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen dalam persentase
tertentu.Dengan menggunakan metode-metode ini, kita bisa memperoleh informasi
yang lebih detil tentang tingkat kepuasan konsumen, seperti apakah mayoritas
konsumen merasa puas atau tidak, bagaimana variasi dalam tingkat kepuasan, dan
bagaimana tingkat kepuasan dalam persentase tertentu.
Data akan dikumpulkan melalui distribusi kuesioner kepada sampel yang telah
dipilih. proses pengumpulan data melalui distribusi kuesioner kepada sampel yang
dipilih:
16
2. Menentukan Pertanyaan: Pertanyaan dalam kuesioner harus dirancang dengan
hati-hati untuk menghindari bias atau kesalahan dalam pengumpulan data.
Pertanyaan harus jelas dan mudah dipahami oleh responden.
3. Mendistribusikan Kuesioner: Kuesioner dapat didistribusikan dengan berbagai
cara, seperti melalui email, pos, atau diambil langsung oleh peneliti. Yang
penting adalah memastikan kuesioner diterima oleh semua anggota sampel.
4. Menganalisis Data: Setelah semua kuesioner terkumpul, peneliti harus
memeriksa dan memvalidasi data yang diperoleh. Hal ini dapat dilakukan
dengan memeriksa setiap kuesioner dan melakukan pengolahan data.
5. Menarik Kesimpulan: Setelah data dianalisis, peneliti dapat menarik
kesimpulan berdasarkan temuan mereka. Hasilnya dapat digunakan untuk
memberikan rekomendasi dan saran untuk masalah yang diteliti.
Dalam proses pengumpulan data melalui distribusi kuesioner kepada sampel yang
dipilih, penting untuk memperhatikan etika penelitian dan memastikan bahwa semua
data yang diperoleh diperlakukan dengan rahasia dan keamanan yang memadai.
hasil perhitungan dari data kuesioner kepuasan konsumen menggunakan skala
penilaian 1-5, dengan 1 artinya "sangat tidak puas" dan 5 artinya "sangat puas".
Hasil perhitungan dari 200 konsumen yang mengisi kuesioner kepuasan dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Dari data di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa mayoritas konsumen merasa puas
dengan produk atau layanan yang diberikan, namun masih ada sebagian kecil
konsumen yang merasa kurang puas. Selain itu, standar deviasi menunjukkan bahwa
tingkat kepuasan konsumen memiliki variasi yang cukup signifikan, sehingga perlu
diperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan konsumen secara lebih detail
untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan.
setelah melakukan perhitungan data menggunakan kuesioner dengan 200 responden:
Setelah melakukan pengolahan data dari 200 responden yang diambil menggunakan
kuesioner, didapatkan hasil rata-rata skor kepuasan sebesar 3,8 dengan standar deviasi
0,9 dan presentil 75% konsumen merasa puas dengan produk dan layanan yang
diberikan sementara 25% mengalami ketidakpuasan atau merasa kurang puas.
Dari hasil perhitungan ini, dapat disimpulkan bahwa mayoritas konsumen merasa puas
dengan produk dan layanan yang diberikan. Hasil perhitungan juga menunjukkan
adanya variabilitas yang relatif rendah dalam persepsi kepuasan konsumen, dengan
standar deviasi sebesar 0,9. Namun, perlu dicatat bahwa terdapat 25% konsumen yang
merasa tidak puas atau kurang puas, yang dapat mempengaruhi citra merek dan retensi
konsumen.
17
Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan lanjut untuk memperbaiki kualitas produk dan
layanan yang ditawarkan agar dapat meningkatkan tingkat kepuasan konsumen dan
mengurangi tingkat ketidakpuasan. Tindakan ini dapat meliputi perbaikan layanan
pelanggan, inovasi produk, pengembangan merek, atau tindakan lain yang sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
Namun, hasil perhitungan ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti jumlah sampel
yang terbatas dan kemungkinan subjektivitas respons. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut untuk memperdalam pemahaman mengenai kepuasan konsumen
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dengan demikian, hasil perhitungan ini dapat memberikan kontribusi pada pengambilan
keputusan dan strategi bisnis yang tepat, serta menjadi dasar bagi penelitian lebih lanjut
dalam bidang kepuasan konsumen.
18
BAB IV
19
Daftar Pustaka
Supriyanto S., Ernawaty. 2010. Pemasaran Industri Jasa Kesehatan. C.V ANDI
OFFSET : Yogyakarta.
Berrett-Koehler Publishers
20